Anda di halaman 1dari 5

Cara Menanam Pohon dan Merawat Pohon

Untuk mengingatkan kita bahwa lahan untuk tanaman telah hampir punah oleh bangunan –
bangunan pemukiman, pencemaran udara, lahan pertanian yang sekarat karena tiada
pohon sebagai pelindung, luas hutan yang semakin menyusut, digantikan oleh lahan yang
rawan akan bencana alam dan banyak lagi hal – hal yang seharusnya ada pohon
sebagai penata alam yang sepadan, kini tiada lagi. Maka alangkah baiknya bila kita sedikit
meluangkan waktu dan niat untuk menanam dan merawat pohon. Menanam pohon tidak
sekadar menggali lubang dan memasukkan pohon ke dalamnya tetapi perlu
mempertimbangkan tanah, iklim, jenis tanaman, dan faktor lain sebelum menanam pohon.

TIPS MENANAM DAN MERAWAT POHON

1. PERSIAPAN LAHAN

Lahan bisa bertempat di lahan milik (halaman rumah, kebun masyarakat atau milik
perusahaan / lembaga dan lahan negara, dimana kepemilikan dan pengelolaannya dibawah
pengawasan pemerintah). Lahan yang dipilih untuk penanaman harus dijamin tidak akan
berubah peruntukannya dalam jangka panjang. Pertumbuhan pohon – pohon apalagi
di lahan hutan memerlukan waktu yang panjang ( diatas 10 tahun ) untuk dapat terciptanya
ekosistem hutan yang baik dan berfungsi optimal. Jadi pikirkan dengan matang agar
penanaman pohon bukan sekedar seremonial.

Persiapan lahan, meliputi : pemilihan lokasi, pembersihan lahan dari semak dan akar-akar
gulma, pembongkaran tunggak, pembalikan tanah, penghancuran bongkahan tanah, dan
penyingkiran batu.

Rancangan Penanaman
3.1. Penentuan Arah Larikan
Kegiatan awal yang perlu dilakukan sebelum pembersihan areal adalah menentukan arah
larikan. Penentuan arah larikan ditentukan berdasarkan kondisi lahan seperti topografi atau
garis kontur yang ada. Selain itu penetapan arah larikan juga harus disesuaikan dengan
pola dan jarak tanam yang akan diterapkan.
3.2. Pembersihan Areal
Pembersihan areal pembuatan tanaman penghijauan dilakukan dengan sistem jalur.
Pembersihan areal dilakukan pada jalur-jalur yang akan ditanami sesuai dengan garis kontur
lapangan..

3.3. Pola Tanam


Pola tanam yang akan dikembangkan adalah pola tanam segiempat atau tandur jajar pada
areal yang datar atau kemiringan dibawah 25 % dan pola segitiga atau silang untuk areal
yang berbukit/bergelombang atau kemiringan diatas 25 %. Jarak tanam dalam pembuatan
tanaman reboisasi adalah 3 x 3 m.

2. BIBIT YANG TEPAT

Setelah ditemukan lokasi yang cocok, langkah berikutnya adalah memilih jenis bibit yang
akan ditanam. Jenis – jenis yang akan ditanam adalah sesuai dengan kondisi lahan,
peruntukan dan fungsi bagi lingkungan. Bila ingin lingkungan kita teduh maka pilihlah jenis
pohon yang daunnya rindang dan perawakannya besar seperti Trembesi, Flamboyan,
Kersen atau Beringin. Bila untuk jalur hijau pinggiran jalan, carilah jenis pohon yang
buahnya kecil – kecil, tidak banyak daun rontok, cepat tumbuh dan bisa juga yang memiliki
bunga seperti Angsana, Kersen, Malabar, Bungur, Flamboyan, Asam Jawa dan lain – lain.
3.6. Distribusi Bibit

Distribusi/pengangkutan bibit dilakukan dengan memperhatikan kondisi topografi areal


penanaman. Pengangkutan bibit perlu dilakukan secara hati-hati untuk menghindari
terjadinya kerusakan bibit. Oleh karena itu pengangkutan bibit dari tempat penampungan
bibit ke areal penanaman yang tidak dapat dijangkau kendaraan dilakukan dengan
menggunakan tenaga manusia atau hewan. Untuk lokasi yang dapat dilalui kendaraan roda
dua, pengangkutan bibit dilakukan dengan menggunakan sepeda motor atau sejenisnya.

3. MEMBUAT LUBANG TANAM

Bibit yang sudah dipilih, kini saatnya siap ditanam. Sediakan lubang tanam yang dibuat sehari
sebelum penanaman ( sebaiknya ). Langkah ini dilakukan agar suhu udara didalam dan
diatas permukaan tanah tempat penanaman stabil sehingga dapat membantu mengurangi
stess pada tanaman. Lubang tanam dibuat dengan ukuran ( 30 x 30 x 30 ) cm. Kondisi
lubang tanaman telah dipersiapkan dengan baik dan tidak tergenang air. Pada awal
penanaman perlu ditambahkan pupuk kandang atau kompos untuk membantu menambah
hara atau nutrisi bagi “penghuni baru” bumi. Pada sekitar lubang tanam dibuat piringan
dengan diameter 1 meter. Piringan ini dibuat dengan mencangkul dan membersihkan areal
sekitar lubang tanam dari tanaman penggangu dan rumput-rumputan/alang-alang. Lubang
tanaman ditimbun dengan tanah yang telah dicampur pupuk dasar sampai lebih tinggi dari
permukaan tanah

4. WAKTU MENANAM

Pelaksanaan penanaman hendaknya dilakukan mulai jam 07.00 – 09.00 dan 17.00 – 18.00,
karena pada jam – jam tersebut suhu permukaan tanah tidak terlalu tinggi dan stabil
sehingga dapat menghindari stres pada bibit tanaman. Apabila tidak memungkinkan
menanam pada waktu tersebut dapat dilakukan pada jam yang lain, namun setelah ditanam
segeralah membuat naungan untuk menghindari terik matahari yang menerpa bibit yang
dapat membakar hijau daun tanaman. Bibit yang terbakar
terik matahari menyebabkan klorofil daun tidak dapat melalukan fungsinya dalam proses
fotosintesis dan menyebabkan tanaman bisa mati dalam waktu cepat.

5. MENANAM BIBIT POHON

Bibit yang akan ditanam terlebih dahulu dilepaskan dari kantung – kantung media
tumbuhnya (polybag) kemudian ditanaman bersama media tumbuhnya. Saat melepas
polybag perlu tindakan yang hati – hati agar media tumbuhnya tidak rusak, Tanaman
ditempatkan pada posisi tegak agar proses pertumbuhan dapat berkembangan dengan baik
dan bila perlu disanggah dengan bambu. Lalu tutup lubang tanaman dengan memasukkan
tanah galian dan menekan secara perlahan di sekeliling tanaman sampai bibit dapat berdiri
dengan baik. Lalu berdoalah agar Tuhan menjaga tanaman kita.

Setelah bibit ditanam sebaiknya diberi ajir / patok penanda atau dipagari.
Pemberian ajir bukan hanya menandakan bibit itu ditanam seseorang bukan bibit dari
anakan alam. Ajir atau patok yang dipasang pada bibit punya efek psikologis bahwa
tanaman itu ekslusif / istimewa / berharga dan masih dalam tahap pemeliharaan awal, perlu
banyak perhatian. Ajir terbuat dari bambu/alur yang tebalnya ± 1 cm dengan lebar 2 cm.
Ukuran tinggi ajir 125 cm dan ditanam sedalam 25 cm. Ajir berfungsi sebagai tanda bahwa
pada tempat itu akan dibuat lubang tanam sesuai jarak tanam yang ditentukan. Setelah
tanaman ditanam ajir dipasang pada lubang tanam disamping bibit yang sudah ditanam,
kemudian bekas polybag digantungkan pada ujung ajir.

Penanaman merupakan kegiatan yang menjadi sasaran inti kegiatan pembuatan tanaman
reboisasi ini.

Bibit dan media diletakkan pada lubang tanaman dengan posisi tegak. Penanaman
dilakukan secara berhati-hati dengan menempatkan tanaman sekitar 10 cm dibawah
permukaan tanah normal. Setiap tanaman muda diberi soil conditioner untuk
mempertahankan kelembaban tanah. Pada bagian atas permukaan tanah diberi mulsa
untuk mencegah penguapan air dari tanah.

6. RAWATLAH DENGAN CINTA

Merawat sama pentingnya dengan menanam. Maka setelah menanam hendaknya


dilakukan pemeliharaan terhadap gulma, semak, alang – alang, hama, kebakaran, tangan
manusia dan gangguan lain agar ruang tumbuh tanaman dapat berkembang dengan baik.
Selain itu jangan biarkan tanaman kekurangan gizi. Berilah kebutuhan pokoknya dengan
menyiramnya dengan rutin, memberi pupuk yang sesuai dan memberi perhatian dan doa
pada bibit – bibit itu. Perawatan bibit pohon bisa dilakukan sampai tanaman berumur 2
tahun. Umumnya pohon diatas umur 2 tahun sudah bisa survival dan hidup mandiri
dari alam, namun tetap dijaga dari unsur perusak.

Selamat menanam pohon dan merawatnya dengan cinta! karena inti dari menanam itu
adalah perawatan!

Anda mungkin juga menyukai