Anda di halaman 1dari 20

TUGAS IPS

EKONOMI KREATIF

POTENSI EKSPOR AGROINDUSTRI ARANG BRIKET

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

KELAS 9B

DISUSUN OLEH:

Benny Mahardika, Matthew Jeremy

Michel Estrella Johandi, Olivia Grasia Wahyudi

SMP Katolik Santa Maria Tulungagung

Jl. Ahmad Yani Timur No.17, Kampungdalem, Bago, Kec. Tulungagung,

Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur


DAFTAR ISI

DESKRIPSI................................................................................................

JENIS-JENIS BRIKET BESERTA GAMBARNYA.........................................

ALAT DAN BAHAN PEMBUATAN BRIKET.................................................

PROSES PEMBUATAN BRIKET.................................................................

POTENSI EKSPOR ARANG BRIKET...........................................................

PERKEMBANGAN EKSPOR BRIKET DARI TAHUN KE TAHUN.................

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BRIKET......................................

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI DAN EKSPOR BRIKET...............

DAYA SAING BRIKET TERHADAP BAHAN BAKAR LAIN..........................

ANALISIS SWOT INDUSTRI BRIKET.........................................................

KESIMPULAN............................................................................................
DESKRIPSI

Dalam rangka pembangunan pertanian, agroindustri merupakan penggerak utama


perkembangan sektor pertanian terlebih dalam masa yang akan datang posisi pertanian
merupakan sektor andalan dalam pembangunan nasional sehingga peranan agorindustri
akan semakin besar. Dengan kata lain, dalam upaya mewujudkan sektor pertanian yang
tangguh, maju dan efisien sehingga mampu menjadi leading sector dalam pembangunan
nasional, harus ditunjang melalui pengembangan agroindustri, menuju agroindustri yang
tangguh, maju serta efisiendan efektif. Agroindustri merupakan kegiatan industri yang
memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan
serta jasa untuk kegiatan tersebut, dengan demikian agroindustri meliputi industri
pengolahan hasil pertanian, industri yang memproduksi peralatan dan mesinpertanian,
industri input pertanian (pupuk, pestisida, herbisida dan lain-lain) dan industri jasa sektor
pertanian. Transformasi sektor pertanian ke sektor industri bagi negara berkembang seperti
Indonesia, tidaklah dapat dihindarkan. Karena itu beranjak dari negara agraris menuju
negara industri yang maju, maka peranan sektor pertanian masih tetap mewarnai kemajuan
sektor industri, karena itulah diperlukan suatu kondisi struktur ekonomi yang seimbang
antara bidang industri yang kuat dengan dukungan pertanian yang tangguh Pada saat
sekarang industri pengolahan.

Dewasa ini, produk olahan agrobisnis yang sedang naik daun adalah arang briket.
Briket adalah bongkahan bahan mudah terbakar yang biasa digunakan untuk menyalakan
dan memelihara api, baik di dalam ketel, panggangan atau di ruang terbuka seperti lubang
api. Biasanya berbentuk persegi atau persegi panjang, tetapi juga dapat ditemukan dalam
bentuk gumpalan atau bentuk cetakan lainnya.

Menurut Modul berjudul Bioarang Organik Energi Alternatif karya Indra Koto, Sahala
Siallagan, dan Lisyanto (2019), briket berfungsi sebagai bahan bakar padat yang menjadi
bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi. Artinya, briket adalah energi terbarukan
yang bisa terus diperbaharui keberadaannya. Sehingga, manusia tidak akan kehabisan
briket, seperti kehabisan minyak bumi.

Menurut Reno Setiowati dan M. Tirono dalam jurnal Pengaruh Variasi Tekanan
Pengepresan dan Komposisi Bahan terhadap Sifat Fisis Briket Arang (2014), briket dibuat
dari bahan-bahan yang mengandung lignin dan selulosa seperti limbah biomassa. Artinya,
briket dapat dibuat dari berbagai macam sampah atau limbah biomassa hasil pertanian
peternakan, kehutanan, dan juga perkebunan. Sehingga, pembuatan dan penggunaan
briket dapat mengubah sampah menjadi sumber energi yang lebih berguna.

Briket biasanya digunakan pada industri skala besar, home industri, rumah makan,
hingga dalam sektor rumah tangga dan lainnya. Briket berfungsi sebagai bahan bakar padat
yang merupakan bahan bakar alternatif yang dapat digunakan pada industri, home industri,
rumah makan, rumah tangga dan lainnya.

Jika dibandingkan dengan bahan bakar minyak, Briket memiliki banyak kelebihan.
Berikut adalah beberapa kelebihan menggunakan briket dibandingkan dengan bahan bakar
minyak:

1. Waktu Pembakaran yang Lama


Briket arang ini punya “burning time” atau waktu pembakaran yang lama, sekitar 2-3
jam non-stop. Menjadikannya briket ini sebagai bahan bakar yang tergolong efektif dan
efisien.

2. Sebagai Alternatif Kompor Gas


Hampir semua orang pasti menggunakan kompor gas kalau mau masak. Apalagi
sekarang harga gas yang terus naik dan juga ketersediaannya kadang selalu menipis bikin
kita jadi frustasi. Maka seiring dengan perkembangan teknologi dan jaman, sekarang
beberapa produsen sudah melihat potensi briket dengan menciptakan kompor briket.
Tujuannya untuk bisa menggantikan kompor gas yang mayoritas digunakan rumah tangga
sampai saat ini.

3. Tidak Beracun
karena proses pembuatan briket memang dibuat dengan proses alami,jadinya briket
arang aman untuk kita gunakan.
Adanya bahan tambahan ya pada tepung kanji yang berasal dari singkong sebagai
bahan perekat adonan briket. Maka menjadikan briket arang tempurung arang kelapa
menjadi material yang aman dan tak beracun.

4. Tidak Berasap
Waktu dibakar, biasanya arang pasti akan mengeluarkan asap yang sangat banyak,
contohnya bisa kita lihat kalau lagi bakar sampah,asap yang mengepul pasti banyak banget.
Tapi beda dengan briket. Ketika dibakar, asap yang dihasilkan sangatlah sedikit, bahkan
hampir gak berasap, jadi gak akan menggangu lingkungan.
5. Go Green Energy
Salah satu keunggulan briket paling terkenal adalah Go Green Energy ini adalah
sebutan untuk sumber energi yang bersahabat untuk lingkungan hidup.

Seperti yang sudah dibilang tadi, dengan keunggulan briket yang dibuat dari bahan
baku alami dan bahan tambahan alami tepung tapioka, jadi kalau di bakar tidak akan
berasap, makanya briket ramah terhadap lingkungan.

Jadi, pada intinya adalah briket dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif
yang memanfaatkan limbah sumber daya alam dalam pembuatannya dan sangat ramah
lingkungan. Briket juga dapat mengurangi sampah karena bahan baku pembuatan briket
sendiri adalah biomassa seperti tempurung kelapa, kayu, limbah, gambut, jerami, dan juga
serbuk gergaji. Sebagai catatan bersama, briket paling aman adalah briket yang terbuat dari
bahan alam, bukan briket batu bara. Sebab, briket batu bara dapat menimbulkan asap yang
sangat pekat dan bersifat racun.

JENIS-JENIS BRIKET BESERTA GAMBARNYA

Briket Tempurung Kelapa

Merupakan salah satu jenis briket yang


paling populer dan memiliki potensi ekspor
yang lebih tinggi dari jenis-jenis lainnya
karena lebih awet dan lebih panas daripada
briket yang dibuat dari bahan alam lainnya.
Briket ini biasanya digunakan untuk
membakar makanan ataupun rokok shisha.

Briket Kayu
Briket Kertas

Briket kayu merupakan briket yang dihasilkan


Briket kertas merupakan salah satu inovasi
dari serbuk hasil pembakaran kayu yang
yang dibuat untuk mengurangi limbah
sudah melalui proses penekanan. Hal ini
plastik. Briket kertas sendiri dibuat dari
menyebabkan briket kayu memiliki daya
potongan-potongan kertas bekas yang sudah
mempertahankan panas tiga kali lebih baik
dipilah. Meski begitu, briket kertas memiliki
dibandingkan dengan arang biasa.
daya efektivitas yang bagus.
Briket Batu Bara

Briket ini merupakan bahan bakar alternatif


atau merupakan pengganti minyak. Bahan
Bakar ini juga disinyalir merupakan bahan
bakar yang paling murah dan dimungkinkan
untuk dikembangkan secara masal dalam
waktu yang relatif sangat singkat mengingat
teknologi dan peralatan yang digunakan
relatif sederhana.

Briket Serbuk Gergaji

Selama ini serbuk gergaji hasil proses


pemotongan kayu tidak dimanfaatkan dan
hanya dibuang atau dibakar begitu saja.
Padahal serbuk gergaji ini masih mengikat
energi, sehingga dapat dimanfaatkan
menjadi bahan bakar alternatif dengan
pembuatan briket arang.
Briket Bonggol Jagung

Briket ini merupakan salah satu sumber


energi alternatif dengan memanfaatkan
limbah pertanian. Dengan memproduksi
briket ini, kita dapat mengurangi tumpukan
panenan jagung.

Briket Gambut

Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk


dari akumulasi sisa-sisa tumbuhan yang
setengah membusuk. Oleh sebab itu,
kandungan bahan organiknya tinggi. 

Briket Eceng Gondok

Kelompok usaha briket bio power di


Cihampelas, Bandung telah mengusahakan
pemanfaatan tanaman eceng gondok
menjadi bahan bakar alternatif. Selain ramah
lingkungan, briket dari eceng gondok lebih
harum dan sedikit asapnya.
Briket Tebu

Briket ini merupakan salah satu sumber


energi alternatif dengan memanfaatkan
limbah pertanian. Briket ini dapat
mengurangi pembakaran sampah tebu yang
tidak terkendali yang mengakibatkan
kerusakan ekosistem biotik lahan tebu.

Briket Kulit Kacang

Kulit kacang dapat juga digunakan sebagai


briket, sebab tekstur dari kulit kacang yang
menyerupai tekstur kayu ataupun tekstur
tempurung kelapa, hal ini yang
menyebabkan kemampuan kulit kacang
dalam menimbulkan energi panas dapat
dijadikan sebagai bahan baku briket.

Briket Jerami

Jerami yang dapat dijadikan briket adalah


jerami yang berasal dari sisa panen yang
telah kering. Karena jerami merupakan
materi yang dapat terbakar dengan mudah
dan ketika ia hangus ia langsung dapat
hancur. Produk ini dapat mengurangi limbah
pertanian yang pengelolaannya akan
menghasilkan briket yang dapat bernilai
ekonomi.
ALAT DAN BAHAN PEMBUATAN BRIKET

Alat yang dibutuhkan:

1. Tong besar
2. Mesin penepung
3. Mesin pencampur adonan
4. Cetakan
5. Oven

Bahan-bahan yang dibutuhkan:

1. Bahan dasar utama (batok kelapa/kertas/kayu/serbuk gergaji/bonggol


jagung/lainnya)
2. Tepung kanji sebagai perekat

Tong Besar Mesin Penepung Mesin Pencampur


adonan

Mesin Pencetak Briket Oven Tepung Kanji

PROSES PEMBUATAN BRIKET


Jika alat dan bahan sudah tersedia semua selanjutnya adalah proses pembuatannya. Ada
beberapa langkah yang harus anda lakukan antara lain:

1. Proses pengarangan
Proses ini bertujuan untuk mengubah bahan menjadi Arang. Caranya adalah dengan
memasukkannya ke dalam tong kemudian dibakar dalam keadaan tertutup. Kenapa harus
dalam keadaan tertutup? Karena jika terlalu banyak udara yang masuk ke dalam Tong maka
hasil pembakarannya hanya akan menjadi abu bukan arang.

2. Proses penepungan
Setelah bahan berubah menjadi arang selanjutnya kita ubah bentuknya menjadi
berupa tepung. Dalam proses ini anda dapat melakukannya dengan berbagai cara. Bisa
dengan cara manual yaitu ditumbuk atau menggunakan mesin penepung. Hal ini bertujuan
untuk memudahkan dalam proses pembuatan adonan.

3. Proses pencampuran adonan


Selanjutnya adalah campuran arang berupa tepung dengan adonan tepung kanji.
Campur dengan rata agar hasilnya maksimal. Anda bisa mencampurnya secara manual
ataupun menggunakan mesin pencampur adonan untuk memudahkan anda.

4. Proses pencetakan
Setelah adonan tercampur rata selanjutnya adalah dicetak menggunakan cetakan
yang tersedia. Dipress/ditekan sepadat mungkin, agar tidak mudah hancur. Proses
pencetakan dapat dilakukan secara manual maupun dengan mesin. Meski begitu, lebih
disarankan untuk menggunakan mesin agar briket yang dihasilkan terbentuk padat
sempurna dan tidak mudah retak.

5. Proses pengeringan
Adonan yang sudah dicetak harus dikeringkan Hal ini bertujuan untuk mengurangi
kadar air yang ada di dalamnya. Anda bisa menjemurnya di terik sinar matahari atau jika
anda ingin lebih cepat dikeringkan menggunakan oven.
POTENSI EKSPOR ARANG BRIKET

Produk olahan agribisnis yaitu briket, mempunyai pasar ekspor yang tetap. Briket
banyak dijual ke negara-negara di Timur Tengah. Adanya pasar ekspor yang menjanjikan
membuat industri briket harus selalu menggunakan bahan baku yang berkualitas.

Briket dapat terbuat dari bermacam-macam materi dan juga mempunyai berbagai
macam bentuk, seperti bentuk kotak/kubus, hexagonal, silinder, dan juga bulat. Namun,
briket yang sering diekspor adalah briket yang terbuat dari tempurung kelapa dan berbentuk
silinder.

Briket tempurung kelapa pada umumnya digunakan untuk kebutuhan memasak.


Masyarakat biasanya menggunakan briket ini untuk memasak berbagai jenis masakan yang
prosesnya memang harus dibakar terlebih dahulu seperti Barbeque, steak, atau sate. Di
negara Timur Tengah, briket ini biasanya digunakan untuk mengkonsumsi shisha, yaitu
semacam rokok yang dihisap melalui alat yang punya beberapa varian rasa. Selain itu di
negara Timur Tengah, briket arang ini juga biasa digunakan untuk membakar wewangian
ruangan. Sedangkan di negara Eropa dan Amerika, briket arang tempurung kelapa ini
biasanya digunakan untuk penghangat ruangan dan juga pemanas ruangan untuk spa. Jadi
pada dasarnya briket adalah pengganti dari arang konvensional.

Sedikitnya industri briket dan permintaan briket yang tinggi membuat industri briket
arang tempurung kelapa sangat menguntungkan. Kebutuhan akanbriket arang yang tinggi
membuat permintaan terhadap briket pun juga tinggi. Oleh karena itu industri briket
membutuhkan ketersediaan bahan baku arang tempurung kelapa yang cukup untuk
memenuhi permintaaan pelanggan.

Daerah penghasil kelapa terbesar di Provinsi Sumatera Barat adalah Kabupaten


Padang Pariaman, dengan produksi tahun 2015 sebesar 34.111 ton. Kabupaten Padang
Pariaman merupakan sentra produksi kelapa dan menjadi salah satu komoditi andalannya.
Produksi kelapa yang cukup tinggi menjadi potensi serta kekuatan bagi industri pengolahan
arang tempurung kelapa. Indusri pengolahan atau agroindustri arang tempurung kelapa
tidak asing lagi karena produknya sudah menjadi komoditi ekspor seperti briket.

Menurut Badan Pusat Statistik Sumatera Barat pada tahun 2015-2016 mengalami
penurunan produksi tanaman kelapa. Penurunan produksi tanaman kelapa tentunya akan
mempengaruhi ketersediaan bahan baku untuk industri briket.
Pada tahun 2009 pasca gempa bumi Kota Pariaman mengalami penurunan produksi
kelapa yang sangat drastis pada tahun 2010, hal tersebut disebabkan tanaman kelapa
banyak ditebangi untuk membangun rumah-rumah warga. Karena banyaknya penebangan
tanaman kelapa, maka masyarakat memanfaatkan bagian kelapa seperti arang tempurung
kelapa untuk dijual ke industri yang menggunakan bahan baku tersebut. Di Kota Pariaman
terdapat tiga industri briket yang menggunakan bahan baku arang tempurung kelapa.
Industri tersebut memproduksi briket karena melihat peluang yang ada seperti bahan baku
yang melimpah. Tetapi karena terjadi penebangan tanaman kelapa secara terus menerus
maka berdampak kepada berkurangya produksi tanaman kelapa yaitu pada tahun 2015.
Tidak adanya persediaan bahan baku yang dilakukan industri, berdampak kepada industri
briket di Kota Pariaman, karena bahan baku arang tempurung kelapa yang digunakan untuk
produksi briket semakin sulit untuk diperoleh sehingga menghambat proses produksi. Selain
itu industri juga bersaing untuk mendapatkan arang tempurung kelapa dengan rumah
makan yang berada di Kota Pariaman. Pada akhirnya hanya satu industri yang masih aktif
sampai sekarang.

Setiap industri memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh laba atau keuntungan.
Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah karena dipengaruhi beberapa faktor.
Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah masalah kelancaran dalam proses produksi.
Kelancaran proses produksi sangat penting bagi industri, karena hal tersebut akan
berpengaruh terhadap laba atau keuntungan pada sebuah perusahaan. Apabila proses
produksi tidak berjalan dengan lancar maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai.
Sedangkan kelancaran proses produksi tersebut dipengaruhi oleh ada tidaknya bahan baku
produksi yang dimiliki perusahaan (Herjanto, 2007) dalam Hestiana (2010:2).

Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting adalah pengendalian persediaan.
Pengawasan persediaan bahan baku dikatakan sangat penting karena jumlah persediaan
akan menentukan atau mempengaruhi kelancaran proses produksi serta keefektifan dan
efisiensi perusahaan tersebut. Jumlah atau tingkat persediaan yang dibutuhkan oleh
perusahaan berbeda-beda untuk setiap perusahaan, tergantung dari volume produksinya,
dan prosesnya (Assauri, 2008:28).

Penentuan besarnya investasi atau lokasi modal dalam persediaan mempunyai efek
langsung terhadap keuntungan perusahaan. Adanya persediaan yang terlalu besar, akan
mempengaruhi jumlah biaya penyimpanan, memperbesar kemungkinan kerugian karena
kerusakan dan turunnya kualitas, sehingga akan memperkecil keuntungan perusahaan.
Begitu juga sebaliknya, adanya persediaan yang terlalu kecil akan mempunyai efek yang
akan menekan keuntungan perusahaan juga, karena kekurangan bahan baku perusahaan
tidak dapat bekerja dengan luas produksi yang optimal. Untuk itu, perusahaan perlu
memperhatikan sistem pengendalian persediaan yang merupakan serangkaian kebijakan
pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pesanan
untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesanan harus diadakan
(Herjanto, 2007) dalam Hestiana (2010:2).

Sumatera Barat mempunyai keunggulan komparatif untuk komoditi kelapa. Oleh


karena itu apabila sektor agroindustrinya dapat dikembangkan secara bertahap dan
konsisten dapat menjadi keunggulan kompetitif. Menurut Litbang Kompas 2016, bahwa luas
areal dan produksi tanaman kelapa setiap tahunnya mengalami penurunan. Hal tersebut
dikarenakan dalam lima tahun terakhir terjadi permintaan kelapa dari luar negeri hingga
mengakibatkan krisis kelapa. Akibatnya pasokan kelapa ke industri pengolahan dalam negeri
anjlok drastis. Banyaknya industri yang bergerak di bidang pengolahan hasil pertanian salah
satunya yang menggunakan bahan baku arang tempurung kelapa sebagai bahan baku
utama untuk menghasilkan briket menjadikan perusahaan keterbatasan dalam memperoleh
bahan baku.

Salah satu industri yang bergerak mengolah arang tempurung kelapa menjadi briket
adalah PT. Ampalu Sukses Mandiri. Industri ini sudah berdiri sejak tahun 2009. Inspirasi
pemilik untuk mengolah arang tempurung kelapa menjadi barang yang bermanfaat dan bisa
dijual hingga keluar negeri didapatkan dari saudara di Jakarta yang juga memiliki
perusahaan pengolahan limbah arang tempurung kelapa. Kemudian industri ini bergabung
dengan perusahaan yang di Jakarta, industri yang berada di Kota Pariaman sebagai tempat
proses produksi sedangkan untuk manajemen dan proses pemasaran dilakukan oleh
perusahaan di Jakarta. Industri ini memiliki karyawan sebanyak 21 orang yang berasal dari
masyarakat lingkungan ditempat industri berdiri. Mengacu pada kriteria industri dan
perdagangan menurut Badan Pusat Statistik (BPS), maka industri pengolahan hasil
tempurung kelapa tergolong ke dalam kategori industri menengah.

Pada tahun 2016 PT. Ampalu Sukses Mandiri membutuhkan 9 ton/bulan untuk
menghasilkan 6 ton briket. Pemilik (Syafri Hendri) membeli tempurung kelapa melalui
pemasok seharga Rp 3.700 – Rp 4.500/kg. Besar kecilnya harga arang tempurung kelapa
yang dibeli kepada pemasok sesuai dengan karakteristik yang dinginkan industri yaitu
bersih, kering, kadar air maksimal 10% dan kadar abu 4%. Briket yang dihasilkan PT.
Ampalu Sukses Mandiri sudah diekspor ke Yordania, Lebanon, Irak, Saudi Arabia, Brazil,
Paraguay, Australia, Turki, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat. Untuk lokal industri ini
memasarkan briket ke hotel-hotel di Kota Padang dan Pulau Jawa dengan harga jual
Rp10.000/kg, sedangkan untuk harga ekspor sebesar $1,3/kg atau Rp 17.000/kg (Sumber:
PT. Ampalu Sukses Mandiri).

Adapun permasalahan yang didapat yaitu pada saat sekarang pemilik mengalami
kesulitan untuk memproleh bahan baku. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku sebesar 9
ton perbulan, maka perusahaan memperoleh bahan baku dari daerah lain seperti Tanah
Datar, Pasaman Barat, Pesisir, Jambi, bahkan jika permintaan pelanggan yang tinggi
perusahaan mendatangkan bahan baku dari daerah Sulawesi. Hal tersebut dikarenakan
produksi kelapa saat sekarang di Kota Pariaman mengalami penurunan. Selain itu, karena
tidak adanya perjanjian tertulis dan dibawah hukum antara industri dengan pemasok
menjadikan sistem ini tidak aman bagi industri karena pemasok arang tempurung kelapa
bebas untuk menjual ke pembeli yang lain. Kemudian karena industri mengalami kesulitan
dalam memperolah bahan baku arang tempurung kelapa, maka industri membeli bahan
baku dari pemasok yang berasal dari Sulawesi untuk memenuhi kebutuhan produksi. Hal
tersebut menyebabkan industri harus mengeluarkan biaya lebih dalam pemesanan bahan
baku yaitu biaya ekspedisi bahan baku hingga sampai kegudang.

Untuk meminimumkan biaya persediaan tersebut dapat digunakan analisis


“Economic Order Quantity” (EOQ). EOQ adalah volume atau jumlah pembelian yang paling
ekonomis untuk dilakukan pada setiap kali pembelian (Prawirosentono, 2001:49). Metode
EOQ berusaha mencapai tingkat persediaan yang seminimum mungkin, biaya rendah dan
mutu yang lebih baik. Perencanaan metode EOQ dalam suatu perusahaan akan mampu
meminimalisasi terjadinya out of stock sehingga tidak mengganggu proses dalam
perusahaan dan mampu menghemat biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan
karena adanya efisiensi persediaan bahan baku di dalam perusahaan yang bersangkutan.
Selain itu, dengan adanya penerapan metode EOQ perusahaan akan mampu mengurangi
biaya pemesanan atau mengurangi biaya-biaya operasional seminimal mungkin sehingga
akan mengoptimalisasikan kinerja perusahaan.

Keadaan ini tentunya sangat perlu diperhatikan agar industri melakukan persediaan
bahan baku dengan efektif dan efisien. Tujuan dalam persediaan bahan baku adalah untuk
menjaga agar perusahaan tidak kehabisan persediaan bahan baku sehingga kegiatan
produksi menjadi kontinuitas. Maka dari itu PT. Ampalu Sukses Mandiri haruslah menjaga
persediaan bahan baku yang cukup sehingga kegiatan produksi perusahaan dapat berjalan
dengan lancar dan efisien.
PERKEMBANGAN EKSPOR BRIKET DARI TAHUN KE TAHUN

Ekspor Briket di Indonesia Periode 2008-2012


60000000

50000000

40000000

30000000

20000000

10000000

0
2008 2009 2010 2011 2012

Kuantitas (KG) Nilai (US$)

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BRIKET

Strategi pemasaran merupakan suatu bentuk rencana yang terstruktur dalam dunia
pemasaran sebagai upaya memperoleh hasil yang optimal. Strategi pemasaran mempunyai
ruang lingkup yang luas diantaranya adalah strategi menghadapi persaingan, strategi
produk, strategi harga, strategi tempat dan strategi promosi (Swastha, 2007). Strategi
pemasaran memiliki 3 komponen, yaitu segmentasi, targeting, dan positioning .

 Segmentasi, pasar memiliki banyak tipe pelanggan, produk dan kebutuhan. Pemasar
harus bisa menentukan segmen mana yang dapat menawarkan peluang yang terbaik.
Konsumen dikelompokkan dan dilayani dalam berbagai cara berdasarkan faktor
geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.
 Targetting, setelah melakukan segmentasi, briket yang akan dipasarkan selanjutnya
melakukan pemilihan segmen yang akan dituju.
 Positioning, setelah pemetaan dan penempatan briket tembakau harus memastikan
keberadaannya diingatan pelanggan dalam pasar sasaran atau tidak.

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI DAN EKSPOR BRIKET

 Pengembangan industri briket dalam negeri dapat dimulai dari penetapan Standar
Nasional Indonesia.
 Industri briket dapat menyusun Standar Operasional Prosedur yang tepat untuk
menjamin mutu dan kualitas produk.
 Riset pengembangan produk briket juga perlu dilakukan untuk menciptakan produk baru
maupun meningkatkan kualitas.
 pembakaran dan meminimalisir dampak terhadap lingkungan.
 Kontinuitas bahan baku akan mempermudah produsen dalam menembus pasar
internasional memenuhi permintaan briket biomassa dunia.
 Peran pemasaran sangat penting di dunia ekspor mengingat semua hal yang berbau
tembakau selalu dicap negatif oleh khalayak.

DAYA SAING BRIKET TERHADAP BAHAN BAKAR LAIN

Aspek Lingkungan
 Penggunaan energi terbarukan dapat berkontribusi pada pengelolaan limbah pertanian
atau industri yang menjadikan proses produksi zero waste.
 Briket dapat menyeimbangkan emisi CO2netral dan emisi sulfur rendah yang biasanya
menyebabkan hujan asam.
 Abu hasil pembakaran briket dapat digunakan sebagai pupuk.

Aspek Ekonomi
 Mengurangi ketergantungan pada energi fosil
 Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal
 Penggunaan briket diklaim memiliki biaya yang lebih rendah dari bahan bakar fosil.

Aspek Sosial
 Produksi briket mampu menciptakan lapangan kerja di daerah sekitar
 Mempromosikan energi terbarukan di daerah lokal.

ANALISIS SWOT INDUSTRI BRIKET

Kekuatan (Strengths)
 Biaya bahan dasar cukup rendah dibandingkan negara lain (bahan baku dan tenaga
kerja).
 Terbatasnya bahan bakar fosil, sehingga briket bisa dijadikan energi alternatif.
 Permintaan briket dari pasar luar negeri belum terpenuhi.
 Banyak investor yang tertarik.
 Segmen pasar pasar yang terbuka lebar mulai dari industri hingga rumah tangga.

Kelemahan (Weakness)
 Kurangnya informasi kondisi pasar dan permintaan luar negeri.
Peluang (Opportunity)
 Pangsa pasar luas, yaitu Eropa, negara Asia Timur, dan negara-negara Timur Tengah.
 Reputasi Indonesia sebagai penghasil briket telah dikenal dunia.
 Pembuatan dapat dilakukan dengan minim teknologi maupun teknologi canggih.
 Dapat dibuat beberapa variasi, ketahanan lama, dan pengurangan asap.

Ancaman (Threats)
 Cukup banyak produsen briket dari luar negeri.
 Penyakit pernapasan yang diakibatkan asap.
 Defisit bahan baku
 Harga tidak stabil
 Munculnya pesaing baru

KESIMPULAN

Apa saja yang dilakukan agar produk disukai oleh pasar atau masyarakat?

 Selalu menjaga kualitas produk yang diproduksi agar kepercayaan masyarakat


meningkat. Umumnya, briket yang memiliki kualitas yang bagus tidak akan pecah pada
saat dilempar ke permukaan yang keras seperti lantai.
 Mengikuti pameran atau acara lainnya untuk memperkenalkan produk kepada
masyarakat. Briket merupakan kebutuhan yang dasar bagi banyak orang. Namun sangat
disayangkan, briket hanya digunakan oleh orang-orang tertentu karena masyarakat
masih merasa asing dengan keberadaannya.
 Melakukan promosi melalui media massa dan media sosial. Selain mengikuti pameran,
promosi melalui media sosial dan media massa dapat meningkatkan awareness tentang
produk sehingga dapat menjangkau lebih banyak orang dan membuka pasar baru bagi
produk.
 Membuat karakteristik yang khas yang lebih unggul daripada produk pesaing. Apabila
produk kita ingin menguasai pasar, maka sangat perlu untuk melakukan spesialisasi.
Spesialisasi dilakukan agar produk yang kita tawarkan memiliki faktor pembeda yang
tidak dimiliki produk lain dalam kategori yang sama.
 Memberikan hadiah atau potongan harga untuk pelanggan yang setia.
 Buatlah logo dan slogan yang mendukung citra produk. Memiliki logo dan slogan akan
membuat produk kita lebih dikenali oleh masyarakat luas.
 Layanan kepada konsumen yang prima dan menyenangkan. Konsumen akan jauh
merasa lebih dihargai apabila dilayani dengan menyenangkan. Maka dari itu, mereka
akan terus kembali kepada kita untuk mendapatkan produk.
 Bekerja sama dengan agen untuk bisa memasarkan produk pada daerah yang lebih luas.
Memiliki agen di berbagai daerah (terutama daerah terpencil) akan memperluas pasar
kita. Sistem keagenan juga dapat membantu kita mengembangkan pasar tanpa harus
keluar biaya.
 Menghasilkan produk sesuai dengan minat pasar atau masyarakat pada umumnya.
Pastikan produk yang ditawarkan memenuhi kriteria yang diberikan oleh para konsumen.
 Produk yang dihasilkan harus mampu memenuhi kebutuhan pasar/masyarakat. Selain
kualitas, kuantitas produk yang ditawarkan harus sesuai dengan permintaan konsumen.
 Harga produk harus sepadan dengan kualitas. Memberikan harga retail yang tinggi
dapat membuat sebuah produk sukar laku, karena konsumen akan berpikir dua kali
untuk membeli produk. Namun, apabila harga produk terlalu rendah, maka konsumen
akan meragukan produk yang ditawarkan.

Bagaimana peluang produk masyarakat menembus pasar internasional?

Peluang produk masyarakat Indonesia menembus pasar internasional sangat besar


karena didukung oleh beberapa faktor.

Pertama, peluang produk masyarakat Indonesia menembus pasar internasional


sangat besar karena didukung oleh sumber daya alam yang dimiliki.

Dikutip dari Buku Kerja Sama Perdagangan Internasional, Peluang dan Tantangan
bagi Indonesia (2007), peluang ekspor Indonesia sejak dulu sudah terbilang besar, bahkan
sejak terbentuknya sejumlah kesepakatan perjanjian bebas atau General Agreement on
Tariffs and Trade (GATT) dan terbentuknya Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Peluang perdagangan luar negeri Indonesia semakin melebar sejak keduanya


terbentuk karena banyak mengurangi hambatan-hambatan di negara-negara tujuan ekspor.
Indonesia memiliki peluang ekspor yang lebih baik dibanding beberapa negara karena
melimpahnya sumber daya alam dan tenaga kerja produktif yang dimiliki.

Indonesia sendiri sejauh ini adalah salah satu negara dengan potensi ekonomi
terbesar dunia. Bahkan saat ini, Indonesia sudah masuk dalam kelompok G20. G20 adalah
forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20
merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan
80 persen PDB dunia.

Kesimpulannya, peluang produk masyarakat indonesia menembus pasar


internasional sangat besar karena didukung oleh melimpahnya tenaga kerja dan sumber
daya alam.

Apa yang harus dilakukan agar produk masyarakat diterima oleh pasar
internasional?

 Selalu berusaha untuk tetap menjaga kualitas dan mutu produk yang dibuat. Dengan
tujuan agar tetap dapat menjadi produk yang berstandar tinggi Internasional serta
memberikan jaminan produk atau garansi kepada konsumen.
 Menguasai teknologi informasi dalam membangun brand image suatu produk yang
dibuat. Serta agar dapat memasarkan produk dengan internet yang super canggih kali
ini di pasar global dunia.
 Membangun kerja sama dan bersinergi dengan semua stakeholder, pemerintah dalam
membuat regulasi peraturan. Yang tujuannya dapat memfasilitasi serta memberikan
kemudahan bagi pengusaha lokal dalam memasarkan produknya ke luar negeri.
 Membangun kerja sama dan bersinergi dengan semua stakeholder, pemerintah dalam
membuat regulasi peraturan. Yang tujuannya dapat memfasilitasi serta memberikan
kemudahan bagi pengusaha lokal dalam memasarkan produknya ke luar negeri.
 Melakukan pengembangan dan diferensiasi produk. Dimana produk yang dibuat bukan
hasil tiruan atau bukan produk KW. Produk yang dipasarkan di luar negeri atau di pasar
internasional adalah produk unggulan.
 Menggunakan kemasan dengan standar ramah lingkungan. Konsumen internasional
(terutama di negara-negara yang sudah maju) sangat mementingkan kesehatan
lingkungan dan sustainability sebuah produk. Sehingga, sangat perlu untuk memilih
kemasan produk yang ramah lingkungan.

Bagaimana prospek industri kreatif bagi peningkatan ekspor indonesia ke negara


lain?

Industri kreatif mempunyai prospek yang penting dan luar biasa karena produk
produknya diciptakan lewat industri kreatif bisa disesuaikan dengan selera masyarakat yang
akan ditargetkan. Apalagi kecenderungan trend yang berubah ubaha sesuai zaman.
Industri kreatif di Indonesia mampu memberikan kontribusi yang sangat besar.
Industri ini mampu menyumbang 7,38% dari total pertumbuhan ekonomi nasional. Pada
tahun 2015, industri ini mengalami perkembangan sebesar 4,38%. Secara prosentase
mungkin terlihat kecil, namun secara nominal rupiah sekitar Rp.852 triliun.

Di bidang ekspor, industri kreatif menyumbang sebesar 15% dari total penghasilan
ekspor nasional. Angka ini telah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Jika
dihitung total ekspornya sekitar Rp.20 miliar lebih. Peningkatan di bidang ekspor ini
didominasi oleh produk-produk fesyen dan kerajinan tangan. Maka kedepannya prospek
industri kreatif untuk ekspor kitan baik dan bagus untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat dan bagi negara.

Bagaimana hubungan antara ekonomi kreatif dan industri kreatif?

Industri kreatif merupakan bagian dari ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif adalah
sebuah konsep yang menampung masuknya sebuah inovasi, dan informasi. Sedangkan
industri kreatif adalah bentuk usaha menjalankan kreativitas dan informasi dengan bantuan
sumber daya manusia agar dapat menciptakan sebuah produk yang dapat diperjualbelikan.

Industri kreatif berperan penting terhadap kemajuan dan persaingan sumber daya
manusia di bidang ekonomi pada tingkat global. Laju ekonomi kreatif Indonesia sangat
dipengaruhi oleh pergerakan industri kreatif. Dengan begitu, adanya industri kreatif
berperan penting terhadap kemajuan ekonomi kreatif yang berjalan dalam suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai