Bagian II
Laporan Keuangan
PT. UTAMA MILK INDUSTRI & TRADING COMPANY Tbk.
Unaudited
02
Rini Susiani, S.E., M.Ak., Ak., CA
dan Bisnis
Radhi Abdul Halim, SE., M.M., Ak., CA
Finisha Adisty, S.E., Ak., M.Ak.
Abstract Kompetensi
Modul ini menyajikan mengenai Mahasiswa mampu melakukan
Laporan Keuangan Perusahaan ketepatan dalam mempraktekkan
Unaudited dan bagaimana cara prosedur analisis atas laporan
auditor melakukan prosedur keuangan klien.
analitis atas laporan keuangan
klien, melalui perhitungan rasio
keuangan,analisis common size,
dan menganalisis kenaikan dan
penurunan akun-akun signifikan.
1. Laporan Posisi Keuangan
ASET
ASET LANCAR
- Kas dan Setara Kas 3.1 74.264.345 45.807.366
- Piutang : 3.2
Usaha 43.774.905 31.675.897
Pihak berelasi 8.392.737 3.832.503
- Persediaan 3.3 70.000.605 32.639.845
- Pajak Dibayar di Muka 3.4 7.471.905 4.124.331
- Uang Muka 3.5 5.964.019 2.247.240
- Biaya Dibayar Di Muka 3.6 20.450.144 629.647
Jumlah Aset Lancar 230.318.660 120.956.829
ASET LAIN-LAIN
Beban Ditangguhkan 3.9 2.902.256 3.473.189
Uang Jaminan 3.10 6.086.135 4.939.053
Uang Muka 3.11 - 19.518
Piutang Lain-lain 3.12 7.134.658 6.977.696
Aset Tidak Berwujud 3.13 106.229 247.868
JUMLAH ASET LAIN-LAIN 16.229.278 15.657.324
EKUITAS
- Modal Saham
Modal Dasar 425.000.000 saham
Nilai Nominal Rp 1.000 per saham
Modal ditetapkan dan disetor penuh
220.067.000 3.19 220.067.000 220.067.000
- Agio Saham 3.20 7.990.120 7.990.120
- Saldo Laba 119.042.888 76.964.690
Jumlah Ekuitas 347.100.008 305.021.810
PENDAPATAN USAHA
Penjualan Bersih 3.21 410.189.482 253.623.956
Tambahan Total
Catatan Modal Saham Modal Disetor Agi Saham Cadangan Saldo Laba Ekuitas
Pencadangan Laba - - -
Total Penghasilan
Komprehensif Tahun Berjalan - - - - 42.078.198 42.078.198
Dividen - - - - - -
Prosedur analitis diatur dalam Standar Audit (SA) 520, yang mengatur tentang
penggunaan prosedur analisis oleh auditor sebagai pengujian subtantif. Analytical
procedure atau prosedur analitis terdiri dari evaluasi informasi keuangan melalui analisis
hubungan yang reasonable antara data keuangan dan nonkeuangan.Prosedur analitik juga
mencakup investigasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi fluktuasi atau hubungan yang
tidak konsisten dengan informasi relevan lainnya atau yang berbeda dari nilai yang
diharapkan dengan jumlah yang signifikan pada laporan keuangan. Premis dasar yang
mendasari penerapan prosedur analitik adalah bahwa terdapat hubungan
yang reasonable antara data dan berlanjut tanpa adanya kondisi yang bertentangan.
Prosedur analitis digunakan selama proses audit dan dilakukan untuk tiga tujuan utama
yaitu:
1. Preliminary analytical review/Tinjauan analitis awal – penilaian risiko
Tinjauan analitik pendahuluan dilakukan untuk memperoleh pemahaman tentang bisnis
dan lingkungannya (misalnya kinerja keuangan relatif terhadap tahun-tahun sebelumnya
dan industri terkait dan kelompok pembanding), untuk membantu menilai risiko salah saji
material untuk menentukan sifat, waktu, dan luasnya prosedur audit, yaitu untuk
membantu auditor mengembangkan strategi dan program audit.
2. Substantive analytical procedure/Prosedur analitis substantif
Prosedur analitik digunakan sebagai prosedur substantif ketika auditor menganggap
bahwa penggunaan prosedur analitis bisa lebih efektif atau efisien daripada pengujian
perincian dalam mengurangi risiko salah saji material pada tingkat asersi ke level yang
dapat diterima rendah.
3. Final analytical review/Review analitisakhir
Prosedur analitik dilakukan sebagai tinjauan keseluruhan atas laporan keuangan pada
akhir audit untuk menilai apakah mereka konsisten dengan pemahaman auditor tentang
entitas tersebut. Prosedur analitik akhir tidak dilakukan untuk mendapatkan jaminan
substantif tambahan. Jika ditemukan penyimpangan, penilaian risiko harus dilakukan lagi
untuk mempertimbangkan prosedur audit tambahan yang diperlukan.
Untuk memperoleh manfaat maksimal dari prosedur analitik substantif, auditor harus
melakukan prosedur analitik substantif sebelum pengujian substantif lainnya karena hasil
prosedur analitik substantif sering memengaruhi sifat dan tingkat pengujian terperinci.
Prosedur analitik substantif akan mengarahkan perhatian ke bidang-bidang risiko yang
meningkat, dan jaminan yang diperoleh dari prosedur analitik substantif yang efektif akan
mengurangi jumlah jaminan yang diperlukan dari pengujian lain.
Prosedur pendahuluan atas laporan keuangan PT. UTAMA MILK INDUSTRI &
TRADING COMPANY Tbk. yg disajikan diatas, bisa dilakukan dengan cara:
1. Perhitungan atas beberapa rasio keuangan.:
• lakukan perhitungan untuk rasio-rasio likuiditas, profitabilitas dan leverage.
bandingkan antara tahun 2017 dan 2018.
• hitung besarnya selisih rasio antar tahun dalam persentase.
• Beri tanda pada rasio keuangan yang selisihnya besar agar menjadi perhatian bagi
senior anda.
• Akan lebih baik jika anda cari perbandingannya dengan rasio industry sejenis.
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), 2013, Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP), Jakarta, Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia IAI, 2013, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Jakarta,
Salemba Empat.
Rick Hayers, Philip Wallage, Hans Gortemake 3rd Edition, 2014, Principles of Auditing An
Introduction to International of Auditing., Pearson, Ltd,