Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT DAN MESIN PERTANIAN


(TPT 2028)
ACARA III
PENGENALAN DASAR ALAT & MESIN PENGENDALI HAMA &
PENYAKIT TANAMAN DAN KALIBERASI SPRAYER

DISUSUN OLEH:
NAMA : NOFA TRI AYU ADINA
NIM : 18/425344/TP/12045
GOLONGAN : RABU B
CO. ASS : 1. ARJUNA MAULANA RIFQI
2. GIGIEH HENGGAR JAYA

LABORATORIUM ENERGI DAN MESIN PERTANIAN


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSITEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris dengan tingkat kesuburan tanah yang
tinggi. Pertanian di Indonesia merupakan sektor terpenting dalam negara karena
pertanian menjadi penopang pemenuhan kebutuhan pangan manusia yang harus
dipenuhi setiap harinya. Kebutuhan pangan harus tercukupi sehingga dilakukan
berbagai cara untuk meningkatkan produksi pangan. Bidang pertanian juga tidak
lepas dari perkembangan teknologi.
Dalam pengembangan sektor pertanian, ada banyak permasalahan yang
dihadapi pengelola pertanian seperti hama dan penyakit pada tumbuhan.
Pengendalian hama/penyakit umumnya menggunakan insektisida yang disemprot
menggunakan penyemprot manual. Namun seiring dengan perkembangan
teknologi, kemampuan penggunaan teknologi juga. Teknologi modern yang
digunakan adalah alat atau mesin dalam proses pengendalian hama seperti
sprayer.
Oleh karena itu, sebagai mahasiswa Teknik Pertanian dan Biosistem dilakukan
praktikum acara 3 ini agar dapat mengetahui karakteristik dan cara kaliberasi dari
sprayer yang baik dan benar yang dapat digunakan untuk menangani masalah
pertanian dilapangan dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman
menggunakan sprayer.

B. Tujuan
Untuk mendapatkan persyaratan agroteknis yang diperlukan serta
mempelajari cara pengaturan bagian-bagian sprayer dalam kaitannya dengan
penggunaan sprayer tersebut untuk melakukan pengendalian hama dan penyakit
tanaman dengan dosis penggunaan obat-obatan yang tertentu, yang diberikan
dalam konsentrasi larutan yang tertentu pula.
Untuk mempelajari prinsip kerja serta cara pengaturan bagian-bagian mist
blower dalam kaitannya dengan penggunaannya mesin tersebut dalam
pengendalian hama dan penyakit tanaman baik di lapangan maupun di dalam
ruangan, dengan penggunaan obat tertentu, yang diberikan dalam bentuk larutan
cairan maupun dalam bentuk pupuk(powder).

C. Manfaat
Dapat mengetahui fungsi dari masing-masing bagian sprayer dan fungsi alat
secara keseluruhan sertakita juga dapat mengetahui atau mengatasi apabila terjadi
kerusakan pada alat pengendali hama tersebut dan mengetahui mekanisme kerja
dari alat pengendali hama baik sprayer maupun mist blower.
BAB II
DASAR TEORI
Berbagai macam peralatan diciptakan untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas hasil pertanian agar memiliki daya saing. Seperti digunakan alat mesin
pengendali hama yaitu sprayer. Sprayer adalah alat mesin atau bentuk mekanisme
yang memecah suatu cairan atau larutan suspensi menjadi partikel-partikel kecil
(butiran tetesan). Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang diperlukan
dalam pemberantasan dan pengendalian hama dan penyakit tumbuhan
(Priyatmoko, dkk, 2016).
Prinsip kerja sprayer adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus
yang menyerupai kabut. Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan
dengan menggunakan proses pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan
(hydraulic atomization), yakni tekanan dalam tabung khusus dipompa sehingga
mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karet
menuju ke alat pengabut bersama dengan cairan. Cairan dengan tekanan tinggi
dan mengalir melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan akan
pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus.Dengan bentuk dan ukuran
yang halus ini maka pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke seluruh
permukaan daun atau tajuk tanaman(Sudarmo, 1997).
Tipe-tipe sprayer ditinjau dari prinsip kerjanya seperti sprayer Hidrolik,
sprayer Hidropneumatik, sprayer Tiup, dan sprayer Aerosol. Terdapat pula
sprayer untuk keperluan pertanian dikenal dengan 3 jenis sprayer yakni knapsack
sprayer, motor sprayer, dan CDA sprayer. Contoh motor sprayer adalah mist
blower. Terdapat pula teknik pengembangan penyemprotan dengan
menggunakan teknologi drone. Drone dikembangkan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas penyemprotan, khususnya pada lahan yang sulit dijangkau
oleh tenaga manusia(Nutani, 2018).
Nozzle merupakan bagian utama dari sprayer. Nozzle berfungsi untuk
memecah cairan menjadi butiran-butiran halus agar lebih mudah disebar ke
tanaman. Nozzle adalah bagian sprayer yang menentukan karakteristik semprotan
yaitu pengeluaran, sudut penyemprotan, lebar penutupan, pola semprotan, dan
pola penyebaran yang dihasilkan. Nozzle dibuat dalam bermacam-macam disain.
Setiap Terdapat macam-macam dari nozzle yaitu solid cone nozzel, hollow cone
nozzle, flat fan nozzle, even flat fan nozzle, dan flood nozzle (Barus, 2003).
Persyaratan agroteknis seperti yang diperlukan sebelum sprayer digunakan
yaitu diperlukan pengukuran-pengukuran kalibrasi. Kalibrasi adalah usaha untuk
menentukan atau memperbaiki mesin untuk mengembalikan pada settingan awal
dan ukuran yang sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, kalibrasi berhubungan dengan
penggunaan volume bahan kimia yang disemprotkan untuksuatuluasan tanam.
Kalibrasi ini bisa dilakukan dengan cara laboratorium dan di lapangan secara
langsung(Purwadi, 1999).
Menurut Anonim (2018), salah satu jenis prayer yaitu mist blower. Mist
blower merupakan alat yang bisa membentuk partikel-partikel sangat kecil dari
suatu campuran insektisida dan fungisida berkonsentrasi tinggi serta
mendispersikannya ke dalam suatu arus udara kecepatan tinggi. Bahan yang
dipakai berupa larutan atau suspensi. Mist blower ini termasuk dalam salah satu
tipe dari sprayer yang memakai tenaga motor dengan ukuran kecil.
Menurut Richi (2016), terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas
penggunaan sprayer yaitu:
1. Lebar nozzle, dimana semakin lebar nozzle untuk tipe yang sama, maka
penyebaran ukuran butirannya makin tidak seragam dan mempunyai ukuran
butiran yang menjadi lebih besar.
2. Tekanan, dimana tekanan akan mempengaruhi ukuran butiran cairan yang
dihasilkan untuk suatu nozzle yang sama. Semakin besar tekanannya proses
penumbukan 4 cairan pada waktu akan keluar dari nozzle akan semakin besar
3. Bentuk nozzle, dimana setiap nozzle mempunyai ciri sendiri dalam hal
pembentukan ukuran butirannya
4. Faktor yang ditentukan oleh cairannya yaitu viskositas, dimana harga kerapatan
cairan (density) dan tegangan sangat mempengaruhi bentuk ukuran butiran
maupun penyebaran butirannya.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Alat
1. Alat penyemprot (Knapsack sprayer dan mist blower)
2. Botol/gelas plastik
3. Stopwatch
4. Gelas ukur
5. Mist blower
6. Meteran.

B. Bahan
1. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air jernih.

C. Cara kerja
1. Spesifikasisprayer
Bagian-bagian sprayer diamati dan ditentukan fungsi dari bagian-
bagian tersebut. Spesifikasi sprayer ditentukandengan cara bagian-bagian
dari sprayer diukur.
2. Kalibrasi sprayer
Tangki sprayer diisi dengan air jernih. Botol / gelas plastik disusun
tepat di bawah alur dari seng plastik, agar air hasil penyemprotan dapat
tertampung. Sprayer dipompa hingga barometer menunjukkan angka
pada tekanan 6 kg/cm2. Kran slang air dibuka dan pada waktu yang
bersamaan stopwatch diaktifkan. Waktu yang diperlukan untuk
penyemprotan pada tekanan 6-5 kg/cm2 dicatat.Volume air yang
tertampung pada tiap-tiap gelas plastik penampung air diukur dengan
menggunakan gelas ukur. Cara kerja poin 1 sampai 6 diulangi untuk
variasi tekanan 5-4 kg/cm2 dan 4-3 kg/cm2. Cara kerja poin 1 sampai 7
dilakukan sebanyak dua kali ulangan. Hasil pengamatan dicatat pada
blangko yang tersedia dan selanjutnya dilakukan analisa dari data yang
diperoleh.
3. Pengenalan mist blower:
Kondisi fisik dari mist blowerdiamati berikut alat pendukungnya.
Spesifikasi mist blower dicatat berikut alat pendukungnya ke dalam
blangko spesifikasiyang telah tersedia.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA
A. Hasil Pengamatan
1.1 Sprayer
a. Spesifikasi Sprayer
Nama : Sprayer
Merek : Maruyama
Model : MHC 11
Type : Hand Sprayer
No. Seri :-
Buatan : Jepang
Tahun Pembuatan :-
Jenis sprayer : Knapsack
Jenis pompa penekan : Menggunakan kompresor
Jenis nozzle : Solid Cone Nozzle
Jumlah nozzle :1
Harga Skala Tekanan Tangki : 0-10 kg/cm2
Kapasitas Tangki : 11,34 L
Berat :-
Spesikasi lainnya (Tabung Penyimpanan)
Tinggi : 71 cm
Diameter : 72,5 cm
Panjang Selang : 175 cm
Panjang Batang Sprayer : 61,5 cm
b. Bagian-bagian sprayer

Keterangan :
1. Pompa injeksi : memasukkan udara
2. Indikator tekanan : mengukur besar tekanan sprayer
3. Tangki : tempat menyimpan cairan
4. Selang : menghubungkan kran dengan nozzle
5. Tabung : sebagai penyimpan cairan
6. Kran sprayer : membuka atau menutup dan mengalirkan
air
7. Nozzle : menyemprotkan cairan
8. Tangkai nozzle : pegangan nozzle

1.2 Mist Blower


a. Spesifikasi :
Nama : Mist Blower
Merek : Shikutani
Model : DMG-70
Type : -
No. Seri : 28457
Buatan : Jepang
Tahun Pembuatan : -
Jenis : Knapsack
Ukuran (PxLxT) : 142/42/64 cm
Berat Kosong : -
Kapasitas Tangki Obat-Obatan : -
Kapasitas tangki Bahan Bakar : -
Debit Maksimum :
Mist : -
Duster : -
Granuler : -
Maksimum Kecepatan Udara : -
Maksimum Volume Udara : -
Panjang Pipa Penghembus : -
Motor Penggerak :
Merek : -
Model : -
Daya / rpm : -
Isi Silinder : -
Spesifikasi Lainnya :
Jenis Motor Penggerak : Motor bensin 2 tak
Perbandingan Kompresi : 25 : 1
b. bagian-bagian mist blower
Keterangan :
1. Tangki bahan kimia : tempat menampung bahan kimia
yang akan disemprotkan
2. Tangki bahan bakar : tempat menampung bahan bakar
yang akan digunakan
3. Busi : untuk pengapian
motor
4. Knalpot : mengeluarkan sisa pembakaran
5. Engkol : menyalakan mesin
6. Standar : menyangga alat
7. Filter : menyaring udara yang akan
digunakan
8. Nozzle : menyemprotkan cairan yang akan
digunakan
9. Selang udara : menyalurkan udara
10. Selang cairan : saluran penyemprotan cairan
11. Gas : membesar kecilkan putaran motor

1.3 Kaliberasi sprayer


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Sprayer
Gelas Tekanan 6-5 Tekanan 5-4 Tekanan 4-3
(kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2)
Ul 1 Ul 2 ̅̅̅
𝑋𝑖 Ul 1 Ul 2 ̅̅̅
𝑋𝑖 Ul 1 Ul 2 ̅̅̅
𝑋𝑖
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 1 0,5 0 0 0
3 0 1 0,5 0 1,4 0,7 1 1 1
4 1,6 2,8 2,2 2 3,2 2,6 2,8 2,8 2,8
5 5,2 7,6 6,4 8,2 9,8 9 9 9,2 9,1
6 16 24 20 28 30 29 30 30 30
7 32 60 46 72,4 82 77,2 106 94 100
8 30 64 47 60 84 72 111 114 112,5
9 42 81 61,5 83 105 94 148 147 147,5
10 28 51 39,5 42 82 62 105 95 100
11 21 32 26,5 34 40 37 51 65 58
12 64 100 82 87 125 106 173 185 179
13 60 103 81,5 109 146 127,5 198 183 190,5
14 22 61 41,5 60 80 70 100 94 97
15 21 41 31 43 51 47 64 58 61
16 5,8 10,4 8,1 10 13 11,5 13 12 12,5
17 2,9 3 2,95 3,2 4,2 3,7 4 4,2 4,1
18 0 0 0 2 1,8 1,9 1,2 1 1,1
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0
̅̅̅
∑𝑋𝑖1 = 496,65 ̅̅̅
∑𝑋𝑖2 =751,6 ̅̅̅
∑𝑋𝑖3 =1106,1
Waktu 23,12 46,90 50,03 64,39 91,85 97,12
(s)
Lebar
Kerja 83,5 90 90 104 96 96
(cm)

Berdasarkan data diatas, diperoleh grafik sebagai berikut:

Gamabar 1. Grafik Volume (ml) vs Nomor Gelas


Gambar 2. Grafik Overlapping

B. Analisa Data
∑(∑Xij) = ∑Xi1 + ∑Xi2 + ∑Xi3
= 496,65 + 751,6 + 1106,1
= 2354,35

np (jumlah gelas) = 20 buah


nv (jumlah variansi) = 3 macam
dbv = nv – 1 = 3 – 1 = 2
dbu = nv (nu – 1) = 3 (2 – 1) = 3

(∑Xij)2
FK = 𝑛𝑣 ×𝑛𝑝

(2354,35)2
= 3 × 20

= 92382,732

JKgelas = ∑(Xi)2 - FK
= 464557,17- 92382,732
= 372174,438
JKtotal = ∑(∑Xi)2 – FK
= 678340,331- 92382,732
= 585957,599

JKvolume = JKT – JKG


= 585957,599 - 372174,438
= 213783,161

𝐽𝐾𝑉
KTV = 𝑑𝑏𝑣
213783,161
= 2

=106891,58

𝐽𝐾𝑃
KTU = 𝑑𝑏𝑢
372174,438
= 3

= 124058,146

𝐾𝑇𝑉
Fhitung = 𝐾𝑇𝑈
106891,58
= 124058,146

= 0,86162484
Ftabel = F(5%;dbv;dbu)
Ftabel = 9,552
0,86162484 < 9,552
Karena Fhitung<Ftabel maka Ho diterima, sehingga variasi tekanan tidak
mempengaruhi persebaran larutan oleh sprayer.
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Sprayer adalah alat mesin atau bentuk mekanisme yang memecah suatu
cairan atau larutan suspensi menjadi partikel-partikel kecil (butiran
tetesan).Bagian-bagian sprayer meliputi tangki, pompa, nozzle, slang,
pengaduk, klep penutup, manometer, tabung sprayer, kran, dan lain-lain.
2. Mist blower merupakan alat yang bisa membentuk partikel-partikel sangat
kecil dari suatu campuran insektisida dan fungisida berkonsentrasi tinggi
serta mendispersikannya ke dalam suatu arus udara kecepatan tinggi.
Bahan yang dipakai berupa larutan atau suspensi. Mist blower ini
termasuk dalam salah satu tipe dari sprayer yang memakai tenaga motor
dengan ukuran kecil.

B. Saran
Praktikum yang telah dilaksanakan berjalan dengan baik, praktikan dapat
memahami dengan baik cara kaliberasi sprayer.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2018. Kebutuhan Wajib Petani Adalah Mist Blower. Diakses dalam
https://hargamesin.org/kebutuhan-wajib-petani-adalah-mist-blower/ pada
22 Oktober 2019 pukul 16.23 WIB.
Barus, Emanuel. 2003. Pengendalian Gulma di Perkebunan. Yogyakarta:Kanisius.
Nutani. 2018. Pengenalan Dasar Alat Semprot(Sprayer). Diakses dalam
https://www.nutani.com/pengenalan-dasar-alat-semprot-sprayer.html pada 22
Oktober 2019 pukul 16.07 WIB.
Priyatmoko, A. Widodo dan Salahudin. 2016. Analisis Tekanan Tangki Sprayer
Dengan Variasi Besar Diameter Roda dan Panjang Taus Engkol Peluncur
Dengan Menggunakan Satu Pompa Pada Sprayer Semi Otomatis. Jurnal
Wahana Ilmuan. 1(1):94-101.
Richi, Z. 2016. Pengaturan Penyemprotan Optimum Pada Berbagai Dosis Dan
Konsentrasi Herbisida Menggunakan Sprayer 2-In-1 . Diakses dalam
http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/86006/1/F16rzs.pdf
pada 22 Oktober 2019 pukul 16.42 WIB.
Sudarmo, RM. 1997. Pengendalian Serangga Hama Sayuran dan Palawija.
Kanisius. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai