Anda di halaman 1dari 14

Laporan Tugas Pengukuran Teknik

“Karya Tulis Ilmiah”

PENGOLAHAN LIMBAH TEMPURUNG KELAPA DAN TONGKOL JAGUNG


MENJADI BRIKET ARANG SEBAGAI ENERGI KALOR ALTERNATIF PENGGANTI
SUMBER ENERGI KALOR BERBAHAN BAKAR FOSIL

Diusulkan oleh:

Kusmi Agung Nurcahyo,D200200159,Angkatan 2020

Munandar Sigit Wibowo,D200200172,Angkatan 2020

Muhammad Said Ibnu Kurniawan,D200200173,Angkatan 2020

Muhammad Nur Ihsanudin,D200200178,Angkatan 2020

Febri Yasa Cipta Saputra,D200200182,Angkatan 2020

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2023
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Energi merupakan permasalahan utama dunia saat ini. Tiap tahunnya kebutuhan akan
energi semakin meningkat seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas manusia yang
menggunakan bahan bakar terutama bahan bakar minyak yang diperoleh dari fosil tanaman
maupun hewan . Menipisnya cadangan bahan bakar fosil akan berdampak pada
perekonomian. Bahan bakar fosil sudah menjadi bahan bakar yang biasa dipergunakan buat
memenuhi kebutuhan tenaga dewasa ini, sedangkan para penggunanya terkadang tidak
memikirkan bahwa sumber tenaga tersebut tidak dapat diperbaharui .
Saat ini energi yang digunakan sebagian masyarakat Indonesia berasal dari bahan bakar
minyak, batubara, dan gas. Penggunaan energi yang semakin meningkat akan mempercepat
habisnya cadangan minyak, batubara, dan gas. Sehingga akan berpengaruh pada kenaikan
harga bahan bakar minyak, batubara, dan gas yang tidak dapat diprediksi. Hal ini mendorong
manusia untuk mencari sumber energi alternatif, salah satunya adalah biomassa. Biomassa
sendiri merujuk pada bahan hidup atau baru mati yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.
Salah satu biomassa adalah briket arang. Briket arang merupakan arang dimampatkan yang
mempunyai bentuk tertentu, kerapatan tinggi dan diperoleh dengan cara pengempaan arang
halus dengan atau tanpa bahan perekat. Briket juga mempunyai beberapa keuntungan antara
lain kering sehingga nilai panasnya seragam dan tinggi, kerapatan tinggi sehingga ruang
penyimpanannya minimum, dan dapat dibakar dalam sistem yang dirancang untuk batubara.
Kondisi ini membuat produsen briket arang berlomba untuk memproduksi briket arang yang
mempunyai kualitas baik.

Briket arang adalah arang yang diolah lebih lanjut menjadi bentuk briket yang
mempunyai penampilan dan kemasan yang lebih menarik dan dapat digunakan untuk
keperluan energi alternatif sehari-hari. Briket arang mempunyai banyak kelebihan yaitu
briket arang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi bila dikemas dengan menarik dan bila
dibandingkan dengan arang kayu, briket mempunyai panas yang lebih tinggi, tidak berbau,
memiliki aroma alami dan segar, serta bersih dan tahan lama. Adapun kelebihan lain dari
briket adalah briket lebih tahan lama waktu simpannya bila disbanding dengan arang biasa.
Briket arang dapat dibuat dari berbagai macam bahan, misalnya sekam padi, kayu, bonggol
jagung, serbuk gergaji, dan tempurung kelapa. Begitu juga dengan perekat yang digunakan
di dalamnya contohnya tepung kanji, tapioka, mollase, daun tanaman muda dan sebagainya.
(Pari dkk., 2002).

Tempurung kelapa adalah salah satu sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui dan
belum termanfaatkan secara optimal. Bahan sisa hasil pertanian seperti tempurung kelapa
bisa digunakan sebagai sumber alternatif bahan bakar berupa briket karena memiliki nilai
kalor sebesar 5.780 kal/g (Jamilatun., 2008).

Tanaman jagung hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia, karena jagung dapat
tumbuh di seluruh wilayah Indonesia baik dataran tinggi maupun rendah. Data ini
menunjukkan bahwa hasil tanaman jagung sangat melimpah, maka limbah tongkol yang
dihasilkan tentu lebih besar jumlahnya. Pemanfaatan sisa atau limbah pasca panen jagung ini
hanya sedikit sekali yang dimanfaatkan menjadi produk seperti pupuk, bahan bakar memasak
penduduk di sekitar pertanian, dan bahkan hanya dibuang atau dibakar. Tentunya hal ini akan
menjadi masalah baru bagi lingkungan, terutama karena pembakaran itu akan menimbulkan
polusi udara yang hebat dan juga membahayakan lingkungan. Untuk menjadikan tongkol
jagung lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi, maka diperlukan suatu teknologi untuk
mengubah limbah ini menjadi briket arang sebagai bahan bakar alternatife yang dapat
mengantikan bahan bakar minyak dan gas, maupun dijadikan bahan baku pemuatan arang
aktif.
Untuk mengoptimalkan penggunaan limbah tongkol jagung menjadi bahan bakar
alternatif sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah maupun gas, maka perlu adanya
optimalisasi dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari bahan bakar alternatif tersebut.
Untuk itu melalui penelitian ini akan dilakukan bagaimana limbah tongkol jagung dapat
dimanfaatkan menjadi briket arang sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar minyak
dan gas.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diselesaikan melalui penelitian ini pada dasarnya tidak lepas dari
ruang lingkup permasalahan di atas, yaitu:
1. Bagaimana proses pengolahan limbah tempurung kelapa dan tongkol jagung menjadi briket arang
sebagai pengganti sumber energi kalor alternatif dari awal pembuatan sampai akhir
2. Apakah briket arang dari limbah tongkol jagung dapat menjadi salah satu sumber energi kalor
alternatif pengganti sumber energy kalor berbahan bakar minyak bumi dan gas.

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengupas tentang bagaimana proses pengolahan briket arang limbah tempurung kelapa
dan tongkol jagung dari awal pembuatan hingga siap digunakan.
2. Mengupas tentang bagaimana briket arang dari limbah tongkol jagung dapat menjadi
salah satu sumber energi kalor alternatif pengganti sumber energi kalor berbahan bakar
minyak bumi dan gas.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Memberikan pemahaman tentang bagaimana proses pengolahan briket arang dari limbah
tempurung kelapa dan tongkol jagung dari awal pembuatan hingga siap digunakan.
2. Membeikan pemahaman tentang bagaimana briket arang dari limbah tempurung kelapa
dan tongkol jagung dapat menjadi sumber energi alternatif pengganti minyak bumi dan
gas.
BAB Ⅱ

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian


terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan serta kajian. Adapun
hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian
yaitu mengenai Pengolahan limbah arang menjadi bricket arang berkualitas.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan Ummi Kalsum (2016) dimana
melakukan penelitian tentang Pembuatan Briket Arang Dari Campuran Limbah
Tongkol Jagung, Kulit Durian Dan Serbuk Gergaji Menggunakan Perekat Tapioka,
diperoleh kesimpulsn bahwa bahan-bahan limbah tersebut apabila diolah dengan
baik mampu menghasilkan briket arang yang berkualitas baik.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan Idzni Qistina dkk (2016)
dimana melakukan penelitian tentang Kajian Kualitas Briket Biomassa dari Sekam
Padi dan Tempurung Kelapa, didapatkan kesimpulan briket berbahan dasar limbah
arang tempurung kelapa lebih baik dibandingkan briket berbahan dasar limbah arang
sekam padi , namun keduanya tetap dapat digunakan sebagai pengganti sumber
energy kalor alternatif pengganti sumber energy kalor berbahan bakar fosil.
Selain itu, berdasakan penelitian DR.Ishak isa dkk (2012) dimana melakukan
penelitian tentang Briket Arang Dan Arang Aktif Dari Limbah Tongkol Jagung ,
didapatkan kesimpulan bahwa briket arang yang dibuat dari limbah tongkol jagung
dapat digunakan sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar minyak dan gas.
Kalor yang dihasilkan dari briket arang cukup tinggi,

2.2 Kajian Teori


a. Definisi Briket
Mendengar kata briket, kebanyakan orang akan langsung berfikir kepada
batu bara. Sebenarnya briket tidaklah identik dengan batu bara karena definisi
briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai
bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang paling
umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket
biomassa.
Briket arang merupakan bahan bakar padat yang mengandung karbon,
mempunyai nilai kalori yang tinggi, dan dapat menyala dalam waktu yang lama.
Bioarang adalah arang yang diperoleh dengan membakar biomassa kering tanpa
udara (pirolisis). Sedangkan biomassa adalah bahan organik yang berasal dari
jasad hidup. Biomassa sebenarnya dapat digunakan secara langsung sebagai
sumber energi panas untuk bahan bakar,tetapi kurang efisien. Nilai bakar
biomassa hanya sekitar 3000 kal, sedangkan bioarang mampu menghasilkan 5000
kal (Seran, 1990).
Pirolisis adalah proses dekomposisi kimia dengan meggunakan pemanasan
tanpa adanya oksigen. Proses ini atau disebut juga proses karbonasi atau yaitu
proses untuk memperoleh karbon atau arang, disebut juga ”High Temperature
carbonization” pada suhu 4500 C-5000C. Dalam proses pirolisis dihasilkan
gasgas, seperti CO, CO2, CH4, H2, dan hidrokarbon ringan. Jenis gas yang
dihasilkan bermacam-macam tergantung dari bahan baku. Salah satu contoh pada
pirolisis dengan bahan baku batubara menghasilkan gas seperti CO, CO2, NOx,
dan SOx. Yang dalam jumlah besar, gas-gas tersebut dapat mencemari lingkungan
dan membahayakan kesehatan manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung. Proses pirolisis dipengaruhi faktor-faktor antara lain: ukuran dan
distribusi partikel, suhu, ketinggian tumpukan bahan, dan kadar air.
Briket arang sendiri mempunyai berbagai kelebiah jika dibandingkan dengan
arang biasa (konvensional) diantaranya adalah :
a) Suhu panas yang dihasilkan dari briket arang relatif lebih tinggi dan
stabil jika dibandingkan degan arang biasa.
b) Setelah briket arang menjadi bara tidak perlu dilakukan pengipasan
/blower.
c) Proses pembuatan briket arang terbilang sederhana /tidak memerlukan
bahan bahan kima lainya selain yang ada pada bahan briket itu
sendiri.
d) Peralatan yang digunakan dalam pembuatan briket tebilang cukup
sederhana , tergantung dari jumlah bahan dan produksi . semakin
tinggi produksi tentunya semakin spesifik juga alat yang digunakan.

b. Faktor yang mempengaruhi sifat dari briket arang


Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sifat dari arang briket
diantaranya adalah : kehalusan arang, berat jenis dari serbuk arang, suhu
karbonasi, dan tekanan yang diberikan pada saat pencetakan briket arang
Selain beberapa faktor di atas terdapat beberapa faktor lain yang dapat
memepengaruhi sifat dari briket arang ,antara lain
1) Bahan baku pembuatan
Briket dapat dibuat dari berbagai macam bahan baku ,salah satunya
yaitu tempurung kelapa dan bonggol jagung yang mengandung sesulosa
yang cukup tinggi . semakin tinggi kandungan selulosa semakin baik pula
kualitas briket arang yang dihasilkan.
2) Bahan perekat
Perekat digunakan dalam pembuatan arang briket sebagai pengikat zat
–zat atau partikel pada bahan pembuat briket . salah satu perekat yang
biasa digunakan adalah tepung kanji .
BAB Ⅲ
METODE PENULISAN.

3.1 Alat dan Bahan yang digunakan

Alat yang digunakan berupa drum penggarangan ,Karung dan balok kayu
untuk menghaluskan arang tempurung kelapa dan tongkol jagung,,baskom untuk
mencampur bahan,cetakan besi untuk mencetak briket, nampan untuk menjemur
biket,Automatic bomb calorimeter untuk mengukur bahan pembakaran/ daya kalori
dari suatu material (briket arang).
Bahan yang digunakan berupa limbah tongkol jagung, limbah arang bubuk,
tepung kanji sebagai perekat, minyak goreng bekas, air

3.2 Cara Kerja

Proses pembuatan briket arang


a) Proses penggarangan /karbonasi tempurung kelapa dan tongkol jagung
Limbah tempurung kelapa dan tongkol jagung yang telah dipilih
dimasukkan ke dalam drum pengarangan disusun sedemikian rupa hingga
hampir penuh, drum ditutup rapat kemudian api dinyalakan melalui lubang
ventilasi/tempat bagian dasar drum, proses pembakaran dibiarkan sehingga
semua bahan habis terbakar. Setelah dingin dilakukan pembongkaran dan
arang yang dihasilkan dipisahkan dari abu sisa pembangkaran untuk proses
lebih lanjut.
b) Proses pembuatan briket arang
Arang hasil dari proses karbonasi kemudian dihaluskan dengan cara
ditumbuk hingga halus, setelah itu campurkan arang yang sudah dihaluskan
dengan campuran tepung kanji sebagai perekat ,air dan minyak goreng bekas
di dalam wadah .Jumlah perbandingan campuran bahan 80 % dan 20 %
campuran bahan lainya (air, tepung kanji , dan minyak goreng bekas ) .
Setelah adonan di campur secara merata ,masukan adonan tadi kedalam alat
press yang terbuat dari tabung besi dan ujung besi holow kotak . Setelah
dicetak sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan , briket arang ditata pada
nampan dan dijemur dibawah sinar matahari sampai kering , lama
penjemuran tegantung pada intensitas banyak sedikitnya cahaya
matahari .Setelah kering briket siap dikemas dan digunakan.
c) Proses Pengemasan briket arang
Setelah kering briket dapat dikemas kedalam kemasan plastik /
kemasan lainya dengan ketentuan jika kemasan tersebut tahan dalam
kelembapan / tahan air agar kualitas briket tetap terjaga . Selain agar kualitas
briket tetap terjaga fungsi lain dari kemasan adalah branding serta
memberikan informasi terkait produk tersebut ( briket arang ) mulai dari
komposisi, tanggal pembuatan, tanggal expired, serta petunjuk penggunaaan
produk .
d) Proses Pengukuran Kalor Briket

Nilai kalor bahan bakar adalah jumlah energi panas maksimum yang
dibebaskan oleh suatu bahan bakar melalui reaksi pembakaran sempurna
persatuan massa atau volume bahan bakar tesebut. Analisa nilai kalor suatu
bahan bakar dimaksudkan untuk memperoleh data tentang energi kalor yang
dapat dibebaskan oleh suatu bahan bakar dengan terjadinya reaksi atau
proses pembakaran (Tjokrowisastro dan Widodo, 1990).
Nilai kalor bahan bakar terdiri dari Nilai Kalor Atas (Highest Heating
Value) dan Nilai Kalor Bawah (Lowest Heating Value). Nilai Kalor Atas
(NKA) adalah kalor yang dihasilkan oleh pembakaran sempurna satu satuan
berat bahan bakar padat atau cair, atau satu satuan volume bahan bakar gas,
pada tekanan tetap, apabila semula air yang mula-mula berwujud cair
setelah pembakaran mengembun kemudian menjadi cair kembali. Nilai
Kalor Bawah (NKB) adalah kalor yang besarnya sama dengan nilai kalor
atas dikurangi kalor yang diperlukan air yang terkandung dalam bahan bakar
dan air yang terbentuk dari pembakara bahan bakar. (Farel, 2006).
Automatic bomb calorimeter adalah sebuah alat yang digunakan
untuk mengukur bahan pembakaran atau daya kalori dari suatu material.
Proses pembakaran diaktifkan di dalam suatu atmosfer oksigen di dalam
suatu kontainer volume tetap. Semua bahan terbenam di dalam suatu
rendaman air sebelah luar dan keseluruhan alat dalam bejana calorimeter
tersebut. Bejana calorimeter juga terbenam di dalam air bagian luar.
Temperatur air di dalam bejana calorimeter dan rendaman dibagian luar
keduanya dimonitor.
Automatic bomb calorimeter dapat digunakan untuk mengukur
beberapa aplikasi dan telah dirancang sehingga sesuai dengan ISO, DIN dan
standard internasional lainnya. Automatic bomb calorimeter adalah alat
yang digunakan untuk menentukan nilai energi kotor. Sedangkan nilai
energi bersihnya adalah pengurangan nilai energi kotor dengan perkalian
anatara H2O hasil pembakaran yang tertampung dalam bomb dan panas
laten penguapan H2O. Satuan yang digunakan pada automatic bomb
calorimeter adalah kalori/gram, karena kalori merupakan unit untuk
mengukur energi kimia (INFIC, 1997). Dalam analisa nilai kalor dengan
oxygen automatic bomb calorimeter untuk briket bioarang yang masih
mengandung air yaitu Gross Energy (GE) atau nilai kalor bruto
menggunakan persamaan :
- Rumus untuk nilai kalor

Nilai kalor = ( ) (cal/gr) …….. (1)

Dimana :

1. c = 2575,6 (Cal/0C) merupakan ketetapan setiap bahan yang dibakar


untuk menaikkan 10C temperatur air dan perangkat calorimeter.

2. T1 = Suhu awal selama pengujian (0C)

3. T2 = Suhu akhir selama pengujian (0C)

Pengujian laju pembakaran dilakukan secara manual dengan


menggunakan tungku briket. Dimana lama nyala api dari tiap campuran briket
dinilai mana yang lebih tahan lama untuk nyalanya. Sebelum melakukan
pengujian massa setiap sampel ditimbang. Kemudian tiap sampel dibakar sampai
menjadi abu, waktu pembakaran tersebut dihitung menggunakan stopwatch dan
massa abu ditimbang lagi untuk mengetahui selisih massa yang terbakar dari
massa mula-mula. Pengujian laju pembakaran ini dimaksudkan untuk
mengetahui kadar efisiensi bahan bakar briket ini.

BAB Ⅳ
PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
Berrdasarkan hasil dari beberapa pengujian diatas didapatkan hasil
yang hamper sama dimana briket arang yang menggunakan limbah
tempurung kelapa memiliki daya tahan kalor/ sumber energy kalor yang lebih
baik dibandingkan dengan briket arang yang menggunakan limbah tongkol
jagung ,Namun keduanya tetap dapat digunakan sebagai pengganti sumber
energi kalor alternatif pengganti sumber energi kalor berbahan bakar fosil
untuk digunakan dalam kehidupan sehari hari.
Pernyataan hasil penelitian di atas berdasarkan hasil penelitian dengan
menggunakan alat Automatic Bomb Calorimetri,, Automatic bomb
calorimeter adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur bahan
pembakaran atau daya kalori dari suatu material. Proses pembakaran
diaktifkan di dalam suatu atmosfer oksigen di dalam suatu kontainer volume
tetap. Semua bahan terbenam di dalam suatu rendaman air sebelah luar dan
keseluruhan alat dalam bejana calorimeter tersebut. Bejana calorimeter juga
terbenam di dalam air bagian luar. Temperatur air di dalam bejana
calorimeter dan rendaman dibagian luar keduanya dimonitor.

Gambar alat Automatic Bomb Calorimetri


Automatic bomb calorimeter dapat digunakan untuk mengukur
beberapa aplikasi dan telah dirancang sehingga sesuai dengan ISO, DIN dan
standard internasional lainnya. Automatic bomb calorimeter adalah alat
yang digunakan untuk menentukan nilai energi kotor. Sedangkan nilai
energi bersihnya adalah pengurangan nilai energi kotor dengan perkalian
anatara H2O hasil pembakaran yang tertampung dalam bomb dan panas
laten penguapan H2O. Satuan yang digunakan pada automatic bomb
calorimeter adalah kalori/gram, karena kalori merupakan unit untuk
mengukur energi kimia (INFIC, 1997). Dalam analisa nilai kalor dengan
oxygen automatic bomb calorimeter untuk briket bioarang yang masih
mengandung air yaitu Gross Energy (GE) atau nilai kalor bruto
menggunakan persamaan :
- Rumus untuk nilai kalor

Nilai kalor = ( ) (cal/gr) …….. (1)

Dimana :

1. c = 2575,6 (Cal/0C) merupakan ketetapan setiap bahan yang dibakar


untuk menaikkan 10C temperatur air dan perangkat calorimeter.

2. T1 = Suhu awal selama pengujian (0C)

3. T2 = Suhu akhir selama pengujian (0C)

Pengujian laju pembakaran dilakukan secara manual dengan menggunakan tungku


briket. Dimana lama nyala api dari tiap campuran briket dinilai mana yang lebih
tahan lama untuk nyalanya. Sebelum melakukan pengujian massa setiap sampel
ditimbang. Kemudian tiap sampel dibakar sampai menjadi abu, waktu pembakaran
tersebut dihitung menggunakan stopwatch dan massa abu ditimbang lagi untuk
mengetahui selisih massa yang terbakar dari massa mula-mula. Pengujian laju
pembakaran ini dimaksudkan untuk mengetahui kadar efisiensi bahan bakar briket
ini
BAB Ⅴ
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil yang didapatkan dari beberapa pengujian diatas didapatkan
hasil bahwa , Briket arang dapat digunakan sebagai pengganti sumber energi kalor
alternatif pengganti sumber energi kalor berbahan bakar fosil.Namun diantara kedua
bahan pembuatan briket ,bahan limbah tempurung kelapa lebih baik dalam kualitas
kalor yang dihasilkan dibandingkan dengan briket bahan limbah tongkol jagung.

5.2 Saran
1. masih terdapat banyak kekurangan dari laporan ini, dan untuk penelitian
sejenis laporan ini dapat digunakan sebagai acuan agar lebih dapat
dikembangkan lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Isa Ishak. 2012. Briket arang dana rang aktif dari limbah tongkol jagung.Gorontalo.
Universitas Negeri Gorontalo
Jamilatun S. 2008. Sifat-sifat penyalaan dan pembakaran briket biomassa, briket
batubara dan arang kayu. Jurnal Rekayasa Proses.2(2): 39-40.
Pari, G. 2002. Industri Pengolahan Kayu Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah
(Makalah Filsafat Sains). Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Ummi Kalsum, (2016). "Pembuatan Briket Arang Dari campuran limbah Tongkol
Jagung, Kulit Durian Dan Serbuk Gergaji Menggunakan Perekat Tapioka,"
J. Tek. Kim., vol. 1, no. 1, pp. 42-50.
Qistina Idzni. 2016. Kajian Kualitas Briket Biomassa dari Sekam Padi dan
Tempurung Kelapa. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai