DI SUSUN OLEH :
a) Phenobarbital
Phenobarbatial merupakan antikonvulsan turunan
barbiturat yang efektif dalam mengatasi epilepsi.
Phenobarbatial menekan korteks sensor, menurunkan
aktivitas motorik, menyebabkan kantuk, efek sedasi, dan
hipnotik.
4. Golongan IV
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom
ketergantungan. Contohnya : Diazepam.
c. Zat Adiktif Lainnya
Zat Adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh
psikoaktif di luar Narkotika dan Psikotropika, meliputi:
1. Minuman Alkohol yang mengandung etanol etil alkohol, yang
berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering
menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari dalam
kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan
narkotika atau psikotropika akan memperkuat pengaruh obat
atau zat itu dalam tubuh manusia. Ada tiga golongan minuman
beralkohol, yaitu:
a) Golongan A dengan kadar alkohol 1-5% (Bir)
b) Golongan B dengan kadar etanol 5-20% (Berbagai minuman
anggur), dan
c) Golongan C dengan kadar etanol 20-45% (Whisky, Vodca,
Manson House, Johny Walker).
2. Inhalasi (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah
menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada
berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai
pelumas mesin. Beberapa yang sering disalahgunakan adalah
Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, dan Bensin.
3. Tembakau. Pemakaian tembakau yang mengandung nikotin
sangat luas di masyarakat. Rokok dan alkohol sering menjadi
pintu masuk penyalahgunaan NAPZA.
Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan
dari NAPZA dapat digolongkan menjadi tiga golongan sebagai
berikut:
1. Golongan Depresan (Downer)
Jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktivitas
fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakaiannya menjadi
tenang dan bahkan membuat tertidur dan tak sadarkan diri.
Contohnya: Opioda (Morfin, Heroin, Kodein), sedative
(penenang), Hipnotik (obat tidur), dan Tranquilizer (anti cemas).
2. Golongan Stimulan (Upper)
Jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan
meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini membuat pemakainya
menjadi aktif, segar, dan bersemangat. Contoh: Amphetamine
(Shabu,Ekstasi), Kokain.
3. Golongan Halusinogen
Jenis NAPZA ynag dapat menimbulkan efek halusinasi
yang bersifat merubah perasaan, pikiran, dan seringkali
menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh
perasaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis (ganja).
C. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi
dua faktor, yaitu :
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu
seperti kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya
religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau
terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami
perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan
individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini.
Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar
untuk menjadi penyalahguna narkoba.
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu
atau lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga,
lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan. Faktor-faktor tersebut
diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak menjadi
penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak
faktorfaktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi
penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari Kasus demi
kasus.
Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman
sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar perannya dalam
menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena
faktor pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal dari
keluarga yang harmonis dan cukup kominikatif menjadi
penyalahgunaan narkoba.
D. Dampak Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika
Penyalahgunaan narkotika dan psikotropika adalah penggunaan
salah satu atau beberapa jenis narkotika dan psikotropika secara
berkala atau teratur di luar indikasi medis, sehingga menimbulkan
gangguan kesehatan fisik, psikis, dan gangguan fungsi sosial. Akibat
dari penyalahgunaan yang dilakukan terlalu sering akan menyebabkan
ketergantungan.
a. Dampak pada Tubuh Manusia
1. Otak dan susunan saraf pusat yang berakibat pada gangguan
daya ingat, gangguan perhatian atau konsentrasi, gangguan
bertindak rasional, gangguan persepsi sehingga menimbulkan
halusinasi gangguan motivasi sehingga malas sekolah atau
bekerja, dan gangguan pengendalian diri sehingga sulit
membedakan baik atau buruk.
2. Saluran napas akan terjadi radang paru dan pembengkakan
paru.
3. Jantung, terjadi peradangan oto jantung, penyempitan
pembuluh darah jantung.
4. Hati, terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum
suntik, hubungan seksual.
5. Penyakit Menular Seksual dan HIV/AIDS. Para pengguna
NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau
melakukan hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang
untuk membeli zat. Penyakit yang terjadi adalah kencing nanah,
raja singa, dan lain-lain. Pengguna NAPZA juga menggunakan
jarum suntik bersama-sama membuat angka penularan
HIV/AIDS semakin meningkat.
6. Kulit terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang
menggunakan jarum suntik sehingga mereka sering
menggunakan baju lengan panjang.
7. Sistem reproduksi sering terjadi kemandulan.
8. Komplikasi pada kehamilan meliputi: ibu mengalami anemia,
infeksi vagina, hepatitis, dan AIDS. Kandungan mengalami
abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati, dan janin
mengalami pertumbuhan terhambat, prematur, dan berat bayi
rendah.
b. Dampak Sosial
1. Lingkungan Keluarga
a) Sering terjadi pertengkaran dan mudah tersinggung.
b) Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
c) Perilaku menyimpang anak (berbohong, mencuri, tidak tertib,
hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
d) Putus sekolah atau menganggur karena dikeluarkan dari
sekolah atau pekerjaan, sehingga merusak kehidupan
keluarga, dan kesulitan keuangan.
e) Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang
meningkat untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
2. Lingkungan Sekolah
a) Merusak disiplin dan motivasi belajar.
b) Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, dan tawuran
pelajar.
c) Memengaruhi peningkatan penyalahgunaan di antara
sesama teman sebaya.
3. Lingkungan Masyarakat
a) Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang
mencari penggunanya.
b) Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau
siswa yang telah menjadi ketergantungan.
c) Meningkatnya kejahatan di masyarakat, seperti perampokan,
pencurian, dan pembunuhan yang membuat masyarakat
menjadi resah.
c. Gejala Perubahan sebagai Dampak Penyalahgunaan NAPZA
1. Perubahan Fisik
a) Saat menggunakan NAPZA, pengguna jalan sempoyongan,
bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, dan
agresif.
b) Bila terjadi kelebihan dosis, terjadi sesak napas, denyut
jantung dan nadi lambat, kulit terasa dingin, dan bahkan
meninggal.
c) Saat sedang ketagihan, terjadi mata merah, hidung berair,
menguap terus, diare, rasa sakit di seluruh tubuh, malas
mandi, kejang, dan kesadaran menurun.
d) Pengaruh jangka panjang akan berakibat pada penampilan
tidak sehat, tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan,
gigi keropos, bekas suntukan pada lengan.