Anda di halaman 1dari 3

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH Indexing pada Jeruk

Yuli Dwi Puspitasari 0910480296 AGROEKOTEKNOLOGI F

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011

Indexing bebas penyakit pada Jeruk


1. Permasalahan pada Tanaman Jeruk Jeruk (Citrus sp.) merupakan komoditas buah yang memiliki nilai ekonomi tinggi karena dikonsumsi oleh masyarakat dari berbagai lapisan. Buah jeruk selalu tersedia sepanjang tahun karena tanaman jeruk tidak mengenal musim berbunga yang khusus. Di samping itu, jeruk dapat ditanam di mana saja, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Pada tanaman jeruk sering kali di jumpai berbagai penyakit yang menyerang tanaman tersebut diantaranya CTV, CVPD, Vein enation, Exortis, Psorosis, Xyloporosis dan Tatter leaf. Penyakit utama yang sering menyerang tanaman jeruk adalah CVPD dengan menunjukkan gejala kuning pada sebagian daun atau seluruh tajuk,daun tampak kaku, tegak, dan sering pula terlihat bercak klorosis (blotching) Pada daun tua,tulangtulang daun yang halus berwarna lebih gelap, sehingga kontras dengan d a g i n g d a u n y a n g b e rwa r n a k u n i n g (Semangun 1994). Dengan adanya sebuah masalah pada tanaman jeruk ini dilakukan penindeksian pada jeruk yang berfungsi untuk menentukan strategi pengendalian dan menerapkannya di lapang secara cepat sehingga dapat mengurangi berkembangnya wabah penyakit pada suatu tanaman. Pengindeksan juga penting dalam penerapan strategi karantina dalam rencana sertifikasi yang menghasilkan bibit tanaman bebas penyakit. 2. Pelaksanaan pengindesingan pada jeruk Pada jeruk teknik penyemain bibit yang dilakukan pada vegetatif adalah penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. Untuk itu diperlukan persiapan batang bawah (onderstam/rootstock) yang dipilih dari jenis jeruk dengan perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda dan batang atas yang memiliki produktivitas yang tinggi. Berikut ini cara pengindeksian penyakit pada jeruk: Tanaman yang digunakan Tanaman jeruk yang akan di indeks adalah untuk batang atasnya dibutuhkan tanaman yang memiliki produktivitas tinggi dan bebas penyakit dari CVPD,CTV,Vein enation, Exortis, Psorosis, Xyloporosis dan Tatter leaf,maka dilakukan penggunaan pestisida yang tepat jenis,sasaran dan tepat dosis. Dalam pengaplikasiannya, penggunaan pestisida harus didahului dengan minitoring untuk menentukan saat aplikasi dan jenis pestisida yang tepat sehingga dalam penggunaan pestisida dapat lebih rasional dan bijaksana. Sedangkan untuk batang bawahnya digunakan varietas Japanese citroen, Rough lemon yang memiliki batang lebih kuat,tahan terhadap penyakit batang busuk pangkal. Peralatan untuk penyambungan

Alat yang digunakan untuk penyambungan ini dibutuhkan pisau atau gunting steril untuk memotong, dan plastik bening untuk menutupi hasil sambungan. Persiapan bahan tanam Bibit okulasi sudah ditanam untuk batang atas memiliki panjang kurang lebih 10 cm dari ujung pucuk, dengan diameter sedikit lebih kecil atau sama besar dengan diameter batang bawahnya. Bila pada waktunya pengambilan entres atau batang atas, keadaan pucuknya sedang tumbuh tunas baru (trubus) atau sedang berdaun muda, maka bagian pucuk muda ini dibuang dan bagian pangkalnya sepanjang 5-10 cm dapat digunakan sebagai entres. Sedangakn untuk batang bawahnya memiliki diameter 3-5 mm atau berumur sekitar 3-4 bulan. Prosedur penyambungan Batang bawah dipotong setinggi 20-25 cm di atas permukaan tanah kemudian dibelah membujur sedalam 2-2,5 cm. Batang atas dipotong sehingga panjangnya 7,5-10 cm,bagian pangkal disayat pada kedua sisinya sepanjang 2-2,5 cm, sehingga bentuk irisannya seperti mata kampak. Selanjutnya batang atas dimasukkan ke dalam belahan batang bawah, kemudian dibungkus dengan plastik dan melakukan pemangkasan daun.

3. Prosedur pengindeksian Setelah proses penyambungan selesai, dilakukan pengawasan pada Fondation Blok yaitu tempat isolasi untuk mengetahui seberapa banyak tingkat keparahan gejala penyakit dan jangka waktu sebelum mereka muncul pada tanaman jeruk. Biasanya gejala yang paling parah pada daun tanaman indikator terdapat pada sambungan. Hal ini penting untuk memonitor tanaman pada interval yang sering karena mereka hanya dapat menunjukkan gejala dalam waktu singkat.Setelah tanaman jeruk dinyatakan bebas virus maka dilakukan perbanyakan penyaluran bibit jeruk yang bebas penyakit tersebut dengan cara okulasi atau grafting. Kemudian diawasi dengan ketat pada Multiplication Blok atau penggandaan bibit untuk lebih mengetahui bibit jeruk tersebut benar-benar bebas penyakit.Bibit tersebut sudah dapat ditanam dikebun 5-7 bulan setelah penempelan. Kemudian dilakukan sertifikasi bibit agar konsumen mendapatkan benih yang berkualitas yang sesuai dengan harapan dengan dilakukannya sertifikasi dan label pada tanaman jeruk yang bebas penyakit dapat memberi jaminan bahwa benih tersebut telah diperiksa oleh BPSB. Sumber : Prastowo, Nugroho.H. 2006.Tehnik pembibitan dan perbanyakan tanaman buah.Bogor:World Agroforestry Centre (ICRAF) & Winrock International. Soelarso,Bambang.R. t.th.Budidaya Jeruk Bebas Penyakit.t.tp.t.p. Hatta Muhammad, Armiati. Dkk.2003. Jeruk Keprok Selayar dan Upaya Pelestariannya.Jurnal Litbang Pertanian 22(3). Dwi Wahyuni Ardiana.2008.Teknik Deteksi Citrus tristeza virus Starin Indonesia pada Kultuvar Jeruk dengan Metode Das-Compound Directelisa.Buletin Teknik Pertanian vol.13 No.2

Anda mungkin juga menyukai