PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini telah memberi nuansa baru bagi kelangsungan hidup
manusia. Gambaran manusia yang tersebar dalam suatu area yang luas dan jauh, sekarang
dirasa semakin dekat. Apalagi didukung dengan sifat kependudukan yang produktif dan terus
berkembang. Dari berbagai pertimbangan fenomena tersebut muncul suatu inisiatif untuk
menciptakan suatu piranti pembantu untuk mempermudah pekerjaan manusia.
Dengan adanya penemuan-penemuan mutakhir dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi,
seperti dari ditemukannya energi listrik sampai radio, telegraf, telepon, televisi, dan
sebagainya, telah membuka gerbang dunia modern serba canggih, praktis, cepat, handal dan
fleksibel dalam segala kehidupan. Dan salah satunya adalah kebutuhan akan teknologi
automatisasi. Perkembangan teknologi ini tidak lagi dalam hitungan tahun namun setiap hari,
bahkan tiap detik pun teknologi terus berganti.
Oleh karena itu di abad ke-21, Indonesia perlu menyiapkan sumber daya manusia yang
mampu bersaing dalam percaturan perdagangan global. Dengan memanfaatkan segala potensi
yang telah tersedia secara optimal, sehingga tidak selalu menjadi korban teknologi, dalam
artian kita siap dalam setiap perubahan dan bukan hanya menjadi penonton dan pengguna
saja.
Proses pengefektifan sumber daya manusia melalui pendidikan nasional yang
berdayaguna dan berhasil perlu didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, baik itu dari
instansi pemerintah maupun swasta. Yang mempunyai tujuan membentuk manusia Indonesia
seutuhnya. Salah satunya usaha PT. Sinar Sosro Ungaran melalui penerimaan mahasiswa
praktek/magang sebagai wujud sumbangsih dalam rangka memasyarakatkan teknologi
industri di Indonesia.
Sebagai salah satu perusahaan Teh terbesar di Indonesia, PT. Sinar Sosro Ungaran setiap
tahunnya memproduksi puluhan juta Produk teh kemasan dan memperkerjakan banyak
karyawan. Untuk meningkatkan hasil produksi dan efisiensi kerja, perawatan dan
pemeliharaan pada proses produksi. maka PT. Sinar Sosro Ungaran banyak menggunakan
mesin-mesin yang bersifat otomatis dalam produksi. Pada laporan ini akan dibahas lebih
spesifik mengenai manajemen perawatan mesin-mesin produksi pada PT. Sinar Sosro.
Waktu
Tempat
BAB II
HASIL KEGIATAN
Botol di kantor PT. Gunung Slamat, kemudian ditempatkan di botol-botol bekas limun/kecap
yang sudah dibersihkan. Botol-botol berisi minuman teh tersebut ditutup dengan tutup botol
kemudian dibawa ke tempat promosi. Cara inilah yang akhirnya memunculkan ide untuk
menjual air teh siap minum dalam kemasan botol pada tahun 1969.
Tahun 1970 dikeluarkan air teh siap minum dalam kemasan botol pertama dengan
merek Teh Cap Botol. Tahun 1972, desain botol diubah dengan merek Teh Botol dan didesain
lagi untuk ketiga kalinya pada tahun 1974. Desain botol yang ketiga ini tetap bertahan sampai
sekarang.
Pada tahun 1974 di kawasan Ujung Menteng, Cakung-Jakarta didirikan PT. Sinar Sosro
dengan predikat sebagai pabrik air teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia
dan di dunia dengan berpedoman pada filosofi keluarga Sosrodjojo yaitu niat baik. Filosofi
ini mempunyai arti bahwa setiap produk yang dihasilkan adalah produk yang tidak
membahayakan kesehatan dengan proses produksi yang ramah lingkungan. Tidak
membahayakan kesehatan
menggunakan zat pewarna, tanpa bahan pengawet dan tanpa pemanis buatan melainkan
menggunakan air yang telah diolah sesuai standar SNI, gula pasir, dan daun teh pilihan.
Sedangkan keawetannya disebabkan oleh proses termal pada proses pengolahannya.
Untuk memperoleh bahan baku terbaik dengan kualitas unggul didapatkan dari tiga
daerah perkebunan milik PT. Sinar Sosro yaitu di Cianjur seluas 400 hektar, di Garut seluas
455 hektar dan di Tasikmalaya dengan lahan seluas 732 hektar.
Dalam usaha memenuhi kebutuhan konsumen dan memudahkan dalam distribusi, maka
PT. Sinar Sosro mendirikan pabrik di beberapa daerah yaitu :
1. Medan (Sumatera Utara), memproduksi Teh Botol Sosro dan Fruit Tea kemasan botol
dan tetra wedge.
2. Pandeglang (Banten), memproduksi Teh Botol Sosro dan Fruit Tea Botol.
3. Cakung (Jakarta), memproduksi Teh Botol Sosro, Fruit Tea Botol, S-tee dan TEBS
kemasan PET.
4. Tambun (Bekasi-Jawa Barat), memproduksi Teh Botol Sosro kemasan tetra pack, Fruit
Tea kemasan tetra wedge dan kaleng.
5. Ungaran (Semarang-Jawa Tengah), memproduksi Teh Botol Sosro, Fruit Tea Botol dan
S-Tee.
6. Gresik (Jawa Timur), memproduksi Fruit Tea kemasan tetra wedge.
7. Gianyar (Bali), memproduksi Teh Botol Sosro dan Fruit Tea Botol.
8. Cibitung (Bekasi-Jawa Barat), memproduksi Teh Botol Sosro.
9. Palembang, memproduksi Teh Botol Sosro dan Fruti Tea Botol.
10. Mojokerto, memproduksi Teh Botol Sosro, Fruti Tea Botol, TEBS dan Joy Tea.
Tersebarnya pabrik-pabrik PT. Sinar Sosro mulai dari Indonesia bagian barat sampai
bagian timur menyebabkan meluasnya peta distribusi produk PT. Sinar Sosro di hampir
seluruh Indonesia.
2.2 Profil PT. Sinar Sosro Ungaran
PT. SINAR SOSRO Cabang Ungaran- Semarang berlokasi dijalan Semarang-Bawen KM
28, kecamatan bergas, kabupaten semarang. Lokasi ini sangat strategis karena merupakan
daerah kawasan industry yang jauh dari pemukiman, dekat dengan jalan raya serta
dipermudah dengan adanya fasilitas-fasilitas seperti air bawah tanah, listrik dan telepon. Luas
tanah yang dimiliki sebesar 6 ha, dengan perincian 1 ha digunakan untuk bangunan dan
sisanya digunakan untuk jalan dan taman. Proses pembanguna tanah ini dimulai pada tanggal
26 Desember 1989.
PT. SINAR SOSRO Cabang Ungaran-Semarang dipimpin oleh seorang pemimpin unit
yang disebut General Manager yang mempunyai sekretaris mimpinan unit. General Manager
ini merupakan pemegang kebijakan umum perusahaan dan bertanggung jawab secara
langsung kepada direktur Oprasional yang berkedudukan di Jakarta. Dalam pelaksanaan tugas
dan wewenangnya, pimpinan unit dibantu oleh para manager yang membawahi beberapa staf
ahli dalam bidangnya yang terbagi menjadi departemen-departemen untuk mencapai hasil
yang optimal, Ada 6 Depatemen yang bertugas membantu kelancaran Oprasional di PT
SINAR SOSORO Cabang Ungaran Semarang yaitu:
1. Departemen Akuntasi dan keuangan (Accounting and Finance) yang bertugas
mengurusi segala kegiatan keuangan administrasi dan akunting perusahaan.
2. Departemen Pembelian (purchasing), yang bertugas mengerahkan dan mengkoordinasi
kegiataan pengadaan bahan baku, suku cadang, bahan pembantu produk dan bahan
pendukung oprasional lainnya.
3. Departemen Produksi dan PEM (Production engineering Maintenance) yang
membawahi karyawan produksi spare part dan bengkel. Depatemen ini bertugas untuk
memastikan pelaksanaan oprasional produksi secara efisien dan memenuhi target
produksi yang ditetapkan serta memastikan terselenggaranya pemilihan, perawataan,
dan perbaikan mutu mesin dan suplai listrik secara cepat dan efisien.
4. Departemen personalia dan Umum ( Personalia dan Generasi ) yang bertugas
membantu pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) secara terpadu dan
menyelesaikan masalah yang timbul terkait dengan kinerja Sumber Daya Manusia
(SDM) perusahaan dalam rangka mencapai sasaran perusahaan.
5. Departemen gudang (Ware House ), yang mebawahi divisi gudang bahan baku dan
bahan membantu serta gudang Peti Isi Peti Botol (PIPB). Depatemen ini bertanggung
jawab terhadap kegitaan pergudangan yang terkendali, penerimaan produk bahan baku
dan peti botol serta pengembalian dari pelanggan peti isi.
Botolbotol tersebut disimpan dalam gudang PB (Peti Botol) dalam keadaan berada
dalam kratkrat. Satu krat terdiri dari 24 botol. Kratkrat disusun dalam pallet, dimana 1 pallet
berisi 60 krat.
Botol masuk unit pembotolan dalam 1 pallet. Selanjutnya botolbotol tersebut akan
melewati tahapantahapan berikut:
a. Depalletizer
PB dari gudang diangkut menggunakan forklift ke pallet conveyor. Pllet conveyor
membawa pallet berisi PB menuju mesin depalletizer. Depalletizer merupakan mesin yang
bekerja untuk memisahkan pallet dengan krat. Ketika pallet tepat berada di depan mesin,
pallet dihentikan oleh stoper. Setelah berhenti, mesin depalletizer akan mengangkat krat,
dengan kemampuan 12 krat sekali angkat. Mesin ini bekerja karena adanya sensor pada sudut
alat pengangkat. Salah satu sudut memancarkan sinar untuk ditangkap oleh sudut
diseberangnya (diagonal). Jika terdapat kratkrat yang menghalangi cahaya tersebut, maka
kratkrat akan dijepit dan diangkat oleh mesin. Kratkrat tersebut kemudian diletakkan dalam
krat konveyor. Kratkrat melalui conveyor akan melewati Pos I untuk mengalami inspeksi
pertama. Sedangkan pallet akan menuju mesin Pallet Magazine.
b. Pos I A dan B
Pada Pos I ditempatkan 2 karyawan (A dan B) sebagai selektor. Selektor bertugas
untuk menginspeksi botol dalam krat secara manual dan menyingkirkan botol non standar,
meliputi : botol isi cairan, botol kotor, botol asing, botol gupil, botol tertutup, botol isi
benda asing, botol berlabel, botol flek semen. Botolbotol tersebut dimasukkan dalam krat
warna hitam untuk kemudian dibawa ke pencucian manual untuk dicuci manual. Untuk
mempermudah inspeksi pada pos ini ditempatkan 2 buah lampu neon.
c. Decrater
Decrater adalah mesin untuk memisahkan botol dari krat. Tiga krat yang telah berada
tepat di depan decrater akan berhenti oleh adanya stoper pada krat conveyor. Alat ini
kemudian akan mengangkat 72 botol (24 botol x 3 krat). Setiap mengangkat botol
dibutuhkan waktu sekitar 3 detik. Prinsip kerja alat ini adalah dengan menjepit leher
botol pada gummy holse. Gummy holse sebanyak 72 berada dalam packing tulip. Udara
bertekanan 4 bar akan menyebabkan gummy
houlse yang terbuat dari semacam karet menggembung sehingga menjepit atau menekan
mulut botol. Kemudian botol dilepaskan ke atas konveyor botol. Botol selanjutnya akan
menuju mesin Bottle Washer dan melalui Pos I C dan D. Sementara itu krat menuju
pencucian krat.
d. Krat Washer
Kratkrat yang telah dipisahkan dari botol akan mengalami pencucian dalam alat krat
washer. Kratkrat bergerak naik di krat conveyor hingga sanmpai di pembalik krat.
Dipembalik krat ini, kratkrat terbalik sehingga kotoran atau botol yang ada pada krat akan
terjatuh. Tepat dibawah pembalik krat terdapat penampung kotoran. Dari pembalik krta,
krat dalam posisi terbalik akan masuk ke alat krat washer. Dalam alat ini krat disemprot
dengan air panas melalui 5 buah nozle, 3 nozle disamping bawah dan 2 nozle di samping
atas. Penyemprotan dilakukan dengan air yang berasal dari bottle washer hot water 1 dan
hot water 2. Berikutnya krat melalui pembalik krat lagi dan menuju ke Crater. Di bagian
bawah alat terdapat penampung air sisa penyemprotan.
e. Bottle Washer
Botolbotol kotor, yang telah dipisahkan dari krat, sebelum masuk bottle washer, melalui
inspeksi botol kosong terlebih dahulu di Pos I C dan D. Disediakan lampu TC 40 watt
untuk mempermudah inspeksi. Botol non standar antara lain botol isi cairan, botol kotor,
botol asing, botol gupil, botol tertutup, botol isi benda asing, botol berlabel dan botol flek
semen. Botolbotol non standar tersebut disingkirkan untuk dilakukan pencucian manual
atau dilakukan penghancuran sesuai dengan standar. Botolbotol yang lolos inspeksi akan
masuk dalam pencucian botol dalam bottle washer. Botol masuk berjajar sebanyak 36 jajar
pada bottle magazine dan didorong segera agar masuk dalam pocketpocket. Jumlah pocket
36 buah, dan jumlah seluruh pocket dalam alat 189 buah. Setiap botol memerlukan waktu
sekitar 10 hingga 30 menit dalam mesin.
f. Pos II
Pada Pos II dilakukan inspeksi botol non standar yakni botol kotor, botol gupil, botol
retak, botol isi benda asing, botol buram, botol asing, botol flek semen, botol retak
bawah, botol gupil bawah, botol bercak, botol cacat, botol isi cairan dan botol isi
berkarat. Untuk mempermudah penempatan karyawan, Pos II dibagi lagi menjadi 5 pos
yakni A, B, C, D dan E. Di Pos A terdapat 1 orang karyawan untuk menjaga botol tidak
terjatuh dan teratur pada konveyor belok dimana botol keluar dari mesin bottle washer
berjajar 6 buah sehingga kemungkinan banyak botol terjatuh dan terguling. Setelah itu
botol diubah sebanyak 1 jajar karena akan melewati EBI yang dijaga oleh operator (Pos
B). Setelah itu melewati Pos C dan D untuk inspeksi botol secara manual. Untuk
mempermudah inspeksi tersedia lampu TC sebanyak 2 buah masingmasing 40 watt. Pos
E terletak di belokan conveyor menuju filler karena botol berjajar sebanyak 6 jajar.
Petugas pada Pos E bertugas menjaga botol agar tidak jatuh dan teratur masuk ke mesin
filler.
turun sehingga mulut botol lepas dari filling vulve. Botol berpindah ke konveyor kembali
secara teratur dan siap dipasang crown. Kapasitas dari filler adalah 36000 botol perjam,
power 3,7 kw. Jumlah head filler sebanyak 60 buah dan filler berputar searah dengan arah
jarum jam.
i. Crowner
Crown dimasukkan dalam sebuah hopper bertutup yang merupakan bagian dari crown
box. Dalam box crown terdapat sebuah lampu UV yang hidup apabila tutup box ditutup
dan berfungsi sebagai sterilisasi crown. Crown dari box menuju crowner melalui magnetic
conveyor yang juga dilengkapi sebuah UV light. Di sepanjang konveyor dilingkupi oleh
penutup sehingga crown terlindung dari udara luar dan tetap steril. Crown setelah melalui
konveyor akan jatuh ke penampung crown yang berbentuk pipih. Crown akan jatuh lagi ke
penampung crown kedua setelah melewati pembalik crown. Fungsinya agar crown keluar
dalam posisi seragam.
Crowner memiliki 18 crown stamp yang berfungsi memasang crown pada mulut botol.
Botol setelah melalui filler akan melewati bagian bawah crown stamp, kemudian crown
stamp bergerak turun sehingga mulut botol tepat masuk dalam crown stamp. Piston dalam
crown stamp akan langsung menekan crown ke mulut botol. Crown ditekan dengan keras
sehingga mengerut, rapat dan terkunci pada mulut botol. Setelah itu crown stamp terangkat
dan botol lepas dari crowner. Kecepatan putaran crowner sejalan dan berlawanan arah
dengan filler sehingga kapasitasnya selalu sama dengan filler yakni 36000 perjam. Jumlah
head pada crowner 18 buah, dengan power 3,7 kw.
j. Coding
Setiap leher botol setelah melewati crowner akan langsung diberi kode produksi dengan
Video Jet Ink Printer. Kapasitas alat 80 m/menit. Kode yang tertulis terdiri dari 2 baris.
Baris pertama terdiri dari 6 digit yang menunjukkan waktu kadaluarsa, dihitung 1 tahun
sejak produksi. Digit tersebut yakni tanggal kadaluarsa, terdiri dari 2 digit angka (0131), 2
digit bulan (0112) dan 2 digit tahun. Baris kedua juga terdiri dari 6 digit. Digit pertama
yakni huruf yang menunjukkan kode lokasi pabrik yang memproduksi yakni F (Ungaran),
2 digit yakni jam pembuatan (0024), 2 digit menit pembuatan (0059), 1 digit yakni formasi
produksi (AC).
Sebelum melewati coding, leher botol disemprot dengan air dari sotener dari 2 arah
dengan tujuan membersihkan leher botol yang akan ditempati kode. Ketika pengisian
dengan filler, terkadang TCM tumpah dan mengenai leher botol sehingga leher botol
terasa lengket. Kemudian botol akan melewati blower sebagai pengering. Setelah
dikoding, bagian badan bawah botol juga disemprot dengan air bertujuan agar permukaan
botol basah dan licin sehingga apabila terjadi gesekan antar botol tidak menggores botol.
k. Pos III
Pada pos ini ditempatkan 2 orang karyawan sebagai selektor yang bertugas
menginspeksi botol isi TCM. Botol isi TCM non standar yang disingkirkan antara lain :
temperatur non standar, warna non standar, kejernihan nonstandar (terdapat kerak),
aroma non standar, kadar gula non standar, volume non standar, botol gupil bawah, botol
retak bawah, botol tutup miring, botol asing, botol isi benda asing, crown cork non
standar, tanpa tutup, kosong tertutup, botol kotor luar.
l. Crater
Prinsip kerja alat ini sama dengan decrater, namun bekerja kebelikannya. Crater
berfungsi memindahkan botol ke krat. Sekali angkat 4 detik, sebanyak 72 botol atau 3
krat. Selama perjalanan juga dilakukan pemeriksaan produk yaitu, dilihat volume dalam
botol.
m. Palletizer
Berfungsi memindahkan krat ke pallet. Sekali angkat sebanyak 12 krat isi,
sehingga diperlukan 5 kali angkat untuk mendapatkan 1 pallet isi 60 krat. Pallet tersebut
berasal dari pallet magazine yang terletak diantara depalletiser dan palletiser. Pada
mesin ini juga terdapat sensorsensor.
7. Periksa fungsi dan kondisi pompa, apakah berfungsi normal dan dalam kondisi
baik dilihat dari kebersihan, keamanan dan kebocoran pompa supaya terhindar
dari kerusakan yang mendadak
8. Periksa kekencangan rantai Main Drive dan lakukan penyetelan
9. Periksa kekencangan baut pusher
10. Lakukan pelumasan sesuai jadwal pelumasan
Perawatan Bulanan
1. Periksa fungsi semua valve, jika ada yang tidak normal segera perbaiki
2. Periksa lengan bushing penggerak nozzel Fresh Water. Jika sudah oblag atau
rusak segera perbaiki atau ganti bila perlu
3. Periksa semua bearing, pastikan tidak ada yang oblang atau sesak. Jika ada
segera ganti
4. Periksa sambungan kabel-kabel, pastikan tidak ada yang longgar atau lepas. Jika
ada, segera kencangkan atau ganti
5. Periksa secara berkala Mechanical Seal semua pompa
6. Ukur ampere masing-masing pompa, jika menyimpang segera cek bearing atau
komponen lainnya
7. Bersihkan mesin dan karat. Periksa kondisi badan mesin, jika perlu lakukan
pengecekan
6. Periksa kerataan Table Plate hingga Table Plate tidak ada yang miring atau
longgar
7. Periksa fungsi-fungsi semu sensor
8. Pastikan mesin dan kawasan mesin selalu bersih dari genangan air, pecahan
botol dan lumuran teh
9. Lakukan pemeriksaaan terhadap level oil : Main Gear Box, box untuk Autolube
dan tambahkan jika kurang
Perawatan Mingguan
1. Periksa dan bersihkan Filler Bowl dan perlengkapannya seperti karet seal, pipapipa elbow, karet packing hingga bersih dan bebas dari kerak
2. Periksa dan bersihkan bagian-bagian Filling valve seperti nozzel, spacer, Ring,
Centering Cup, Clamping Ring dan lain-lain
3. Periksa kondisi transmisi Main Drive dan Motor pompa vakum
4. Periksa unit Crown Elevator
5. Bersihkan box Crown Elevator dengan alcohol
6. Periksa kondisi Belt Elevator
7. Periksa level oli motor Elevator
8. Periksa control Crown Elevator apakah berfungsi dengan baik atau tidak
9. Periksa kondisi valve otomatis apakah bekerja dengan baik atau tidak
10. Periksa dan bersihkan rantai konveyor, sambungan rantai konveyor dan kondisi
Sproket
11. Bersihkan konveyor
12. Periksa dan bersihkan Photocell
13. Bersihkan flller bowl dan small tank (dipasteurisasi)
Perawatan Bulanan
1. Periksa rantai konveyor, jika rantai sudah molor, potong beberapa mata rantai
sehingga pada saat rantai berputar tidak ada yang molor
2. Periksa kondisi Sproket dan Shaft motor konveyor, jika Sproket pecah atau
rusak segera ganti dengan yang baru
3. Periksa kondisi motor Main Driver, motor pompa vakum, motor crown
elevator dengan cara :
- Ukur ampere masing-masing motor
- Periksa kipas pendingin, bearing baut dudukan motor dan lain-lain
4. Periksa semua sambungan kabel dan pastikan tidak ada sambungan kabel yang
lepas atau longgar
d. Perawatan Video Jet
Perawatan Harian
1. Bersihkan kawasan mesin dan kawasan sekitarnya
2. Periksa, bersihkan dan keringkan Printhead (pergunakan tekanan angin sebesar
20 psi untuk mengeringkan) Perhatikan :
Sebelum membersihkan printhead, matikan printer (tekan tombol off) dan
tunggu sampai selesai dengan standar shutdown 4 menit. Hal ini akan mencegah
tercampurnya system tinta dan cairan pembersih yang berlebihan. Jangan
bersihkan printhead pada shutdown ini
3. Periksa selalu level ink dalam wadah, jangan sampai kosong
4. Buang air dan oli dari unit air filter (Mist Separator). Jika air filter dilengkapi
dengan system pembuangan air dan oil secara otomatis periksa apakah system
ini bekerja (dengan cara melihat tabung air dan oil apakah terdapat cairan atau
tidak). Apabila terdapat cairan, system tidak bekerja sehingga perlu segera
diperbaiki
5. Buang air dan oil dari input air Filter jika filter tersebut bocor atau berminyak
6. Periksa apakah terjadi kebocoran (Fitting Kuningan untuk angin dan
kevakuman, fitting stainless steel untuk ink dan Make Up)
7. Buang cairan dari Ink Trap
Perawatan Bulanan
1. Periksa dan ganti Vacum Filter jika terlihat cairan di dalamnya atau kevakuman
sukar dipertahankan. Filter yang berubah warna adalah normal. Jika kondisi
Vacum Filter masih terlihat bersih, lakukan penggantian setiap 3 bulan
2. Ganti Ink Replenishment Filter (setiap 3 bulan)
1. Periksa rantai dan pin rantai konveyor serta guide konveyor jika sudah aus segera
diganti
2. Secara berkala ukuran Ampere Motor, jika terjadi kelainan, periksa bearing dan
komponen lainnya
3. Periksa kondisi badan mesin dan pastikan selalu dalam keadaan bersih
f. Perawatan Crater
Perawatan Harian
1. Lakukan pembersihan terhadap badan mesin serta kawasan mesin
2. Pembersihan sensor pada mesin apakah semua berfungsi normal
3. Periksa dan bersihkan sensor-sensor (Photocell)
4. Periksa dan cek gerakan packing head frame
5. Lakukan pemeriksaan pada selang-selang
6. Lakukan pelumasan sesuai jadwal pelumasan
Perawatan Mingguan
1. Periksa air dalam tabung filter angin, buang bila ada air
2. Periksa kekencangan baut-baut mesin, jika ada yang longgar dikencangkan
3. Periksa semua rantai yaitu terhadap kekencangan rantai, pelumasan rantai dan
kondisi rantai
4. Periksa gear motor dari kebocoran, jika ada segera diperbaiki
5. Periksa komponen listrik dalam panel dan bersihkan
6. Periksa dan kencangkan baut-baut pada instrument dalam panel
7. Periksa dan teliti sambungan kabel apakah ada yang longgar atau lepas serta
kabel yang terkelupas atau putus
8.
Perawatan Bulanan
1. Stel kekencangan rantai lengan Gripper
2. Stel kekencangan rantai Main Drive
3. Periksa dan lindungi mesin dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor diluar
mesin, misalnya kecerobohan, kurang teliti dan sebagainya
4. Periksa dan teliti bagian dalam mekanisme Switch dan periksa semua
sambungan diterminal agar tidak menjadi kerusakan mendadak
5. Periksa dan stel Break Gap (0,3 0,5 mm) pada Brake Motor
6. Periksa keausan rantai-rantai
7. Periksa semua bearing baik secara fisik maupun kondisinya
8. Lakukan pelumasan sesuai jadwal pelumasan