TUGAS AKHIR
Marone J Tambunan
119170005
LAMPUNG SELATAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Bahan yang digunakan sebagai perekat arang dapat berupa bahan bahan
anorganik maupun organik. Pemilihan bahan perekat harus didasarkan pada daya
adhesi yang baik ketika perekat dicampurkan dengan arang, tidak mengandung
racun, ketersediaannya yang banyak dan harganya yang murah [12]. Tepung
tapioka merupakan pati yang diekstrat dari singkong. Perekat adalah suatu zat
atau bahan yang memiliki kemampuan untuk mengikat dua benda melalui ikatan
permukaan. Penggunaan bahan perekat dimaksud untuk menarik air dan
membentuk tekstur padat atau mengikat dua bahan yang akan direkatkan. Dengan
adanya bahan perekat maka susunan partikel akan semakin baik,teratur dan lebih
padat sehingga dalam proses pengempaan keteguhan tekanan dan arang briket
akan semakin baik. Dalam penggunaan bahan perekat harus diperhatikan factor
ekonomis maupun non ekonomisnya [13].
Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai beriku:
a. Studi Literatur
Penelitian terkait briket ini akan ditulis dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan memuat tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi, serta sistematika penulisan yang
akan dilakukan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai literatur yang telah diperoleh dari berbagai
sumber. Literatur tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam proses penelitian
baik tentang teori-teori, rumus-rumus dan lainnya.
BAB III METODOLOGI
Pada bab ini akan menjelaskan terkait tahapan-tahapan pengujian yang akan
dilakukan, tahapan-tahapan pengambilan data dan pengolahan data, serta analisis
data dan kesimpulan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan menjelaskan terkait hasil dari pengelolahan data serta
pembahasan dari hasil-hasil analisis maupun perhitungan-perhitungan yang
dilakukan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan menjelaskan terkait kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan serta penjelasan terkait saran untuk penelitian selanjutnya agar hasil
penelitian bisa lebih baik.
BAB II
LANDASAN TEORI
Briket arang adalah bahan bahan karbon dalam bentuk briket yang diproduksi
dari limbah bahan organik yang mengandung sejumlah energi setelah melalui
tahapan pengujian dan pencampuran. Limbah diolah sedemikian rupa sehingga
dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk keperluan rumah
tangga maupun industri yang bersifat pada yang telah diperbaharui melalui
beberapa tahapan. (Budi Setiawan). Terdapat beberapa kelebihan briket
dibandingkan bahan bakar lain yaitu:
Tempurung kelapa adalah bagian dari buah kelapa yang memiliki fungsi
secara biologis ialah sebagai pelindung inti buah, dimana terletak di bagian
dalam sabut, dengan ketebalan antara 3-5 mm. tempurung kelapa ini
dikelompokkan sebagai jenis kayu keras tetapi memiliki kandungan lignin yang
lebih tinggi dan kandungan selulosa yang lebih rendah [5].
Penggunaan arang tempurung kelapa sebagai bahan bakar sudah lama dikenal
dan mampu berkontribusi pada keberlanjutan pasokan energi bagi masyarakat.
Pemanfaatan arang tempurung kelapa dalam briket arang tempurung saat ini
digunakan oleh masyarakat untuk keperluan rumah tangga, usaha maupun
industry. Pemanfaatan briket arang tempurung kelapa telah mendorong kajian
teknologi energi pengganti yang terbarukan.
2.3 Perekat
Perekat ialah sebuah bahan yang mempunyai kemampuan untuk
menggabungkan dua benda melalui ikatan permukaan. Perekat memiliki beberapa
nama lain meliputi lem, lendir, tempel, dan semen. Sifat serbuk arang cenderung
saling terpisah. Maka dengan bantuan lem atau perekat, partikel arang bisa
disatukan dan dicetak sesuai dengan yang keinginan [[5]. Bahan yang digunakan
sebagai perekat arang dapat berupa bahan bahan anorganik maupun organik
pemilihan bahan perekat harus didasarkan pada daya adhesi yang baik ketika
perekat dicampurkan dengan arang, tidak mengandung racun, ketersediaannya
yang banyak, dan harganya yang murah [12].
Dalam pembuatan biobriket diperlukan perekat ataupun pengikat yang
berfungsi untuk merekatkan partikel partikel zat dalam bahan baku (bioarang)
pada proses pembuatan briket. Tepung tapioka termasuk salah satu jenis bahan
perekat yang efektif. Dipilihnya perekat tepung tapioka ini dikarenakan harganya
murah serta mudah didapat [4].
Perekat tapioka mempunyai sifat yang menguntungkan dalam pengolahan
briket arang, kemurnian larutannya tinggi, kekuatan gel yang baik dan daya rekat
yang tinggi sehingga banyak digunakan sebagai bahan perekat. Komposisi kimia
pati tapioka per 100 gram meliputi kadar air 9,10%, karbohidrat 88,2%, protein
1,1%, lemak 0,5%, fosfor 125 mg, kalsium 84 mg,besi 1 mg [10].
BAB III
METODOLOGI
3.4.4 Pengujian
Pada saat briket arang sudah dikeringkan selanjutnya ke tahap
pengujian untuk mengetahui kadar air menggunakan Mouisture
analyzer, kadar abu dan kadar karbon menggunakan Furnish, nilai
kalor menggunakan kalorimeter bom dan pengujian untuk mengetahui
kadar zat terbang menggunakan Volatile matters.
3.5 Diagram Alir
MULAI A
Pengeringan
Tempurung Kelapa Pengambilan Data Tidak
Persiapan Pembakaran
Tempurung Kelapa
Data
Pengujian
Menghaluskan Tempurung
kelapa
Analisis Perhitungan
Pengayakan
Pembahasan
Selesai
Mencampur serbuk Tempurung
Kelapa dengan Perekat