Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

ENERGI TERBARUKAN (TPT2109)


ACARA I
PEMBUATAN BRIKET

DISUSUN OLEH
NAMA : M. SONY JAYA WISUDA
NIM : 18/431431/TP/12287
KELOMPOK : B
COASS : AGUNG TRI CAHYA
REFOREMEIRIZKY
ARDYAN WIDYANTO PUTRO
FAIZ MUHAMMED
JOKO PURWO LEKSONO

LABORATORIUM ENERGI DAN MESIN PERTANIAN


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut
1. Mengenal dan mengetahui cara pembuatan briket
2. Dapat menjelaskan kelebihan dan kekurangan briket
3. Mengetahui dan memahami cara pengujian briket
4. Dapat menyebutkan contoh bahan baku pembuatan briket
B. Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum pembuatan briket sebagai berikut
1. Memahami cara membuat briket arang.
2. Dapat mengetahui prinsip kerja dari briket.
3. Memahami manfaat briket dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
DASAR TEORI
A. Definisi Briket

Briket adalah bahan bakar padat yang dapat digunakan sebagai bahan
bakar alternatif pengganti minyak tanah. Jenis-jenis briket berdasarkan bahan
baku penyusunnya terdiri dari briket batubara, briket bio-batubara, dan
biobriket. Briket batubara adalah bahan bakar padat yang terbuat dari batubara
dengan sedikit campuran perekat. Briket bio-batubara adalah briket campuran
antara batubara dan biomassa dengan sedikit perekat. Biobriket adalah bahn
bakar padat yang terbuat dari bahan baku biomassa dengan campuran sedikit
perekat, contoh dari biobriket adalah dari arang tempurung kelapa (Fariadhie,
2009).

Briket arang adalah arang yang diolah lebih lanjut menjadi bentuk briket
(penampilan dan kemasan yang lebih menarik) yang dapat digunakan untuk
keperluan energi sehari-hari. Pembuatan briket arang dari limbah industri
pengolahan kayu dilakukan dengan cara penambahan perekat tapioka, di mana
bahan baku diarangkan terlebih dahulu kemudian ditumbuk, dicapur perekat,
dicetak (kempa dingin) dengan sistem hidroulik manual selanjutnya
dikeringkan. Hasil penelitian Hartoyo, Ando dan Roliadi (1978) menyimpulkan
bahwa kualitas briket arang yang dihasilkan setara dengan briket arang buatan
Inggris dan memenuhi persyaratan yang berlaku di Jepang karena
menghasilkan kadar abu dan zat mudah menguap yang rendah serta tingginya
kadar karbon terikat dan nilai kalor. Selain itu hasil penelitian Sudrajat (1983)
yang membuat briket arang dari 8 jenis kayu dengan perekat campuran pati dan
molase menyimpulkan bahwa makin tinggi berat jenis kayu, karepatan briket
arangnya makin tinggi pula. Kerapatan yang dihasilkan antara 0,45 – 1,03
g/cm3 dan nilai kalor antara 7290 – 7456 kal/g (Malik, 2013).
Kekuatan briket meningkat melalui pembriketan dengan tekanan dan
dengan penambahan unsur pengikat partikel. Efek dari penambahan unsur
pengikat partikel secara sederhana adalah menggabungkan gaya kohesi antar
partikel dalam keadaan tertekan. Beberapa jenis bahan, seperti limbah
pertanian, lebih mudah dibuat briket karena sudah mengandung unsur pengikat
itu sendiri. Oleh karena itu, pembuatan briket dengan tekanan dan temperatur
sedang saja membuat ikatan unsur tersebut melunak dan berfungsi sebagai
pengikat partikel (Fuad, 2008).
B. Kelebihan dan kekurangan briket
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Briket Arang
Jenis Briket Kelebihan Kekurangan
Briket arang selasah Mudah dibuat Berasap
Mudah digunakan Tidak dapat dimatikan
Praktis dan murah dengan cepat
Relatif aman Pijar api tidak mudah
terlihat

Briket serbuk gergaji Mudah dibuat Berasap, sehingga lebih


atau sekam Murah baik digunakan
Praktis dan relatif aman diruangan terbuka
Tidak dapat dimatikan
dengan cepat,
Pijar api tidak mudah

Briket kotoran sapi Nyala api bagus Adanya kendala budaya


Mudah dibuat dan
Murah pandangan negatif pada
Praktis dan aman kotoran sapi dibeberapa
daerah.

(Sumber: Surya dan Armando, 2005 dalam Ade Kurniawa 2013)


C. Kegunaan Briket
Briket merupakan bahan bakar alternatif yang cukup berkualitas. Bahan
bakar ini dapat dimanfaatkan dengan teknologi yang sederhana, tetapi panas
(nyata api) yang dihasilkasi cukup besar, cukup lama dan aman. Bahan bakar
ini cocok digunakan oleh para pedagang atau pengusaha yang memerlukan
pembakaran yang terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama (Pari,
2002).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum acara 1 mengenai


pembuatan briket antara lain :

1. Saringan

2. Alat pencetak

3. Alat pencacah

4. Korek atau alat pemantik api lainnya

5. Wadah

6. Kanji yang telah dimasak

7. Batang kayu

8. Sekam kayu

B. Cara kerja

Pertama yaitu siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
membuat briket. Pada tahap 1 langkah-langkahnya yaitu membuat lubang tanah
sebagai tempat membakar kayu, besarnya lubang menyesuaikan jumlah kayu yang
akan ditimbun, sekam ditaruh menutupi tanah sebagai dasar agar api tidak
menjadi besar. Susun kayu yang berukuran lebih besar pada bagian bawah secara
bersilang, hal ini dilakukan untuk menjaga sirkulasi udara di dalam lubang.
Kemudian api dinyalakan dengan bantuan ranting kecil. Setelah api sudah
terbentuk, kayu ditimbun dengan sekam agar meminimalkan oksigen yang masuk,
setelah itu tutup lubang dengan penutup yang kuat. Setelah 1-2 jam dan jika
sekam sudah menjadi hitam, maka proses pengarangan telah selesai. Selanjutnya
pisahkan kayu dan arang sekam kemudian didinginkan terlebih dahulu dan siap
digunakan.
Tahap 2 yaitu pembuatan dan pencetakan briket arang, langkahnya adalah
siapkan alat pencacah, penyaring, alat pencetak, kanji, dana rang. Pertama
masukkan arang ke alat pencacah sehingga terbentuk serbuk arang. Kemudian
serbuk arang disaring agar mendapatkan serbuk yang lebih halus. Selanjutnya
campurkan dan aduk serbuk arang yang halus dengan kanji yang telah dimasak
hingga membentuk adonan briket (tidak terlalu padat dan tidak terlalu basah).
Setelah itu buat gumpalan adonan briket dan masukkan ke lubang cetakan hingga
terisi penuh lalu dipadatkan. Selanjutnya keluarkan briket dari cetakan dengan
hati-hati dan keringkan briket. Alat pencacah berfungsi untuk mencacah arang
menjadi serbuk-serbuk kecil sebelum disaring.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui alat-alat yang


digunakan dalam proses pembuatan briket serta fungsi dari alat-aat tersebut.
Saringan pada proses pembuatan briket yaitu untuk mendapatkan serbuk dengan
tekstur yang lebih halus. Alat pencetak digunakan untuk mencetak adonan serbuk
arang dan tepung kanji menjadi sebuah padatan briket. Korek api digunakan untuk
menyalakan api saat pemabakaran kayu menjadi arang. Wadah berfungsi sebagai
tempat pencampuran antara serbuk arang dengan tepung kanji. Batang kayu
merupakan bahan utama penghasil arang. Dan yang terakhir tepung kanji. Tepung
kanji digunakan sebagai perekat serbuk-serbuk arang sudah halus.
Briket dapat diuji dengan pengujian nilai kalor dan laju pembakaran. Pengujian
laju pembakaran dilakukan secara manual dengan menggunakan tungku briket.
Dimana lama nyala api dari tiap campuran briket dinilai mana yang lebih tahan
lama untuk nyalanya. Sebelum melakukan pengujian massa setiap sampel
ditimbang. Kemudian tiap sampel dibakar sampai menjadi abu, waktu
pembakaran tersebut dihitung menggunakan stopwatch dan massa abu ditimbang
lagi untuk mengetahui selisih massa yang terbakar dari massa mula-mula.
Pengujian laju pembakaran ini dimaksudkan untuk mengetahui kadar efisiensi
bahan bakar briket ini. Penekanan pada briket pada saat dicetak bertujuan untuk
merekatkan campuran dari bahan briket tersebut. Pengujian nilai kalor yang
terkandung pada briket dengan menggunakan alat Bomb Calorimeter. Jumlah
kalor diukur dalam kalori dan dihasilkan apabila suatu briket dioksidasi dengan
sempurna di dalam suatu bomb calorimeter disebut energi total dari briket.
Di daerah saya kemungkinan briket yang dapat dikembangkan adalah briket
berbahan serbuk kayu. Karena serbuk kayu yang tidak dimanfaatkan dapat
menimbulkan masalah lingkungan. Sehingga dengan pemanfaatan serbuk kayu
menjadi bahan baku briket maka akan dapat mengatasi permasalahan lingkungan
yang ada.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut
1. Pembuatan briket dilakukan dengan pembakaran bahan utama dengan
sedikit oksigen. Dari pembakaran tersebut dihasilkan arang yang kemudian
dicacah serta dihaluskan. Kemudian serbuk arang tersebut direkatkan
dengan tepung kanji untuk dicetak menjadi briket.
2. Kelebihan briket : Mudah dibuat, mudah digunakan, praktis, murah dan
relatif aman.
Kekurangan briket : Berasap, tidak dapat dimatikan dengan cepat, pijar api
tidak mudah terlihat

3. Briket dapat diuji dengan pengujian laju pembakaran dan pengujian nilai
kalor

4. Bahan baku briket bisa berupa sekam padi, serbuk kayu, kayu batangan,
tempurung kelapa, dan masih banyak lagi.

5.2 Saran
Praktikum tentang pembuatan briket dengan metode online sudah cukup
baik karena disertai dengan video pembuatan. Sehingga praktikan mudah
untuk memahami.
DAFTAR PUSTAKA

Fariadhie, Jeni. 2009. “Perbandingan Briket Tempurung Kelapa Dengan Ampas


Tebu, Jerami Dan Batu Bara.” Jurnal Teknik – Unisfat. 5(1).
Malik, Usman. 2013. “Alternatif Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu
Sebagai Arang Briket.” Jurnal Aptek. 5 (1).
Fuad, M. 2008. Pemanfaatan Limbah Cangkang Kopi untuk Pembuatan Bioket
Bioarang Menggunakan Perekat Amilum. Palembang : Politeknik Negeri
Sriwijaya.
Pari, G., 2002. Teknologi Alternatif Pemanfaatan Sampah Industri Pengolahan
Kayu. Makalah Falsafah Sains (PPs 70 L) Program Sarjana/C3.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai