Hilma Harmen,SE.,MBA
Manajemen A 2019
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, dan
berkat-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini
guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori dan Perilaku Organisasi. Harapan
penulis semoga makalah Rekayasa Ide ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca secara umum dan bagi penulis khususnya. Serta wawasan
sekaligus pemahaman terhadap penelitian yang penulis paparkan. Pada kesempatan ini
penyusunan Rekayasa Ide ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis sangat
berharap saran dan kritik yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
1.4 Manfaat penelitian.................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN ...................................................................................................3
2.1 Permasalahan Umum.............................................................................................................3
2.2 Identifikasi Permasalahan .....................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................................................7
SOLUSI DAN PEMBAHASAN ..........................................................................................................7
3.1 Solusi Dan Pembahasan Permasalahan..................................................................................7
3.2 Solusi Dan Pembahasan Permasalahan..................................................................................7
3.3 Solusi Dan Pembahasan Permasalahan..................................................................................7
BAB IV.................................................................................................................................................9
PENUTUP...........................................................................................................................................18
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................................18
4.2 Saran.....................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................18
BAB II
PENDAHULUAN
Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah
batasan yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekolompok
tujuan. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana semua orang
berkumpul, berkerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin
dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Upaya untuk mendorong para pegawai mencapai
hasil kerja yang optimal salah satunya adalah dengan memiliki kompetensi yang baik.
Kinerja karyawan adalah tingkat keberhasilan karyawan dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya. Kinerja karyawan secara umum dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor
internal dan eksternal (Ismail, 2006). Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari
dalam diri karyawan, yang meliputi kepuasan kerja dan komitmen organisasional. Sedangkan
faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri karyawan, yang meliputi
kepemimpinan, keamanan dan keselamatan kerja, serta budaya organisasi.
Salah satu cara bagi suatu organisasi untuk menjadi lebih inovatif adalah dengan
memanfaatkan karyawannya sendiri untuk berinovasi. Semua organisasi dan kelompok
mengalami hubungan langsung antara kepuasan kerja, dan kinerja. Untuk memaksimalkan
kinerja mereka dalam suatu sistem, penting untuk mengembangkan kinerja antar pribadi yang
optimal. Revolusi industri menciptakan keinginan akan keterampilan keras untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai.
Dahulu orang atau karyawan yang bekerja dibagian produksi dan distribusi tidak
diharuskan berpikir atau berkomunikasi satu sama lain. Sekarang, karyawan tidak hanya
dituntut untuk mempelajari keterampilan teknis baru tetapi juga bagaimana berkomunikasi,
bernegosiasi, mendesentralisasi, dan memotivasi satu sama lain untuk menunjang organisasi
ke arah yang lebih baik. dalam dunia bisnis saat ini, Perilaku Organisasi adalah alat penting
untuk mengelola tim yang efektif dan itu membantu untuk memahami perilaku manusia
dalam suatu organisasi. Implementasi soft skill harus mendapatkan penekanan yang lebih
tinggi dalam proses pendidikan dan pelatihan organisasi, tetapi tidak menghilangkan hard
skill yang dimiliki hanya saja melengkapi keterampilan hard skill
Kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan di mana para karyawan memandang pekerjaannya (Handoko, 1998,
dalam Widodo, 2006)
Perilaku organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu system studi dari sifat organisasi,
misalnya seperti, bagaimana organisasi itu dimullai, tumbuh, dan berkembang serta
bagaimana pengaruhnya terhadap onggota-anggota organisasi selain individu-individu,
kelompok-kelompok pemilih, organisasi-organisasi lain, serta intitusi-institusi yang lebih
besar.
perinsip-perinsip prilaku organisasi berbeda beda setiap individu memiliki pemikiran yang
berbeda beda pula dalam organisasi, seorang memimpin harus bisa membuat suatu tim
menjadi kompak dalam suatu organisasi yang terdiri dari anggota-anggota yang memiliki
perinsip yang berbeda-beda.
Menurut Thoha (2014:36) bahwa terdapat prinsip-prinsip perilaku organisasi antara lain :
c) Orang berpikir tentang masa depan, dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak.
Karena, kurangnya komunikasi, kurang koordinasi dengan yang lainnya dan kerja sama
sehingga terjadi ketidak sesuaian/timbulnya kendala.
Komunikasi merupakan kegiatan manusia untuk dapat berhubungan satu dengan yang lain
secara langsung, maka dapat dikatakan bahawa keterampilan dalam berkomunikasi
merupakan hasil dari pembelajaran manusia. Keinginan untuk saling berhubungan satu sama
lain merupakan hakekat naluri dan sifat sosial manusia, manusia merupakan mahkluk social
yang hidup selalu berkawan dan berkelompok, serta bersosialisasi, dengan adanya naluri dan
sifat social, maka komunikasi dapat dikatakan sebagai bagian dari hakikat kehidupan manusia
dalam bermasyarakat dan tidak dapat dipisahkan.
Salah satu cara untuk memahami sifat-sifat manusia, ialah dengan menganalisis prinsip-
prinsip dasar yang merupakan salah satu bagian dari padanya. Dengan mengetahui prinsip
dasar dari manusia atau individu, organisasi akan lebih mudah dalam mengetur baik dalam
hal penempatan posisi kerja maupun dalam hal lainnya.
Perilaku Organisasi dapat mencapai apa yang diharapkan dengan berdasarkan pada prinsip
dasar perilaku orgnisasi seperi yang dikemukakan oleh Thoha (2014:36) sebagai berikut:
A. Manusia berbeda perilaku, karena kemampuannya tidak sama prinsip dasar
kemampuan ini sangat peting diketahui untuk memahami mengapa seseorang berbuat dan
berperilaku berbeda dengan yang lainnya. Karena terbatasnya kemampuan dua orang
pegawai akan memerlukan waktu yang berbeda dalam menyeleaikan tugasnya. Perbedaan
kemampuan ini beranggapan karena sejak lahir manusia ditakdirkan tidak sama
kemampuannya. Ada lagi yang beranggapan karena kecerdasan , didikan pengalaman dan
daya serap informasi pegawai dari suatu gejala. Karena perbedaan kemampuan ini dapat
dipergunakan untuk memprediksi pelaksanaan dan hasil kerja seseorang yang bekerja sama di
dalam suatu orang tertentu.
B. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda. Manusia berperilaku karena didorong
oleh srangkaian kebutuhan untuk mencapai beberapa tujuan, dorongan ini menyebabkan
seseorang itu berperilaku. Kebutuhan adalah beberapa pernyataan dalam diri seseorang yang
menyebabkan seseorang itu berbuat untuk bekerja tergantung pada motivasinya. Sesuatu
yang dapat memotivasi seseorang yaitu pemberian penghrgaan berupa 29 materi seperti
kenaian gaji, tunjangan dan pemberian penghargaan berupa non materi seperti kenaikan
pangkat dan penghargaan serta pengakuan. Pemahaman kebutuhan yang berbeda dari
seseorang bermanfaat untuk memahami konsep perilaku organisasi. Hal ini bisa
dipergunakan memprediksi dan menjelaskan perilaku yang berorientasi tujuan di dalam kerja
sama organiasi.
C. Orang berfikir masa depan, dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak.
Kebutuhan manusia dapat dipenuhi lewat perilakunya masing-masing. Seseorang dihadapkan
dengan sejumlah kebutuhan yang potensial harus dipenuhi lewat perilaku yang dipilihnya.
Orang berfikir dengan masa depan, dan membuat pilihan diantara sejumlah besar rangkaian
pilihan perilaku yang terbuka baginya adalah dengan mnggunakan teori expentacy. Teori ini
berdasarkan atas proporsi yang sederhana yaki bahwa seseorang memilih berperilaku
membuat pilihsn tentang bagaimana bertindak. Cara untuk menjelaskan bagaimana seseorang
sedemikian karena ia yakin dapat mengarahkan untuk mendapatkan sesuatu
hasil(upah/hadiah). Teori ini berdasarkan suatu anggapan yang menunjukan bagaimana
menganalisa dan meramalkan rangkaian tindakan apakah yang akan diikuti oleh seseorang
manakala ia mmempunyai kesempatan untuk membuat pilihan mengenai prilakunya.
D. Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan pengalaman
masalalu dan kebutuhannya. Memahami lingkungan adalah suatu proses yang aktif Dimana
seseorang mencoba membut lingkungannya itu mempunyai arti baginya. Proses yang aktif ini
melibatkan seseorang individu mengakui secara selektif aspek-aspek yang berbeda dari
lingkungan, menilai apa yang dilihatnya dalam hubungannya dengan pengalaman masalalu,
dan mengevaluasi apa yang dialami itu dalam kaitannya dengan kebutuhan-kebutuhan dan
nilai-nilainya. Lingkungan memberikan lebih banyak kepada manusia objek dan peisiwa
dibandingkan dengan kemampuan manusia, seseorang didalam memahami suatu organisasi
30 pada suatu saat tertentu, ia tidak mengetahui banyak aspek dari lingkungannya.aspek-
aspek lingkungan yang diketahui adalah merupakan peristiwa itu sendiri, dan merupkan jaga
bagian dari masa lalu seseorang. Suatu objek yang teristimewa di dalam suatu organisasi
biasanya banyak dikenal terjadi pada proses-proses kerja yang biasa dikenal oleh banyak
orang.Proses belajar di masa lalu dari seseorang anggota organisasi akan berpengaruh di
dalam menentukan apa yang.
E. Seseorang mempunyai reaksi senang atau tidak senang Orang-orang jarang bertindak
netral mengenai suatu hal yng mereka ketahui atau mereka alami. Mereka jadi cenderung
untuk mengevaluasi sesuatu yang mereka alami dengan cara senag atau tidak senang.
Selanjutnya evaluasi merupakan salah satu faktor tersulit dalam mempengaruhi perilaku nya
di masa yang akan datang perassaan senang atau tidak senang ini kan menjadikan seseorang
berbuat yang berbeda dengan orang lain di dalam rangka menanggapi sesuatu hal. Kepuasan
dan ketidak puassan ini ditimbulkan karena adanya perbedaan dari sesuatu yang diterma
dengan sesuatu yang diharapkan seharusnya dditerima sehingga imbul lah rasa tidak puas
terhadap apa yang diterima.
F. Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang Bahwa perilaku
sesorang itu adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu denga
lingkungannya. Adakalanya perilaku seseorang dipengaruhi oleh kemampuannya adapula
karena kebutuhannya dan ada pula dipengaruhi oleh lingkungannya.
1. Menciptakan pengertian yang sama atas setiap pesan dan lambang yang
disampaikan
2. Merangsang pemikiran pihak penerima untuk memikirkan pesan dan rangsang yang
diterima
3. Melakukan suatu tindakan yang selaras sebagaimana yang diharapkan dengan
adanya penyampaian pesan tersebut, yaitu dengan melakukan atau tidak melakukan
sesuatu.
4. Memahami orang lain
Dimulai dari hal-hal kecil yang berpotensi membuat kesalahan komunikasi , suatu
tujuan organisasi akan terhambat. Maka peran teknologi juga sangat diperhitungkan
dalam suatu organisasi. Bisa berupa pesan singkat atau blackberry messenger dan
panggilan langsung melalui telepon. Upayakan berikan jalaur komunikasi terbaik bagi
partner kerja kita demi mecegah ambiguilitas misalnya melalui panggilan telepon atau
pesan singkat jika hanya memberikan informasi yang simple. Hal ini dikarenakan
karena dalam jalur komunikasi yang kita buat pasti selalu ada hambatan yang tidak
akan kita tahu. Baik dari permasalahan teknologi itu sendiri misalnya signal trouble
yang biasanya terjadi karena daerah tertentu masih belum memasuki jangkauan
coverage yang luas.
Karena apabila kita mebahas tentang hambatan , pasti akan banyak sekali yang
termauk dalam hambatan dalam proses komunikasi. Menurut kami, hambatan yang
memicu terjadinya kesalahan komunikasi berawal dari pembawaan individual masing-
masing atau mereka para pelaku organisasi itu sendiri. Yang paling nyata adalah sifat
dan kebutuhan suatu individu itu sendiri , biasanya berupa emosi, rasa tertutup, atau
rasa ingin dihormati . Misalnya suatu individu pasti punya rasa untuk ingin di hargai
sehingga konflik yang akan timbul disini adanya kurangnya rasa saling kepercayaan
yang antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnyayang berakibat miss
communication atau miss understanding. Untuk itu sikap jujur dan transparan dalam
berorganisasi patut dijunjung tinggi dalam kehifupan berorganisasi , karena kerja tim
sangat berpenguruh
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://bahtiarekosa.blogspot.com/2018/11/makalah-teori-dan-perilaku-organisasi.html
http://journal.stiem.ac.id/index.php/jurman/article/view/200
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwj37e3_-
_7tAhUu6XMBHd0oB20QFjAIegQIChAC&url=https%3A%2F%2Focw.upj.ac.id%2Ffiles%2FTextbook-
MGT303-Modul.pdf&usg=AOvVaw0UUvW4Vs76yDxBqKJrPI_M
http://inezjohn.blogspot.com/2011/09/arti-penting-komunikasi-dalam.html