Kelompok IX
MAKASSAR
2020
1
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. atas Rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah
Statistik Matematika II yang kami beri judul HIPOTESIS dapat kami susun
Dalam makalah ini, kami mencoba membahas tentang salah satu bagian yang
yang baik dan dapat diterima. Selain daripada itu, kami juga menyajikan tentang
cara menguji hipotesis dengan menguji nilai tengahnya (rata – rata) dengan dua
macam cara, yaitu uji dari dua arah dan satu arah. Oleh karena itu, kami berharap
dengan adanya makalah ini dapat membantu para teman – teman mahasiswa pada
Seperti kata peribahasa tiada gading yang tak retak begitupun dengan
kerendahan hati kami meminta kepada para pembaca untuk memberikan saran dan
kritiknya untuk kesempurnaan makalah yang kami susun ini. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, sekian dan terima kasih.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat
kita deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus
diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa.
Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langka-langkah
pengujian dari para pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan
menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang kita ingin teliti. Pernyataan
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya.
Jika asumsi atau dugaan itu di khususkan mengenai populasi, umumnya mengenai
nilai-nilai parameter populasi, maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik. Setiap
hipotesis bisa benar atau tidak benar dan karenanya perlu diadakan penelitian
sebelum hipotesis itu diterima atau di tolak. Langkah atau prosedur untuk
hipotesis.
hipotesis, pengujian hipotesis, uji satu arah dan dua arah serta uji mengenai nilai
tengah.
5
B. RUMUSAN MASALAH
pengujian?
4. Bagaimana melakukan pengujian nilai tengah dengan uji dua arah dan satu
arah?
C. TUJUAN PENULISAN
pengujian
4. Untuk mengetahui cara pengujian nilai tengah dengan uji dua arah dan
satu arah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipotesis
hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variable atau
asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu
yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Atas dasar dua definisi
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan
statistik dapat berbentuk suatu variabel seperti binomial, poisson, dan normal atau
nilai dari suatu parameter, seperti rata-rata, varians, simpangan baku, dan
proporsi. Hipotesis statistic harus di uji, karena itu harus berbentuk kuantitas
untuk dapat di terima atau di tolak. Hipotesis statistic akan di terima jika hasil
6
7
penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata
nol adalah pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh, atau perbedaan antara
negatif). Nilai Hipotesis Nol (Ho) harus menyatakan dengan pasti nilai parameter.
B. Pengujian Hipotesis
bias benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko
sampelnya. Contohnya:
9
(n ≤ 30).
Contohnya :
10
besar.
dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol
Tabel pengujiannya disebut tabel χ2. Hasil uji statistik ini kemudian di
b) Pengujian Independensi.
hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih besar atau sama
“lebih kecil atau sama dengan” (Ho = atau Ho ≥ dan H1 < atau H1 ≤ ).
Kalimat “lebih kecil atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling
mana hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih kecil atau
atau “lebih besar atau sama dengan” (Ho = atau Ho ≤ dan H1 > atau H1
12
≥). Kalimat “lebih besar atau sama dengan” sinonim dengan kata
Contoh :
massa, bahwa harga beras jenis “A” di suatu wilayah adalah Rp.
Ho : µ = Rp. 3.200,-
Ha : µ ≠ Rp. 3.200,-
Kiri)
Ho : µ ≥ Rp. 3.200,-
Kanan)
Ho : µ ≤ Rp. 3.200,-
dua arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan dan kiri sekaligus.
hipotesis nol atau hipotesis yang di uji, padahal hipotesis nol benar.
rejection).
(Z), distribusi t, dan distribusi X². Nilai itu sudah di sediakan dalam bentuk
nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai
15
1) Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih
besar daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji
2) Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih
kecil daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji
4. Membuat Kesimpulan
seperti berikut.
alternatifnya (Ha)
Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.
Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0.
Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0.
Keadaan sebenarnya
(kekeliruan tipe I)
17
jelas kiranya bahwa kedua tipe kekeliruan itu harus dibuat sekecil mungkin.
Agar penelitian dapat dilakukan maka kedua tipe kekeliruan itu kita nyatakan
(baca : beta). Berdasaran ini, kekeliruan tipe I dinamakan pula kekeliruan α dan
Dalam penggunaannya α disebut pula taraf signifikan atau taraf arti atau
sering pula disebut taraf nyata. Besar kecilnya α dan β yang dapat diterima
maka β menjadi besar dan demikian sebaliknya. Pada dasarnya, harus dicapai
hasil pengujian hipotesis yang baik, ialah pengujian yang bersifat bahwa
diantara semua pengujian yang dapat dilakukan dengan harga α yang sama
dari tujuan buku ini. Karenanya, untuk keperluan praktis, kecuali dinyatakan
lain, α akan diambil lebih dahulu dengan harga yang biasa digunakan, yaitu α =
0,01 atau α = 0,05, dengan α = 0,05, misalnya atau sering pula disebut taraf
nyata 5%, berarti kira-kira 5 dari tiap 100 kesimpulan bahwa kita akan
menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Dengan kata lain kira-kira 95%
yakin bahwa kita telah membuat kesimpulan yang benar. Dalam hal demikian
18
dikatakan bahwa hipotesis telah ditolak pada taraf nyata 0,05 yang berarti kita
θ, sehingga didapat β (θ) sebuah fungsi yang bergantung pada θ. Bentuk β (θ)
dinamakan fungsi ciri operasi, disingkat C.O., dan 1 – β(θ) disebut fungsi
kuasa.
dengan rata-rata µ dan simpangan baku σ. Akan diuji mengenai parameter rata-
rata µ. Untuk ini, seperti biasa diambil sebuah sampel acak berukuran n, lalu
1. σ Diketahui
H0 : µ = µ0
H0 : µ = µ0
x́−μ0
z= … … …(1)
σ /√ n
(1) , digunakan daftar distribusi normal baku. H0 kita terima jika – z1/2 (1 – α ) <
19
z < z1/2 (1 – α ) dengan z1/2 (1 – α ) didapat dari daftar normal baku dengan peluang
Teladan :
sekitar 800 jam. Akhir-akhir ini timbul dugaan bahwa masa pakai lampu itu
telah berubah. Untuk menentukan hal ini , dilakukan penelitian dengan jalan
dengan taraf nyata 0,05 apakah kualitas lampu itu sudah berubah atau
belum!
Jawab :
Dengan memisalkan masa hidup lampu berdistribusi normal, maka kita akan
menguji
H0 : µ = 800 jam, berarti lampu itu masa pakainya sekitar 800 jam
H1 : µ ≠ 800 jam, berarti kualitas lampu telah berubah bukan 800 jam lagi.
x́−μ0
z=
σ /√ n
792−800
z= =−0,94
60 /√ 50
20
Kriteria yang dipakai, dari daftar normal baku untuk uji dua pihak dengan α
Daerah Penerimaan Ho
-1,96 1,96
Dari penelitian sudah didapat z = -0,94 dan ini jelas terletak dalam daerah
Ini berarti dalam taraf nyata 0,05 penelitian memperlihatkan bahwa memang
masa pakai lampu masih sekitar 800 jam. Jadi kualitas lampu belum
berubah.
dinamakan uji tak nyata atau uji tak berarti atau uji non-signifikan.
2. σ Tidak Diketahui
ini, maka diambil taksirannya, ialah simpangan baku s yang dihitung dari
H0 : µ = µ0
H1 : µ ≠ µ0
21
x́−μ0
t= … … … (2)
s /√ n
batas-batas kriteria untuk uji dua pihak ini didapat dari daftar distribusi
student pula. H0 kita terima jika –t1 – 1/2α < t <t1 – 1/2α dengan t1 – 1/2α didapat
Teladan :
x́ = 792 jam,
x́−μ0
t=
s /√ n
Didapat :
792−800
t= =−1,029
55/ √ 50
kriteria pengujian: terima H0 jika t dihitung terletak antara -2,01 dan 2,01
Daerah Penerimaan Ho
-2,01 2,01
Perumusan Yang Umum Untuk Uji Satu Pihak Kanan Mengenai Rata-
H0 : µ = µ0
H1 : µ > µ0
acak berukuran n telah diambil. Seperti biasa, dari sampel tersebut dihitung
1. σ Diketahui
statistik z yang tertera pada rumus (1). Sketsa untuk kriteria pengujian
baku. Batas kriteria, tentunya didapat dari daftar normal baku. Kita tolak
Teladan :
Proses pembuatan barang rata-rata menghasilkan 15,7 unit per jam. Hasil
mengganti yang lama jika rata-rata per jam menghasilkan paling sedikit
baru dicoba 20 kali dan ternyata rat-rata per jam menghasilkan 16,9 buah.
Jawab :
H0 : µ = 16, berarti rata-rata hasil metode baru paling tinggi 16. Jika ini
H1 : µ > 16, berarti rata-rata hasil metode baru lebih dari 16 dan
x́ = 16,9 buah
n = 20
σ = √ 2,3
µ0 = 16 buah. Didapat
24
x́−μ0
z=
σ /√ n
16,9−16
z= =2,65
√(2,3)/20
Dari tabel daftar normal standar dengan α = 0,05 diperoleh z = 1,64.
Kriteria pengujian adalah tolak H0 jika z hitung lebih besar atau sama
dengan 1,64.
Daerah Penerimaan Ho
1,64
Daftar penelitian didapat z = 2,65 yang jelas jatuh pada daerah kritis jadi
setiap 1.000,.
2. σ Tidak Diketahui
H0 : µ = µ0
H1 : µ > µ0
adalah statistik t seperti pada rumus (2). Kriteria pengujian didapat dari
Teladan :
kepada ayam akan menambah berat telurnya rata-rata dengan 4,5 gram.
Sampel acak yang terdiri atas 31 butir telur dari ayam yang telah diberi
gram?
Jawab :
x́−μ0
t=
s /√ n
s = 0,8 gram,
4,9−4,5
t= =2,78
0,8/ √ 31
didapat t = 2,46.
Daerah Penerimaan Ho
2,46
Kriteria pengujian adalah tolak hipotesis H0 jika t hitung lebih besar atau
ini jatuh pada daerah penolakan H0. Jadi hipotesis H0 kita tolak.
H0 : µ = µ0
H1 : µ < µ0
27
Cara yang sama berlaku seperti untuk uji pihak kanan. Jika σ diketahui,
x́−μ0
z=
σ /√ n
Tolak H0 jika z ≤ - z0,5 – α dengan z0,5 – α didapat dari daftar normal baku
Jika σ tidak diketahui, maka untuk uji pihak kiri tersebut digunakan
x́−μ0
t=
s /√ n
Teladan 1 :
bersih makanan A dalam kaleng tidak sesuai dengan yang tertulis pada
etiketnya sebesar 5 ons. Untuk meneliti hal ini, 23 kaleng makanan A telah
diteliti secara acak. Dari ke-23 isi kaleng tersebut, berat rata-ratanya 4,9 ons
dan simpangan baku 0,2 ons. Dengan taraf nyata 0,05 tentukan apa yang
Jawab :
Jika rata-rata isi kaleng tidak kurang dari 5 ons, jelas masyarakat tidak
H0 : µ = 5
28
H1 : µ < 5
x́ = 4,9 ons,
s = 0,2 ons,
(2)
x́−μ0
t=
s /√ n
didapat statistik t:
4,9−5
t= =−2,398
0,2/√ 23
Distribusi t, dk = 22
Daerah Penerimaan Ho
-1,72
1,72. Aturan untuk menguji adalah tolak H0 jika t hitung ≤ - 1,72 dan terima
H0 dalam hal lainnya. Dari perhitungan didapat t = -2,398 yang jelas jatuh
pada daerah penolakan H0. Jadi H0 kita tolak dan pengujian memberikan
bahwa isi bersih makanan dalam kaleng sudah berkurang daripada yang
Teladan 2 :
Indonesia, kesimpulan apa yang dapat anda berikan untuk kedua pernyataan
Jawab :
H0 : µ = 10 tahun,
H1 : µ > 10 tahun,
x́ = 8 tahun
n = 16
σ = 1,5
µ0 = 10 tahun. Didapat
x́−μ0
z=
σ /√ n
30
8−10
z= =−1,333
1,5/√ 16
berada di sebelah kiri maka z = -1,645. Jadi untuk menolak H0, maka
PENUTUP
A. KESIMPULAN
4. Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada dua macam kekeliruan yang dapat
5. Pengujian Nilai Tengah (Rata – Rata) dengan Uji Dua Arah, untuk pasangan
hipotesis :
H0 : µ = µ0
31
32
H0 : µ = µ0
x́−μ0
z= … … …(1)
σ /√ n
x́−μ0
t= … … … (2)
s /√ n
6. Pengujian Nilai Tengah (Rata-Rata) dengan Uji Satu Arah, untuk pasangan
H0 : µ = µ0
H1 : µ > µ0
7. Pengujian Nilai Tengah (Rata-Rata) dengan Uji Satu Arah, untuk pasangan
H0 : µ = µ0
H1 : µ < µ0
8. Rumus statistik pada pengujian nilai tengah (rata-rata) dengan uji satu arah
sama dengan rumus statsistik yang digunakan pada pengujian nilai tengah
B. SARAN
pengujian hipotesis yang kita ajukan bisa diterima dan digunakan. Oleh karena
itu, makalah ini kami sarankan untuk dijadikan sebagai salah satu referensi bagi
32
33
DAFTAR PUSTAKA
http://materi-statistik.co.id/2010/06/hipotesis.html?m=0
http://www.slideshare.net/mayawi/pengujian-hipotesis-pengantar-statistika
http://www.slideshare.net/yousufkurniawan/pengujian-hipotesis-12872925
http://www.slideshare.net/ghiveldi/makalah-pengujian-hipotesis
http://irmajhe.co.id/2014/11/pengujian-hipotesis.html
http://wardimansyah.co.id/2014/11/meteri-uji-hipotesis-dalam-statistik.html
http://joe-proudly-present.co.id/2011/11/pengujian-nilai-tengah.html
33