Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya

Vol. 3, No. 1 – April 2018

PENGARUH KOMPOSISI SEKAM PADI TERHADAP PARAMETER


FISIS BRIKET TEMPURUNG KELAPA

Maria Lurumutin Umrisu, Redi K. Pingak, Albert Z. Johannes


Fisika, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, Kupang, Indonesia
E-mail : ryaumrisu@gmail.com

ABSTRAK
Briket bioarang merupakan salah satu bahan bakar yang berasal dari biomassa. Biomassa
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tempurung kelapa dan sekam padi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi sekam padi dan variasi perekat
terhadap parameter fisis briket tempurung kelapa. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai
densitas, nilai kadar air, nilai porositas dan nilai kadar abu, secara berturut-turut berkisar
antara (0.69 / - 1.12 / ), (3,33% - 7,57%.), (16,66% - 31,88%.), (38,46%
- 66,66%.). Analisis menunjukkan bahwa secara umum, komposisi sekam padi berbanding
terbalik dengan nilai densitas, nilai kadar air dan nilai kadar abu briket dan berbanding lurus
dengan nilai porositas briket. Berdasarkan nilai densitas, nilai kadar air, dan nilai kadar abu
briket, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini briket dengan komposisi 40%
tempurung kelapa dan 60% sekam padi memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan
dengan komposisi lainnya.

Kata Kunci : Briket, Tempurung kelapa, Sekam padi, Densitas, Kadar air, Porositas dan
Kadar abu.

ABSTRACT
Bio-briquette is one of the fuels that comes from biomass. The biomass used in this research
is coconut shell and rice husk. The aims of this research are to know the influence of variation
of rice husk composition and thickness variation on physical parameters of shell briquettes.
The results of this study indicate that the density, moisture value, porosity and ash values,
respectively ranged between (0.69 / - 1.12 / ), (3,33% - 7,57%.), (16,66%
- 31,88%.), (38,46% - 66,66%.). The analysis showed that in general, the composittion of rice
husk is inversely proportional to density, moisture value and briquette ash value, otherwise
the composition of rice husk is directly proportional briquette porosity value. Based on density
value, mositure value and ash value it can be concluded that in this research the quality of
briquettes with composition 40% coconut shell and 60% rice husk is better than the other
compositions.

Keywords: Briquette, Coconut shell, Rice husk, Density, Water content, Porosity and Ash
content.

PENDAHULUAN Provinsi Nusa Tenggara Timur,


Menipisnya cadangan bahan bakar fosil khususnya daerah Kabupaten Malaka
akan berdampak pada perekonomian. Bahan menghasilkan banyak produk pertanian seperti
bakar fosil sudah menjadi bahan bakar yang tanaman kelapa. Seluruh bagian pohon kelapa
sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
energi dewasa ini. Untuk mengeliminasi manusia. Namun masyarakat Kabupaten
kemungkinan terburuk dampak pemakaian Malaka kurang memanfaatkan bagian-bagian
bahan bakar fosil, setidaknya ada beberapa kelapa seperti sabut dan tempurung kelapa,
alternatif jalan keluar, yaitu pencarian ladang khususnya limbah tempurung kelapa. Limbah
baru, penggunan energi secara efisien, dan tempurung kelapa ini dapat dimanfaatkan dan
pengembangan sumber energi terbarukan [2]. diolah menjadi suatu bahan bakar padat buatan

37
Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya
Vol. 3, No. 1 – April 2018

yang dimanfaatkan sebagai bahan alternatif lignin, selulosa, dan hemiselulosa. komposisi
yang disebut Briket. yang berbeda-beda selulosa (C H O )n
Rumusan masalah pada penelitian ini 33,61%, Hemiselulosa (C H O )n 19,27% dan
adalah Bagaimana pengaruh variasi komposisi Lignin [(C H O )(CH O)]n 36,5% [5].
sekam padi tapioka terhadap parameter fisis
briket tempurung kelapa? Tempurung Kelapa
Tujuan penelitian ini antara lain: Untuk Tempurung kelapa dikategorikan sebagai
menentukan pengaruh variasi komposisi sekam kayu keras tetapi mempunyai kadar lignin yang
padi terhadap nilai densitas, kadar air, porositas lebih tinggi dan kadar selulosa lebih rendah
dan kadar abu briket tempurung kelapa. Untuk dengan kadar air sekitar 6-9% (dihitung
merekomendasikan komposisi tempurung berdasarkan massa kering) dan terutama
kelapa dan sekam padi yang memenuhi kualitas tersusun dari lignin, selulosa dan hemiselulosa
briket. [5].
Manfaat yang diharapkan dari penelitian
ini adalah: Menjadi informasi dan pengetahuan Perekat Tapioka
untuk berbagai kalangan masyarakat bahwa Perekat tapioka mempunyai sifat yang
limbah tanaman yang dianggap tidak berguna menguntungkan dalam pengolahan pangan,
ternyata mempunyai nilai komersial, dan kemurnian larutannya tinggi, kekuatan gel yang
sebagai bahan energi alternatif yang dapat baik dan daya rekat yang tinggi sehingga
dimanfaatkan. banyak digunakan sebagai bahan perekat.
Komposisi kimia pati tapioka per 100 gram
Biomassa meliputi kadar air 9.10%, karbohidrat 88.2%,
Biomassa merupakan bahan-bahan protein 1.1%, lemak 0.5%, fosfor 125 mg,
organik berumur relatif muda dan berasal dari kalsium 84 mg, besi 1 mg [1].
tumbuhan, hewan, produk dan limbah industri
budidaya (pertanian, perkebunan, kehutanan, Briket Arang atau Bioarang
peternakan, perikanan). Unsur utama dari Tabel 1 Sifat briket arang buatan Jepang,
biomassa adalah bermacam-macam zat kimia Inggris, USA, dan Indonesia [5].
(molekul) yang sebagian besar mengandung
atom karbon. Biomassa secara garis besar Sifat Jepan Inggri Amerik SN
tersusun dari selulosa dan lignin (sering disebut Briket g s a I
lignin selulosa). Kadar Air
Salah satu teknologi yang (%) 6-8 3,6 6,2 8
memungkinkan dapat merubah biomassa Kadar
menjadi lebih praktis dan ekonomis yaitu Abu(%) 3-6 5,9 8,3 8
briket. Teknologi ini memungkinkan untuk Densitas
meningkatkan karakteristik bahan bakar (gram/cm 1,0 -
biomassa. Daya tarik pada briket adalah 3
) 1,2 0,46 1 -
kualitas briket sebagai bahan bakar yang
meliputi sifat fisik dan kimia termasuk nilai Sekam Padi
kalor yang dihasilkan dapat diatur melalui Sekam padi merupakan lapisan keras
karakteristik briket meliputi kepadatan, ukuran yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua
briket, kuat mampat, dan kandungan air. belahan yang disebut lemma dan palea yang
Sehingga briket adalah bahan bakar padat yang saling bertautan, umumnya ditemukan di area
dapat digunakan sebagai sumber energi penggilingan padi.
alternatif yang mempunyai bentuk tertentu [4]. Dari proses penggilingan padi biasanya
diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak antara
Tanaman Kelapa Dan Manfaatnya 8- 12% dan beras giling antara 50-63,5% data
Kelapa (Cocos Nucifera) merupakan bobot awal gabah. Silika : 16,98%. Sekam
salah satu anggota tanaman falma yang paling memiliki kerapatan jenis bulk density 125
dikenal dan banyak tersebar didaerah tropis. kg/m3, dengan nilai kalori 1 kg sekam sebesar
Tanaman kelapa termasuk golongan kayu keras 3300 k. Kalori.
yang secara kimiawi memiliki komposisi kimia
hampir serupa dengan kayu yaitu tersusun atas

38
Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya
Vol. 3, No. 1 – April 2018

Kadar Air mw  mo
Kadar air briket berpengaruh terhadap Porositas = × 100%
m w  ms
nilai kalor. Semakin sedikit air dalam briket,
maka semakin tinggi nilai kalornya [2]. Kadar (2.17)
air dapat ditentukan dengan menggunakan Dimana, = Massa sampel setelah
persamaan: pemanasan, = Massa jenuh briket setelah
M1  M 2 direndam selama 2 jam, = Massa jenuh
Kadar Air (%) = ( ) × 100% dalam air ( − ), = Massa (air + bejana
Massa sampel + sampel tenggelam didasar bejana), =
(2.14) Massa (air+bejana+sampel tergantung diair).
Dimana: M = Massa cawan kosong + Massa
sampel sebelum pemanasan (gr) METODOLOGI PENELITIAN
M = Massa cawan kosong + Massa
sampel setelah pemanasan (gr) Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan
Maret sampai Agustus 2017. Penyiapan sampel
Kadar Abu dilakukan di Desa Umutnana Kabupaten
Abu dalam hal ini merupakan bagian Malaka dan proses pengempaan briket/press
yang tersisa dari hasil pembakaran briket. Salah briket dilakukan di laboratorium Teknik sipil,
satu penyusun abu adalah silika, pengaruhnya dan analisis data dilaksanakan dilaboratorium
kurang baik terhadap nilai kalor briket arang Fisika, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas
yang dihasilkan [2]. Kadar abu dapat Nusa Cendana.
ditentukan dengan menggunakan persamaan: Prosedur Penelitian
A Penyiapan Sampel
Kadar Abu (%) = × 100% Penyiapan sampel ini dilakukan di Desa
B
(2.15) Umutnana Kabupaten Malaka dengan proses
Dimana: A = (Massa abu + Massa cawan pembuatan briket yang dimulai dengan
kosong) – (Massa cawan kosong) (gr). pembersihan bahan kemudian dilakukan
B = Massa sampel (gr) pengeringan. Setelah itu dilakukan
pengarangan tempurung kelapa dan sekam padi.
Hasil yang didapatkan dari pembakaran adalah
Densitas berupa partikel arang, setelah itu dilakukan
Pengujian densitas dilakukan dengan penggilingan dan penyaringan, pencampuran
menimbang berat briket, kemudian diukur bahan tempurung kelapa dengan sekam padi.
tinggi dan diameter briket tersebut, kemudian
dikalikan hasilnya. Prosedur perhitungan Analisis Data
densitas dengan menggunakan rumus sebagai Kadar Air (SNI 06-3730-1995)
berikut: Kadar air briket dapat ditentukan dengan
V  pl t cara menimbang aluminium kosong kemudian
sampel briket diletakkan ke atas aluminium
m
Densitas (  ) =gr/cm 3 kosong. Sampel diratakan dan diletakkan diatas
V pemanas dan sampelnya dipanaskan selama 30
(2.16) menit dengan suhu pemanasan 100℃ dan
Dimana, m = Massa Briket (gr), = didinginkan selama 15 menit, kemudian
panjang briket (cm), = lebar briket (cm), = ditimbang massanya. Sehingga untuk
tinggi briket (cm), = volume briket (cm). menentukan kadar air briket tempurung kelapa
dapat menggunakan Persamaan (2.14).
Porositas
Nilai Porositas suatu briket berkaitan Kadar Abu
dengan seberapa rapat material penyusun Penentuan kadar abu dilakukan dengan
membentuk briket tersebut. Nilai porositas cara mengeringkan cawan diatas pemanas
briket yang akan dianalisis adalah Massa bersuhu 100°C selama 30 menit. Selanjutnya
sampel setelah pemanasan, massa jenuh cawan didinginkan selama 30 menit dan
(sampel direndam selama 2 jam), dan massa ditimbang massa kosongnya. Sampel dan
jenuh didalam air [3]. cawan tersebut diletakkan diatas pemanas

39
Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya
Vol. 3, No. 1 – April 2018

dengan suhu 150°C selama 4 jam sampai Pengaruh Komposisi Sekam Padi Terhadap
sampel menjadi abu. Selanjutnya cawan Parameter Fisis Briket Tempurung kelapa
diangkat dan didinginkan lalu ditimbang. Pengaruh Komposisi Sekam Padi Terhadap
Sehingga untuk menentukan kadar abu briket Nilai Densitas
tempurung kelapa dapat menggunakan Nilai Densitas Dengan Variasi

Densitas (gram/cm3)
Persamaan (2.15). Perekat 5%
2
Densitas
Penentuan densitas dilakukan dengan 0
cara menimbang massa briket tempurung 100%:0% 70%:30% 40%:60%
kelapa setelah pengempaan menggunakan alat Komposisi (%) 2cm
uji tekan, dan juga panjang, lebar, dan tinggi 3cm
briket diukur. Sehingga untuk menentukan nilai
Nilai Densitas Dengan Variasi
densitas briket tersebut menggunakan

Densitas (gram/cm3)
Persamaan (2.16). Alat yang digunakan untuk
Perekat 10%
2
pemampatan kerapatan briket adalah Marshal
1
test, dengan beban ringnya adalah 1 =
1000 . 0
100%:0% 70%:30% 40%:60%
Porositas Komposisi (%) 2cm
3cm
Nilai Porositas suatu briket berkaitan
Gambar 4.1 Hubungan nilai densitas dengan
dengan seberapa rapat material penyusun
variasi komposisi
membentuk briket tersebut. Nilai porositas
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa
briket yang akan dianalisis adalah Massa
semakin besar komposisi sekam padi maka nilai
sampel setelah pemanasan, massa jenuh
densitasnya semakin kecil, untuk semua variasi
(sampel direndam selama 2 jam), dan massa
perekat dan ketebalan. Hal ini karena densitas
jenuh didalam air. Sehingga untuk menentukan
sekam padi lebih kecil dibandingkan dengan
nilai porositas briket tersebut menggunakan
tempurung kelapa.
Persamaan (2.17).
Dari Tabel 1. nilai densitas yang sesuai
standar kualitas briket Jepang, Amerika dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persiapan Sampel Inggris berada dalam range 0,46 / ≤
Proses pembuatan briket arang ≤ 1,2 / . Berdasarkan data pada
tempurung kelapa dan sekam padi dimulai Tabel (4.1), terlihat bahwa densitas semua
dengan penyiapan sampel, pembersihan bahan sampel briket berada dalam range ini. Oleh
kemudian dilakukan pengeringan. Setelah itu karena itu dapat dikatakan bahwa nilai densitas
dilakukan proses pembakaran secara manual semua sampel ini memenuhi standar kualitas
yaitu menggunakan drum, pembakaran briket Jepang, Amerika dan Inggris.
tempurung kelapa dilakukan selama 2 jam Pengaruh Komposisi Sekam Padi Terhadap
dengan suhu 500℃ yang diukur menggunakan Nilai Kadar Air
alat Thermocouple. Sedangkan pembakaran Nilai Kadar Air dengan
sekam padi dilakukan selama 1 jam dengan variasi perekat 5%
suhu 150℃. 8
Kadar Air (%)

Hasil yang diperoleh dari proses 6


pembakaran adalah berupa partikel arang, 4
setelah itu dilakukan penggilingan, 2
penyaringan, dan pencampuran bahan 0
tempurung kelapa dengan sekam padi. 100%:0% 70%:30% 40%:60%
Selanjutnya dilakukan pembentukan, Komposisi (%) 2cm
pengempaan, pendinginan, densitas, penentuan 3cm
konduktivitas panas, kadar air, porositas, kadar
abu dan yang terakhir adalah melakukan
analisis data.

40
Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya
Vol. 3, No. 1 – April 2018

Gambar 4.4 Hubungan nilai porositas dengan


Nilai Kadar Air dengan variasi komposisi
variasi perekat 10% Gambar 4.4 menunjukkan bahwa
8
Kadar Air (%)

semakin besar komposisi sekam padi maka nilai


6 porositas semakin tinggi, sedangkan semakin
4 kecil komposisi sekam padi dan bahkan tanpa
2 campuran komposisi sekam padi maka nilai
0 porositasnya semakin rendah. Secara umum
100%:0% 70%:30% 40%:60% porositas merupakan salah satu karakeristik
Komposisi (%) 2cm fisis yang diperlukan terutama untuk
3cm mengkarakterisasi bahan padatan. Menurut
Gambar 4.2 Hubungan nilai kadar air dengan (Ridha, 2016) sifat porositas bahan saling
variasi komposisi. mempengaruhi dan dipengaruhi oleh besaran
fisis lain maupun sifat thermalnya, misalnya
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa bahan yang porus akan mempunyai nilai
walaupun nilai kadar air untuk semua kerapatan yang rendah, luas permukaan yang
komposisi briket bervariasi, namun secara lebih besar. Hal ini disebabkan bahwa
umum nilai kadar air semakin berkurang jika walaupun briket yang ditinjau sama, namun
komposisi sekam padi semakin besar. Semakin karena ukuran partikel sekam padi tidak sama
kecil nilai kadar air briket maka kualitas briket dengan ukuran partikel tempurung kelapa maka
semakin baik. Hal ini karena semakin tinggi dapat diduga bahwa susunan partikel penyusun
kadar air maka dapat menghambat penyalaan briket tidak homogen, oleh karena itu dalam
briket. Oleh karena itu, berdasarkan nilai kadar penelitian ini nilai porositas briket belum bisa
air briket maka dapat dikatakan bahwa briket dijadikan sebagai acuan dalam menentukan
dengan komposisi (40% tempurung kelapa dan kualitas briket. Selain itu, penulis belum
60% sekam padi) memenuhi kualitas briket menemukan standar kualitas briket berdasarkan
yang lebih baik walaupun semua komposisi nilai porositas.
memenuhi standar kualitas briket Amerika, Pengaruh Komposisi Sekam Padi Terhadap
Jepang, Indonesia dan Ingris. Nilai Kadar Abu
Pengaruh Komposisi Sekam Padi Terhadap Nilai Kadar Abu dengan variasi
Nilai Porositas perekat 5%
60
Kadar Abu (%)

Nilai Porositas dengan variasi 40


perekat 5%
40 20
Porositas (%)

30 0
20 100%:0% 70%:30% 40%:60%
2cm
10 Komposisi (%) 3cm
0
100%:0% 70%:30% 40%:60% Nilai Kadar Abu dengan variasi
Komposisi (%) 2cm perekat 10%
80
kadar Abu (%)

3cm
60
Nilai Porositas dengan variasi 40
20
perekat 10% 0
34
Porositas (%)

100%:0% 70%:30% 40%:60%


32 Komposisi (%)
2cm
30
3cm
28 Gambar 4.5 Hubungan nilai kadar abu dengan
26 variasi komposisi
100%:0% 70%:30% 40%:60%
Pada Gambar 4.5 diketahui bahwa
Komposisi 2cm semakin besar komposisi sekam padi maka nilai
3cm kadar abunya semakin rendah, sedangkan
semakin kecil komposisi sekam padi dan

41
Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya
Vol. 3, No. 1 – April 2018

bahkan tanpa campuran komposisi sekam padi variasi perekat 5% memiliki kualitas yang lebih
maka nilai kadar abunya semakin tinggi. Faktor baik dibandingkan dengan komposisi lainnya.
jenis bahan baku sangat berpengaruh terhadap
tinggi rendahnya kadar abu briket yang DAFTAR PUSTAKA
dihasilkan. Abu merupakan bagian yang tersisa [1] Bakhtiar, Y. 2010. Penerapan Biofertilizer
dari hasil pembakaran, unsur utama abu adalah Coated Seed Pada Benih Tumbuh Mandiri
mineral silika dan pengaruhnya kurang baik Untuk Mendukung Reboisasi dan
terhadap nilai kalor yang dihasilkan, semakin Reklamasi Lahan. Balai Pengkajian
tinggi kadar abu yang dihasilkan maka kualitas Bioteknologi Badan Pengkajian dan
briket akan semakin rendah. Dari Gambar 4.5, Penerapan Teknologi, Tanggerang.
terlihat bahwa walaupun nilai kadar abu [2] Gandi, A. 2010. Pengaruh Variasi Jumlah
bervariasi, namun secara umum, nilai kadar abu Campuran Perekat Terhadap
briket semakin rendah jika campuran komposisi Karakteristik Briket Arang Tongkol
sekam padi semakin besar. Jika dibandingkan Jagung. Laporan penelitian. Semarang
dengan Tabel 1. nilai kadar abu briket dalam [3] Ridha Mohammad & Darminto. 2016.
penelitian ini tidak memenuhi standar kualitas Analisis Densitas, Porositas, Dan Struktur
briket. Meskipun demikian, dapat Mikro Batu Apung Lombok Dengan
direkomendasikan bahwa jika ditinjau dari nilai Variasi Lokasi Menggunakan Metod
kadar abu, maka briket dengan memiliki Achimedes Dan Software Image–j. Jurnal
komposisi 40%:60% lebih baik dibandingkan Fisika Dan Aplikasnya. Vol 12. No. 3
komposisi lainnya karena memiliki kadar abu [4] Supriyanto dan Merry. 2010. Studi Kasus
terendah. Energi Alternatif Briket Sampah
Lingkungan Kampus Polban Bandung.
KESIMPULAN Seminar Nasional Teknik Kimia.
Secara umum, komposisi sekam padi Yogyakarta
berbanding terbalik dengan nilai densitas, nilai [5] Triono, Agus. 2006. Karakteristik Briket
kadar air dan nilai kadar abu briket, sebaliknya Arang Dari Campuran Serbuk Gergajian
komposisi sekam padi berbanding lurus dengan Kayu Afrika (Maesopsis eminii Engl) dan
nilai porositas briket. Sengon (Paraserianthes falcataria L.
Nielsen) dengan Penamabahan
Berdasarkan nilai densitas, nilai kadar air, dan Tempurung Kelapa (Cocos nucifera L).
nilai kadar abu dapat disimpulkan bahwa dalam Bogor : Departemen Hasil Hutan Fakultas
penelitian ini briket dengan komposisi 40% Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
tempurung kelapa dan 60% sekam padi dengan

42

Anda mungkin juga menyukai