Anda di halaman 1dari 5

Nama standar akuntansi internasional adalah IFRS (International Financial Reporting Standards).

IFRS
merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard
Board (IASB) yang menjadi standar global untuk penyusunan laporan keuangan perusahaan publik.

Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi
utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC),
Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).

International Financial Reporting Standard mencakup:

- International Financial Reporting Standard (IFRS) – standar yang diterbitkan setelah tahun 2001.

- International Accounting Standard (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001.

- Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations Committee


(IFRIC) – setelah tahun 2001, 4) Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations
Committee (SIC) – sebelum tahun 2001.

Aspek-aspek tertentu dari praktik bisnis yang merupakan aturan wajib IFRS yaitu:

- Pernyataan Posisi Keuangan: Ini juga dikenal sebagai neraca. IFRS mempengaruhi cara di mana
komponen neraca dilaporkan.

- Pernyataan Penghasilan Komprehensif: Ini dapat berbentuk satu pernyataan, atau dapat dipisahkan
menjadi laporan laba rugi dan laporan penghasilan lain, termasuk properti dan peralatan.

- Pernyataan Perubahan Ekuitas: Juga dikenal sebagai laporan laba yang ditahan, ini
mendokumentasikan perubahan laba atau laba perusahaan untuk periode keuangan tertentu.

- Laporan Arus Kas: Laporan ini merangkum transaksi keuangan perusahaan pada periode tertentu,
memisahkan aliran kas ke dalam Operasi, Investasi, dan Pembiayaan.

Komponen laporan keuangan setelah IFRS :

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Arus Kas

Catatan Atas Laporan Keuangan

Hal-hal pokok yang diatur dalam standar akutansi :


1. Pengukuran dan penilaian.

untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi
keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan pada tanggal neraca.

2. Pengakuan

Pengakuan merupakan kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga
elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan dan mencapai tujuan dibentuknya IFRS.

3. Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan

untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam
laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam laporan Neraca, Laporan Laba/Rugi atau
berupa penjelasan notes yang menyertai laporan keuangan agar para pembaca mudah memahami apa
yang dibaca.

https://accounting.binus.ac.id/2020/07/10/memahami-standar-akuntansi-internasional-international-
financial-reporting-standard-ifrs/#:~:text=Nama%20standar%20akuntansi%20internasional
%20adalah,penyusunan%20laporan%20keuangan%20perusahaan%20publik.

International Financial Accounting Standard atau IFRS adalah standar pelaporan akuntansi yang diakui
secara internasional. Standar akuntansi internasional ini diterbitkan oleh IASB (International Accounting
Standards Board), yang merupakan organisasi akuntansi internasional. IFRS sendiri berguna untuk
menciptakan bahasa akuntansi umum, yang memungkinkan pelaporan bisnis dan keuangan menjadi
konsisten pada seluruh perusahaan maupun negara.

Sebelumnya, Standar Akuntansi Internasional sendiri umumnya mengacu kepada IAS atau International
Accounting Standards yang dikeluarkan mulai tahun 1973 hingga tahun 2001 oleh IASC atau
International Accounting Standards Committee. Hingga pada akhirnya pada tanggal 1 April 2001, IASB
mengambil alih tanggung jawab untuk menyusun standar akuntansi internasional.

Dengan menggunakan IFRS, perusahaan akan mampu untuk melihat laporan keuangan mereka dengan
standar yang sama dengan pesaing asingnya. Selain itu, anak perusahaan dalam negara yang meminta
atau mengizinkan IFRS dapat menggunakan satu bahasa akuntansi untuk seluruh perusahaan
(accounting framework).

Dalam pengaplikasiannya, IFRS mengatur beberapa hal pokok dalam standar akuntansi. Hal-hal yang
tersebut yaitu:

Pengertian elemen laporan keuangan dan informasi lainnya.

Definisi ini berfungsi sebagai standar untuk memutuskan apakah perlu mencatat transaksi aset, modal,
pendapatan, dan biaya menggunakan manajemen asset dari HashMicro.
Pengukuran dan penilaian dari suatu komponen laporan keuangan, baik ketika terjadi transaksi atau saat
penyajian laporan keuangan pada tanggal neraca.

Pengakuan akan elemen laporan keuangan agar setiap elemen dapat tertulis pada laporan keuangan.

Penyajian laporan keuangan dengan berbagai informasi, seperti laporan neraca, laporan laba rugi, atau
penjelasan yang menyertai laporan keuangan untuk memudahkan pembaca.

https://www.hashmicro.com/id/blog/ifrs-adalah-standar-akuntansi-internasional/

Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi
utama dunia. Organisasi tersebut yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi
Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi
Internasioanal (IFAC). Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi
Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar
akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar
akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi, 1999).

Komisi Masyarakat Eropa (EC) menekankan negara-negara anggota untuk menggunakan standar
akuntansi internasional guna memasuki pasar modal pada banyak negara, sehingga mengurangi masalah
operasional perusahaan multinasional dalam skala internasional. Penerapan standar akuntansi
internasional di Eropa lebih bermotif untuk mempermudah jalan masuk ke pasar modal di banyak
negara, khususnya Amerika Serikat dan negaranegara lokasi anak perusahaan. Organisasi Internasional
Pasar Modal (IOSOC)bertujuan untuk mengembangkan konsensus internasional, pertukaran informasi
penyusunan standar baku untuk melindungi investor, dan pengawasan yang memadai dalam pasar
modal. Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC) bertujuan untuk pengembangan profesi dan
harmonisasi standar akuntan di seluruh dunia guna memberikan jasa yang konsisten dan memiliki
kualitas yang tinggi guna kepentingan masyarakat (Choi, 1999). Standar Akuntansi Internasional oleh
beberapa organisasi tersebut diharapkan dapat mengatur praktik-praktik akuntansi secara internasional.

Pada tahun 1971, standar akuntansi internasional menghadapi kritikan dari berbagai negara di dunia.
Kritikan yang dilontarkan yaitu: 1) berkaitan dengan fleksibilitas standar akuntansi internasional, 2)
dianggap sebagai takti dari Kantor Akuntan Publik (KAP) besar untuk melakukan ekspansi pasar,
3)memungkinkan terjadinya kelebihan standar akuntansi (Choi, 1999). Standar akuntansi internasional
tidak fleksibel, karena memaksimalkan standarisasi dari standar akuntansi internasional di berbagai
negara untuk memperoleh keseragaman standar akuntansi, sehingga menghapus perbedaan-perbedaan
standar akuntansi di berbagai negara. Pada kenyataanya tiap negara memiliki standar akuntansi yang
berbeda satu sama lainnya, karena perbedaan latar belakang nasional, keunikan iklim bisnis, serta
adanya perbedaan kebutuhan dari pemakai laporan keuangan.
Kebutuhan dari pemakai laporan keuangan berbeda-beda sebagai contoh, kebutuhan dari negara-
negara common law yaitu Amerika Serikat dan negara-negara persemakmuran Inggris yang berbeda
dengan kebutuhan darinegara-negara code law seperti Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda (Choi,
et al., 1999), dan Akuntansi Perkoperasian di Indonesia yang belum tentu dibutuhkan di Amerika Serikat
(Sadjiarto, 1999).

Meskipun banyak kritik terhadap standar akuntansi internasional, banyak pula dukungan terhadap
standar akuntansi internasional. Hal ini karena beberapa organisasi peminjam internasional mendorong
digunakannya standar akuntansi yang diterima secara internasional dan badan-badan pengawas pasar
modal internasional semakin menuntut penggunan standar akuntansi internasional. Seperti halnya
tekanan dunia internasional untuk mengadopsi standar akuntansi internasional, sebagai contoh
tuntutan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia yang mengharuskan standar akuntansi keuangan
yang sejalan dengan standar akuntansi internasional (Asian Development Bank Report, 2003).

Adopsi penuh standar akuntansi internasional adalah mengadopsi standar akuntansi internasional
secara penuh tanpa adanya perubahanperubahan untuk diterapkan di suatu negara. Adopsi dan
implementasi standar akuntansi internasional (IAS) yang sekarang menjadi International Financial
Reporting Standard (IFRS) bukanlah suatu yang mudah, beberapa

permasalahan akan dihadapi oleh tiap negara. Permasalahan yang dihadapi di antaranya adalah (Media
Akuntansi, 2005):

1) masalah penerjemahan standar itu sendiri, IFRS yang diterbitkan dalam bahasa Inggris perlu
diterjemahkan, sedangkan penerjemahan itu sendiri akan mengalami kesulitan di antaranya adanya
ketidakkonsistenan dalam penggunaan kalimat bahasa Inggris, penggunaan istilah yang sama untuk
menerangkan konsep yang berbeda, dan penggunaan istilah yang tidak terdapat padanannya dalam
penerjemahan,

2) ketidaksesuaian antara IFRS dengan hukum nasional, karena pada beberapa negara standar akuntansi
termasuk sebagai bagian dalam hukum nasional, sehingga standar akuntansinya ditulis dalam bahasa
hukum, dan di sisi lain IFRS tidak ditulis dalam bahasa hukum, sehingga harus diubah oleh Dewan
Standar Akuntansi masing-masing negara,

3) struktur dan kompleksitas standar internasional, dengan adanya IFRS menimbulkan kekhawatiran
bahwa standar akan semakin tebal dan kompleks. Banyaknya permasalahan yang dihadapi dalam
mengadopsi IFRS bukan berarti mengadopsi IFRS tidak memiliki manfaat bagi negara yang
mengadopsinya.

Manfaat dari adopsi penuh antara lain (Media Akuntansi, 2005):


1) penghematan waktu dan uang, dengan adanya IFRS perusahaan dapat melakukan konsolidasi
informasi keuangan dari negara yang berbeda, tanpa memerlukan dua pegawai yaitu yang mengerti
standar akuntansi Indonesia dan standar akuntansi negara lain,

2) dapat melindungi kepentingan masyarakat, karena dengan standar yang berbeda maka masyarakat
yang mengharapkan keuntungan bisa jadi mengalami kerugian akibat perbedaan perlakuan akuntansi,

3) ekspansi ekonomi berlangsung dengan cepat, dengan standar yang sama maka laporan keuangan di
semua negara akan sama, sehingga tidak perlu penyesuaian lagi dan proses analisis laporan keuangan
dapat dilakukan dengan cepat dan pengambilan keputusan juga lebih cepat, yang pada akhirnya proses
ekspansi pun menjadi cepat.

Barth, W.R Landsman and M. Lang. 2005. International Accounting Standards and Accounting Quality.
Journal of Accounting Research 46; 467-498

Chamisa, E. 2000. The Relevance and Observance of the IASC Standards in Developing Countries and the
Particular Case of Zimbabwe. The International Journal of Accounting 35: 267-286

https://www.academia.edu/30298067/
STANDAR_AKUNTANSI_INTERNASIONAL_ADOPSI_PENUH_DAN_HARMONISASI

Anda mungkin juga menyukai