Paralel A
Abstrak
Saat ini Indonesia masih mengandalkan sumber energy dari pertambangan untuk memenuhi kebutuhan
bahan bakar. berupa minyak, gas, dan batubara yang merupakan sumber energy tidak dapat diperbaharui.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa cadangan minyak mentah di Indonesia tinggal 0,6 % dari minyak
bumi dunia dan diperkirakan 20 tahun kedepan akan habis, sehingga perlu dipikirkan energy alternatifnya.
Sekam padi,tempurung kelapa adalah sebagian dari jenis limbah biomassa yang saat ini pendayagunaannya
belum optimal dan pada beberapa kasus menimbulkan pencemaran lingkungan. Penelitian ini dimaksudkan
untuk memanfaatkan sekam padi, tempurung kelapa menjadi briket sehingga menambah nilai guna sekaligus
dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar minyak dan briket hasilnya akan diuji kualitas
pembakarannya dibandingkan dengan briket batubara. Penelitian dimulai dengan membersihkan, menyiapkan
bahan-bahan untuk pembuatan briket, yakni tempurung kelapa, sekam padi, batubara . Setelah itu biomassa
diarangkan, dihaluskan dengan ukuran tertentu, kemudian dicampur dengan perekat tepung kanji dengan
perbandingan arang biomassa: perekat adalah 80:20. Setelah itu adonan itu dicetak, hasil cetakan
dikeringkan beberapa hari dengan sinar matahari. Setelah benar-benar kering, masing-masing jenis briket di
analisis sifat-sifat penyalaannya, hasilnya dibandingkan dengan batubara yang sudah biasa digunakan
sebagai bahan bakar di masyarakat. Dari hasil penelitian dengan membakar kira-kira 250 gram untuk masing-
masing briket dapat diketahui hasil yang optimum, dari dua macam biomassa yang digunakan yang paling
lama briket menyala sampai menjadi abu adalah briket tempurung kelapa sekitar 116 menit, lama menjadi api
sebelum menjadi bara adalah briket batubara sekitar 7 menit. Asap yang berwarna hitam adalah briket dari
sekam padi, tempurung kelapa, dan yang paling cepat asapnya hilang adalah briket batubara yakni sekitar 4
menit.
ISBN : 979-498-547-3
Makalah Pendamping: Kimia 19
Paralel A
sekam padi, dan sifat penyalaan briket sifat-sifat penyalaannya, hasilnya dibanding-
batubara serta arang kayu. kan dengan batubara dan arang kayu yang
b. Sifat-sifat penyalaan meliputi mudah sudah biasa digunakan sebagai bahan bakar
tidaknya waktu penyalaan awal, asap yang di masyarakat.
ditimbulkan, lama briket menyala sampai
menjadi abu HASIL DAN PEMBAHASAN
c. Membandingkan sifat-sifat penyalaan 1. Pengaruh Jenis Briket dengan Lamanya
briket biomassa tersebut, kemudian dapat Waktu nyala sampai menjadi abu
menentukan briket mana yang paling baik
Dari tabel 1, hasil percobaan di atas
jika dibandingkan dengan batubara dan
menunjukkan bahwa lama briket menyala,
arang kayu yang sudah biasa dipakai
yang paling singkat menyalanya adalah briket
dimasyarakat
batubara belum terkarbonisasai, yakni waktu
Adapun manfaat Penelitian adalah uji
nyala hanya 6,1 menit saja. Untuk briket yang
pembakaran briket dimaksudkan untuk
paling lama penyalaannya adalah briket
mengetahui kualitas sifat-sifat penyalaannya,
tempurung kelapa yakni 37,04 menit.
meliputi mudah tidaknya waktu penyalaan
Sedangkan dilihat dari lamanya menjadi bara
awal, asap yang ditimbulkan, lama waktu
yang paling lama adalah briket tempurung
briket menyala sampai menjadi abu.
kelapa dengan waktu 116,1 menit, sedang
yang paling cepat habis nyala baranya
METODE PENELITIAN
menjadi abu adalah briket batubara
Penelitian dimulai dengan member-sihkan
terkarbonisasi dengan waktu 60,57 menit,
dan menyiapkan bahan-bahan untuk
saat penyalaan awal menggunakan bantuan
pembuatan briket, yakni tempurung kelapa,
kipas angin, percobaan dilakukan dengan
sekam padi, batubara dan arang kayu.
berat masing-masing briket sebanyak rata-
Setelah itu biomassa diarangkan, dihaluskan
rata 250 gram. Jadi dilihat dari bahan
dengan ukuran tertentu, kemudian dicampur
biomassanya yang cukup baik lama nyalanya
dengan perekat tepung kanji dengan
dan lama bara sampai menjadi abu adalah
perbandingan arang biomassa: perekat
tempurung kelapa. Hasil ini cukup baik jika di
adalah 80:20. Setelah itu adonan dicetak,
bandingkan dengan briket batubara dan arang
hasil cetakan dikeringkan beberapa hari
kayu yang sudah biasa dikenal di masyarakat
dengan sinar matahari. Setelah benar-benar
sebagai bahan bakar.
kering, masing-masing jenis briket di analisis
Tabel 1. Hubungan antara jenis briket dengan lamanya waktu briket menyala sampai
menjadi abu. (Berat Arang dan perekat = 100 gr, perekat tepung kanji)
Berat briket Lama Waktu nyala
No Nama Bahan ( gram ) Api (menit) Bara/abu (menit)
1. Briket Sekam Padi 250,80 29.49 103.57
2. Briket Arang Kayu 250,19 35.54 109.45
3. Briket Tempurung Kelapa 250,19 37.04 116.1
4. Briket Batu Bara :
a. Terkarbonisasi 250,01 9.27 60.57
b. Belum terkarbonisasi 250,02 6.1 83.53
ISBN : 979-498-547-3
20 Makalah Pendamping: Kimia
Paralel A
2. Pengaruh Jenis Briket dengan Asap kelapa pengeringan perlu dilakukan secara
yang ditimbulkan, maksimal sampai kadar air cukup kecil.
Dari tabel 2, hasil percobaan di atas Untuk briket sekam padi dan batubara hampir
menunjukkan bahwa yang paling lama semuanya mudah menyala, hanya
asapnya hilang adalah briket tempurung memerlukan waktu rata-rata 5 detik, rapat
kelapa, sedang yang paling cepat asapnya massanya lebih rendah dibanding briket
hilang adalah briket batubara. . Dari briket tempurung kelapa, pengeringan lebih mudah
tempurung kelapa, sekam padi dan arang dilakukan, bentuknya lebih renggang berpori
kayu, lama asapnya hilang berbeda tidak hingga tidak terlalu rapat seperti pada briket
terlalu banyak rata-rata 32 menit, hal ini tempurung kelapa. Pembakaran briket ini
disebabkan kandungan air yang masih cukup rata-rata dengan berat rata-rata 250 gram ,
banyak. Hampir semua briket dan arang kayu dibakar pada tungku briket.
pada pembakarannya timbul asap yang cukup
banyak, yang berwarna putih asapnya adalah SIMPULAN
briket batubara baik yang terkarbonisasi Dari hasil penelitian yang kami lakukan,
maupun yang non karbonisasi. Sedang yang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
asapnya berwarna hitam dan menimbulkan 1. Dengan membakar 250 gram briket untuk
jelaga adalah arang kayu dan briket hasil yang optimum dari berbagai macam
tempurung kelapa, yang berwarna hitam briket diketahui bahwa briket tempurung
pekat adalah briket sekam padi. Banyak kelapa dari mulai pembakaran awal
sedikitnya asap, warna yang hitam atau putih sampai menjadi abu yang paling lama
dipengaruhi oleh penyusun/kandungan dari nyalanya , yakni 116 menit dan yang
bahan briket dan kandungan air yang ada. paling singkat adalah briket batubara yakni
Berat briket yang dibakar masing-masing 70 menit.
beratnya rata-rata 250 gram. 2. Briket yang nyala apinya yang paling lama
sebelum menjadi bara adalah briket
3. Pengaruh Jenis Briket dengan Mudah tempurung kelapa 37 menit dan yang
tidaknya Penyalaan awal paling singkat adalah briket batubara,
Dari tabel 3, hasil percobaan di atas sekitar 7 menit.
dapat diketahui bahwa penyalaan awal briket 3. Briket yang asapnya putih adalah briket
yang paling mudah adalah arang kayu batubara, sedangkan yang asapnya
memerlukan waktu 5 detik , dan briket yang berwarna hitam adalah briket sekam padi,
penyalaannya paling sulit adalah briket arang kayu, tempurung kelapa.
tempurung kelapa dengan waktu 53.57detik. 4. Briket yang asapnya paling cepat hilang
Karena pada briket arang kayu kandungan adalah briket batubara sekitar 4 menit,
airnya sangat sedikit (kering), sehingga yang paling lama hilang adalah briket
mudah dalam penyalaannya. Pada briket tempurung kelapa yakni 37 menit.
tempurung kelapa penyalaan yang paling 5. Yang paling mudah dinyalakan, cepat
lama dan agak sulit dilakukan , kemungkinan dalam penyalaan awal adalah arang kayu,
disebabkan bentuknya yang paling kompak, sekitar 4 detik dan yang paling sulit adalah
rapat, berat jenisnya paling besar dan empurung kelapa yakni 63 menit.
kandungan airnya yang masih cukup besar,
maka untuk pembuatan briket tempurung
4. Briket BatuBara :
a. Terkarbonisasi 250 gram Mudah (6.10 Detik )
b. Belum 250 gram Mudah (6.08 Detik)
terkarbonisasi
ISBN : 979-498-547-3
Makalah Pendamping: Kimia 21
Paralel A
ISBN : 979-498-547-3