Di Susun Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
SEMARANG
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah Pengauditan 2 yang berjudul Audit saldo kas ini dengan
baik. Taklupa pula shalawat dan salam kami haturkan kepada nabi besar kita
Muhammad SAW, terima kasih juga kepada Ibu dosen Maya Indriastuti,
SE.,M.Si.,Ak.,CA yang telah membimbing kami
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, Untuk
itu,, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami perlukan demi
penyempurnaan makalah yang berikutnya.
Penulis,
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR : ................................................................................................ 1
A. KESIMPULAN .................................................................................................. 13
B. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 13
2
BAB I
PENAHULUAN
1.3 TujianPenulisan
1. Untuk mengetahui sifat audit saldo kas.
2. Untuk mengetahui tujuan dari audit audit saldo kas
3. Untuk mengetahui pemahaman struktur pengendalian intern
4. Untuk mengetahui bagaimana pengujian pengendalian dan pengujian subtantif audit
saldo kas.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut PSAK NO.2 (2009), kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan
rekening giro (demand deposits), sedangkan setara kas (cash equivalent) adalah
investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat
di jadikan kas dalam jumlah yang dapat di tentukan dan memiliki resiko perubahan
nilai yang tidak signifikan.
Kas adalah satu-satunya akun yang termasuk dalam beberapa jenis siklus. Kas
merupakan bagian dari siklus siklus kecuali persediaan dan pergudangan. Kas sangat
penting karena potensi terjadinya kecurangan dan juga karena kemungkinan terdapat
kesalahan.
Audit saldo kas merupakan bidang audit yang terakhir dipelajari karena bukti yang
di akumulasikan untuk saldo kas sangat tergantung pada hasil pengujian di dalam siklus
4
lain. Saldo kas meliputi penerimaan ditangan yang belum disetor, kas di bank, pada
rekening giro umum dan rekening tabungan, serta akun impres seperti kas kecil dan
rekening di bank untuk gaji.
5
identifikasi dan pengungkapan yang tepat dan memadai telah
dilakukan sehubungan dengan adanya pembatasan penggunaan kas
tertantu.
kewajiban kotijensi, compensating balances, dan lines of credit
dengan bank telah diungkapkan secara memadai.
6
perusahaan harus benar benar mempertimbangkan fungsi fungsi yang
terlibat dalam siklus kas.
c. Informasi dan komunikasi (sistem akuntansi)
Akuntansi harus memahami kompetensi personil akuntansi dan bagian EDP
yang bertanggung jawab atas pengolahan transaksi kas. Jadi kaitan nya
dengan informasi dan komunikasi ini dalam siklus kas, sistem informasi
mencakup metode dan catatan yang digunakan untuk:
1. Mengidentifikasi dan mencatatan semua transaksi yang terkait dengan
sikklus kas secara kas.
2. Menjelaskan pada saat yang tepat transaksi dalam siklus kas secara cukup
rinci dan memungkinkan adanya penggolongan masing masing transaksi
itu untuk pelaporan keuangan.
3. Mengukur nilai transaksi dari siklus kas dengan tepat.
4. Menyajikan transaksi dari siklus kas dengan semestinya dan
pengungkapan yang berkaitan dalam laporan keuangan.
d. Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian yang relavan dengan audit atas transaksi dalam siklus
kas dapat digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang
berkaitan dengan:
1. Review kinerja
2. Pengolahan informasi
3. Pengendalian fisik Pemisahan tugas
Dokumendan catatan
7
8. Permintaan pengisin kembali kas kecil
8
3. Jumlah kas yang diterima menurut bukti kas masuk dengan daftar surat
pemberitahuan dan bukti setor bank yang bersangkutan
4. Pencatatannya kedalam kartu piutang dan jurnal penerimaan kas.
b. Ambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar
Prosedur pemeriksaan ini telah dilaksanakan oleh akuntan pada pengujian
kepatuhan terhadap siklus pembelian. Bukti kas keluar diperiksa mengenai :
1. Otorisasi yang tercantum didalamnya
2. Nomor urut tercetaknya dan pertanggung jawaban pemakaian nomor urut
tersebut
3. Kelengkapan dokumen pendukungnya
4. Otorisasi yang tercantum didalam dokumen pendukungnya
5. Cap lunas yang dububuhi pada dokumen pendukungnya
6. Pencatatanya kedalam register cek
7. Pencatatannya kedalam buku pembantu yang bersangkutan
8. Kesesuaian dengan jumlah cek yang tercantum didalam rekening Koran.
c. Ambil berita secara perhitungan kas
Praktik yang sehat mengharuskan dilakukannya perhitungan secara periodik kas
yang ada ditangan dan pencocokan jumlah kas hasil perhitungan tersebut dalam
catatan akuntansi kas.
a. Prosedur inisial
Prosedur pengujian ini merupakann titik awal pengujian subtantif siklus kas
b. Penerapan prosedur analitis
Saldo kas dipengaruhi secara signifikan oleh manajemen melalui strategi dan
keputusan pembiayaan perusahaan.
c. Pengujian detail transaksi
Melakukan pengujian pisah batas kas
Pengujian Pemisahan penerimaan kas telah dibahas dalam
pembahasan siklus pendapatan.Sedangkan pengujian pisah batas
pengeluaran kas telah dibahas dalam siklus pengeluaran.
Melakukan pengujian pisah batas penerimaan kas
Pengujian ini direncanakan untuk memastikan penerimaan kas dicatat
dalam periode diterimanya kas tersebut. Misalnya cek yang dicantum
dalam daftar cek beredar pada akhir tahun ternyata dicairkan di bank.
Ada beberapa penyebab yang mungkin yaitu :
1. Keterlambatan pengiriman atau penyimpanan cek
2. Penyimpanan cek oleh pihak yang menerima cek
3. Sedang diproses oleh bank
Mengusut transfer bank
Perusahaan melakukan kitting dengan 2 alternatif alasannya yaitu :
1. Karyawan yang bertugas mengelola cek melakukan pencurian
uang atau korupsi dan ia melakukan kitting untuk mnyembunyikan
adanya korupsi.
9
2. Manajemen perusahaan ingin agar akun kas dalam neraca
overstated sehingga posisi keungan perusahaan tampak baik.
Menyimpan proof of cash (pembektian kas)
Proof of cash mempuyai sedikit perbedan dengan rekonsiliasi bank.
proof of cash merupakan rekonsiliasi simultan atas berbagai transaksi
dan saldo bank dengan data akuntansi yang terkait untuk sutu periode
tertentu. Misalnya satu bulan pembuktian kas merupakan rekonsiliasi
secara simultan trnansaksi bank dan saldo yang berkaitan dengan data-
data pembukuan selama waktu tertentu. Langkah-langkah dalam
pengujian pembuktian kas adalah :
1. Mendapatkan data- data dari bank
2. Mendapatkan data saldo awal dan saldo akhir data-data yang
direkonsiliasi
3. Menentukan data rekonsiliasi
d. Pengujian deta saldo
- Perhitungan kas yang disimpan dalam perusahaan
Memungkinkan auditor untuk mengetahui keberadaan kas tersebut .
Dalam melaksanakan prosedur ini, auditor harus :
1. Mengendalikan seluruh kas yang dimiliki atau disimpan perusahaan
klien , sampai seluruh penghitungan selesai dilaksanakan
2. Auditor harus memastikan bahwa fungsi penyimpanan kas tidak turut
campur dalam penghitungan kas.
3. Auditor harus meminta tanda tangan dari fungsi penyimpanan kas
sebagai bukti bahwa seluruh kas telah dikembalikan pada perusahaan
4. Auditor harus memastikan bahwa seluruh cek yang belum dicairkan
oleh perusahaan
5. Apabila perusahaan memiliki beberapa tempat penyimpanan uang
atau kas dalam perusahaan, beberapa auditor sebaiknya diterjunkan
untuk melaksanakan perhitungan pada waktu yang bersamaan
diberbagai tempat tersedia.
- Konfirmasi Saldo Deposit Dan Saldo Pinjaman Di Bank
Konfirmasi dikirim kesemua bank meski saldo deposit klien dibank
tersebut adalah nol. Hal ini dilakukan meskipun rekening dibank tersebut
bersaldo nol menurut catatan perusahaan. Prosedur pengujian ini berkaitan
erat dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan
kewajiban, serta asersi penilaian atau pengalokasian.
- Melakukan Scanning, Menelaah, atau Membuat Rekonsiliasi Bank
Prosedur ini dapat dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut :
1. Membandingkan saldo akhir rekening bank dengan saldo yang ada
dalam laporan bank.
2. Memverifikasi validitas deposit in transit dan check yang masih
beredar.
3. Melakukan verifikasi matematis untuk menguji keakuratan
rekonsiliasi.
4. Menelusuri data data yang ada didalam rekonsiliasi.
5. Menyelidiki data data cek beredar yang lama tidak dicairkan dan
data data yang nampak tidak biasa.
e. Penyajian dan pengungkapan
10
- Membandingkan Penyajian Laporan keuangan dengan Prinsip Akuntansi
Berterima Umum.
Prosedur ini dilakukan untuk memastikan bahwa :
1. Kas di bank telah diidentifikasi dan dikelompokan secara tepat dalam
neraca sebagai aset lancar.
2. Dana kas yang disisihkan untuk melunasi utang obligasi ( bond
sinking fund ) telah diidentifikasi dan dikelompokan scara tepat dalam
neraca sebagai investasi jangka
3. Identifikasi dan pengungkapan yang tepat dan memadai telah
dilakukan sehubungan dengan adanya kewajiban kontinjensi ( belum
pasti ), compensating balances, dan lines of credit dengan bank.
Pengujian ini berkaitan dengan asersei pelaporan dan pengungkapan.
Auditor dapat menentukan ketepatan penyajian dengan cara :
a. Penelaahan atas draft laporan keuangan klien
b. Bukti yang dihimpun dari pengujian substantif sebelumnya
c. Penelaahan atas notulen rapat pertemuan dewan komisaris
d. Mengajukan pertanyaan pada manajemen untuk membuktikan
adanya pembatasan dana kas. Pengujian ini berkaitan erat dengan
siklus penyajian dan pengungkapan. Pengujian ini berkaitan erat
dengan siklus penyajian dan pengungkapan.
11
a. Penelaahan terhadap dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas kecil.
b. Penggunaan dokumen bernomor urut tercetak
c. Penentuan bahwa cek yang diberikan untuk mengisi kembali dana kas kecil adalah
tepat jumlahnya sesuai dengan dana kas kecil yang terpakai
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kas adalah satu-satunya akun yang termasuk dalam beberapa jenis siklus. Kas
merupakan bagian dari siklus siklus kecuali persediaan dan pergudangan.Kas sangat
penting karena potensi terjadinya kecurangan dan juga karena kemungkinan terdapat
kesalahan.
Audit saldo kasmerupakan bidang audit yang terakhir dipelajari karena bukti yang
di akumulasikan untuk saldo kas sangat tergantung pada hasil pengujian di dalam
siklus lain. Saldo kas meliputi penerimaan ditangan yang belum disetor, kas di bank,
pada rekening giro umum dan rekening tabungan, serta akun impres seperti kas kecil
dan rekening di bank untuk gaji.
Tujuan Audit ditantukan atas lima asersi lapran yang dinyatakan oleh manajemen
yaitu asersi keberadaan, asersi kelengkapan, asersi hak & kewajiban, asersi penilaian
dan pengalokasian, asersi pelaporan dan pengungkapan.
B. DAFTAR PUSTAKA
- slamet sugiri, 2009 ; 1
- Slamet Sugiri, 2009: 4
- Haryono, 2005 : 3
- Erhans, 2000 : 7
- Sukrisno, Agoes, 2004, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor
Akuntan Publik jilid I, Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.
- Halim, Abdul dan Totok Budi S., 2004, Auditing 2 (Dasar-dasar Prosedur
Pengauditan Laporan Keuangan), Yogyakarta: Akade
- mi Manajemen Perusahaan YKPN.
- Simamora, Henry, 2002, auditing II, Yogyakarta: UPP AMP YKPN
13