Anda di halaman 1dari 27

PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA

Laporan Keuangan
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DAN KOMISARIS

LAPORAN KEUANGAN

Laporan Posisi Keuangan 1

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 2

Laporan Perubahan Ekuitas 3

Laporan Arus Kas 4

Catatan Atas Laporan Keuangan 5 - 23


PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Maret 2019 (Tidak Diaudit) dan Per 31 Desember 2018 (Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2019 2018

ASET
Kas dan Setara Kas 2e,4 34.720.506.785 51.498.995.754
Deposito Berjangka 2f,5 2.765.597.310 2.447.627.444
Portofolio Efek 2g,6 1.741.154.633 1.466.332.137
Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan 7a 18.431.175.400 80.852.681.400
Piutang Nasabah 8 75.489.526.350 127.194.769.219
Pihak Ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu per 31 Desember 2018, sebesar
Rp.69.678.950.
Piutang Perusahaan Efek Lain 9 - 5.024.006.900
Piutang Lain-lain 10 716.189.497 679.402.959
Biaya Dibayar Dimuka 11 392.915.551 346.772.756
Pajak Dibayar Dimuka 12 288.749.339 147.750.862
Penyertaan pada Bursa Efek 13 135.000.000 135.000.000
Aset Tetap 14 10.218.431.746 10.159.529.248
setelah dikurangi akumulasi penyusutan Per 31
Maret 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing
sebesar Rp.18.647.067.717 dan
Rp.18.612.525.215.
Aset Pajak Tangguhan 2o 5.082.870.424 5.082.870.424
Aset Lain-lain 15 21.500.000 21.500.000
JUMLAH ASET 150.003.617.035 285.057.239.102

LIABILITAS DAN EKUITAS


Utang Lembaga Kliring dan Penjaminan 7b 49.694.827.700 72.751.268.800
Utang Nasabah 16
Pihak Ketiga 18.395.244.962 132.424.736.400
Utang Pajak 2o,17 1.223.354.123 1.167.983.828
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 18 253.864.271 226.701.566
Liabilitas Imbalan Kerja 2m,19 1.149.048.957 1.149.048.957
Liabilitas Jangka Panjang 20 287.866.666 -
Utang Lain-lain 21 693.697.173 896.674.637
JUMLAH LIABILITAS 71.697.903.852 208.616.414.188

EKUITAS
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas
Induk
Modal Saham - Nilai Nominal Rp 500.000 per Saham
Modal Dasar 200.000 Saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 23 56.360.000.000 56.360.000.000
per 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 sebesar
112.720 saham.
Modal Disetor Lainnya 2.020.000.000 2.020.000.000
Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain 153.640.765 153.640.765
Saldo Laba 19.772.072.418 17.907.184.149
JUMLAH EKUITAS 78.305.713.183 76.440.824.914

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 150.003.617.035 285.057.239.102

Lihat catatan atas laporan keuangan


yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

1
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2019 2018

PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Kegiatan Perantara Perdagangan Efek 2n,24 7.124.011.984 5.744.533.095
Pendapatan Dividen dan Bunga (Bersih) 2n,25 19.925.187 28.487.040
JUMLAH PENDAPATAN USAHA 7.143.937.171 5.773.020.135

BEBAN USAHA
Beban Kepegawaian 26 2.924.145.745 2.315.348.973
Telekomunikasi 381.509.313 478.376.848
Administrasi dan Umum 27 427.913.028 495.690.463
Penyusutan 361.756.047 340.826.893
Sewa Kantor 28.500.000 43.500.000
Jasa Profesional - 150.000
Perjalanan Dinas 7.841.248 3.500.679
Pelatihan dan Seminar - 8.000.000
Jamuan dan Sumbangan 3.526.200 14.367.940
Kustodian 92.387.891 132.287.816
Pemeliharaan Aset Tetap 139.924.455 290.906.765
Lain-lain 20.759.897 24.981.525
JUMLAH BEBAN USAHA 4.388.263.824 4.147.937.902

LABA (RUGI) USAHA 2.755.673.347 1.625.082.233

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Bunga, Deposito, dan Jasa Giro 228.278.959 219.353.666
Beban Bunga dan Keuangan 28 (99.230.822) (69.841.147)
Laba (rugi) penjualan aktiva tetap 88.463.542 -
Lain-lain 2.814.355 235.816
JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 220.326.034 149.748.336

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 2.975.999.380 1.774.830.568

TAKSIRAN (MANFAAT) BEBAN PAJAK PENGHASILAN


Pajak Kini - -
Pajak Tangguhan - -
JUMLAH TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN - -

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 2.975.999.380 1.774.830.568

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN - -


TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF - -

LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:


Pemilik Entitas Induk 2.975.999.380 1.774.830.568
Kepentingan Non Pengendali - -
Jumlah 2.975.999.380 1.774.830.568
JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF YANG
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA
Pemilik Entitas Induk 2.975.999.380 1.774.830.568
Kepentingan Non Pengendali - -
Jumlah 2.975.999.380 1.774.830.568

Lihat catatan atas laporan keuangan


yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

2
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Saldo Laba
Modal Modal Tidak Keuntungan
Ditempatkan Disetor Ditentukan Ditentukan (Kerugian) Jumlah
dan (Tax Amnesty) Penggunaannya Penggunaannya Aktuaria Ekuitas
Disetor Imbalan Kerja

Saldo 1 Januari 2018 56.360.000.000 2.020.000.000 - 14.357.783.758 (131.374.752) 72.606.409.006

Jumlah Laba (Rugi) Tahun Berjalan - - - 3.549.400.391 - 3.549.400.391

Penghasilan (Beban) Komprehensif Lain - - - 285.015.517 285.015.517

Saldo 31 Desember 2018 56.360.000.000 2.020.000.000 17.907.184.149 153.640.765 76.440.824.914

Deviden - - - (1.111.111.111) - (1.111.111.111)

Jumlah Laba (Rugi) Tahun Berjalan - - - 2.975.999.380 - 2.975.999.380


Saldo 31 Maret 2019 56.360.000.000 2.020.000.000 - 19.772.072.418 153.640.765 78.305.713.183

Lihat catatan atas laporan keuangan


yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

 3
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2019 2018

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan Komisi Perantara Perdagangan Efek 5.115.154.305 2.835.899.161
Penerimaan Penghasilan Bunga 19.925.187 28.487.040
Penerimaan atas Efek Diperdagangkan 2.008.857.679 2.908.633.934
Penerimaan (Pembayaran) Nasabah - Bersih (62.324.248.570) 59.169.296.589
Penerimaan (Pembayaran) Lembaga Kliring dan Penjaminan - Bersih 39.365.064.900 (79.747.467.400)
Penerimaan (Pembayaran) Perusahaan Efek - Bersih 5.024.006.900 (452.500.001)
Penjualan (Pembelian) Portofolio Efek - Bersih (72.657.003) 689.932.465
Pembayaran Kepada Pemasok dan Karyawan (2.924.145.745) (2.315.348.973)
Pembayaran Pajak (271.804.437) (335.928.088)
Penerimaan (Pembayaran) Lainnya - Bersih (2.842.708.863) (1.752.973.680)
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi (16.902.555.647) (18.971.968.953)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penerimaan Bunga 228.278.959 219.353.666
Perolehan Aset Tetap (93.445.000) (26.970.000)
Kas Bersih yang Diperoleh (Digunakan) dari Aktivitas Investasi 134.833.959 192.383.666

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan penjualan aktiva tetap 88.463.542 -
Pembayaran Bunga Bank (99.230.822) (69.841.147)
Kas Bersih yang (Digunakan) dari Aktivitas Pendanaan (10.767.280) (69.841.147)

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas (16.778.488.969) (18.849.426.434)

Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun 51.498.995.754 54.562.437.362

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 34.720.506.785 35.713.010.928

Lihat catatan atas laporan keuangan


yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

4
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT. Anugerah Securindo Indah didirikan berdasarkan Akta Notaris Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 14 tanggal 9
Februari 1990. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan nomor
C2-1215.HT.01.01.Th.90 tanggal 13 Maret 1990. Akta tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan
terakhir berdasarkan Akta nomor 09 tanggal 17 Maret 2010 oleh Notaris Istiaty Aisyah Soepeno, S.H., M.Hum., di Jakarta
mengenai perubahan anggaran dasar serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Akta tersebut telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-
26926.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 26 Mei 2010.

Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Diluar Rapat Umum Pemegang Saham nomor 22, tanggal 19 Desember 2016
oleh Notaris Yenny Widjaja, S.H., M.Kn., telah dilakukan perubahan nama PT Anugerah Securindo Indah menjadi PT
Anugerah Sekuritas Indonesia.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah menjalankan kegiatan
sebagai perantara perdagangan efek

Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal nomor Kep-100/PM/1992 tanggal 3 Maret 1992
perusahaan telah memperoleh ijin usaha sebagai perantara pedagang efek.

Berdasarkan Akta No. 1 tanggal 1 Maret 2010 dengan Notaris Istiaty Aisyah Soepeno, SH, M.Hum, Notaris di Jakarta
susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Nenny Sutanto
Komisaris : Sihol Siagian, SH

Direksi
Direktur Utama : Mohammad Ali Yusuf
Direktur : Madison Aritonang
Direktur : Juniarty Lidia

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Kepatuhan Terhadap SAK

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interprestasi
Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang di terbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK-IAI) serta peraturan Bapepam dan LK untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya dan
ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.

b. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu
pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G 17 tentang "Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan".

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang
digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai
historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akuntansi masing-masing akun. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

5
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

c. Transaksi Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam
mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi.

d. Transaksi Pihak Berelasi

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya.

a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
1. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
2. Memiliki pengaruh signifikasn atas entitas pelaporan; atau.
3. Personil menejemen kunci entitas pelaporan atau entitas induk entitas pelapor.

b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hak berikut:
1. Entitas dan entitas pelapor adalalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak,
dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
2. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
3. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja salah satu entitas pelapor atau
entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
4. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang dikendalikan oleh huruf a).
5. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (1) memiliki pengaruh siginifikan atas entitas atau personil manajemen
kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Semua transaksi dengan pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan suku bunga atau
harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan

e. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas, meliputi kas, bank, dan deposito berjangka yang akan jatuh tempo kurang dari tiga bulan dan tidak
dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya.

f. Deposito Berjangka

Deposito berjangka baik yang digunakan untuk pinjaman bank maupun yang tidak dijaminkan dinyatakn sebesar biaya
perolehan diamortisasi pada laporan posisi keuangan.

g. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan
penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan
oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

Aset Keuangan Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL)

FVTPL memiliki dua sub kategori:


1. Pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dan
2. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan.

Aset keuangan selain aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada
pengakuan awal, jika:

- Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan
yang dapat timbul; atau

6
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan

g. Aset Keuangan - Lanjutan

- Aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan
kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan,
dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau

- Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif rnelekat, dan PSAK 55 (revisi 2006)
memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau kewajiban) ditetapkan sebagai FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

- Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
- Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai
pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
- Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi.
Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari
aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 6.

Portofolio efek dengan tujuan diperdagangkan diklasifikasikan sebegai diperdagangkan. Untuk tujuan penyajian arus kas,
kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang dari tanggal
perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta dibatasi penggunannya.

Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan
diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan
tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan
estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying
amount) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat investasi tersebut
dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS)

Efek hutang, saham dan reksadana milik Perusahaan yang diperdagangkan pada pasar aktif dan diklasifikasi sebagai AFS
dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali
untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas
aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi
laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika
ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang

Deposito berjangka, piutang nasabah dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai "Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang", yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan
menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Metode Suku Bunga Efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset
keuangan dan mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga
yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa mendatang (termasuk semua biaya yang diterima
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan seluruh premium dan diskonto
lainnya) selama perkiraan umur dari aset keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh nilai tercatat besih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

7
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan

g. Aset Keuangan - Lanjutan

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca.
Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi
setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa
depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak
tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya
perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai
termasuk sebagai berikut:

- Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
- Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
- Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif
dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu,
peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas
perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan
selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan
menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan,
kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih,
piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah
dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan
laba rugi.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui
dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas
AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif
dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak
melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas
AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba
rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.

Pengehentian Pengakuan Aset Keuangan

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari
aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara
substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka
Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang
mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset
keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar

h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Klasifikasi Sebagai Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi
perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

8
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Instrumen Ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan
seluruh liabilitas. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan motode biaya.
Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal
saham.
Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL atau liabilitas keuangan lainnya.
Liabilitas dalam kelompok FVTPL dapat diklasifikasikan lebih lanjut.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika:


- Diteribitkan terutama tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
- Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tertentu
terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau
- Merupakan deriviatif liabilitas yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Liabilitas keuangan selain dari liabilitas keuangan kelompok di perdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat
pengakuan jika:

- Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan
yang dapat timbul:
- Liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan
kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi perusahaan
dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci.
- Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih deriviatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006)
memperbolehkan kontrak gabungan (aset dan liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.

Liabilitas keuangan sebagai FVTPL diakui pada nilai wajar dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi. Setelah
itu, diukur pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui pada laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian
yang timbul pada liabilitas keuangan yang dikukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laba rugi. Nilai
wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam catatan 6. Utang efek posisi short diklasifikasikan dalam kategori ini.

Liabilitas Keuangan Lainnya

Surat utang jangka pendek, utang efek jual dengan janji dibeli kembali (repo), utang pada lembaga kliring dan penjaminan,
utang nasabah, utang perusahaan efek lain, utang kegiatan penjaminan emisi efek, utang kegiatan manajer investasi,
utang jangka panjang, utang subordinasi, utang obligasi, dan utang lain-lain pada awalnya diukur dengan nilai wajar,
seteleh dikurangi biaya transksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian efektif. Selisih antara emisi (setelah
dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.

Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan

Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan,
dibatalkan atau kadaluarsa.

i. Penyertaan Saham

Keanggotaan Perusahaan di bursa dan kustodian, yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa dan kustodian, dan
memberikan hak pada Perusahaan untuk menjalankan usaha di bursa dan kustodian, dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat dievaluasi dan diturunkan
langsung ke jumlah terpulihkan.

j. Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki untu digunakan dalam penyediaan jasa, atau untuk tujuan administrasi, dinyatakaan berdasarkan
biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

9
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan

j. Aset Tetap (Lanjutan)

Penyusutaan dihitung dengan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset
tetap sebagai berikut:
Tahun
Gedung 20
Kendaraan 8
Perlengkapan Kantor 4
Sistem 8
Instalasi Telepon 8

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap
perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Beban pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada perhitungan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain
yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya
perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut
akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secar handal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi
atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap
tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk biaya pinjaman yang terjadi
selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya
perlolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

k. Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan

Pada tanggal posisi laporan keuangan (neraca), nilai tercatat aset non-keuangan ditelaah untuk menentukan apakah
terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat
diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak
memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, maka diestimasi nilai
yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah
yang dapat diperoleh kembali dari aset non keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset
dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

l. Sewa Operasi

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan
sebagai sewa operasi. Perusahaan sebagai lessee mengakui pembayaran sewa operasi sebagai beban dengan dasar
garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari
manfaat aset yang dinikmati pengguna.

m. Imbalan Kerja

Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan
undang-undang yang berlaku. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan
nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu
yang belum diakui dan nilai wajar aset program.

10
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan

Perdagangan transaksi efek uang lazim dicatat pada tanggal perdagangan, seolah-olah transaksi efek telah diselesaikan.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi efek yang merupakan tanggungan dan resiko Perusahaan dicatat
berdasarkan tanggal perdagangan. Transaksi efek pelanggan dilaporkan pada tanggal penyelesaian dan pendapatan
komisi dan beban terkait dilaporkan pada tanggal perdagangan. Jumlah piutang dan utang dari transaksi efek yang belum
mencapai tanggal penyelesaian kontraknya dicatat bersih pada laporan posisi keuangan. Pencatatan utang dan piutang
dana dengan Lembaga Kliring dan Penjaminan yang timbul karena transaksi bursa dilakukan secara netting yang
penyelesainnya jatuh tempo pada hari yang sama. Pencatatan utang dan piutang dana dengan nasabah yang timbul
karena transaksi bursa di pasar reguler dilakukan secara netting untuk setiap nasabah yang penyelesainnya jatuh tempo
pada hari yang sama. Komisi dan biaya yang terkait kliring dicatat berdasarkan tanggal perdangangan saat terjadinya
transaksi efek.
Pendapatan Dividen dan Bunga

Pendapatan dividen dari investasi diakui pada saat hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah ditetapkan
(dengan ketentuan bahwa besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan jumlah
pendapatan dapat diukur secara handal). Pendapatan bunga diakui jika besar kemungkinan manfaat ekonomi akan
mengalir kepada Perusahaan dan jumlah pendapatan dapat diukur secara handal. Pendapatan bunga diakui atas dasar
waktu, dengan mengacu pada pokok dan suku bunga efektif yang berlaku, yang merupakan tingkat diskonto yang tepat
untuk mengestimasi penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur aset keuangan ke jumlah tercatat aset pada
saat pengakuan awal.
Beban

Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumlasikan dan dibebankan pada saat pendapatan
penjaminan emisi diakui. Pada saat diketahui bahwa kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi dibatalkan,
maka beban penjaminan emisi tersebut dibebankan pada laporan laba rugi. Beban lainnya diakui sesuai manfaatnya.

o. Perpajakan

Pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final disajikan sebagai bagian dari beban pajak. Beban pajak atas
penghasilan yang telah dikenakan pajak final, diakui proposional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi pada
periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai
beban pajak diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena
pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah
tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak
tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak
pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca). Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba
rugi. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan (neraca ) atas dasar kompensasi sesuai
dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

p. Rekening Efek

Rekening efek adalah rekening yang dimiliki oleh nasabah Perusahaan efek dalam kaitannya dengan transaksi jual beli
efek oleh nasabah. Rekening efek berisi catatan mengenai efek dan dana yang dititipkan nasabah kepada Perusahaan
efek. Rekening efek nasabah tidak memenuhi kriteria pengakuan aset keuangan oleh Perusahaan, sehingga tidak dapat
dicatat dalam laporan posisi keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan, namun dicatat secara off balance sheet pada
buku pembantu dana dan buku pembantu efek.

11
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENGGUNAAN PENILAIAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI MANAJEMEN

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan membutuhkan berbagai penilaian, estimasi dan asumsi oleh manajemen, yang
memberikan dampak terhadap jumlah pendapatan, beban, aset, liabilitas dan pengungkapan kontijen liabilitas yang
dilaporkan pada akhir periode pelaporan. Tetapi, ketidakpastian mengenai asumsi-asumsi dan estimasi-estimasi tersebut
dapat menyebabkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang akan terdampak di masa
depan.
a. Penilaian

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen telah membuat penilaian-penilaian yang terpisah
dari estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang dibuat, yang memberikan dampak yang paling signifikan terhadap jumlah
yang disajikan dalam laporan keuangan:
- Penentuan mata uang fungsional
- Penentuan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan

Perusahaan memiliki berbagai aset dan liabilitas keuangan yang diukur dalam nilai wajar, dimana untuk menentukan nilai
wajar tersebut didasarkan pada nilai pasar pada saat tanggal pelaporan.

b. Estimasi dan Asumsi

- Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap


Taksiran masa manfaat aset tetap Perusahaan berdasarkan pada umur dan manfaat aset tetap itu dapat digunakan.

- Estimasi Cadangan Penurunan Nilai Piutang


Basis digunakan oleh Perusahaan dalam mengestimasi cadangan penurunan nilai piutang adalah umur piutang yang
lebih dari satu sampai dengan enam bulan.

12
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari :
2019 2018

Kas 8.967.262 5.500.000

Bank
Rupiah:
PT. Bank Mandiri Tbk (Persero) 23.956.879.464 39.992.330.572
PT. Bank Central Asia Tbk 242.278.874 885.974.599
PT. Bank CIMB Niaga Tbk 512.381.185 615.190.584
Deposito Berjangka Kurang dari 3 Bulan
PT. Bank Mandiri Tbk (Persero) *) 10.000.000.000 10.000.000.000
Jumlah Bank 34.711.539.523 51.493.495.754
Jumlah Kas dan Setara Kas 34.720.506.785 51.498.995.754

*) Merupakan deposito berjangka Bank Mandiri (roll over ), dengan tingkat bunga untuk periode 31 Maret 2019 dan 31 Desember
2018 masing-masing sebesar 7.52% dan 5,25%..

5. DEPOSITO BERJANGKA

Merupakan deposito berjangka pada PT Bank Mandiri, Tbk (Persero) yang digunakan sebagai jaminan tambahan kepada PT. Kliring
Penjamin Efek Indonesia (KPEI) terkait dengan transaksi efek per 31 Maeret 2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing sebesar
Rp .2.765.597.310 dan Rp 2.447.627.444

6. PORTOFOLIO EFEK
Akun ini terdiri dari :
2019 2018

Portofolio Efek untuk Diperdagangkan 1.741.154.633 1.466.332.137


Jumlah 1.741.154.633 1.466.332.137

2019
Dijaminkan Di-Repo-kan Dipinjamkan Tidak Dijaminkan Total
Saham dengan
kuotasi - - - 2.659.620.663 2.659.620.663
Ditambah (Dikurangi)
dengan Kenaikan
(Penurunan) Nilai - - - (918.466.030) (918.466.030)
- - - 1.741.154.633 1.741.154.633

2018
Dijaminkan Di-Repo-kan Dipinjamkan Tidak Dijaminkan Total
Saham dengan
kuotasi - - - 2.586.963.660 3.182.486.031
Ditambah (Dikurangi)
dengan Kenaikan
(Penurunan) Nilai - - - (1.120.631.523) (1.742.771.183)
- - - 1.466.332.137 1.439.714.848

Perubahan nilai wajar aset keuangan FVTPL per 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp.202.165.493 dan
Rp.(312.059.874) disajikan sebagai keuntungan dari perdagangan efek-bersih (Catatan 26). Nilai wajar portofolio ekuitas yang
diperdagangkan di Bursa Efek ditetapkan berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

13
 
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PIUTANG DAN UTANG PADA LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN
a. Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan

Akun ini merupakan tagihan kepada Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) terkait dengan transaksi jual efek yang diserahkan
Perusahaan dalam rangka transaksi efek, sebagai berikut:

2019 2018

Piutang Transaksi Bursa 18.431.175.400 80.852.681.400


Jumlah 18.431.175.400 80.852.681.400

b. Utang pada Lembaga Kliring dan Penjaminan

Akun ini merupakan liabilitas kepada KPEI dan transaksi efek di bursa yang penyelesaiannya dilakukan dengan KPEI, sebagai
berikut:

2019 2018

Utang Transaksi Bursa 49.694.827.700 72.751.268.800


Jumlah 49.694.827.700 72.751.268.800

8. PIUTANG NASABAH
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi Perusahaan sebagai perantara perdagangan.

2019 2018
a. Berdasarkan Hubungan
Nasabah Pemilik Rekening 67.166.359.058 117.928.020.716
Nasabah Kelembagaan 8.323.167.292 9.336.427.453
Jumlah 75.489.526.350 127.264.448.169
Penyisihan Piutang Ragu-ragu - (69.678.950)
Jumlah Piutang Nasabah 75.489.526.350 127.194.769.219

b. Berdasarkan Pihak

2019 2018
Nasabah Pemilik Rekening
Transaksi Reguler 67.166.359.058 117.928.020.716
Nasabah Kelembagaan 8.323.167.292 9.336.427.453
Jumlah 75.489.526.350 127.264.448.169
Penyisihan Piutang Ragu-ragu - (69.678.950)
Jumlah Piutang Nasabah 75.489.526.350 127.194.769.219

Pada umumnya, seluruh piutang diselesaikan dalam waktu singkat, biasanya dalam waktu tiga hari dari tanggal perdagangan,
sehingga risiko tidak tertagihnya piutang tidak signifikan. Pada tanggal 31 Desember 2018, Perusahaan membentuk cadangan
kerugian penurunan sebesar Rp.69.678.950. Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut:

2019 2018

Saldo Awal - 141.235.674


Penambahan - 69.678.950
Penyisihan Piutang Ragu-ragu - (210.914.623)
Jumlah - 0

Manajemen berkeyakinan bahwa Cadangan Kerugian Penurunan Nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari
piutang tak tertagih.

14
 
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. PIUTANG PERUSAHAAN EFEK LAIN-LAIN
Akun ini merupakan tagihan kepada Perusahaan Efek Lain sehubungan dengan transaksi perdagangan efek.

2019 2018
a. Berdasarkan Hubungan
Pihak Ketiga
PT. NH Korindo Sekruitas Indonesia - 4.880.925.400
PT. Bosowa Sekuritas - 115.459.500
PT. RHB Sekuritas Indonesia - 27.622.000
Jumlah Piutang Perusahaan Efek Lain - 5.024.006.900

10. PIUTANG LAIN-LAIN


Akun ini terdiri dari:
2019 2018

Piutang Karyawan 716.189.497 679.402.959


Jumlah 716.189.497 679.402.959

11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA


Akun ini terdiri dari:
2019 2018

Informasi dan Teknologi 392.915.551 346.772.756


Jumlah Biaya Dibayar Dimuka 392.915.551 346.772.756

12. PAJAK DIBAYAR DIMUKA


Akun ini terdiri dari:
2019 2018

PPN Masukan 212.191.415 147.750.862


PPh Pasal 25 59.007.384 -
PPh Pasal 23 17.550.540 -
Jumlah 288.749.339 147.750.862

13. PENYERTAAN PADA BURSA EFEK

Akun ini merupakan akun penyertaan saham pada PT. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu persyaratan untuk menjadi anggota
bursa. Tidak terdapat penurunan nilai penyertaan pada bursa efek pada tanggal laporan per 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
sebesar Rp 135.000.000,-..

14. ASET TETAP


31 Maret 2019

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir


Nilai Perolehan
Pemilikan Langsung
Gedung 13.191.819.433 - - 13.191.819.433
Kendaraan 7.487.279.243 59.250.000 - 7.546.529.243
Perlengkapan Kantor 6.790.893.216 34.195.000 6.825.088.216
Instalasi Telepon 312.092.254 - - 312.092.254
Sistem 989.970.317 - - 989.970.317
Sewa Guna Usaha
Kendaraan - - -
Jumlah Nilai Perolehan 28.772.054.463 93.445.000 - 28.865.499.463

15
 
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. ASET TETAP (lanjutan)
31 Maret 2019

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Akumulasi Penyusutan
Gedung 6.275.569.528 164.897.742 - 6.440.467.270
Kendaraan 6.203.206.817 94.820.046 327.213.542 5.970.813.321
Perlengkapan Kantor 4.996.227.922 94.338.123 - 5.090.566.045
Instalasi Telepon 311.746.196 1.579.728 - 313.325.924
Sistem 825.774.752 6.120.405 - 831.895.157
Sewa Guna Usaha - -
Kendaraan - - - -
Jumlah Akumulasi Penyusutan 18.612.525.215 361.756.044 327.213.542 18.647.067.717
Nilai Buku 10.159.529.248 10.218.431.746

31 Desember 2018

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir


Nilai Perolehan
Pemilikan Langsung
Gedung 13.191.819.433 - 13.191.819.433
Kendaraan 5.445.287.801 2.041.991.442 - 7.487.279.243
Perlengkapan Kantor 6.542.563.216 248.330.000 - 6.790.893.216
Instalasi Telepon 312.092.254 - - 312.092.254
Sistem 989.970.317 - - 989.970.317
Sewa Guna Usaha
Kendaraan 2.041.991.442 - 2.041.991.442 -
Jumlah Nilai Perolehan 28.523.724.463 2.290.321.442 2.041.991.442 28.772.054.463

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir


Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Gedung 5.615.978.559 659.590.969 - 6.275.569.528
Kendaraan 5.162.394.723 1.040.812.094 - 6.203.206.817
Perlengkapan Kantor 4.589.458.974 396.357.698 - 4.985.816.672
Instalasi Telepon 299.735.039 12.011.157 - 311.746.196
Sistem 811.162.712 25.023.290 - 836.186.002
Sewa Guna Usaha
Kendaraan 679.000.658 - 679.000.658 -
Jumlah Akumulasi Penyusutan 17.157.730.666 2.133.795.208 679.000.658 18.612.525.215
Nilai Buku 11.365.993.797 10.159.529.248

15. ASET LAIN-LAIN


Akun ini terdiri dari :
2019 2018

Penyertaan Saham PT. Pefindo 20.000.000 20.000.000


Aset Lainnya 1.500.000 1.500.000
Jumlah Aset Lain-lain 21.500.000 21.500.000

Jumlah penyertaan saham PT. Anugerah Sekuritas Indonesia pada PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PT. Pefindo) sebanyak 20
saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- per saham.

16
 
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. UTANG NASABAH
Akun ini terdiri dari :
2019 2018

Nasabah Pemilik Rekening 10.512.592.463 18.681.968.920


Nasabah Kelembagaan 7.882.652.499 113.742.767.480
Jumlah Utang Nasabah 18.395.244.962 132.424.736.400

17. UTANG PAJAK


Akun ini terdiri dari: 2019 2018

Pajak Penghasilan
Pasal 21 74.806.002 73.111.043
Pasal 4 ayat 2 32.558.009 2.075.009
Pasal 23 2.762.499 2.610.109
Pasal 25 188.919.244 -
Pasal 29 - 188.919.241
Pajak Pertambahan Nilai 286.594.154 226.049.773
Transaksi Penjualan Saham 637.714.215 675.218.653
Jumlah Utang Pajak 1.223.354.123 1.167.983.828

18 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Akun ini merupakan biaya komisi marketing yang masih harus dibayar per 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing
sebesar Rp. 253.864.271 dan Rp 226.701.566.

19. LIABILITAS IMBALAN KERJA


Mutasi kewajiban bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2019 2018

Saldo Awal 1.149.048.957 1.209.584.076


Pembayaran Manfaat - -
Beban Manfaat Karyawan - Dibebankan pada Laba Rugi - 224.480.398
Beban Manfaat Karyawan - Dibebankan pada Pendapatan Komprehensif Lain - (285.015.517)
Saldo Akhir 1.149.048.957 1.149.048.957

Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.
12 Tahun 2003.

Perhitungan aktuaria atas kewajiban imbalan pasca kerja sesuai PSAK 24 (Revisi 2013) PT Anugerah Sekuritas Indonesia pada
tanggal 31 Desember 2017 dilakukan oleh Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, dalam laporannya No. 2565/III/18/PRA-RM
pada tanggal 15 Maret 2018 menggunakan metode Projected Unit Credit .

19. LIABILITAS IMBALAN KERJA - Lanjutan

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan aktuaria untuk tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Tingkat Bunga Diskonto


Awal Periode 7,50%
Akhir Periode 8,50%
Tingkat Kenaikan Penghasilan 5,00%
Tingkat Kematian 100% TMI3
Tingkat Disabilitas 5% TMI3
Usia Pensiun Normal 60 tahun

Data Karyawan
Jumlah Karyawan 47
Usia Rata-rata 39,06 Tahun
Total Gaji Rp 197.815.371

17
 
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. LIABILITAS IMBALAN KERJA - Lanjutan

Status dana pensiun sesuai penilaian aktuaris adalah 2018


sebagai berikut:
Biaya Jasa Kini 136.826.220
Biaya Jasa Lalu -
Kerugian (Keuntungan) Aktuaria -
Beban Bunga Bersih 87.654.178
Total Biaya Manfaat Pasti yang Dibebankan pada Laba (Rugi) 224.480.398

20. UTANG JANGKA PANJANG


Akun ini terdiri dari:
Utang Sewa Guna Usaha

Merupakan utang sewa guna usaha kendaraan dengan PT. Maybank Indonesia Finance nomor perjanjian 50501190421, dengan
masa angsuran 36 bulan dengan rincian sebagai berikut:

2019 2018

Tahun 2019 86.670.000 -


Tahun 2020 115.560.000 -
Tahun 2021 115.560.000 -
Tahun 2022 9.630.000 -
Beban Bunga (39.553.334) -
Jumlah 287.866.666 -
Jumlah Utang Sewa Guna Usaha 287.866.666 -

21. UTANG LAIN-LAIN


Akun ini terdiri dari: 2019 2017

Utang Biaya Transaksi 662.239.857 870.729.842


Utang Dividen Kepada Nasabah 31.457.316 7.126.328
Utang Jamsostek - 18.818.467
Jumlah Utang Lain-lain 693.697.173 896.674.637

22. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN

a. Klasifikasi Instrumen Keuangan


Perusahaan mempunyai berbagai macam aset keuangan dan liabilitas keuangan yang timbul dari kegiatan operasi Perusahaan.
Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar pengukuran, dan
dasar pengakuan pendapatan dan beban).
2019 2018

Aset Keuangan Diperdagangkan


Portofolio Efek 1.741.154.633 1.466.332.137
Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang
Kas dan Setara Kas 34.720.506.785 51.498.995.754
Deposito Berjangka 2.765.597.310 2.447.627.444
Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan 18.431.175.400 80.852.681.400
Piutang Nasabah 75.489.526.350 127.194.769.218
Piutang Lain-lain 716.189.497 679.402.959
Aset Lain-lain 21.500.000 21.500.000
Tersedia Untuk Dijual
Penyertaan Saham 135.000.000 135.000.000
Jumlah Aset Keuangan 134.020.649.976 264.296.308.912

18
 
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN(lanjutan)
a. Klasifikasi Instrumen Keuangan

Liabilitas Keuangan 2019 2018


Liabilitas Pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Utang Lembaga Kliring dan Penjaminan 49.694.827.700 72.751.268.800
Utang Nasabah 18.395.244.962 132.424.736.406
Utang Perusahaan Efek Lain - -
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 253.864.266 226.701.566
Utang Jangka Panjang 287.866.666 -
Utang Lain-lain 693.697.173 896.674.637
Jumlah Liabilitas Keuangan 69.325.500.767 206.299.381.409

Tabel berikut menunjukkan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan, yang dicatat dalam laporan posisi
keuangan:
Nilai Tercatat Nilai Wajar
2019 2018 2019 2018
Aset
Kas dan Setara Kas 34.720.506.785 51.498.995.754 34.720.506.785 51.498.995.754
Deposito Berjangka 2.765.597.310 2.447.627.444 2.765.597.310 2.447.627.444
Portofolio Efek 1.741.154.633 1.466.332.137 1.741.154.633 1.466.332.137
Piutang Lembaga Kliring dan
Penjaminan 18.431.175.400 80.852.681.400 18.431.175.400 80.852.681.400
Piutang Nasabah 75.489.526.350 127.194.769.218 75.489.526.350 127.194.769.218
Piutang Lain-lain 716.189.497 679.402.959 716.189.497 679.402.959
Aset Lain-lain 21.500.000 21.500.000 21.500.000 21.500.000
Total Aset 133.885.649.976 264.161.308.912 133.885.649.976 264.161.308.912

Nilai Tercatat Nilai Wajar


2019 2018 2019 2018
Liabilitas
Utang Lembaga Kliring dan Penjaminan
49.694.827.700 72.751.268.800 49.694.827.700 72.751.268.800
Utang Nasabah 18.395.244.962 132.424.736.406 18.395.244.962 132.424.736.406
Utang Perusahaan Efek Lain - - - -
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 253.864.266 226.701.566 253.864.266 226.701.566
Utang Jangka Panjang 287.866.666 - 287.866.666 -
Utang Lain-lain 693.697.173 896.674.637 693.697.173 896.674.637
Jumlah Liabilitas 69.325.500.767 206.299.381.409 69.325.500.767 206.299.381.409

b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan


- Nilai wajar aset keuangan pada saat pengakuan awal adalah sama dengan harga transaksinya. Nilai wajar efek yang
diperdagangkan di Bursa, adalah harga penutupan (closing price) pada tanggal perdagangan.
Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif dan LPHE tidak menerbitkan harga pasar wajar untuk instrumen
keuangan tersebut, Perusahaan menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Nilai wajar aset keuangan
dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut:
- Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan di perdagangkan di pasar aktif
ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar yaitu harga penutupan (closing price).
- Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku
umum berdasarkan analisis arus kas yang didiskontokan dengan menggunakan harga transaksi pasar kini yang diobservasi
dan kuotasi dealer untuk instrumen serupa.
- Jika harga tersebut di atas tidak tersedia, analisis arus kas yang didiskontokan bisa dilakukan dengan menggunakan tingkat
bunga pengembalian sesuai dengan durasi instrumen keuangan.

19
 
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN(lanjutan)

Hirarki nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah
sebagi berikut:
2019

Harga kuotasian dalam


Input signifikan yang Input yang tidak
pasar aktif untuk aset
dapat diobservasi dapat diobservasi Total
atau liabilitas yang
lainnya (tingkat 2) (tingkat 3)
identik (tingkat 1)
Aset Keuangan
Portofolio Efek - Diperdagangkan
Saham dengan Kuotasi 1.741.154.633 - - 1.741.154.633
1.741.154.633 - - 1.741.154.633

2018

Harga kuotasian dalam


Input signifikan yang Input yang tidak
pasar aktif untuk aset
dapat diobservasi dapat diobservasi Total
atau liabilitas yang
lainnya (tingkat 2) (tingkat 3)
identik (tingkat 1)
Aset Keuangan
Portofolio Efek - Diperdagangkan
Saham dengan Kuotasi 1.466.332.137 - - 1.466.332.137
1.466.332.137 - - 1.466.332.137

23. MODAL SAHAM


Rincian modal saham per 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
Jumlah Modal
Persentase
Jumlah Saham Nominal Saham Ditempatkan dan
Kepemilikan
Disetor
Nama Pemegang Saham
Nenny Sutanto 110.120 500.000 97,69% 55.060.000.000
Valmaiwati Budijanto 1.000 500.000 0,89% 500.000.000
Juniarty Lidia 1.000 500.000 0,89% 500.000.000
M. Ali Yusuf 600 500.000 0,53% 300.000.000
112.720 500.000 100% 56.360.000.000

Berdasarkan keputusan semua pemegang saham diluar Rapat Umum Pemegang Saham PT Anugerah Securindo Indah yang
dinyatakan dalam akta Nomor 7 dari Yenny Widjaja, S.H., M.Kn. Notaris di Jakarta Pusat, tanggal 13 November 2015, telah
diputuskan menambah Modal Ditempatkan dan Modal Setor Perseroan dari sebesar Rp 50.185.000.000,- menjadi sebesar Rp
56.360.000.000,- yang setelah dilakukan penawaran, penambahannya ditempatkan dan disetor ke dalam Perseroan oleh Nenny
Sutanto sebesar Rp 6.175.000.000,- atau sebanyak 12.350 saham. Perubahan modal dasar tersebut telah diterima dan dicatat dalam
Database sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-
0980224 Tahun 2015 tanggal 16 November 2015.

24. PENDAPATAN KEGIATAN PERANTARA EFEK


Akun ini merupakan yang diperoleh dari aktivitas Perusahaan sebagai perantara pedagang efek yang terdiri dari:
2019 2018

Komisi Transaksi 5.115.154.305 3.487.100.714


Laba Terealisasi Perdagangan Efek
Laba Penjualan Obligasi 1.815.657.083 989.368.320
Laba Terealisasi Atas Penjualan Efek Untuk Diperdagangkan - Bersih (8.964.897) 27.092.664
Laba (Rugi) Belum Terealisasi Atas Penjualan Efek Untuk Diperdagangkan 202.165.493 (312.059.874)
Bunga Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Marjin - 109.586.635
Jumlah Pendapatan Kegiatan Perantara Efek 7.124.011.984 4.301.088.459

20
 
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PENDAPATAN DIVIDEN DAN DENDA
Akun ini terdiri dari: 2019 2018

Denda Piutang Nasabah - Bersih 19.925.187 87.712.756


Jumlah Pendapatan Dividen dan Denda 19.925.187 87.712.756

26. BEBAN KEPEGAWAIAN


Akun ini terdiri dari: 2019 2018

Gaji, Komisi, dan Tunjangan 2.573.762.416 2.067.239.800


Bonus dan THR 350.383.329 794.264.429
Jumlah Beban Kepegawaian 2.924.145.745 2.861.504.229

27. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM


Akun ini terdiri dari: 2019 2018

Penghapusan Piutang Tak Tertagih - 35.308.920


Pajak 271.804.437 185.408.651
Fee Pungutan Otorisasi Jasa Keuangan 18.686.665 20.000
Lain-lain 137.421.926 221.572.858
Jumlah Beban Administrasi dan Umum 427.913.028 442.310.429

28. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN


Akun ini terdiri dari: 2019 2018

Administrasi Bank 4.239.567 4.603.029


Bunga Utang Bank 94.991.255 198.151.466
Jumlah Beban Bunga dan Keuangan 99.230.822 202.754.495

29. REKENING EFEK

Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, Perusahaan mengelola efek dan dana nasabah dalam rekening efek masing-
masing sebesar Rp.1.305.678.524.066 dan Rp .6.519.579.494.935. Jumlah ini dan liabilitas kepada nasabah yang terkait tidak diakui
dalam Laporan Posisi Keuangan Perusahaan.

30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

a. Manajemen Modal

Perusahaan mengelola modal ditujukan untuk memastikan kemampuan Perusahaan melanjutkan usaha secara berkelanjutan dan
memaksimumkan imbal hasil kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo hutang dan ekuitas. Untuk memelihara atau
mencapai struktur modal yang optimal, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah pembayaran dividen, pengurangan modal,
penerbitan saham baru atau membeli kembali saham beredar, mendapatkan pinjaman baru atau menjual aset untuk mengurangi

Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara persyaratan minimum modal kerja bersih seperti yang disebutkan dalam peraturan
BAPEPAM-LK No.V.D.5 dan peraturan BAPEPAM-LK No.X.E.1, yang antara lain, menentukan Modal Kerja Bersih Disesuaikan
untuk perusahaan efek yang beroperasi sebagai perantara perdagangan efek dan penjamin emisi sebesar Rp 25.000.000.000,-.
Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan terus mengevaluasi tingkat kebutuhan modal kerja berdasarkan peraturan dan memantau
perkembangan peraturan tentang modal kerja bersih yang disyaratkan dan mempersiapkan peningkatan batas minimum yang
diperlukan sesuai peraturan yang mungkin terjadi dari waktu ke waktu di masa datang.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan pada tanggal 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017.
Perusahaan juga diwajibkan untuk mempunyai modal disetor di atas ketentuan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri
Keuangan No.179/KMK.010/2003 tentang kepemilikan saham dan permodalan Perusahaan efek. Pada tanggal 31 Maret 2019
dan 31 Desember 2018, Perusahaan telah memenuhi persyaratan tersebut.

21
 
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN - Lanjutan
b. Manajemen Risiko

Kebijakan yang ditetapkan merupakan strategi bisnis secara menyeluruh dan filosofi manajemen risiko. Keseluruhan strategi
manajemen risiko Perusahaan ditujukan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar terhadap
kinerja keuangan Perusahaan. Perusahaan beroperasi di dalam negeri dan menghadapi berbagai risiko keuangan termasuk
modal, harga pasar, suku bunga, kredit, dan likuiditas.

Risiko Harga Pasar


Eksposur Perusahaan terhadap risiko harga pasar terutama muncul dari counterparty yang gagal memenuhi liabilitasnya atau
melalui kesalahan perdagangan dan kesalahan lainnya. Dalam transaksi perdagangan di bursa, Perusahaan bertindak sebagai
prinsipal dan kemudian menovasi kontrak tersebut ke nasabah. Kegagalan nasabah menerima perdagangan akan menyebabkan
Perusahaan terkena risiko harga pasar.

b. Manajemen Risiko -Lanjutan

Risiko Suku Bunga


Risiko suku bunga adalah risiko dimana arus kas atau nilai wajar di masa datang atas instrumen keuangan perusahaan akan
berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Aset dan liabilits keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga
terutama terdiri dari jaminan pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang marjin, perdagangan hutang jatuh tempo dan
pinjaman dari lembaga keuangan. Perusahaan memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga

Risiko Kredit
Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari counterparty atas liabilitas kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan
kepada Perusahaan. Perusahaan tidak memiliki risiko konsentrasi kredit yang signifikan. Perusahaan memiliki kebijakan untuk
memastikan bahwa perdagangan hanya dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik dan menetapkan batas kredit
dan tingkat jaminan untuk klien. Eksposur risiko kredit Perusahaan berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada
posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, Perusahaan memerlukan jaminan untuk
mengurangi risiko tersebut. Jenis instrumen diterima Perusahaan atas jaminan tersebut dapat berupa kas dan efek yang tercatat

Risiko Likuiditas
Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan
jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan
cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman, dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas
dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan.

Analisis liabilitas keuangan Perusahaan berdasarkan jatuh tempo dari tanggal posisi keuangan dengan tanggal jatuh tempo
diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan sebagai berikut:

2019
Satu Sampai
Kurang Dari Tiga Tiga Bulan Sampai Lebih dari Lima
Dengan Lima Jumlah
Bulan Dengan Satu Tahun Tahun
Tahun

Utang Lembaga
Kliring dan
Penjamin 49.694.827.700 - - - 49.694.827.700
Utang Nasabah 18.395.244.962 - - - 18.395.244.962
Utang Perusahaan
Efek Lain - - - - -
Utang Pajak 1.223.354.123 - - - 1.223.354.123
Biaya Yang Masih
Harus Dibayar 253.864.266 - - - 253.864.266
Liabilitas Imbalan
Pasca Kerja 1.149.048.957 - - - 1.149.048.957
Utang Jangka
Panjang - - 287.866.666 - 287.866.666
Utang Lain-lain 693.697.173 - - - 693.697.173
Jumlah 71.410.037.181 - 287.866.666 - 71.697.903.847

22
 
PT ANUGERAH SEKURITAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2019 dan 2018 (Tidak Diaudit)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN - Lanjutan
2018
Satu Sampai
Kurang Dari Tiga Tiga Bulan Sampai Lebih dari Lima
Dengan Lima Jumlah
Bulan Dengan Satu Tahun Tahun
Tahun

Utang Lembaga
Kliring dan
Penjamin 126.436.380.200 - - - 126.436.380.200
Utang Nasabah 25.222.747.852 - - - 25.222.747.852
Utang Perusahaan -
Efek Lain - - - - -
Utang Pajak 426.053.520 - - - 426.053.520
Biaya Yang Masih -
Harus Dibayar 152.485.412 - - - 152.485.412
Liabilitas Imbalan -
Pasca Kerja 1.209.584.076 - - - 1.209.584.076
Utang Jangka -
Panjang - 19.976.000 - 19.976.000
Utang Lain-lain 773.328.815 - - - 773.328.815
Jumlah 154.220.579.875 - 19.976.000 - 154.240.555.875

31. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Direksi Perusahaan menyetujui laporan keuangan untuk diterbitkan pada tanggal 25 April 2019

23

Anda mungkin juga menyukai