Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Bagian II
Laporan Keuangan
PT. UTAMA MILK INDUSTRI & TRADING COMPANY Tbk.
Unaudited

1. Laporan Posisi Keuangan


2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
6. Materi Kasus 2 Prosedur Analitis (Analytical Procedures)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Fakultas Ekonomi S1 Akuntansi MK03620001

02
Rini Susiani, S.E., M.Ak., Ak., CA
dan Bisnis
Radhi Abdul Halim, SE., M.M., Ak., CA
Finisha Adisty, S.E., Ak., M.Ak.

Abstract Kompetensi
Modul ini menyajikan mengenai Mahasiswa mampu melakukan
Laporan Keuangan Perusahaan ketepatan dalam mempraktekkan
Unaudited dan bagaimana cara prosedur analisis atas laporan
auditor melakukan prosedur keuangan klien.
analitis atas laporan keuangan
klien, melalui perhitungan rasio
keuangan,analisis common size,
dan menganalisis kenaikan dan
penurunan akun-akun signifikan.
1. Laporan Posisi Keuangan

PT. UTAMA MILK INDUSTRI & TRADING COMPANY Tbk.


LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Des 2018 31 Des 2017


Uraian Catatan
Rp Rp

ASET
ASET LANCAR
- Kas dan Setara Kas 3.1 74.264.345 45.807.366
- Piutang : 3.2
Usaha 43.774.905 31.675.897
Pihak berelasi 8.392.737 3.832.503
- Persediaan 3.3 70.000.605 32.639.845
- Pajak Dibayar di Muka 3.4 7.471.905 4.124.331
- Uang Muka 3.5 5.964.019 2.247.240
- Biaya Dibayar Di Muka 3.6 20.450.144 629.647
Jumlah Aset Lancar 230.318.660 120.956.829

PENYERTAAN SAHAM 3.7 8.003.788 7.811.316

ASET TETAP 3.8 291.247.736 263.976.555

ASET LAIN-LAIN
Beban Ditangguhkan 3.9 2.902.256 3.473.189
Uang Jaminan 3.10 6.086.135 4.939.053
Uang Muka 3.11 - 19.518
Piutang Lain-lain 3.12 7.134.658 6.977.696
Aset Tidak Berwujud 3.13 106.229 247.868
JUMLAH ASET LAIN-LAIN 16.229.278 15.657.324

JUMLAH ASET 545.799.462 408.402.024

‘20 Praktikum Auditing Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS LANCAR
- Utang Bank dan Cerukan 3.14 108.887.755 17.984.747
- Utang Usaha 3.15 22.627.865 19.840.385
- Utang Pajak 3.16 6.690.279 800.535
- Biaya Masih Harus Dibayar 3.17 2.340.525 2.179.051
Jumlah Liabilitas Lancar 140.546.424 40.804.718

LIABILITAS JANGKA PANJANG 3.18


- Utang Bank 9.115.792 7.037.934
- Utang Sewa Guna Usaha 49.037.238 55.537.562
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 58.153.030 62.575.496

EKUITAS
- Modal Saham
Modal Dasar 425.000.000 saham
Nilai Nominal Rp 1.000 per saham
Modal ditetapkan dan disetor penuh
220.067.000 3.19 220.067.000 220.067.000
- Agio Saham 3.20 7.990.120 7.990.120
- Saldo Laba 119.042.888 76.964.690
Jumlah Ekuitas 347.100.008 305.021.810

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 545.799.462 408.402.024

‘20 Praktikum Auditing Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

PT. UTAMA MILK INDUSTRI & TRADING COMPANY Tbk.


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun 2018 Tahun 2017


Uraian Catatan
Rp Rp

PENDAPATAN USAHA
Penjualan Bersih 3.21 410.189.482 253.623.956

HARGA POKOK PENJUALAN 3.22 (313.100.928) (189.617.483)

LABA KOTOR 97.088.554 64.006.473

Penghasilan lain-lain 4.100.380 10.989.789

BEBAN USAHA 3.23


Beban Administrasi dan Umum (7.365.918) (6.027.650)
Beban Pemasaran (13.776.875) (15.020.589)
Beban Lain-lain (37.790.359) (9.103.749)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 42.255.782 44.844.274

Pajak Penghasilan (535.345) (5.482.336)

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 41.720.437 39.361.938

Penghasilan Komprehensif Lain 357.761 567.800

TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF


TAHUN BERJALAN 42.078.198 39.929.738

LABA BERSIH PER SAHAM 190 153

‘20 Praktikum Auditing Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
3. Laporan Perubahan Ekuitas

PT. UTAMA MILK INDUSTRI & TRADING COMPANY Tbk.


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2018 DAN 2017
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tambahan Total
Catatan Modal Saham Modal Disetor Agi Saham Cadangan Saldo Laba Ekuitas

Saldo per 31 Desember 2016 220.067.000 7.990.120 42.737.305 270.794.425


Pencadangan Laba - - - - - -
Penambahan Modal - - - -
Total Penghasilan -
Komprehensif Tahun Berjalan - - - - 39.929.738 39.929.738
Dividen - - - - (5.702.353) (5.702.353)
Saldo per 31 Desember 2017 220.067.000 - 7.990.120 - 76.964.690 305.021.810

Pencadangan Laba - - -
Total Penghasilan
Komprehensif Tahun Berjalan - - - - 42.078.198 42.078.198
Dividen - - - - - -

Saldo per 31 Desember 2018 220.067.000 - 7.990.120 - 119.042.888 347.100.008

‘20 Praktikum Auditing Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
4. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)

Materi ini akan di bahas pada Modul 3

5. Materi Kasus 2 Prosedur Analitis (Analytical Procedures)

Prosedur analitis diatur dalam Standar Audit (SA) 520, yang mengatur tentang
penggunaan prosedur analisis oleh auditor sebagai pengujian subtantif. Analytical
procedure atau prosedur analitis terdiri dari evaluasi informasi keuangan melalui analisis
hubungan yang reasonable antara data keuangan dan nonkeuangan.Prosedur analitik juga
mencakup investigasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi fluktuasi atau hubungan yang
tidak konsisten dengan informasi relevan lainnya atau yang berbeda dari nilai yang
diharapkan dengan jumlah yang signifikan pada laporan keuangan. Premis dasar yang
mendasari penerapan prosedur analitik adalah bahwa terdapat hubungan
yang reasonable antara data dan berlanjut tanpa adanya kondisi yang bertentangan.
Prosedur analitis digunakan selama proses audit dan dilakukan untuk tiga tujuan utama
yaitu:
1. Preliminary analytical review/Tinjauan analitis awal – penilaian risiko
Tinjauan analitik pendahuluan dilakukan untuk memperoleh pemahaman tentang bisnis
dan lingkungannya (misalnya kinerja keuangan relatif terhadap tahun-tahun sebelumnya
dan industri terkait dan kelompok pembanding), untuk membantu menilai risiko salah saji
material untuk menentukan sifat, waktu, dan luasnya prosedur audit, yaitu untuk
membantu auditor mengembangkan strategi dan program audit.
2. Substantive analytical procedure/Prosedur analitis substantif
Prosedur analitik digunakan sebagai prosedur substantif ketika auditor menganggap
bahwa penggunaan prosedur analitis bisa lebih efektif atau efisien daripada pengujian
perincian dalam mengurangi risiko salah saji material pada tingkat asersi ke level yang
dapat diterima rendah.
3. Final analytical review/Review analitisakhir
Prosedur analitik dilakukan sebagai tinjauan keseluruhan atas laporan keuangan pada
akhir audit untuk menilai apakah mereka konsisten dengan pemahaman auditor tentang
entitas tersebut. Prosedur analitik akhir tidak dilakukan untuk mendapatkan jaminan
substantif tambahan. Jika ditemukan penyimpangan, penilaian risiko harus dilakukan lagi
untuk mempertimbangkan prosedur audit tambahan yang diperlukan.

‘20 Praktikum Auditing Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
Penggunaan Substantive Analytical Procedure/Prosedur analitis substantif
Salah satu tujuan dari analytical procedure yang tertuang dalam Standard of
Auditing adalah bahwa bukti audit yang relevan dan dapat diandalkan diperoleh ketika
menggunakan prosedur analitik substantif. Tujuan utama dari prosedur analitik substantif
adalah untuk mendapatkan jaminan, dalam kombinasi dengan pengujian audit lainnya
(seperti pengujian system pengendalian intern dan pengujian substantif perincian), yang
berhubungan dengan pernyataan laporan keuangan untuk satu atau lebih area audit.
Prosedur analitik substantif umumnya lebih banyak digunakan untuk volume transaksi yang
besar yang cenderung lebih dapat diprediksi dari waktu ke waktu.
Penerapan prosedur analitik substantif didasarkan pada harapan bahwa hubungan
antara data ada dan berlanjut tanpa adanya kondisi yang diketahui sebaliknya. Kehadiran
hubungan ini memberikan bukti audit tentang kelengkapan, keakuratan, dan terjadinya
transaksi. Karena sifatnya, prosedur analitik substantif sering dapat memberikan bukti untuk
banyak pernyataan, untuk mengidentifikasi permasalahan audit yang mungkin tidak terlihat
dari pekerjaan yang lebih rinci, dan mengarahkan perhatian auditor ke area yang
memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Selain itu, auditor dapat mengidentifikasi risiko atau
kekurangan dalam pengendalian internal yang sebelumnya tidak diidentifikasi, yang dapat
menyebabkan auditor mengevaluasi kembali pendekatan audit yang direncanakan dan
mengharuskan auditor untuk mendapatkan lebih banyak penjaminan dari pengujian
substantif lain dari yang telah direncanakan sebelumnya.

Untuk memperoleh manfaat maksimal dari prosedur analitik substantif, auditor harus
melakukan prosedur analitik substantif sebelum pengujian substantif lainnya karena hasil
prosedur analitik substantif sering memengaruhi sifat dan tingkat pengujian terperinci.
Prosedur analitik substantif akan mengarahkan perhatian ke bidang-bidang risiko yang
meningkat, dan jaminan yang diperoleh dari prosedur analitik substantif yang efektif akan
mengurangi jumlah jaminan yang diperlukan dari pengujian lain.
Prosedur pendahuluan atas laporan keuangan PT. UTAMA MILK INDUSTRI &
TRADING COMPANY Tbk. yg disajikan diatas, bisa dilakukan dengan cara:
1. Perhitungan atas beberapa rasio keuangan.:
• lakukan perhitungan untuk rasio-rasio likuiditas, profitabilitas dan leverage.
bandingkan antara tahun 2017 dan 2018.
• hitung besarnya selisih rasio antar tahun dalam persentase.
• Beri tanda pada rasio keuangan yang selisihnya besar agar menjadi perhatian bagi
senior anda.
• Akan lebih baik jika anda cari perbandingannya dengan rasio industry sejenis.

‘20 Praktikum Auditing Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
2. Lakukan analisis common size:

a. terhadap laporan laba rugi:


• Beri tanda pada persentase yang berbeda jauh antara tahun 2017 dan 2018,
agar menjadi perhatian bagi senior anda.
b. Terhadap neraca,
• dengan menjadikan “total asset” dan “total ekuitas dan liabilitas” sebagai
patokan 100%.
• Beri tanda pada persentase yang berbeda jauh antara tahun 2017 dan 2018,
agar menjadi perhatian bagi senior anda
c. Bandingkan saldo-saldo laporan laba-rugi dan laporan neraca:
• Selisihkan antara tahun 2018 dengan 2017, ada kenaikan atau (penurunan).
• Hitung persentase kenaikan/ (penurunan) dengan menjadikan tahun 2017
sebagai patokan.
• Beri tanda pada selisih yang besar, baik dari hasil perhitungan angka mutlak
maupun angka persentase.

‘20 Praktikum Auditing Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
4. Daftar Pustaka

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), 2013, Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP), Jakarta, Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia IAI, 2013, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Jakarta,
Salemba Empat.

Randal J. Elder, Mark S. Beasley.,Arens Alvin.,2014. Auditing and Assurance


Service: An Integrated Approach. 15th. Edition.

Rick Hayers, Philip Wallage, Hans Gortemake 3rd Edition, 2014, Principles of Auditing An
Introduction to International of Auditing., Pearson, Ltd,

Tuanakotta, Theodorus M. 2015, Audit Kontemporer. Jakarta, Salemba Empat.

‘20 Praktikum Auditing Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
‘20 Praktikum Auditing Biro Akademik dan Pembelajaran
10 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai