Alsintan
(Penggunaan Sprayer)
Oleh :
Kelompok 1A
Nama : Asep Abdul Jabar 10307009
Mellani Indah Saputri 10307027
Muhammad Zaki 10307031
Reva Novanti 10307041
Tanggal : Kamis, 2 Juni 2022
Waktu : 09.00-12.30 WIB
Dosen Penilai : Enceng Sobari, S.P. M.P.
LABORATORIUM ALSINTAN
PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI
JURUSAN AGROINDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI SUBANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Membuat SOP pengoperasian dan perawatan alat semprot (sprayer)
2. Mampu mengoperasikan berbagai jenis alat semprot (sprayer)
3. Mengetahui jarak dan tekanan yang dihasilkan alat semprot
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1.2 Bahan
1. Air
2. Bahan bakar bensin
Waktu semprot 3L
Jenis Alat sprayer Jarak (m) Diameter (m)
air
Manual 6 1,18 2 menit 45 detik
Mesin 7,2 2,5 Tidak di uji
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum alat dan mesin pertanian kali ini tentang alat semprot tangan
tipe punggung (knapsack) yaitu tentang cara pengoperasian dan perbandingan jarak
yang dihasilkan dari jenis alat semprot yang berbeda, yaitu alat semprot manual dan
alat semprot menggunakan mesin bahan bakar minyak.
Untuk perbandingan jarak dan diameter semburan air yang dihasilkan dari
masing-masing alat semprot terlihat berbedaan, dimana alat semprot mesin
menghasilkan jarak lebih jauh sekitar 7,2 meter dibandingkan dengan alat semprot
manual yang menghasilkan jarak hanya 6 meter. Perbedaan yang tidak jauh itu bisa
disebabkan karena perbedaan tekanan yang diberikan. Semakin besar tekanan yang
diberikan semakin besar juga air yang dikeluarkan. Seperti yang diketahui bahwa
tenaga mesin lebih unggul dibandingkan alat menggunakan tenaga manusia. Sesuai
dengan pernyataan (Hermawan, 2012), Tekanan dari pompa bermotor menghasil
tekanan yang tinggi, dan memberikan ukuran diameter butiran semprot yang lebih
halus.
Pada sprayer manual untuk menghasilkan 3 liter air membutuhkan waktuk
2 menit 45 detik. Hal tersebut bisa berbeda susai tekanan yang diberikan, karena
alat semprot manual sangan sensitif pada tekanan yang diberikan. Jika telat
memompa akan mempengaruhi tekanan yang diberikan begitupun debit air yang
dikeluarkan. Jika dibandingkan dengan alat semprot mesin, pada penelitian (Guntur
dkk., 2016) untuk tekanan yang paling tinggi menghasilkan 5 liter air/ menit. Hal
tersebut sangat berkaitan dengan pernyataan (Annafiyah dkk., 2021), Tenaga
berasal dari mesin motor bakar internal menghasilkan Debit air yang dikeluarkan
dan tekanan kerja lebih stabil jika dibandingkan dengan alat semprot manual yang
menggunakan tangan manusia sehingga tekanan yang dihasilkan tidak stabil.
Masing-masing alat semprot dengan jenis tenaga penggerak yang berbeda
memiliki kelebihan dan kekurangnya masing-masing. Untuk alat semprot mesin
memiliki keunggulan yaitu, 1) Memiliki mutu semprotan yang baik dengan
penggabutan yang lebih halus dan tekanan yang yang tinggi memungkinkan semua
bagian daun atau bagian yang ingin dilindungi tersemprot dengan merata, 2)
Kestabilan pada semprotan dan aplikasi lebih terjamin Sehingga bahan dapat
sampai ke tanaman lebih merata. 3) Kekuatan air yang keluar dari nozzle knapsack
motor sprayer lebih panjang mencapai 7.5 meter. 4) Tidak membutuhkan tenaga
yang besar pada saat pengaplikasian karena tidak menggunakan pompa. Sehingga,
waktu pengaplikasian lebih cepat. Untuk kelemahan alat semprot mesin memiliki
kelemahan diantaranya,1) Bobot alat yang cukup berat sekitar 7kg. 2) Proses
pengaplikasian knapsack motor sprayer harus menggunakan bahan bakar (bensin)
dan oli (Agip). 3) Harga alat yang cukup mahal.
Selain alat semprot mesin, alat semprot manual juga memiliki kelebihan dan
kekurangan yang dimilikinya, yaitu, 1) Harganya yang terjangkau. 2) Tidak ada
getaran yang mengganggu. Kekurangan dari mesin semprot manual lebih banyak
dibandingkan kelebihan berikut adalah kekurangan dari alat semprot manual, 1)
Memiliki tekanan pompa diafragma dan spray tersebut menghasilkan semprotan
yang relatif rendah, apalagi saat operator yang menjalankan sudah kelelahan untuk
menggerakkan tuas pompanya. 2) Kinerja penyemprotannya kurang sempurna,
butirannya tidak halus dan tidak sampai pada permukaan daun atau tanaman
sehingga tidak merata. 3) Memiliki kapasitas kerja yang rendah akibatnya target
luasan kebun yang diaplikasikan dalam waktu disediakan tidak dapat terselesaikan.
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan, adapun
kesimpulannya:
1. Nozzle mengeluarkan butiran halus (droplet) sesuai tekanan yang diberikan
oleh mesin semprot (sprayer).
2. Mesin semprot tipe gendong dengan tenaga mesin menyemprotkan air lebih
jauh jarak dan diameter air yang turun lebih luas dibandingkan mesin
semprot manual. Jarak maksimal yang dihasilkan mesin sprayer tenaga
mesin sejauh 7,2 m dan mesin sprayer 6 m.
3. Alat semprot mesin lebih efektif digunakan karena memiliki daya semprot
yang tinggi tidak memakan waktu banyak sehingga, bisa mengerjakan lebih
banyak serta dapat menyemprotkan pestisida atau pupuk lebih merata
sehingga menghembat biaya pengeluaran dan juga menghemat tenaga.
6.2 Saran
Sebaiknya, sebelum melakukan praktikum alat semprot yang sifatnya semi
otomatis di isi bahan bakar dan isi daya terlebih dahulu sebelum digunakan untuk
praktikum. Agar tidak menghambat proses praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, M., & Ahsan, M. (2021). Rancang Bangun Sistem Monitoring Dan
57–67.
Annafiyah, A., Anam, S., & Fatah, M. (2021). Rancang Bangun Sprayer Pestisida
Arifin, E., & Sainima, J. (2017). Perancangan Alat Penyemprot Hama Tanaman
Tipe Knapsack Berbasis Solar Panel 20 Wp. Motor Bakar : Jurnal Teknik
Guntur, A. P., Iqbal, I., & Sapsal, M. T. (2016). Uji Kinerja Knapsack Sprayer Tipe
91–98. https://doi.org/10.19028/jtep.26.2.91-98
Mulyadi, M., Margianto, M., & Marlina, E. (2017). Pengaruh Jarak Semprot Nozzle
Priyatmoko, A., Widodo, S., & Salahudin, X. (2016). Analisis Tekanan Tangki
Santosa, S., Mislaini, M., & Azhari, I. (2012). Kajian Tekno Ekonomi Alat Semprot
71.
Sari, V. I., & Prasetio, A. D. (2021). Perbedaan Penggunaan Nozzle Polijet Dan
https://doi.org/10.35760/jpp.2021.v5i1.3682
LEMBAR KONTRIBUSI