KRISTINA MALO (2117035) Kebudayaan makan sirih pinang di sumba
• Tradisi Bersirih atau Menginang (makan pinang) adalah warisan budaya
Indonesia yang dilakukan dengan mengunyah bahan-bahan bersirih seperti pinang, sirih, gambir, tembakau, kapur, cengkih. Kebiasaan menginang telah berlangsung lama, yaitu lebih dari 3000 tahun yang lampau atau pada zaman Neolitik, hingga saat ini. • Bagi orang Sumba kini sirih pinang itu menjadi alat pergaulan yang prima. Kalau seseorang lewat di muka rumah orang Sumba barat daya khususnya wejewa, maka dia disapa dengan ucapan,’ daiiki pamama olle’ artinya kami tidak bisa ajak mampir makan sirih pinang karena kami lagi tidak punya NEXT…… • Di Sumba kalau orang bertamu, atau kalau ada hajatan, maka besar kecil, pegawai tinggi, rendahan, orang asing atau bukan, semuanya disuguhi sirih pinang. Dan adat sopan santun, makan atau tidak makan harus diterima walaupun nanti diberikan kepada orang lain, dibawa pulang atau ditinggalkan pada tuan rumah. Atau untuk menghargai tuan rumah bisa juga dimakan tanpa kapur. NEXT….. • Jika tidak ada sirih pinang orang Sumba Timur akan mengungkapkannya dalam bahasa baitan, uru nda urunda, mata nda matanda. Terjemahan harafiahnya, kita punya hidung tapi tidak punya, kita punya mata tapi tidak punya. • Mungkin kita akan bertanya mengapa sirih pinang disimbolkan dengan hidung dan mata. Menurut kepercayaan orang Sumba Timur yang beragama Marapu, sirih dan pinang itu berasal dari hidung dan mata seorang dewa. Ketika 8 dewa dari langit turun ke bumi untuk menjalankan tugas , di perjalanan mereka kehabisan bekal. Akhirnya adik mereka yang bungsu mereka bunuh dan makan separuh dagingnya. Ketika 7 dewa kembali ke langit, paraingu Marapu (surga), Mawulu Tau (Sang Pencipta) menanyakan di mana adik mereka. Lalu ketujuh dewa itu menceritakan keadaan yang sebenarnya. Mawulu Tau menyuruh mereka melapor ke Umbu Walu Mandoku di tingkat kedua (Sang Pencipta di tingkat pertama). Ketika melaporkan Umbu Walu Mandoku menanyakan apakah masih ada sisa daging adik mereka. Mereka mengatakan masih ada. Dari sisa-sisa daging adik mereka Umbu Walu Mandoku menjadikan tumbuh-tumbuhan dan binatang. Dagingnya jadi padi, darah jadi jewawut, gigi jadi jagung, ruas jari jadi kacang, tangan jadi ubi kayu, kepala jadi ubi manusia dan kelapa. Sedangkan hidung jadi sirih dan mata jadi pinang. Alat dan bahan Alat (lesung dan alu) sebutunya saja. Bahan (sirih,pinang,kapur,dan tembakau) Budaya makan sirih pinang kaitannya dengan kesehatan
• masyarakat Indonesia, menyirih sudah menjadi gaya hidup dan tradisi
yang mendarah daging. Hampir semua orang di desa atau kota tertentu menyirih, anak-anak sekalipun. Maka, senyuman yang dihiasi gigi berwarna merah atau keunguan karena menyirih bukan pemandangan yang asing lagi Mengenal tradisi menyirih di Indonesia • Menyirih adalah suatu kebiasaan yang sudah dikenal masyarakat di Asia Tenggara sejak berabad-abad lalu. Tidak diketahui kapan tepatnya para nenek moyang memulai kebiasaan ini Manfaat menyirih • Menyirih dipercaya baik untuk menjaga kesehatan gigi dan sistem pencernaan. Ini karena mengunyah daun sirih dan biji pinang bisa memicu produksi air liur. Air liur mengandung beragam jenis protein dan mineral yang baik untuk menjaga kekuatan gigi serta mencegah penyakit gusi. Selain itu, air liur juga senantiasa membersihan gigidan gusi dari sisa-sisa makanan atau kotoran yang menempel. Next… • Bagi sistem pencernaan , air liur berfungsi untuk mengikat dan melembutkan makanan. Dengan begitu, kita bisa menelan dan mengirimkan makanan menuju kerongkongan, usus, dan lambung dengan lancar. Hal ini tentu membantu memudahkan kerja sistem pencernaan Anda. • Selain itu, menyirih juga diyakini sebagai sumber energi. Pasalnya, biji pinang mengandung zat psikoaktif yang sangat mirip dengan nikotin, alkohol, dan kafein. Tubuh akan memproduksi hormon adrenalin. kita pun jadi merasa lebih segar, waspada, dan berenergi Bahaya menyirih • Meskipun tradisi menyirih bisa memberikan manfaat, para ahli kesehatan masyarakat mulai menyuarakan kekhawatiran terkait bahaya menyirih. • menyirih ternyata berisiko menyebabkan berbagai penyakit yang tidak bisa disepelekan,misalkan: a)Kanker mulut b)Luka di rongga mulut c) Gangguan pada janin TERIMA KASIH
makalah kebudayaan untuk memenuh tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budayafgggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg