Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN MATERI KULIAH

ANALISA ALTERNATIF SERTA RESIKO INVESTASI

MATA KULIAH : STUDI KELAYAKAN BISNIS


DOSEN :
OLEH :
KELOMPOK 8
KELAS A - REGULER MALAM

1. Ika Chairiani (1902622010165)


2. Abdul Rohmat (1902622010171)
3. Ni Kadek Yana Dwi Putri (1902622010184)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2022
BAB
PEMBAHASAN

1.1. Ketepatan dalam memahami penilaian suatu usulan investasi


A. Kriteria Penilaian Investasi
1) Konsep nilai waktu uang
Nilai waktu atas uang (time value of money) adalah konsep
menghitung nilai uang yang berkaitan dengan waktu. Seperti yang
diungkap di atas, konsep ini dilakukan karena nilai uang saat ini
berbeda dengan nilai uang di masa mendatang. Bisa dikatakan bahwa
waktu menjadi fungsi dari uang itu sendiri atau waktu merupakan
bagian dari variabel yang mempengaruhi perubahan nilai uang,
berkurangnya nilai uang di masa depan terjadi karena adanya faktor
inflasi (kenaikan biaya) dan berkurangnya nilai sebuah uang. Boehm
Bawerk dalam Syafii Antonio (2001:74) memberi pandangan tentang
nilai barang itu sendiri. Menurutnya ada tiga alasan yang membuat
nilai barang di waktu mendatang akan berkurang, yaitu:
 Keuntungan di masa mendatang diragukan karena
ketidakpastian peristiwa serta kehidupan manusia yang akan
datang. Sedangkan keuntungan saat ini sudah sangat jelas dan
pasti.
 Kepuasan terhadap kehendak atau keinginan masa kini lebih
bernilai bagi manusia jika dibandingkan kepuasan pada waktu
akan datang.
 Barang-barang di waktu sekarang lebih berguna dan
dibutuhkan dibandingkan dengan barang-barang pada waktu
mendatang.
Manfaat Nilai Waktu atas Uang adalah dimana konsep nilai waktu atas
uang sangat diperlukan dalam merencanakan keuangan di masa depan.
Konsep ini lumrah digunakan dalam manajemen keuangan suatu
perusahaan sehingga penting bagi manajer keuangan untuk
memahaminya sebelum mengambil keputusan. Apalagi dalam sebuah
bisnis, keputusan seperti melakukan investasi pada suatu aktiva dan
menentukan sumber dana pinjaman, maka pemahaman akan nilai
waktu atas uang ini menjadi sangat krusial.
2) Metode Penilaian Investasi
Metode penilaian investasi adalah suatu bentuk analisis untuk menilai
daya tarik atau kelayakan sebuah investasi yang mencakup faktor
modal, arus kas, profitabilitas jangka panjang, dan periode investasi.
Ada 5 metode penilaian investasi yang bisa dilakukan, antara lain :
 Net Present Value (NPV)
NPV adalah metode penilaian investasi dengan mengukur
selisih nilai investasi saat ini (present value) dari arus kas yang
masuk dengan nilai arus kas keluar masa mendatang selama
periode tertentu. Dengan kata lain, NPV adalah perhitungan
keuntungan yang didapat suatu investasi di masa depan jika
berinvestasi dengan nilai uang saat ini.
NPV berkaitan dengan nilai waktu uang (time value of money)
karena terdapat selisih nilai uang pada periode waktu yang
berbeda. Dalam NPV, ada dua hal penting sebagai perhitungan,
yaitu menaksir arus kas dan menentukan tingkat bunga yang
relevan. Jika nilai NPV positif, suatu investasi diterima atau
layak. Nilai NPV positif berarti selisih nilai investasi lebih
besar dari arus kas keluar sehingga pendapatan lebih besar
daripada nilai yang diinvestasikan. Sementara nilai NPV
negatif berarti tingkat pendapatan dari investasi tersebut lebih
kecil daripada pengeluaran. Secara teori, nilai NPV = 0
mungkin saja terjadi, yaitu tidak terjadi untung atau rugi, hanya
balik modal. Rumus NPV, yaitu :
Rumus NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + … + (Ct/1+r)t) - C0
Keterangan :
NPV = Net Present Value dalam rupiah
Ct = arus kas per tahun pada periode t
C0 = nilai investasi awal pada tahun ke-0 dalam rupiah
R = suku bunga dalam %
 Payback Period (PP)
Payback Period atau PP adalah metode penilaian investasi yang
sederhana. PP adalah metode untuk menghitung waktu yang
dibutuhkan untuk mengembalikan modal awal investasi. Hasil
perhitungannya dinyatakan satuan waktu (tahun atau bulan).
Semakin pendek periode waktu pengembalian (payback),
investasi tersebut layak dilakukan. Investor akan tertarik pada
waktu pengembalian yang sebentar dibandingkan payback
yang lama meskipun keuntungannya cukup besar. Rumus PP,
yaitu :
PP = nilai investasi : kas masuk bersih
 Average Rate of Return (ARR)
ARR disebut juga financial statement atau accounting rate of
return. ARR adalah metode penilaian investasi untuk
mengukur besarnya keuntungan bersih rata-rata tahunan dari
sebuah investasi. Ini untuk memberikan gambaran kepada
investor tentang potensi pendapatan yang diterima selama masa
investasi. Nilai ARR menyatakan persentase laba bersih
tahunan terhadap jumlah modal investasi awal. Semakin tinggi
nilai ARR, investasi tersebut semakin menguntungkan. Rumus
ARR, yaitu :
ARR = (rata-rata laba setelah pajak : rata-rata investasi) x
100%
 Internal Rate 0f Return (IRR)
IRR adalah metode penilaian investasi yang menghitung
tingkat bunga suatu investasi dengan menyamakan NPV arus
kas saat ini dengan NPV arus kas masa mendatang. Semakin
tinggi nilai IRR, investasi tersebut sangat layak dijalankan. Ini
berarti nilai IRR lebih besar daripada modal yang dikeluarkan.
Namun jika nilai IRR lebih kecil daripada modal, investasi
tersebut tidak layak. Rumus IRR, yaitu :
IRR = rk + (NPV rk/(TPV rk – TPV rb)) x (rb – rk)
Keterangan :
rk = tingkat bunga yang lebih kecil
rb = tingkat bunga yang lebih besar
NPV rk = NPV pada tingkat bunga yang kecil
TPV rk = Total Present Value of Proceeds pada tingkat bunga
yang kecil
TVP rb = Total Present Value of Proceeds pada tingkat bunga
yang besar
• Profitability Index (PI)
Profitability Index adalah metode penilaian investasi yang
dilakukan dengan membandingkan nilai arus kas masa
mendatang dengan nilai pengeluaran investasi masa sekarang.
Dengan kata lain, PI adalah perbandingan present value (PV)
kas masuk dengan PV kas keluar. Nilai PI yang lebih besar dari
1 berarti investasi tersebut menguntungkan. Jika lebih kecil
dari 1, investasi tersebut tidak layak. Rumus PI, yaitu :
PI = nilai sekarang dari arus kas di masa depan : investasi awal
3) Perbandingan metode penilaian investasi
Melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing metode penilaian
investasi yang ada, Metode NPV ini dianggap sebagai metode
penilaian investasi yang paling baik. Pasalnya, investor dapat
menghitung nilai arus investasi masa depan di masa sekarang
Dengan menggunakan metode ini uang tersebut dapat digunakan untuk
investasi yang lebih jelas menguntungkan dan juga karena inflasi.
Dalam kata lain uang yang didapat dimasa depan jauh lebih sedikit
nilainya dengan uang yang didapat saat ini jika dilihat dalam jumlah
yang sama.
4) Menilai proyek dengan Net Present Value
Net present value atau NPV adalah metode yang populer digunakan
untuk analisis keuangan dalam menentukan kelayakan investasi dalam
suatu proyek atau bisnis. Ini merupakan metode yang cukup akurat
untuk mengetahui nilai investasi saat ini dari arus kas masa depan
dibandingkan dengan investasi awal. Teknik ini digunakan dalam
perencanaan investasi dan penganggaran modal untuk mengukur
profitabilitas proyek atau investasi, mirip tingkat pengembalian
akuntansi. Jika proyek hanya memiliki satu arus kas, Anda dapat
menggunakan rumus NPV berikut ini:
NPV = Arus kas / (1 + i)^t – investasi awal
Keterangan:
i = tingkat pengembalian atau diskonto yang diminta
t = jumlah periode waktu.
Jika Anda ingin menghitung NPV dari proyek yang berjangka waktu
Panjang, rumusnya :
NPV = Jumlah nilai saat dari pendapatan yang diharapkan –
investasi awal
1.2. Ketepatan dalam memahami suatu resiko dalam investasi
A. Resiko dalam investasi
1) Pengertian resiko dalam investasi
Risiko investasi merupakan potensi kerugian yang dapat dialami
investor dari aktivitas investasi tersebut. Risiko ini umumnya terbagi
menjadi dua jenis, yaitu risiko sistematis (systematic risk) dan risiko
tidak sistematis (unsystematic risk).
 Risiko Investasi Sistematis (Systematic Risk)
Merupakan jenis risiko eksternal yang tak dapat dihindari atau
dikendalikan. Risiko investasi ini dapat mempengaruhi semua
efek serta tak dapat dikurangi dengan diversifikasi. Yang
termasuk risiko sistematis adalah:
a) Risiko suku bunga; risiko investasi yang muncul karena
adanya fluktuasi suku bunga sehingga dapat
mempengaruhi pendapatan investasi
b) Risiko inflasi; disebut juga risiko daya beli yang berarti
peluang arus kas dari investasi memiliki nilai yang lebih
rendah di masa depan karena adanya perubahan daya beli
akibat inflasi
c) Risiko nilai tukar mata uang (valas); risiko investasi yang
terjadi karena adanya perubahan kurs valuta asing,
contohnya ketika mata uang domestik tengah melemah.
d) Risiko komoditas; risiko investasi yang dipicu karena
adanya perubahan harga komoditas tertentu, biasanya
dipengaruhi oleh fluktuasi harga juga permintaan dan
penawaran
 Risiko Investasi Tidak Sistematis (Unsystematic Risk)
Merupakan jenis risiko yang dapat dihindari atau dikendalikan.
Risiko investasi ini dapat diatasi dengan membentuk portofolio
investasi atau melakukan diversifikasi. Yang termasuk risiko
tidak sistematis yaitu:
Risiko likuiditas; risiko yang terjadi karena adanya kesulitan
menyediakan uang tunai dalam periode tertentu.
a) Risiko reinvestment; risiko yang terjadi pada penghasilan
aset keuangan
b) Risiko finansial; risiko yang berkaitan dengan struktur
pendanaan.
c) Risiko bisnis; risiko yang berkaitan dengan bisnis
perusahaan tempat seseorang berinvestasi
2) Penyesuaian tingkat bunga dengan NPV
Konsep CAPM dapat digunakan untuk menentukan tingkat bunga
yang layak dari usulan investasi, dengan penyesuaian perhitungan beta
karena strukturmodal dari perusahaan. Jika perusahaan menggunakan
hutang maka perusahaan akan menanggung risiko finansial yang besar
sehingga tingkat bunga yang disyaratkan semakin tinggi. Dalam
menghitung beta industri hanya dihitung beta aktivanya saja.
Beta aktiva menunjukkan risiko usaha.Perbedaan antara beta aktiva
dengan beta modal sendiri menunjukkan beta finansial.
B. Pendekatan praktis dalam keputusan investasi dan pemilihan sumber
pembelanjaan
1) Pendekatan Praktis untuk Memasukkan Faktor Risiko dalam
Investasi
Terdapat beberapa metode untuk memasukkan faktor ketidakpastian
dalam Analisa Investasi, antara lain :
 Modifikasi metode ceryainly equivalent
Konsep Certainty Equivalent adalah merubah sesuatu yang
tidak pastimenjadi sesuatu yang pasti. Pada umumnya metode
ini semakin tinggi resikomaka semakin kecil certainly
equivalentnya. Metode ini memasukkan unsurresiko pada arus
kas proyek dan tidak pada tingkat diskonto. Metode CEsangat
sederhana dan mudah dimengerti, namun kelemahan dari
metoda iniadalah faktor subyektif dalam menentukan CE
sangat tinggi karena setiaporang punya pandangan dan
keengganan terhadap risiko yang berbeda.Kelebihan CE adalah
kita dapat mempertimbangkan resiko yang tidak samasetiap
tahun.
 Analisa sensivitas
Analisis sensitivitas adalah evaluasi terhadap pengaruh
perubahan parameter-parameter yang mempengaruhi
keuntungan.Parameter-parameter yang dianalisis
sensitivitasnya antara lain :
a) Investasi awal (initial investment)
b) Harga jual (selling price)
c) Biaya operasi (operating cost)
d) Umur proyek (project life)
e) Nilai sisa (salvage value)
f) Tingkat pengembalian minimum (MARR)
 Analisa break even
Analisis break even merupakan suatu teknik analisa untuk
mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel,
keuntungan dan volume kegiatan.
 Metode simulasi
Simulasi adalah satu metode pelatihan yang memperagakan
sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan
keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu
sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistik
atau pemeran.
2) Pendekatan praktis dalam pemilihan sumber pembelanjaan
Terdapat dua metode dalam hal ini, anatara lain :
 Analisa Rentabilitas Ekonomis dan Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas ekonomi mengindikasikan seberapa besar
kemampuan asset yang dimiliki untuk menghasilkan tingkat
pengembalian atau pendapatan atau dengan kata lain
Rentabilitas Ekonomi menunjukkan menghasilkan laba dan
Rentabilitas. Modal Sendiri adalah kemampuan perusahaan
dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk
menghasilkan keuntungan. Dengan rentabilitas modal sendiri
perusahaan akan mengetahui seberapa tingkat keuntungan yang
diperoleh dari modal-modal yang ditanamkan.
 Analisa Aliran Kas
Analisis arus kas adalah metode untuk memeriksa kondisi
keuangan perusahaan.
C. Keterbatasan dana dan hubungan antar proyek
1) Perngertian
Berbagai situasi yang sebaliknya bahkan sering dijumpai. Proyek yang
memiliki hubungan bebas (independent) satu sama lain jarang
dijumpai. Sementara proyek yang saling meniadakan tidak sedikit
dijumpai. Bahkan yang tidak kalah pentingnya, sering dijumpai bahwa
dana yang tersedia tidak cukup untuk membiayai keseluruhan proyek
yang diinginkan, sementara disisi lain sesungguhnya proyek – proyek
tersebut menjanjikan keuntungan yang tidak kecil. Jawaban atas
pertanyaan ada atau tidaknya usulan proyek yang dapat ditunda
menjadi relevan dan signifikan. Dalam konteks ini pendekatan waktu
tunggal dan waktu ganda menjadi relevan.
2) Proyek Kontijensi
Proyek disebut memiliki hubungan kontijensi jika dipilihnya satu
proyek penyebabnya harus diikutsertakannya proyek yang lain.
Dipilihnya, misalnya satu sistem transportasi barang tertentu
menyebabkan harus juga dipilihnya sistem transportasi pelengkap
lainnya.
Dalam situasi yang demikian, sesungguhnya tidak diperlukan
modifikasi yang terlalu canggih. Hal yang diperlukan yakni hanya
menggabungkan data kas keluar dan kas masuk dari kedua atau lebih
dari proyek-proyek tersebut, sebelum menggunakan salah satu atau
beberapa kriteria investasi yang tersedia. Dengan kata lain, jika
misalnya hendak digunakan metode NPV, PI, IRR, maka perlu
dihitung besarnya NPV, PI, IRR gabungan (integrasi). Dengan
demikian, nilai NPV,PI,dan IRR dari masing-masing proyek menjadi
tidak relevan untuk dasar pengambilan keputusan manajemen.
3) Proyek yang saling Meniadakan
Dua atau lebih proyek disebut memiliki hubungan saling meniadakan
(mutually exclusive) jika terpilihnya salah satu usulan proyek yang
tersedia menyebabkan tidak dapat dipilihnya sisa usulan proyek yang
lain. Misalnya, manajemen dihadapkan pada pilihan untuk memilih
salah satu dari kedua usulan proyek yang lebih memberikan tekanan
pada proyek yang lebih melibatkan teknelogi canggih dan pada modal
atau proyek yang lebih menggunakan criteria padat karya. Dalam
situasi yang seperti itu, manajemen dipaksa untuk memilih salah satu.
Memilih keduanya hanya berarti pemborosan dana. Pada situasi seperti
ini, jika tidak ada persoalan keterbatasan dana pada tingkat biaya
modal yang konstan, maka kriteria ini selalu mengarah pada proses
maksimalisasi nilai perusahaan, perusahaan yang memilki NPV
terbesar merupakan proyek yang dipilih.
4) Keterbatasan dana
Keterbatasan dana muncul kepermukaan ketika manajemen
perusahaan menjumpai situasi bahwa tidak semua usulan proyek yang
memiliki NPV positif, IRR lebih kecil daripada k dapat diambil untuk
dilaksanakan karena ketidak cukupan dana yang tersedia (capital
budget constrain). Dalam situasi demikian, sesungguhnya manajemen
tidak dihadapkan pada persoalan yang teramat pelik. Pertama,
pertimbangkan berbagai kombinasi yang mungkin dari proyek yang
ada sesuai dengan batasan dana yang tersedia dengan berpedoman
pada prinsip modal menganggur terkecil, kemudian criteria investasi
NPV (atau yang lain, jika mungkin) untuk memilih berbagai
alternative kombinasi yang tersedia. Kombinasi usulan proyek yang
memilki NPV terbesar diperlikan sebagai kombinasi proyek yang
paling layak.
Jika tersedia kemungkinan untuk menunda pelaksanaan proyek, maka
tundalah usulan proyek yang memilki penurunan PI terkecil. Proyek
yang memilki selain antara PI tahun sekarang dan PI tahun yang akan
datang adalah proyek yang memiliki peluang terbesar untuk ditunda.
Jika diperlukan penundaan lebih dari satu proyek, maka selisih PI
terbesar berikutnya yang mendapat giliran. Demikianlah prosesnya,
sampai dana yang tersedia cukup untuk melaksanakan proyek yang
hendak dikerjakan untuk tahun ini saja.

DAFTAR PUSTAKA
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/en/article/309-definisi-nilai-
waktu-atas-uang-konsep-manfaat-dan-contohnya
https://bmoney.id/blog/metode-penilaian-investasi-116593
https://mekari.com/blog/cara-menghitung-npv-net-present-value/
#:~:text=Net%20present%20value%20atau%20NPV%20adalah%20metode
%20yang%20populer%20digunakan,depan%20dibandingkan%20dengan
%20investasi%20awal.
https://bankraya.co.id/articles/insights/detail/berbagai-macam-risiko-
investasi-yang-perlu-kamu-tahu#:~:text=Risiko%20investasi%20merupakan
%20potensi%20kerugian,tidak%20sistematis%20(unsystematic%20risk).
https://www.academia.edu/14441694/
Keterbatasan_Dana_dan_Hubungan_Antar_Proyek
https://www.coursehero.com/file/p5l1mvl/Metode-Certainly-Equivalent-CE-
Konsep-Certainty-Equivalent-adalah-merubah/
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-analisis-sensitivitas/
109302
https://www.google.com/search?q=Analisa+Break+Even&biw
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/8426-Full_Text.pdf

Anda mungkin juga menyukai