Anda di halaman 1dari 4

GRUP 4

2201000002 SHASMI LENIA ELIZABETH SIAGIAN


2001000012 DENTA IRAWAN
2201000011 KEZIA EVANGELIA MARTIN

RESUME CHAPTER 1 BUKU KIESO EDISI 3:


Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi

Perekonomiann internasional dan nasional terus berkembang. Banyak perusahaan


besar di dunia yang lebih sering melakukan bisnis mereka di luar negeri daripada di negara
mereka sendiri. Perusahaan kini tidak hanya mengandalkan negara asalnya sebagai pasar
modal untuk pembiayaan, tetapi juga dari negara lain. Dengan adanya globalisasi ini,
perusahaan menyadari perlunya memiliki satu set standar pelaporan keuangan. Agar
globalisasi pasar modal menjadi efisien, maka proses pelaporan keuangan harus sama di
seluruh dunia.
Akuntansi keuangan adalah proses yang berfokus pada penyusunan laporan keuangan
perusahaan untuk digunakan oleh pihak internal dan eksternal. Pengguna laporan keuangan
ini antara lain investor, kreditor, manajer, dan lembaga pemerintah. Sebaliknya, akuntansi
manajerial adalah proses mengidentifikasi, mengukur, menganalisis, dan
mengkomunikasikan informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen untuk
merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi operasi perusahaan.

 Pasar Global
 Karakteristik akuntansi adalah identifikasi, pengukuran, dan pengkomunikasian
informasi keuangan tentang entitas ekonomi untuk keperluan pihak yang
berkepentingan.
- Entitas ekonomi berkaitan dengan transaksi ekonomi yang nanti diproses
untuk dijadikan informasi keuangan, maka terbentuklah
- Laporan keuangan yang terdiri dari; neraca, laba rugi, arus kas, perubahan
modal, dan catatan atas laporan keuangan.
- Informasi tambahan; surat presiden, prospectus, laporan lembaga pemer intah,
perilisan berita, perkiraan, dampak lingkungan.

 Laporan keuangan dalam proses alokasi modal:


Laporan keuangan  Pengguna  Pengalokasian modal.

 Untuk membuat laporan keuangan, harus ada standar yang jelas agar bisa dibaca
oleh semua pihak:
1. Suatu standar akuntansi ditentukan oleh suatu badan.
2. Adaya konsistensi dalam penerapan dan interpretasi standarnya.
3. Adanya pengungkapan standar secara umum.
4. Standar audit dan praktik harus punya kualitas tinggi.
5. Adanya pendekatan umum untuk meninjau peraturan.
6. Adanya pendidikan dan pelatihan.
7. Adanya penyampaian sistem yang jelas.
8. Adanya pendekatan umum untuk tata kelola perusahaan dan rangka hukum di
seluruh dunia.

 Objektifitas dari pelaporan keuangan


 Tujuan umum dari pelaporan keuangan
1. Memberi informasi keuangan kepada berbagai pengguna.
2. Memberi informasi yang berguna untuk menentukan biaya terkecil (efisiensi
biaya).

 Perspektif entitas
Perusahaan dipandang terpisah/berbeda dengan pemiliknya (pemegang saham).

 Kegunaan pengambilan keputusan


1. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas bersih (net cash
inflows)
2. Kemampuan manajemen untuk melindungi dan meningkatkan investasi
penyedia modal.

 Organisasi pengaturan standar


 Organisasi pengaturan standar internasional utama
- International Accounting Standards Boards (IASB)
1. Menyusun International Financial Reporting Standards (IFRS).
2. Standarnya digunakan di 149 negara.
3. Ada 2 organisasi yang mempunyai peran dalam pengaturan standar
internasional adalah International Organization of Securities
Commissions (IOSCO) dan IASB.
- International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
1. Tidak ikut menetapkan standar internasional.
2. Dedikasinya hanya memastikan agar pasar global dapat berjalan secara
efisien dan efektif.
3. Mendukung penggunaan IFRS.

 4 Organisasi dibawah naungan IASB


- IFRS Foundation: memberikan pengawasan kepada IASB, IFRS, Dewan
Penasihat, dan Komite Interpretasi IFRS.
- Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB): mengembangkan, demi
kepentingan umum, satu set standar pelaporan keuangan berkualitas untuk
laporan keuangan bertujuan umum.
- IFRS Advisory Council: memberi saran dan nasihat kepada IASB mengenai
kebijakan utama dan teknis.
- IFRS Interpretations Committee: membantu IASB dengan
identifikasi, diskusi, dan membantu penyelesaian masalah keuangan dalam
kerangka IFRS.

 Proses hukum IASB


1. Pengaturan standar yang independent.
2. Proses menyeluruh dan sistematis untuk mengembangkan standar.
3. Keterlibatan dengan investor, regulator, pemimpin bisnis, dan profesi akuntan
global.
4. Upaya kolaborasi dengan komunitas penetapan standar seluruh dunia.

 Jenis IASB
1. International Financial Reporting Standards. (Standar Pelaporan Keuangan
Internasional)
2. Conceptual Framework for Financial Reporting. (Kerangka Konseptual
Pelaporan Keuangan)
3. International Financial Reporting Standards Interpretations. (Interpretasi
Standar Pelaporan Keuangan Internasional)

 Hirarki IFRS
Perusahaan akan terlebih dahulu melihat:
1. Standar Pelaporan Keuangan Internasional, Standar Akuntansi Internasional
(dikeluarkan oleh pendahulu IASB), dan Interpretasi IFRS berasal dari
Interpretasi IFRS Komite (dan pendahulunya, Interpretasi IAS Komite);
2. Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan; dan
3. Pernyataan dari badan penetapan standar lain yang menggunakan hal serupa
kerangka konseptual (misalnya, US GAAP).

 Tantangan dalam pelaporan keuangan


 IFRS dalam lingkungan politik
1. Mempertimbangkan konsekuensi ekonomi dari banyak aturan akuntansi.
2. Dewan tidak boleh mengeluarkan standar yang bertujuan politik.
3. Sambil memperhatikan konsistuensinya, dewan harus mendasarkan IFRS pada
penelitian yang baik.

 Kesenjangan ekspetasi
Tentang apa yang masyarakat pikirkan tentang apa yang seharusnya dilakukan
akuntan. Jadi sebagai upaya memenuhi ekspetasi masyarakat, maka diperlukan
sistem yang transparan, jelas dan dapat diandalkan.

 Masalah signifikan pada pelaporan keuangan


1. Pengukuran non keuangan.
Laporan keuangan gagal memberikan beberapa ukuran kinerja utama yang
banyak digunakan oleh manajemen, seperti indeks kepuasan pelanggan, dan
tingkat penolakan atas barang yang dibeli.
2. Informasi yang berwawasan ke depan.
Laporan keuangan gagal memberikan informasi berwawasan ke depan yang
dibutuhkan saat ini dan calon investor dan kreditor.
3. Aset lunak.
Laporan keuangan berfokus pada aset keras (persediaan, aset tetap) namun
gagal memberikan banyak informasi tentang aset lunak perusahaan (tidak
berwujud).
4. Ketepatan waktu.
Perusahaan hanya menyiapkan laporan keuangan triwulanan dan menyediakan
keuangan yang diaudit setiap tahun. Jarang sekali ada laporan keuangan saat
ini yang tersedia.

 Etika dalam lingkungan akuntansi


1. Perusahaan yang berfokus mencari keuntungan itu menghadapi persaingan dan
menekankan hasil jangka pendek yang menempatkan akuntan dalam
lingkungan konflik dan tekanan.
2. IFRS tidak selalu memberi jawaban.
3. Jadi kompetensi teknis tidak cukup ketika menghadapi keputusan etis, jadi
bergantung pada bagaimana perusahaan menyikapi konflik.

 Konvergensi Internasional
1. China bertujuan menghilangkan perbedaan antara standarnya dan IFRS.
2. Jepang mengizinkan penggunaan IFRS untuk perusahaan domestic.
3. IASB dan FASB telah bekerjasama selama 12 tahun untuk menyatukan
standar mereka.
4. Malaysia mengizinkan penggunaan IFRS pada sektor pertanian.
5. Itali juga memberikan nasihat tentang akuntansi untuk bisnis.

 Persamaan dan Perbedaan IFRS dan US GAAP


 Persamaan:
1. Dikembangkan di Amerika.
2. Merupakan organisasi swasta.
3. Memiliki tata kelola yang sama.
4. Mempunyai regulasi dan penegakan standar yang sama.

 Perbedaan:
1. US GAAP lebih detail, sedangkan IFRS lebih sederhana dan fleksibel.
2. Perbedaan antara US GAAP dan IFRS seharusnya tidak mengejutkan karena
pembuat standar telah mengembangkan standar sesuai kebutuhan pengguna
yang berbeda. Di beberapa negara, pengguna utama laporan keuangan adalah
investor swasta. Di negara lain, pengguna utamanya adalah otoritas pajak atau
perencana pemerintah pusat.

Anda mungkin juga menyukai