Anda di halaman 1dari 15

Pembuatan Briket

Dari Tongkol Jagung


Anggota Kelompok :
Aditya Putra Pratama Agustiva Ananda Putri
Defano Adrian Indra Prima
Rahmad Reza Pratama Rahmat Dwi Syaputra
Silvianur Yuni Ratna Sari
Latar Belakang

Energi merupakan permasalahan utama dunia saat ini. Tiap tahunnya kebutuhan akan energi semakin
meningkat seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas manusia yang menggunakan bahan bakar
terutama bahan bakar minyak yang diperoleh dari fosil tumbuhan maupun hewan.

Menipisnya sumber bahan bakar fosil perlu diantisipasi dengan mencari sumber energi alternatif. Sumber
energi alternative yang banyak dikembangkan dan diteliti saat ini adalah bahan bakar biomassa limbah
pertanian.

Biomassa yang berasal dari limbah hasil pertanian dan kehutanan merupakan bahan yang tidak berguna,
tetapi dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi bahan bakar alternatif, yaitu dengan mengubahnya
menjadi bioarang yang memiliki nilai kalor lebih tinggi daripada biomassa melalui proses pirolisis.
Dalam rangka pemanfaatannya sebagai bahan bakar maka limbah tersebut dapat diolah menjadi bahan
bakar padat dalam bentuk briket.
BRIKET
Briket merupakan konversi dari sumber energi padat berupa batubara yang dibentuk dan
dicampur dengan bahan baku lain sehingga memiliki nilai kalor yang lebih rendah daripada
nilai kalor batubara itu sendiri.
dikenal 2 jenis briket yaitu:
   

Tipe Yontan (silinder berlubang) Tipe Mametan (bantal/telur),

Biobriket didefinisikan sebagai bahan bakar yang berwujud padat dan berasal dari sisa-sisa
bahan organik yang mengalami proses pemampatan dengan daya tekan tertentu.
Tongkol Jagung
Merupakan bagian dalam organ Betina tempat bulir duduk menempel.

Istilah ini juga dipakai untuk menyebut seluruh bagian jagung betina ("buah jagung").

Tongkol terbungkus oleh kelobot (kulit "buah jagung").

Secara morfologi, tongkol jagung adalah tangkai utama malai yang termodifikasi. Malai organ
jantan pada jagung dapat memunculkan bulir pada kondisi tertentu.

Tongkol jagung muda, disebut juga babycorn.

Tongkol yang tua ringan namun kuat, dan menjadi sumber furfural,
sejenis monosakarida dengan lima atom karbon.
Proses Pengarangan
Proses pembakaran merupakan R eaksi K imia antara bahan bakar dengan Oksigen (O2) dari udara.
Proses pembakaran dapat dikelompokkan menjadi dua jenis:

Pembakaran Sempurna Pembakaran Tidak Sempurna

Terjadi apabila terdapat cukup oksigen (O2) yang dapat Terjadi apabila ketersediaan oksigen (O2) yang ada
membakar bahan bakar yang tersedia sehingga tidak mencukupi untuk membakar habis semua bahan
menghasilkan karbon dioksida dan air, suatu proses bakar yang ada. Proses pembakaran tidak sempurna ini
pembakaran dapat dikatakan sempurna apabila sering pula disebut sebagai proses pengarangan, karena
diperoleh abu sebagai residunya. residu yang dihasilkan dari proses ini berupa arang.
Bahan Perekat
Berdasarkan fungsi dan kualitas perekat, pemilihan bahan perekat dapat dibagi seperti:

1) Berdasarkan Sifat Atau Bahan Baku Perekatan Briket


a. Memiliki gaya kohesi yang baik bila dicampur dengan semikokas atau batubara.
b. Mudah terbakar dan tidak berasap
c. Mudah didapat dalam jumlah banyak dan murah harganya.
d. Tidak mengeluarkan bau, tidak beracun dan tidak berbahaya.
2) Berdasarkan Jenis

a. Pengikat Anorganik : semen, tanah liat, dan natrium silica.

b. Pengikat Organik : kanji, tar, aspal, amilum, molase dan paraffin.


Pembuatan Briket Tongkol
Pembuatan briket tongkol jagung Jagung
* Alat
Pipa Kompor Wajan Piasu Blender Saringan

Ukuran Pipa
Diamerter Pipa Kecil 0,5”
Diameter Pipa Besar 2”
Panjang Pipa 4 Cm
*Bahan
Tongkol Jagung Tepung Kanji Air Minyak Tanah
Proses Pembuatan
Pembuatan briket tongkol jagung

Tongkol di Potong Tongkol dibelender Kemudian disangrai Dijemur 2 sampai Diayak dengan
dan dikeringkan sampai halus 10 Menit 3 Hari saringan

Dibuat Perekat dari


Dilakukan Ujia Bakar Kemudian dijemur Dicampur dengan bahan Hasil Ayakan halus
Kemudian dicetak Briket tepung Tapioka
7 Hari
Tahap Pembuatan
Pembuatan briket tongkol jagung
1. Pengecilan ukuran bahan baku dengan blender.
2. Disangrai bahan baku.
3. Penjemuran bahan baku.
4. Penyaringan bahan baku hingga menjdai partikel kecil.
5. Dibuat perekat dari campuran tepung tapioca dan air.
6. Pencampuran bahan baku dan perekat.
7. Masukkan ke cetakan dan padatkan.
8. Keluarkan dari cetakan dan jemur.
9. Lakukan uji pembakaran.
Pengujian Pembakaran
Pembuatan briket tongkol jagung

Before After
Dengan waktu pembakaran
01:15:14.50
Hasil dan Pembahasan
Pembuatan briket tongkol jagung
1. HASIL
Hasil dan Pembahasan
Pembuatan briket tongkol jagung
2. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini dilakukan pembuatan Briket menggunakan limbah organik yaitu tongkol
jagung,tongkol jangung sebagai bentuk limbah biomassa yang memiliki jumlah melimpah dan berpotensi
sebagai sumber energy alternative namun belum termanfaatkan dengan baik. Dengan teknologi pembriketan
limbah biomassa seperti tongkol jagung dapat ditungkatkan nilai gunanya sehingga dapat dijadikan bahan
bakar, sebagai pengganti bahan bakar fosil. Adapun proses pembuatanya yaitu dilakukan pengecilan ukuran
terhadap bahan baku dengan menggunakan blender, kemudian bahan baku di keringan dengan cara disangrai
dan dijemur di ruangan terbuka dibawah sinar matahari langsung selama 2 hari. Hasil bahan baku yang
dijemur kemudian disaring dan didapatkan partikelnya yang halus.
Kemudian bahan baku yang telah halus dicampur dengan menggunakan lem yang telah dibuat
menggunakan tepung tapioka yang dimasak menggunakan air. Setelah itu bahan dituangkan kedalam cetakan
yang telah di sediakan sampe padat, kemudian bahan di keluarkan dari cetakan tersebut dan di jemur selama
1-2 minggu. Setelah kering jadilah briket nya dan briket dapat di uji pembakaranya.
Hasil dan Pembahasan
Pembuatan briket tongkol jagung
Dalam pembuatan briket ini menggunkan tepung tapioka sebagai bahan perekat, karena bahan tapioka
ini mudah dibakar saat sudah mengering bersama bahan baku, kemudian desain briketnya yang seperti donat
cuman tingginya sekitar 4cm , tujuanya agar ada sirkulasi udara yang memudahkan proses pembakaran,
karena pembakarang sangat membutuhkan oksigen.

Dalam uji pembakaran diperoleh data waktu pembakaran briket dengan volume sebesar 18,487 in3
selama 75 menit, dengan besar api pembakaran cukup besar, untuk penambahan bahan bakar seperti minyak
tanah di awal pembakaran di lakukan dua kali, hal ini bisa terjadi karena kurangnya sirkulasi udara ataupun
bahan briket yang di bagian dalam belum kering sepenuhnya. Kandungan asap pada pembakaran briket
hamper sama dengan pembakaran kayu pada umumnya dan aroma yang di hasilkan saat pembakaran tidak
menyengat.
Kesimpulan

1. Proses pembuatan Briket dengan bahan baku biomassa, dengan cara mencampurkan
bahan baku yang dihaluskan dengan bahan perekat organic, sehingga saat briket
dikeringkan dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar.

2. Uji pembakaran dan volume diperoleh pembakaran 18,487 in3 briket memakan
waktu 75 menit
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai