DISUSUN OLEH
NAMA : M. SONY JAYA WISUDA
NIM : 18/431431/TP/12287
KELOMPOK : B
COASS : AGUNG TRI CAHYA
REFOREMEIRIZKY
ARDYAN WIDYANTO PUTRO
FAIZ MUHAMMED
JOKO PURWO LEKSONO
Briket adalah bahan bakar padat yang dapat digunakan sebagai bahan
bakar alternatif pengganti minyak tanah. Jenis-jenis briket berdasarkan bahan
baku penyusunnya terdiri dari briket batubara, briket bio-batubara, dan
biobriket. Briket batubara adalah bahan bakar padat yang terbuat dari batubara
dengan sedikit campuran perekat. Briket bio-batubara adalah briket campuran
antara batubara dan biomassa dengan sedikit perekat. Biobriket adalah bahn
bakar padat yang terbuat dari bahan baku biomassa dengan campuran sedikit
perekat, contoh dari biobriket adalah dari arang tempurung kelapa (Fariadhie,
2009).
Briket arang adalah arang yang diolah lebih lanjut menjadi bentuk briket
(penampilan dan kemasan yang lebih menarik) yang dapat digunakan untuk
keperluan energi sehari-hari. Pembuatan briket arang dari limbah industri
pengolahan kayu dilakukan dengan cara penambahan perekat tapioka, di mana
bahan baku diarangkan terlebih dahulu kemudian ditumbuk, dicapur perekat,
dicetak (kempa dingin) dengan sistem hidroulik manual selanjutnya
dikeringkan. Hasil penelitian Hartoyo, Ando dan Roliadi (1978) menyimpulkan
bahwa kualitas briket arang yang dihasilkan setara dengan briket arang buatan
Inggris dan memenuhi persyaratan yang berlaku di Jepang karena
menghasilkan kadar abu dan zat mudah menguap yang rendah serta tingginya
kadar karbon terikat dan nilai kalor. Selain itu hasil penelitian Sudrajat (1983)
yang membuat briket arang dari 8 jenis kayu dengan perekat campuran pati dan
molase menyimpulkan bahwa makin tinggi berat jenis kayu, karepatan briket
arangnya makin tinggi pula. Kerapatan yang dihasilkan antara 0,45 – 1,03
g/cm3 dan nilai kalor antara 7290 – 7456 kal/g (Malik, 2013).
Kekuatan briket meningkat melalui pembriketan dengan tekanan dan
dengan penambahan unsur pengikat partikel. Efek dari penambahan unsur
pengikat partikel secara sederhana adalah menggabungkan gaya kohesi antar
partikel dalam keadaan tertekan. Beberapa jenis bahan, seperti limbah
pertanian, lebih mudah dibuat briket karena sudah mengandung unsur pengikat
itu sendiri. Oleh karena itu, pembuatan briket dengan tekanan dan temperatur
sedang saja membuat ikatan unsur tersebut melunak dan berfungsi sebagai
pengikat partikel (Fuad, 2008).
B. Kelebihan dan kekurangan briket
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Briket Arang
Jenis Briket Kelebihan Kekurangan
Briket arang selasah Mudah dibuat Berasap
Mudah digunakan Tidak dapat dimatikan
Praktis dan murah dengan cepat
Relatif aman Pijar api tidak mudah
terlihat
METODE PRAKTIKUM
1. Saringan
2. Alat pencetak
3. Alat pencacah
5. Wadah
7. Batang kayu
8. Sekam kayu
B. Cara kerja
Pertama yaitu siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
membuat briket. Pada tahap 1 langkah-langkahnya yaitu membuat lubang tanah
sebagai tempat membakar kayu, besarnya lubang menyesuaikan jumlah kayu yang
akan ditimbun, sekam ditaruh menutupi tanah sebagai dasar agar api tidak
menjadi besar. Susun kayu yang berukuran lebih besar pada bagian bawah secara
bersilang, hal ini dilakukan untuk menjaga sirkulasi udara di dalam lubang.
Kemudian api dinyalakan dengan bantuan ranting kecil. Setelah api sudah
terbentuk, kayu ditimbun dengan sekam agar meminimalkan oksigen yang masuk,
setelah itu tutup lubang dengan penutup yang kuat. Setelah 1-2 jam dan jika
sekam sudah menjadi hitam, maka proses pengarangan telah selesai. Selanjutnya
pisahkan kayu dan arang sekam kemudian didinginkan terlebih dahulu dan siap
digunakan.
Tahap 2 yaitu pembuatan dan pencetakan briket arang, langkahnya adalah
siapkan alat pencacah, penyaring, alat pencetak, kanji, dana rang. Pertama
masukkan arang ke alat pencacah sehingga terbentuk serbuk arang. Kemudian
serbuk arang disaring agar mendapatkan serbuk yang lebih halus. Selanjutnya
campurkan dan aduk serbuk arang yang halus dengan kanji yang telah dimasak
hingga membentuk adonan briket (tidak terlalu padat dan tidak terlalu basah).
Setelah itu buat gumpalan adonan briket dan masukkan ke lubang cetakan hingga
terisi penuh lalu dipadatkan. Selanjutnya keluarkan briket dari cetakan dengan
hati-hati dan keringkan briket. Alat pencacah berfungsi untuk mencacah arang
menjadi serbuk-serbuk kecil sebelum disaring.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Briket dapat diuji dengan pengujian laju pembakaran dan pengujian nilai
kalor
4. Bahan baku briket bisa berupa sekam padi, serbuk kayu, kayu batangan,
tempurung kelapa, dan masih banyak lagi.
5.2 Saran
Praktikum tentang pembuatan briket dengan metode online sudah cukup
baik karena disertai dengan video pembuatan. Sehingga praktikan mudah
untuk memahami.
DAFTAR PUSTAKA