PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BAB III BRIKET BATUBARA NON-KARBONISASI 3.1. Tujuan Tujuan dari praktikum batubara non-karbonisasi ini, antara lain: 1. Praktikan mengerti tentang briket batubara non-karbonisasi. 2. Praktikan mengerti dan mampu melaksanakan proses pembuatan briket batubara non-karbonisasi. 3. Praktikan mampu menganalisa fungsi dari campuran bahan-bahan dalam pembuatan briket batubara. 3.2. Dasar Teori Yang dimaksud dengan briket batubara non-karbonisasi adalah briket batubara ang tidak mengalami karbonisasi sebelum diproses menjadi briket dan hargana pun lebih murah karena !at terbangna masih terkandung dalam briket batubara maka pada penggunaanna lebih baik menggunakan tungku sehingga menghasilkan pembakaran ang sempurna. "riket ini digunakan dalam industri kecil. Pada briket jenis non-karbonisasi seluruh !at terbang ang muncul dari briket akan habis terbakar oleh lidah api di permukaan tungku. #Tim $sisten "atubara, 2%13& "ahan baku utama dari briket batubara itu sendiri adalah batubara ang sumberna berlimpah di 'ndonesia dan mempunai cadangan untuk selama kurang lebih 1(% tahun. Teknologi pembuatan briket tidak terlalu rumit dan dapat dikembangkan dalam )aktu ang singkat. 'ndonesia sebetulna telah mengebangkan briket batubara sejak tahun 1**+ namun tidak berkembang dengan baik karena minak tanah masih tetap disubsidi sehingga hargana masih sangat murah, sehinggga masarakat masih lebih memilih minak tanah sebagai bahan bakar sehari-hari. "atubara merupakan salah satu sumber energi primer ang memiliki ri)aat pemanfaatan ang sangatlah panjang, pada akhir-akhir ini harga bahan bakar minak dunia meningkat pesat ang berdampak pada meningkatna harga jual bahan bakar dari minak termasuk minak tanah di 'ndonesia. Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT ,amun untuk mengantisipasi kenaikan harga ""- dalam hal ini minak tanah, bahan bakar alternatif ang murah dan mudah didapat. "riket batubara merupakan salah satu bahan bakar padat alternatif ang terbuat dari batubara. "ah)a bahan bakar padat ini merupakan bahan bakar alternatif pengganti dari minak tanah ang mempunai kelaakan teknis untuk digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga. "riket juga memiliki keuntungan ekonomis karena dapat diproduksi secara sederhana, memiliki nilai kalori ang tinggi. #$nonim, 2%13& Teknologi pembuatan briket tidaklah terlalu rumit dan dapat dikembangkan oleh masarakat maupun pihak s)asta dalam )aktu ang relatif singkat. "riket batubara dipilih oleh masarakat untuk bahan bakar alternatif karena dilihat dari segi-segi kelebihanna. $dapun keunggulan briket batubara adalah: 1. .ebih murah. 2. ,ilai kalori ang tinggi dan kontinu sehingga sangat baik untuk pembakaran ang lama. 3. Tidak beresiko meledak/terbakar. +. Tidak mengeluarkan suara bising dan tidak berjelaga. (. 0umber batubara melimpah. "riket batubara memiliki keterbatasan aitu )aktu penalaan a)al ang memakan )aktu antara (-1% menit dan diperlukan sedikit peniraman minak tanah sebagai penalaan a)al, briket batubara hana efisien jika digunakan untuk jangka )aktu di atas 2 jam. 1enis proses pembuatan briket batubara dapat dibagi menjadi 2, aitu berkarbonisasi dan jenis non-karbonisasi. 1. 2arbonisasi #super& 1enis ini mengalami terebih dahulu proses dikarbonisasi sebelum menjadi briket. 3engan proses karbonisasi !at-!at terbang ang terkandung dalam briket batubara itu diturunkan serendah mungkin sehingga produk akhirna menjadi meningkat karena pada batubara tersebut dapat terjadi rendemen sebesar (%4. "riket ini digunakan untuk keperluan rumah tangga serta lebih aman dalam penggunaanna. Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2. Non-karbonisasi #biasa& 1enis ang ini tidak mengalami karbonisasi sebelum diproses menjadi briket dan hargana pun lebih murah, karena !at-!at terbangna masih terkandung dalam briket batubara maka pada penggunaaana lebih baik menggunakan tungku #bukan kompor& sehingga akan menghasilkan pembakaran ang sempurna dimana seluruh !at terbang ang muncul dari briket akan habis terbakar oleh lidah api dipermukaan tungku. "riket ini pada umuma digunakan untuk industri kecil. Produsen terbesar briket batubara di 'ndonesia pada saat ini adalah PT. Tambang "atubara "ukit $sam #Persero& atau PT. "$ ang mempunai 3 pabrik aitu di Tanjung 5nim 0umatera 0elatan, "andar .ampung dan 6resik 1a)a Timur dengan kapasitas terpasang 11(.%%% ton per tahun. 3i samping PT. "$ terdapat beberapa dari perusahaan s)asta ang memproduksi briket batubara. #$nonim, 2%13& 0alah satu masalah dalam pengembangan industri briket di 'ndonesia adalah perluna karbonisasi dalam proses pembuatanna. 7al ini terutama karena batubara ang dapat digunakan termasuk dalam peringkat rendah dengan kadar !at terbang rata-rata di atas 3(4 sehingga dalam proses pembakaranna menimbulkan asap dan bau. 0edangkan di 2orea, 8ina dan 9ietnam batubara ang digunakan untuk briket adalah dari jenis antrasit sehingga tidak perlu dilakukan proses karbonisasi karena kadar !at terbangna rata-rata di ba)ah 1(4. Proses ang digunakan pada penelitian ini aitu menggunakan proses non-karbonisasi. "riket batubara non-karbonisasi memungkinkan untuk digunakan atau dibakar tanpa menimbulkan asap atau bau dengan bahan baku batubara semi antrasit dan bahan pembantu seperti jerami, ampas tebu, serta molaser. Proses pengolahan briket batubara dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengolahan batubara, dimana briket ang dihasilkan mempunai bentuk, ukuran fisik, sifat kimia tertentu dengan menggunakan teknik ang tepat. "ahan-bahan campuran dan fungsi dari briket batubara, antara lain: 1. "atubara, sebagai bahan utama pembuatan briket batubara Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT a. 0emakin tinggi nilai kalorina, panas ang dihasilkan akan semakin tinggi. b. 0emakin tinggi nilai kalorina, pembakaran akan semakin lama karena unsur atau !at ang mudah terbakar #volatile matter& ang terkandung di dalamna semakin sedikit. c. 0emakin rendah nilai kalorina, panas ang dihasilkan akan semakin berkurang dan lama pembakaran akan semakin cepat. "atubara dengan nilai kalori rendah juga mengandung banak air sehingga menulitkan dalam penalaan. d. Penalaan, berasap dan panas ang berkurang. 0olusina dengan cara proses pengeringan #mengurangi jumlah dari kadar air& dan dengan cara karbonisasi #menaikkan& kadar kalori batubara. 2. "iomassa #serbuk kau&, sebagai bahan untuk mempercepat dan mempermudah proses pembakaran a. 0emakin banak komposisi biomassa maka briket akan semakin mudah terbakar dan pencapaian suhu maksimalna akan semakin cepat. b. 2elemahanna semakin banak komposisi biomassana, lama pembakaran menjadi semakin berkurang. c. 0emakin besar komposisi biomassa, maka kandungan emisi polutan 8u dan polusi 78 akan semakin berkurang. 3. Tanah liat, sebagai bahan pengeras sekaligus perekat a. 1enis tanah ang dipilih haruslah mengandung unsur kaulinik aitu unsur ang mempengaruhi kerekatan, kekerasan dan kekeringan. b. 0emakin banak komposisina, gas 8u ang dihasilkan akan semakin sedikit. c. 3ari hasil uji coba untuk ketahanan dan lama pembakaran komposisi ang terbaik untuk tanah liat adalah 1%4. +. 2apur (lime), sebagai bahan imbuhan ang digunakan untuk mengikat racun dan mengurangi bau belerang. 2omposisi kapur juga perlu diperhatikan, karena apabila terlalu banak akan membuat panas briket berkurang. #$nonim, 2%13& Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 3alam sebuah briket batubara, semakin banak komposisi batubara maka pembakaran ang dihasilkan akan semakin panas dan semakin lama. ,amun juga harus diperhatikan nilai kalorina. ,ilai kalori batubara akan rendah jika di dalamna terkandung banak air, batubara semacam ini biasana susah dinalakan dan lebih banak asapna. "erikut ini adalah kelemahan dari briket batubara dan solusi ang dapat diberikan, diantarana adalah: 1. 0ulit dalam penalaaan, solusina adalah: a. "ahan baku batubara dalam keadaan kering, sehingga kadar airna rendah. b. -emperbesar komposisi biomassa #serbuk kau&, karena biomassa dapat membantu mempercepat proses penalaan. 2. "erasap dan berbau, solusina adalah: a. 0emua bahan diusahakan dalam keadaan kering, karena kelembaban dan kadar air ang menebabkan asap ang banak dan berbau. b. Penambahan unsur kapur dalam komposisi briket. 3. Panas dan lama pembakaran, solusina adalah a. Pemilihan batubara dengan kalori tinggi atau dengan cara karbonisasi. b. Pengeringan hasil briket, karena briket ang lembab dan basah akan berpengaruh besar terhadap panas ang dihasilkan. +. 2epadatan dan kekerasan, solusina adalah: a. Pemilihan tanah liat ang baik. b. Penjemuran hasil briket sampai benar-benar kering. c. -emperkecil bahan bau agar lebih padat. (. 7arga jual produk, solusina adalah a. Pemilihan lokasi pabrik ang dekat dengan sumber bahan baku dan konsumen. b. Proses produksi ang baik dan benar. c. 2ualitas produksi ang besar akan menurunkan biaa produksi. #$nonim, 2%13& Pada saat ini dikenal 2 tipe briket batubara, aitu tipe ontan dan tipe telur. Penjelasanna adalah sebagai berikut: Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 1. Tipe ontan #diambil dari nama tempat di 2orea&, berbentuk silinder dengan garis tengah 1(% mm, tinggi 1+2 mm, berat 3,( kg dan mempunai lubang berbentuk tabung searah memanjang sebanak 22 lubang. .ubang tersebut bertujuan agar briket mudah terbakar dan dapat menghasilkan panas ang maksimum. 1enis briket ini biasana digunakan untuk keperluan rumah tangga. :sumber:gambar.pelapak.com/gb/%133;2*(3;;-jual-briket-batu.jpg 6ambar 3.1 Tipe Yontan 2. Tipe telur (egg), berbentuk o<al, berukuran panjang +;-+= mm, dengan lebar 32-3* mm, tebal bagian tengah 2%-2+ mm pada bagian tepi pinggir dibuat pipih tumpul, sehingga mudah dipindahkan dan mudah dibakar dari bagian pinggir ke bagian tengah. :sumber: ))).fema>.bi!?i?brk@prodf Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 6ambar 3.2 Tipe Telur "atubara dibuat briket dengan tipe telur lebih banak digunakan oleh kalangan industri kecil sebagai bahan pembakar bata, genteng, tukang besi dan gerabah. -eskipun banak dipakai untuk keperluan industri tetapi juga briket batubara tipe telur dimanfaatkan dalam skala rumah tangga dimensi dari briket batubara ini memiliki panjang antara +( mm samai (( mm dan lebarna 32 mm sampai += mm serta tebal 2% mm sampai 2( mm. "riket bentuk telur cocok untuk keperluan rumah tangga atau rumah makan sedangkan bentuk kubus dan silinder digunakan untuk kalangan industri kecil atau menengah. "erdasarkan data tahun 1**=-2%%( perkembangan kebutuhan briket batubara berfluktuatif namun cenderung ada peningkatan konsumsi terendah sebesar 23(%; ton pada tahun 2%%+ dan tertinggi pada tahun 1*** ang mencapai 3=3%2 ton. Pada sisi lain, potensi konsumsi ""- ang dapat disubstitusi dengan briket batubara untuk 1 km dan rumah tangga sebesar 11,32 juta ton dan jumlah optimisna sebesar 1,3 juta ton per tahun atau ekui<alen dengan *3;.%%% kilo liter minak tanah per tahun. 2ondisi pasar akan dapat menentukan bagaimana prospek briket batubara ang ada di 'ndonesia sebagai bahan alternatif substitusi minak tanah mempunai khususna dengan energi alternatif lainna sepeti bahan bakar #biofuel& dan elpiji. 3.3. Alat dan Bahan 3.3.1. $lat $lat-alat ang digunakan dalam praktikum ini adalah: a. Crusher, mereduksi ukuran partikel batubara. Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT :sumber: .aboratorium Teknologi -ineral A,.$-, 2%13 6ambar 3.3 Crusher b. 0endok, berfungsi untuk memindahkan bahan pembuatan briket batubara non-karbonisasi.
:sumber: .aboratorium Teknologi -ineral A,.$-, 2%13 6ambar 3.+ 0endok c. Sieve, digunakan untuk memisahkan material sesuai dengan ukuran aakan ang diinginkan. Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT :sumber: .aboratorium Teknologi -ineral A,.$-, 2%13 6ambar 3.( $akan d. Timbangan dan neraca analitik, digunakan untuk menimbang berat dari komposisi-komposisi pengolahan briket. :sumber: .aboratorium Teknologi -ineral A,.$-, 2%13 6ambar 3.; Timbangan dan ,eraca $nalitik e. Palu, berfungsi untuk menghancurkan sampel batubara agar menjadi lebih kecil. Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT :sumber: .aboratorium Teknologi -ineral A,.$-, 2%13 6ambar 3.B Palu f. Safety tools, alat ini digunakan untuk melindungi diri pada saat proses preparasi. $lat-alat ang digunakan pada saat proses preparasi adalah safety shoes, sarung tangan, masker dan kacamata. :sumber: .aboratorium Teknologi -ineral A,.$-, 2%13 6ambar 3.= 0afety tools g. 8etakan briket, digunakan untuk mencetak campuran dari material menjadi bentuk briket. Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT :sumber: .aboratorium Teknologi -ineral A,.$-, 2%13 6ambar 3.* 8etakan "riket h. 5mber, digunakan untuk menampung bahan-bahan pembuatan briket batubara non-karbonisasi. :sumber: .aboratorium Teknologi -ineral A,.$-, 2%13 6ambar 3.1% 5mber 3.3.2. "ahan "ahan-bahan ang digunakan pada percobaan briket batubara Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT non-karbonisasi adalah: a. "atubara dengan kalori +(%% kkal, berfungsi untuk campuran briket. b. 2aolin, berfungsi sebagai campuran untuk mengurangi asap dan penstabilisasi panas dalam pembakaran briket. c. 2anji, berfungsi sebagai perekat campuran batubara dan kaolin sehingga briket ang dihasilkan menjadi kompak dan kuat. d. 0erbuk kau, berfungsi untuk mempercepat pembakaran briket. e. 2apur, berfungsi untuk mengurangi bau pada saat pembakaran. 3.3. rosedur er!o"aan $dapun prosedur percobaan untuk pembuatan briket batubara, aitu: 6ambar 3.11 Flowchart Pembuatan "riket "atubara Non-2arbonisasi .angkah kerja: 1. -eniapkan material batubara dengan kalori +(%% kkal. Kelompok VIII "atubara dengan kalori +(%% kkal "atubara dengan ukuran (-1% cm "atubara dengan Akuran C 33 mm #= mesh& "atubara ? kaolin ? kanji ? serbuk kau ? kapur gamping dengan total berat 2%% gram "riket batubara non-karbonisasi direduksi dengan palu digerus dengan crusher dicampur dan dicetak PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2. "atubara digerus dengan ukuran (-1% cm dengan menggunakan palu. 3. -enggerus batubara ang berukuran (-1% cm dengan crusher menjadi ukuran C 3 mm #= mesh&. +. -encampurkan batubara dengan kaolin kering, kanji, kapur gamping dan serbuk kau hingga berat totalna mencapai 2%% gram. (. -encetak campuran material tadi dengan menggunakan cetakan briket batubara kemudian mengeringkanna. ;. -engamati dan mencatat: a. 8ampuran bahan briket b. 2ekuatan fisik briket c. "entuk hasil akhir cetakan 3.#. Data $asil en%a&atan Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 7asil Pengamatan dari praktikum briket batubara non-karbonisasi dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel 3.1 3ata 7asil Pengamatan "riket "atubara Non-2arbonisasi ,o. ,ama 0ampel 4 "atubara 4 2anji 4 2aolin 4 0erbuk 2au 4 2apur 2eterangan 1. "iasa 1 B( 1( 1% - - a. 2ekuat an Disik: kompak b. Permuk aan: kasar c. Earna: hitam d. "riket ang berhasil: = e. "riket ang retak: % 2. "iasa 2 =% 1( ( - - a. 2ekuatan Disik: kompak b. Permukaan: kasar c. Earna: hitam d. "riket ang berhasil: B e. "riket ang retak: 1 3. "iomassa 1 B% 1( ( ( ( a. 2ekuatan Disik: cukup kompak b. Permukaan: kasar c. Earna: 7itam kecoklatan d. "riket ang berhasil: B e. "riket ang gagal: 1 +. "iomassa 2 B( 1( ( 2,( 2,( a. 2ekuatan Disik: kompak b. Permukaan: kasar c. Earna: 7itam d. "riket ang berhasil: = e. "iket ang retak: % Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 3.'. en%olahan Data "erikut ini adalah perhitungan ang diperlukan untuk melengkapi data hasil pengamatan: 1. "erat total campuran #batubara?kaolin?kanji?serbuk kau kering& F 2%% gram. 2. "atubara ang digunakan untuk praktikum ini adalah batubara dengan kalori B(%% kkal. "erikut ini adalah data hasil perhitungan campuran dari komposisi briket batubara non-karbonisasi: 1. 8ampuran 1 #"riket "atubara Non-2arbonisasi "iasa 1& 3iketahui: "atubara F B(4 2aolin F 1%4 2anji F 1(4 3itana: a. "erat batubara dalam campuran b. "erat kaolin dalam campuran c. "erat kanji dalam campuran 1a)ab: a. "erat batubara dalam campuran F 1%% B( > 2%% gram F 1(% gram b. "erat kaolin dalam campuran F 1%% 1% > 2%% gram F 2% gram c. "erat kanji dalam campuran F 1%% 1( > 2%% gram F 3% gram 2. 8ampuran 2 #"riket "atubara Non-2arbonisasi "iasa 2& 3iketahui: "atubara F =%4 2aolin F (4 2anji F 1(4 3itana: a. "erat batubara dalam campuran b. "erat kaolin dalam campuran c. "erat kanji dalam campuran Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 1a)ab: a. "erat batubara dalam campuran F 1%% =% > 2%% gram F 1;% gram b. "erat kaolin dalam campuran F 1%% ( > 2%% gram F 1% gram c. "erat kanji dalam campuran F 1%% 1( > 2%% gram F 3% gram 3. 8ampuran 3 #"riket "atubara Non-2arboniasasi "iomassa 1& 3iketahui: "atubara F B%4 2aolin F (4 2anji F 1(4 0erbuk kau F (4 2apur F (4 3itana: a. "erat batubara dalam campuran b. "erat kaolin dalam campuran c. "erat kanji dalam campuran d. "erat serbuk kau dalam campuran e. "erat kapur dalam campuran 1a)ab: a. "erat batubara dalam campuran F 1%% B% > 2%% gram F 1+% gram b. "erat kaolin dalam campuran F 1%% ( > 2%% gram F 1% gram c. "erat kanji dalam campuran F 1%% 1( > 2%% gram F 3% gram d. "erat serbuk kau dalam campuran F 1%% ( > 2%% gram F 1% gram e. "erat kapur dalam campuran F 1%% ( > 2%% gram F 1% gram +. 8ampuran + #"riket "atubara Non-2arboniasasi "iomassa 2& 3iketahui: "atubara F B(4 Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2aolin F (4 2anji F 1(4 0erbuk kau F 2,(4 2apur F 2,(4 3itana: a. "erat batubara dalam campuran b. "erat kaolin dalam campuran c. "erat kanji dalam campuran d. "erat serbuk kau dalam campuran e. "erat kapur dalam campuran 1a)ab: a. "erat batubara dalam campuran F 1%% B( > 2%% gram F 1(% gram b. "erat kaolin dalam campuran F 1%% ( > 2%% gramF 1% gram c. "erat kanji dalam campuran F 1%% 1( > 2%% gramF 3% gram d. "erat serbuk kau dalam campuran F 1%% 2,( > 2%% gram F ( gram e. "erat kapur dalam campuran F 1%% 2,( > 2%% gramF ( gram Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 3.( e&"ahasan Pada kegiatan praktikum kali ini aitu mengenai pembuatan briket batubara non-karbonisasi. 3ari percobaan 1 dan 2 bahan ang digunakan aitu batubara, kaolin, kanji. 0edangkan pada percobaan 3 dan + bahan ang digunakan aitu serbuk kau, batubara, kaolin, kanji dan kapur. Pada campuran 1, pembutan briket batubara non-karbonisasi dengan komposisi batubra B(4 #1(% gram&, kaolin 1%4 #2% gram& dan kanji 1(4 #3% gram& diperoleh = buah briket ang tercetak baik artina dari = cetakan ang dibuat tidak ada satupun hasil briket ang retak maupun pecah pada saat proses terakhir pencetakan. 7al ini dikarenakan komposisi briket pada persentase campuranna sudah seimbang dan briket ang dihasilkan cukup kompak dengan )arna hitam dan permukaan ang kasar. 7al ini mungkin dari besarna campuran kanji ang diberikan aitu 1(4 #3% gram& ang menebabkan briket menjadi kompak. Pada briket batubara non-karbonisasi campuran 2 aitu komposisi batubara sebesar =%4 #1;% gram&, kaolin (4 #1% gram& dan kanji 1(4 #3% gram&. Pada campuran briket batubara non-karbonisasi ang ke 2 ini memiliki perbedaan dengan campuran 1 aitu pada persentase batubara sebesar =%4 hal ini membuat kami berfikir untuk menurunkan persentase campuran kaolin dari percobaan sebelumna menjadi (4 saja dan persentase kanji kami buat tetap aitu sebesar 1(4. 0etelah dilakukan proses pencetakan briket, ternata briket ang diperoleh sebanak B buah briket ang tercetak sempurna. 0atu buah briket mengalami retak dan pecah pada saat proses pengangkatan tutup cetakan briket. Percobaan ini bisa dikatakan berhasil, meskipun ada salah satu briket ang pecah. Pecahna salah satu briket ini kemungkinan besar bukan dikarenakan persentase komposisi briket ang tidak seimbang, melainkan kurang berhati-hatina praktikan dalam proses pengangkatan tutup pencetak briket sehingga briket ang masih dalam keadaan basah menjadi retak dan akhirna pecah. 0elain itu, hal lain ang dapat mengakibatkan briket tersebut pecah aitu mungkin tidak meratana pembagian besar jumlah campuran briket Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT pada setiap cetakan briket ang berjumlah = buah tersebut. $da salah satu lubang cetakan briket ang terisi sedikit oleh campuran ang sudah disiapkan sehingga kepadatan pada setiap hasil cetakan berbeda-beda, ada salah satu briket ang tidak kompak dan akhirna retak dan pecah. Pada percobaan 3, komposisi briket ang digunakan aitu batubara sebesar B%4 #1+% gram&, kaolin (4 #1% gram&, kanji 1(4 #13% gram&, serbuk kau (4 #1% gram&, kapur (4 #1% gram&. Pada percoban ang ketiga ini ang membedakan dari percobaan sebelumna aitu komposisi briket ditambah dengan serbuk kau dan kapur. 3ari hasil pencetakan diperoleh = buah briket ang tercetak baik tanpa mengalami adana retakan atau pecah. ,amun pada saat proses penjemuran ada satu buah briket ang pecah, hal ini diakibatkan kurang hati-hatina praktikan pada saat mau melakukan proses penjemuran briket. Pada percobaan +, komposisi batubara ang digunakan aitu B(4 #1(% gram&, kaolin (4 #1% gram&, kanji 1(4 #3% gram&, serbuk kau 2,(4 # ( gram&, kapur 2,(4 #( gram&, dari = buah briket ang dicetak, diperoleh = briket ang tercetak sempurna, artina pada percobaan ini komposisi campuranna sudah seimbang tidak ada briket ang pecah. 7al-hal ang perlu diperhatikan dalam pembuatan briket batubara non- karbonisasi ini aitu praktikan harus mampu memperkirakan komposisi campuran sebagai bahan pembuatan briket agar nantina briket dapat tercetak sempurna. Praktikan juga harus berhati-hati dan teliti pada saat pembuatan briket seperti proses pencetakan aitu penggunaan alat pencetak briket maupun pada saat akan melakukan proses penjemuran. "riket batubara non-karbonsasi ang terbaik dari campuran briket ang berbeda-beda aitu pada campuran + atau biomassa '', dimana hasil briket ang didapat memiliki )arna ang hitam dan briket ang berhasil adalah =. 0edangkan briket batubara ang kurang baik aitu pada campuran 2 atau biasa '', dimana didapat permukaan briket ang kasar dan ada satu buah briket ang pecah. Kelompok VIII PRAKTIKUM BATUBARA LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 3.) enutu* 3.=.1. 2esimpulan 2esimpulan ang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah: a. "riket batubara non-karbonisasi ang paling baik adalah pada percobaan keempat #biomassa ''& dengan campuran batubara B(4, kaolin (4, kanji 1(4, serbuk kau 2,(4 dan kapur 2,(4. b. "riket batubara non-karbonisasi ang paling tidak baik adalah pada percobaan kedua #biasa ''& dengan campuran batubara =%4, kaolin (4 dan kanji 1(4. c. "eberapa parameter ang perlu diperhatikan dalam pembuatan briket batubara aitu ukuran butir, tekanan mesin pencetak pada saat pencetakan dan kadar air ang terkandung dalam batubara. 3.=.2. 0aran $dapun saran untuk praktikum briket non-karbonisasi ini adalah: a. 0ebaikna praktikan menggunakan alat safety ang lengkap pada saat melaksanakan praktikum. b. 0ebaikna alat pencetak briket ditambah lagi agar praktikum lebih cepat selesai. c. Praktikan melakukan percobaan dengan cekatan untuk menghemat penggunaan )aktu dikarenakan jumlah alat ang ada terbatas. Kelompok VIII