Abstrak
Ketersediaan Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan cangkang kelapa sawit sebagai limbah kelapa
sawit yang belum termanfaatkan cukup banyak di Indonesia. Melalui penelitian diketahui bahwa TKKS
dan cangkang kelapa sawit dapat diolah menjadi arang, yang apabila ditambahkan bahan pengikat dan
diolah lebih lanjut dapat dibuat menjadi briket. Pemanfaatan TKKS dan cangkang kosong kelapa sawit
ini juga dapat digunakan sebagai alternatif bahan bakar minyak (BBM). Keterbatasan akan ketersediaan
sumber energi tak terbaharukan khususnya BBM menjadi ancaman yang cukup serius bagi masyarakat
karena penggunaannya yang sangat essensial. Pemanfaatan energi-energi alternatif, khususnya bagi
energi yang dapat diperbaharui (renewable energy), satu diantaranya adalah biomassa. Dari penelitian
yang dilakukan suhu optimal untuk proses karbonisasi TKKS dan cangkang kelapa sawit adalah 450 oC
karena suhu 450 oC memiliki nilai kalor yang lebih tinggi dibandingkan dengan suhu 300 oC, 350 oC, 400
o
C, dan 500 oC, selain itu penambahan batubara dapat menaikkan nilai kalor dari briket. Briket bioarang
batubara yanga memiliki kualitas optimal adalah briket dengan penambahan batubara sebesar 35 % serta
rasio antara TKKS dan cangkang kelapa sawit 1 : 15 karena memunuhi 4 parameter kualitas. Parameter
optimum yang terpenuhi, yaitu nilai kalor sebesr 6834 cal/gr, kadar air lembab dengan persentase sebesar
4,97 %, kadar abu sebesar 3,03 %, serta kadar zat terbang sebesar 26,20 %.
Kata kunci : Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS), Cangkang Kelapa Sawit, Briket, Alternatif Bahan Bakar
Minyak (BBM)
Abstract
The availability of oil palm empty fruit bunches (TKKS) and palm kernel shells as oil palm waste
untapped quite a lot in Indonesia. Through a research, found that TKKS and palm kernel shells can be
processed into charcoal, which can be briquettes if we added some binder. Utilization of TKKS and palm
kernel shells can also be used as an alternative fuel oil (BBM). Limitations of unrenewable energy
sources especially BBM became a serious threat to society because its use is very essential. One of
utilization for alternative energies, especially for renewable energy is biomass. From the research, the
optimum temperature carbonization process TKKS and palm kernel shells is 450 oC because in 450 oC
has a higher calorific value compared with a temperature of 300 oC, 350 oC, 400 oC and 500 oC, beside
that the addition of coal can increase the calorific value of briquettes. Bioarang coal briquettes that have
the optimal quality coal briquette are added of 35 % coal and the ratio between TKKS and palm kernel
shell 1 : 15 because it fulfill the four quality parameters. The optimum parameters that reached are the
heating value of 6834 cal/g, moistened with water content percentage of 4.97 %, ash content of 3.03 %,
and volatile matter content of 26.20 %.
Keywords : Oil Palm Empty Fruit Bunch (TKKS), Palm Kernel Shell, Briquette, Alternatif Fuel Oil
(BBM).
3 α - Selulosa 45,80
Tepung Sagu
4 Holoselulosa 71,80 Sagu merupakan tanaman tropik yang
5 Abu 1,6 sangat produktif sebagai penghasil pati dan
energi. Secara kimiawi tepung sagu memiliki
6 Pektin 12,85 kandungan karbohidrat lebih tinggi dari pada
jagung dan beras, tetapi kandungan protein
dan lemaknya rendah. Pati sagu mengandung
28% amilosa dan 72% amilopektin (Harsanto
dalam Setyawati, 1989). Komposisi kimia