KALULUS INTEGRAL
NIM : 5193230011
NIM : 5193530018
Mei 2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
disusun berdasarkan materi yang ada di RPS dan sumber yang kami dapatkan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari bapak dosen Olnes Hosefa
Hutajulu,S.Spd. M.Eng dalam mata kuliah Kalkulus Integral.
` Kelompokk 9
BAB I
2
PENDAHULUAN
3
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1) Bagaimana pemahaman tentang teknik integral subsitusi dan integral parsial
pada mahasiswa Fmipa Unimed?
2) Apa sajakah permasalahan pemahaman teknik integrasi pada integral
subsitusi dan integral parsial?
3) Bagaimana penyelesaian permasalahan pemahaman teknik integrasi pada
integral subsitusi dan integral parsial?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
dari”(Webster). Arti matematis dari kata tersebut hanyalah dipakai dalam
menentukan luas daerah yang dibatasi kurva, volume bermacam-macam padatan,
panjang kurva dan titik berat, dan dalam aplikasi lain. Arti lain mengintegrasi
adalah mencari harga suatu fungsi jika derivatifnya diketahui. Aspek integral
inilah yang disebut integral tentu dan integral tak tentu, dan hubungannya
dinyatakan dalam sebuah teorema yang disebut dasar kalkulus integral.
Adapun differensiasi suatu fungsi elementer yang dapat dilakukan
langsung dengan aturan-aturan yang kita kenal. Hasilnya selalu berupa fungsi
elementer. Integrasi (antidifferensiasi) adalah persoalan yang berbeda sama
sekali. Integrasi melibatkan sedikit teknik dan lebih banyak akal; lebih celaka
lagi, hasilnya tidak selalu berupa fungsi elementer. Misalnya, kita telah ketahui
2
bahwa anti turunan e− x dan (sin x)/x bukan fungsi elementer.
Dua teknik dasar untuk integrasi adalah substitusi dan integral parsial.
Teorema
Bentuk akar dalam integral selalu menimbulkan kesulitan dan biasanya kita
berusaha menghindarinya. Seringkali substitusi yang tepat akan menghasilkan
untegral tersebut.
5
1 √ a2−x 2 x=a sin t −π /2≤ t ≤ π /2
2 √ a2 + x 2 x=a tan t −π /2<t< π /2
3 √ x 2−a2 x=a sec t π
0≤t ≤π ,t≠
2
Atau
∫ u dv =u v−∫ v du
❑ ❑
6
Integral Parsial: Integral Tentu
b b
b
∫ u dv =[ uv ] =∫ v du
a
a a
7
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
8
HASIL DAN PEMBAHASAN
❑
2
Tentukan hasil dari ∫ x √ x 3 +1 !
❑
❑
2
Penyelesaian yang tepat untuk soal diatas adalah ∫ x 2 √ x 3 +1𝑑𝑥 = 9 ( x 3 +1 ) √ x 3 +1 +
❑
C
Misal:
du
𝑢= x 3+ 1 ⟹ 𝑑𝑢=3 x 2 𝑑𝑥 ⟺ = x 2𝑑𝑥
3
9
❑
2
sehingga ∫ x √ x 3 +1𝑑𝑥
❑
❑ 1
2 du
=∫ u
❑ 3
❑ 1
1
=
3❑
∫ u 2 du
3
12 2
= u +C
33
Selanjutnya, permisalan dikembalikan ke bentuk semula sehingga diperoleh
❑
2
∫ x 2 √ x 3 +1𝑑𝑥 = 9 ( x 3 +1 ) √ x 3 +1 + C
❑
Contoh Soal 2
❑
x +1
Tentukan hasil dari ∫ !
❑ x−1
Masalah 2 Berdasarkan jawaban mahasiswa tersebut, dapat diketahui bahwa
sudah dimengerti bahwa penggunaan integral pada soal ini
menggunakan pengintegralan sederhana, dan tidak menggunakan
permisalan.
❑
x +1
Penyelesaian yang tepat untuk soal diatas adalah ∫ dx =x−¿|x−1|+C
❑ x−1
2
( x +1 ) : ( x−1 )= 1-
x−1
❑ ❑ ❑ ❑ ❑ ❑
x +1 2 2 1
Berarti ∫
❑ x−1
dx =∫ 1−
❑ x−1 (
dx=∫ dx−∫
❑
)
❑ x −1
dx=∫ dx −2∫
❑ ❑ x−1
dx
10
❑
x +1
Sehingga diperoleh ∫ dx =x−¿|x−1|+C
❑ x−1
Contoh Soal 3
❑
5 6
Tentukan hasil dari ∫ cos x ( 1+cos x ) sin x 𝑑x !
❑
Masalah 3 Berdasarkan jawaban mahasiswa diatas terlihat bahwa dalam
menyelesaikan soal tersebut mahasiswa menggunakan teknik
integrasi substitusi. Namun belum tepat dalam permisalan. Hal
ini terjadi karena mahasiswa belum memahami dalam permisalan
yang digunakan dalam turunan dari fungsi f(x)= g’(x) pada
fungsi trigonometri.
Misal: u= cos x,
du = -sinx dx
-du = sin x dx
❑
5 6
Maka: ∫ cos x ( 1+cos x ) sin x 𝑑x
❑
❑ ❑
5 11
= ∫ cos x sin x dx +∫ cos x sin x dx
❑ ❑
❑ ❑
5 11
= ∫ u (−du )+∫ u (−du )
❑ ❑
11
1 6 1 12 1 1
=- u − u +C = - cos 6 x − cos12 x +C
6 12 6 12
1 1
6 ( 6
2
12
= - cos x + cos x +C )
Contoh Soal 4
x 2−x
❑
Tentukan hasil dari ∫ 𝑑x !
❑ x+ 1
12
Masalah 5 Berdasarkan jawaban mahasiswa diatas terlihat bahwa dalam
menyelesaikan soal tersebut mahasiswa menggunakan teknik
integrasi substitusi. Akibatnya, hasil pengerjaan mahasiswa
tersebut menjadi belum tepat. Hal ini terjadi karena mahasiswa
belum memahami perbedaan antara teknik integrasi substitusi
biasa dengan teknik integrasi fungsi rasional.
❑
2 dx 1 x−2
Penyelesaian yang tepat untuk soal diatas adalah ∫ 2
❑ x −4
| |
¿ ∈
2 x+ 2
+C
∫ x22−4
dx
=∫
1 −1
2 x(+2
+
1
x−2 )
dx=¿ ∫
1
2
1
x−2 (
−
x
1
+2 )
dx ¿
❑ ❑ ❑
1 1 x−2
¿ ( ln |x−2| ln|x +2|)+ C= ∈
2 | |
2 x +2
+C
13
Contoh Soal 6
Tentukan hasil dari ∫ x2e2x𝑑x !
1 1 2x
Penyelesaian yang tepat untuk soal diatas adalah ∫ x2e2x𝑑x = x −x + ( 2
)
2 2
e +C
Misal:
𝑢= x 2 dv = e 2 x dx
1 2x
𝑑𝑢= 2x𝑑𝑥 v = e
2
sehingga
❑ ❑
1 2x 1 1
∫ x2e2x𝑑x = x
2
( )
2
e −∫ e2 x 2 x dx = x 2 e 2 x −∫ e2 x x dx
❑ 2 2 ❑
❑
2x
Adapun ∫ e x dx dengan
❑
u= x, maka du = dx
1 2x
dv = e 2 x dx , v = e
2
❑ ❑
∫ e2 x x dx =x 12 e2 x −∫ 12 e 2 x = 2x e 2 x − 12 12 e 2 x = 2x e2 x − 14 e 2 x
( )
❑ ❑
14
❑
1 2 2x 1 2 2x x 2 x 1 2 x
2 ❑
2x
2 (
Jadi: ∫ x e 𝑑x = x e −∫ e x dx ¿ x e − e − e +C
2 2x
2 4 )
1 2 2x x 2 x 1 2x
= x e −¿ e + e +C
2 2 4
1 1 2x
( 2
= x −x +
2 2 )
e +C
Contoh Soal 7
Tentukan hasil dari ∫ ln (3x+8) 𝑑x !
15
1 3
du = ( 3 ) dx= dx v = x
3 x +8 3 x +8
sehingga dengan persamaan ∫𝑢 𝑑𝑣=𝑢𝑣 −∫𝑣
❑
3
∫ ln (3x+8) 𝑑x = x ln |3 x +8|- ∫ x dx
❑ 3 x +8
❑
3x
= x ln |3 x +8|∫ dx
❑ 3 x +8
❑ ❑
−8
(
= x ln |3 x +8|)- ∫ dx −∫
❑ 3 x +8 )
❑
dx
❑ ❑
8
= x ln |3 x +8|)-(∫ dx +∫
3 x+8 )
dx
❑ ❑
16
dengan permisalan bentuk ∫𝑢 𝑑𝑣=𝑢𝑣 −∫𝑣 𝑑𝑢, didapat
❑
ax −1 −1
∫ e sin bx 𝑑x = e
ax
b (
cos bx −∫
❑ b
)
cos bx ( a e ax ) dx
❑
−1 ax a
= e cos bx + ∫ eax cos bx dx
b b❑
❑
∫ eax cos bx dx =? ?
❑
Dengan permisalan yang sama,
u= e ax dv = cos bx dx
1
du= a e ax dx v = sin bx
b
❑ ❑
1 1
ax
maka ∫ e cos bx dx =e
❑
ax
b ( )
sin bx −∫ sin bx ( a eax ) dx
❑ b
❑
1 ax a ax
= e sin bx - ∫ e sin bx dx
b b❑
sehingga
❑
−1 ax a
∫ eax sin bx 𝑑x = e cos bx + ∫ eax cos bx dx
b b❑
−1 ax a 1 ax a ❑ ax
=
b
e cos bx +
b b
e (sin bx −
b∫❑
e sin bx dx )
a2
❑
−1 ax a ax ax
= e cos bx + 2 e sin bx− 2 ∫ e sin bx dx
b b b ❑
2 ❑
+a −1 a
ax
∫ eax sin bx 𝑑x 2 ∫ e sin bx dx = e ax cos bx + 2 eax sin bx
b ❑ b b
2 ❑
a −1 ax a
( )
1+ 2 ∫ e ax sin bx dx=
b ❑ b
e cos bx + 2 eax sin bx
b
b2 +a 2 a
❑
−b ax
( )∫
b2
❑
❑
e ax sin bx dx=
b 2
e cos bx+ 2 e ax sin bx
b
4.2 Pembahasan
Dari beberapa soal yang tertera sebelumnya, secara umum terlihat ada
beberapa masalah yang sering terjadi dalam melakukan pengintegralan baik
pengintegralan dengan substitusi maupun parsial. Masalah-masalah tersebut
17
akan diuraikan lebih jelas pada paragraf berikut. Ketika mahasiswa dihadapkan
dengan soal integral, mereka cenderung masih merasa bingung harus
menyelesaikan dengan teknik apa; apakah dengan pengintegralan sederhana,
pengintegralan substitusi atau pengintegralan parsial. Selain itu, mahasiswa juga
merasa bingung dengan bagaimana cara melakukan permisalan dan apa yang
harus dimisalkan agar soal tersebut dapat diselesaikan.
Pada masalah 1 dan 3, terlihat bahwa mahasiswa sudah menggunakan
teknik integrasi substitusi. Sebagian besar sudah memahami konsep substitusi
tersebut, namun ada beberapa mahasiswa yang masih bingung dalam membuat
permisalan dan bingung fungsi mana yang sebaiknya jadi permisalan. Ini
membuktikan bahwa mahasiswa tersebut masih bingung dalam menggunakan
permisalan pada teknik integrasi substitusi.
Pada masalah 2 dan 4, terlihat bahwa mahasiswa sudah memahami teknik
integrasi substitusi rasional biasa dengan menggunakan pembagian fungsi lalu
pengintegralan sederhana. Jadi pada masalah 2 dan 4, tidak begitu berarti dan
bisa dikatakan bahwa mahasiswa sudah memahami konsep teknik integrasi
substitusi rasional sederhana.
Pada masalah 5 terlihat bahwa mahasiswa sudah memahami teknik
integrasi substitusi rasional dengan cara menyederhanakan penyebutnya. Pada
soal ini mahasiswa sudah dianggap memahami konsep tersebut.
Pada masalah 6 dan 7 mahasiswa sudah menggunakan teknik integrasi
parsial. Namun, mahasiswa melakukan beberapa kesalahan dalam
penyelesaiannya. Pada masalah tersebut, mahasiswa belum menggunakan teknik
integrasi berulang. Hal ini dapat terjadi karena mahasiswa belum memahami
teknik integrasi secara berulang.
Pada masalah 8, sebagian besar mahasiswa mengalami kesulitan, bahkan
tidak ada yang benar dalam mengerjakan soal ini. Padahal teknik yang
digunakan untuk menyelesaikan soal ini sama dengan soal pada permasalahan 6
dan 7. Hanya saja pada soal tersebut terdapat soal trigonometri dan konstanta
yang digunakan bukan angka, melainkan huruf. Ini membuktikan bahwa
mahasiswa belum sepenuhnya memahami teknik integrasi parsial.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
18
1. Mahasiswa merasa bingung harus menggunakan teknik pengintegralan
yang mana; dengan teknik integrasi sederhana, parsial maupun substitusi.
2. Mahasiswa merasa bingung tentang fungsi mana yang harus dimisalkan
dan mana yang tidak atau bagaimana cara memisalkannya.
3. Mahasiswa belum memahami teknik integrasi parsial secara berulang.
5.2 Saran
Hal ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam menentukan teknik
integrasi mana yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal integral yang
dihadapi, fungsi mana yang seharusnya dilakukan permisalan dan fungsi mana yang
tidak serta pemikiran-pemikiran awal yang diperlukan sehingga mahasiswa tidak
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan integral.
19
DAFTAR PUSTAKA
Purcell, Edwin J., Varbergd, Dale., Rigdon, Steven E., (2003). Kalkulus Jilid 1 Edisi
Kedelapan. Jakarta; Ciracas.
20