Anda di halaman 1dari 3

Literature briket

Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk
memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu
bara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa.
Antara tahun 2008-2012, briket menjadi salah satu agenda riset energi Institut Pertanian Bogor.
[1]
 Bahan baku briket diketahui dekat dengan masyarakat pertanian karena biomassa limbah hasil
pertanian dapat dijadikan briket. Penggunaan briket, terutama briket yang dihasilkan dari biomassa,
dapat menggantikan penggunaan bahan bakar fosil.
Bahan penyusun briket dapat mencakup:[2][3]

 Bahan bakar utama:


o Arang kayu
o Batu bara
o Biomassa:
o Gambut
 Bahan pendukung:
o Batu kapur (pewarna)
o Pati (pengikat)
o Boraks (bahan pelepas, release agent)
o Natrium nitrat (akselerator)
o Malam (wax, sebagai pengikat, akselerator, dan penyala (igniter))
Briket dibuat dengan menekan dan mengeringkan campuran bahan menjadi blok yang keras.
Metode ini umum digunakan untuk batu bara yang memiliki nilai kalori rendah atau serpihan batu
bara agar memiliki tambahan nilai jual dan manfaat. Briket digunakan di industri dan rumah tangga.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan briket sebaiknya yang memiliki kadar air rendah untuk
mencapair nilai kalor yang tinggi. Keberadaan bahan volatil juga mempengaruhi seberapa cepat laju
pembakaran briket; bahan yang memiliki bahan volatil tinggi akan lebih cepat habis terbakar.[4
Pemanfaatan bahan bakar padat seperti briket batu bara umumnya tidak disarankan untuk
digunakan di rumah tangga karena asapnya yang pekat. Diperlukan tungku khusus yang mengatasi
masalah tersebut.[6]
Briket memiliki harga yang murah dibandingkan bahan bakar jenis lainnya sehingga penggunaannya
dalam dunia industri dapat memberikan penghematan biaya. Di daerah Ketahun, Bengkulu Utara,
briket telah digunakan sebagai pengganti kayu bakar yang harganya semakin naik. Penggunaan
briket diketahui memberikan manfaat dari sisi pengeluaran usaha.[7]
Pengertian Briket
Briket adalah sumber energi yang berasal dari biomassa yang bisa digunakan sebagai energi
alternatif pengganti , minyak bumi dan energi lain yang berasal dari fosil. Briket dapat dibuat
dari bahan baku yang banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti batok kelapa,
sekam padi, arang sekam, serbuk kayu (serbuk gergaji), bongkol jagung, daun,dan lain
sebagainya. Pembuatan briket dilakukan dengan proses penekanan atau pemadatan yang
bertujuan untuk meningkatkan nilai kalor per satuan luas dari suatu biomassa yang akan
digunakan sebagai energi alternatif, sehingga dengan ukuran biomassa yang relatif kecil akan
dihasilkan energi yang besar. Selain itu bentuk biomassa menjadi lebih seragam, sehingga akan
lebih mudah dalam proses penyimpanan dan pendistribusian.
batubara, tanah liat, dan tapioka. Material batubara dipilih karena sumbernya yang sangat
melimpah di Indonesia. Bahkan cadangan Sebenarnya briket adalah bahan bakar yang terbuat
dari campuran batubara di Indonesia bisa untuk 150 tahun. Saat ini teknologi pembuatan briket
dilakukan oleh pihak swasta dan masyarakat secara swadaya.
Pengembangan briket sebagai energi alternatif sudah ada sejak tahun 1994. Hanya saja tidak
bisa berkembang dengan baik karena pada saat itu penggunaan minyak tanah masih banyak
dan harganya juga masih sangat murah. Jadi, masyarakat Indonesia lebih memilih untuk
menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar sehari-hari.
Menurut buku Modul Bioarang Organik Energi Alternatif karya Indra Koto, Sahala Siallagan,
dan Lisyanto (2019), briket berfungsi sebagai bahan bakar padat yang menjadi bahan bakar
alternatif. Briket biasanya digunakan pada industri skala besar, home industri, rumah makan,
hingga dalam sektor rumah tangga dan lainnya.
Apabila dibandingkan dengan minyak tanah sebagai bahan bakar, tentu penggunaan briket jauh
lebih unggul karena lebih hemat dan juga ekonomis. Tidak hanya itu saja, briket juga aman dan
ramah terhadap lingkungan. Kini briket bisa digunakan sebagai energi alternatif karena
memanfaatkan limbah sumber daya alam dalam proses pembuatannya sehingga sangat ramah
lingkungan. Kemudian briket juga bisa mengurangi sampah karena bahan baku utamanya yang
terbuat dari biomassa, seperti kayu, tempurung kelapa, jerami, limbah, gambut, hingga serbuk
gergaji.
Akan tetapi, diantara bahan baku tersebut, briket yang cenderung paling aman adalah briket
yang terbuat dari bahan alami dan bukan batubara. Hal ini karena briket batubara bisa
menimbulkan asap yang beracun dan sangat pekat sehingga tidak baik untuk lingkungan
sekitar. (Anne)

Masyarakat umum belum tahu banyak tentang briket. Termasuk lolaski pabrik
briket terbesar di Indonesia. Briket dan kegunaannya memang tidak digunakan
untuk keperluan rumah tangga, lebih kepada keperluan indutri di sebuah
perusahaan. Termasuk pula pembakaran di perusahaan briket terbesar di
Indonesia.

Institut Pertanian Bogor Sejak tahun 2008, menjadikan briket sebagai salah satu
agenda riset energinya . Bahan baku briket berasal dari biomassa limbah hasil
pertanian makanya sangat mudah didapatkan namun kebutuhan masyarakat
belum cukup banyak untuk dipenuhi.

Pada industri atau pabrik briket terbesar di Indonesia, mereka memproduksi briket
dapat di buat lebih banyak dengan menggunakan bahan biomassa, meski briket
juga bisa dibuat dari bahan baku arang dan batu bara..

Bagi pabrik briket terbesar di Indonesia, Membuat Briket dengan menekan dan
mengeringkan campuran bahan menjadi blok yang keras agar saat digunakan
memiliki daya tahan lebih lama. Metode seperti ini memang umum digunakan.
Briket biasanya digunakan di industri yang memang memiliki kebutuhan bukan
hanya itu briket juga bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.

Briket yang berkualitas tentunya memiliki kadar air yang rendah agar mencapai
nilai kalori yang tinggi. Bahan volatil memberi pengaruh cepat atau lambatnya
pembakaran; bahan yang memiliki bahan volatil tinggi akan lebih cepat habis
terbakar.

Anda mungkin juga menyukai