I.
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan mampu:
II.
Gelas kimia
= 3 buah
Hot plate
= 1 buah
Spatula
Neraca analitik
= 1 buah
Oven
= 1 buah
Crusible porselen
= 6 buah
Cawan porselen
= 6 buah
Cetakan briket
= 1 buah
Alat press
= 1 set
Botol aquadest
= 1 buah
= 2 buah
Jerami
Serbuk kayu
Aquadest
III.
Dasar Teori
Akhir-akhir ini harga baha bakar minyak dunia meningkat pesat
yang berdampak pada meningkatnya harga jual bahan bakar minyak
termasuk minyak tanah di indonesia. Minyak tanah di indonesia yang selama
ini di subsidi menjadi beban yang sangat berat bagi pemerintah indonesia
karena nilai subsidinya meningkat pesat menjadi lebih dari 49 trilun rupiah
per tahun dengan penggunaan lebih kurang 10 juta kilo liter per tahun. Untuk
mengurangi beban subsidi tersebut maka pemerintah berusaha mengurangi
subsidi yang ada dialihkan menjadi subsidi langsung kepada masyarakat
miskin. Namun untuk mengantisipasi kenaikan harga bbm dalam hal ini
minyak tanah diperlukan bahan bakar alternatif yang murah dan mudah
didapat.
Briket batubara merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari
batubara, bahan bakar padat ini murupakan bahan bakar alternatif atau
merupakan pengganti minyak tanah yang paling murah dan dimungkinkan
untuk dikembangkan secara masal dalam waktu yang relatif singkat
mengingat teknologi dan peralatan yang digunakan relatif sederhana.
Briket Batubara
Briket batubara adalah bahan bakar padat yang terbuat dari batubara
dengan sedikit campuran seperti tanah liat dan tapioka. Briket batubara
mampu menggantikan sebagian dari kegunaan minyak tanah sepeti untuk :
pengolahan makanan, pengeringan, pembakaran dan pemanasan. Bahan baku
utama briket batubara adalah batubara yang sumbernya berlimpah di
indonesia dan mempunyai cadangan untuk selama lebih kurang 150 tahun.
Teknologi pembuatan briket tidaklah terlalu rumit dan dapat dikembangkan
oleh masyarakat maupun pihak swasta dalam waktu singkat. Sebetulnya di
indonesia telah mengembangkan briket batubara sejak tahun 1994 namun
tidak dapat berkembang dengan baik mengingat minyak tanah masih
disubsidi sehingga harganya masih sangat murah, sehingga masyarakat lebih
efisien jika digunakan untuk jangka waktu datas 2 jam. (sumber ; pt. Ba,
bppt).
Parameter antara minyak tanah dan briket
Parameter
Nilai kalor
Ekivalen
Biaya
Minyak tanah
9.000 kkl/ltr
1 ltr
Rp 2.800
Briket
5.400 kkl/kg
1,60 kg
Rp 1.300
IV.
Langkah Kerja
V.
Data Pengamatan
2.
3.
1.
2.
3.
Tinggi Briket
Diameter Briket
(cm)
(cm)
(gr)
4,7
7,3
2,7
2,8
7,3
7,3
2,6
7,3
2,5
2,7
7,3
7,3
2,9
7,3
1,5
7,3
2,3
3,4
Batubara + jerami +
4,3
3,4
perekat
2,5
7,3
2,7
5,3
7,3
3,4
3,3
3,4
perekat
1,8
3,4
3,3
3,6
7,3
3,4
4,3
3,4
4,2
3,4
4,1
3,4
3,2
7,3
Massa cawan
Massa cawan
Sampel
Tanpa Karbonisasi
Batubara + jerami +
perekat
Batubara + sekam padi +
perekat
Batubara + serbuk kayu
+ perekat
180,27
186,57
189,96
Dengan Karbonisasi
240,14
207,45
275,17
Sampel
Massa cawan
Kadar air
A
1.
2.
3.
B
1.
2.
3.
Tanpa Karbonisasi
Batubara + jerami +
perekat
Batubara + sekam
padi + perekat
Batubara + serbuk
kayu + perekat
Dengan Karbonisasi
Batubara + jerami +
perekat
Batubara + sekam
padi + perekat
Batubara + serbuk
kayu + perekat
+ briket
+ briket
kosong
sebelum
setelah
(gr)
pemanasan
pemanasan
(gr)
(gr)
47,45
48,46
48,39
6,93
47,03
48,03
47,97
51,34
52,37
52,24
12,62
48,64
49,67
49,44
22,33
50,68
51,71
51,58
12,62
48,99
50,01
49,92
8,82
(%)
Massa crussible
No
Sampel
kosong
(gr)
Tanpa Karbonisasi
Massa crussible +
Massa crussible +
briket sebelum
briket setelah
Kadar abu
pemanasan
pemanasan
(%)
(gr)
(gr)
1.
2.
3.
B
1.
2.
3.
Batubara + jerami +
perekat
Batubara + sekam
padi + perekat
Batubara + serbuk
kayu + perekat
Dengan Karbonisasi
Batubara + jerami +
perekat
Batubara + sekam
padi + perekat
Batubara + serbuk
kayu + perekat
VI.
20,86
32,88
21,05
81,37
27,85
28,87
28,01
84,3
26,89
27,89
27,03
86
20,81
21,82
21,04
77,23
21,82
22,83
22,02
80,2
21,67
22,68
21,89
78,22
Perhitungan
a. Pengujian Kadar Air
Tanpa Karbonisasi
1. Batubara + jerami + perekat
Diketahui:
Massa sampel awal (C) = 1,01 gr
Massa cawan + sampel sebelum pemanasan (A) = 48,46 gr
Massa cawan + sampel setelah pemanasan (B) = 48,39 gr
Kadar air ( )=
AB
100
C
Kadar air ( )=
( 48,4648,39 ) gr
100 =6,93
1,01 gr
Kadar air ( )=
AB
100
C
Kadar air ( )=
( 48,0347,97 ) gr
100 =6
1,00 gr
Kadar air ( )=
AB
100
C
Kadar air ( )=
( 52,3752,24 ) gr
100 =12,62
1,03 gr
Dengan Karbonisasi
1. Batubara + jerami + perekat
Diketahui:
Massa sampel awal (C) = 1,03 gr
Massa cawan + sampel sebelum pemanasan (A) = 49,67 gr
Massa cawan + sampel setelah pemanasan (B) = 49,44 gr
Kadar air ( )=
AB
100
C
Kadar air ( )=
( 49,6749,44 ) gr
100 =22,33
1,03 gr
Kadar air ( )=
AB
100
C
Kadar air ( )=
( 51,7151,58 ) gr
100 =12,62
1,03 gr
Kadar air ( )=
AB
100
C
Kadar air ( )=
( 50,0149,92 ) gr
100 =8,82
1,02 gr
Tanpa Karbonisasi
1. Batubara + jerami + perekat
Diketahui:
Massa sampel awal (C) = 1,02 gr
Massa cawan + sampel sebelum pemanasan (A) = 21,88 gr
Massa cawan + sampel setelah pemanasan (B) = 21,05 gr
Kadar air ( )=
AB
100
C
Kadar air ( )=
( 21,8821,05 ) gr
100 =81,37
1,02 gr
Kadar air ( )=
AB
100
C
Kadar air ( )=
( 28,8728,01 ) gr
100 =84,3
1,02 gr
Kadar air ( )=
AB
100
C
Kadar air ( )=
( 27,8927,03 ) gr
100 =86
1,00 gr
Dengan Karbonisasi
1. Batubara + jerami + perekat
Diketahui:
Massa sampel awal (C) = 1,01 gr
Massa cawan + sampel sebelum pemanasan (A) = 21,82 gr
Massa cawan + sampel setelah pemanasan (B) = 21,04 gr
Kadar air ( )=
AB
100
C
Kadar air ( )=
( 21,8221,04 ) gr
100 =77,23
1,01 gr
Kadar air ( )=
AB
100
C
Kadar air ( )=
( 22,8322,02 ) gr
100 =80,2
1,01 gr
Kadar air ( )=
AB
100
C
Kadar air ( )=
( 22,6821,89 ) gr
100 =78,22
1,01 gr
VII.
Analisa Percobaan
Percobaan ini adalah pembuatan briket batubara dengan batubara
yang digunakan yaitu berukuran -20+60 mesh dengan komposisi campuran
briket yaitu 75% batubara, 15% jerami/sekam padi/serbuk kayu (biomassa),
dan 10% tepung tapioca (perekat) dari berat total 200gr.
Pada proses pembuatan briket dilakukan 2 perlakuan yaitu dengan
karbonisasi dan tanpa karbonisasi. Sampel briket yang dibuat ada 3 macam
campuran, yaitu batubara+jerami+perekat, batubara+sekam padi+perekat,
dan batubara+serbuk kayu+perekat. Penggunaan batubara berukuran -20+60
mesh dikarenakan apabila menggunakan ukuran mesh yang lebih kecil akan
mempengaruhi kerapuhan briket, briket lebih susah untuk direkatkan.
Penggunaan tepung tapioca sebagai perekat memiliki perbandingan 1:6
terhadap air karena perekat ini akan mempengaruhi daya rekat pada briket
dan mempengaruhi saat pencetakan.
Pada pengujian kadar air briket dapat dianalisa bahwa briket dengan
perlakuan karbonisasi memiliki kadar air yang lebih tinggi dibandingkan
dengan perlakuan tanpa karbonisasi. Namun secara teori seharusnya sampel
dengan perlakuan karbonisasi memiliki kadar air yang lebih rendah
dibandingkan dengan perlakuan tanpa karbonisasi. Kemungkinan hal ini
terjadi karena adanya kadar air pada perekat, yaitu perekat yang dibuat
terlalu encer dan terlalu banyak menggunakan perekat sehingga akan
mempengaruhi kadar airnya.
Pada proses pengujian kadar abu dapat dianalisa bahwa briket yang
mengalami
proses
karbonisasi
memiliki
kadar
abu
lebih
rendah
VIII.
Kesimpulan
Kadar air
1. Karbonisasi
Batubara + jerami + perekat
Batubara + sekam padi + perekat
Batubara + serbuk kayu + perekat
= 22,33%
= 12,62%
= 8,82%
2. Tanpa Karbonisasi
Batubara + jerami + perekat
Batubara + sekam padi + perekat
Batubara + serbuk kayu + perekat
= 6,93%
= 6%
= 12,62%
Kadar air sampel karbonisasi memiliki kadar air yang lebih tinggi
dibandingkan dengan sampel tanpa karbonisasi.
Kadar abu
1. Karbonisasi
= 77,23%
= 80,2%
= 78,22%
2. Tanpa Karbonisasi
Batubara + jerami + perekat
Batubara + sekam padi + perekat
Batubara + serbuk kayu + perekat
= 81,37%
= 84,3%
= 86%
Daftar Pustaka
Tim Penyusun. 2015. jobsheet Penuntun Praktikum Teknologi Pemanfaatan Batubara.
Politeknik Negeri Sriwijaya: Palembang.
https://www.wikipedia.com/briket diakses 20 November 2015
Gambar Alat