D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
NATALIA FEBRIANI COKRO
073001800037
UNIVERSITAS TRISAKTI
FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
TEKNIK PERTAMBANGAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
PEMBUATAN BRIKET BATUBARA
BRIKET BATUBARA
Briket batubara merupakan bahan bakar alternatif sebagai bahan bakar pengganti minyak
tanah. Batu bara terdiri dari bahan padat yang diproses (dihaluskan) dicampur dengan tanah
dan tepung tapioka. Briket batubara bila dibakar akan menjadi arang api dan bisa untuk
memasak, mengeringkan, dan pemanasan untuk keperluan baik, industri ataupun keperluan
rumah tangga kecil maupun besar. Bahan batu bara sangat melimpah di Indonesia,
diperkirakan oleh para ahli bisa bertahan sampai 150 tahun. Batubara merupakan salah satu
dari sumber kekayaan bangsa indonesia yang perlu dimanfaatkan untuk kesejahteraan
rakyat. Apalagi teknologi yang dibutuhkan untuk proses pembuatan batubara relative
mudah. Teknologi pembuatan briket batubara ini bahkan bisa dikembangkan, baik untuk
kalangan industri besar maupun kecil. Ditahun 1994, briket batubara pernah dikembangkan
oleh para ahli sebagai alternatif untuk menggantikan bahan bakar minyak tanah, tetapi
karena pemerintah masih mensubsidi minyak tanah (harga minyak tanah masih tergolong
murah) maka masyarakat yang tergolong ekonomi lemah masih menggunakannya.
Ditambah lagi dengan teknologi briket batubara masih dipandang tidak praktis. Salah satu
contoh dari penggunaan briket batubara adalah sebagai berikut :
Briket dari tempurung kelapa ini menjadi bahan bakar alternative yang memiliki
banyak keuntungan jika menggunakannya. Beberapa keuntungan menggunakan
briket tempurung kelapa ini yaitu hemat dan ekonomis, aman dan ramah lingkungan.
Briket dari bahan tempurung kelapa ini mudah terbakar, bisa tahan lama dan
menghasilkan energi panas tinggi, sehingga jika dibandingkan dengan bahan bakar
lain briket tempurung kelapa ini lebih hemat. Pengolahan briket ini tidak
menambahkan bahan kimia sehingga saat digunakan tidak berasap dan abu tidak
berterbangan. Dengan menggunakan briket ini tak perlu kuatir peralatan memiliki
noda hitam, sebab briket ini tidak meninggalkan noda pada peralatan.
Pembuatan briket dari bahan tempurung kelapa ini cukup dan simpel. Anda
bisa mencoba cara membuat briket dari bahan tempurung kelapa ini. Briket
berbahan tempurung kelapa akan membuat proses memasak menjadi lebih
mudah. Hasil memasak pun memuaskan dengan menghasilkan cita rasa
masakan yang enak sehingga menguntungkan bagi para penggunannya baik
ibu rumah tangga, usaha warung makan, restaurant maupun industri.
Serbuk kayu ini biasanya akan dibuang begitu saja dan tidak dimanfaatkan dan akan
menimbulkan banyak masalah lingkungan dari bahan satu ini. Namun saat ini serbuk
kayu bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mengurangi masalah lingkungan yaitu
dengan membuat briket dari bahan serbuk kayu. Pembuatan briket dari bahan
serbuk kayu ini mudah dengan bahan kayu yang mudah terbakar. Briket dari bahan
serbuk kayu bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar memasak dan aneka kebutuhan
lainnya. Briket serbuk kayu ini dapat dihasilkan dari limbah gergaji yang bisa
didapatkan dengan harga terjangkau.
Sampah selalu ada setiap harinya dan menjadi permasalahan bagi masyarakat
terutama dikota besar. Sampah pun membludak dimana – mana sehingga
menggangu pemandangan dan mencemari lingkungan. Untuk bisa mengurangi
sampah organik ini maka perlu melakukan pengolahan atau penanganan.
Penanganan yang tepat yaitu dengan mengolah sampah organik menjadi briket.
Briket sampah efektif digunakan untuk bahan bakar kebutuhan sehari – hari,
tentunya briket dari bahan sampah organik lebih hemat. Terdapat banyak
keunggulan yang bisa didapatkan dengan memasak menggunakan briket sampah,
terutama dalam hal cita rasa masakan. Menggunakan briket sampah organik
membuat masakan lebih enak dan menghasilkan cita rasa khas dibandingkan dengan
menggunakan kompor minyak. Cara membuat briket dari bahan sampah ini pun
cukup mudah, simak caranya dibawah ini :
Bahan :
Sampah organik kering seperti daun, ranting, sisa sampah dapur
kering, tempurung kelapa, serbuk gergaji, dll;
Perekat alami atau buatan yaitu tepung kanji
Alat :
Drum (untuk pembakaran);
Sekop;
Wadah (baskom/panci);
Mesin pencetak briket;
Anglo (cetakan briket);
Lesung (penumbuk);
Ember;
Tongkat kayu(pengaduk).
Pengarangan :
Siapkan drum yang nantinya digunakan untuk proses pembakaran
atau pengarangan sampah organik.
Sampah organik seperti daun kering dicacah dahulu lalu dimasukkan
ke dalam drum kemudian dibakar. Sampah selanjutnya dimasukkan
dalam drum pembakaran sedikit demi sedikit supaya nyala api tidak
padam.
Jaga selalu agar proses pembakaran ini tidak ada udara yang keluar
masuk dalam drum. Apabila udara bisa keluar masuk drum maka
pembakaran ini tidak akan menghasilkan arang namun abu.
Matikan api, jika proses pengarangan selesai.
Pembuatan briket sampah organik :
Persiapkan penumbuk seperti lesung, lalu arang yang tersedia ini
ditumbuk sampai halus sampai menjadi bubuk arang. Bila sudah maka
kumpulkan bubuk arang pada suatu tempat seperti ember.
Persiapkan lem kanji serta encerkan dengan menggunakan air panas.
Campurkan kanji dengan bubuk arang supaya menjadi adonan yang
lengket. Bila sudah, adonan diaduk supaya tercampur rata dan
menjadi adonan yang sedikit lengket.
Persiapkan cetakan briket, cetakan briket bisa memanfaatkan pipa
PVC, bambu atau dengan mengepal bahan menggunakan tangan.
Bila sudah cetak adonan dengan memasukannya dalam cetakan
secara padat, bila sudah keluarkan dari cetakan.
Jemur briket dibawah sinar matahari hingga kering.
Briket dari bahan sampah pun siap digunakan.
Proses pembuatan briket dari bahan sampah organik ini memang mudah dan
bisa dicoba dirumah. Mengolahan sampah menjadi bahan bakar menjadi
salah satu alternative mengurangi sampah menumpuk disekitar kita. Dengan
cara ini tentu akan lebih menghemat pengeluaran dan bisa mengurangi
sampai, lingkungan bisa kembali bersih dari sampah.