Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN MINI RISET

“Makanan Tradisional Khas Suku Pakpak (Pelleng) ”

DOSEN PENGAMPU : DEDI ANDRIANSYAH

Disusun Oleh :

NAMA : Dodi R Boangmanalu

NIM : 5193530021

KELAS : Teknik Elektro B

M. KULIAH : Ilmu Sosial Budaya Dasar

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kelimpahan rahmatNya sehingga mini
riset yang berjudul “Makanan Tradisional Khas Suku Pakpak (Pelleng)” ini dapat tersusun
dengan baik. Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak dan terutama bapak
Dedi Ardiansyah. selaku dosen mata kuliah ( Ilmu Sosial Budaya Dasar ) yang telah membantu
dalam memberikan materi dan tugas ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya dalam laporan mini riset ini.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala masukan, saran, dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan mini riset ini ataupun yang akan datang.
Akhir kata, kami berharap semoga laporan mini riset yang kami buat ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca.

Medan, Desember 2020

Dodi R Boangmanalu
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu Negara yang kaya akan alam dan budaya.

Kebudayaan yang ada harus dipelihara dan dilestarikan supaya budaya- budaya yang ada

itu tidak hilang ataupun kebudayaan itu tidak luntur. Karena kebudayaan itu adalah

segala sesuatu yang diperoleh individu dari masyarakat.Dewasa ini dengan adanya

kemajuan teknologi yang semakin pesat dan pembangunan era globalisasi sangat

berpengaruh terhadap kebudayaan di indonesia karena dengan adanya perubahan tersebut

tidak menutup kemungkinan akan mengurangi kemurnian dan kelestarian kebudayaan

daerah. Dengan demikian untuk menjaga kelestarian kebudayaan yang ada maka

diharapkan untuk mengetahui apa itu kebudayaan dan menerapkannya dalam kehidupan

sehari- hari.

Kenyataan Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala

keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang

biasanya tidak lepas dari ikatan – ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan. Dari

beragam suku suku tersebut salah satunya adalah suku Pakpak yang berdomisili tinggal di

kabupaten dairi, Suku Pakpak juga sering disebut suku yang memiliki berbagai kebiasaan-

kebiasaan yang unik yaitu banyaknya hal- hal yang membudaya bagi masyarakat Pakpak

itu tersendiri.
Setiap suku bangsa memiliki berbagai macam makanan tradisional dan cara

pembuatannya juga berbeda-beda. Makanan tradisional merupakan makanan yang biasa

dikonsumsi oleh masyarakat tertentu dengan citarasa yang berbeda beda dan juga bahan

yang berbeda-beda , makanan tradisional merupakan makanan yang biasa dikonsumsi

masyarakat dan bahan dasar yang digunakan bervariasi seperti seperti bahan dasar dari

padi (Oryza sativa l), jagung (Zea mays ssp) dan berbagai bahan baku lainnya. Bahan

baku yang digunakan dalam pembuatan makanan tradisional tersebut biasanya bahan

bakunya mudah ditemui dan ada disetiap daerah. Dengan bahan baku yang bervariasi

maka cara pembuatannya juga bervariasi seperti dengan membakar/memanggang ,

pengasapan, pemepesan, pengukusan, menggoreng,dan menumis.

Berbicara mengenai Makanan tradisional tidak ada habisnya dan tidak ada

bosannya, semua masyarakat memiliki selera yang berbeda –beda dan memiliki kebiasaan

yang berbeda juga. Makanan tradisional yang dimiliki setiap suku bangsa memiliki cara

dan bahan yang berbeda- beda. Sehingga tidak heran apabila banyak jenis makanan yang

terkenal di indonesia, selain itu indonesia juga disebut dengan kaya makanan dan

memiliki kuliner yang khas.

Berbagai macam makanan tradisional yang berbahan baku dari nasi seperti Nasi

guri (Aceh), Bubur kampiun (sumatera Barat) Nasi kapau (Sumatera Barat), Nasi lemar

(Jambi), Nasi samin (Jambi), Nasi sumsum (Banten ) Nasi uduk (DKI Jakarta), Nasi

kebuli (DKI Jakarta), Nasi timbel (Jawa Barat), Nasi tutug Oncom (Tasikmalaya) Nasi

gandul (Semarang), lontong sayur (pekalongan), Nasi tempong


(Jepara),Nasi liwet (Solo), Nasi pecel (Yogyakarta), Nasi kucing (Yogyakarta). Setiap

makanan tradisional yang biasanya dikonsumsi oleh masyarakat bahan baku yang

digunakan untuk pembuatannya ada di daerah setempat dan makanan tradisional tersebut

biasanya dibuat dalam acara pernikahan, kelahiran, tujuh bulanan orang hamil, makanan

tradisional tersebut dibuat pada acara tertentu ,Begitu juga dengan Nasi Pelleng yang

merupakan makanan khas suku Pakpak yang ada di sidikalang.

Nasi Pelleng adalah makanan khas suku Pakpak yang biasanya dibuat pada saat-

saat tertentu, seperti pada saat melaksanakan ujian, mencari kerja, pergi merantau dan

banyak moment-moment penting lainnya. Nasi pelleng dibuat dengan tujuan bahwa apa

yang diinginkan akan tercapai maka disajikan Nasi Pelleng tersebut. Nasi Pelleng

merupakan makanan tradisional yang terbuat dari beras yang dimasak hingga nasinya

menjadi jemek. Nasi Pelleng juga menyerupai nasi kuning, tetapi tidak sama hanya saja

warna nasinya yang berwarna kuning karena dalam pembuatan Nasi Pelleng terdapat

Rempah-rempah yaitu seperti kunyit.

Nasi Pelleng yang memiliki ciri khas berwarna kuning, Nasi Pelleng juga

memiliki ciri khas yang sangat pedas, Nasi Pelleng terkenal dengan warna kuning dan

rasanya yang sangat pedas. Penyajian Nasi Pelleng biasanya dipadukan dengan Tektek,

yaitu ayam yang dimasak dan diberikan bumbu. Biasanya dalam penyajiannya daging

ayam tersebut dicincang dan diletakkan diatas Nasi Pelleng . Nasi pelleng memiliki

komposisi yaitu:

1. Beras secukupnya.

2. Ayam jantan 1 ekor


3. Cabe merah
4. Asam cikala

5. Santan kelapa secukupnya

6. Arbuk

7. Bawang gandera,

8. Bawang merah

9. Bawang putih

10. Jahe

11. Asam

12. Cenur

13. Daun Salam

14. Serei

15. Garam secukupnya

16. Kunyit

Dalam Pengolahannya, beras dimasak layaknya menanak nasi tapi disarankan

lebih lunak dari nasi biasa, selanjutnya dicampur dengan cara diaduk atau ditumbuk

dengan kuah yang telah dimasak sebelumnya yang disebut lae asem. Kuah (lae asem)

dibuat dari asam cikala, bumbu dan santan kelapa. Secara terpisah ayam digule tanpa

mencincang tapi harus mersendihi sebagai lauknya. Nasi Pelleng biasanya dibuat dengan

tujuan untuk mempermudah mendapatkan apa yang hendak dicapai, misalnya pada saat

melaksanakan ujian, mencari kerja, pergi merantau dan banyak moment- moment penting

lainnya, sehingga dalam pembuatan Nasi pelleng biasanya dibuat oleh keluarga terdekat

ataupun keluarga yang mempunyai hajatan. Pembuatan Nasi Pelleng tidak sembarangan
karena adanya syarat-syarat yang harus dipenuhi. Dari latar belakang yang dipaparkan

diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang“Makanan Tradisional Khas

Suku Pakpak (Pelleng)”

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Latar belakang munculnya tradisi Makanan Tradisional Khas Suku Pakpak


(Pelleng)

2. Tujuan pembuatan Pelleng dan bagaimana cara penyajiannya

3. Alasan masyarakat Pakpak masih percaya dan masih sering menyajikan

Pelleng

4. Perubahan yang ada dalam penyajian Makanan Tradisional Khas Suku Pakpak
(Pelleng)

Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah

adalah :

1. Apa yang melatar belakangi munculnya tradisi Makanan Tradisional


Khas Suku Pakpak (Pelleng)

2. Apa tujuan dan bagaimana caranya penyajian Makanan Tradisional


Khas Suku Pakpak (Pelleng) tersebut?

3. Apa alasan masyarakat Pakpak masih percaya ataupun masih sering


menyajikan Makanan tradisional khas suku pakpak (pelleng) tersebut?
Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini dilakukan adalah :

1. Untuk mengetahui mengetahui latar belakang munculnya makanan

tradisional khas suku pakpak (pelleng)

2. Untuk mengetahui tujuan dan bagaimana cara penyajian makanan


trdisional khas suku pakpak (pelleng)
3. Untuk mengetahui apakah masyarakatSuku Pakpak masih sering

menyajikan Makanan tradisional Khas suku Pakpak (pellng)

4. Untuk mengetahui apakah ada perubahan dalam penyajian

Makanan trasional khas suku pakpak (pelleng)

5. Untuk mengetahui perbedaan penyajian Makanan tradisional khas

suku pakpak (pelleng) bagi suku Pakpak

Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1) Bagi akademik, penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan dan

rujukan bagi Antropologi/Sosiologi khususnya tentang makana

tradisonal khas suku pakpak (pelleng) bagi masyarakat Pakpak

2) Bagi penulis bermanfaat sebagai wawasan untuk melakukan penelitian

yang lebih baik kedepannya

3) Bagi masyarakat, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai penambah

informasi mengenai kebudyaan masyarakat pakpak terutama mengenai

makana tradisional khas suu pakpak (pelleng) yaitu makanan khas

pakpak dan juga supaya dapat melestarikan kebudayaan pakpak

tersebut.
TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan dan penelitian berupa Mini Riset ini adalah guna
penyerahan salah satu tugas pokok mahasiswa dalam proses pembelajaran pada mata Kuliah
Isbd (Ilmu Sosial Budaya Dasar) yang menjadi tugas wajib bagi mahasiswa jurusanTeknik
Elektro.
Selain dari tujuan utama diatas, Mini Riset ini juga bertujuan unutk menganalisis
Makanan Tradisional Khas Suku Pakpak (Pelleng). Dalam hal ini dilakukan penelitian
terhadap beberapa masyarakat yang bersuku Pakpak. di sekitar lingkungan kampus.

METODE PENELITIAN

Adapun metode penelitian yang dilakukan yaitu metode kuantitaf dengan teknik
observasi secara langsung terhadap beberapa masyarakat,disekitar lingkungan kampus.
Selain dengan observasi secara langsung, kami juga melakukan interview terhadap kepala
tokoh-tokoh adat daerah tersebut. untuk mendapatkan informasi yang lebih real, interview
kami lakukan kepada salah seorang karyawan yang bekerja di kantor kepala desa tersebut.
Pada saat kami sedang melakukan observasi, kami juga memasak makanan pelleng khas
pakpak.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Data kami peroleh melalui observasi yang secara langsung kami lakukan terhadap
beberapa masyarakat. Selain dengan observasi secara langsung, kami juga melakukan
interview terhadap kepala desa daerah tersebut. setiap interview yang kami lakukan kami
catat guna menjadi sumber informasi bagi kami dalam menyusun hasil dari penelitian ini
nantinya.
Selain interview secara langsung terhadap kepala desa, kami juga melakukan interview
terhadap salah seorang pegawai kantor kepala desa tersebut. kebetulan pada saat kami
melakukan observasi ada salah seorang warga yang memasak pelleng
HASIL PENELITIAN

Setelah semua data yang kami peroleh kami kumpulkan dan melakukan analisis

terhadapnya, kami memperoleh hasil yang menyatakan bahwa Setiap suku bangsa

memiliki berbagai macam makanan tradisional dan cara pembuatannya juga berbeda-

beda. Makanan tradisional merupakan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat

tertentu dengan citarasa yang berbeda beda dan juga bahan yang berbeda-beda , makanan

tradisional merupakan makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat dan bahan dasar yang

digunakan bervariasi seperti seperti bahan dasar dari padi (Oryza sativa l), jagung (Zea

mays ssp) dan berbagai bahan baku lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam

pembuatan makanan tradisional tersebut biasanya bahan bakunya mudah ditemui dan ada

disetiap daerah. Dengan bahan baku yang bervariasi maka cara pembuatannya juga

bervariasi seperti dengan membakar/memanggang , pengasapan, pemepesan, pengukusan,

menggoreng,dan menumis.

Berbicara mengenai Makanan tradisional tidak ada habisnya dan tidak ada

bosannya, semua masyarakat memiliki selera yang berbeda –beda dan memiliki kebiasaan

yang berbeda juga. Makanan tradisional yang dimiliki setiap suku bangsa memiliki cara

dan bahan yang berbeda- beda. Sehingga tidak heran apabila banyak jenis makanan yang

terkenal di indonesia, selain itu indonesia juga disebut dengan kaya makanan dan

memiliki kuliner yang khas.

Berbagai macam makanan tradisional yang berbahan baku dari nasi seperti Nasi guri

(Aceh), Bubur kampiun (sumatera Barat) Nasi kapau (Sumatera Barat), Nasi lemar

(Jambi), Nasi samin (Jambi), Nasi sumsum (Banten ) Nasi uduk (DKI Jakarta), Nasi
kebuli (DKI Jakarta), Nasi timbel (Jawa Barat), Nasi tutug Oncom (Tasikmalaya) Nasi

gandul (Semarang), lontong sayur (pekalongan), Nasi tempong (Jepara),Nasi liwet

(Solo), Nasi pecel (Yogyakarta), Nasi kucing (Yogyakarta). Setiap makanan tradisional

yang biasanya dikonsumsi oleh masyarakat bahan baku yang digunakan untuk

pembuatannya ada di daerah setempat dan makanan tradisional tersebut biasanya dibuat

dalam acara pernikahan, kelahiran, tujuh bulanan orang hamil, makanan tradisional

tersebut dibuat pada acara tertentu ,Begitu juga dengan Nasi Pelleng yang merupakan

makanan khas suku Pakpak yang ada di sidikalang.

Pelleng adalah makanan khas suku Pakpak yang biasanya dibuat pada saat-saat

tertentu, seperti pada saat melaksanakan ujian, mencari kerja, pergi merantau dan banyak

moment-moment penting lainnya. Nasi pelleng dibuat dengan tujuan bahwa apa yang

diinginkan akan tercapai maka disajikan Nasi Pelleng tersebut. Nasi Pelleng merupakan

makanan tradisional yang terbuat dari beras yang dimasak hingga nasinya menjadi jemek.

Nasi Pelleng juga menyerupai nasi kuning, tetapi tidak sama hanya saja warna nasinya

yang berwarna kuning karena dalam pembuatan Makanan tradisional khas suku pakpak

(pelleng) terdapat Rempah-rempah yaitu seperti kunyit.


KESIMPULAN

Indonesi memiliki keberagaman dan dan kebudayaan masing-masing contohnya dari


makanan khas dari suku pakpak pelleng yang masih terjaga sampai sekarang. Makanan pelleng
bukan hanya makanan khas tapi juga pelleng juga sebagai adat dan budaya di suku pakpak.
Pelleng sering di buat salah satu acara pemberangkatan sanak maupun family ke perantaun
istilah ini sering di sebut (merkotas ).

SARAN

Cinta terhadap budaya Indonesia harus kita tanamkan dalam diri kita sejak dini, agar
kita dapat mengenali dan memahami serta menjaga kebudayaan bangsa ini agar tetap
terpelihara dan berkembang, dengan cara melestarikan kebudayaan yang kita miliki
sekarang ini, agar tidak punah dan tidak dipengaruhi oleh budaya asing yang masuk di
Indonesia sehingga mencemari
kebudayaan asli yang ada di Indonesia. Selain itu kita harus menjaga kebudayaan milik
kita agar, anak cucu kita juga masih dapat merasakan bahwa mereka masih memiliki
kebudayaan asli yang dapat mereka banggakan di kemudian hari. Dan tugas mereka pula
untuk meneruskan dan melestarikan kebudayaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=makalah+makanan+khas+suku+pakpak+pelleng&oq=MAKALAH+&aqs=chrome.1.69i57j69i
59.6189j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai