Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol.6, No.

2, Tahun 2022, hal 14-19

Pembuatan Briket dari Serbuk Kayu dan Daun Jati


Kering Menggunakan Molase sebagai Bahan Perekat
Rafi Hidayat*), Rosita Dwityaningsih, dan Taufan Ratri Haarjanto
Program Studi Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Politeknik Negeri Cilacap
Jl. Dr. Soetomo No. 1, Karangcengis,Sidakaya,Cilacap Selatan 53212, Telp: (0282) 533329
*)
Penulis korespondensi : rafihidayat250@gmail.com

Abstract

Production Briquette from the Wood Powder and Dry Teak Leaf Using Molasses as Binder.
In this study, briquettes from sawdust and dried teak leaves will be made. The purpose of this
distillation is to determine the quality of sawdust briquettes and dried teak leaves based on
SNI 01-6235-2000. Briquettes from sawdust and dried teak leaves using molasses as an
adhesive can be an alternative source of enetgy. This study used the pyrolysis method at a
temperature of 300⁰C with time variations of 2 hours and 3 hours on sawdust and dried teak
leaves. the finished briquettes were tested for calorific value, ash content, moisture content,
density value, combustion rate test, and the duration of starting to burn in accordance with
SNI 01-6235-2000. From the results of the study, briquettes with the best composition, namely
the ratio of sawdust and dried teak leaves, were sample H with a composition of 100%
sawdust, molasses adhesive as much as 25 grams at the time of authoring 3 hours, the
briquettes had a calorific value of 6197 cal/g, ash content of 64%, moisture content of 2.18%,
density of 0.77 g/cm3, combustion rate of 4.85 g/min, and long began to burn 10 seconds.
Keywords: Briquettes; dried teak leaves; sawdust; pyrolysis; molasses.

Abstrak

Langkanya jumlah bahan bakar menyebabkan permasalahan terhadap pemenuhan sumber


energi. Oleh karena itu, mendapatkan bahan alternatif penukar bahan bakar fosil
yang..lebih..ramah lingkungan dilakukan. Serbuk kayu dan daun jati kering merupakan
biomassa yang belum digunakan..secara optimal. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan
dilakukan pembuatan briket dari serbuk kayu dan daun jati kering. tujuan dari penilitan ini
adalah untuk mengetahui kualitas briket serbuk kayu dan daun jati kering berdasarkan SNI
01-6235-2000. Pembutan briket dari serbuk kayu dan daun jati kering dengan menggunakan
molase sebagai perekat dapat menjadi sumber enetgi alternatif. Penelitian ini menggunakan
metode pirolisis pada suhu 300⁰C dengan variasi waktu 2 jam dan 3 jam pada serbuk kayu
dan daun jati kering. briket yang telah jadi dilakukan pengujian nilai kalor, kadar abu, kadar
air, nilai kerapatan, uji laju pembakaran, dan lama mulai terbakar sesuai dengan SNI 01-6235-
2000. Dari hasil penelitian didapatkan briket dengan komposisi terbaik yaitu perbandingan
serbuk kayu dan daun jati kering adalah sampel H dengan komposisi serbuk kayu 100%,
perekat molase sebanyak 25 gram pada waktu pengarangan 3 jam, briket tersebut mempunyai
nilai kalor 6197 kal/g, kadar abu 64%, kadar air 2,18%, kerapatan 0,77 g/cm 3, laju
pembakaran 4,85 g/menit, dan lama mulai terbakar 10 detik.
Kata kunci: Briket, daun jati kering, serbuk kayu, pirolisis, molase

PENDAHULUAN bersumber dari bahan fosil. Dengan berkurangnya


Terus meningkatnya konsumsi energi dengan cadangan energi tersebut maka perlu dicari sebuah
bertambahnya populasi di muka bumi. Hal tersebut alternatif energi yang dapat menggantikan sumber
bertolak belakang terhadap cadangan energi yang energi dari bahan fosil. Sekarang pun..energi alternatif
Diterima 11 Agustus 2022, Disetujui 29 Desember 2022, Diterbitkan online 30 Desember 2022
© 2022 Universitas Brawijaya, e-ISSN: 2548-2181, p-ISSN: 2548-2300

14
Hidayat dkk. Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol.6, No.2, Tahun 2022, hal 14-19

tekah banyak..diteliti dan dimanfaatkan, baik berupa Gambar 1. Pengadukan antara arang serbuk kayu dan
sumber energi..tenaga matahari, biomassa, panas arang daun jati kering dengan molase
bumi, maupun angin.
Briket merupakan bahan bakar yang fungsinya Arang yang telah terhomogen sempurna
untuk menyalakan dan..mempertahankan nyala api. selanjutnya masuk kedalam silinder pencetak untuk
Karakteristik pembakaran pada briket antara lain, dilakukan pencetakan seperti yang ditunjukkan oleh
peningkatan laju pembakaran briket. (Sukowati et al., gambar 2. Pencetakan dilakukan dengan teknik
2016). manual yaitu menggunakan alat bantu dongkrak
Serbuk kayu dan daun jati kering selama ini kendaraan yang telah dimodifikasi sedemikian rupa.
belum dioptimalkan pemanfaatanya oleh masyarakat.
Hal ini dikarenakan limbah tersebut lebih banyak
dibiarkan begitu saja atau bahkan di bakar. Limbah
organik ini tidak digunakan maka ditakutkan akan
menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan
(Sukowati et al., 2016).
Nilai kalor yang dihasilkan briket dapat terlihat
pada saat proses pembakaran. Semakin tinggi nilai
kalor briket, maka briket semakin baik kualitas.
Kualitas standar briket menurut SNI 01-6235-2000,
minimal sebesar 5000 kal/g (Sukowati et al., 2019).
Tetets tebu (molase) merupakan hasil samping Gambar 2. Silinder Pencetak Briket
pabrik gula tebu yang mempunyai nilai..ekonomi yang
cukup karena kandungan gualanya..yang..tinggi Briket arang serbuk kayu dana rang daun jati
sekitar..52% (Ridhuan et al., 2018). Briket dengan kering selanjutnya di keringkan dengan menggunakan
menggunakan perekat molase memeiliki suhu bara api oven pada suhu 105⁰C selama 2 jam. briket dimasukan
yang cukup tinggi dan kerapatan briket yang kecil kedalam plastik zipper dan diberi nama sampel. Briket
sehingga memudahkan saat awal pembakaran tetapi dilakukan pengujian nilai kalor, kadar abu, kadar air,
meneyebabkan laju pembakaran yang cukup tinggi kerapatan, laju pembakaran, dan lam amulai terbakar.
(Utomo, 2019).
Pengujian Kualitas Briket
METODE PENELITIAN Adapun data yang diujikan untuk mengetahui
Bahan kualitas briket dari campuran serbuk kayu dan daun
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini jati kering dengan molase sebagai bahan perekat
yaitu serbuk kayu serbuk kayu, daun jati kering, dan diantaranya adalah untuk mengetahui nilai kalor,
molase. kadar abu, kadar air, nilai kerapatan sesuai SNI 01-
Pembuatan Briket 6235-2000 dan pengujian laju pembakaran serta lama
Serbuk kayu dan daun jati kering dijemur pembakaran sebagai uji fisik briket.
sampai terlihat cukup kering. serbuk kayu dan daun
jati kering dilakukan pengarangan dengan a. Nilai Kalor
menggunakan alat pirolisis pada suhu 300⁰C dengan Nilai kalor ialah...nilai yang mengemukakan
variasi waktu 2 jam dan 3 jam. Arang serbuk kayu dan tentang jumlah panas yang tersemat..dalam bahan
arang daun jati kering dihaluskan dengan grinder dan bakar. Kualitas briket yang baik sanggup dinilai..dari
diayak dengan ukuran partikel 60 mesh. Arang serbuk nilai kalor yang tinggi. Nilai kalor sanggup
kayu dan arang daun jati kering di campurkan dengan dihitung..dengan rumus sebagai..berikut (Berek,
molase yang telah di timbang 25 gram seperti yang 2019).
ditunjukkan oleh gambar 1. Campurkan semua bahan (1)
dan aduk hingga terhomogen dengan sempurna hingga Keterangan :
partikel arang terlihat basah dan gembur. Q : suhu yang dibutuhkan untuk menaikkan
temperatur
m : Berat bahan bakar
c : Kalor jenis zat
ΔT : Perbedaan temperature (⁰C)

b. Kadar Abu
Dalam pengujian kadar abu askan sampai menjadi
arang dan tidak mengeluarkan asap. Selanjutnya
diabukan dengan menggunakan tanur dengan suhu 60
°C sampai menjadi abu, didinginkan dalam desikator
selanjutnya segera timbang setelah mencapai suhu
ruang...Pemastian kadar abu dilakukan.pengulangan

15
Hidayat dkk. Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol.6, No.2, Tahun 2022, hal 14-19

sebanyak lima kali. Perhitungan (Hasanah et al.,


2019).

Keterangan :
a : Bobot awal (g)
b : Bobot akhir Table 2. Hasil Pengujian Briket 3 Jam Berdasarkan
(2) SNI 01-6235-2000
c. Kadar Air
Kadar air sampel ditentukan dengan metode oven,
dengan cara menimbang bahan dengan timbangan
analisis 5 gram dalam cawan..alumunium yang telah
diukur bobot keringnya. Kemudian dikeringkan
didalam oven pada..suhu 105 °C sampai beratnya
konstan, kemudian bahan didinginkan didalam
desikator dan timbang kembali (Hasanah et al., 2019).
(3)
Keterangan :
a : Massa cawan kosong
b : Massa cawan + sampel (g)
c : Massa cawan + sampel setelah di oven

d. Nilai Kerapatan
Kerapatan berat briket setelah..dikempa dapat..dicari
dengan cara mengukur massa..sampel briket yang Gambar 3. Nilai Kalor Terhadap Briket
kemudian...dibagi atas volume sampel briket terbilang.
Kerapatan briket dapat..dinyatakan dalam rumus (Eka Berdasarkan grafik data pengujian yang
Putri & Andasuryani, 2017). ditunjukkan oleh gambar 3, nilai kalor tertinggi
sebesar 6197 (kal/gram) pada sampel A3 dengan
(4) komposisi arang serbuk kayu 100% dengan molase 25
gram pada variasi waktu 3 jam. Sampel A3 memiliki
nilai kalor paling tinggi di antara sampel lainnya
Keterangan :
karena pada briket sampel A3 memiliki kadar air yang
ρ : Kerapatan
cukup rendah yaitu 2,18 %. Sedangkan nilai kalor
M : Massa (g)
terendah yaitu sebesar 4400 (kal/gram) pada sampel
V : π x r² x t : Volume silinder (cm³)
F3 dengan komposisi 40% arang serbuk kayu : 60%
arang daun jati kering dengan molase 25 gram pada
e. Laju Pembakaran Briket
variasi waktu 3 jam. terdapat selisih nilai kalor yang
Ujia laju pembakaran merupakan...proses pengujian
cukup jauh di antara sampel A3 dengan sampel F3
menggunakan cara membakar briket guna mengetahui
yaitu 1797 (kal/gram). Perbedaan nilai kalor tersebut,
lamanya...suatu bahan dapat terbakar, kemudian
selain di pengaruhi oleh kadar air juga dapat di
menimbang massa briket yang terbakar. Lamanya
pengaruhi oleh bahan baku yang digunakan.
waktu penyalaan dihitung dengan menggunakan
stopwatch dan massa briket ditimbang
menggunakan...timbangan digital (Masthura, 2019).
(5)
Keterangan :
a : Massa Sampel
b : Waktu massa sampai briket habis terbakar (menit)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan
diperoleh hasil yang ditunjukkan oleh table 1 dan 2.

Table 1. Hasil Pengujian Briket 2 Jam Berdasarkan Gambar 4. Uji Kadar Abu terhadap Briket
SNI 01-6235-2000
Berdasarkan grafik hasil uji kadar abu pada
briket serbuk kayu dan daun jati kering yang
ditunjukkan oleh gambar 4 di dapatkan nilai kadar abu

16
Hidayat dkk. Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol.6, No.2, Tahun 2022, hal 14-19

antara 1% sampai 64%, kadar abu terendah sebesar


1% di peroleh dari briket sample G3 dengan
komposisi daun jati 100% pada variasi waktu 3 jam.
dan kadar abu tertinggi sebesar 64% di peroleh dari
briket sample A3 dengan komposisi sebuk kayu 100%
pada variasi waktu 3 jam. Berdasarkan pada SNI 01-
6235 2000 (%) kadar abu pada briket yaitu 8%, dari ke
14 sampel pemgujian mulai dari sample A2 sampai
dengan G3 hanya terdapat dua sampel yang memenuhi
sifat fisik kadar abu berdasarkan pada SNI 01-6235-
2000 yaitu sampel A2 komposisi serbuk kayu 100%
pada variasi waktu 2 jam menghasilkan kadar abu 7%
dan sampel G3 komposisi daun jati kering 100% pada Gambar 6. Nilai Kerapatan Terhadap Briket
variasi waktu 3 jam menghasilkan kadar abu 1%.
Antara sampel A3 dan sampel G3 memiliki selisih Berdasarkan dari gambar 6 terlihat nilai
kadar abu yang cukup jauh yaitu 63%. kerapatan pada briket yang dihasilkan tidak ada yang
memenuhi nilai standar kerapatan sesuai SNI 01-
6235-2000. Berdasarkan pada hasil pengujian
didapatkan nilai kerapatan terendah antara briket
serbuk kayu dan daun jati kering yaitu sampel A3
dengan komposisi serbuk kayu 100% pada variasi
waktu 3 jam yang menghasilkan nilai kerapatan 0,77
g/cm3. Sedangkan untuk nilai kerapatan tertinggi yaitu
pada sampel A2 dengan komposisi serbuk kayu 100%
pada variasi waktu 2 jam dengan nilai kerapatan 1
g/cm3. Sehingga nilai kerapatan yang di hasilkan pada
peneliatan ini tidak ada yang sesuai dengan standar
Gambar 5. Kadar Air Terhadap Briket kerapatan briket yaiu 0,44 g/cm3 pada SNI 01-6235-
2000. Antara sampel A3 dan sampel A2 memiliki
selisih nilai kerapatan yang signifikan yaitu 0,33
Berdasarkan dari gambar 5 diperoleh bahwa
g/cm3. Hal ini dapat di sebabkan karena teknik
kadar air adalah 1,78% - 2,45%. Kadar air terendah
pencetakan yang digunakan masih menggunakan
dimiliki oleh sampel C3 yaitu 1,78% dengan
tenaga manual, dengan penggunaan alat cetak yang
komposisi arang serbuk kayu 60% dan arang daun jati
manual dapat mengakibatkan tekanan pada saat
kering 40%, molase 25 gram pada variasi waktu 3
mencetak tidak terlalu rapat sehingga menyebabkan
jam. Sedangkan kadar air tertinggi dimiliki oleh
briket kurang rapat dan berpengeruh terhadap nilai
sampel sampel B2 yaitu 2,45% dengan komposisi
kerapatan briket yang di hasilkan.
arang serbuk kayu 80% dan arang daun jati kering
Dari data pengujian kadar abu tersebut dapat
20%, molase 25 gram pada variasi waktu 2 jam.
dikatakan bahwa pengaruh waktu pengarangan
Antara sampel C3 dan sampel B2 memiliki selisih
terhadap sifat briket tidak berpengaruh
kadar air yang signifikan yaitu 0,67%, seperti itu dapat
diakibatkan pada saat melakukan pengujian sampel
ditumbuk. Proses penumbukan ini menyebabkan pori
– pori briket semakin lebar sehingga menyebabkan
briket menjadi lebih mudah..menyerap air dari udara
dan melepaskan persentase kadar...air dalam briket..itu
sendiri. Dalam hal ini suhu lingkungan berpengaruh
terhadap proses pengeringan bahan baku
maupun..pengujian briket, karena sifat briket
yang..higrokopis (Denitaputri Andriani, 2021).

Gambar 7 Hasil Laju Pembakaran terhadap Briket

Berdasarkan grafik yang ditunjukkan oleh


gambar 7 terlihat nilai pengujian laju pembakaran
pada briket antara 4,85 g/menit – 7,05 g/menit. Laju
pembakaran paling lambat dimiliki oleh sampel A3
dengan komposisi arang serbuk kayu 100%, molase
25 gram pada variasi waktu 3 jam. Sedangkan laju
pembakaran tertinngi yaitu sampel D3 dengan

17
Hidayat dkk. Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol.6, No.2, Tahun 2022, hal 14-19

komposisi arang serbuk kayu 50% dan arang daun jati arang serbuk kayu 100% merupakan komposisi briket
kering 50% dengan molase 25 gram pada variasi yang terbaik.
waktu 3 jam. Antara sampel A3 dengan sampel D3
memiliki selisih yang sangat signifikan yaitu 2,2 KESIMPULAN
g/menit. Pada grafik di atas terlihat ada Kesimpulan dari penelitian ini adalah
kecenderungan yang naik pada laju pembakaran Komposisi yang paling sesuai dengan SNI 01-6235-
terhadap variasi waktu pengarangan 3 jam yang cukup 2000 didapatkan oleh sampel A3 dengan komposisi
signifikan. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa waktu arang serbuk kayu 100% moase 25 gram pada variasi
sangat berpengaruh terhadap laju pembakaran briket waktu 3 jam yang menhasilkan nilai kalor 6197 kal/g.
yang semakin...tinggi. Hal ini dapat di sebabkan Kemudian pengaruh waaktu pengarangan terhadap
pencampuran kedua bahan baku briket yang tidak sifat briket pada waktu 2 jam menghasilkan rata-rata
terhomogen dengan sempurna..dapat menyebabkan nilai kalor yang lebih tinggi dibandingkan dengan
timbulnya pori–pori yang terbentuk.di dalam waktu 3 jam.
adonan..briket, dengan demikian dapat membawa
briket semakin cepat habis terbakar. Dalam pengujian DAFTAR PUSTAKA
tersebut juga terlihat semakin banyak
komposisi..arang daun jati kering semakin tinggi nilai Almu, M. A., Syahrul, S., & Padang, Y. A. (2014).
laju pembakaran..suatu briket. Salah satu faktor Analisa Nilai Kalor Dan Laju Pembakaran Pada Briket
yang..menyebabkan laju pembakarana yaitu densitas Campuran Biji Nyamplung (Calophyllm Inophyllum)
dari briket. Memadukan kedua bahan baku briket Dan Abu Sekam Padi. Journal Dinamika Teknik
dapat berdampak..arang briket sulit menyatu sehingga Mesin, 4(2), 117–122.
terdapat…pori-pori yang….terbentuk….di dalam Ariwidyanata, R., Wibisono, Y., & Ahmad, M.
campuran.briket. Dengan demikian menyebabkan (2019). Karakteristik fisik briket dari campuran serbuk
briket menjadi cepat terbakar dan menjadi abu teh dan serbuk kayu trembesi ( S amanea Saman )
(Ariwidyanata et al., 2019). dengan perekat tepung tapioka Physical
Characteristics of Briquettes from Tea Powder
Mixture with Adhesives from Tapioca. Jurnal
Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem, 7(3),
245–252.
Arman, M., Makhsud, A., Aladin, A., Mustafiah, M.,
& Abdul Majid, R. (2017). Produksi Bahan Bakar
Alternatif Briket Dari Hasil Pirolisis Batubara Dan
Limbah Biomassa Tongkol Jagung. Journal Of
Chemical Process Engineering, 2(2), 16.
Berek, E. R. (2019). Uji Briket Bioarang yang
Diproses Menggunakan Arang Kotoran Sapi, Arang
Gambar 8. Hasil Lama Mulai Terbakar terhadap Kotoran Kambing dan Arang Kotoran Ayam dengan
Briket Penambahan Sekam Padi terhadap Kualitas yang
Berdasarkan grafik yang ditunjukkan oleh Dihasilkan. Journal of Animal Science, 4(4), 60–63.
gambar 8 terlihat lama mulai terbakar pada briket pada
briket antara 10 – 14 detik. Briket yang memiliki Denitaputri Andriani, N. (2021). Briket Bioarang Dari
waktu lama mulai terbakar paling cepat yaitu sampel Sludge Biogas Kotoran Sapi Dengan Penambahan
A2 dan sampel A3 dengan waktu 10 detik pada Arang Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Bakar
komposisi arang serbuk kayu 100%, molase 25 gram, Alternatif Terbarukan (Issue 1996).
variasi waktu 2 jam untuk sampel A2 dan variasi
waktu 3 jam untuk sampel A3. sedangkan briket yang Eka Putri, R., & Andasuryani, A. (2017). Studi Mutu
memiliki waktu lama mulai terbakar paling lama yaitu Briket Arang Dengan Bahan Baku Limbah Biomassa.
sampel F2 dengan komposisi arang serbuk kayu 20% Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 21(2), 143.
dan arang daun jati 80%, molase 25 gram pada variasi Ekayuliana, A., & Hidayati, N. (2020). Analisis Nilai
waktu 2 jam. Dari hasil tersebut dapat terlihat bahwa Kalor dan Nilai Ultimate Briket Sampah Organik
selisih waktu yang di hasilkan antara briket sampel A2 Dengan Bubur Kertas. Jurnal Mekanik Terapan, 1(2),
dan A3 dengan sampel F2 sangat jauh yaitu 4 detik. 107–115.
Sehingga berdasarkan grafik di atas dapat dikatakan
bahwa lama mulai terbakar pada suatu briket dapat di Elfiano, E., Subekti, P., & Sadil, A. (2014). Analisa
pengaruhi oleh lamanya waktu pengarangan bahan Proksimat Dan Nilai Kalor Pada Briket Bioarang
baku, semakin lama waktu pengarangan pada bahan Limbah Ampas Tebu Dan Arang Kayu. Jurnal
baku maka semakin cepat briket mulai terbakar. Dari Dinamika Teknik Mesin, 6(1), 57–64.
hasil pengujian lama mulai terbakar tersebut juga
menunjukan bahwa kualitas briket dengan komposisi

18
Hidayat dkk. Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan Vol.6, No.2, Tahun 2022, hal 14-19

Hasanah, M., Asahan, U., Mesin, P. T., & Utara, K. S. Ridhuan, K., Irawan, D., Zanaria, Y., & Adi, N.
(2019). Pengaruh Suhu Pemanasan Terhadap (2018). Pengaruh Cara Pembakaran Pirolisis Terhadap
Karakteristik. Jurnal Fakultas Teknik UNA, 1(1), 22– Karakteristik Dan Efisiensi Arang Dan Asap Cair
27. Yang Dihasilkan. In Forum Grup Diskusi Teknologi
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FGDT XI-PTM)
Indah Suryani, M. Yusuf Permana U., M. H. D. 141 (pp. 141–150).
(2012). Pembuatan Briket Arang Dari Campuran Buah
Bintaro Dan Tempurung Kelapa Menggunakan Sukowati, D., Ikmah, I., Dimyati, M., & Yulianti, I.
Perekat Amilum. Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 18, (2016). Briket Kulit Bawang Putih Dan Bawang
Januari 2012, 18(1), 24–29. Merah Sebagai Energi Alternatif Ramah Lingkungan.
Journal Of Material Dan Energi Indonesia, 06(01), 1–
Irmawati, I. (2020). Analisis Sifat Fisik Dan Kimia 7.
Briket Arang Dari Bonggol Jagung. Journal Of
Agritech Science, 4(1), 24–29. Sukowati, D., Yuwono, T. A., & Nurhayati, A. D.
(2019). Analisis Kualitas Briket Campuran Arang
Masthura, M. (2019). Analisis Fisis dan Laju Bonggol Jagung Dan Daun Jati. Musamus Journal Of
Pembakaran Briket Bioarang Dari Bahan Pelepah Science Education, 2, 1–8.
Pisang. Journal Of Fisika, Fakultas Sains Dan
Teknologi, 5(1), 58. Thoha, M. Y., & Fajrin, D. E. (2013). Pembuatan
Briket Arang dari Daun Jati dengan Sagu Aren
Muzakir, Nizar, M., & Yulianti, C. S. (2017). Sebagai Pengikat. Journal Teknik Kimia, Fakultas
Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Menjadi Briket Arang Teknik Universitas Sriwijaya, 17(1), 34–43.
Menggunakan Kanji Sebagai Perekat. Jurnal Serambi
Engineering, II(3), 124–129. Utomo, T. A. (2019). Karakteristik Briket Arang
Serbuk Gergaji Dengan Perekat Berbahan Tapioka,
Oliveria, G. M., & Iskandar, T. (2017). Optimalisasi Tepung Sagu, Dan Molase. Digital Repository
Proses Pembuatan Briket Arang Dari Jerami Padi Universitas Jember Jember.
Menggunakan Teknologi Slow Pyrolisis. Journal
Teknik Kimia, Fakultas Tribbuwana Tunggadewi. Wahyusi, K. N., Dewati, R., Ragilia, R. P., &
Kharisma, T. (2012). Briket arang kulit kacang tanah
Parinduri, L., & Parinduri, T. (2020). Konversi dengan proses karbonisasi. Jurnal Teknik Kimia, 6(2),
Biomassa Sebagai Sumber Energi Terbarukan. JET 70–73.
(Journal of Electrical Technology), 5(2), 88–92.
Yudanto, A., & Kartika, L. C. (2015). Pembuatan
Purwanto, J., & Sofyan, S. (2014). Pengaruh Suhu dan Briket Bioarang Dari Arang Serbuk Gergaji Kayu Jati.
Waktu Pengarangan Terhadap Kualitas Briket Arang Journal Of Universitas Stuttgart, 024, 1 of 5.
dari Limbah Tempurung Kelapa Sawit. Jurnal Litbang
Industri, 4(1), 29.

19

Anda mungkin juga menyukai