Abstrak
Ketersediaan Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan limbah cair crude palm oil (CPO) sebagai limbah
industri minyak kelapa sawit yang belum termanfaatkan cukup banyak di Indonesia. Melalui penelitian
diketahui bahwa TKKS dapat diolah menjadi arang, dan limbah cair CPO diketahui dapat dimanfaatkan
sebagai bahan perekat, sehingga apabila keduanya dicampur dan diolah lebih lanjut dapat dibuat menjadi
briket. Selain dapat memberikan dampak yang positif bagi lingkungan, pemanfaatan TKKS dan limbah
cair CPO ini juga dapat digunakan sebagai alternatif bahan bakar minyak (BBM). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui konsentrasi yang tepat dari penggunaan limbah cair CPO dan arang tandan kosong
kelapa sawit dalam pembuatan briket. Dengan perbandingan limbah cair CPO dan arang tandan kosong
kelapa sawit yaitu 30% : 70%, 35% : 65%, 40% : 60%, 45% : 55%, 50% : 50%, 55% : 45%, 60% : 40%,
65% : 35%, dan 70% : 30%. Briket hasil penelitian ini telah memenuhi standar mutu briket sebagai bahan
bakar dilihat dari nilai kalor dan kadar air. Komposisi optimal antara limbah cair CPO dan arang tandan
kosong kelapa sawit yaitu 30% : 70%. Secara umum, penambahan konsentrasi limbah cair CPO ke dalam
Arang Tandan Kosong Kelapa Sawit akan menurunkan nilai kalor bakar dan kadar zat mudah menguap,
serta menaikkan nilai kadar air lembab dan kadar abu briket arang yang dihasilkan.
Kata kunci: Briket, Limbah Cair CPO, Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)
Abstract
The availability of palm oil empty bunch and crude palm oil liquid waste as the waste of palm oil industry
that is untapped can be found in huge amount in Indonesia. Through a previous research note that palm
oil empty bunch can be processed into charcoal, and crude palm oil liquid waste is known to be used as an
adhesive, so that when the two are mixed and by a further process, it can be made into briquettes. Beside
of providing a positive impact on the environment, the use of palm oil empty bunch and crude palm oil
liquid waste can also be as an alternative to fuel oil. The study aimed to identify the appropriate
formulation of crude palm oil liquid waste and charcoal of oil palm empty bunch to produce briquettes.
The comparisons of crude palm oil liquid waste to charcoal of oil palm empty bunch were 30% : 70%,
35% : 65%, 40% : 60%, 45% : 55%, 50% : 50%, 55% : 45%, 60% : 40%, 65% : 35%, and 70% : 30%.
The briquette produced had met the Briquette Quality Standard as a fuel material based on its calorie
value and also its inherent moisture contents. The optimal comparisons of crude palm oil liquid waste to
charcoal of oil palm empty bunch were 30%: 70%. Generally, it can conclude that the addition of crude
palm oil liquid waste into the charcoal of oil palm empty bunch will decrease the calorie value and also
volatile matter content, as well as increase the inherent moisture content and ash content of charcoal
briquettes produced.
Keywords: Briquette, Crude Palm Oil Liquid Waste, Palm Oil Empty Bunch.
Maulana, Rudi. 2008. Pembuatan Briket Nursyiwan dan Nuryetti. 2005. Pembuatan
Batubara. Palembang: Jurusan Teknik Briket Arang dari Serbuk Gergaji.
Kimia POLTEK. Jakarta: LIPI.
Dewi. 2007. Proses Pembuatan Ampas/Bungkil Wiryanti, Marni & Jumnaini Fatmawati. 2002.
Jarak Pagar Menjadi Biobriket. Pusat Pengaruh Ukuran Partikel dan Pengikat
Penelitian dan Pengembangan pada Pembuatan Briket dari Ampas Tebu.
Perkebunan, Badan Penelitian dan Indralaya: Jurusan Teknik Kimia UNSRI.
Pengembangan Pertanian.
Nuryanto, Eka. 2000. Pemanfaatan Tandan
Mulia, Arganda. 2007. Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Sumber
Kosong Dan Cangkang Kelapa Sawit Bahan Kimia. Warta PPKS 2000, Vol,
Sebagai Briket Arang. Universitas 8(3) : 137 – 144.
Sumatera Utara. Medan.
Ismu Uti Adan. 1998. Membuat Briket Bio
Setyawati Tobing, Febrina dan Adi Chandra Arang. Yogyakarta : Kanisius.
Brades. 2007. Pembuatan Briket
Bioarang dari Eceng Gondok (Eichornia
Crasipesssolm) dengan Sagu sebagai
Pengikat. Indralaya: Jurusan Teknik
Kimia UNSRI.