Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT DAN MESIN BUDIDAYA PERTANIAN


“SPRAYER”

Disusun oleh:

NAMA : Vavo Janmartin Sitanggang


NIM : 185100207111005
KELOMPOK : E4
ASISTEN : 1. ACHMAD ILMI ARYA PUTRA
2. MUHAMMAD AFRIZALHIDAYATULLAH

LABORATORIUM DAYA DAN MESIN PERTANIAN


JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Prabaningrum (2017), menyatakan bahwa “Dalam budidaya tanaman sayuran, petani
hampir selalu dihadapkan pada masalah serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
Sebagian besar petani (98%) menggunakan pestisida untuk mengatasinya dan penyemprotan
merupakan cara yang paling umum (71,4%) digunakan. Dalam penyemprotan pestisida, alat
semprot akan memecah larutan semprot menjadi butiran-butiran halus (droplet) lalu
didistribusikan ke seluruh bidang sasaran hingga seluruh bidang sasaran tersebut tertutup
oleh butiran semprot.”.
Yulianto (2017), menyatakan bahwa “Salah satu kendala dalam pengelolaan kebun
yaitu adanya gangguan yang disebabkan oleh gulma. Prinsip utama dalam pengendalian
gulma adalah melakukan upaya untuk mengurangi populasi gulma sebelum gulma itu
merugikan tanaman melalui berbagai cara seperti kimiawi, biologis, mekanis, kultur teknis atau
kombinasi dari cara-cara tersebut. Pengendalian secara kimiawi adalah pengendalian gulma
dengan menggunakan bahan kimia yang dapat menekan laju pertumbuhan gulma yang
disebut herbisida.”.

1.2. Tujuan
- Memahami prinsip kerja dari sprayer
- Memahami karakteristik sprayer dari penggunaan nozel
- Mengetahui distribusi butiran cairan yang dihasilkan dari sprayer
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Defenisi Sprayer
Harnata (2018), menyatakan bahwa “Alat penyemprot (sprayer) adalah alat/mesin
yang berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan atau suspense menjadi butiran cairan
(droplets) atau sprayer. Sprayer juga merupakan alat aplikator pestisida yang sangat
diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama dan penyakit tumbuhan.
Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan
dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida
yang akan disemprotkan.”.
Prabaningrum (2017), menyatakan bahwa “Alat penyemprot (Sprayer) pada pertanian
biasanya digunakan untuk menyemprot pestisida. Dalam penyemprotan pestisida, alat
semprot akan memecah larutan semprot menjadi butiran-butiran halus (droplet) lalu
didistribusikan ke seluruh bidang sasaran hingga seluruh bidang sasaran tersebut tertutup
oleh butiran semprot. Efikasi pestisida dipengaruhi oleh teknik penyemprotan yang meliputi
sudut penyemprotan, bentuk alat penyemprot, pola distribusi, volume semprot, dan panjang
jangkauan cairan semprot.”.

2.2. Prinsip Kerja Sprayer


Hernata (2018), menyatakan bahwa “Sprayer juga didefinisikan sebagai alat aplikator
pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama &
penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi
yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan
penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan. Efesiensi dan efektivitas alat semprot
ini ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bahan aktif tersebut yang terkandung di dalam setiap
butiran larutan tersemprot (droplet) yang melekat pada objek dan sasaran semprot.”. Dalam
penyemprotan pestisida, alat semprot akan memecah larutan semprot menjadi butiran-butiran
halus (droplet) lalu didistribusikan ke seluruh bidang sasaran hingga seluruh bidang sasaran
tersebut tertutup oleh butiran semprot (Prabaningrum, 2017).
Gaodi et al (2016), menyatakan bahwa “Semburan udara mengalir melalui semburan
semprotan selang pengiriman dan tabung nosel dan mengeluarkan cairan semprotan dalam
ledakan ini. Ledakan udara menyemprotkan cairan semprotan menjadi tetesan halus. Udara
bertindak sebagai pembawa. Lebih cepat udara ditekan lebih banyak atomisasi. Hal ini juga
digunakan sebagai blower. Peniup kabut penyebab hilangnya cukup banyak alat peniup
herbisida yaitu: oleh angin.”.

2.3. Macam-macam Sprayer + Foto Sprayer


Hernata (2018), menyatakan bahwa “Di dunia industry khusunya dalam bidang
pertanian tentunya sudah mengenal alat semprot hama (sprayer).Sprayer untuk keperluan
pertanian dikenal dengan 3 jenis sprayer, yakni knapsack sprayer, motor sprayer, dan CDA
sprayer. Meskipun semua termasuk dalam perlatan dalam alat semprot(sprayer), namun alat
semprot tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.”.
Gaodi et al (2016), menyatakan bahwa “Penyemprot kaki / penyemprot pompa pedal
adalah penyemprot yang dioperasikan dengan berjalan kaki dan populer digunakan untuk
aplikasi CPP. Ini memiliki penyediaan 1-2 selang pengiriman panjang, dilengkapi dengan
tombak atau 2-6 boom nozzle. Alat penyemprot ini memiliki keunggulan berupa penyemprotan
volume tinggi dan mencakup area yang luas.”.
Gambar knapsack sprayer

Gambar Motor Sprayer

Gambar CDA Sprayer

2.4. Defenisi Nozzle


Hamzah, dkk (2018), menyatakan bahwa “Nozzle adalah alat yang berfungsi untuk
memecahkan cairan (logam cair) menjadi tetesan kecil (droplet). Fungsi lainnya dari nozzle
adalah menentukan ukuran butiran cairan (droplet size), mengatur angka (curah flow rate),
yang dipengaruhi oleh pola, sudut dan lebar aliran. Nozzle adalah bagian dari sprayer yang
menjadi bagian yang memecahkan cairan menjadi tetesan kecil/embun (droplet).”.
Yanto (2020), menyatakan bahwa “Nozzle merupakan bagian terpenting pada ejector
yang berfungsi untuk mengonversi energi tekanan pada primary flow menjadi energi kinetik.
Pada bagian ini, fluida akan mengalami shock wave sebagai akibat dari perubahan tekanan
dan kecepatan secara mendadak. Untuk fluida yang keluar karena adanya perubahan tekanan
dan kecepatan secara mendadak akan berbentuk seperti pecahan kecil fluida.”.
2.5. Macam – macam Nozzle + Foto Nozzle
Yulianto, dkk (2017), menyatakan bahwa “Pada jenis Knapsack Sprayer dapat
digunakan jenis nozzle flat fan. Bentuk butiran dan pola semprot bulat (kerucut) penuh berisi,
dan hasil kalibrasi knapsack sprayer yaitu 0,9 liter/menit, lebar semprot 1,2 m, kecepatan jalan
10,3 m/menit, dan hasil waktu 1 kep 21,6 menit/kep. Pada jenis Knapsack Motor Sprayer
dengan menggunakan nozzle generic 30 cm gun power sprayer dengan bentuk pola semprot
bulat (kerucut) penuh berisi, dan hasil kalibrasi knapsack motor sprayer yaitu flowrate 1,2
liter/menit, lebar semprot 1,2 m, kecepatan jalan 16,56 m/menit, hasil waktu 1 kep 16,5
menit/kep.”.
Pada penelitian Yanto (2020) yang berjudul Pengaruh Ratio Convergent dan Divergent
Nozzle Pada Steam Ejector salah satu alatnya menggunakan nozzle primary.

Gambar primary nozzle

Gambar flat fan nozzle

Gambar nozzle generic


DAFTAR PUSTAKA
Gaodi, et al. 2016. DEVELOPMENT OF MULTIPURPOSE SPRAYER- A REVIEW.
International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET) 3(3) : 540-542
Hamzah, dkk. 2018. PENGARUH DIAMETER NOZZLE TERHADAP HASIL SERBUK DARI
LIMBAH ALUMINIUM MELALUI METODE ATOMISASI AIR. Jurnal Mekanikal 9(1) :
823-829
Hernata, Hadi Dwi. 2018. RANCANG BANGUN ALAT SEMPROT HAMA BERBASIS PANEL
SURYA 100 WP (PERAWATAN DAN PERBAIKAN). Laporan Akhir. Jurusan Teknik
Mesin. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang
Prabaningrum, Laksminiwati. 2017. Pengaruh Arah Pergerakan Nozzle dalam Penyemprotan
PestisidaTerhadap Liputan dan Distribusi Butiran Semprot dan Efikasi Pestisida pada
Tanaman Kentang. Jurnal Hort 27(1) : 113-126
Yanto, Yana Resti. 2020. Pengaruh Ratio Convergent dan Divergent Nozzle Pada Steam
Ejector. Skripsi. Program Studi Teknik Mesin. Fakultas Sains dan Teknologi.
Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta
Yulianto, dkk. 2017. EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER
DAN KNAPSACK MOTOR PADA PENYEMPROTAN GULMA DI PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT. Jurnal Citra Widya Edukasi 9(1) : 80-92
LAMPIRAN

1.1.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.

Anda mungkin juga menyukai