Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 5 – TPBB

PEMBUATAN BRIKET BATUBARA

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
NATALIA FEBRIANI COKRO
073001800037

UNIVERSITAS TRISAKTI
FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
TEKNIK PERTAMBANGAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
PEMBUATAN BRIKET BATUBARA

Gambar 1. Briket batubara.

BRIKET BATUBARA

Briket batubara merupakan bahan bakar alternatif sebagai bahan bakar pengganti minyak
tanah. Batu bara terdiri dari bahan padat yang diproses (dihaluskan) dicampur dengan tanah
dan tepung tapioka. Briket batubara bila dibakar akan menjadi arang api dan bisa untuk
memasak, mengeringkan, dan pemanasan untuk keperluan baik, industri ataupun keperluan
rumah tangga kecil maupun besar. Bahan batu bara sangat melimpah di Indonesia,
diperkirakan oleh para ahli bisa bertahan sampai 150 tahun. Batubara merupakan salah satu
dari sumber kekayaan bangsa indonesia yang perlu dimanfaatkan untuk kesejahteraan
rakyat. Apalagi teknologi yang dibutuhkan untuk proses pembuatan batubara relative
mudah. Teknologi pembuatan briket batubara ini bahkan bisa dikembangkan, baik untuk
kalangan industri besar maupun kecil. Ditahun 1994, briket batubara pernah dikembangkan
oleh para ahli sebagai alternatif untuk menggantikan bahan bakar minyak tanah, tetapi
karena pemerintah masih mensubsidi minyak tanah (harga minyak tanah masih tergolong
murah) maka masyarakat yang tergolong ekonomi lemah masih menggunakannya.
Ditambah lagi dengan teknologi briket batubara masih dipandang tidak praktis. Salah satu
contoh dari penggunaan briket batubara adalah sebagai berikut :

Menggunakan briket batubara waktu yang diperlukan untuk menghidupkan briket


batu bara relatif lama dan tidak praktis. (dibanding pemakaian kompor minyak);
Briket batubara lama waktu yang dibutuhkan untuk mematikan bara api tsb.
(kompor minyak tanah cukup dikecilkan apinya, lalu tiup api akan mati.
JENIS BRIKET BATUBARA

Batubara jenis berkarbonisasi (super) harus melalui proses dikarbonisasi sebelum


diolah menjadi briket batubara yang siap dipakai. Dengan melalui proses
dikarbonisasi unsur-unsur zat terbang yang dikandung batubara dikurangi seminim
mungkin, agar briket batubara tidak berbau dan mengeluarkan zat-zat lain serta asap
yang akan mengganggu pernapasan dan mata pengguna. Oleh karena proses
pengolahan yang sedemikian itu, tentu memerlukan tambahan biaya akibat terjadi
rendemen mencapai 50%. Untuk briket batubara jenis super sangat cocok untuk
keperluan skala rumah tangga serta tidak mengandung resiko terhadap para
pemakainya.
Batubara jenis biasa dari harganya yang murah briket batubara ini tidak mengalami
dikarbonisasi. Zat-zat yang terkandung di briket batubara masih terkandung di
dalamnya, jadi untuk penggunaannya lebih cocok untuk menggunkan tungku. Untuk
panas hasil pembakaran dari briket batubara ini sangat baik, zat terbang yang
terkandung di dalam batubara akan hangus terbakar oleh panas yang ditimbulkan
dari hasil pemanasan batubara tsb. Jenis batubara ini cocok untuk skala industri
kecil.

BAHAN PENYUSUN BRIKET

Bahan penyusun briket dapat mencakup:


Bahan bakar utama:
 Arang kayu;
 Batu bara;
 Biomassa;
 Gambut.
Bahan pendukung:
 Batu kapur (pewarna);
 Pati (pengikat);
 Boraks (bahan pelepas, release agent);
 Natrium nitrat (akselerator);
 Malam (wax, sebagai pengikat, akselerator, dan penyala (igniter)).
Briket dibuat dengan menekan dan mengeringkan campuran bahan menjadi blok yang
keras. Metode ini umum digunakan untuk batu bara yang memiliki nilai kalori rendah atau
serpihan batu bara agar memiliki tambahan nilai jual dan manfaat. Briket digunakan di
industri dan rumah tangga.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan briket sebaiknya yang memiliki kadar air rendah
untuk mencapair nilai kalor yang tinggi. Keberadaan bahan volatil juga mempengaruhi
seberapa cepat laju pembakaran briket; bahan yang memiliki bahan volatil tinggi akan lebih
cepat habis terbakar.
MESIN PEMBUAT BRIKET
Mesin pembuat briket adalah mesin yang digunakan untuk memproses limbah dan residu
usaha kehutanan dan pertanian menjadi briket. Sebelum dijadikan briket, bahan mentah
harus diberikan perlakuan tertentu seperti pemurnian dan pengecilan ukuran partikel.
Mesin press briket bekerja dengan tiga mekanisme dasar:
Tipe ulir (screw type). Briket ditekan dengan memanfaatkan mekanisme ulir
archimedes. Umumnya digerakkan oleh motor.
Tipe stamping, yaitu mekanisme menekan dengan tuas sehingga seolah bahan baku
briket "terinjak" dan membentuk briket yang padat. Tipe ini memungkinkan briket
dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Tipe hidrolik yang bekerja dengan mekanisme hidraulis.
Fasilitas pembuatan briket harus memiliki berbagai langkah dalam pembuatan bahan baku
hingga selesai menjadi briket. Perlakuan awal yang biasanya diberikan dalam pembuatan
briket adalah debarking (penghilangan kulit kayu, bark), pengecilan ukuran partikel,
pengeringan, dan pengayakan. Kadar air harus rendah untuk mendapatkan nilai kalori
tertinggi, namun pengeringan lebih lanjut umumnya menjadi tidak efisien. Kadar air antara
12-15% diperkirakan angka yang ideal, tergantung bahan baku yang digunakan.

BAHAN CAMPURAN PEMBUATAN BRIKET BATUBARA BESERTA FUNGSINYA

Batubara, sebagai bahan utama pembuatan briket batubara


Semakin tinggi nilai kalorinya, panas yang dihasilkan akan semakin tinggi. Semakin
tinggi nilai kalorinya, pembakaran akan semakin lama karena unsur zat yang mudah
terbakar (volatile matter) yang dikandungnya akan semakin sedikit. Semakin banyak
komposisi batubaranya, pembakaran yang dihasilkan akan semakin panas dan
semakin lama. Semakin tinggi nilai kalorinya semakin sulit menyala, karena kadar
volatile matternya akan semakin sedikit. Semakin rendah nilai kalorinya, panas yang
dihasilkan akan semakin berkurang dan lama pembakaran akan semakin cepat.
Batubara dengan nilai kalori rendah juga mengandung banyak air sehingga
menyulitkan dalam penyalaan, berasap dan panas yang berkurang. Solusinya dengan
cara pengeringan (mengurangi kadar air) dan dengan cara karbonisasi (menaikkan
kadar kalori batubara) untuk itu pemilihan batubara yang baik akan menentukan
hasil briket batubara.
Biomassa (serbuk kayu keras), sebagai bahan untuk mempercepat dan memudahkan
proses pembakaran
Semakin banyak komposisi biomassa maka briket akan semakin mudah terbakar dan
pencapaian suhu maksimalnya akan semakin cepat. Kelemahannya semakin banyak
komposisi biomassanya, lama pembakaran menjadi semakin berkurang. Biomassa
dapat diubah / diolah menjadi bio arang, yang merupakan bahan bakar dengan
tingkat nilai kalor yang cukup tinggi dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Semakin besar komposisi biomassa, maka kandungan emisi polutan CO dan
polusi HC akan semakin berkurang.
Tanah liat, sebagai bahan pengeras sekaligus perekat
Jenis tanah liat yang dipilih, harus mengandung unsur Kaulinik yaitu unsur yang
mempengaruhi kerekatan, kekerasan dan kekeringan. Semakin banyak
komposisinya, briket yang dihasilkan akan semakin keras. Semakin banyak
komposisinya, gas CO yang dihasilkan akan semakin sedikit. Dari hasil uji coba untuk
ketahanan dan lama pembakaran, komposisi yang terbaik untuk tanah liat adalah
10%.
Tepung tapioka, sebagai bahan perekat utama
Pemilihan tepung tapioka yang baik juga diperlukan untuk mendapatkan daya rekat
yang kuat dan tidak mudah hancur. Pembuatan "adonan perekat" dari tepung
tapioka dengan air juga harus diperhatikan sehingga benar-benar matang dan kental.
Setelah adonan jadi sebaiknya didinginkan terlebih dahulu sehingga adonan tersebut
benar-benar kental dan rekat.
Kapur (lime), sebagai bahan imbuhan yang digunakan untuk mengikat racun dan
mengurangi bau belerang
Dari hasil uji coba, komposisi yang terbaik untuk kapur adalah 1%. Komposisi kapur
juga perlu diperhatikan, karena apabila terlalu banyak akan membuat panas
pembakaran briket menjadi berkurang.

PROSES PEMBUATAN BRIKET BATUBARA


Tanpa Karbonisasi
 Batubara ukuran 170 mesh ditimbang sebanyak 50 gr dan ditampung di
dalam beaker glass 500ml;
 Sekam padi ditimbang sebanyak 5 gr, lalu dicampurkan dengan beaker glass
yang sama dengan batubara;
 Adonan tepung tapioka dibuat dengan cara mencampurkan air sebanyak
30ml dan 5 gr tepung tapioka. Adonan dibuat hingga menyerupai lem;
 Dilakukan pencampuran antara ketiga jenis bahan tersebut dan diaduk rata,
selanjutnya ditempatkan pada cetakan briket batubara yang telah
dipersiapkan sebelumnya;
 Campuran tersebut dicetak dengan menggunakan alat press, setelah jadi
maka briket tersebut dijemur selama 1 jam baru kemudian siap digunakan.
Dengan Karbonisasi
 Batubara ukuran 170 mesh ditimbang sebanyak 50 gr dan dimasukkan ke
dalam krusibel;
 Krusibel tersebut dipanaskan di dalam oven pada suhu 110oC selama 2 jam;
 Krusibel dikeluarkan dari dalam oven lalu selanjutnya batubara hasil
pemanasan tersebut ditimbang sebanyak 50 gr dan ditempatkan pada beaker
glass;
 Sekam padi ditimbang sebanyak 5 gr, lalu dicampurkan dengan beaker glass
yang sama dengan batubara;
 Adonan tepung tapioka dibuat dengan cara mencampurkan air sebanyak
30ml dan 5 gr tepung tapioka. Adonan dibuat hingga menyerupai lem.;
 Dilakukan pencampuran antara ketiga jenis bahan tersebut dan diaduk rata,
selanjutnya ditempatkan pada cetakan briket batubara yang telah
dipersiapkan sebelumnya;
 Campuran tersebut dicetak dengan menggunakan alat press, setelah jadi
maka briket tersebut dijemur selama 1 jam baru kemudian siap digunakan.

PEMBUATAN BRIKET BATUBARA DENGAN BAHAN YANG ADA DI SEKITAR KITA


Briket dari Tempurung Kelapa

Gambar 2. Briket dari tempurung kelapa

Briket dari tempurung kelapa ini menjadi bahan bakar alternative yang memiliki
banyak keuntungan jika menggunakannya. Beberapa keuntungan menggunakan
briket tempurung kelapa ini yaitu hemat dan ekonomis, aman dan ramah lingkungan.
Briket dari bahan tempurung kelapa ini mudah terbakar, bisa tahan lama dan
menghasilkan energi panas tinggi, sehingga jika dibandingkan dengan bahan bakar
lain briket tempurung kelapa ini lebih hemat. Pengolahan briket ini tidak
menambahkan bahan kimia sehingga saat digunakan tidak berasap dan abu tidak
berterbangan. Dengan menggunakan briket ini tak perlu kuatir peralatan memiliki
noda hitam, sebab briket ini tidak meninggalkan noda pada peralatan.

 Keunggulan Briket Tempurung Kelapa


Briket dari bahan tempurung kelapa ini memiliki banyak keunggulan yaitu :
 Lebih murah dan ekonomis.
 Tidak beresiko meledak atau terbakar seperti kompor minyak tanah
dan kompor elpiji.
 Panas tinggi dan kontinyu jadi sangat baik untuk pembakaran yang
membutuhkan waktu lama.
 Tidak mengeluarkan suara bising dan tidak berjelaga jadi tidak
membuat peralatan memasak menjadi rusak.
 Ramah lingkungan serta aman bagi kesehatan terutama bagi ibu
rumah tangga yang sering memasak di dapur.
 Sumber briket dari batok kelapa ini berlimpah.
 Bahan Pembuatan Briket Kelapa :
 Arang tempurung kelapa;
 Tepung kanji;
 Air.
 Peralatan :
 Mesin penepung arang/diskmill;
 Alat pencetak briket;
 Mesin pencampur adonan;
 Oven briket.
 Pembuatan Briket Tempurung Kelapa :
 Proses pengarangan :
Tempurung kelapa dibuat menjadi arang dengan cara pengarangan
manual yaitu menggunakan tong kemudian dibakar serta ditutup
sampai hanya ada sedikit ventilasi pada tong arang tersebut. 
Pengarangan ini juga bisa dengan menggunakan proses pirolisis yaitu
dimana tempurung kelapa dimasukkan dalam tangki pirolisis dalam
keadaan tertutup selanjutnya asap dikondensasikan sampai
mendapatkan asap cair.
 Proses penepungan :
Arang yang telah dihasilkan melalui pembakaran manual atau
menggunakan proses pirolisis kemudian ditepung menggunakan
bantuan mesin diskmill.
 Proses pengayakan :
Apabila sudah melalui proses penghancuran arang maka dilakukan
pengayakan supaya bisa menghasilkan arang tempurung kelapa
dengan ukuran yang lebih lembut dan halus. Arang tempurung kelapa
ini diayak dengan menggunakan saringan ukuran kelolosan 50 mesh.
 Proses pencampuran media :
Tepung tempurung kelapa ini lalu dicampur dengan menggunakan air
dan lem kanji. Ketika proses pencampuran ini perlu ditambah dengan
lem kanji sebanyak 2,5 % dari  tepung tempurung kelapa tadi.
 Proses mencetak briket arang tempurung kelapa :
Apabila semua bahan tadi telah tercampur dengan merata lalu
lakukan proses pencetakan dengan menggunakan cetakan.
 Proses pengeringan :
Keringkan briket yang telah dicetak dengan menggunakan oven
bersuhu 650 oC selama kurang lebih 2 jam, pengeringan ini bisa
menggunakan bantuan sinar matahari. Briket dari bahan tempurung
kelapa ini pun siap dikemas dan dipasarkan.

Pembuatan briket dari bahan tempurung kelapa ini cukup dan simpel. Anda
bisa mencoba cara membuat briket dari bahan tempurung kelapa ini. Briket
berbahan tempurung kelapa akan membuat proses memasak menjadi lebih
mudah. Hasil memasak pun memuaskan dengan menghasilkan cita rasa
masakan yang enak sehingga menguntungkan bagi para penggunannya baik
ibu rumah tangga, usaha warung makan, restaurant maupun industri.

Gambar 3. Mesin penepung

Supaya kegiatan membuat briket semakin mudah dan sederhana maka


gunakan peralatan pendukung. Peralatan yang sesuai untuk membantu
membuat briket ini yaitu dengan menggunakan mesin penepung serbaguna
atau disk mill. Dengan menggunakan mesin disk mill ini maka kegiatan
penepungan arang akan semakin mudah dan cepat. Mesin disk mill dari
Maksindo ini memang mampu menepungkan aneka jenis bahan seperti
jagung, beras, singkong, ikan, arang, kacang dan aneka produk lainnya. Mesin
disk mill ini pun handal dengan desain kokoh serta berkualitas sehingga bisa
tahan lama digunakan untuk menepungkan berbagai bahan. Apabila tertarik
memiliki mesin disk mill dari Maksindo ini maka silahkan KLIK DISINI untuk
info selengkapnya.

Briket dari Serbuk Kayu


Gambar 5. Briket dari serbuk kayu

Serbuk kayu ini biasanya akan dibuang begitu saja dan tidak dimanfaatkan dan akan
menimbulkan banyak masalah lingkungan dari bahan satu ini. Namun saat ini serbuk
kayu bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mengurangi masalah lingkungan yaitu
dengan membuat briket dari bahan serbuk kayu. Pembuatan briket dari bahan
serbuk kayu ini mudah dengan bahan kayu yang mudah terbakar. Briket dari bahan
serbuk kayu bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar memasak dan aneka kebutuhan
lainnya. Briket serbuk kayu ini  dapat dihasilkan dari limbah gergaji yang bisa
didapatkan dengan harga terjangkau.

 Bahan Pembuatan Briket Serbuk Kayu :


 Serbuk kayu;
 Tempurung kelapa;
 Lem kanji.
 Peralatan :
 Ayakan ukuran lolos 50 mesh dan 70 mesh;
 Oven;
 Cetakan briket.
 Proses Pembuatan Briket Serbuk Kayu :
 Pengarangan
Serbuk kayu yang sudah didapatkan dengan bahan tempurung kelapa
ini dibakar agar menjadi arang.
 Pengayakan
Jika sudah menghasilkan arang yang halus maka lakukan pengayakan
untuk menghasilkan tepung arang. Arang dari serbuk gergaji diayak
dengan menggunakan saringan ukuran kelolosan 50 mesh serta arang
tempurung kelapa ukuran kelolosan 70 mesh.
 Pencampuran
Arang serbuk gergaji serta tempurung kelapa yang sudah disaring
selanjutnya dicampur dengan menggunakan perbandingan arang
serbuk gergaji 90 % serta arang tempurung kelapa sebanyak 10 %.
Ketika proses pencampuran ditambah dengan lem kanji sebanyak 2,5
% dari seluruh campuran arang tadi.
 Pencetakan briket arang
Jika bahan sudah dicampurkan dengan merata maka bahan arang bisa
langsung dimasukkan ke dalam cetakan briket dan ditempa.  Jika
sudah dicetak briket bisa langsung dikeringkan menggunakan oven
pengering atau menjemurnya dibawah sinar matahari langsung.
Dengan memanfaatkan bahan seperti serbuk kayu dan mengolahnya menjadi
briket merupakan salah satu cara efektif untuk mengurangi pencemaran
lingkungan, selain itu juga bisa menghasilkan keuntungan lain berupa bahan
bakar untuk kebutuhan memasak sehari – hari.

Briket dari Sampah Organik

Gambar 6. Briket dari sampah organik

Sampah selalu ada setiap harinya dan menjadi permasalahan bagi masyarakat
terutama dikota besar. Sampah pun membludak dimana – mana sehingga
menggangu pemandangan dan mencemari lingkungan. Untuk bisa mengurangi
sampah organik ini maka perlu melakukan pengolahan atau penanganan.
Penanganan yang tepat yaitu dengan mengolah sampah organik menjadi briket.
Briket sampah efektif digunakan untuk bahan bakar kebutuhan sehari – hari,
tentunya briket dari bahan sampah organik lebih hemat. Terdapat banyak
keunggulan yang bisa didapatkan dengan memasak menggunakan briket sampah,
terutama dalam hal cita rasa masakan. Menggunakan briket sampah organik
membuat masakan lebih enak dan menghasilkan cita rasa khas dibandingkan dengan
menggunakan kompor minyak. Cara membuat briket dari bahan sampah ini pun
cukup mudah, simak caranya dibawah ini :
 Bahan :
 Sampah organik kering  seperti daun, ranting, sisa sampah dapur
kering, tempurung kelapa, serbuk gergaji, dll;
 Perekat alami atau buatan yaitu tepung kanji
 Alat :
 Drum (untuk pembakaran);
 Sekop;
 Wadah (baskom/panci);
 Mesin pencetak briket;
 Anglo (cetakan briket);
 Lesung (penumbuk);
 Ember;
 Tongkat kayu(pengaduk).

Proses Pembuatan Briket Sampah Organik :

 Pengarangan :
 Siapkan drum yang nantinya digunakan untuk proses pembakaran
atau pengarangan sampah organik.
 Sampah organik seperti daun kering dicacah dahulu lalu dimasukkan
ke dalam drum kemudian dibakar. Sampah selanjutnya dimasukkan
dalam drum pembakaran sedikit demi sedikit supaya nyala api tidak
padam.
 Jaga selalu agar proses pembakaran ini tidak ada udara yang keluar
masuk dalam drum. Apabila udara bisa keluar masuk drum maka
pembakaran ini tidak akan menghasilkan arang namun abu.
 Matikan api, jika proses pengarangan selesai.
 Pembuatan briket sampah organik :
 Persiapkan penumbuk seperti lesung, lalu arang yang tersedia ini
ditumbuk sampai halus sampai menjadi bubuk arang. Bila sudah maka
kumpulkan bubuk arang pada suatu tempat seperti ember.
 Persiapkan lem kanji serta encerkan dengan menggunakan air panas.
Campurkan kanji dengan bubuk arang supaya menjadi adonan yang
lengket. Bila sudah, adonan diaduk supaya tercampur rata dan
menjadi adonan yang sedikit lengket.
 Persiapkan cetakan briket, cetakan briket bisa memanfaatkan pipa
PVC, bambu  atau dengan mengepal bahan menggunakan tangan.
 Bila sudah cetak adonan dengan memasukannya dalam cetakan
secara padat, bila sudah keluarkan dari cetakan.
 Jemur briket dibawah sinar matahari hingga kering.
 Briket dari bahan sampah pun siap digunakan.
Proses pembuatan briket dari bahan sampah organik ini memang mudah dan
bisa dicoba dirumah. Mengolahan sampah menjadi bahan bakar menjadi
salah satu alternative mengurangi sampah menumpuk disekitar kita. Dengan
cara ini tentu akan lebih menghemat pengeluaran dan bisa mengurangi
sampai, lingkungan bisa kembali bersih dari sampah.

JENIS DAN UKURAN BRIKET BATUBARA


Bentuk telur : sebesar telu ayam
Bentuk kubus : 12,5 x 12,5 x 5 cm
Bentuk selinder : 7 cm (tinggi) x 12 cm garis tengah
Briket bentuk telur cocok untuk keperluan rumah tangga atau rumah makan, sedangkan
bentuk kubus dan selinder digunakan untuk kalangan industri kecil/menengah.

PENGEMASAN BRIKET BATUBARA


Proses packaging briket kemasan inner plastik, inner box 1kg dan 1/2 kg juga master box
10kg atau 15 kg sebelum dimasukkan kedalam kontainer siap ekspor.

KEUNGGULAN BRIKET BATUBARA


Lebih murah;
Panas yang tinggi dan kontinyu sehingga sangat baik untk pembakaran yang lama;
Tidak beresiko meledak/terbakar;
Tidak mengeluarkan sauara bising serta tidak berjelaga;
Sumber Batubara berlimpah.
Namun demikian Briket memiliki keterbatasan yaitu waktu penyalaan awal memakan waktu
5 – 10 menit dan diperlukan sedikit penyiraman minyak tanah sebagai penyalaan awal,
Briket Batubara hanya efisien jika digunakan untuk jangka waktu datas 2 jam.

KELEMAHAN BRIKET BATUBARA DAN SOLUSINYA


Sulit dalam penyalaan, solusinya :
 Bahan baku batubara dan tanah liat dalam keadaan kering (dijemur terlebih
dahulu), sehingga kadar airnya rendah;
 Bahan baku batubara dan tanah liat “di-crusher” dan “di-screen” terlebih
dahulu dengan menggunakan lubang saringan yang kecil dari 3 mm2;
 Memperbesar komposisi biomassa (serbuk kayu keras), karena biomassa
dapat membantu mempercepat proses penyalaan;
 Briket batubara yang sudah dicetak harus dikeringkan terlebih dahulu dengan
cara dijemur atau dipanaskan dengan “oven” sebelum dikemas dalam
karung. Hal ini untuk menghindari briket lembab saat digunakan nantinya.
Berasap dan berbau, solusinya :
 Semua bahan diusahakan dalam keadaan kering, karena kelembaban dan
kadar air yang banyak menyebabkan asap yang banyak dan berbau;
 Pemberian angin atau menggunakan cerobong pada saat penyalaan awal
akan membantu briket cepat menjadi bara sehingga asap dan bau yang
dihasilkan dari pembakaran briket tersebut juga akan berkurang;
 Penambahan unsur kapur dalam komposisi briket. komposisi terbaik untuk
kapur 1%. Hal ini juga akan mengurangi kadar asap dan bau;
 Pemberian biomassa juga akan membantu mempercepat batubara menjadi
bara sehingga asap dan bau akan cepat berkurang;
 Dengan cara batubara dikarbonisasi terlebih dahulu, karena dengan proses
karbonisasi, telah membuang sebagian zat terbang dan gas-gas sisa
pembakaran.
Panas dan lama pembakaran, solusinya :
 Pemilihan batubara dengan kalori tinggi atau dengan cara dikarbonisasi;
 Dengan memperbesar komposisi batubara. Karena semakin banyak
komposisi batubaranya maka akan semakin lama dan semakin panas hasil
pembakarannya;
 Penentuan komposisi tanah liat dan jenis tanah liat juga berpengaruh
terhadap lama pembakaran. Pemilihan tanah liat yang baik akan membuat
briket lebih rekat, padat dan keras yang akhirnya juga memperlama proses
pembakaran;
 Pengeringan hasil briket. Karena briket yang lembab dan basah akan
berpengaruh besar terhadap panas yang dihasilkan.
Kepadatan dan kekerasan, solusinya :
 Pemilihan tanah liat yang baik yang mengandung unsur kaulinik sehingga
mempunyai daya rekat dan kekerasan yang tinggi serta cepat kering;
 Penghancuran (crusher) dan penyaringan (screen) bahan baku juga
berpengaruh terhadap kekerasan hasil cetak. Semakin kecil partikel bahan
baku akan membuat partikel tercampur (mixer) lebih merata dan padat serta
tidak mudah hancur;
 Pemilihan tepung tapioka dan pembuatan “adonan tapioka” yang baik
sehingga didapatkan campuran adonan tapioka yang kental dan mempunyai
daya rekat yang baik;
 Penjemuran atau peng-oven-an hasil briket sampai benar-benar kering
sebelum dikemas dalam karung. Untuk mengurangi briket yang hancur dan
mutu yang buruk saat pengiriman dan pemakaian.
Harga jual produk, solusinya :
 Pemilihan lokasi pabrik yang dekat dengan sumber bahan baku dan
konsumen. Hal ini akan mempengaruhi harga jual sehingga lebih mudah
bersaing di pasar;
 Proses produksi yang baik dan benar, untuk mengurangi kegagalan produksi
atau “complain” dari konsumen;
 “Quantity” produksi yang besar akan menurunkan biaya produksi.
PARAMETER ANTARA MINYAK TANAH DAN BRIKET

Tabel 1. Parameter antara minyak tanah dan briket

Parameter Minyak Tanah Briket


Nilai Kalori 9000 kkal/liter 5400 kkal/kg
Ekivalen 1 liter 1,60 kg
Rp
Biaya Rp 1.300
2.800

UNIT-UNIT PEMAKAIAN BRIKET


Briket berfungsi sebagai bahan bakar padat yang menjadi bahan bakar alternatif. Briket
biasanya digunakan pada industri skala besar, home industri, rumah makan, hingga dalam
sektor rumah tangga dan lainnya.
Briket Batubara juga mampu menggantikan sebagian dari kegunaan Minyak Tanah sepeti
untuk : Pengolahan Makanan, Pengeringan, Pembakaran dan Pemanasan.
Pemanfaatan bahan bakar briket batubara umumnya tidak disarankan untuk digunakan di
rumah tangga karena asapnya yang pekat. Diperlukan tungku khusus yang mengatasi
masalah tersebut.
Apabila dibandingkan dengan minyak tanah sebagai bahan bakar, tentu penggunaan briket
jauh lebih unggul karena lebih hemat dan juga ekonomis. Tidak hanya itu saja, briket juga
aman dan ramah terhadap lingkungan. Kini briket bisa digunakan sebagai energi alternatif
karena memanfaatkan limbah sumber daya alam dalam proses pembuatannya sehingga
sangat ramah lingkungan. Kemudian briket juga bisa mengurangi sampah karena bahan
baku utamanya yang terbuat dari biomassa, seperti kayu, tempurung kelapa, jerami, limbah,
gambut, hingga serbuk gergaji. Akan tetapi, diantara bahan baku tersebut, briket yang
cenderung paling aman adalah briket yang terbuat dari bahan alami dan bukan batubara.
Hal ini karena briket batubara bisa menimbulkan asap yang beracun dan sangat pekat
sehingga tidak baik untuk lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai