EKONOMI KREATIF
KELAS 9B
DISUSUN OLEH:
DESKRIPSI................................................................................................
KESIMPULAN............................................................................................
DESKRIPSI
Dewasa ini, produk olahan agrobisnis yang sedang naik daun adalah arang briket.
Briket adalah bongkahan bahan mudah terbakar yang biasa digunakan untuk menyalakan
dan memelihara api, baik di dalam ketel, panggangan atau di ruang terbuka seperti lubang
api. Biasanya berbentuk persegi atau persegi panjang, tetapi juga dapat ditemukan dalam
bentuk gumpalan atau bentuk cetakan lainnya.
Menurut Modul berjudul Bioarang Organik Energi Alternatif karya Indra Koto, Sahala
Siallagan, dan Lisyanto (2019), briket berfungsi sebagai bahan bakar padat yang menjadi
bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi. Artinya, briket adalah energi terbarukan
yang bisa terus diperbaharui keberadaannya. Sehingga, manusia tidak akan kehabisan
briket, seperti kehabisan minyak bumi.
Menurut Reno Setiowati dan M. Tirono dalam jurnal Pengaruh Variasi Tekanan
Pengepresan dan Komposisi Bahan terhadap Sifat Fisis Briket Arang (2014), briket dibuat
dari bahan-bahan yang mengandung lignin dan selulosa seperti limbah biomassa. Artinya,
briket dapat dibuat dari berbagai macam sampah atau limbah biomassa hasil pertanian
peternakan, kehutanan, dan juga perkebunan. Sehingga, pembuatan dan penggunaan
briket dapat mengubah sampah menjadi sumber energi yang lebih berguna.
Briket biasanya digunakan pada industri skala besar, home industri, rumah makan,
hingga dalam sektor rumah tangga dan lainnya. Briket berfungsi sebagai bahan bakar padat
yang merupakan bahan bakar alternatif yang dapat digunakan pada industri, home industri,
rumah makan, rumah tangga dan lainnya.
Jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak, Briket memiliki banyak kelebihan.
Berikut adalah beberapa kelebihan menggunakan briket dibandingkan dengan bahan bakar
minyak:
3. Tidak Beracun
karena proses pembuatan briket memang dibuat dengan proses alami,jadinya briket
arang aman untuk kita gunakan.
Adanya bahan tambahan ya pada tepung kanji yang berasal dari singkong sebagai
bahan perekat adonan briket. Maka menjadikan briket arang tempurung arang kelapa
menjadi material yang aman dan tak beracun.
4. Tidak Berasap
Waktu dibakar, biasanya arang pasti akan mengeluarkan asap yang sangat banyak,
contohnya bisa kita lihat kalau lagi bakar sampah,asap yang mengepul pasti banyak banget.
Tapi beda dengan briket. Ketika dibakar, asap yang dihasilkan sangatlah sedikit, bahkan
hampir gak berasap, jadi gak akan menggangu lingkungan.
5. Go Green Energy
Salah satu keunggulan briket paling terkenal adalah Go Green Energy ini adalah
sebutan untuk sumber energi yang bersahabat untuk lingkungan hidup.
Seperti yang sudah dibilang tadi, dengan keunggulan briket yang dibuat dari bahan
baku alami dan bahan tambahan alami tepung tapioka, jadi kalau di bakar tidak akan
berasap, makanya briket ramah terhadap lingkungan.
Jadi, pada intinya adalah briket dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif
yang memanfaatkan limbah sumber daya alam dalam pembuatannya dan sangat ramah
lingkungan. Briket juga dapat mengurangi sampah karena bahan baku pembuatan briket
sendiri adalah biomassa seperti tempurung kelapa, kayu, limbah, gambut, jerami, dan juga
serbuk gergaji. Sebagai catatan bersama, briket paling aman adalah briket yang terbuat dari
bahan alam, bukan briket batu bara. Sebab, briket batu bara dapat menimbulkan asap yang
sangat pekat dan bersifat racun.
Briket Kayu
Briket Kertas
Briket Gambut
Briket Jerami
1. Tong besar
2. Mesin penepung
3. Mesin pencampur adonan
4. Cetakan
5. Oven
1. Proses pengarangan
Proses ini bertujuan untuk mengubah bahan menjadi Arang. Caranya adalah dengan
memasukkannya ke dalam tong kemudian dibakar dalam keadaan tertutup. Kenapa harus
dalam keadaan tertutup? Karena jika terlalu banyak udara yang masuk ke dalam Tong maka
hasil pembakarannya hanya akan menjadi abu bukan arang.
2. Proses penepungan
Setelah bahan berubah menjadi arang selanjutnya kita ubah bentuknya menjadi
berupa tepung. Dalam proses ini anda dapat melakukannya dengan berbagai cara. Bisa
dengan cara manual yaitu ditumbuk atau menggunakan mesin penepung. Hal ini bertujuan
untuk memudahkan dalam proses pembuatan adonan.
4. Proses pencetakan
Setelah adonan tercampur rata selanjutnya adalah dicetak menggunakan cetakan
yang tersedia. Dipress/ditekan sepadat mungkin, agar tidak mudah hancur. Proses
pencetakan dapat dilakukan secara manual maupun dengan mesin. Meski begitu, lebih
disarankan untuk menggunakan mesin agar briket yang dihasilkan terbentuk padat
sempurna dan tidak mudah retak.
5. Proses pengeringan
Adonan yang sudah dicetak harus dikeringkan Hal ini bertujuan untuk mengurangi
kadar air yang ada di dalamnya. Anda bisa menjemurnya di terik sinar matahari atau jika
anda ingin lebih cepat dikeringkan menggunakan oven.
POTENSI EKSPOR ARANG BRIKET
Produk olahan agribisnis yaitu briket, mempunyai pasar ekspor yang tetap. Briket
banyak dijual ke negara-negara di Timur Tengah. Adanya pasar ekspor yang menjanjikan
membuat industri briket harus selalu menggunakan bahan baku yang berkualitas.
Briket dapat terbuat dari bermacam-macam materi dan juga mempunyai berbagai
macam bentuk, seperti bentuk kotak/kubus, hexagonal, silinder, dan juga bulat. Namun,
briket yang sering diekspor adalah briket yang terbuat dari tempurung kelapa dan berbentuk
silinder.
Sedikitnya industri briket dan permintaan briket yang tinggi membuat industri briket
arang tempurung kelapa sangat menguntungkan. Kebutuhan akanbriket arang yang tinggi
membuat permintaan terhadap briket pun juga tinggi. Oleh karena itu industri briket
membutuhkan ketersediaan bahan baku arang tempurung kelapa yang cukup untuk
memenuhi permintaaan pelanggan.
Menurut Badan Pusat Statistik Sumatera Barat pada tahun 2015-2016 mengalami
penurunan produksi tanaman kelapa. Penurunan produksi tanaman kelapa tentunya akan
mempengaruhi ketersediaan bahan baku untuk industri briket.
Pada tahun 2009 pasca gempa bumi Kota Pariaman mengalami penurunan produksi
kelapa yang sangat drastis pada tahun 2010, hal tersebut disebabkan tanaman kelapa
banyak ditebangi untuk membangun rumah-rumah warga. Karena banyaknya penebangan
tanaman kelapa, maka masyarakat memanfaatkan bagian kelapa seperti arang tempurung
kelapa untuk dijual ke industri yang menggunakan bahan baku tersebut. Di Kota Pariaman
terdapat tiga industri briket yang menggunakan bahan baku arang tempurung kelapa.
Industri tersebut memproduksi briket karena melihat peluang yang ada seperti bahan baku
yang melimpah. Tetapi karena terjadi penebangan tanaman kelapa secara terus menerus
maka berdampak kepada berkurangya produksi tanaman kelapa yaitu pada tahun 2015.
Tidak adanya persediaan bahan baku yang dilakukan industri, berdampak kepada industri
briket di Kota Pariaman, karena bahan baku arang tempurung kelapa yang digunakan untuk
produksi briket semakin sulit untuk diperoleh sehingga menghambat proses produksi. Selain
itu industri juga bersaing untuk mendapatkan arang tempurung kelapa dengan rumah
makan yang berada di Kota Pariaman. Pada akhirnya hanya satu industri yang masih aktif
sampai sekarang.
Setiap industri memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh laba atau keuntungan.
Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah karena dipengaruhi beberapa faktor.
Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah masalah kelancaran dalam proses produksi.
Kelancaran proses produksi sangat penting bagi industri, karena hal tersebut akan
berpengaruh terhadap laba atau keuntungan pada sebuah perusahaan. Apabila proses
produksi tidak berjalan dengan lancar maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai.
Sedangkan kelancaran proses produksi tersebut dipengaruhi oleh ada tidaknya bahan baku
produksi yang dimiliki perusahaan (Herjanto, 2007) dalam Hestiana (2010:2).
Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting adalah pengendalian persediaan.
Pengawasan persediaan bahan baku dikatakan sangat penting karena jumlah persediaan
akan menentukan atau mempengaruhi kelancaran proses produksi serta keefektifan dan
efisiensi perusahaan tersebut. Jumlah atau tingkat persediaan yang dibutuhkan oleh
perusahaan berbeda-beda untuk setiap perusahaan, tergantung dari volume produksinya,
dan prosesnya (Assauri, 2008:28).
Penentuan besarnya investasi atau lokasi modal dalam persediaan mempunyai efek
langsung terhadap keuntungan perusahaan. Adanya persediaan yang terlalu besar, akan
mempengaruhi jumlah biaya penyimpanan, memperbesar kemungkinan kerugian karena
kerusakan dan turunnya kualitas, sehingga akan memperkecil keuntungan perusahaan.
Begitu juga sebaliknya, adanya persediaan yang terlalu kecil akan mempunyai efek yang
akan menekan keuntungan perusahaan juga, karena kekurangan bahan baku perusahaan
tidak dapat bekerja dengan luas produksi yang optimal. Untuk itu, perusahaan perlu
memperhatikan sistem pengendalian persediaan yang merupakan serangkaian kebijakan
pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pesanan
untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesanan harus diadakan
(Herjanto, 2007) dalam Hestiana (2010:2).
Salah satu industri yang bergerak mengolah arang tempurung kelapa menjadi briket
adalah PT. Ampalu Sukses Mandiri. Industri ini sudah berdiri sejak tahun 2009. Inspirasi
pemilik untuk mengolah arang tempurung kelapa menjadi barang yang bermanfaat dan bisa
dijual hingga keluar negeri didapatkan dari saudara di Jakarta yang juga memiliki
perusahaan pengolahan limbah arang tempurung kelapa. Kemudian industri ini bergabung
dengan perusahaan yang di Jakarta, industri yang berada di Kota Pariaman sebagai tempat
proses produksi sedangkan untuk manajemen dan proses pemasaran dilakukan oleh
perusahaan di Jakarta. Industri ini memiliki karyawan sebanyak 21 orang yang berasal dari
masyarakat lingkungan ditempat industri berdiri. Mengacu pada kriteria industri dan
perdagangan menurut Badan Pusat Statistik (BPS), maka industri pengolahan hasil
tempurung kelapa tergolong ke dalam kategori industri menengah.
Pada tahun 2016 PT. Ampalu Sukses Mandiri membutuhkan 9 ton/bulan untuk
menghasilkan 6 ton briket. Pemilik (Syafri Hendri) membeli tempurung kelapa melalui
pemasok seharga Rp 3.700 – Rp 4.500/kg. Besar kecilnya harga arang tempurung kelapa
yang dibeli kepada pemasok sesuai dengan karakteristik yang dinginkan industri yaitu
bersih, kering, kadar air maksimal 10% dan kadar abu 4%. Briket yang dihasilkan PT.
Ampalu Sukses Mandiri sudah diekspor ke Yordania, Lebanon, Irak, Saudi Arabia, Brazil,
Paraguay, Australia, Turki, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat. Untuk lokal industri ini
memasarkan briket ke hotel-hotel di Kota Padang dan Pulau Jawa dengan harga jual
Rp10.000/kg, sedangkan untuk harga ekspor sebesar $1,3/kg atau Rp 17.000/kg (Sumber:
PT. Ampalu Sukses Mandiri).
Adapun permasalahan yang didapat yaitu pada saat sekarang pemilik mengalami
kesulitan untuk memproleh bahan baku. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku sebesar 9
ton perbulan, maka perusahaan memperoleh bahan baku dari daerah lain seperti Tanah
Datar, Pasaman Barat, Pesisir, Jambi, bahkan jika permintaan pelanggan yang tinggi
perusahaan mendatangkan bahan baku dari daerah Sulawesi. Hal tersebut dikarenakan
produksi kelapa saat sekarang di Kota Pariaman mengalami penurunan. Selain itu, karena
tidak adanya perjanjian tertulis dan dibawah hukum antara industri dengan pemasok
menjadikan sistem ini tidak aman bagi industri karena pemasok arang tempurung kelapa
bebas untuk menjual ke pembeli yang lain. Kemudian karena industri mengalami kesulitan
dalam memperolah bahan baku arang tempurung kelapa, maka industri membeli bahan
baku dari pemasok yang berasal dari Sulawesi untuk memenuhi kebutuhan produksi. Hal
tersebut menyebabkan industri harus mengeluarkan biaya lebih dalam pemesanan bahan
baku yaitu biaya ekspedisi bahan baku hingga sampai kegudang.
Keadaan ini tentunya sangat perlu diperhatikan agar industri melakukan persediaan
bahan baku dengan efektif dan efisien. Tujuan dalam persediaan bahan baku adalah untuk
menjaga agar perusahaan tidak kehabisan persediaan bahan baku sehingga kegiatan
produksi menjadi kontinuitas. Maka dari itu PT. Ampalu Sukses Mandiri haruslah menjaga
persediaan bahan baku yang cukup sehingga kegiatan produksi perusahaan dapat berjalan
dengan lancar dan efisien.
PERKEMBANGAN EKSPOR BRIKET DARI TAHUN KE TAHUN
50000000
40000000
30000000
20000000
10000000
0
2008 2009 2010 2011 2012
Strategi pemasaran merupakan suatu bentuk rencana yang terstruktur dalam dunia
pemasaran sebagai upaya memperoleh hasil yang optimal. Strategi pemasaran mempunyai
ruang lingkup yang luas diantaranya adalah strategi menghadapi persaingan, strategi
produk, strategi harga, strategi tempat dan strategi promosi (Swastha, 2007). Strategi
pemasaran memiliki 3 komponen, yaitu segmentasi, targeting, dan positioning .
Segmentasi, pasar memiliki banyak tipe pelanggan, produk dan kebutuhan. Pemasar
harus bisa menentukan segmen mana yang dapat menawarkan peluang yang terbaik.
Konsumen dikelompokkan dan dilayani dalam berbagai cara berdasarkan faktor
geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.
Targetting, setelah melakukan segmentasi, briket yang akan dipasarkan selanjutnya
melakukan pemilihan segmen yang akan dituju.
Positioning, setelah pemetaan dan penempatan briket tembakau harus memastikan
keberadaannya diingatan pelanggan dalam pasar sasaran atau tidak.
Pengembangan industri briket dalam negeri dapat dimulai dari penetapan Standar
Nasional Indonesia.
Industri briket dapat menyusun Standar Operasional Prosedur yang tepat untuk
menjamin mutu dan kualitas produk.
Riset pengembangan produk briket juga perlu dilakukan untuk menciptakan produk baru
maupun meningkatkan kualitas.
pembakaran dan meminimalisir dampak terhadap lingkungan.
Kontinuitas bahan baku akan mempermudah produsen dalam menembus pasar
internasional memenuhi permintaan briket biomassa dunia.
Peran pemasaran sangat penting di dunia ekspor mengingat semua hal yang berbau
tembakau selalu dicap negatif oleh khalayak.
Aspek Lingkungan
Penggunaan energi terbarukan dapat berkontribusi pada pengelolaan limbah pertanian
atau industri yang menjadikan proses produksi zero waste.
Briket dapat menyeimbangkan emisi CO2netral dan emisi sulfur rendah yang biasanya
menyebabkan hujan asam.
Abu hasil pembakaran briket dapat digunakan sebagai pupuk.
Aspek Ekonomi
Mengurangi ketergantungan pada energi fosil
Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal
Penggunaan briket diklaim memiliki biaya yang lebih rendah dari bahan bakar fosil.
Aspek Sosial
Produksi briket mampu menciptakan lapangan kerja di daerah sekitar
Mempromosikan energi terbarukan di daerah lokal.
Kekuatan (Strengths)
Biaya bahan dasar cukup rendah dibandingkan negara lain (bahan baku dan tenaga
kerja).
Terbatasnya bahan bakar fosil, sehingga briket bisa dijadikan energi alternatif.
Permintaan briket dari pasar luar negeri belum terpenuhi.
Banyak investor yang tertarik.
Segmen pasar pasar yang terbuka lebar mulai dari industri hingga rumah tangga.
Kelemahan (Weakness)
Kurangnya informasi kondisi pasar dan permintaan luar negeri.
Peluang (Opportunity)
Pangsa pasar luas, yaitu Eropa, negara Asia Timur, dan negara-negara Timur Tengah.
Reputasi Indonesia sebagai penghasil briket telah dikenal dunia.
Pembuatan dapat dilakukan dengan minim teknologi maupun teknologi canggih.
Dapat dibuat beberapa variasi, ketahanan lama, dan pengurangan asap.
Ancaman (Threats)
Cukup banyak produsen briket dari luar negeri.
Penyakit pernapasan yang diakibatkan asap.
Defisit bahan baku
Harga tidak stabil
Munculnya pesaing baru
KESIMPULAN
Apa saja yang dilakukan agar produk disukai oleh pasar atau masyarakat?
Dikutip dari Buku Kerja Sama Perdagangan Internasional, Peluang dan Tantangan
bagi Indonesia (2007), peluang ekspor Indonesia sejak dulu sudah terbilang besar, bahkan
sejak terbentuknya sejumlah kesepakatan perjanjian bebas atau General Agreement on
Tariffs and Trade (GATT) dan terbentuknya Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Indonesia sendiri sejauh ini adalah salah satu negara dengan potensi ekonomi
terbesar dunia. Bahkan saat ini, Indonesia sudah masuk dalam kelompok G20. G20 adalah
forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20
merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan
80 persen PDB dunia.
Apa yang harus dilakukan agar produk masyarakat diterima oleh pasar
internasional?
Selalu berusaha untuk tetap menjaga kualitas dan mutu produk yang dibuat. Dengan
tujuan agar tetap dapat menjadi produk yang berstandar tinggi Internasional serta
memberikan jaminan produk atau garansi kepada konsumen.
Menguasai teknologi informasi dalam membangun brand image suatu produk yang
dibuat. Serta agar dapat memasarkan produk dengan internet yang super canggih kali
ini di pasar global dunia.
Membangun kerja sama dan bersinergi dengan semua stakeholder, pemerintah dalam
membuat regulasi peraturan. Yang tujuannya dapat memfasilitasi serta memberikan
kemudahan bagi pengusaha lokal dalam memasarkan produknya ke luar negeri.
Membangun kerja sama dan bersinergi dengan semua stakeholder, pemerintah dalam
membuat regulasi peraturan. Yang tujuannya dapat memfasilitasi serta memberikan
kemudahan bagi pengusaha lokal dalam memasarkan produknya ke luar negeri.
Melakukan pengembangan dan diferensiasi produk. Dimana produk yang dibuat bukan
hasil tiruan atau bukan produk KW. Produk yang dipasarkan di luar negeri atau di pasar
internasional adalah produk unggulan.
Menggunakan kemasan dengan standar ramah lingkungan. Konsumen internasional
(terutama di negara-negara yang sudah maju) sangat mementingkan kesehatan
lingkungan dan sustainability sebuah produk. Sehingga, sangat perlu untuk memilih
kemasan produk yang ramah lingkungan.
Industri kreatif mempunyai prospek yang penting dan luar biasa karena produk
produknya diciptakan lewat industri kreatif bisa disesuaikan dengan selera masyarakat yang
akan ditargetkan. Apalagi kecenderungan trend yang berubah ubaha sesuai zaman.
Industri kreatif di Indonesia mampu memberikan kontribusi yang sangat besar.
Industri ini mampu menyumbang 7,38% dari total pertumbuhan ekonomi nasional. Pada
tahun 2015, industri ini mengalami perkembangan sebesar 4,38%. Secara prosentase
mungkin terlihat kecil, namun secara nominal rupiah sekitar Rp.852 triliun.
Di bidang ekspor, industri kreatif menyumbang sebesar 15% dari total penghasilan
ekspor nasional. Angka ini telah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Jika
dihitung total ekspornya sekitar Rp.20 miliar lebih. Peningkatan di bidang ekspor ini
didominasi oleh produk-produk fesyen dan kerajinan tangan. Maka kedepannya prospek
industri kreatif untuk ekspor kitan baik dan bagus untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat dan bagi negara.
Industri kreatif merupakan bagian dari ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif adalah
sebuah konsep yang menampung masuknya sebuah inovasi, dan informasi. Sedangkan
industri kreatif adalah bentuk usaha menjalankan kreativitas dan informasi dengan bantuan
sumber daya manusia agar dapat menciptakan sebuah produk yang dapat diperjualbelikan.
Industri kreatif berperan penting terhadap kemajuan dan persaingan sumber daya
manusia di bidang ekonomi pada tingkat global. Laju ekonomi kreatif Indonesia sangat
dipengaruhi oleh pergerakan industri kreatif. Dengan begitu, adanya industri kreatif
berperan penting terhadap kemajuan ekonomi kreatif yang berjalan dalam suatu negara.