Anda di halaman 1dari 11

BUDI DAYA KEMIRI

Bertanam kemiri tidaklah sulit, sama seperti bertanam tanaman keras


lainnya. Lagi pula, karena bukan tanaman manja, tidak di rawat sekalipun kemiri
masih dapat tumbuh dan berbuah baik. Buktinya, rata-rata kemiri yang dijual di
pasar adalah hasil panen dari tanaman yang tumbuh dipinggir hutan atau ditempat-
tempat yang tidak dirawat khusus. Meskipun demikian, jika ingin mendapatkan
produksi buah yang maksimal, sebaiknya diperhatikan teknis budidaya yang tepat.
Teknis budidaya tersebut mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan,
hingga panennya.

A. Persiapan Lahan
1. Pembersihan
Sebelum bibit ditanam pada lokasi kebun, lahan harus disiapkan terlebih
dahulu. Mula-mula, tanah dibersihkan dan diolah, kemudian dibuat lubang tanam
dan mempersiapkan drainase. Langkah pengerjaannya sebagai berikut :

Sisa-sisa tanaman atau rumput


liar dibabat dan dibersihkan sampai
ke akar-akarnya.

Tunggul, sisa-sisa akar tanaman keras,


atau batu cadas yang cukup menganggu
didongkel dan dibuang ke luar lokasi.

Lahan yang dibersihkan di bajak


atau di cangkul dan digemburkan
tanahnya agar pertukaran udara
dapat leluasa terjadi di dalam
tanah. Setelah itu, barulah lokasi di
tata menurut topografinya.

2. Penataan Lahan
Penataan tanah yang datar lebih mudah dibandingkan dengan tanah miring
atau berbukit. Pada tanah berbukit, miring, atau bergelombang, pengerjaannya
perlu memperhatikan upaya pencegahan erosi serta pengawetan tanah dan air.
Pada tanah miring atau belerang pengolahan haruslah dilakukan menurut
garis kontur, yakni melintang terhadap lereng, dengan sistem teras. Dengan cara
itu akan terbentuk akar yang menghambat aliran permukaan, memungkinkan
adanya penyerapan air dan menghindarkan hilangnya humus tanah oleh aliran air.
Setelah dibuat teras, dibuat lubang tanam berukuran 80 x 80 x 80 cm. Karena
tanahnya miring, sebaiknya jarak antar lubang dibuat 8m x 10 m atau 10 x 10 m

Aturan penanaman
di lahan miring

Pada tanah datar atau landai , lubang tanam dibuat dengan ukuran yang sama
seperti di atas. Bila tanamannya kerdir, jarak lubang cukup 5 m x 5m, tetapi jika
tanamannya sedang dan lahan kurang subur dapat dibuat dengan jarak 7 mx 7 m
hingga 8mx 8m. Pada ladang alang-alang, jarak tanamnya dipersempit menjadi
4m x 4m atau 4 m x 8m, agar pertumbuhan alang-alang cepat tertekan. Jarak
tanam ini berpengaruh pada produksi buah dan ketebalan batang kayu
Untuk lebih mengefisienkanlahan di tanah datar, pembuatan lubang tanam
dapat menggunakan kaidah segitiga sama sisi. Artinya lubang tanam dibuat pada
titik-titik segitiga tersebut. Jika ini dilakukan akan terdapat lebih banyak lubang
tanam dalam areal satu hektar dibandingkan dengan pembuatan lubang tanam
menggunakan kaidah bujur sangkar. Untuk jarak tanam 8m x 8m misalnuya,
dengan menggunakan kaidah segitiga sama sisi dapat dibuat sekitar 175 lubang/
hektar, sedangkan dengan kaidah bujur sangkar hanya dapat dibuat 156 lubang /
hektar .

Tat letak tanaman di lahan


datar yang dibuat berbentuk
segitiga. Cara ini
menguntungkan sebab populasi
tanamnya lebih banyak.

3. Cara Pembuatan Lubang Tanaman


Lubang tanam sebaiknya dipersiapkan beberapa bulan sebelum bibit ditanam.
Cara melakukannya sebagai berikut.

Tanah digali di tempat yang


telah ditentukan dengan ukuran
sesuai rencana.

Pada saat penggalian, tanah bagian atas


dan bagian bawah dipisahkan. Lubang
tanam dibiarkan terbuka selama 2-3
minggu agar zat beracun hilang dan
hama penyakit dapat mati oleh sinar
matahari terik.
Campurkan tanah galian bagian atas
dengan pupuk kandang atau konmpos
yang telah matang sebanyak 20 kg /
lubang untuk memperbaiki sifat fisik
tanah. Setelah itu, kembalikan tanah ke
dalam lubang semula.

Pada bagian tengah lubang diberi ajir


untuk menandai bekas lubang tersebut.
Lubang tanam dibiarkan sampai
tanahnya tidak mengalami penurunan
lagi.

Untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menekankan pertumbuhan gulma,


tanah yang telah diolah secepatnya ditanami tumbuhan penutup tanah (cover
crop). Tumbuhan penutup tanah yang dapat digunakan antara lain kacang ruji
(Peuraria Javanica), kacang asu (Callapogonium mucunoides), Centerosema
pubescens, atau psophorcarpus sp. Masing-masing sebanyak 25-30 kg/Ha. Selain
memakai tumbuhan penutup tanah, dapat pula dimanfaatkan untuk menanami
palawija, seperti jagung, kedelai, kacang hijau. Penanamannya dilakukan pada
larikan-larikan yang arahnya sesuai dengan kondisi tanah. Pemeliharaan
tumbuhan penutup tanah ini harus sesuai dengan kondisi tanah. Pemeliharaan
tumbuhan penutup tanah ini harus dilakukan secara intensif, terutama sebelum
tumbuh merata menutupi permukaan areal tanah.

B. Penanaman
1. Penanganan Bibit :
Sebelum penanaman, terlebih dulu harus diperhatikan kondisi bibit yang
tersedia. Bibit berumur sekitar 5-7 bulan telah siap dipandahkan ke kebun. Agar
bibit tumbuh baik, dipilih bibit yang sehat, tumbuh dengan baik, tidak mengalami
kerusakan atau cacat, dan perakarannya tidak banyak yang kering atau putus.
Untuk menghindari kerusakan bibit pada saat penanaman, pemindahan
bibit perlu dilakukan dengan hati-hati. Bibit yang ditanam di bedeng sapih
memiliki resiko paling besar dalam kerusakan akar. Oleh karena itu, perlu
dialkukan hal-hal sebagai berikut .

Bibit dicabut perlahan-lahan dengan


cara putara agar tidak banyak akar
yang terputus. Hal ini sebaiknya
dilakukan pada sore hari.

Bungkuslah bibit dengan pelepah pisang


dan diikat dengan tali. Tanah media
harus ikut terbawa agar bibit tidak stress.
Setelah itu bibit dapat dipindahkan ke
lokasi tanam yang telah disiapkan.

Pada saat bibit akan ditanam ,


sebagian daun dibuang untuk
mengurangi penguapan di
lapangan.

Bibit yang berada di polibag atau keranjang dapat langsung dipindahkan


k e lokasi kebun yang disiapkan.
2. Penanganan
Apabila bibit telah dipindahkan ke lokasi kebun dan telah siap ditanam
dilakukan hal-hal sebagai berikut untuk penanamannya.

Langkah-langkap penanaman
Lubang tanam yang telah
ditandai dengan ajir dan telah
ditutup , digali kembali di bagian
tengahnya dengan ukuran sesuai
dengan lingkungan akar bibit
yang akan ditanami.

Lepasakan pelepah pisang yang


membungkus akar tanaman , jika tanaman
berasal dari bedeng sapih. Untuk bibit di
polibag atau keranjang , guntinglah polibag
atau keranjang itu dari atas ke bawah ,
kemudian gunting melingkar hingga sisi
yang lain. Tanggalkan polibag atau
keranjang dengan hati-hati agar tanah
media tidak rusak.

Masukkan bibit beserta


gumpalan tanahnya yang melekat
di akar ke dalam lubang
tanaman kembalikan tanah
galian tadi. Usahkan agar leher
akar bibit di tanam rata dengan
permukaan tanah.
Pada setiap lubang, harus di pasang ajir untuk
menyangga batang bibit sehingga bibit dapat
berdiri tegak.

Ratakan tanah disekliling tanaman


dan singkirkan tumbuhan atau
benda lain yang mengganggu bibit.

Bibit yang baru di tanam sebaiknya diberi


peneduh untuk menghindari sinar matahari
langsung, terpaan angin,maupun siraman air
hujan. Peneduh ini dibutuhkan sampai
tanaman cukup kuat dan tumbuh dengan
baik. Peneduh disingkirkan setelah tanaman
berumur 6 bulan dengan tinggi tanaman
sekitar 1,5 m karena saat itu tanaman
membutuhkan banyak sinar matahari.
Beberapa hari sebelum dilakukan penanam, tanah dapat diberi pupuk
NPK sebanyak 100-250 g per lubang . dapat pula digunakan campuran Urea, TSP,
dan KCl dengan perbandingan 3 : 2 : 1 atau 4 : 3 : 2. campuan ini diberikan
sebanyak 100-250 g per lubang.

C. Pemeliharaan
Secara tradisional tanaman kemiri tidak memerlukan perawatan khusus.
Namun dalam era pertanian modern seperti saat ini, dimana telah diketahui
bahwa teknis budidaya tanaman secaar baik cenderung memberikan hasil
produksi yang lebih baik bagi pemiliknya, maka pemeliharaan tanaman kemiri
perlu diperhatikan.
Kegiatan pemeliharaan ini dijabarkan dalam bentuk penyulaman,
penyiangan, pemupukan dan pengendalian hama. Penyakit. Kegiatan
pengendalian hama dan penyakit akan diuraikan dalam bab teresendiri.
1. Penyiraman
Kegiatan penyiraman perlu dilakukan untuk mencegah kekeringan
tanaman muda, dan mempermudah tanaman dalam mengambil zat-zat hara yang
diperlukan. Ini terutama dilakukan pada musim kemarau atau jika tidak ada hujan.
Banyak sedikitnya penyiraman dan frekuensi penyiraman tergantung kondisi
setempat. Namun sebaiknya dilakukan setiap hari pada waktu pagi atau sore hari.

2. Penyiangan
Penyiangan gulma atau rumput liar pada tanaman muda perlu dilakukan
karena dapat menyaingi tanman dalam pengembilan zat-zat hara yang diperlukan.
Selain itu gulma dan rumput liar dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dari
luar dan menjadi sarang hama dan penyakit yang bakal menyerang tanaman.
Penyiangan gulma dan rumput liar cukup dilakukan dis ekitar tanaman
karena laju pertumbuhan gulma dapat ditekan jika tanaman telah tumbuh besar.
Penyaiangan dilakukan secara intensif sampai tanaman bewumur 3 tahun. Pada
tahun pertama penyiangan dilakukan setiap 1-2 bulan sekali, dua tahun berikutnya
dilakukan setiap 6 bulan. Tahun-tahun selanjutnya masih perlu dilakukan
pembabatan semak belukar yang mungkin tumbuh di sekitar tanaman.
3. Penggemburan tanah
Biasanya tanah yang sering disiram akan semakin padat sehingga udara di
dalamnya semakin sedikit . hal ini mengakibatkan akar tanaman tidak leluasa
menyerap zat hara . Oleh karena itu tanah dis ekitar tanaman perlu digemburkan .
ini dilakukan dengan hati-hati agar tidak memutuskan atau merusak akar tanaman.
4. Penyulaman
Sangat sering terjadi tanaman yang ditanam mati beberapa hari setelah
ditanam, atau tidak memperlihatkan pertumbuhan yang baik karena kurang sehat.
Tanaman seperti ini perlu disulam dengan bibit yang baru dansehat. Agar
tanaman dapat seragam, bibit yang dipakai untuk penyulaman harus berumur
sama dengan tanaman semula. Oleh karena itu kita perlu menyiapkan bibit
cadangan untuk persediaan penyulaman tersebut . Jumlah bibit cadangan sekitar
10 % dari jumlah bibit yang ditanam. Penyuluhan dapat dilakukan setelah 1 bulan
dari saat penanaman.
5. Pemupukan
Pemupukan pada pertanaman kemiri memang tidak terlalu penting karena
hasil produksi belum tentu meningkat dan tanaman kemiri pun tidak menuntut
jenis tanah harus subur untuk pertumbuhannya. Namun untuk lebih mempercepat
pertumbuhannya dan menjaga kondisi tanaman sebaiknya dilakukan pemupukan .
pupuk yang digunakan berupa pupuk organik seperti kompos atau pupuk
kandang terutama pada masa pertumbuhannya. Pada masa pembungaan dan
pembuahan sebaiknya ditambah denagn pupuk anorganik terutama pupuk TSP
dan KCL untuk mencegah terjadinya kerontokan buah pada saat masih muda.
Pupuk kandang atau kompos dapat diberikan setiap 6 bulan atau 1 tahun
sekali dengan dosisi 10 kg/ pohon / tahun. Sedangkan pupuk TSP dan KCL
diberikan setelah tanah berumur 3 tahun dengan dosis 1-2 Kg TSP dan 0,5 – 1
KCL per pohon per tahun.
Agar pupuk yang diberikan mudah diserap akar, maka pemberian pupuk
sebaiknya dilakukan menjelang atau pada saat musim hujan . Pemberiannya
dilakukan dengan pola lingkaran, tepat dibawah lingkaran luar tajuk tanam,an
(lihat gambar). Buatlah lubang pada garis pola lingkaran ini berguna agar pupuk
dapat dimanfaatkan oleh tanaman seefisien mungkin. Sebab di bagian lingkaran
luar tajuk tanaman biasanya banyak rambut-rambut akar yang berfungsi menyerap
zat hara.
Pemupukan tanaman Kemiri,
dilakukan dengan pola
melingkar.

Apabila tanamn telah berproduksi, kulit dari buah kemiri dapat juga
dimanfaatkan sebagai pupuk hijau karena mengandung banyak nitrogen.
6. Penjarangan
Penajrangan tanaan kadang-kadang diperlukan apabila tanaman yangs
eharusnya berproduksi tinggi, ternyata hasilnya kurang memuaskan. Ini dapat
juga dilakukan terhadap kebun yang ditanami dengan jarak tanam rapat untuk
menekan pertumbuhan alang-alang . Penjarangan tanam mulai dilakukan setelah
tanaman berumur 5 tahun, atau melihat kondisi tanaman.
Tabel 3. Kesesuai Iklim dan Tanah Untuk Tanaman Kemiri
Jumlah Jumlah Tanah
Ketinggian Jenis Tanah Solu Drai
Kelas Curah Bulan Kering
Tempat (m m ner
Kesesuaian Hujan Per per tahun
dpt) (m)
tahun (mm) (<60mm)
Sesuai 1.000-2.500 4 –6 600-1.500 Aluvial, regosol, >1 Baik
andosol, kombisol,
mediteran , latosol

Agak 1.000-2.500 <4 300-600 Grumusol, Baik


0,6-1
sesuai podsolik, brown
forest soil,
regosol/litosol

Tidak <1.000 >6 < 300 Komplek :


<0,6 Baik
Sesuai >2.500 > 600 mediteran, regosol,
gramusol, dan
litosol

Anda mungkin juga menyukai