“Analisis Harga Pokok Produksi Untuk Memaksimalkan Laba Pada Usaha Kecil
Menengah (UMKM) Toko Laundry”
Di Susun :
Nina Yurike Simanjuntak 7193342015
Irene Regina Sembiring
Theresia Claudia Munthe
Sinta Marito Silalahi
Reguler B
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biaya Produksi diartikan sebagai akumulasi biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi,
termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, serta biaya overhead pabrik. Biaya
produksi juga bisa didefinisikan sebagai ongkos produksi yang dikorbankan oleh
suatu perusahaan dalam menghasilkan suatu barang atau produk jadi sampai barang tersebut
masuk ke dalam pasar untuk dijual. Perhitungan harga pokok produksi memiliki peran penting
dalam efektivitas UMKM. Oleh karena itu perhitungan atas biaya-biaya yang di keluarkan untuk
menghasilkan suatu produk harus benar serta harus mencerminkan total biaya produksi yang
sesungguh nya dihabiskan oleh produk tersebut.
Pentingnya peran perhitungan harga pokok produksi untuk mendapakan laba yag optimal
pada usaha kecil menengah laundry dalam memaksimalkan laba yang di peroleh dengan
perhitungan harga pokok produksi yang tepat dan akurat. Maka untuk itu peneliti merasa tertarik
melakukan penelitian yanag lebih mendalam dan hasil akan dituangkan dalam karya ilmiah yang
berjudul “Analisi Harga Pokok Produksi Untuk Memaksimumkan Laba Pada Usaha Kecil
Menengah (UKM) Laundry”
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana UMKM melakukan perhitungan harga pokok produksi secara tepat agar
memperoleh laba maksimum
b. Bagaimana UMKM menetukan biaya produksi dalam mengembangkan usahanya
C. Tujuan
a. Untuk memenuhi salah satu tugas wajib ekonomi mikro
b. Dengan adanya penelitan ini dapat menambah wawasan tentang biaya produksi dalam hal
memaksimalkan laba
c. Membantu UMKM dalam menentukan BEP, laba maksimum, serta penetuan biaya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi adalah semua biaya langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan
perusahaan untuk proses produksi sehingga barang atau jasa tersebut bisa dijual. Perusahaan
harus menghitung harga pokok suatu barang karena sangat penting untuk pelaporan keuangan
perusahaan. Penentuan harga pokok produksi dilakukan sebelum perusahaan menentukan harga
jual. Harga ini nantinya akan digunakan oleh manajemen untuk membandingkan dengan
pendapatan dan disajikan dalam laporan laba rugi. Selain itu, perusahaan juga akan lebih mudah
melakukan pengontrolan produksi jika mengetahui harga pokoknya. Banyak perusahaan yang
salah dalam penentuan harga pokok produksi karena mengira harga pokok produksi sama dengan
harga jual. Sebenarnya keduanya berbeda, karena harga jual telah ditambah dengan keuntungan
yang diinginkan perusahaan sedangkan harga pokok produksi tidak.
Biaya dalam pengertian Ekonomi ialah semua “ beban “ yang harus ditanggung untuk
menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh konsumen.
Biaya dalam pengertian Produksi ialah Semua “beban” yang harus ditanggung oleh Produsen
untuk menghasilkan suatu Produksi.
Biaya produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh produsen dalam bentuk uang untuk
menghasilkan suatu barang / jasa. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut
memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit
diidentifikasikan.
roduction cost akan membentuk harga pokok produksi yang nantinya dipakai untuk
menghitung harga pokok barang jadi dan harga pokok barang pada saat akhir periode akuntansi
masih berlangsung. Menurut Charles T. Horngren, unsur-unsur biaya produksi adalah sebagai
berikut:
Ini merupakan bahan yang secara langsung dipakai untuk memproduksi suatu barang jadi yang
siap dipasarkan. Bahan baku tersebut mencakup semua bahan yang secara fisik dapat
diidentifikasi sebagai bagian dari produk jadi.
Tenaga kerja mengkonversi bahan baku langsung menjadi suatu barang jadi yang siap
dipasarkan. Direct Labour merupakan biaya-biaya bagi semua tenaga kerja langsung yang
ditempatkan dan diberdayakan dalam menangani kegiatan produksi secara langsung.
3. Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead)
Overhead pabrik adalah semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output
tertentu. Beberapa elemen biaya overhead pabrik diantaranya;
1. Biaya Tetap (Fixed Cost/ FC), yaitu biaya pada periode tertentu dengan jumlah
yang tetap dan tidak tergantung pada hasil produksi. Contoh, sewa gedung,
3. Biaya Total (Total Cost/ TC), yaitu total seluruh biaya tetap dan biaya variabel
yang dihasilkan. Besar biaya rata-rata ini dihitung dengan cara membagikan
untuk menghasilkan satu unit barang jadi. Biaya ini muncul ketika dilakukan
dihasilkannya.
Keuntungan (laba) merupakan tujuan utama suatu pengusaha dalam menjalankan usahanya.
Proses produksi dilaksanakan seefisien mungkin dengan tujuan untuk mencapai keuntungan yang
maksimum. Dengan pencapaian keuntungan yang maksimum, maka seorang produsen akan
memperoleh kepuasan. Keuntungan adalah selisih antara total pendapatan dengan total biaya
dalam melakukan suatu produksi. Untuk itu, produsen harus meningkatkan pendapatan dan
menekan biaya untuk mencapai tujuannya, yaitu memperoleh laba yang maksimal.
1. Laba dalam Ilmu Ekonomi didefinisikan, sebagai peningkatan kekayaan seorang investor
sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan
penanaman modal tersebut .
2. Laba secara umum adalah kenaikan kemakmuran dalam suatu periode yang dapat dinikmati
(didistribusi atau ditarik) asalkan kemakmuran awal masih tetap dipertahankan.
Dalam pendekatan rata-rata, perhitungan laba per unit dilakukan dengan membandingkan
antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P). Laba total adalah laba per unit
di kalikan dengan jumlah output yang terjual. Secara matematis dapat di rumuskan:
Dari persamaan ini, perusahaan akan mencapai laba bila bila harga jual per unit output (P)
lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC) dan perusahaan hanya mencapai titik impas apabila P=AC.
Keputusan utuk memproduksi didasarkan pada perbandingan antara P dan AC, jika P lebih kecil
atau sama dengan AC maka perusahaan tidak mau memproduksi.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Penelitian ini dilakukan mulai dari 28 Oktober 2019 sampai dengan 8 November 2019
dimana penelitani ini dilaksanakan di Pancing Jl. Belat No. 140 C Sidoarjo Hilir
B. Metode Penelitian
Penelitan ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi serta wawancara terbuka
toko Laundry
C. Object Penelitian
Yang menjadi object dalam peneliian ini adalah toko laundry yaitu ibu Risma
Dalam penelitian ini digunakan data kualitatif. Analasisi data kualitatif dilakukan dalam
beberaa tahapan, tahap yang pertama pengelolaan data penelitian hingga tersusunnya usulan
penelitan, tahap kedua pengelolaan data denga cara mengelola hasil kegiatan wawancara dan
pengumpulan berbgai informasi dilapangan dilokasi penelitian, tahap ketiga pemeriksaan
kesungguhan data hasil wawancara sudah layak dianggap lengkap dan dapat mempersentasikan
masalah yang dijadikan objek pnelitian, tahap terakhir adalah analisis data dalam rangka
menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitan .
E. Instrumen Penelitian
Peneliti akan melakukan pengumpulan data dari objek penelitian dengan menggunakan
instrument berupa observasi dan wawancara terbuka
Teknik analasis data yang di gunakan dalam laporan projek yaitu dengan menggunakan
metode deskrptif kualitatif.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Rancangan Biaya
B. Jadwal Kegiatan
Kegiatan Bulan
Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan dan Pendapatan
Melakukan uji coba pemasaran
Pelaksanaan kegiatan
Evaluasi dan tindak lanju
Lampiran :
A. Biodata Ketua dan Anggota
Biodata 1
Biodata 2
Biodata 3
Biodata 4
Harga
Uraian Jumlah Jumlah (Rp)
Satuan
Biaya tranportasi 4 orang 2 kali perjalanan 5.000 Rp.20.000
Cetak data 15.000 Rp.15.000
Total Rp.35.000
Harga Satuan
Urian Jumlah Jumlah (Rp)
(Rp)
Perlatan 4 20.000 80.000
Bahan – bahan 8 5.000 40.000
Perlengkapan 10 15.000 150.000
Transportasi 2 5.000 10.000
Jumlah 280.000