Oleh :
NAMA : I MADE MAHENDRA PUTRA
NIM : 1802612010629
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
Oleh :
NAMA : I MADE MAHENDRA PUTRA
NIM : 1802612010629
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
ii
PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA LPD DI KECAMATAN MENGWI KABUPATEN
BADUNG
Oleh :
iii
PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA LPD DI KECAMATAN MENGWI KABUPATEN
BADUNG
Oleh :
NAMA : I MADE MAHENDRA PUTRA
NIM : 1802612010629
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
Tim Penguji :
iv
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
Nim : 1802612010629
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini adalah bukan dari hasil kegiatan
plagiat dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana perlunya.
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan
Yang Maha Esa, karena dengan berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusuanan
skripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Putu Kepramareni, SE.,MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
2. Ibu Dr. Ni Made Dwi Puspitawati, SE.,MM, selaku Ketua Program Studi
4. Ibu Dr. Anak Agung Dwi Widyani, SE.,MM. AK, selaku Pembimbing I atas
6. Bapak/Ibu Dosen Pengajar dan Staf Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis
vi
7. Keluarga tercinta atas dukungan dan doanya yang tulus dan tiada hentinya
kemampuan serta pengalaman penulis. Namun demikian skripsi ini diharapkan dapat
Penulis
vii
PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA LPD DI KECAMATAN MENGWI KABUPATEN
BADUNG
Abstrak
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER .......................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................. iii
HALAMAN PENGUJIAN SKRIPSI ................................................................ iv
SURAT PERNYATAAN ORSINALITAS ........................................................ v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii
ix
3.2 Hipotesis .............................................................................................. 38
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Kolektibilitas Pinjaman ......................................................................... 4
Tabel 1.2 Tingkat Absensi Karyawan ................................................................... 6
Tabel 4.1 Perhitungan jumlah sampel pada masing-masing LPD di Kecamatan
Mengwi Kabupaten Badung ................................................................. 51
Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas ................................................................................. 66
Tabel 5.2 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................. 67
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 68
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ........................................ 68
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ............................... 69
Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja .............................. 70
Tabel 5.7 Kriteria Penilaian Jawaban Kuesioner .................................................. 71
Tabel 5.8 Hasil Analisis Deskriptif Respon Responden pada Variabel
Pengembangan Sumber Daya Manusia ................................................ 72
Tabel 5.9 Hasil Analisis Deskriptif Respon Responden pada Variabel
Motivasi ................................................................................................ 73
Tabel 5.10 Hasil Analisis Deskriptif Respon Responden pada Variabel
Kinerja Karyawan ............................................................................... 74
Tabel 5.11 Hasil Perhitungan Outer Loading ....................................................... 76
Tabel 5.12 Hasil Perhitungan Cross Loading ....................................................... 77
Tabel 5.13 Hasil Perhitungan √AVE dan Nilai Korelasi antar Variabel ............... 78
Tabel 5.14 Hasil Perhitungan Composite Reliability dan Cronbach Alpha .......... 78
Tabel 5.15 Hasil Perhitungan R-Square dan AVE ................................................. 79
Tabel 5.18 Hubungan Langsung antara Variabel Pengembangan SDM, Motivasi
dan Kinerja Karyawan ......................................................................... 83
Tabel 5.19 Hasil Perhitungan Total Indirect Effect .............................................. 85
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ......................................................... 37
Gambar 3.2 Metode Penelitian .............................................................................. 38
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) .................... 62
Gambar 5.2 Diagram Path Hubungan antara Pengembangan SDM, Motivasi dan
Kinerja Karyawan .............................................................................. 83
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 101
Lampiran 2 Surat Pengajuan Kuesioner ................................................................ 113
Lampiran 3 Tabulasi Data Penelitian .................................................................... 117
Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................. 123
Lampiran 5 Deskripsi Variabel ............................................................................. 126
Lampiran 6 Hasil Analisis PLS ............................................................................. 131
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Persaingan bisnis dalam bidang simpan pinjam kini sudah semakin ketat seiring
dengan perkembangan jaman yang semakin maju dan selalu menuntut perusahaan
agar cepat menanggapi perubahan-perubahan yang akan terjadi. Dalam hal ini sumber
daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam aktivitas perusahaan,
karena bagaimanapun juga kemajuan dan keberhasilan suatu perusahaan tidak lepas
dari peran dan kemampuan sumber daya manusia yang baik (Septiani, 2015).
Menurut Saraswati, dkk (2021:122) Sumber daya manusia adalah sumber untuk
daya lainnya (uang, mesin, metode dan material) ke dalam hasil (produk atau jasa).
dan memadainya bahan, jika tanpa SDM sulit bagi organisasi itu untuk mencapai
tujuan (Sutrisno, 2016:3). Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk
menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap sumber daya manusia yang ada
1
2
dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui dampak positif dan
negatif suatu kebijakan operasional yang diambil. Menurut Susanty dan Baskoro
(2012) kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai
bekerja akan merasa lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan yang
tidak bekerja. Setiap karyawan dituntut untuk memberikan kontribusi positif melalui
dan motivasi kepada karyawannya agar para karyawan semakin terdorong untuk
menyeluruh.
Salah satu lembaga keuangan mikro yang telah tumbuh dan berkembang di Bali
adalah Lembaga Perkreditan Desa (LPD). LPD merupakan jenis lembaga keuangan
mikro non bank dimana pemiliknya adalah lembaga desa adat atau desa pakraman
(institusi) serta merupakan satu-satunya lembaga keuangan mikro non bank yang
dikelola oleh lembaga desa adat di Bali. Keberadaan LPD di Bali diatur dalam Perda
3
Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 1988, dan telah diperbaharui dengan Perda Nomor 8
Tahun 2002, dengan ciri-ciri sebagai berikut : (1) merupakan badan usaha; (2) milik
desa pakraman; (3) dibentuk dan dikelola oleh desa pakraman; (4) menyelenggarakan
dengan terbitnya Perda provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2007 dan Perda Provinsi Bali
Nomor 4 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Perda Provinsi Bali Nomor 8
Tahun 2002 tentang Lembaga Perkreditan Desa. Pemerintah Kabupaten Badung telah
mengatur keberadaan LPD dengan Perda Kabupaten Badung Nomor 19 Tahun 2001
tentang LPD yang ada di Kabupaten Badung. Dengan terbitnya Perda Provinsi Bali
Badung, yang terdiri dari 38 desa adat dan terdapat 38 LPD dengan mempekerjakan
sebanyak 306 orang karyawan. Masyarakat yang ada di Kecamatan Mengwi sangat
Desa (LPD). LPD merupakan urat nadi bagi keberlangsungan perekonomian suatu
desa. Melihat pentingnya fungsi LPD tersebut, perlu adanya lembaga khusus yang
Desa (LPLPD) dibentuk. LPLPD menjalankan tugas melalui penguatan teknis terkait
(LPLPD) Kabupaten Badung bahwa 1 tahun terakhir ini yaitu tahun 2020, kredit yang
mengalami kelancaran dan ada pula pembayaran yang masih diragukan bahkan
Tabel 1.1
Kolektibilitas Pinjaman LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung
Periode Januari s/d Desember 2020
(Dalam jutaan rupiah)
Berdasarkan Tabel 1.1 disimpulkan bahwa jumlah pinjaman paling tinggi pada
LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar
853,9 juta dengan total nasabah sebanyak 15.076 orang dan paling rendah terjadi
pada bulan Januari yaitu sebesar 832,6 juta dengan total nasabah sebanyak 15.359
5
orang. Untuk pembayaran lancar paling tinggi terjadi pada bulan April yaitu sebesar
716,5 juta dengan total nasabah 12.384 orang dan paling rendah terjadi pada bulan
Desember yaitu sebesar 650,8 juta dengan total nasabah sebanyak 11.056 orang.
Sedangkan pembayaran kurang lancar paling tinggi terjadi pada bulan Desember
yaitu sebesar 120,3 juta dengan total nasabah 1.903 orang dan yang paling rendah
terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 73,6 juta dengan total nasabah sebanyak
1.244 orang. Untuk pembayaran yang masih diragukan paling tinggi terjadi pada
bulan November yaitu sebesar 41,9 juta dengan total nasabah 904 orang dan yang
paling rendah terjadi pada bulan Juni yaitu sebesar 23,1 juta dengan total nasabah
paling tinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu sebesar 33,1 juta dengan total nasabah
980 orang dan yang paling rendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 19,3 juta
dengan total nasabah sebanyak 824 orang. Dengan adanya data tersebut
lain pada Lembaga Perkreditan Desa yang ada di Kecamatan Mengwi yaitu mengenai
absensi karyawan ketika bekerja. Baik atau buruknya tingkat absensi karyawan akan
sangat berdampak pada tujuan perusahaan. Berikut adalah data tingkat absensi
karyawan pada LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung dapat dilihat pada
Tabel 1.2.
6
Tabel 1.2
Tingkat absensi karyawan pada LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung
Periode Januari s/d Desember 2020
Berdasarkan Tabel 1.2 disimpulkan bahwa jumlah karyawan yang absen pada
LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung rata-rata 30,87% pada tahun 2020.
Data tersebut mengidentifikasi tingkat absensi pada LPD di Kecamatan Mengwi dari
bulan Januari s/d Desember adalah berfluktuasi. Berdasarkan data tersebut, tingkat
ketidakhadiran paling tinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu sebanyak 111 orang
rendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebanyak 75 orang dengan persentase rata-
rata 24,50%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya penurunan pada kinerja karyawan.
perbulan masih bisa dinyatakan baik dan absensi lebih dari 30% menunjukkan
karyawan masih perlu ditingkatkan lagi. Dengan tingkat absensi yang tinggi maka
pekerjaan menjadi tertunda sehingga perusahaan tidak dapat berjalan secara optimal.
karyawannya dalam bekerja agar selalu tinggi dan fokus pada tujuan perusahaan.
Jackson (2012:88), Pengembangan sumber daya manusia adalah sebuah proses yang
sumber daya manusia perlu dilakukan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia juga dapat diklasifikasikan menurut manfaatnya bagi masing-
masing subjek yang ada, yakni bagi individu selaku tenaga kerja, perusahaan,
manusia mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
sikap dan pemagangan pada karyawan, tujuan organisasi akan tercapai. Hal ini juga
didukung oleh penelitian Karo dan Tamami (2016), Lolowang, dkk (2016) dan
8
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Berbeda dengan hasil
juga merupakan suatu faktor yang mendorong kinerja seseorang untuk melakukan
kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi
akan mendorong karyawan bekerja lebih efektif dan efisien sehingga diharapkan
mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan
berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal (Erri dan Fajrin, 2018).
Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus memberikan motivasi yang baik
kepada seluruh karyawannya agar dapat mencapai prestasi kerja dan meningkatkan
kinerja (Ekhsan, 2019). Tanpa motivasi, seorang karyawan tidak akan bisa memenuhi
tugasnya sesuai standar atau bahkan melampaui standar karena apa yang menjadi
terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian Yudistira dan Susanti (2019), Abdulah
(2019), Fitrianto (2020) dan Widyani, dkk (2019) menunjukkan bahwa motivasi
9
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan
karyawan. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sinaga dan Hidayat
karyawan.
Jika suatu organisasi sudah memiliki karyawan yang berkompetensi yang baik,
sehingga akan menciptakan motivasi kerja yang tinggi, karena akan tumbuh
tindakan kerja yang baik dan berperilaku yang baik pula (Siagian, 2017). Sehingga
akan terwujud target pencapaian tujuan organisasi dengan kuantitas dan kualitas yang
diharapkan dikarenakan kinerja pegawai yang optimal baik secara kerja individu atau
dasarnya organisasi tidak hanya mengharapkan karyawan yang mampu, cakap, dan
terampil, tetapi organisasi membutuhkan karyawan yang mau untuk bekerja dengan
giat dan memiliki keinginan untuk mencapai kinerja yang optimal. Maka, motivasi
10
sangatlah diperlukan agar individu dapat mencapai tujuan atau kinerja yang
diharapkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Arofah, dkk (2019) yang menunjukkan bahwa
dengan melalui variabel motivasi terlebih dahulu. Namun berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh Siagian (2017) yang menyatakan bahwa pengembangan sumber
daya manusia berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pegawai melalui motivasi
kerja di Kantor Pemerintahan Kecamatan Lubuk Baja Batam. Artinya motivasi kerja
penelitian, yaitu :
Kabupaten Badung ?
Berdasarkan uraian latar belakang serta rumusan masalah di atas, maka tujuan
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
12
1) Manfaat Teoritis
lanjut. Selain itu juga menjadi sebuah nilai tambah khasanah pengetahuan yang
2) Manfaat Praktis
a) Bagi Mahasiswa
Mahasaraswati Denpasar.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan bacaan dan
meneliti lebih lanjut terhadap masalah yang terkait terutama yang berhubungan
TINJAUAN PUSTAKA
Goal Setting Theory ini mula-mula dikemukakan oleh Locke (1968). Teori ini
mengemukakan bahwa dua cognitions yaitu values dan intentions (atau tujuan) sangat
tujuan atas perilakunya di masa depan dan tujuan tersebut akan mempengaruhi
perilaku orang tersebut. Disamping itu, teori ini juga menunjukkan adanya
tujuan/tingkat kinerja yang ingin dicapai oleh individu. Jika seorang individu komit
dengan sasaran tertentu, maka hal ini akan mempengaruhi tindakannya dan
Goal setting theory juga merupakan bagian dari teori motivasi. Teori ini
besar usaha yang akan dilakukannya, semakin tinggi komitmen karyawan terhadap
tujuannya akan mendorong karyawan tersebut untuk melakukan usaha yang lebih
keras dalam mencapai tujuan tersebut. Menurut Locke dan Latham (2002) tujuan
memiliki pengaruh yang luas pada perilaku karyawan dan kinerja dalam organisasi
dan praktik manajemen. Goal setting theory berasumsi bahwa ada hubungan
langsung antara tujuan yang spesifik dan terukur dengan kinerja. Temuan utama dari
13
14
goal setting theory adalah bahwa individu yang diberi tujuan yang spesifik dan
sulit tapi dapat dicapai memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan orang-orang
yang menerima tujuan yang mudah dan kurang spesifik atau tidak ada tujuan sama
sekali. Pada saat yang sama, seseorang juga harus memiliki kemampuan yang cukup
dalam menerima tujuan yang ditetapkan dan menerima umpan balik yang berkaitan
2002). Jika mereka tidak tahu bagaimana kemajuannya, akan sulit bagi mereka untuk
menyesuaikan tingkat atau arah usaha dalam menyesuaikan strategi kinerja untuk
mencocokkan apa yang diperlukan dalam mencapai tujuan. Terkait penetapan tujuan
pekerjaan mereka.
1) Pengertian Pengembangan
efektif untuk menghadapi beberapa tantangan yang dihadapi oleh banyak organisasi
sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi kotribusi bagi
memastikan bahwa SDM tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi kepentingan
dan praktik yang dibutuhkan seseorang yang menjalankan aspek “orang” atau sumber
Santi (2016), pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu upaya untuk
bidang teknologi menyebabkan perubahan dalam cara kerja dan usaha mencapai
kerja yang efektif dan efisien. Hal ini berarti diperlukan manajemen berdasarkan ilmu
yang dihadapi didalam usaha pencapaian suatu tujuan tertentu dengan hasil yang
optimal. Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan
dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan
Daya Manusia
diantaranya adalah:
c) Motivasi
d) Partisipasi aktif
f) Metode pelatihan
adalah :
a) Pengembangan secara informal yaitu karyawan atas keinginan dan usaha sendiri
saat ini ataupun masa datang yang sifatnya nonkarier atau peningkatan karier
seseorang karyawan.
3, yaitu:
2.1.3 Motivasi
1) Pengertian Motivasi
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja
agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Sedangkan Bachtiar
18
(2012) menyatakan bahwa motivasi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh manajer
dalam memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini
dorongan kepada anak buah agar anak buah dapat bekerja sejalan dengan batasan
yang diberikan guna mencapai tujuan organisasi secara optimal. Sedangkan menurut
seorang individu melibatkan diri dalam kegiatan yang berarahkan sasaran dalam
pekerjaan. Ini bukan perasaan senang yang relatif terhadap hasil berbagai pekerjaan
dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai
Berdasarkan uraian pendapat dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
pekerjaan yang diinginkannya dengan rela tanpa merasa terpaksa sehingga pekerjaan
yang dilakukan dapat berjalan dengan baik atau menghasilkan sesuatu yang
memuaskan.
19
2) Faktor-faktor Motivasi
a) Promosi
Promosi adalah kemajuan seorang karyawan pada suatu tugas yang lebih baik,
baik dipandang dari sudut tanggung jawab yang lebih berat, martabat atau status
yang lebih tinggi, kecakapan yang lebih baik, dan terutama tambahan
b) Prestasi kerja
kerja yang memuaskan, sulit bagi seorang karyawan untuk diusulkan oleh
pekerja. Semua pihak seperti pimpinan, atasan langsung, kenalan dan para
d) Penghargaan
e) Tanggung jawab
pekerjaan dengan baik pula dan penuh dengan tanggung jawab sesuai dengan
bidangnya masing-masing.
f) Pengakuan
Pengakuan atas kemampuan dan keahlian bagi karyawan dalam suatu pekerjaan
merupakan salah satu kompensasi yang harus diberikan oleh perusahaan kepada
melaksanakan pekerjaan dengan baik pula. Hal ini akan dapat mendorong para
lagi.
3) Jenis-jenis Motivasi
Ada dua jenis motivasi menurut Malayu Hasibuan (2013:150) adalah sebagai
berikut :
a) Motivasi positif
b) Motivasi negatif
mereka akan mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat bekerja
bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut
dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.
4) Indikator Motivasi
meliputi :
dimiliki.
b) Orientasi masa depan, yaitu menafsirkan yang akan terjadi ke depan dan
tujuan.
22
d) Rekan kerja yang dipilih, yaitu memilih rekan kerja yang dapat diajak
f) Pemanfaatan waktu, yaitu keadaan dimana pekerja bisa melakukan segala hal
1) Pengertian Kinerja
Kinerja didefinisikan sebagai apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai.
Menurut Afandi (2018:83), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi secara
illegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika.
Menurut Mangkunegara (2009:67), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
kinerja adalah implementasi dari rencana yang telah disusun tersebut. Implementasi
kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi,
perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat diketahui bahwa kinerja merupakan
hasil kerja yang dicapai oleh seseorang pegawai sesuai dengan pekerjaan yang
diberikan kepadanya dalam waktu tertentu. Kinerja juga merupakan perwujudan kerja
yang dilakukan oleh pegawai yang biasanya digunakan sebagai dasar penilaian
terhadap pegawai atau organisasi. Kinerja yang baik merupakan suatu langkah utama
mempengaruhi kinerja atau prestasi kerja yaitu faktor individu dan faktor lingkungan.
a) Faktor individu
(1) Usaha (effort) yang menunjukkan sejumlah sinergi fisik dan mental yang
(2) Abilities, yaitu sifat-sifat personal yang diperlukan untuk melaksanakan suatu
tugas.
(3) Role/task perception, yaitu segala perilaku dan aktivitas yang dirasa perlu oleh
b) Faktor lingkungan
(2) Peralatan
(3) Waktu
(4) Material
(5) Pendidikan
24
(6) Pelatihan
3) Indikator kinerja
a) Kualitas kerja
b) Kuantitas
Menunjukkan banyak jumlah jenis pekerjaan yang dilakukan dalam suatu waktu
organisasi.
c) Tanggung jawab
d) Kerjasama
e) Inisiatif
Adanya inisiatif dalam diri anggota organisasi untuk melakukan pekerjaan serta
perubahan yang terjadi. Sumber daya manusia yang ada di perusahaan harus selalu
tuntutan lingkungan bisnis. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan dan
aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan, dan sikap dalam
rangka meningkatkan kinerja saat ini dan masa yang akan datang.
yang didesain untuk memelihara atau memperbaiki kinerja pekerjaan saat ini,
mendatang. Penelitian yang dilakukan oleh Melvin, dkk (2016) dan Febrisma (2016)
peningkatan kinerja karyawan yang juga akan meningkatkan kinerja organisasi secara
26
Pengembangan sumber daya manusia memiliki peran yang vital dalam upaya
mencapai keefektifan sumber daya manusia dalam organisasi (Lee dan Bruvold,
2003). Apabila individu tersebut mempunyai motivasi yang tinggi maka dia akan
berkinerja tinggi sehingga tujuan yang akan dicapai dan yang diinginkan perusahaan
dapat terwujud. Dengan demikian titik tolak motivasi adalah individu karena motivasi
karyawan di suatu perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2012) dan
pengembangan sumber daya manusia yang berjalan dengan baik berdampak pada
Motivasi pada dasarnya dapat bersumber pada diri seseorang atau yang sering
dikenal sebagai motivasi internal dan dapat pula bersumber dari luar diri seseorang
atau disebut juga motivasi eksternal. Faktor-faktor motivasi tersebut dapat berdampak
positif atau dapat pula berdampak negatif bagi seorang karyawan. Dalam teori
27
sehingga dapat mencapi target organisasi yang telah ditetapkan. Hal ini di dukung
oleh hasil penelitian Riyadi dan Mulyapradana (2017), Putra, dkk (2018) dan
bahwa semakin tinggi motivasi maka kinerja pegawai akan semakin meningkat.
melalui Motivasi
keterampilan (skill) mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan.
manusia dengan kinerja. Hal tersebut berkaitan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Arofah, dkk (2019) yang menunjukkan bahwa variabel pelatihan dan
yang dijadikan acuan dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut.
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Temuan
pemagangan pada karyawan oleh pihak Pertamina, tujuan organisasi akan tercapai.
sumber daya manusia dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Reindo,
menyatakan hal yang sama yakni pengembangan sumber daya manusia memiliki
29
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Reindo, artinya
judul pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai pada
hal yang serupa yaitu pengembangan sumber daya manusia berpengaruh positif dan
Namun penelitian yang dilakukan oleh Karo dan Tamami (2016) dengan judul
kinerja pegawai pada Rumah Sakit BP. Batam, menyatakan hal yang berbeda yakni
pengembangan SDM tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini berarti
kinerja pegawai Rumah Sakit BP. Batam. Jatmika dan Andarwati (2017) dengan
pegawai.
kerja dan kinerja karyawan sebagai isu sentral dalam dunia usaha (studi kasus pada
berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai PT. POS
30
kemungkinan motivasi kerja pegawai PT. POS Indonesia Persero Pamekasan akan
semakin tinggi.
pelatihan (diklat) terhadap motivasi dan kinerja pegawai bagian administrasi pada
Kantor Kepresidenan Timor-Leste, menyatakan hal yang sama yakni pendidikan dan
latihan perpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi pegawai. Hal ini
didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Chauhan (2019) dengan judul
graded commercial bank of Nepal, menyatakan hal yang sama yakni program
perbankan sektor.
ditemukan pada efek tidak langsung dari pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja di
pada PT. Arta Sedana Retailindo Cabang Hardys Mall Sanur, menyatakan bahwa
31
Siregar (2019) yang berjudul pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap kinerja
karyawan pada Perseron Terbatas Digitdata Terminal Evolusi, menyatakan hal yang
sama bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada Bank Sinarmas Medan, menyatakan
hal yang sama yakni motivasi berpengearuh positif dan signifikan terhadap kinerja
(2020) meneliti dengan judul pengaruh motivasi, disiplin, dan kepuasan kerja,
terhadap kinerja karyawan PT. Bumi Rama Nusantara, menyatakan hal yang serupa
yaitu motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Adha, dkk (2019) dengan judul
pengaruh motivasi kerja, lingkungan kerja, budaya kerja terhadap kinerja karyawan
Dinas Sosial Kabupaten Jember, menyatakan bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan motivasi kerja pada Dinas
Sosial Kabupaten Jember sudah terbentuk, karena sebagian besar karyawan Dinas
Sosial Kabupaten Jember sudah menjadi pegawai negeri sipil. Begitu juga dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sinaga dan Hidayat (2020) dengan judul pengaruh
motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Kereta Api Indonesia,
32
menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Kereta
kinerja dengan motivasi sebagai variabel mediasi (studi pada guru SMA IT Al Irsyad
Mashudi (2016) dalam penelitiannya yang berjudul analisis pengaruh pendidikan dan
budaya organisasi, disiplin kerja, dan pengembangan sumber daya manusia terhadap
sumber daya manusia berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pegawai melalui
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
instansi atau organisasi termasuk pelayanan kualitas yang disajikan. Menurut Susanty
dan Baskoro (2012) kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang
yang bekerja akan merasa lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan
yang tidak bekerja. setiap karyawan dituntut untuk memberikan kontribusi positif
melalui kinerja yang baik, mengingat kinerja organisasi tergantung pada kinerja
pengembangan karyawannya dalam bekerja agar selalu tinggi dan fokus pada tujuan
33
34
perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia perlu dilakukan untuk melatih dan
manfaatnya bagi masing-masing subjek yang ada, yakni bagi individu selaku tenaga
dkk; 2018).
Jika suatu organisasi sudah memiliki karyawan yang berkompetensi yang baik,
sehingga akan menciptakan motivasi kerja yang tinggi, karena akan tumbuh
tindakan kerja yang baik dan berperilaku yang baik pula. Sehingga akan terwujud
target pencapaian tujuan organisasi dengan kuantitas dan kualitas yang diharapkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Arofah, dkk (2019) yang menunjukkan bahwa
dengan melalui variabel motivasi terlebih dahulu. Namun berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh Siagian (2017) yang menyatakan bahwa pengembangan sumber
daya manusia berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pegawai melalui motivasi
kerja. Artinya motivasi kerja bukan sebagai variabel intervening dalam mengantarai
pinjaman terbanyak terjadi pada bulan Juli yaitu mencapai nominal 853,9 juta dengan
total nasabah sebanyak 15.076 orang sedangkan jumlah pinjaman paling sedikit
terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 832,6 juta dengan total nasabah sebanyak
15.359 orang. Namun banyak terdapat kendala pada masalah pembayaran seperti
halnya pembayaran yang kurang lancar paling tinggi terjadi pada bulan Desember
yaitu sebesar 120,3 juta dengan total nasabah 1.903 orang dan yang paling rendah
terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 73,6 juta dengan total nasabah sebanyak
1.244 orang. Pembayaran yang masih diragukan paling tinggi terjadi pada bulan
November yaitu sebesar 41,9 juta dengan total nasabah 904 orang dan yang paling
rendah terjadi pada bulan Juni yaitu sebesar 23,1 juta dengan total nasabah sebanyak
596 orang. Sedangkan untuk pembayaran yang mengalami kemacetan paling tinggi
terjadi pada bulan Oktober yaitu sebesar 33,1 juta dengan total nasabah 980 orang
dan yang paling rendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 19,3 juta dengan total
nasabah sebanyak 824 orang. Berdasarkan adanya data tersebut dapat diidentifikasi
Mengwi Kabupaten Badung, terdapat pula masalah lain yaitu mengenai absensi
kehadiran karyawan ketika bekerja yang dimana terungkap bahwa jumlah karyawan
36
yang absen pada LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung rata-rata 30,87%
pada tahun 2020. Tingkat ketidakhadiran paling tinggi terjadi pada bulan Oktober
yaitu sebanyak 111 orang dengan persentase rata-rata 36,27% sedangkan tingkat
kehadiran yang paling rendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebanyak 75 orang
dengan persentase rata-rata 24,50%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya penurunan
pada kinerja karyawan. Dengan tingkat absensi yang tinggi maka pekerjaan menjadi
tertunda sehingga perusahaan tidak dapat berjalan secara optimal. Maka dari itu,
dalam bekerja agar selalu tinggi dan fokus pada tujuan perusahaan.
pengembangan sumber daya manusia juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan
pada bagian yang berbeda motivasi juga memiliki pengaruh terhadap kinerja
karyawan. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini memfokuskan pada hubungan
Gambar 3.1
Kerangka Pemikiran Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia
terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening
pada LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung
Fenomena
Kolektibilitas pinjaman yang berfluktuasi seperti kurang lancarnya pembayaran kredit, diragukan bahkan sampai
mengalami kemacetan serta absensi yang bermasalah sehingga mengakibatkan kinerja karyawan mengalami
penurunan dan perlu adanya pengembangan kepada karyawan agar dapat termotivasi untuk bekerja lebih baik
lagi. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang tidak konsisten, diantaranya :
1) Basrie (2018), menyatakan pengembangan sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Namun Jatmika dan Andarwati (2017), menyatakan pengembangan sumber daya manusia
tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
2) Syaiful (2018), menyatakan pengembangan sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi kerja. Namun Cauhan (2019), menyatakan program pelatihan dan pengembangan berpengaruh
positif terhadap motivasi pegawai.
3) Sembiring (2020), menyatakan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Namun Sinaga dan Hidayat (2020), menyatakan motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
4) Arofah, dkk (2019), menyatakan pengembangan berpengaruh positif terhadap kinerja melalui motivasi.
Namun Siagian (2017), menyatakan pengembangan sumber daya manusia berpengaruh tidak signifikan
terhadap kinerja pegawai melalui motivasi kerja.
Pokok Permasalahan
1) Apakah pengembangan sumber daya manusia berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada LPD di
Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung ?
2) Apakah pengembangan sumber daya manusia berpengaruh terhadap motivasi pada LPD di Kecamatan
Mengwi Kabupaten Badung ?
3) Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten
Badung?
4) Apakah pengembangan sumber daya manusia mempengaruhi kinerja karyawan dengan motivasi sebagai
variabel intervening pada LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung ?
Gambar 3.2
Model Penelitian Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap
Kinerja Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening pada LPD di
Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung
Motivasi
(Y)
H2 H3
H4
3.2 Hipotesis
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
yang digunakan dan yang akan dibuktikan kebenarannya dalam penelitian ini adalah :
39
Karyawan
manusia perlu dilakukan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan secara nyata
sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian Basrie (2018),
daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya
semakin tinggi pengembangan sumber daya manusia maka semakin tinggi kinerja
karyawan. Berbeda dengan hasil penelitian oleh Karo dan Tamami (2016) serta
Pengembangan sumber daya manusia memiliki peran yang vital dalam upaya
mencapai keefektifan sumber daya manusia dalam organisasi (Lee dan Bruvold,
2003). Apabila individu tersebut mempunyai motivasi yang tinggi maka dia akan
berkinerja tinggi sehingga tujuan yang akan dicapai dan yang diinginkan perusahaan
dapat terwujud.
sumber daya manusia terhadap motivasi. Hasil penelitian Syaiful (2018) dan Mota
positif dan signifikan terhadap motivasi pegawai. Artinya bahwa semakin baik dalam
maka tidak menutup kemungkinan motivasi kerja pegawai akan semakin tinggi.
Berbeda dengan penelitian Chauhan (2019), yang menunjukkan bahwa pelatihan dan
al (2016) menjelaskan bahwa hasil signifikan ditemukan pada efek tidak langsung
dari pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja di mediasi oleh motivasi kerja. Maka
Motivasi juga merupakan suatu faktor yang mendorong kinerja seseorang untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu. Pemberian motivasi yang tepat akan mendorong
karyawan bekerja lebih efektif dan efisien. Perusahaan bukan saja mengharapkan
karyawan mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja
41
giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Untuk mencapai
hal tersebut, perusahaan harus memberikan motivasi yang baik kepada seluruh
karyawannya agar dapat mencapai prestasi kerja dan meningkatkan kinerja (Ekhsan,
2019).
terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian Siregar (2019), Sembiring (2020) dan
suasana yang harmonis dapat mendorong prestasi kerja dengan baik berpengaruh
terhadap peningkatan kinerja karyawan. Berbeda dengan penelitian Adha, dkk (2019)
dan Hidayat (2020) menjelaskan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan yang mau untuk bekerja dengan giat dan memiliki keinginan untuk
42
mencapai kinerja yang optimal. Maka, motivasi sangatlah diperlukan agar individu
sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai variabel
intervening. Hasil penelitian Arofah, dkk (2019) menunjukkan bahwa pelatihan dan
berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pegawai melalui motivasi kerja. Maka
Kabupaten Badung.
BAB IV
METODE PENELITIAN
Objek dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada LPD di
Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung sesuai dengan kriteria sampel serta yang
1) Variabel Eksogen
oleh variabel lain dalam model, setiap variabel eksogen selalu variabel independen.
Dalam penelitian ini Pengembangan Sumber Daya Manusia (X) merupakan variabel
eksogen.
2) Variabel Intervening
dan endogen menjadi hubungan langsung dan tidak langsung yang dapat diamati dan
dapat di ukur. Dalam penelitian ini Motivasi (Y) merupakan variabel intervening.
43
44
3) Variabel Endogen
Variabel endogen adalah variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel
lain dalam model, dikenal jugan dengan istilah independent. Dalam penelitian ini
atas tujuan dan arah penelitian yang dilakukan pada LPD di Kecamatan Mengwi
tenaga kerja organisasi dalam LPD di kecamatan Mengwi Kabupaten Badung sebagai
sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi kotribusi bagi tujuan-
memastikan bahwa SDM tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi kepentingan
belajar.
bermakna.
2) Motivasi (Y)
mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu
b) Orientasi masa depan, yaitu menafsirkan yang akan terjadi ke depan pada
tersebut.
c) Usaha untuk maju, yaitu antusias dan keinginan untuk meningkatkan prestasi
d) Rekan kerja yang dipilih, yaitu memilih rekan kerja yang dapat diajak
Kabupaten Badung.
46
Kinerja merupakan suatu perstasi kerja atau hasil yang dicapai oleh karyawan
tugasnya baik secara kualitas maupun kuantitas. Adapun indokator dari kinerja
a) Kualitas kerja yaitu persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan baik dari
Badung dalam memutuskan atau melakukan sesuatu yang benar tanpa harus
1) Jenis Data
a) Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka
dan dapat dihitung dengan satuan hitung (Sugiyono, 2016:13). Data kuantitatif
dalam penelitian ini adalah jumlah karyawan pada LPD di Kecamatan Mengwi
Kabupaten Badung.
b) Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka-angka, hanya berupa
2016:14). Data kualitatif dalam penelitian ini adalah sejarah singkat perusahaan,
2) Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
a) Data primer
Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diamati serta memerlukan
b) Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh
1) Populasi
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang terbentuk peristiwa, hal,
atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti,
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh karyawan yang ada
pada LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung, yang berjumlah 306 karyawan.
2) Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2011:81). Dengan demikian sampel adalah sebagian dari populasi
sehingga jumlahnya lebih sedikit dari populasi. Dalam penelitian ini menghitung
49
(2011:87). Adapun penelitian ini menggunakan rumus slovin karena dalam penarikan
dan perhitungannya pun tidak memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat
Keterangan:
N = Ukuran populasi.
Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Solvin adalah antara 10-20
karyawan yang bekerja pada LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung adalah
306 dan setelah dihitung dengan rumus slovin dengan tingkat kesalahan 10% maka
Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
yang berstrata secara proporsional. Dalam teknik ini populasi dikelompokkan atau
dikategorikan yang disebut strata (stratified). Strata ini biasanya berupa usia, kota,
Penentuan jumlah awal anggota sampel berstrata dilakukan dengan cara pengambilan
S=
Keterangan :
S = Ukuran sampel
Ni = Ukuran populasi
sampling pada LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung dapat dilihat pada
Tabel 4.1
Perhitungan Jumlah Sampel Pada Masing-masing LPD di Kecamatan Mengwi
Kabupaten Badung
1) Wawancara
itu (Meleong 2010:186). Ciri utama wawancara adalah kontak langsung dengan tatap
muka antara pencari informasi dan sumber informasi. Dalam wawancara sudah
pertanyaan lain saat meneliti. Melalui wawancara inilah peneliti menggali data,
2) Observasi
menyeluruh dan mencermati perilaku pada suatu kondisi tertentu. Pada dasarnya,
berdasarkan perspektif individu. Dalam hal ini adalah LPD di Kecamatan Mengwi
Kabupaten Badung.
3) Dokumentasi
monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,
4) Kuesioner
atau responden mengisi pertanyaan atau pernyataan yang diberikan oleh peneliti
(Sugiyono, 2017:193). Pada penelitian ini, kuesioner yang disebar berupa daftar
likert merupakan metode yang mengukur sikap terhadap suatu subyek, obyek atau
menyatakan tipe pilihan ganda yang artinya responden diberikan 5 alternatif jawaban
variance atau component base SEM yang disebut partial least square (PLS) dengan
Uji validitas merupakan persamaan data yang dilaporkan oleh peneliti dengan
data yang diperoleh langsung yang terjadi pada subyek penelitian, uji validitas
digunakan untuk mengukur sah tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
valid jika pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Sugiyono, 2017:267). Suatu instrumen dikatakan valid jika nilai
Uji reliabilitas adalah derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan, suatu
data yang tidak reliabel, tidak dapat di proses lebih lanjut karena akan menghasilkan
kesimpulan yang bias dan suatu data dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Maksud
dari uji reliabilitas adalah untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan dalam
kuesioner ini digunakan dua kali atau lebih pada lain waktu (Sugiyono, 2017:268).
Uji reliabilitas dilakukan terhadap instrumen dengan koefisien cronbach’s alpha >
Penelitian ini menggunakan metode analisis data berupa analisis deskriptif, dan
analisis inferensial.
mengenai karakteristik responden yang ditinjau dari segi umur responden, tingkat
tempat penelitian. Dalam analisis deskriptif juga akan ditunjukkan respon responden
struktural berbasis variance atau component based structural equation model, yang
dikenal dengan Partial Least Square (PLS). menurut Wold (Latan dan Gozali,
2015:5), PLS merupakan metode analisis yang powerfull oleh karena tidak
didasarkan banyak asumsi. Data tidak harus berdistribusi normal multivariate, sampel
tidak harus besar. PLS juga merupakan solusi terbaik yang dapat dilakukan dalam
keterbatasan data yang ada. Menurut Latan dan Gozali (2015:47) tahapan analisis
digunakan adalah :
a) Convergent validity
Ukuran reflektif individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70
dengan konstruk yang ingin diukur. Namun demikian pada riset tahap
pengembangan skala, loading 0,50 sampai 0,60 masih dapat diterima (Ghozali
b) Discriminant validity
Discriminant validity indikator dapat dilihat pada cross loading antara indikator
lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok lainnya. Metode lain untuk
antara konstruk dengan konstruk lainnya dengan model. Dalam Ghozali dan
Latan (2015) menjelaskan uji lainnya untuk menilai validitas dari konstruk
dengan melihat nilai AVE. Model dikatakan baik apabila AVE masing-masing
c) Reliability
Selain uji validitas, pengukuran model juga dilakukan untuk menguji reliabilitas
suatu konstruk dengan indikator refleksif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
reliabel jika nilai composite reliability maupun cronbach alpha di atas 0,70
teori dan didukung oleh kajian empiris, inner model dievaluasi dengan melihat
a) R-square (R2)
oleh variabel dependen terhadap variabel independen. R-Square (R2) juga dapat
menunjukkan kuat lemahnya suatu model penelitian. Menurut Chin (Lathan dan
Ghozali, 2015:81), nilai R-Square (R2) sebesar 0,67 tergolong model kuat, R-
Square (R2) sebesar 0,33 model moderat, dan 55 R-Square (R2) sebesar 0,19
Square Predictive Relevance (Q2) berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1(satu).
semakin menjauh dari 0 (nol) dan semakin mendekat ke nilai 1 (satu), ini berarti
(2015:80) adalah sebagai berikut : 0,35 (model kuat), 0,15 (model moderat), dan
adalah:
Q2 = 1 – (1 – R21) (1 – R22)
Dimana :
tersebut, adalah:
Dimana :
R2 = Rata-rata R2
59
3) Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan melalui uji t- statistic dengan tingkat alpha 0,05 atau t-
tabel 1,96. Jika nilai t-statistic > t-tabel (1,96), maka ini berarti hasil pengujian
variabel laten, sedangkan pada pengujian inner model, jika signifikan maka berarti
terdapat pengaruh antara variabel laten eksogen dengan variabel laten endogen, atau
4) Pengujian Intervening
dari hasil total indirect effect variabel pengembangan sumber daya manusia terhadap
kinerja melalui motivasi. Uji hipotesis dilakukan melalui uji t-statistic dengan tingkat
alpha 0,05 atau t-tabel 1,96. Jika nilai t-statistic > t-tabel (1,96), maka ini berarti hasil
t-tabel, maka berarti pengujian tidak signifikan. Jika tidak signifikan maka dapat
Semarang pada Februari 1984. Kemudian dari hasil seminar tersebut Pemerintah
yang disebut dengan Lembaga Perkreditan Desa (LPD), pendirian LPD ini dirintis
dan diputuskan oleh Gubernur Bali saat itu, yakni Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Pada
tahun 1984 didirikan LPD pertama sebagai proyek percontohan yang kemudian
selanjutnya diperkuat oleh Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 2 tahun 1988,
kemudian diubah dengan Peraturan Daerah No. 8 tahun 2002, Peraturan Daerah No. 3
tahun 2007, Peraturan Daerah No. 16 tahun 2008 tentang Pengurus dan Pengawas
Internal LPD, kemudian Peraturan Daerah No. 4 tahun 2012 dan yang terakhir
Peraturan Daerah Provinsi Bali nomor 3 tahun 2017, peraturan ini disebabkan karena
hukum yang disebut dengan Ordonasi Badan Kredit Desa (BKD) yaitu staatsbland
375 tanggal 14 September 1929 (Depdagri RI, Dirjen PMD, 1998), dan berdasarkan
Surat Keputusan Gubernur Daerah Tingkat I Bali Nomor 972 tanggal 1 November
1984 dan pendiriannya dimulai pada tahun anggaran 1984/1985, dengan modal
60
61
pertama sebesar Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah) yang bersumber dari APBD Provinsi
Bali.
perkembangan dan kemajuan yang sangat signifikan. Hal ini terjadi karena mendapat
dukungan positif dari masyarakat desa tempat LPD tersebut berada, dan keinginan
usaha golongan ekonomi ke bawah yang banyak terdapat di daerah pedesaan. Seiring
dengan pembentukan dan pendirian LPD, yang memiliki keterkaitan sangat erat
dampak perubahan baik dari segi fisik maupun sosial ekonomi yang dianggap
memiliki prospek untuk maju. Kecamatan Mengwi merupakan salah satu wilayah
yang menjadi pusat pembangunan Badung Tengah dan merupakan daerah dengan
jumlah sebanyak 38 LPD dari 38 Desa Adat yang ada, sehingga rasio penyebaran
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali adalah lembaga keuangan milik desa
selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum adat di Provinsi Bali
yang mempunyai satu kesatuan tradisi dan tata krama pergaulan hidup masyarakat
umat hindu secara turun temurun. Maksud didirikannya Lembaga Perkreditan Desa
bawah desa adat setempat sebagai pengawas serta dibantu oleh seorang ketua,
sekretaris dan bendahara yang dapat dilengkapi dengan sejumlah kepala seksi dan
Adapun struktur organisasi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) disajikan pada Gambar
Gambar 5.1
Struktur Organisasi Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
Panureksa
Prajuru LPD
5.1.3 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Lembaga Perkreditan Desa
(LPD)
(LPD).
yang ada.
desa.
belanja (RAPB).
4) Tata Usaha
5) Bendahara
6) Bagian Kredit
dengan perkreditan.
7) Bagian Tabungan
desa.
8) Administrasi Umum
1) Uji Validitas
signifikan 5 persen, berdasarkan hasil analisis validitas dengan program SPSS dapat
dilihat pada Lampiran 4, karena seluruh uji validitas instrumen dengan korelasi
product moment yang semuanya signifikan serta berada di atas nilai r product
moment (0,3). Sesuai dengan yang ditampilkan pada Tabel 5.1 ini berarti bahwa alat
Tabel 5.1
Hasil Uji Validitas
Dapat disimpulkan pada Tabel 5.1 bahwa seluruh instrumen variabel penelitian
berupa pengembangan sumber daya manusia, motivasi dan kinerja karyawan telah
memenuhi syarat uji validitas yang dimana nilai skor total pearson correlation dan
dinyatakan valid masing-masing instrumen berada di atas 0,30 maka instrumen layak
2) Uji Reliabilitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
analisa Alpha Cronbach α, dinilai reliabel jika lebih besar dari 0,7 (Sugiyono,
2012:177). Dalam hal ini, akan dilakukan uji reliabilitas untuk beberapa variabel yang
67
Tabel 5.2
Hasil Uji Reliabilitas
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa variabel pengembangan sumber daya
bernilai lebih dari 0,7. Jadi, kesimpulannya semua variabel yang digunakan dalam
karyawan bekerja pada LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Ditinjau dari
sebagai berikut :
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Banyaknya Persentase
Jenis Kelamin
(Orang) (%)
Laki-laki 32 42,67
Perempuan 43 57,33
Total 75 100
berjenis kelamin laki-laki dan 57,33% (43 orang) berjenis kelamin perempuan. Hal
ini menunjukkan perusahaan membutuhkan lebih banyak perempuan dari pada laki-
berikut ini :
Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
berikut ini :
Tabel 5.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Banyaknya Persentase
Tingkat Pendidikan
(Orang) (%)
SMA/SMK 9 12
Diploma 6 8
S1 58 77,33
S2 2 2,67
Total 75 100
Karakteristik responden berdasarkan lama kerja dapat disajikan pada Tabel 5.6
berikut ini :
70
Tabel 5.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
responden adalah masa kerja 6-10 tahun sebanyak 34 orang (45,33%), sedangkan
terendah adalah masa kerja kurang dari 2 tahun sebanyak 5 orang (6,67%). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa masa kerja yang lama akan dapat memacu
Badung sehingga hal tersebut dapat memotivasi karyawan dan secara tidak langsung
4) Analisis Data
Jumlah responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini pada LPD di
terdiri dari 5 pernyataan. Setiap jawaban mempunyai skor nilai sebagai berikut :
jawaban responden dengan kriteria dan kategori penilaian jawaban kuisioner seperti
Tabel 5.7
Kriteria Penilaian Jawaban Kuesioner
Variabel Pengembangan SDM, Motivasi dan Kinerja Karyawan
Tabel 5.8
Hasil Analisis Deskriptif Respon Responden
Pada Variabel Pengembangan Sumber Daya Manusia
Respon Responden
Dengan Jawaban (Orang) Rata-rata
Kode Indikator / Item Ket
Skor
1 2 3 4 5
X1 Pengetahuan 0 6 15 36 18 3,88 Baik
X2 Kemampuan 0 0 7 49 19 4,16 Baik
X3 Keterampilan 0 2 13 40 20 4,04 Baik
Rerata 4,02 Baik
Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan Tabel 5.8, terlihat bahwa rata-rata skor dari 3 pernyataan mengenai
pengembangan sumber daya manusia sebesar 4,02 yang berada pada kisaran 3,41 –
4,20 yang berarti baik. Hal ini berarti karyawan LPD di Kecamatan Mengwi
pengembangan sumber daya manusia adalah baik. Nilai rata-rata skor tertinggi
terdapat pada indikator kemampuan yaitu sebesar 4,16. Namun indikator yang
pengukurannya, yaitu kerja keras, orientasi masa depan, usaha untuk maju, rekan
kerja yang dipilih, ketekunan dan pemanfaatan waktu. Hasil analisis deskriptif
Tabel 5.9
Hasil Analisis Deskriptif Respon Responden
Pada Variabel Motivasi (Y)
Respon Responden
Dengan Jawaban (Orang) Rata-rata
Kode Indikator / Item Ket
Skor
1 2 3 4 5
Y1 Kerja keras 0 1 12 40 22 4,11 Baik
Sangat
Y2 Orientasi masa depan 0 0 9 37 29 4,27
Baik
Sangat
Y3 Usaha untuk maju 0 0 7 42 26 4,25
Baik
Rekan kerja yang Sangat
Y4 0 0 14 31 30 4,21
dipilih Baik
Y5 Ketekunan 0 0 4 40 31 4,17 Baik
Y6 Pemanfaatan waktu 0 2 16 44 31 3,91 Baik
Rerata 4,18 Baik
Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan Tabel 5.9, terlihat bahwa rata-rata skor dari 6 pernyataan mengenai
motivasi yaitu sebesar 4,18 yang berada pada kisaran 3,41 – 4,20 yang berarti baik.
Hal ini berarti karyawan pada LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung yang
menjadi responden dalam penelitian ini menilai motivasi adalah baik. Nilai rata-rata
skor tertinggi terdapat pada indikator orientasi masa depan yaitu sebesar 4,27. Namun
indikator yang bernilai terendah adalah pemanfaatan waktu yaitu sebesar 3,91.
dasar pengukurannya, yaitu kualitas kerja, kuantitas, tanggung jawab, kerjasama dan
Tabel 5.10
Hasil Analisis Deskriptif Respon Responden
Pada Variabel Kinerja Karyawan (Z)
Respon Responden
Dengan Jawaban (Orang) Rata-rata
Kode Indikator / Item Ket
Skor
1 2 3 4 5
Z1 Kualitas kerja 0 0 10 50 15 4,06 Baik
Z2 Kuantitas 0 1 14 42 18 4,02 Baik
Z3 Tanggung jawab 0 1 14 44 16 4,00 Baik
Sangat
Z4 Kerjasama 0 0 8 40 27 4,25
Baik
Z5 Inisiatif 0 1 9 42 23 4,16 Baik
Rerata 4,10 Baik
Sumber : Lampiran 5
mengenai kinerja karyawan yaitu sebesar 4,10 yang berada pada kisaran 3,41 – 4,20
yang berarti baik. Hal ini berarti karyawan pada LPD di Kecamatan Mengwi
Kabupaten Badung yang menjadi responden dalam penelitian ini menilai kinerja
karyawan adalah baik. Nilai rata-rata skor tertinggi terdapat pada indikator kerjasama
yaitu sebesar 4,25. Namun indikator yang bernilai terendah adalah tanggung jawab
4,00.
metode partial least square (PLS), dengan mempergunakan program SmartPLS 3.0.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis ini meliputi : (1) Evaluasi
model pengukuran yang dikenal pula dengan istilah measurement model atau outer
model. Model pengukuran ini ditujukan untuk mengetahui hubungan antara indikator-
indikator yang membentuk variabel latennya, dan (2) Evaluasi model struktural, yang
75
juga dikenal dengan istilah structural model atau inner model. Model struktural
model penelitian.
tersebut adalah (a) convergent validity, (b) discriminant validity, dan (c) reliability.
a) Convergent Validity
indikator yang bersifat reflektif. Evaluasi ini dilakukan melalui pemeriksaan terhadap
indikator dikatakan valid jika koefisien outer loading lebih besar dari 0,70. Namun
demikian pada riset tahap pengembangan skala, loading 0,50 sampai 0,60 masih
dapat diterima (Latan dan Ghozali, 2015:76), serta nilai p-value < 0,05 atau
signifikan pada t-statistik 1,96. Hasil pengukuran outer model, dalam penelitian ini
Tabel 5.11
Hasil Perhitungan Outer Loading Indikator-indikator untuk Variabel
Pengembangan SDM, Motivasi dan Kinerja Karyawan
Koefisien
Variabel Indikator Outer P-Values
Loading
Pengetahuan (X1) 0,786 0,000
Pengembangan SDM
Kemampuan (X2) 0,780 0,000
(X)
Keterampilan (X3) 0,764 0,000
Kerja keras (Y1) 0,671 0,000
Orientasi masa depan (Y2) 0,815 0,000
Motivasi Usaha untuk maju (Y3) 0,868 0,000
(Y) Rekan kerja yang dipilih (Y4) 0,620 0,000
Ketekunan (Y5) 0,888 0,000
Pemanfaatan waktu (Y6) 0,946 0,000
Kualitas kerja (Z1) 0,930 0,000
Kuantitas (Z2) 0,981 0,000
Kinerja Karyawan
Tanggung jawab (Z3) 0,929 0,000
(Z)
Kerjasama (Z4) 0,793 0,000
Inisiatif (Z5) 0,965 0,000
Sumber : Lampiran 6
motivasi dan kinerja karyawan memiliki koefisien outer loading lebih besar dari 0,50
dan nilai p-values yaitu 0,000 yang signifikan pada tingkat alpha 0.05. Hal ini
dan signifikan.
b) Discriminant Validity
Indikator reflektif juga perlu diuji discriminant validity dengan cross loading.
Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading faktor tertinggi kepada
konstruk yang dituju dibandingkan loading faktor kepada konstruk lain. Hasil
77
pengukuran cross loading dalam penelitian ini ditunjukkan dalam Tabel 5.12 berikut
ini.
Tabel 5.12
Hasil Perhitungan Cross Loading
koefesien akar AVE (√AVE atau square root average variance extracted) setiap
variabel dengan nilai korelasi antar variabel dalam model. Suatu variabel dikatakan
valid, jika akar AVE (√AVE atau square root average variance extracted) lebih besar
dari nilai korelasi antar variabel dalam model penelitian (Latan dan Ghozali,
2015:76), dan AVE lebih besar dari 0,50. Evaluasi validitas dengan membandingkan
78
√AVE terhadap nilai korelasi antar variabel, dalam penelitian ini ditunjukkan dalam
Tabel 5.13.
Tabel 5.13
Hasil Perhitungan √AVE dan Nilai Korelasi antar Variabel
Koefisien Korelasi
Variabel AVE √AVE
X Y Z
Pengembangan SDM (X) 0,603 0,777 1,000
Motivasi (Y) 0,656 0,810 0,386 1,000
Kinerja Karyawan (Z) 0,850 0,922 0,276 0,371 1,000
Sumber : Lampiran 6
Tabel 5.13 menunjukkan bahwa nilai AVE seluruh konstruk > 0,50, sehingga
c) Reliability
cronbach alpha memiliki nilai lebih besar dari 0,70. Composite reliability dan
Cronbach alpha merupakan suatu pengukuran reliabilitas antar blok indikator dalam
model penelitian. Hasil perhitungan composite reliability dan cronbach alpha dalam
penelitian ini yang diproses dengan program SmartPLS 3.0, ditunjukkan dalam Tabel
Tabel 5.14
Hasil Perhitungan Composite Reliability dan Cronbach Alpha
Tabel 5.14, menunjukkan bahwa nilai seluruh konstruk telah menunjukkan nilai
lebih besar dari 0,70 sehingga memenuhi syarat reliabel berdasarkan kriteria
Dalam evaluasi model struktural ini akan dilakukan melalui beberapa pendekatan
diantaranya: (a) R-Square (R2), (b) Q-Square Predictive Relevance (Q2), dan (c)
oleh variabel dependen terhadap variabel independen. R-Square (R2) juga dapat
menunjukkan kuat lemahnya suatu model penelitian. Menurut Chin (Lathan dan
Ghozali, 2015:80), nilai R-Square (R2) sebesar 0,67 tergolong model kuat, R-Square
(R2) sebesar 0,33 model moderat, dan R-Square (R2) sebesar 0,19 tergolong model
yang lemah.
Tabel 5.15
Hasil Perhitungan R-Square dan AVE
manusia (X) terhadap motivasi (Y) adalah sebesar 0,149, yang artinya motivasi
85,10% adalah faktor lain diluar model penelitian. Nilai R2 sebesar 0,149 tergolong
manusia dan motivasi terhadap kinerja karyawan. Artinya 15,80% kinerja karyawan
dipengaruhi oleh pengembangan sumber daya manusia dan motivasi, sisanya sebesar
84,20% adalah faktor lain di luar model penelitian. Nilai R2 sebesar 0,158 termasuk
Square Predictive Relevance (Q2) berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1(satu).
petunjuk bahwa model penelitian semakin tidak baik, sedangkan sebaliknya semakin
menjauh dari 0 (nol) dan semakin mendekat ke nilai 1 (satu), ini berarti model
penelitian semakin baik. Kriteria kuat lemahnya model diukur berdasarkan Q-Square
Predictive Relevance (Q2) menurut Lathan dan Ghozali (2015:80) adalah sebagai
berikut : 0,35 (model kuat), 0,15 (model moderat), dan 0,02 (model lemah). Rumus
perhitungan Q-Square Predictive Relevance (Q2), Latan dan Ghozali (2015: 80)
adalah :
81
Q2 = 1 - (1 – R21) (1 – R22)
= 1- (1 – 0,149) (1 – 0,158)
= 1- (0,851) (0,842)
= 1- (0,716542)
= 0,2834
hubungan antar variabel pengembangan sumber daya manusia, motivasi dan kinerja
karyawan, sedangkan sisanya 71,66% adalah faktor lain diluar model penelitian.
Mengacu pada kriteria kuat lemahnya model berdasarkan nilai Q-Square Predictive
Relevance (Q2), sebagaimana dikemukakan oleh Latan dan Ghozali (2015:80), maka
model dan pengukuran inner model. Nilai pengukuran berdasarkan Goodness of Fit
(GoF) memiliki rentang nilai antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Nilai Goodness
of Fit (GoF) yang semakin mendekati 0 (nol), menunjukkan model semakin kurang
baik, sebaliknya semakin menjauh dari 0 (nol) dan semakin mendekat 1 (satu), maka
menurut Lathan dan Ghozali (2015:88), adalah sebagai berikut : 0,36 (GoF large),
0,25 (GoF medium), dan 0,10 (GoF small). Adapun rumusan untuk mengukur kuat
GoF = √ 0,1079105
GoF = 0,3284
mengacu pada kriteria kuat lemahnya model pengukuran melalui Goodness of Fit
(GoF) menurut Lathan dan Ghozali (2015:88), model ini tergolong ke dalam model
yang kuat.
d) Pengujian Hipotesis
sumber daya manusia terhadap motivasi, (2) pengaruh pengembangan sumber daya
karyawan, dan (4) pengaruh pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja
Gambar 5.2
Diagram Path Hubungan Antara
Pengembangan SDM, Motivasi dan Kinerja Karyawan
Sumber : Lampiran 6
3.0. Seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 5.2, maka dapat buat tabel mengenai
hubungan antar variabel, seperti ditunjukkan dalam Tabel 5.18 sebagai berikut.
Tabel 5.18
Hubungan Langsung Antara Variabel
Pengembangan SDM, Motivasi dan Kinerja Karyawan
Koefisien T P
Hubungan Antar Variabel Keterangan
Jalur Statistics Values
Pengembangan SDM (X) → Tidak
0,156 0,993 0,321
Kinerja Karyawan (Z) Signifikan
Pengembangan SDM (X) →
0,386 4,213 0,000 Signifikan
Motivasi (Y)
Motivasi (Y) →
0,310 3,265 0,001 Signifikan
Kinerja Karyawan (Z)
Sumber : Lampiran 6
84
Karyawan
menuju konstruk kinerja karyawan sebesar 0,156 dengan koefisien t-statistik sebesar
0,993 < t-tabel 1,96 dan nilai signifikansi sebesar 0,321 > 0,05, menunjukkan bahwa
pengembangan sumber daya manusia berpengaruh positif akan tetapi tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian ini membuktikan hipotesis 1 (H1), yang
menuju konstruk motivasi sebesar 0,386 dengan koefisien t-statistik sebesar 4,213 >
t-tabel 1,96 dan nilai signifikansi sebesar 0,00 < 0,05, menunjukkan bahwa
karyawan sebesar 0,310 dengan koefisien t-statistik sebesar 3,265 > t-tabel 1,96 dan
nilai signifikansi sebesar 0,01 < 0,05, menunjukkan bahwa motivasi mempunyai
85
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian ini
Tabel 5.19
Hasil Perhitungan Total Indirect Effect
sumber daya manusia melalui motivasi menuju konstruk kinerja karyawan sebesar
0,120 dengan koefisien t-statistik sebesar 2,404 > t-tabel 1,96 dan nilai signifikansi
sebesar 0,017 < 0,05. Hasil pengujian ini membuktikan hipotesis 4 (H4), yang
manusia berpengaruh positif akan tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan
pada LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Hal ini ditunjukkan dengan
koefisien sebesar 0,156 dan signifikan pada alpha 5 persen (p-value 0,321 ≥ 0,05).
Artinya, program pengembangan sumber daya manusia yang dilaksanakan pada LPD
di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung dapat dikatakan baik, namun hasil yang
manusia yang diberikan tidak memberikan kontribusi terhadap kinerja. Artinya dalam
pengembangan SDM terdapat beberapa hal yang digunakan dalam penunjang kinerja
karyawan seperti dilakukannya pelatihan dan program kerja lainnya. Jika pelatihan
atau program kerja yang dilakukan LPD kurang dimengerti oleh karyawan atau bisa
juga bahan pelatihan kurang sesuai dengan sistem kerja pada LPD, maka hal tersebut
Dalam hal ini LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung harus berani
dan bukan hanya sekedar kewajiban, apabila program pengembangan sumber daya
manusia dilaksanakan secara efektif maka program tersebut akan memiliki dampak
87
yang baik bagi kinerja karyawan, bahkan dapat meningkatkan kualitas karyawan pada
melatih dan meningkatkan kemampuan secara nyata dan dapat menyelesaikan suatu
pekerjaan (Rowley dan Jackson, 2012:88). Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian Lande, dkk (2017) yang menyatakan bahwa pelatihan dan pengembangan
pada LPD di Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung juga akan semakin meningkat.
manusia dalam organisasi (Lee dan Bruvold, 2003). Apabila individu tersebut
mempunyai motivasi yang tinggi maka dia akan berkinerja tinggi sehingga tujuan
yang akan dicapai dan yang diinginkan perusahaan dapat terwujud. Sejumlah
manusia terhadap motivasi. Hasil penelitian Syaiful (2018), Mota (2014) dan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi. Hal ini menunjukkan bahwa
koefisien sebesar 0,310 dan signifikan pada alpha 5 persen (p-value 0,001 ≤ 0,05).
Artinya, semakin meningkatnya motivasi yang diberikan maka kinerja karyawan pada
diterima. Motivasi juga merupakan suatu faktor yang mendorong kinerja seseorang
untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Pemberian motivasi yang tepat akan
mendorong karyawan bekerja lebih efektif dan efisien. Perusahaan bukan saja
mengharapkan karyawan mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang terpenting mereka
mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Untuk
mencapai hal tersebut, perusahaan harus memberikan motivasi yang baik kepada
seluruh karyawannya agar dapat mencapai prestasi kerja dan meningkatkan kinerja
motivasi terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian Widyani, dkk (2019), Siregar
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan
karyawan.
dan signifikan pada alpha 5 persen (p-value 0,017 ≤ 0,05). Sehingga hipotesis
90
Badung, dapat diterima. Temuan dalam penelitian ini, motivasi dapat menjadi
karyawan, hal ini memberikan indikasi bahwa motivasi harus menjadi perhatian
tidak hanya mengharapkan karyawan yang mampu, cakap, dan terampil, tetapi
perusahaan membutuhkan karyawan yang mau untuk bekerja dengan giat dan
memiliki keinginan untuk mencapai kinerja yang optimal. Maka, motivasi sangatlah
diperlukan agar individu dapat mencapai tujuan atau kinerja yang diharapkan
(Hasibuan, 2008:141). Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Arofah,dkk (2019)
serta Putri dan Mashudi (2016) menjelaskan bahwa motivasi terbukti menjadi
karyawan.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh
sebagai variabel intervening. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
sampling dengan jenis simple random sampling untuk menentukan responden. Teknik
analisis data yang digunakan adalah SEM-PLS 3.0. Berdasarkan hasil analisis dan
Badung dapat dikatakan baik, namun hasil yang tidak signifikan berarti bahwa
91
92
agar lebih bermanfaat dalam meningkatkan kinerja karyawan di masa yang akan
datang.
Kabupaten Badung. Hal ini memberikan indikasi bahwa motivasi harus menjadi
6.2.1 Keterbatasan
Keterbatasan yang dapat disampaikan dari penelitian ini yaitu pada saat
pengajuan ijin penelitian sehingga waktu dalam penelitian menjadi tidak efektif.
Begitu pula dengan penyebaran kuesioner yang lama disebabkan oleh kesibukan dari
93
pengurus LPD ketika peneliti melakukan pengisian kuesioner sehingga menjadi tidak
efisien. Selain itu penelitian ini hanya terbatas dilakukan pada 38 LPD yang ada di
memperluas jangkauan penelitian, seperti seluruh LPD yang ada di Provinsi Bali.
6.2.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dari penelitian yang telah dijelaskan, maka dapat
dalam melaksanakan tugas agar lebih bermanfaat di masa yang akan datang.
bekerja dan melakukan hal yang mereka inginkan tanpa adanya paksaan dari
Badung perlu memberikan sanksi jika karyawan lalai dalam bertugas baik
adanya sanksi tersebut karyawan dapat lebih bertanggung jawab lagi dalam
bekerja.
94
dari berbagai sumber, sehingga dapat mendefinisikan variabel lebih luas. Serta
knowledge sharing.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulah, B. 2019. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan
SMK Ksatrya Jakarta. Jurnal Ekonomi Bisnis & Manajemen, Vol 9, No. 1, pp.
40-55.
Adha, R. N., Qomariah, N., dan Hafidzi, A. H. 2019. Pengaruh Motivasi Kerja,
Lingkungan Kerja, Budaya Kerja terhadap Kinerja Karyawan Dinas Sosial
Kabupaten Jember. Jurnal Penelitian IPTEKS, Vol 4, No. 1, pp. 47-62.
Arofah, R. U., Haryadi, H., dan Nurfitri, T. 2019. Pengaruh Kepemimpinan serta
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja dengan
Motivasi sebagai Variabel Mediasi (Studi pada Guru SMA IT Al Irsyad Al
Islamiyyah Purwokerto Tahun 2018). Sustainable Competitive Advantage
(SCA), Vol 9, No. 1.
Chris Rowley & Keith Jackson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia The Key
Concepts, Cetakan Kesatu. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
95
96
Dessler, Gary. 2006. Human Resource Management 8th Edition. New Jersey :
Prentice-Hall, Inc.
Ekhsan, M. 2019. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
Optimal: Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, Vol 13. No. 1, pp 1-13.
Erri, D., & Fajrin, A. N. 2018. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT Media Intan Semesta Jakarta. Jurnal Perspektif, Vol 16. No. 1, pp 77-
83.
Febriana, E., Nadapdap, K., & Kusnandar, C. 2018. Pengaruh Pengembangan Sumber
Daya Manusia terhadap Kompetensi dan Kinerja Guru TK-SD pada Yayasan
Pendidikan Penuai Bangsa Medan. Jurnal Ilmiah Methonomi, Vol 4. No. 1, pp
87-92.
Fitrianto, I. 2020. Pengaruh Motivasi, Disiplin, dan Kepuasan Kerja, terhadap Kinerja
Karyawan PT. Bumi Rama Nusantara. YUME: Journal of Management, Vol 3.
No. 1.
Ghozali, Imam., dan Latan, Hengky. 2015. Partial Least Square Konsep Teknik dan
Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0 untuk Penelitian Empiris.
Semarang : BEFE Universitas Diponogoro.
Haluk, R., Rante, Y., Risamasu, F., & Syauta, J. H. The Mediation Effect of Work
Motivation in Relationship Between Employee Competencies, Leadership,
Education and Training Toward Employee Performance (Case Study On Social
And Settlement In Papua Province).
Hasibuan, Malayu, S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Heriyanti, H., Muhsin, M., & Ferawati, R. 2020. Pengembangan Sumber Daya
Manusia melalui Motivasi dalam meningkatkan Kinerja Pegawai Badan Amil
Zakat Nasional Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Doctoral dissertation, UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi).
Karo-Karo, S., & Tamami, S. 2016. Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia
dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai pada Rumah Sakit BP.
Batam. BENING, Vol. 3, No. 1.
Kristianti, L. S., Affandi, A., Nurjaya, N., Sunarsi, D., & Rozi, A. 2021. Pengaruh
Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pariwisata
Purwakarta. Jurnal Ilmiah PERKUSI, Vol 1. No. 1, pp 101-109.
Lande, F., Febian, N., Fauziyah, S., & Anggriyani, F. (2017). Pengaruh Pelatihan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal
Ilmiah Bongaya, pp 41-48.
Lolowang, M. G., Adolfina, A., & Lumintang, G. 2016. Pengaruh Pelatihan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
Berlian Kharisma Pasifik Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, Vol 4. No. 2.
Nisyak, I. R., & Triyonowati, T. 2016. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
(JIRM), Vol 5. No. 4.
Putri, I. A. J., & SE, M. A. 2016. Analisis Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan
terhadap Kinerja Dosen Politeknik Pelayaran Surabaya dengan Motivasi Kerja
sebagai Variabel Intervening. JADE17: Jurnal Doktor Ekonomi, Vol 1. No. 1.
Sinaga, T. S., & Hidayat, R. 2020. Pengaruh Motivasi dan Kompensasi terhadap
kinerja Karyawan pada PT. Kereta Api Indonesia. Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu
Manajemen, Vol 8. No. 1, pp 15-22.
Sudarti, K., & Arijani, D. 2015. Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia melalui
Motivasi dan Komitmen dengan Dimoderasi oleh Budaya Organisasi Ken
Sudarti. Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi, Vol 19. No. 32.
Susanty, A., & Baskoro, S. W. 2012. Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya
Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja serta dampaknya pada Kinerja
Karyawan (studi kasus pada PT. PLN (Persero) APD Semarang). J@ Ti Undip:
Jurnal Teknik Industri, Vol 7. No. 2, pp 77-84.
Widyani, AAD, Maryani, NLKS, & Saraswati, NPAS. 2019. Peningkatan Motivasi
dalam hubungan Kompensasi Finansialdan Kinerja Karyawan pada PT Arta
Sedana Retailindo Cabang Hardys Malls Sanur. SKETSA BISNIS, Vol 6. No.
2, pp 112-124.
Yudistira, D. S., & Susanti, F. 2019. Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Kerja
terhadap Kinerja Karyawan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Pesisir Selatan.
101
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran – 1
Penelitian Terdahulu
Andi Supriadi
103
pegawai. sumberdaya
4. Pengembangan manusia
kompetensi berpengaruh
sumberdaya terhadap kinerja
manusia pegawai melalui
berpengaruh kepuasan kerja.
terhadap kinerja
pegawai melalui
kepuasan kerja
pegawai.
Preeti Chauhan
signifikan simultan
terhadap kinerja berpengaruh
karyawan. positif dan
signifikan
terhadap Kinerja
Karyawan.
kinerja.
Lampiran-2
Kuesioner
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyusunan skripsi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar, bersama ini saya :
Nama : I Made Mahendra Putra
NIM : 1802612010629
Jurusan : Manajemen
Untuk keperluan penelitian yang saya lakukan dengan judul “Pengaruh
Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan dengan
Motivasi sebagai Variabel Intervening pada LPD di Kecamatan Mengwi
Kabupaten Badung“, maka saya mohon kepada Bapak/Ibu berkenan mengisi
kuesioner ini. Semua informasi dari kuesioner ini terjamin kerahasiaannya. Penelitian
ini dilakukan bukan untuk kepentingan siapapun. Penelitian ini semata-mata
dilakukan untuk kepentingan ilmiah bukan untuk hal-hal yang lain diluar pendidikan
akademis. Atas bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terima kasih.
A. DATA RESPONDEN
1) Nama Responden : ………………………………………………………...
2) Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
S1 S2
B. PETUNJUK MENJAWAB
1) Mohon dengan hormat untuk menjawab semua pertanyaan sesuai dengan
pendapat Bapak/Ibu, dengan cara mencentang (√) lembar jawaban yang telah
disediakan sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu.
2) Jika jawaban awalnya keliru, maka tanda centang (√) keliru tersebut agar
dicoret (X) dan jawaban yang dianggap paling sesuai kembali diberi tanda
centang (√).
3) Dalam menjawab semua pertanyaan yang ada, jangan sampai ada yang
terlewatkan atau dikosongi.
4) Berikut ini sajian pernyataan dengan lima kemungkinan pilihan :
SS = Sangat Setuju (5)
S = Setuju (4)
KS = Kurang Setuju (3)
TS = Tidak Setuju (2)
STS = Sangat Tidak Setuju (1)
115
C. DAFTAR PERNYATAAN
JAWABAN
NO PERNYATAAN STS TS KS S SS
(1) (2) (3) (4) (5)
I Pengembangan Sumber Daya Manusia
(X)
II Motivasi (Y)
Lampiran-3
Tabulasi Data Penelitian
Responden X1 X2 X3 Total
1 4 4 3 11
2 2 3 2 7
3 2 4 3 9
4 4 4 4 12
5 3 4 3 10
6 4 5 4 13
7 4 4 4 12
8 4 4 4 12
9 3 4 3 10
10 4 4 4 12
11 3 3 4 10
12 4 5 5 14
13 4 4 4 12
14 4 4 3 11
15 3 4 4 11
16 4 4 5 13
17 5 4 5 14
18 4 4 4 12
19 3 4 4 11
20 2 4 4 10
21 5 4 5 14
22 5 5 4 14
23 4 5 5 14
24 2 3 2 7
25 4 4 5 13
26 5 5 4 14
27 4 4 4 12
28 4 4 4 12
29 5 4 4 13
30 4 5 4 13
31 4 4 4 12
32 4 5 4 13
33 4 4 5 13
34 4 4 5 13
35 3 4 4 11
118
36 5 4 4 13
37 5 5 4 14
38 5 5 4 14
39 3 4 3 10
40 5 4 4 13
41 3 4 5 12
42 4 4 3 11
43 5 5 5 15
44 4 5 4 13
45 4 4 5 13
46 4 4 5 13
47 4 5 4 13
48 4 4 4 12
49 4 4 5 13
50 5 5 4 14
51 4 4 3 11
52 4 4 3 11
53 5 4 3 12
54 5 5 4 14
55 3 4 5 12
56 5 5 3 13
57 3 3 4 10
58 4 4 4 12
59 3 3 4 10
60 2 4 4 10
61 4 4 4 12
62 4 4 4 12
63 3 3 4 10
64 3 4 4 11
65 5 5 5 15
66 4 4 5 13
67 4 4 5 13
68 2 4 3 9
69 4 4 5 13
70 5 5 5 15
71 4 4 5 13
72 5 5 4 14
73 3 3 3 9
74 3 4 4 11
75 5 5 4 14
119
Responden Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Total
1 4 4 4 5 4 4 25
2 2 4 3 3 4 3 19
3 4 3 3 4 5 3 22
4 4 5 5 3 5 4 26
5 3 4 5 4 5 4 25
6 4 5 5 5 5 4 28
7 4 4 4 3 5 3 23
8 3 5 5 4 5 4 26
9 3 4 5 3 5 3 23
10 4 4 4 4 3 3 22
11 3 4 5 4 4 3 23
12 4 4 4 5 4 5 26
13 3 3 4 3 4 3 20
14 3 5 4 4 4 3 23
15 5 4 3 3 3 4 22
16 5 4 5 5 4 5 28
17 5 4 4 4 4 4 25
18 4 3 4 3 5 4 23
19 5 4 4 5 4 4 26
20 5 4 4 4 4 4 25
21 5 5 5 5 5 4 29
22 5 5 5 4 4 4 27
23 5 5 4 4 5 3 26
24 4 5 4 4 5 3 25
25 5 5 5 4 5 4 28
26 4 5 5 4 4 4 26
27 4 5 4 4 4 4 25
28 5 4 5 5 4 4 27
29 3 5 4 4 4 3 23
30 4 5 5 4 5 4 27
31 5 5 5 5 5 4 29
32 4 4 5 3 5 4 25
33 4 5 4 3 5 4 25
34 4 5 4 5 4 5 27
35 4 4 4 4 4 4 24
36 4 5 4 5 3 4 25
37 4 3 4 3 5 4 23
38 5 5 5 5 4 4 28
120
39 4 5 4 5 4 4 26
40 4 4 5 5 5 4 27
41 5 5 4 5 4 5 28
42 4 4 5 5 5 5 28
43 5 4 5 4 5 4 27
44 4 3 5 5 5 5 27
45 4 4 4 5 4 5 26
46 4 4 4 5 5 4 26
47 5 4 4 5 4 4 26
48 4 5 5 4 5 3 26
49 4 3 4 3 5 3 22
50 5 4 4 4 3 4 24
51 4 5 4 5 5 3 26
52 5 4 3 4 4 4 24
53 5 4 4 4 5 4 26
54 4 5 4 5 4 4 26
55 3 4 4 3 5 4 23
56 3 3 4 4 4 2 20
57 3 4 4 4 5 2 22
58 4 4 3 5 4 5 25
59 4 4 4 4 4 3 23
60 4 5 5 5 4 5 28
61 4 5 3 4 4 4 24
62 5 4 3 4 4 4 24
63 4 4 5 5 4 4 26
64 4 5 4 5 4 4 26
65 5 4 5 4 5 5 28
66 5 4 5 5 5 5 29
67 4 5 4 5 4 5 27
68 3 3 4 4 4 4 22
69 4 5 4 5 4 5 27
70 4 4 4 4 4 4 24
71 4 4 4 5 4 4 25
72 4 3 4 3 4 4 22
73 3 4 4 3 4 3 21
74 5 5 5 5 5 4 29
75 4 4 4 4 4 4 24
121
Responden Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Total
1 5 4 4 5 4 22
2 4 3 4 4 3 18
3 3 4 4 3 4 18
4 4 4 4 4 4 20
5 4 5 3 4 4 20
6 5 5 4 5 2 21
7 4 4 4 4 4 20
8 4 5 5 4 4 22
9 4 3 3 4 4 18
10 3 3 3 3 5 17
11 3 3 3 4 4 17
12 5 5 5 5 5 25
13 4 4 4 4 4 20
14 4 4 3 4 3 18
15 5 5 4 4 4 22
16 5 5 4 5 5 24
17 4 3 4 5 4 20
18 5 5 5 5 5 25
19 4 4 3 4 4 19
20 5 3 4 4 4 20
21 5 5 4 5 5 24
22 4 5 4 5 4 22
23 4 4 3 5 4 20
24 4 2 2 4 4 16
25 3 4 3 4 4 18
26 3 3 3 4 4 17
27 4 4 4 4 3 19
28 4 4 4 5 3 20
29 4 3 4 3 3 17
30 4 4 5 4 4 21
31 3 4 3 4 4 18
32 4 4 5 4 3 20
33 4 4 4 5 5 22
34 3 4 3 5 5 20
35 5 4 4 4 4 21
36 4 5 4 5 4 22
37 4 5 4 5 4 22
38 4 5 4 5 4 22
122
39 4 5 4 4 4 21
40 4 4 5 4 4 21
41 4 4 4 5 4 21
42 4 4 5 4 4 21
43 4 4 4 5 5 22
44 5 4 4 5 5 23
45 3 4 5 4 4 20
46 4 5 5 5 5 24
47 5 4 5 4 5 23
48 3 3 4 3 4 17
49 4 4 5 4 5 22
50 4 4 4 3 4 19
51 3 4 5 4 5 21
52 4 4 4 5 5 22
53 5 5 3 5 4 22
54 4 5 4 4 4 21
55 4 4 5 4 3 20
56 4 3 4 5 4 20
57 4 4 4 4 4 20
58 4 4 4 4 4 20
59 4 3 5 4 5 21
60 4 5 4 4 5 22
61 4 5 4 4 5 22
62 4 4 4 5 5 22
63 4 4 3 5 4 20
64 4 4 5 4 5 22
65 4 3 4 4 5 20
66 5 4 4 3 3 19
67 4 4 4 3 3 18
68 4 3 4 4 5 20
69 4 4 4 5 4 21
70 4 4 5 4 5 22
71 4 4 4 5 4 21
72 4 4 4 3 4 19
73 4 3 3 4 5 19
74 5 4 4 5 4 22
75 5 4 4 4 4 21
123
Lampiran-4
Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Pengembangan Sumber Daya Manusia (X)
Correlations
X1 X2 X3 X
X1 Pearson Correlation 1 .612** .363** .868**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000
N 75 75 75 75
X2 Pearson Correlation .612** 1 .272* .761**
Sig. (2-tailed) .000 .018 .000
N 75 75 75 75
X3 Pearson Correlation .363** .272* 1 .708**
Sig. (2-tailed) .001 .018 .000
N 75 75 75 75
X Pearson Correlation .868** .761** .708** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 75 75 75 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.767 3
124
2. Motivasi (Y)
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y
Y1 Pearson Correlation 1 .168 .123 .342** .247* .429** .620**
Sig. (2-tailed) .149 .294 .003 .033 .000 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
Y2 Pearson Correlation .168 1 .228* .350** -.014 .141 .553**
Sig. (2-tailed) .149 .049 .002 .903 .227 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
Y3 Pearson Correlation .123 .228* 1 .205 .287* .180 .597**
Sig. (2-tailed) .294 .049 .077 .013 .121 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
Y4 Pearson Correlation .342** .350** .205 1 .500** .481** .689**
Sig. (2-tailed) .003 .002 .077 .000 .000 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
Y5 Pearson Correlation .247* -.014 .287* .500** 1 .209 .463**
Sig. (2-tailed) .033 .903 .013 .000 .072 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
Y6 Pearson Correlation .429** .141 .180 .481** .209 1 .657**
Sig. (2-tailed) .000 .227 .121 .000 .072 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
Y Pearson Correlation .620** .553** .597** .689** .463** .657** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 75 75 75 75 75 75 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.768 6
125
Correlations
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z
Z1 Pearson Correlation 1 .331** .207 .320** -.028 .587**
Sig. (2-tailed) .004 .074 .005 .814 .000
N 75 75 75 75 75 75
Z2 Pearson Correlation .331** 1 .286* .349** .048 .692**
Sig. (2-tailed) .004 .013 .002 .683 .000
N 75 75 75 75 75 75
Z3 Pearson Correlation .207 .286* 1 .000 .147 .567**
Sig. (2-tailed) .074 .013 1.000 .209 .000
N 75 75 75 75 75 75
Z4 Pearson Correlation .320** .349** .000 1 .217 .628**
Sig. (2-tailed) .005 .002 1.000 .061 .000
N 75 75 75 75 75 75
Z5 Pearson Correlation -.028 .048 .147 .217 1 .483**
Sig. (2-tailed) .814 .683 .209 .061 .000
N 75 75 75 75 75 75
Z Pearson Correlation .587** .692** .567** .628** .483** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 75 75 75 75 75 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.732 5
126
Lampiran-5
Deskripsi Variabel
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X 75 7.00 15.00 12.0800 1.71449
Y 75 19.00 29.00 25.1067 2.31081
Z 75 16.00 25.00 20.5067 1.93386
Valid N (listwise) 75
Statistics
X1 X2 X3
N Valid 75 75 75
Missing 0 0 0
Mean 3.8800 4.1600 4.0400
X1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 6 8.0 8.0 8.0
3.00 15 20.0 20.0 28.0
4.00 36 48.0 48.0 76.0
5.00 18 24.0 24.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
X2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 7 9.3 9.3 9.3
4.00 49 65.3 65.3 74.7
5.00 19 25.3 25.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
127
X3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 2 2.7 2.7 2.7
3.00 13 17.3 17.3 20.0
4.00 40 53.3 53.3 73.3
5.00 20 26.7 26.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
2. Motivasi (Y)
Statistics
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
N Valid 75 75 75 75 75 75
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 4.1067 4.2667 4.2533 4.2133 4.1733 3.9067
Y1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 1.3 1.3 1.3
3.00 12 16.0 16.0 17.3
4.00 40 53.3 53.3 70.7
5.00 22 29.3 29.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Y2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 9 12.0 12.0 12.0
4.00 37 49.3 49.3 61.3
5.00 29 38.7 38.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
128
Y3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 7 9.3 9.3 9.3
4.00 42 56.0 56.0 65.3
5.00 26 34.7 34.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Y4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 14 18.7 18.7 18.7
4.00 31 41.3 41.3 60.0
5.00 30 40.0 40.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Y5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 11 14.7 14.7 14.7
4.00 40 53.3 53.3 68.0
5.00 24 32.0 32.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Y6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 2 2.7 2.7 2.7
3.00 16 21.3 21.3 24.0
4.00 44 58.7 58.7 82.7
5.00 13 17.3 17.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
129
Statistics
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5
N Valid 75 75 75 75 75
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.0667 4.0267 4.0000 4.2533 4.1600
Z1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 10 13.3 13.3 13.3
4.00 50 66.7 66.7 80.0
5.00 15 20.0 20.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Z2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 1.3 1.3 1.3
3.00 14 18.7 18.7 20.0
4.00 42 56.0 56.0 76.0
5.00 18 24.0 24.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Z3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 1.3 1.3 1.3
3.00 14 18.7 18.7 20.0
4.00 44 58.7 58.7 78.7
5.00 16 21.3 21.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
130
Z4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 8 10.7 10.7 10.7
4.00 40 53.3 53.3 64.0
5.00 27 36.0 36.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Z5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.00 1 1.3 1.3 1.3
3.00 9 12.0 12.0 13.3
4.00 42 56.0 56.0 69.3
5.00 23 30.7 30.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
131
Lampiran-6
Hasil Analisis PLS
A. Outer Loading
Original Sample Mean Standard T Statistics P Values
Sample (O) (M) Deviation (|O/STDEV|)
(STDEV)
X1 <- X 0.786 0.739 0.184 4.277 0.000
X2 <- X 0.780 0.730 0.186 4.202 0.000
X3 <- X 0.764 0.762 0.125 6.094 0.000
Y1 <- Y 0.671 0.664 0.069 9.758 0.000
Y2 <- Y 0.815 0.808 0.096 8.491 0.000
Y3 <- Y 0.868 0.869 0.059 14.793 0.000
Y4 <- Y 0.620 0.614 0.085 7.292 0.000
Y5 <- Y 0.888 0.887 0.041 21.525 0.000
Y6 <- Y 0.946 0.946 0.015 62.294 0.000
Z1 <- Z 0.930 0.925 0.096 9.724 0.000
Z2 <- Z 0.981 0.978 0.088 11.197 0.000
Z3 <- Z 0.929 0.925 0.096 9.685 0.000
Z4 <- Z 0.793 0.779 0.101 7.819 0.000
Z5 <- Z 0.965 0.960 0.091 10.576 0.000
B. Cross Loading
Pengembangan SDM Motivasi Kinerja Karyawan
(X) (Y) (Z)
X1 0.786 0.175 0.219
X2 0.780 0.264 0.251
X3 0.764 0.406 0.179
Y1 0.408 0.671 0.258
Y2 0.131 0.815 0.310
Y3 0.323 0.868 0.324
Y4 0.115 0.620 0.225
Y5 0.349 0.888 0.317
Y6 0.401 0.946 0.349
Z1 0.170 0.349 0.930
Z2 0.333 0.398 0.981
Z3 0.291 0.325 0.929
Z4 0.188 0.249 0.793
Z5 0.258 0.364 0.965
C. R-Square
R Square R Square Adjusted
Y 0.149 0.138
Z 0.158 0.135
132
E. Discriminant Validity
X Y Z
X 0.777
Y 0.386 0.810
Z 0.276 0.371 0.922
F. Path Coefficients
Original Sample Sample Mean Standard Deviation T Statistics P Values
(O) (M) (STDEV) (|O/STDEV|)
X ->Y 0.386 0.416 0.092 4.213 0.000
X -> Z 0.156 0.161 0.157 0.993 0.321
Y -> Z 0.310 0.318 0.095 3.265 0.001
H. Perhitungan Q-Square
Q2 = 1 - (1 – R21) (1 – R22)
= 1- (1 – 0,149) (1 – 0,158)
= 1- (0,851) (0,842)
= 1- (0,716542)
= 0,2834
133
GoF = √ 0,1079105
GoF = 0,3284
J. Gambar
134