Daftar Isi
Halaman
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2c,2d,4 151.270.510.307 153.660.008.953
Deposito berjangka 2d,5 66.848.420.026 64.548.909.620
Piutang usaha
Pihak berelasi 2d,2m,6,26 22.672.705.218 18.712.025.348
Pihak ketiga - neto 2d,6 112.417.058.743 90.480.093.427
Piutang karyawan 2d 2.863.155.000 2.976.150.000
Persediaan - neto 2g,8 156.407.632.232 168.528.042.587
Uang muka pemasok 3.224.913.352 2.979.321.227
Biaya dibayar di muka 2h,7 482.244.250 1.271.782.511
1
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp 100 per saham
Modal dasar - 2.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 520.160.000 saham 16 52.016.000.000 52.016.000.000
Tambahan modal disetor – neto 18 1.954.630.221 1.954.630.221
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 19 9.768.000.000 9.668.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 411.431.931.854 388.668.457.796
2
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo laba
Modal Saham
Ditempatkan Tambahan Telah Belum
dan Disetor Modal Disetor Ditentukan Ditentukan Total
Catatan Penuh - neto Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas
Pengukuran kembali
liabilitas imbalan kerja 2l,24 - - - (9.030.064.217 ) (9.030.064.217 )
Pengukuran kembali
liabilitas imbalan kerja 2l,24 - - - 12.788.960.052 12.788.960.052
4
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian Perseroan
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, lingkup kegiatan Perseroan meliputi
industri peralatan kantor dan pabrikasi lainnya dari logam. Saat ini, kegiatan utama
Perseroan adalah memproduksi peralatan kantor, peralatan gudang, bahan bangunan dan
konstruksi dan pabrikasi lainnya dari logam seperti lemari arsip (filing cabinet), lemari
penyimpan; pintu besi; perlengkapan gudang, seperti rak tingkat dan pallet; penyangga kabel
(cable ladder) dan lainnya. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974.
Perseroan berkedudukan di Jalan Raya Bekasi, Km. 24,5, Cakung, Jakarta Timur.
Pada tahun 1993, Perseroan melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat
sebanyak 3.000.000 saham. Setelah pembagian 3.251.000 saham sebagai dividen saham,
3.251.000 saham bonus, dan Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu I sebanyak 32.510.000 saham pada tahun 1996, jumlah saham Perseroan yang
dicatatkan di bursa efek di Indonesia meningkat menjadi 52.016.000 saham (termasuk
10.004.000 saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebelum adanya penawaran
umum).
Perseroan memiliki pemilikan langsung, lebih dari 50% saham entitas anak sebagai berikut:
Total aset sebelum eliminasi
Kegiatan Usaha Tahun Operasi
Entitas Anak Lokasi Utama Persentase Komersial 2018 2017
PT Singa Purwakarta Jaya Purwakarta Kawasan Industri 99,98% Dalam Tahap 116.369.259.112 113.840.714.051
Pengembangan
6
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
2018
Komite Audit
Kalistus Decimus Deke Making : Ketua
Irianna Halim Saputra, SE : Anggota
Syarifudin Zuchri, SE : Anggota
2017
Komite Audit
Joseph Tjandradjaja : Ketua
Irianna Halim Saputra, SE : Anggota
Syarifudin Zuchri, SE : Anggota
Total karyawan tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah 807 orang dan 712
orang (tidak diaudit).
7
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Laporan keuangan konsolidasian kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan
konsep akrual dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali
beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Efektif 1 Januari 2018, Perseroan dan Entitas Anak menerapkan Amandemen PSAK No. 2
(2016), “Laporan Arus Kas: Prakarsa Pengungkapan”.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perseroan dan Entitas
Anak.
8
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan entitas anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan
Perseroan. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan
konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perseroan dan Entitas Anak, kecuali
dinyatakan lain.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perseroan
memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perseroan kehilangan pengendalian.
Pengendalian dianggap ada ketika Perseroan memiliki secara langsung atau tidak langsung
melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Transaksi antar entitas, saldo dan keuntungan antar entitas Perseroan dan Entitas Anak yang
belum direalisasi dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan
akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan
kebijakan akuntasi yang diadopsi Perseroan.
Secara spesifik, Perseroan mengendalikan investee jika dan hanya jika Perseroan memiliki
seluruh hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberikan kemampuan kini untuk
mengarahkan aktivitas relevan investee).
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi
jumlah imbal hasil investor.
Ketika Perseroan memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Perseroan dapat
mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki
kekuasaan atas investee tersebut:
a. pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara yang lain.
b. hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain.
c. hak suara dan hak suara potensial Perseroan.
Perseroan menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan
mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.
Konsolidasi atas entitas anak dimulai ketika Perseroan memiliki pengendalian atas entitas
anak dan berhenti ketika Perseroan kehilangan pengendalian atas entitas anak. Aset,
liabilitas, penghasilan dan beban atas entitas anak yang diakuisisi atau dilepas selama
periode termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
dari tanggal Perseroan memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Perseroan
menghentikan pengendalian atas entitas anak.
9
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada
pemegang saham entitas induk dan pada kepentingan non pengendali (“KNP”), walaupun
hasil di kepentingan non pengendali mempunyai saldo defisit. Bila diperlukan, penyesuaian
dilakukan pada laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansinya sesuai dengan
kebijakan akuntansi Perseroan. Semua aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan
arus kas berkaitan dengan transaksi antar anggota Perseroan dan Entitas Anak akan
dieliminasi secara penuh dalam proses konsolidasi.
Transaksi antar perusahaan, saldo dan keuntungan serta kerugian yang belum direalisasi dari
transaksi antar Perseroan dan Entitas Anak dieliminasi. Semua aset dan liabilitas, ekuitas,
penghasilan, beban dan arus kas berkaitan dengan transaksi antar anggota Perseroan dan
Entitas Anak juga akan dieliminasi secara penuh dalam proses konsolidasi. Bila diperlukan,
penyesuaian dilakukan pada laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansinya
sesuai dengan kebijakan akuntansi Perseroan.
Perubahan kepemilikan pada entitas anak, tanpa kehilangan pengendalian, dihitung sebagai
transaksi ekuitas. Jika Perseroan dan entitas anak kehilangan pengendalian atas entitas
anak, maka Perseroan dan entitas anak:
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak
dapat diatribusikan, secara langsung maupun tidak langsung, pada perseroan, yang masing-
masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
c. Setara Kas
Didalam laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, deposito
on call dan investas jangka pendek lainnya yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau
kurang yang tidak dijaminkan dan dibatasi penggunaannya.
10
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
d. Instrumen Keuangan
(i) Klasifikasi
Aset Keuangan
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai (i) aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan
piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, (iv) atau aset keuangan tersedia untuk
dijual, mana yang sesuai. Perseroan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset
keuangan tersebut pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai,
mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.
Aset keuangan Perseroan dan Entitas Anak terdiri dari kas dan setara kas, deposito
berjangka, piutang usaha, piutang karyawan dan piutang lain-lain diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) dapat dikategorikan
sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi atau (ii)
liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Perseroan dan Entitas
Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan Perseroan dan Entitas Anak terdiri dari utang bank, utang usaha -
pihak ketiga, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, dan utang deviden yang
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi.
Aset Keuangan
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi
yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasinya.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali jika dampak diskonto tidak
material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada
laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman,
termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
11
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui
pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung
dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga
efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya
perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laba atau rugi.
Keuntungan atau kerugian diakui pada laba atau rugi ketika liabilitas keuangan tersebut
dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
12
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya
dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun
cadangan penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset
keuangan tersebut.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan
nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan,
sepanjang nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal
pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan
diakui pada laporan laba rugi.
Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada
periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan penurunan nilai,
sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan dikreditkan sebagai pendapatan
operasional lainnya.
13
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset Keuangan
Suatu aset keuangan, atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian
dari kelompok aset keuangan sejenis, dihentikan pengakuannya pada saat:
(a) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
(b) Perseroan dan Entitas Anak mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas
yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus
kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui
suatu kesepakatan penyerahan dan (i) secara substansial mentransfer seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (ii) secara substansial
tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan
tersebut.
Ketika Perseroan dan Entitas Anak telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari
aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement),
dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat
atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui
sejauh keterlibatan berkelanjutan Perseroan dan Entitas Anak terhadap aset keuangan
tersebut. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang
ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal
dari pembayaran yang diterima Perseroan dan Entitas Anak yang mungkin harus dibayar
kembali.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer
diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari
pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali.
Dalam hal ini, Perseroan dan Entitas Anak juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang
ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas
yang masih dimiliki Perseroan dan Entitas Anak.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih
antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset
baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap
keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas
harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Liabilitas Keuangan
14
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman
yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara
substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan
liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui
dalam laba atau rugi.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku
pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut.
Laba atau rugi dari selisih kurs mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing ke mata uang rupiah diakui dalam laba rugi konsolidasian periode
berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
2018 2017
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perseroan dan Entitas Anak:
a. Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan Perseroan dan
Entitas Anak jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perseroan dan Entitas Anak;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perseroan dan Entitas Anak; atau
(iii) personil manajemen kunci Perseroan dan Entitas Anak.
b. Suatu entitas berelasi dengan Perseroan dan Entitas Anak jika memenuhi salah satu hal
berikut:
(i) entitas dan Perseroan dan Entitas Anak adalah anggota dari kelompok usaha yang
sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi
dengan entitas lainnya).
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok
usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
15
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Suatu entitas berelasi dengan Perseroan dan Entitas Anak jika memenuhi salah satu hal
berikut (lanjutan):
(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
Perseroan atau entitas yang terkait dengan Perseroan.
(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf a).
(vi) orang yang diidentifikasi dalam huruf a) i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(viii) Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari
kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada Perseroan
dan Entitas Anak atau kepada entitas induk dari Perseroan dan Entitas Anak.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan
dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai
realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode pertama-masuk,
pertama-keluar (“FIFO”). Harga perolehan barang jadi dan pekerjaan dalam proses terdiri dari
bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya langsung lainnya dan biaya overhead produksi
(berdasarkan kapasitas normal operasi). Persediaan tidak mencakup biaya pinjaman.
Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi dengan
estimasi biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
penjualan.
Penyisihan untuk persediaan usang dan penurunan nilai persediaan, jika ada, dilakukan
dengan mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto persediaan berdasarkan
hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.
16
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
i. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya
tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang
signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”)
aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya
perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan
laba rugi pada saat terjadinya.
Penyusutan dihitung sebagai berikut:
Metode Tarif (%)
Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk
mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak
didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak
berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak.
Biaya konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Penyusutan aset
dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan, yaitu pada saat aset tersebut berada
pada lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan
dan maksud manajemen.
Nilai tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi pada tahun aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan disesuaikan, pada akhir
periode pelaporan, jika diperlukan.
Entitas anak memiliki properti yang disewakan kepada dan yang digunakan oleh entitas
induknya. Properti tersebut tidak diklasifikasikan sebagai properti investasi dalam laporan
keuangan konsolidasian, karena properti tersebut termasuk properti yang digunakan sendiri
jika dilihat dari sudut pandang kelompok usaha. Namun, jika dilihat dari sudut pandang
entitas yang memiliki properti, properti tersebut termasuk katagori properti investasi. Dengan
demikian, lessor memperlakukan kepemilikan properti tersebut sebagai properti investasi
dalam laporan keuangan individualnya.
Entitas anak memiliki tanah dan bangunan yang disewakan kepada entitas induk sehingga
bukan merupakan properti investasi dan direklasifikasi sebagai aset tetap dalam laporan
keuangan konsolidasian.
17
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
j. Properti Investasi
Efektif 1 Januari 2018, Perusahaan menerapkan Amandemen PSAK No. 13 (2017), “Properti
Investasi”.
Penerapan dari amandemen PSAK No. 13 (2017) tidak memiliki dampak signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi
akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada, kecuali tanah yang tidak disusutkan.
Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada
saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian
penggunaan properti investasi.
Properti investasi terdiri dari tanah, jalan dan prasarana yang dikuasai entitas anak untuk
menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan
dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam
kegiatan usaha sehari-hari.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti
investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat
ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi
yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi
dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan
yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke
pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti
investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan
dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Perseroan dan
entitas anak menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti
yang digunakan sendiri oleh Perseroan dan entitas anak menjadi properti investasi,
Perseroan dan entitas anak mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap
sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perseroan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat
indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat
pengujian secara tahunan penurunan nilai aset diperlukan, maka Perseroan dan Entitas Anak
membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
18
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba rugi
sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan
nilainya.
Rugi penurunan nilai tersebut harus dipulihkan jika telah terjadi perubahan dalam perkiraan
yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan. Kerugian
penurunan nilai hanya akan dipulihkan sampai sebatas nilai tercatat aset non-keuangan yang
tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan
seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun
sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi.
l. Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang
mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa. Perjanjian
tersebut ditelaah apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset
atau aset-aset tertentu atau perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam
sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
m. Imbalan Kerja
Perseroan mengakui kewajiban imbalan pasca kerja yang tidak didanai sesuai dengan
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Beban pensiun
berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Perseroan ditentukan melalui perhitungan
aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode projected-unit credit dan menerapkan
asumsi atas tingkat diskonto, hasil yang diharapkan atas aset program dan tingkat kenaikan
manfaat pasti pensiun tahunan.
Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas
aset program (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilan
komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun neto diakui dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan
surplus program. Pengukuran kembali tidak mengreklasifikasi laba atau rugi pada periode
berikutnya.
Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen
terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui.
Bunga neto dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto terhadap liabilitas atau aset
imbalan pasti neto. Biaya jasa terdiri dari biaya jasa kini dan biaya jasa lalu, keuntungan dan
kerugian kurtailmen dan penyelesaian tidak rutin, jika ada. Beban atau pendapatan bunga
neto, dan biaya jasa diakui dalam laba atau rugi.
19
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
o. Pajak Penghasilan
Efektif 1 Januari 2018, Perseroan dan Entitas Anak menerapkan Amandemen PSAK No. 46
(2016), “Pajak Penghasilan: Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang belum
Direalisasi”, rincian amandemen tersebut sebagai berikut:
Perubahan ini, antara lain, menjelaskan persyaratan untuk mengakui aset pajak tangguhan
pada rugi yang tidak terealisasi. Amandemen ini menjelaskan perlakuan akuntansi untuk
pajak tangguhan dimana sebuah aset diukur pada nilai wajar dan nilai wajar tersebut dibawah
basis pajak aset. Mereka juga menjelaskan aspek-asek akuntansi tertentu untuk aset pajak
tangguhan.
Penerapan dari amandemen PSAK No. 46 (2016) tidak memiliki dampak signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi
kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas,
dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya.
Pajak Kini
Beban pajak kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal
pelaporan keuangan, dan ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan.
Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku
membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah
yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Bunga dan denda untuk kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada,
dicatat sebagai bagian dari “Manfaat (Beban) Pajak” dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak
(“SKP”) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian
selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP
ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
20
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan
antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan
pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer
kena pajak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa
jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi
perbedaan temporer dan rugi fiskal.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan
mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam
jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan.
Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan
dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan
aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada
periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-
undang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan
keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan
temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, untuk transaksi-
transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat
dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau
aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak
yang sama, atau Perseroan dan Entitas Anak bermaksud untuk menyelesaikan aset dan
liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Untuk pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui secara
proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara
jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan diakui sebagai
pajak dibayar dimuka atau utang pajak.
p. Segmen Pelaporan
Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Perseroan dan Entitas Anak yang
terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam
menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki
risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat
diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan
dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan
transaksi antar Perseroan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
21
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba periode berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa
yang beredar yaitu sebanyak 520.160.000 saham pada 2018 dan 2017.
a. Pertimbangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan
akuntansi Perseroan dan entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah
yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
22
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Pertimbangan (lanjutan)
Perseroan dan entitas anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa
pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal
tersebut, Perseroan dan entitas anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang
tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan
faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang
pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perseroan
dan entitas anak. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan
informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai. Nilai tercatat dari
piutang usaha Perseroan dan entitas anak sebelum penyisihan kerugian untuk penurunan
nilai pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 6.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai
tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perseroan dan
entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat
laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa
depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perseroan dan
entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
23
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis
aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan
dalam industri dimana Perseroan dan entitas anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat
pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan
nilai sisa aset tetap, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai
tercatat aset tetap pada 31 Desember 2018 dan 2017 ungkapkan pada Catatan 9 .
Imbalan Kerja
Penentuan liabilitas dan biaya imbalan kerja Perseroan bergantung pada pemilihan asumsi
yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi
tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat
pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perseroan langsung diakui dalam laba
atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Perseroan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut
adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan
dalam asumsi yang ditetapkan Perseroan dapat mempengaruhi secara material liabilitas
diestimasi atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat dari Imbalan
diestimasi atas kesejahteraan karyawan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 24.
Pajak Penghasilan
24
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tingkat suku bunga deposito berjangka dalam Dolar AS berkisar dari 0,21% sampai 2,00% per
tahun pada tahun 2018 dan 0,25% sampai 1,25% per tahun pada tahun 2017. Tingkat suku
bunga deposito berjangka dalam Rupiah berkisar dari 4,25% sampai 7,50% per tahun pada tahun
2018 dan 4,5% sampai 6,25% per tahun pada tahun 2017.
Jangka waktu penempatan deposito Perseroan berkisar antara 1 bulan, 1 sampai 3 bulan dan
perpanjangan otomatis jika tidak ada informasi penarikan dari Perseroan.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode pelaporan adalah senilai jumlah
tercatat dari setiap kelas kas dan setara kas sebagaimana yang dijabarkan di atas.
5. DEPOSITO BERJANGKA
Rincian deposito berjangka adalah sebagai berikut:
2018 2017
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 59.614.975.391 57.559.517.047
PT Bank HSBC Indonesia 7.233.444.635 6.989.392.573
Total 66.848.420.026 64.548.909.620
Tingkat suku bunga deposito berjangka dalam Rupiah berkisar antara 4,10% sampai 4,50% per
tahun pada tahun 2018 dan 4,25% sampai 4,50% per tahun pada tahun 2017.
Jangka waktu penempatan deposito Perseroan berkisar antara 6 sampai 12 bulan dan
perpanjangan otomatis jika tidak ada informasi penarikan dari Perseroan.
Deposito berjangka PT Bank Mandiri (Persero) Tbk digunakan sebagai jaminan atas transaksi
usaha Perseroan dengan pihak ketiga. Deposito pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar
Rp 39.000.000.000 digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman PT Singa Purwakarta Jaya,
entitas anak sebesar Rp 35.000.000.000 (Catatan 15).
6. PIUTANG USAHA
Piutang usaha terdiri dari jumlah piutang dari pelanggan yang diklasifikasikan sebagai berikut:
2018 2017
Pihak berelasi (Catatan 26) 22.672.705.218 18.712.025.348
Pihak ketiga
Kontraktor dan pemilik proyek 113.592.098.712 87.880.026.538
Distributor 10.696.110.233 12.645.516.166
Piutang transport 796.301.160 740.329.636
26
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
2018 2017
Pihak berelasi
Rupiah 22.672.705.218 18.712.025.348
Pihak ketiga
Rupiah 125.084.510.105 97.575.872.340
Dolar Amerika Serikat - 3.690.000.000
Dikurangi penyisihan penurunan nilai (12.667.451.362 ) (10.785.778.913 )
Total 112.417.058.743 90.480.093.427
Analisis umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2018 2017
Pihak berelasi
Belum jatuh tempo 10.734.648.423 13.990.202.992
Jatuh tempo
1 - 30 hari 3.472.812.215 148.467.189
31 - 60 hari 192.338.454 401.549.289
61 - 90 hari 379.568.682 576.406.264
Lebih dari 90 hari 7.893.337.444 3.595.399.614
Pihak ketiga
Belum jatuh tempo 19.159.239.289 16.655.287.833
Jatuh tempo
1 - 30 hari 13.552.877.390 11.008.910.943
31 - 60 hari 11.912.555.354 2.404.176.664
61 - 90 hari 6.517.892.532 4.304.625.098
Lebih dari 90 hari 73.941.945.540 66.892.871.802
Total 125.084.510.105 101.265.872.340
2018 2017
Saldo Awal 10.785.778.913 10.785.778.913
Penyisihan tahun berjalan (Catatan 22) 1.881.672.449 -
Saldo Akhir 12.667.451.362 10.785.778.913
27
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir
tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai cukup untuk menutup
kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
8. PERSEDIAAN
2018 2017
Bahan baku 39.398.313.510 41.870.111.017
Barang jadi 82.549.470.310 96.915.116.979
Barang dalam proses 31.125.308.410 26.903.870.540
Suku cadang 3.866.983.072 3.371.387.121
Total 156.940.075.302 169.060.485.657
Penyisihan persediaan using (532.443.070 ) (532.443.070 )
Total - neto 156.407.632.232 168.528.042.587
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko tertentu lainnya dengan
jumlah pertanggungan sebesar Rp 172.500.000.000 pada tahun 2018 dan Rp 176.250.000.000
pada tahun 2017. Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut cukup untuk menutup
kerugian karena risiko kebakaran atau risiko tertentu lainnya.
28
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP
2018
Biaya Perolehan
Tanah 5.259.002.500 - - - 5.259.002.500
Bangunan dan prasarana 78.943.796.557 63.323.653 - - 79.007.120.210
Instalasi listrik 631.462.000 - - - 631.462.000
Mesin dan peralatan 72.259.349.062 2.771.060.000 - - 75.030.409.062
Kendaraan bermotor 16.188.671.128 217.004.000 - - 16.405.675.128
Peralatan pabrik dan
Kantor 22.597.036.444 192.133.900 - - 22.789.170.344
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana 21.611.786.865 3.636.075.367 - - 25.247.862.232
Instalasi listrik 133.384.365 31.573.104 - - 164.957.469
Mesin dan peralatan 46.350.119.300 6.207.651.502 - - 52.557.770.802
Kendaraan bermotor 13.924.410.825 920.162.238 - - 14.844.573.063
Peralatan pabrik dan
Kantor 16.281.622.545 1.448.706.967 - - 17.730.329.512
2017
Biaya Perolehan
Tanah 25.422.829.249 - - (20.163.826.749 ) 5.259.002.500
Bangunan dan prasarana 78.943.796.557 - - - 78.943.796.557
Instalasi listrik 631.462.000 - - - 631.462.000
Mesin dan peralatan 62.763.702.187 9.495.646.875 - - 72.259.349.062
Kendaraan bermotor 15.671.185.128 1.091.900.000 574.414.000 - 16.188.671.128
Peralatan pabrik dan
Kantor 21.991.549.684 605.486.760 - - 22.597.036.444
-
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana 17.835.987.604 3.775.799.261 - - 21.611.786.865
Instalasi listrik 101.811.261 31.573.104 - - 133.384.365
Mesin dan peralatan 40.266.067.771 6.084.051.529 - - 46.350.119.300
Kendaraan bermotor 13.343.364.643 1.155.460.182 574.414.000 - 13.924.410.825
Peralatan pabrik dan
Kantor 14.552.227.829 1.729.394.716 - - 16.281.622.545
29
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian penjualan aset tetap pada tahun 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
2017
Harga jual 193.200.000
Nilai buku -
Laba penjualan aset tetap (Catatan 23) 193.200.000
2018 2017
Pada tahun 2017, Perseroan mereklasifikasi dari aset tetap ke akun properti investasi
dikarenakan adanya perubahan intensi manajemen atas penggunaan aset tersebut. Dan aset
dalam penyelesaian tertentu milik entitas anak Singa Purwakarta Jaya telah direklasifikasi ke
dalam akun properti investasi (Catatan 10).
Hak Guna Bangunan (“HGB”) pabrik yang di Jakarta akan berakhir pada tahun 2027. Manajemen
berkeyakinan bahwa kepemilikan hak atas tanah dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko tertentu lainnya
dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 20.860.000.000 dan AS$ 6.080.000 pada tahun 2018
dan Rp 32.460.000.000 pada tahun 2018, dan manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian karena risiko kebakaran dan risiko tertentu lainnya.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap dapat terealisasi seluruhnya, dan
oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aset.
30
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Biaya Perolehan
Tanah 52.251.735.719 3.945.232.000 - - 56.196.967.719
Aset dalam penyelesaian
Jalan dan prasarana 3.144.845.706 85.580.200 - 3.230.425.906
2017
Biaya Perolehan
Tanah - 32.087.908.970 - 20.163.826.749 52.251.735.719
Aset dalam penyelesaian
Jalan dan prasarana - 2.075.789.820 - 1.069.055.886 3.144.845.706
Properti investasi merupakan tanah dengan luas sekitar 810.449 m2 pada tahun 2018 dan
753.809 m2 pada tahun 2017 dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan berakhir
antara tahun 2028, 2030 sampai dengan 2048, terletak di Purwakarta, milik entitas anak yang
terletak di Purwakarta.
Pada tahun 2017, Perseroan mereklasifikasi dari aset tetap ke akun properti investasi
dikarenakan adanya perubahan intensi manajemen atas penggunaan aset tersebut dan aset
dalam penyelesaian tertentu milik entitas anak PT Singa Purwakarta Jaya, telah direklasifikasi ke
dalam akun properti investasi (Catatan 9).
Pada tanggal 31 Desember 2018 tidak terdapat hambatan yang signifikan dalam penyelesaian
aset jalan dan sarana pendukung.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai pada properti investasi pada
tangal 31 Desember 2018 dan 2017.
Total nilai Jual Objek Pajak untuk tanah yang dimiliki tersebut sebesar Rp 170.493.301.000 pada
tahun 2018 dan Rp 151.637.293.000 pada tahun 2017.
31
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Akun ini terutama berasal dari pembelian bahan baku, bahan pendukung dari pemasok, dengan
rincian sebagai berikut:
2018 2017
2018 2017
32
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PERPAJAKAN
a. Utang pajak terdiri dari:
2018 2017
Perseroan
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 ayat 2 30.034.434 32.269.882
Pasal 21 640.867.688 118.215.744
Pasal 23 11.867.924 32.121.451
Pasal 29 4.245.965.294 238.705.901
Pajak Pertambahan Nilai 1.067.849.027 2.254.570.490
c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, sesuai dengan laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dan taksiran penghasilan kena pajak
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah
sebagai berikut:
2018 2017
Laba sebelum beban pajak penghasilan
sesuai dengan laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain
konsolidasian 23.908.625.171 20.175.438.794
Rugi entitas anak PT Singa Purwakarta Jaya 3.147.098.803 4.497.795.613
33
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
* Merupakan penghasilan neto setelah dikurangi beban dari penjualan bahan penunjang/bangunan
konstruksi yang dipotong pajak penghasilan final oleh pelanggan.
2018 2017
Perseroan 12.225.921.500 10.625.602.500
34
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Harga pokok konstruksi ditentukan dari penjualan konstruksi sebesar 40% untuk tahun 2018
dan 2017. Beban usaha konstruksi dialokasikan dari beban usaha periode berjalan dengan
dasar alokasi berupa perbandingan penjualan konstruksi terhadap total penjualan periode
berjalan masing masing sebesar 9% dan 8% untuk tahun 2018 dan 2017.
e. Manfaat (beban) pajak penghasilan - tangguhan
2018
Dikreditkan
(dibebankan)
Dikreditkan pada penghasilan
(dibebankan) komprehensif
Perseroan 1 Januari 2018 pada laba rugi Lain 31 Desember 2018
2017
Dikreditkan
(dibebankan)
Dikreditkan pada penghasilan
(dibebankan) komprehensif
Perseroan 1 Januari 2017 pada laba rugi Lain 31 Desember 2017
35
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
f. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak
yang berlaku sebesar 25% dari laba sebelum pajak penghasilan pada tahun 2018 dan 2017,
dan beban pajak penghasilan - neto seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
2018 2017
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat sepenuhnya direalisasi di masa
mendatang.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan, Perseroan dan SPJ belum
menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan tahun 2018 ke
Kantor Pelayanan Pajak. Perhitungan taksiran penghasilan kena pajak Perseroan dan
taksiran rugi fiskal SPJ pada tahun 2017 sesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam
masing-masing SPT Perseroan dan SPJ.
Honorarium 2.959.800.000 -
Komisi penjualan 1.400.000.000 -
Listrik, air dan telepon 210.000.000 210.000.000
Konsultan 130.000.000 110.306.242
Total 4.699.800.000 320.306.242
36
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2018 2017
Pintu besi 54.508.106.523 72.618.121.386
Peralatan kantor 7.471.367.764 2.933.075.418
Penyangga kabel (cable ladders) 5.820.516.241 381.406.185
Peralatan bangunan 1.778.331.172 1.208.196.784
Total 69.578.321.700 77.140.799.773
Pada tanggal 11 Januari 2019, Pinjaman ini telah diperpanjang kembali berdasarkan Perjanjian
Kredit Anggunan Deposito Nomor: MC22.JSD/6814/2018, jangka waktu pinjaman diperpanjang
sampai dengan 12 Januari 2020.
Beban bunga atas utang bank masing-masing sebesar Rp 2.003.749.999 dan Rp 2.040.451.387
pada tahun 2018 dan 2017.
37
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kepemilikan saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 berdasarkan laporan
PT Sirca Datapro Perdana, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
Total Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan (%) Total
Pengurus
Cheng Yong Kim (Presiden Direktur) 690.000 0,133 69.000.000
Lim Tai Pong (Direktur) 630.000 0,121 63.000.000
Ir. Krisant Sophiaan (Direktur) 10.000 0,002 1.000.000
Tjoe Tjoe Peng
(Lawer Supendi) (Direktur) 5.000 0,001 500.000
Bukan Pengurus
Lion Holdings Pte. Ltd., Singapura 150.060.000 28,849 15.006.000.000
Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala Lumpur 150.060.000 28,849 15.006.000.000
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 218.705.000 42,046 21.870.500.000
Penyertaan pemegang saham non-pengendali pada Entitas Anak pada tanggal 31 Desember
2018 sebesar 0,02%, sesuai dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH., No. 77 tanggal 27
Desember 2018. Pemegang saham non-pengendali pada Entitas Anak sebesar 0,05% pada
tahun 2017.
Penyertaan pemegang saham non-pengendali pada 31 Desember 2018 dan 2017 sebesar
Rp 769.920 dan Rp (53.018.793), tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 karena jumlahnya tidak material.
2018 2017
38
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Beban emisi saham berasal dari Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu I kepada para pemegang saham pada tahun 1996.
Pada tahun 2013, Perseroan mereklasifikasi selisih transasaksi entitas sepengendali sebesar
Rp 27.944.879 di ekuitas dan menyajikannya dalam pos tambahan modal disetor guna
memenuhi penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi
Bisnis Entitas Sepengendali”.
19. DIVIDEN
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal
26 Juni 2018, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 34 tertanggal 26 Juni 2018 dari
Notaris Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham memutuskan antara lain membagikan
dividen kas dari laba tahun 2017 sebesar Rp 7.802.400.000 atau Rp 15 per lembar. Berdasarkan
rapat yang sama, para pemegang saham mengalokasikan sebagian laba bersih Perseroan tahun
2017 untuk cadangan umum sebesar Rp 100.000.000.
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal
6 Juni 2017, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 12 tertanggal 6 Juni 2017 dari Notaris
Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham memutuskan antara lain membagikan dividen kas
dari laba tahun 2016 sebesar Rp 20.806.400.000 atau Rp 40 per lembar. Berdasarkan rapat yang
sama, para pemegang saham mengalokasikan sebagian laba bersih Perseroan tahun 2016 untuk
cadangan umum sebesar Rp 500.000.000.
Penjualan neto, merupakan penghasilan atas penjualan produk Perseroan, yaitu peralatan
kantor, gudang dan pabrikasi lainnya dari logam, seperti lemari arsip (filling cabinet), lemari
penyimpan, pintu besi, racking dan lainnya.
2018 2017
Penjualan Perseroan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari penjualan neto adalah kepada
PT Bantrunk Murni Indonesia, pihak berelasi, sebesar Rp 91.925.813.206 atau 21,67% dari
penjualan neto pada tahun 2018 dan Rp 93.050.446.240 atau 26,84% dari penjualan neto pada
tahun 2017 (Catatan 26).
39
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
* Termasuk didalamnya pembelian barang pelengkap (peralatan) / consumable goods sebesar Rp 10.533.750.750.
Pembelian Perseroan dari pemasok yang melebihi 10% dari pembelian neto adalah dari
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebesar Rp 45.299.368.939 atau 31,19% pada tahun 2018 dan
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebesar dan Rp 53.221.520.675 atau 36,64% pada tahun 2017.
2018 2017
a. Beban penjualan
Penelitian dan pemasangan 19.863.221.155 16.539.515.596
Gaji dan kesejahteraan karyawan 5.441.887.279 5.344.779.999
Komisi penjualan 8.400.862.200 3.902.406.000
Pengepakan dan pengangkutan 5.616.095.934 3.626.499.449
Perbaikan dan pemeliharaan 1.247.134.560 1.037.188.679
Penyusutan (Catatan 9) 457.492.399 576.251.966
Iklan dan pameran 113.963.264 255.108.338
Lain-lain 8.613.346.475 1.833.153.982
49.754.003.266 33.114.904.009
40
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2018 2017
Perseroan mengakui liabilitas atas kesejahteraan karyawan yang tidak didanai sesuai dengan
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tertanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang”).
Liabilitas diestimasi atas kesejahteraan karyawan pada tahun 2018 dan 2017 berdasarkan
penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen,
berdasarkan laporannya tertanggal 26 Februari 2019 untuk tahun 2018 dan tanggal 28 Februari
2018 untuk tahun 2017, dengan menggunakan asumsi berikut ini:
Tingkat diskonto : 8,60% per tahun pada 2018 dan 7,10% per tahun pada 2017
Kenaikan biaya upah dan gaji : 9% per tahun pada 2018 dan 2017
Umur pensiun : 55 tahun
Tingkat kematian : TMI 2012 per tahun 2014 dan CSO 1980 per tahun 2011
Metode : Projected Unit Credit
41
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2018 2017
Biaya jasa kini 9.948.822.452 6.242.596.569
Biaya bunga 5.897.466.254 5.789.969.930
Biaya jasa lalu 2.959.800.000 -
Total 18.806.088.706 12.032.566.499
2018 2017
Nilai kini liabilitas imbalan pasti 84.911.497.859 87.231.440.780
c. Perubahan liabilitas diestimasi atas kesejahteraan karyawan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
2018 2017
d. Tabel berikut menunjukkan sensitifitas atas kemungkinan perubahaan tingkat diskonto dan
tingkat kenaikan upah, dengan variable lain dianggap tetap, terhadap liabilitas imbalan kerja
pada tanggal 31 Desember 2018:
Kenaikan Penurunan
1% 1%
Tingkat diskonto 9,60% 7,60%
Dampak liabilitas imbalan kerja (7.707.212.979 ) 9.079.092.273
42
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
d. Tabel berikut menunjukkan sensitifitas atas kemungkinan perubahaan tingkat diskonto dan
tingkat kenaikan upah, dengan variable lain dianggap tetap, terhadap liabilitas imbalan kerja
pada tanggal 31 Desember 2018 (lanjutan):
Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuarial dimana asumsi
lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa
asumsi mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti
atas asumsi aktuarial utama, metode yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan
pasti dengan menggunakan metode projected unit credit di akhir periode) telah diterapkan
seperti dalam penghitungan kewajiban pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan.
Metode dan tipe asumsi yang digunakan dalam menyiapkan analisa sensitivitas tidak berubah
dari periode sebelumnya.
Jatuh tempo kewajiban manfaat pasti pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah
sebagai berikut.
2018 2017
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing terdiri dari:
2018 2017
Mata Uang Original Ekuivalent Rupiah Mata Uang Original Ekuivalent Rupiah
Aset
Setara kas AS$ 6.462.561,57 93.584.354.095 AS$ 6.636.551,76 89.912.003.244
Kurs rata-rata mata uang asing pada tanggal 15 Maret 2019 adalah sebesar Rp 14.310 untuk
1 Dolar AS. Kurs tersebut dihitung berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual uang kertas asing
dan/atau kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Jika aset
dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2018 dijabarkan dengan
menggunakan kurs rata-rata pada tanggal 15 Maret 2019, maka laba selisih kurs akan turun
sebesar Rp 1.105.098.028.
43
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian akun dan transaksi yang berhubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut:
Persentase dari Total Aset/
Total Penjualan/Pembelian/Beban
Piutang usaha:
PT Bantrunk Murni Indonesia 10.079.471.018 13.417.809.575 1,44% 1,97%
PT Logam Menara Murni 8.692.656.914 5.294.215.773 1,25% 0,78%
PT Logam Agkasa Teknik 3.900.577.286 - 0,56% -
Penjualan neto:
PT Bantrunk Murni Indonesia 91.925.813.206 93.050.446.240 21,67% 26,61%
PT Logam Menara Murni 20.436.187.254 18.728.796.551 4,82% 5,36%
PT Logam Angkasa Teknik 5.222.506.977 598.571.082 1,23% 0,17%
PT Lionmesh Prima Tbk 200.693.625 86.204.375 0,05% 0,02%
Lion Steelworks Sdn Bhd, Malaysia 5.535.000 4.108.725 0,00% 0,00%
Piutang lain-lain:
PT Lionmesh Prima Tbk 1.414.924.815 1.414.924.815 0,19% 0,21%
Pembelian
PT Logam Angkasa Teknik 445.558.800 - 0,30% -
PT Lionmesh Prima Tbk 194.365.230 273.387.800 0,13% 0,19%
PT Bantruk Murni Indonesia 107.266.625 104.088.750 0,07% 0,07%
PT Logam Menara Murni 7.185.750 64.371.076 0,00% 0,05%
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-
pihak yang tidak berelasi.
Akun piutang lain-lain merupakan tagihan kepada PT Lionmesh Prima Tbk atas penerimaan
pengalihan liabilitas imbalan kerja pada tahun 2018 dan 2017.
Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp 8.101.813.200
pada tahun 2018 dan Rp 7.653.380.584 pada tahun 2017.
44
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan akta notaris No. 24 Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 23 Mei 2017, antara
Perseroan dan PT Lionmesh Prima Tbk, entitas sepengendali, Perseroan menyewa tanah dan
bangunan pabrik yang berlokasi di Sidoarjo untuk jangka waktu 5 tahun, dengan pembayaran
sewa dilakukan tiap tahun.
Hubungan dan sifat transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Perseroan melaksanakan kegiatan bisnis utama mereka, yang dibagi menjadi dua (2) produk
utama; peralatan kantor dan material bangunan. Segmen bisnis lainnya seperti C’- Channel dan
bahan material lainnya disajikan secara gabungan sebagai “Lain-lain”. Informasi yang berkaitan
dengan segmen usaha dari Perseroan adalah sebagai berikut:
2018
Peralatan Material
Kantor Bangunan Lain-lain Konsolidasian
(dalam juta (dalam juta (dalam juta (dalam juta
Rupiah) Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Penjualan
Penjualan ekstern 246.374 177.754 - 424.128
Beban
Beban pokok penjualan (268.503 )
Beban usaha (141.486 )
Laba 14.139
45
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2018 (lanjutan)
Peralatan Material
Kantor Bangunan Lain-lain Konsolidasian
(dalam juta (dalam juta (dalam juta (dalam juta
Rupiah) Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Informasi lainnya
Aset segmen 696.193
Liabilitas segmen 221.022
Perolehan aset tetap 3.243.522
Beban penyusutan (12.244 )
2017
Peralatan Material
Kantor Bangunan Lain-lain Konsolidasian
(dalam juta (dalam juta (dalam juta (dalam juta
Rupiah) Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Penjualan
Penjualan ekstern 203.134 146.557 - 349.691
Beban
Beban pokok penjualan (226.264 )
Beban usaha (109.909 )
Laba 13.518
Penghasilan keuangan 7.156
Penghasilan (beban) lain-lain - neto (500 )
Beban pajak (10.892 )
Informasi lainnya
Aset segmen 681.938
Liabilitas segmen 229.630
Perolehan aset tetap 11.193.034
Beban penyusutan (12.776 )
46
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perseroan dan entitas anak memiliki kebijakan manajemen risiko dan telah menetapkan proses
untuk memantau dan mengendalikan risiko yang melekat pada usaha dan kegiatan. Kebijakan
manajemen risiko dan proses yang ada fokus untuk menghadapi ketidakpastian pasar dan
berusaha untuk meminimalkan dampak yang tidak menguntungkan kinerja keuangan Perseroan
dan entitas anak.
Perseroan dan entitas anak dihadapkan pada risiko berikut dari penggunaan instrumen
keuangan:
1. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa counterparty tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan
instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan.
Perseroan dan entitas anak dihadapkan pada risiko kredit dari kegiatan operasi dan dari
aktivitas pendanaan, termasuk deposito pada bank dan instrumen keuangan lainnya. Risiko
kredit terutama berasal dari piutang usaha dari pelanggan yang berasal dari penjualan produk.
Berikut informasi mengenai maksimum kredit yang dihadapi oleh Perseroan dan entitas anak
pada 31 Desember 2018 dan 2017:
2018 2017
Tabel berikut memberikan kualitas kredit dan analisis umur aset keuangan Perseroan dan
entitas anak sesuai dengan peringkat kredit debitur pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017:
2018
Belum
jatuh tempo Telah
dan belum Telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya Jatuh tempo
diturunkan dan diturunkan
nilainya < 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 91 - 120 hari nilainya Total
47
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2017
Belum
jatuh tempo Telah
dan belum Telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya Jatuh tempo
diturunkan dan diturunkan
nilainya < 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 91 - 120 hari nilainya Total
Kualitas kredit instrumen keuangan dikelola oleh Perseroan dan Entitas Anak menggunakan
peringkat kredit internal. Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai "Belum jatuh tempo
dan belum diturunkan nilainya" meliputi instrumen dengan kualitas kredit tinggi karena ada
sedikit atau tidak ada pengalaman kegagalan (default) pada kesepakatan berdasarkan surat
kuasa, surat jaminan atau promissory note. "Telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan
nilainya" adalah akun-akun dengan pengalaman kegagalan (default) yang sering namun
demikian jumlah terhutang masih tertagih. Terakhir, telah jatuh tempo dan diturunkan nilainya
adalah akun yang telah lama belum dilunasi dan telah dibentuk penyisihan kerugian
penurunan nilai atas piutang.
2. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perseroan dipengaruhi oleh risiko
pasar, terutama risiko nilai tukar mata uang asing.
Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari
suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing.
Pengaruh dari risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari aktivitas
usaha Perseroan (ketika pendapatan dan beban terjadi dalam dalam uang yang berbeda dari
mata uang fungsional Perseroan).
Pengaruh fluktuasi nilai tukar atas Perseroan berasal dari nilai tukar antara Dolar AS, dan
Rupiah. Bagian signifikan dari risiko nilai tukar mata uang asing berasal dari kas dan setara
kas dalam Dolar AS.
Perseroan memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat
mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Perseroan pada waktu yang tepat.
Manajemen tidak menganggap perlu untuk melakukan transaksi forward/swap mata uang
asing saat ini.
48
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar Amerika, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba sebelum beban
pajak konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2018 :
Aset dan liabilitas moneter yang signifikan dari Perseroan dalam mata uang asing pada
tanggal 31 Desember 2018 disajikan pada Catatan 25.
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari
suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Pengaruh dari
risiko perubahan suku bunga pasar berhubungan dengan pinjaman jangka pendek dari entitas
anak yang dikenakan suku bunga mengambang.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari tingkat suku bunga
atas saldo pinjaman yang dikenakan suku bunga mengambang, dimana semua variabel
lainnya dianggap konstan, terhadap laba sebelum beban pajak untuk tahun yang berakhir
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:
3. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan dan Entitas Anak tidak bisa memenuhi
liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat
atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana
untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum,
kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh
tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
49
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Semua liabilitas keuangan Perseroan dan entitas anak jatuh tempo dalam satu tahun sejak
penyelesaian pelaporan dengan detail sebagai berikut:
2018 2017
Perseroan dihadapkan pada risiko modal untuk memastikan bahwa akan mampu melanjutkan
kelangsungan usahanya, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham, melalui
optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
Struktur modal Perseroan terdiri dari ekuitas pemilik induk, yang terdiri dari modal yang
ditempatkan, saldo laba dan komponen ekuitas lainnya.
Direksi Perseroan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perseroan. Sebagai
bagian dari review ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang
berhubungan. Perseroan mengelola risiko ini dengan memonitor rasio utang terhadap Ekuitas.
Jumlah modal yang dipertimbangkan oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 dan
2017 sebagai berikut:
2018 2017
50
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas dan setara kas 151.270.510.307 151.270.510.307 153.660.008.953 153.660.008.953
Deposito berjangka 66.848.420.026 66.848.420.026 64.548.909.620 64.548.909.620
Piutang usaha
Pihak berelasi 22.672.705.218 22.672.705.218 18.712.025.348 18.712.025.348
Pihak ketiga 112.417.058.743 112.417.058.743 90.480.093.427 90.480.093.427
Piutang karyawan 2.863.155.000 2.863.155.000 2.976.150.000 2.976.150.000
Piutang lain-lain pihak berelasi 1.414.924.815 1.414.924.815 1.414.924.815 1.414.924.815
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan yang
dicatat berdasarkan biaya
perolehan diamortisasi
Utang bank 35.000.000.000 35.000.000.000 35.000.000.000 35.000.000.000
Utang usaha - pihak ketiga 18.439.592.429 18.439.592.429 24.718.005.141 24.718.005.141
Biaya yang masih harus dibayar 4.699.800.000 4.699.800.000 320.306.242 320.306.242
Utang dividen 2.022.428.175 2.022.428.175 2.217.532.925 2.217.532.925
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
Nilai wajar seluruh aset dan liabilitas keuangan, kecuali piutang lain-lain pihak berelasi mendekati
nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Nilai wajar dari piutang lain-lain pihak pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena nilai
wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
51
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2018
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perseroan dan Entitas Anak sedang menganalisa dampak penerapan standar akuntansi dan
interpretasi tersebut di atas terhadap laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas
Anak.
52
PT LION METAL WORKS Tbk
AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2018 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED
AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Table of Contents
Pages
ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents 2c,2d,4 151,270,510,307 153,660,008,953
Time deposits 2d,5 66,848,420,026 64,548,909,620
Trade receivables
Related parties 2d,2m,6,26 22,672,705,218 18,712,025,348
Third parties - net 2d,6 112,417,058,743 90,480,093,427
Employee receivables 2d 2,863,157,000 2,976,150,000
Inventories - net 2g,8 156,407,632,232 168,528,042,587
Advances to suppliers 3,224,913,352 2,979,321,227
Prepaid expenses 2h,7 482,244,250 1,271,782,511
The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.
1
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
CURRENT LIABILITIES
Bank loan 2d,5,15 35,000,000,000 35,000,000,000
Trade payables - third parties 2d,11 18,439,592,429 24,718,005,141
Taxes payable 2d,20,12 6,370,425,863 3,002,774,858
Accrued expenses 2d,13 4,699,800,000 320,306,242
Advances from customers 2g,14 69,578,321,700 77,140,799,773
Dividends payable 2d,19 2,022,428,175 2,217,532,925
Short-term employee benefits liability 2l,24 10,789,476,838 11,407,400,609
NON-CURRENT LIABILITY
Long-term employee benefits liability 2l,24 74,122,021,021 75,824,040,171
EQUITY
Capital stock - par value of
Rp 100 per share
Authorized - 2,000,000 shares
Issued and fully paid
- 520,160,000 shares 16 52,016,000,000 52,016,000,000
Additional paid in capital - net 18 1,954,630,221 1,954,630,221
Retained earnings
Appropriated 19 9,768,000,000 9,668,000,000
Unappropriated 411,431,931,854 388,668,457,796
The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.
2
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.
3
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Retained Earnings
Balance as of
January 1, 2017 52,016,000,000 1,954,630,221 9,168,000,000 407,464,462,950 470,603,093,171
Cash dividends 19 - - - (20,806,400,000 ) (20,806,400,000 )
Appropriation for
general reserve 19 - - 500,000,000 (500,000,000 ) -
Net income in 2017
- - - 9,282,943,009 9,282,943,009
Remeasurement of
estimated liability for
employee benefits 2l,24 - - - (9,030,064,217 ) (9,030,064,217 )
Remeasurement of
estimated liability for
employee benefits 2l,24 - - - 12,788,960,052 12,788,960,052
The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.
4
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
5
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
1. GENERAL
PT Lion Metal Works (the “Company”) was established in Indonesia within the framework of
the Foreign Capital Investment Law No. 1 of 1967 juncto No. 11 of 1970 (the latest was
changed to Law No. 25 Year 2007) based on Notarial Deed No. 21 dated August 16, 1972 of
Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., as amended by Notarial Deed No. 1 dated June 2, 1973 and
No. 9 dated November 11, 1974 of the same notary. The Deed of Establishment and the
amendments were published in Supplement No. 215 of State Gazette No. 34 dated April 29,
1975. The Company‟s Articles of Association has been amended several times, among others
of which was covered under Notarial Deed No. 41 dated August 27, 1999 of Fathiah Helmi,
S.H., and was made mainly to comply with Capital Market Supervisory Board Regulation
No. Kep-44/PM/1998 regarding the increase of share capital without pre - emptive rights. The
amendments of the Articles of Association were approved by the Ministry of Justice in its
Letter No. C-19408 HT.01.04.-TH.99 dated November 30, 1999. The latest amendment was
based on Notarial Deed No. 05 dated June 4, 2015 by Fathiah Helmi, SH., concerning the
change in the par value of the Company‟s share from Rp 1,000 to Rp 100. This amendment
was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its
Decision Letter No. AHU-3527532.AH.01.11.Year 2015 dated July 1, 2015.
According to Article 3 of the Company‟s Articles of Association, the Company shall engage in
the manufacture of office equipment and other steel products. Currently, the Company
manufactures office equipment, warehouse equipment, building materials and construction
and others from steel such as filing cabinet, cupboard and steel door; warehouse equipment
such as steel rack and pallet; cable ladder; and other steel products. The Company started its
commercial operations in 1974.
The Company‟s corporate office and one of its two plants are located at Km. 24.5, Jalan Raya
Bekasi, Cakung, East Jakarta.
In 1993, the Company made its initial public offering of its 3,000,000 shares. After the
distribution of 3,251,000 share dividends, 3,251,000 bonus shares, and the Company‟s First
Limited Public Offering of Rights for a total number of 32,510,000 shares in 1996, the total
number of its shares listed on the stock exchange in Indonesia increased to 52,016,000
shares (including the 10,004,000 shares outstanding prior to the public offering).
c. Consolidated Subsidiary
The Company has more than 50% equity ownership in its subsidiary, with details as follows:
Total assets before elimination
Principal Percentage Start of commercial
Subsidiary Location Activity of ownership operation 2018 2017
PT Singa Purwakarta Jaya Purwakarta Industrial estate 99.98% Under development 116,369,259,112 113,840,714,051
stage
6
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
1. GENERAL (continued)
As of December 31, 2018 and 2017, the members of the Boards of Commissioners and
Directors based on a resolution of the Company‟s Annual Stockholders‟ General Meetings
held on June 26, 2018 and June 6, 2017, respectively are as follows:
2018
Cheng Yong Kwang : President Commissioner Cheng Yong Kim : President Director
Lee Whay Keong : Commissioner Lim Tai Pong : Director
Kalistus Decimus Ir. Krisant Sophiaan : Director
Deke Making : Independent Commissioner Tjoe Tjoe Peng : Director
(Lawer Supendi)
Audit Commitee
Kalistus Decimus Deke Making : Chairman
Irianna Halim Saputra, SE : Member
Syarifudin Zuchri, SE : Member
2017
Cheng Yong Kwang : President Commissioner Cheng Yong Kim : President Director
Lee Whay Keong : Commissioner Lim Tai Pong : Director
Joseph Tjandradjaja : Independent Commissioner Ir. Krisant Sophiaan : Director
Tjoe Tjoe Peng : Director
(Lawer Supendi)
Audit Commitee
Joseph Tjandradjaja : Chairman
Irianna Halim Saputra, SE: Member
Syarifudin Zuchri, SE : Member
As of December 31, 2018 and 2017, the Company and Subsidiary have 807 and 712
employees, respectively (unaudited).
The accompanying consolidated financial statements were completed and authorized for
issue by the Company‟s management on March 15, 2019.
7
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statement of Financial
Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting
Standard (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian
Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulations and Financial Statements Presentation
and Disclosure Guidelines issued by the Financial Services Authority (“OJK”).
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with PSAK No. 1
(2015), “Presentation of Financial Statements”.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements
are consistent with those made in the preparation of the Company‟s consolidated financial
statements for the year ended December 31, 2017, except for the adoption of several
amended SAKs. As disclosed further in the relevant succeeding Notes, several amended and
published accounting standards were adopted effective January 1, 2018.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows,
have been prepared on the accrual basis using the historical cost basis of accounting, except
for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting
policies for those accounts.
Effective January 1, 2018, the Company and Subsidiary adopted Amendments to PSAK No. 2
(2016), “Statement of Cash Flows: Disclosure Initiatives”.
The amendments require entities to provide disclosures that enable users of financial
statements to evaluate changes in liabilities arising from financing activities, including both
changes arising from cash flows and non-cash changes.
The disclosure required by Amendments to PSAK No. 2 (2016) has been disclosed in Note
30.
The consolidated statement of cash flows is prepared based on the direct method by
classifying cash flows on the basis of operating, investing, and financing activities.
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is
the Indonesian Rupiah, which is the Company and Subsidiary‟s functional currency.
8
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
b. Principles of Consolidation
The consolidated financial statements incorporate the consolidated financial statements of the
Company and entity in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise
control.
The financial statements of the Subsidiary are prepared for the same reporting period as the
Company. The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements
have been consistently applied by the Company and Subsidiary, unless otherwise stated.
Subsidiary is fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the
Company obtains control, and continue to be consolidated until the date when such control
cease. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through
subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.
Specifically, the Company controls an investee if and only if the Company has:
a. Power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the
relevant activities of the investee).
b. Exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee, and
c. The ability to use its power over the investee to affect its returns.
When the Company has less than a majority of the voting or similar right of an investee, the
Company considers, all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power
over an investee, including:
a. The contractual arrangement with the other vote holders of the investee.
b. Rights arising from other contractual arrangements.
c. The Company‟s voting rights and potential voting rights.
The Company re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances
indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation
of a subsidiary begins when the Company obtains control over the subsidiary and ceases
when the Company loses control of the subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of
a subsidiary acquired or disposed of during the period are included in the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Company gains
control until the date the Company ceases to control the subsidiary.
Profit or loss and each component of other comprehensive income (OCI) are attributed to the
equity holders of the parent of the Company and to the non-controlling interest (“NCI”), even if
this results in the NCI having a deficit balance. When necessary, adjustments are made to the
financial statements of subsidiary to bring its accounting policies in line with the Company‟s
accounting policies. All intra-group assets and liabilities, equity, income, expenses and cash
flows relating to transactions between Company and Subsidiary are eliminated in full on
consolidation.
9
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity
transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant
share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity.
Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity.
A change in the ownership interest of a subsidiary, without a loss of control, is accounted for
as an equity transaction. If the Company loses control over a subsidiary, it:
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiary not
attributable directly or indirectly to the Company, which are presented in the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of
the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the
corresponding portion attributable to the owners of the parent entity.
c. Cash Equivalents
In the consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash on
hand, cash in banks and time deposits with maturities of three months or less from the date of
placement and are not used as collateral and are not restricted.
d. Financial Instruments
Classification
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as (i)
financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-
maturity investments, or (iv) available for sale financial assets, as appropriate. The
Comapny and Subsidiary determine the classification of its financial assets at initial
recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such
assets at each financial year end.
10
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Classification (continued)
The Company and Subsidiary‟s financial assets consist of cash and cash equivalents,
time deposits, trade receivables, employee receivables and other receivables classified
as loans and receivables.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as (i)
financial liabilities at fair value through profit or loss, (ii) financial liabilities measured at
amortized cost, or (iii) as derivatives designated as hedging instruments in an effective
hedge, as appropriate. The Company and Subsidiary determine the classification of its
financial liabilities at initial recognition.
The Company and Subsidiary‟s financial liabilities consist of bank loan, trade payables,
accrued expenses and dividends payable classified as financial liabilities measured at
amortized cost.
Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets
not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The
subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such
financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method less
impairment, except for those assets in which the interest calculation is not material. Gains
or losses are recognized in profit or loss when the financial assets are derecognized or
impaired, as well as through the amortization process.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans
and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
11
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the
consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable
legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net
basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets,
if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of
business at the end of the reporting period.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using
valuation techniques. Such techniques may include using recent arm‟s length market
transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the
same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be
reliably determined, such financial assets are recognized and measured at their carrying
amounts.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for
impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any
premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an
integral part of the effective interest rate.
The Company and Subsidiary assesses at the end of each reporting period whether there is
any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A
financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is
objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the
initial recognition of the asset (an incurred „loss event‟) and that loss event has an impact on
the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can
be reliably estimated.
For financial assets carried at amortized cost, the Company and Subsidiary first assess
whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
If the Company and Subsidiary determine that no objective evidence of impairment exists for
an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a
group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them
for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an
impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment
of impairment.
12
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is
measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of
estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been
incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial
assets original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate
for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount
of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is
recognized in profit or loss.
When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of the financial assets is reduced
directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts charged to the
allowance account are written off against the carrying value of the financial asset.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the impairment
was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent that the
carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date by
adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognized in profit or loss.
Subsequent recoveries of previously written off receivables, if in the current period, are
credited to the allowance accounts, but if after the reporting period, are credited to other
operating income.
Derecognition
(a) the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or
(b) the Company and Subsidiary have transferred its contractual rights to receive cash
flows from the financial asset or have assumed an obligation to pay them in full
without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either
(i) have transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (ii)
have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the
financial asset, but have transferred control of the financial asset.
When the Company and Subsidiary have transferred their rights to receive cash flows
from an asset or have entered into a pass-through arrangement, and have neither
transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor
transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company and
Subsidiary continuing involvement in the asset.
In that case, the Company and Subsidiary also recognize an associated liability. The
transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the
rights and obligations that the Company and Subsidiary have retained.
13
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Derecognition (continued)
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying
amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained
less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been
recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on
substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified,
such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and
the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is
recognized in profit or loss.
Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates
prevailing at the transaction date. At the end of the reporting period, monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the middle rate
determined by Bank Indonesia on those dates.
The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the
translation of foreign currencies monetary assets and liabilities are recognized in profit or loss
for the year.
The exchange rates used as of December 31, 2018 and 2017 are as follows:
2018 2017
A related party is a person or entity that is related to the Company and Subsidiary:
a. A person or a close member of that person's family is related to the Company and
Subsidiary if that person:
(i) has control or joint control over the Company and Subsidiary;
(ii) has significant influence over the Company and Subsidiary; or,
(iii) is a member of the key management personnel of the Company and Subsidiary or of
a parent of the Company and Subsidiary.
14
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
b. An entity is related to the Company and Subsidiary if any of the following conditions
applies:
(i) the entity and the Company and Subsidiary are members of the same group (which
means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
(ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint
venture of a member of a group of which the other entity is a member).
(iii) both entities are joint ventures of the same third party.
(iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the
third entity.
(v) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of
either the reporting Company and Subsidiary or an entity related to the Company and
Subsidiary.
(vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a).
(vii) a person identified in a) i) has significant influence over the entity or is a member of
the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
(viii)the entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management
personnel services to the Company and Subsidiary or to the parent of the Company
and Subsidiary.
The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the
same as those of the transactions between unrelated parties.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant
Notes herein.
g. Inventories
Inventories are valued at the lower of cost and net realizable value. Cost is determined using
the first-in, first-out (“FIFO”) method. The cost of finished goods and work in progress
comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads
(based on normal operating capacity). It excludes borrowing costs.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less
estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Allowance for inventory obsolescence and decline in the value of inventories, if any, is
provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value based on the
review of the condition of inventories at the end of the year.
h. Prepaid Expenses
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefit using the straight - line
method.
i. Fixed Assets
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment loss. Such
cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when the cost is incurred, if the
recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is
recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition
criteria are met. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition
criteria are recognized in profit on loss as incurred.
15
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Land is stated at cost and not depreciated. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are
recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated.
Costs related to renewal of land rights are recognized as intangible assets and amortized
during the period of the land rights.
The costs of the construction of fixed assets are capitalized as construction in progress.
Depreciation of an asset begins when it is available for use, such as when it is in the location
and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by
management.
The carrying values of fixed assets are derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use. Any gain or loss arising on derecognition of the
assets is charged to profit or loss in the year the assets is derecognized.
The residual values, estimated useful lives, and depreciation method are reviewed and
adjusted, at year end, if necessary.
The Subsidiary owns property that is leased to and used by the parent entity. The property
does not qualify as an investment property in the consolidated financial statements, because
the property is owner-occupied from the perspective of the group. However, from the
perspective of the entity that owns it, the property is an investment property. Therefore,the
Subsidiary treats the property as an investment property in its individual financial statements.
The Subsidiary‟s land and buildings that are leased to the parent entity are classified as fixed
assets in the consolidated financial statements.
j. Investment Properties
Effective January 1, 2018, the Company and Subsidiary adopted Amendments to PSAK No.
13 (2017), “Investment Property”.
The amendments clarify that change of usage occurs when the property fulfill, or not fulfill the
definition of investment property and there is evidence of change of use. Separately, change
in management intention to use the property not showed the evidence of usage.
The adoption of theamendments of PSAK No. 13 (2017) has no significant impact on the
consolidated financial statements.
16
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Investment properties are stated at cost including transaction cost less accumulated
depreciation and impairment loss, if any, except for land which is not depreciated. Such cost
includes the cost of replacing part of the investment properties, if the recognition criteria are
met, and excludes the daily expenses on their usage.
Investment properties consist of land, building and infrastructures held by Subsidiary to earn
rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of
goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business.
Transfers to investment properties should be made when, and only when, there is a change in
use, evidenced by the end of owner-occupation, commencement of an operating lease to
another party or end of construction or development. Transfers from investment properties
should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the
commencement of owner-occupation or commencement of development with a view to sell.
For a transfer from investment properties to owner-occupied property, the Company and
Subsidiary uses the cost method at the date of change in use. If an owner-occupied property
becomes an investment property, the Company and Subsidiary shall record the investment
property in accordance with the fixed assets policies up to the date of change in use.
The Company and Subsidiary assess at each reporting period whether there is an indication
that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment
testing for an asset is required, the Company and Subsidiary make an estimate of the asset‟s
recoverable amount.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized as profit or loss under
expenses categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimate used to determine
the recoverable amount of a non-financial asset. An impairment loss is only reversed to the
extent that the non-financial asset‟s carrying amount does not exceed the recoveble amount,
nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or
amortization, if no impairment loss of non-financial assets has been recognized. Reversal of
an impairment loss is recognized in profit or loss.
l. Leases
17
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
l. Leases (continued)
Lease which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownerships
are classified as operating leasses. Operating lease payments are recognized as an expense
in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income on a straight-
line basis over the lease term.
The Company recognized unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law
No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”). Pension costs under the Company‟s
defined benefit pension plans are determined by periodic actuarial calculation using the
projected-unit-credit method and applying the assumptions on discount rate, expected return
on plan assets and annual rate of increase in compensation.
All remeasurements, comprising of actuarial gains and losses, and the return of plan assets
(excluding net interest) are recognized immediately through other comprehensive income in
order for the net pension asset or liability recognized in the consolidated statement of financial
position to reflect the full value of the plan deficit and surplus. Remeasurements are not
reclassified to profit or loss in subsequent periods.
All past service costs are recognized at the earlier of when the amendment or curtailment
occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized. Net interest is
calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset. Service
cost comprise current service costs and past service cost, gains and losses on curtailments
and non-routine settlements, if any. Net interest expense or income, and service costs are
recognized in profit or loss.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to
the Company and Subsidiary and the revenue can be reliably measured. Revenue is
measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and
Value Added Taxes (“VAT”).
Revenues from sales are recognized when the delivery of goods and the risks and benefits of
ownership are significantly transferred to customers. Advances received from customers are
recorded as "Advance from customers". Expenses are recognized when incurred.
o. Income Tax
Effective January 1, 2018, the Company and Subsidiary adopted Amendments to PSAK No.
46 (2016), “Income Taxes: Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses”
The amendments, among others, clarify the requirements for recognising deferred tax assets
on unrealised losses.The amendments clarify the accounting for deferred tax where an asset
is measured at fair value and that fair value is below the asset‟s tax base. They also clarify
certain other aspects of accounting for deferred tax assets.
The adoption of amendments PSAK No 46 (2016) has no significant impact on the
consolidated financial statements.
18
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in
profit or loss except to the extent that it relates to items recognized directly in equity, in which
case it is recognized in other comprehensive income.
Current tax
Current tax expense is calculated using tax rates that have been enacted or substantively
enacted at end of the reporting period, and is provided based on the estimated taxable
income for the year. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with
respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It
establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the
tax authorities.
Interest and penalties for the underpayment or overpayment of income tax, if any, are to be
presented as part of “Income Tax Expense - Net” in the consolidated statement of profit or
loss and other comprehensive income.
The amounts of additional tax principal and penalty imposed through a tax assessment letter
(“SKP”) are recognized as income or expense in the current year in the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive income, unless further settlement is
submitted. The amounts of tax principal and penalty imposed through an SKP are deferred as
long as they meet the asset recognition criteria.
Deferred tax
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting
date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial
reporting purposes. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences
with certain exceptions. Deferred tax assets are recognized for deductible temporary
differences and tax losses carry-forward to the extent that it is probable that taxable income
will be available in future years against which the deductible temporary differences and tax
losses carry-forward can be utilized.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to
the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow
all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax
assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has
become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be
recovered.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to
the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax laws that have
been enacted or substantively enacted at the end of reporting period. The related tax effects
of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, including the
effect of change in tax rates, are credited or charged to current period operations, except to
the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
19
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Deferred tax assets and liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset
current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax
liabilities relate to the same taxable entity, or the Company and Subsidiary intends to settle its
current assets and liabilities on a net basis.
Final tax
For income subject to final tax, tax expense is recognized in proportion to the amount of
revenue recognized in the current period. The difference between the final income tax payable
and the amount charged is recognized as prepaid tax or tax payable.
p. Segment Reporting
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to
a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They
are determined before intra - group balances and intra-group transaction are eliminated.
Basic earnings per share are calculated by dividing net profit for the year attributable to
ordinary equity holders of the parent by the weighted average number of ordinary shares
outstanding amounted to 520,160,000 shares in 2018 and 2017.
The Company and Subsidiary adopted the following 2017 annual improvements effective
January 1, 2018:
This improvement clarified that the disclosure requirements in PSAK 67, other than those
in paragraphs B10-B16, also applied to every interest in an entity that is classified in
accordance with PSAK 58: Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation.
The adoption of the 2017 annual improvements has no significant impact on the consolidated
financial statements.
20
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The preparation of the Company and Subsidiary‟s consolidated financial statements requires
management to make judgments, estimates and assumptions that affect the amounts reported
herein, and the related disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period.
Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a
material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
a. Judgments
The following judgments are made by management in the process of applying the Company
and Subsidiary‟s accounting policies that have the most significant effects on the amounts
recognized in the consolidated financial statements:
The Company and Subsidiary determine the classifications of certain assets and liabilities as
financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK
No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted
for in accordance with the Company and Subsidiary‟s accounting policies Note 2d.
The Company and Subsidiary evaluate specific accounts where it has information that certain
customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and
Subsidiary use judgment, based on the best available facts and circumstances, including but
not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer‟s current credit
status based on third party credit reports and known market factors, to record specific
provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the
Company and Subsidiary expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and
adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment
losses on trade receivables. The carrying amount of the Company and Subsidiary‟s trade
receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2018 and 2017 are
disclosed on Note 6.
The functional currency of the Company and Subsidiary is the currency of the primary
economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences
the sales and cost of goods sold. Based on the Company and Subsidiary‟s management
assessment, the Company and Subsidiary‟s functional currency is in Rupiah.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at
the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to
the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed
below. The Company and Subsidiary based assumptions and estimates on parameters
available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances
and assumptions about future developments may change due to market changes or
circumstances arising beyond the control of the Company and Subsidiary. Such changes are
reflected in the assumptions when they occur.
21
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
22
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2018 2017
23
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2018 2017
US Dollar denominated time deposits bear interest ranging from 0.21% to 2.00% per annum in
2018 and 0.25% to 1.25% per annum in 2017. Rupiah denominated time deposits bear interest
ranging from 4.25% to 7.50% per annum in 2018 and 4.5% to 6.25% per annum in 2017.
The term of the above time deposits is ranging from 1 - 3 months and automatically extended if no
information regarding the withdrawal has been received by the Bank from the Company.
The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting period is the carrying amount of
each class of cash and cash equivalents mentioned above.
5. TIME DEPOSITS
2018 2017
Rupiah denominated time deposits bear interest ranging from 4.10% to 4.50% per annum in
2018 and 4.25% to 4.50% per annum in 2017.
The term of the above time deposits ranging from 6 - 12 months and automatically extended if no
information regarding the withdrawal has been received by the Bank from the Company.
Time deposits at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk are used as collateral for the Company's
business transactions with third parties. Time deposits at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
amounting to Rp 39,000,000,000 is used as collateral for the loan amounted to
Rp 35,000,000,000 of PT Singa Purwakarta Jaya, a Subsidiary (Note 15).
24
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
6. TRADE RECEIVABLES
Trade receivables consist of amounts due from customers with details as follows:
2018 2017
Related parties (Note 26) 22,672,705,218 18,712,025,348
Third parties:
Contractors and project owners 113,592,098,712 87,880,026,538
Distributors 10,696,110,233 12,645,516,166
Transportation receivable 796,301,160 740,329,636
Total 125,084,510,105 101,265,872,340
Less allowance for impairment (12,667,451,362 ) (10,785,778,913 )
Third parties
Rupiah 125,084,510,105 97,575,872,340
US Dollar - 3,690,000,000
Allowance for impairment (12,667,451,362 ) (10,785,778,913 )
Net 112,417,058,743 90,480,093,427
The aging analysis of the trade receivables based on invoice date are as follows:
2018 2017
Related parties
Current 10,734,648,423 13,990,202,992
Past due
1 - 30 days 3,472,812,215 148,467,189
31 - 60 days 192,338,454 401,549,289
61 - 90 days 379,568,682 576,406,264
Over 90 days 7,893,337,444 3,595,399,614
Third parties
Current 19,159,239,289 16,655,287,833
Past due
1 - 30 days 13,552,877,390 11,008,910,943
31 - 60 days 11,912,555,354 2,404,176,664
61 - 90 days 6,517,892,532 4,304,625,098
Over 90 days 73,941,945,540 66,892,871,802
Total 125,084,510,105 101,265,872,340
25
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting period is the carrying value of
each class of receivable mentioned above. The Company and Subsidiary do not hold any
collateral as security.
Based on the review of the status of the individual receivables at the end of the year, the
management believes that the allowance for impairment is adequate to cover possible losses
from non - collection of receivables.
7. PREPAID EXPENSES
Prepaid expenses consist of:
2018 2017
8. INVENTORIES
Inventories consist of:
2018 2017
Inventories are covered with insurance against losses from fire and other risks under blanket
policies for Rp 172,500,000,000 and Rp 176,250,000,000 in 2018 and 2017, respectively which
in management‟s opinion is adequate to cover possible losses start from fire and other risks.
26
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
8. INVENTORIES (lanjutan)
Based on the review of the condition of the inventories at the end of the year, management
believes that the inventories are realizable at the stated amounts and the allowance for
inventories obsolescence is adequate.
9. FIXED ASSETS
The details of fixed assets are as follows:
2018
Beginning Ending
Description Balance Additions Deduction Reclassification Balance
Cost
Land 5,259,002,500 - - - 5,259,002,500
Building and improvements 78,943,796,557 63,323,653 - - 79,007,120,210
Power plant 631,462,000 - - - 631,462,000
Machinery and equipment 72,259,349,062 2,771,060,000 - - 75,030,409,062
Motor vehicles 16,188,671,128 217,004,000 - - 16,405,675,128
Office and factory
equipment 22,597,036,444 192,133,900 - - 22,789,170,344
Accumulated Depreciation
Building and improvements 21,611,786,865 3,636,075,367 - - 25,247,862,232
Power plant 133,384,365 31,573,104 - - 164,957,469
Machinery and equipment 46,350,119,300 6,207,651,502 - - 52,557,770,802
Motor vehicles 13,924,410,825 920,162,238 - - 14,844,573,063
Office and factory
equipment 16,281,622,545 1,448,706,967 - - 17,730,329,512
2017
Beginning Ending
Description Balance Additions Deduction Reclassification Balance
Cost
Land 25,422,829,249 - - (20,163,826,749 ) 5,259,002,500
Building and improvements 78,943,796,557 - - - 78,943,796,557
Power plant 631,462,000 - - - 631,462,000
Machinery and equipment 62,763,702,187 9,495,646,875 - - 72,259,349,062
Motor vehicles 15,671,185,128 1,091,900,000 574,414,000 - 16,188,671,128
Office and factory
equipment 21,991,549,684 605,486,760 - - 22,597,036,444
-
27
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Beginning Ending
Description Balance Additions Deduction Reclassification Balance
Asset in progress
Roads and improvements 1,069,055,886 - - (1,069,055,886 ) -
Accumulated Depreciation
Building and improvements 17,835,987,604 3,775,799,261 - - 21,611,786,865
Power plant 101,811,261 31,573,104 - - 133,384,365
Machinery and equipment 40,266,067,771 6,084,051,529 - - 46,350,119,300
Motor vehicles 13,343,364,643 1,155,460,182 574,414,000 - 13,924,410,825
Office and factory
equipment 14,552,227,829 1,729,394,716 - - 16,281,622,545
,
The details of sales of fixed assets in 2018 and 2017 are follows:
2017
In 2017, the Company‟s land and Subsidiary‟s assets in progress have been reclassified from
fixed assets to investment properties due to changes in management intention over the use of
those assets (Note 10).
The Building Use Rights (“HGB”) for land where the factory in Jakarta is located will expire in
2027. Management believes that ownership of land rights can be extended upon maturity.
28
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Fixed assets, except land, are covered by insurance against losses from fire and other specific
risks with a total coverage of Rp 20,860,000,000 and US$ 6,080,000 in 2018 and
Rp 32,460,000,000 in 2017, with off the management believes is adequate to cover possible
losses from fire and other risks.
Management believes that the carrying values of all fixed assets is fully realizable, and therefore
no asset impairment is required.
2018
Beginning Ending
Description Balance Addition Deduction Reclassification Balance
Cost
Land 52,251,735,719 3,945,232,000 - - 56,196,967,719
Asset in progress
Roads and improvements 3,144,845,706 85,580,200 - - 3,230,425,906
2017
Beginning Ending
Description Balance Addition Deduction Reclassification Balance
Cost
Land - 32,087,908,970 - 20,163,826,749 52,251,735,719
Asset in progress
Roads and improvements - 2,075,789,820 - 1,069,055,886 3,144,845,706
As of December 31, 2018, the management believes there will be no obstacles in completing the
road assets and supporting facilities.
The Company and Subsidiary's management believes that there is no impairment in investment
properties as of December 31, 2018 and 2017.
The Tax Object Sales Value of land is Rp 170,493,301,000 and Rp 151,637,293,000 in 2018 and
2017, respevtively.
29
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
12. TAXATION
a. Taxes payable consist of:
2018 2017
Company
Income taxes:
Article 4 (2) 30,034,434 32,269,882
Article 21 640,867,688 118,215,744
Article 23 11,867,924 32,121,451
Article 29 4,245,965,294 238,705,901
Value Added Tax 1,067,849,027 2,254,570,490
30
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2018 2017
Subsidiary
Income tax
Article 23 373,841,496 326,891,390
2018 2017
Current income tax expense
Current tax during the year 12,225,921,500 10,625,602,500
Underpayment of 2016 income tax - 2,043,357,193
Deferred tax benefits (2,996,970,322 ) (1,776,463,908 )
c. The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated
statements of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable income
of the Company for the years ended December 31, 2018 and 2017 is as follows:
2018 2017
Temporary differences:
Provision for employee benefits 18,806,088,706 12,032,566,499
Provision for impairment 1,881,672,449 -
Depreciation of fixed assets (362,808,290 ) (239,865,607 )
Payments of employee benefits (8,337,071,575 ) (3,854,883,750 )
31
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
c. The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated
statements of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable income
of the Company for the years ended December 31, 2018 and 2017 is as follows: (continued)
2018 2017
Permanent differences:
Non-deductible expenses:
Employee benefits 18,050,118,410 15,011,603,748
Tax expenses 5,778,572,427 4,439,304,724
Repairs and maintenance 994,940,733 781,439,849
Representation and donation 901,520,400 719,308,221
Others 584,853,358 712,444,887
* Represent sale of building construction materials net of expenses which final taxes have been withheld by
customers.
The computation of the income tax expense of the Company are as follows:
2018 2017
32
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
d. The computation of net construction income from sale of building construction material is as
follows:
2018 2017
Cost of sales is determined at 55% of the sale of building construction materials in 2018 and
2017. Allocation of contruction expenses is determined based on ratio between sale of
building construction materials to total net sales of the respective periods which is 8% and
13% in 2018 and 2017, respectively.
e. Deferred taxes
2018
Credited
Credited to other
(charged) comprehensive
January 1, 2016 to profit or loss income December 31, 2018
2017
Credited
Credited to other
(charged) comprehensive
January 1, 2016 to profit or loss income December 31, 2018
Allowance for impairment 2,696,444,730 - - 2,696,444,730
Employee benefits liability 17,713,913,832 1,836,430,310 2,257,516,054 21,807,860,196
Depreciation of fixed assets (185,335,260 ) (59,966,402 ) - (245,301,662 )
Allowance for
inventory obsolescence 133,110,768 - - 133,110,768
33
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
f. The reconciliation between the income tax expense calculated by applying the applicable tax
rate of 25% to the income before income tax in 2018 and 2017, and the income tax expense -
net shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income
for the years ended December 31, 2018 and 2017 are as follows:
2018 2017
The management believes that the deferred tax assets can be fully realizable in the future.
Until the issuance of these financial statements, the Company and Subsidiary have not yet
filed their 2018 Income Tax Return (SPT) to the Tax Office. The computation of the
Company‟s estimated taxable income and Subsidiary‟s estimated fiscal loss in 2017 conform
to the reported amounts in the respective SPT of the Company and Subsidiary.
2018 2017
Honorarium 2,959,800,000 -
Sales commission 1,400,000,000 -
Electricity, water and telephone 210,000,000 210,000,000
Professional fees 130,000,000 110,306,242
Total 4,699,800,000 320,306,242
34
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Advances from customers represent advances received by the Company for the sale of the
following products:
2018 2017
Bank loan represents outstanding balance of the credit facility obtained by PT Singapurwakarta
Jaya, a Subsidiary with details as follows:
2018 2017
This loan has been extended based on Credit with Collateralized Deposit Agreement No. :
MC22.JSD/6814/2018 dated January 11, 2019, which the loan period has been extended until
January 12, 2020.
35
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The details of ownership as of December 31, 2018 and 2017 based on the report from PT Sirca
Datapro Perdana, share administrator, are as follows:
Number of Percentage
Issued Fully of Ownership
Shareholders Paid Shares (%) Amount
Management
Cheng Yong Kim (President Director) 690,000 0.133 69,000,000
Lim Tai Pong (Director) 630,000 0.121 63,000,000
Ir. Krisant Sophiaan (Director) 10,000 0.002 1,000,000
Tjoe Tjoe Peng
(Lawer Supendi) (Director) 5,000 0.001 500,000
Non-Management
Lion Holdings Pte. Ltd., Singapore 150,060,000 28.849 15,006,000,000
Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala Lumpur 150,060,000 28.849 15,006,000,000
Public (below 5% each) 218,705,000 42.046 21,870,500,000
The non-controlling interest as of December 31, 2018 and 2017 in the Subsidiary is Rp 769,920
and (Rp 53,018,793), respectively, are not recognized in the consolidated financial statements as
of December 31, 2018 and 2017, respectively, due to the immateriality of these amounts.
2018 2017
Premium on share capital from
initial public offering 3,450,000,000 3,450,000,000
Difference between market value and
par value upon distribution of share
dividends (3,251,000 shares) in 1996 2,600,800,000 2,600,800,000
Distribution of bonus shares
(3,251,000 shares) in 1996 (3,251,000,000 ) (3,251,000,000 )
Share issuance costs (817,224,900 ) (817,224,900 )
Differences arising from restructuring of entities
under common control (27,944,879 ) (27,944,879 )
36
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The share issuance costs were from the Company‟s First Limited Public Offering of Rights to the
shareholders in 1996.
In 2013, the Company reclassified the difference in transactions between entities under common
control amounting to Rp 27,944,879 in equity and presented it as part of additional paid-in capital
in accordance with the application of the Statement of Financial Accounting Standard No. 38
(Revised 2012) "Business Combinations of Entities Under Common Control".
19. DIVIDENDS
Based on the minutes of the shareholders‟ Annual General Meeting held on June 26, 2018, which
is covered by Notarial Deed No. 34 dated June 26, 2018 of Notary Fathiah Helmi, S.H, the
shareholders approved, among others, the declaration of cash dividends amounting to
Rp 7,802,400,000 or Rp 15 per share from 2017 net income. In the same meeting, the
shareholders appropriated a portion of the Company‟s 2017 net income to general reserve
amounting to Rp 100,000,000.
Based on the minutes of the shareholders‟ Annual General Meeting held on June 6, 2017, which
is covered by Notarial Deed No. 12 dated June 6, 2017 of Notary Fathiah Helmi, S.H, the
shareholders approved, among others, the declaration of cash dividends amounting to
Rp 20,806,400,000 or Rp 40 per share from 2016 net income. In the same meeting, the
stockholders appropriated a portion of the Company‟s 2016 net income to general reserve
amounting to Rp 500,000,000.
The Company‟s sales to customers that exceeded 10% of net sales were sales to PT Bantrunk
Murni Indonesia, a related party, amounting to Rp 91,925,813,206 or 21.67% of net sales in 2018
and Rp 93,050,446,240 or 26.84% of net sales in 2017 (Note 26).
37
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2018 2017
Finished goods
At beginning of the year 96,915,116,979 94,619,298,011
Purchases 286,125,000 -
At end of the year (82,549,470,310 ) (96,915,116,979 )
Cost of goods sold 268,502,935,903 226,264,507,840
* This includes the purchase of complementary goods (equipment) / consumable goods amounting to
Rp 10,533,750,750
The Company‟s purchases from a supplier that exceeded 10% of net purchases are purchases
from PT Krakatau Steel (Persero) Tbk amounting to Rp 45,299,368,939 or 31.19% of net
purchases in 2018 and Rp 53,221,520,675 or 36.64% of net purchases in 2017.
2018 2017
a. Selling expenses
Survey and installation 19,863,221,155 16,539,515,596
Salaries and employee benefits 5,441,887,279 5,344,779,999
Sales commission 8,400,862,200 3,902,406,000
Packing and freight 5,616,095,934 3,626,499,449
Repairs and maintenance 1,247,134,560 1,037,188,679
Depreciation (Note 9) 457,492,399 576,251,966
Advertising and exhibitions 113,963,264 255,108,338
Others 8,613,346,475 1,833,153,982
49,754,003,266 33,114,904,009
38
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2018 2017
b. General and administrative expenses
Salaries and employee benefits 70,133,384,253 58,481,765,588
Depreciation (Note 9) 4,169,827,387 4,565,296,053
Repairs and maintenance 1,989,881,466 1,562,879,697
Provision for impairment (Note 6) 1,881,672,449 -
Land and building taxes 1,546,332,440 1,385,095,956
Postage, telephone and office supplies 1,105,395,321 1,204,862,313
Travel 1,376,682,237 857,474,240
Representation and donation 911,125,400 860,464,221
Rentals 854,004,000 713,930,000
Electricity and water 808,182,365 749,251,878
Insurance 732,011,599 617,122,888
Professional fees 470,447,640 448,555,200
Bank charges 346,439,886 544,348,043
Others 5,406,598,161 4,803,632,251
91,731,984,604 76,794,678,328
The Company recognized an unfund employee benefits liability in accordance with Labor Law No.
13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”).
The estimated liability for employee benefits in 2018 and 2017 were based on the actuarial
valuations performed by PT Sienco Aktuarindo Utama, an independent actuary, based on its
report dated February 26, 2019 for 2018 and February 28, 2018 for 2017 using the following
assumptions:
Discount rate : 8.60% per annum in 2018 and 7.10% per annum in 2018
Wages and salary increase : 9% per annum in 2018 and 2017
Retirement age : 55 years old
Mortality rate : TMI 2012 per annum in 2014 and CSO 1980 per annum in 2011
Method : Projected Unit Credit
39
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2018 2017
2018 2017
c. The movement of estimated liability for employee benefits liability for the years ended
December 31, 2018 and 2017 are as follows:
2018 2017
Beginning balance 87,231,440,780 70,855,655,324
Current service cost 9,948,822,452 6,242,596,569
Interest cost 5,897,466,254 5,789,969,930
Past service cost 2,959,800,000 -
Transfer of liabilities - (831,961,510 )
Benefits paid (8,337,071,575 ) (3,854,883,750 )
Remeasurements:
Effect of changes in financial assumptions (11,751,993,911 ) 9,966,705,064
Effect of experience adjustments (1,036,966,141 ) (936,640,847 )
d. The following table provides the sensitivity from changes in market interest rate, with all other
variables held constant, to estimated liability for employee benefits liability for the year ended
December 31, 2018:
2018
Increase Decrease
1% 1%
40
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The sensitivity analyses are based on a change in an assumption while holding all other
assumptions constant. In practice, this is unlikely to occur, and changes in some of the
assumptions may be correlated. When calculating the sensitivity of the defined benefit
obligation to significant actuarial assumptions the same method (present value of the defined
benefit obligation calculated with the projected unit credit method at the end of the reporting
period) has been applied as when calculating the employee benefits liability recognised within
the statement of financial position.
The methods and types of assumptions used in preparing the sensitivity analysis did not
change compared to the previous period.
The maturity of defined benefits obligations as of December 31, 2018 and 2017 is as follows:
2018 2017
As of December 31, 2018 and 2017, the Company‟s outstanding monetary assets in foreign
currencies are as follows:
2018 2017
Assets
Cash and cash equivalent US$ 6,462,561.57 93,584,354,095 US$ 6,636,551.76 89,912,003,244
Trade receivables US$ - US$ 272,364.92 3,690,000,000
The exchange rates as of March 15, 2019 are Rp 14,310 to USD 1. This was calculated based on
the average buying and selling rates of Bank notes and/or transaction exchange rates last quoted
by Bank Indonesia on that date. If the monetary assets and liabilities in foreign currency as of
December 31, 2018 were translated using the middle rates as of March 15, 2019, the gain on
foreign exchange would decrease by approximately Rp 1,105,098,028.
41
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Trade receivables
PT Bantrunk Murni Indonesia 10,079,471,018 13,417.809,575 1.44% 1.97%
PT Logam Menara Murni 8,692,656,914 5,294,215,773 1.25% 0.78%
PT Logam Agkasa Teknik 3,900,577,286 - 0.56% -
Net sales:
PT Bantrunk Murni Indonesia 91,925,813,206 93,050,446,240 21.67% 26.61%
PT Logam Menara Murni 20,436,187,254 18,728,796,551 4.82% 5.36%
PT Logam Angkasa Teknik 5,222,506,977 598,571,082 1.23% 0.17%
PT Lionmesh Prima Tbk 200,693,625 86,204,375 0.05% 0.02%
Lion Steelworks Sdn Bhd, Malaysia 5,535,000 4,108,725 0.00% 0.00%
Other receivables:
PT Lionmesh Prima Tbk 1,414,924,815 1,414,924,815 0.19% 0.21%
Purchases
PT Logam Angkasa Teknik 445,558,800 - 0.30% -
PT Lionmesh Prima Tbk 194,365,230 273,387,800 0.13% 0.19%
PT Bantruk Murni Indonesia 107,266,625 104,088,750 0.07% 0.07%
PT Logam Menara Murni 7,185,750 64,371,076 0.00% 0.05%
Rental income
PT Lion Superior Electrodes 340,200,000 340,200,000 0.08% 0.10%
PT Bantruk Murni Indonesia 27,000,000 27,000,000 0.01% 0.01%
PT Logam Menara Murni - 91,125,000 - 0.03%
Rental expense
PT Lionmesh Prima Tbk 854,004,000 448,350,000 0.61% 0.41%
The above transactions are based on terms agreed by both parties, where such terms may not be
the same as those transactions conducted with unrelated parties.
Other receivable from to PT Lionmesh Prima Tbk is related to employee benefits of transferred
employees.
The total amount of compensation received by the Commissioners and Directors are
Rp 8,101,813,200 and Rp 7,653,380,584 in 2018 and 2017, respectively.
42
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Office Building
Equipment Materials Others Consolidation
(in million (in million (in million (in million
Rupiah) Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Net Sales
External sales 246,374 177,754 - 424,128
Expenses
Cost of goods sold (268,503 )
Operating expenses (141,486 )
14,139
Other information
Segment assets 696,193
Segment liabilities 221,022
Acquisition of fixed assets 3,243,522
Depreciation expense (12,244 )
43
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Office Building
Equipment Materials Others Consolidation
(in million (in million (in million (in million
Rupiah) Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Sales
External sales 203,134 146,557 - 349,691
Expenses
Cost of goods sold (226,264 )
Operating expenses (109,909 )
Other information
Segment assets 681,938
Segment liabilities 229,630
Acquisition of fixed assets 11.193.034
Depreciation expense (12,776 )
The Company and Subsidiary have a risk management policy and have established a process to
monitor and control the risks inherent in the business and activities. Risk management policies
and processes focus on the unpredictability of markets and seeks to minimize potential adverse
effects of financial performance of the Company and Subsidiary.
The Company and Subsidiary are exposed to the following risks from the use of financial
instruments:
1. Credit Risk
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a customer
contract, leading to a financial loss. The Company and Subsidiary are exposed to credit risk
from its operating activities and financing activities, including deposits with banks and other
financial instruments. Credit risk arisen mainly from trade receivables from customers from the
sale of products.
44
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The following table provides information regarding the maximum credit risk exposure of the
Company and Subsidiary as of December 31, 2018 and 2017:
2018 2017
The following table provides the credit quality and age analysis of the Company and
Subsidiary‟s financial assets according to the Company and Subsidiary‟s credit ratings of
debtors as of December 31, 2018 and 2017:
2018
2017
The credit quality of financial instruments is managed by the Company and Subsidiary using
internal credit ratings. Financial instruments classified under “neither past due nor impaired”
includes high grade credit quality instruments because there was few or no history of default
on the agreed terms based. “Past due but not impaired” are items with history of frequent
default nevertheless the amount due are still collectible. Lastly, “past due and impaired” are
those that are long outstanding and has been provided with allowance for impairment loss on
receivables.
45
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2. Market Risk
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will
fluctuate because of changes in market prices. The Company and Subsidiary are exposed to
market risks, in particular, interest rate risk and foreign currency exchange risk.
Foreign currency exchange risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial
instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and
Subsidiary‟s exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to
operating activities.
The Company and Subsidiary‟s exposure to exchange rate fluctuations comes from the
exchange rate between Rupiah and US Dollar. The significant portion of the foreign exchange
risk is contributed by the US Dollar.
The Company and Subsidiary closely monitor the foreign exchange rate fluctuation and
market expectation so they can take necessary actions benefited most to the Company and
Subsidiary in due time. The management currently does not consider the necessity to enter
into any currency forward/swaps.
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in the US
Dollar and Chinese Yuan exchange rates against Rupiah, with all other variables held
constant, to the Company and Subsidiary‟s income before tax for the years ended
December 31, 2018:
Increase Effect on
(Decrease) income
In Rp Rate before tax
December 31, 2018
US$ 4% 3,743,374,164
-4% (3,743,374,164 )
The Company and Subsidiary‟s significant monetary assets denominated in foreign currencies
as of December 31, 2018 and 2017 was presented in the Note 25.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will
fluctuate because of changes in market interest rates. The exposure to the risk of changes in
market interest rates relates primarily to the Subsidiary‟s short-term debt obligations with
floating interest rates.
46
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
sensitivity to a reasonably possible change in interest rates on the floating interest loans, with
all other variables held constant, to the income before tax for the years ended December 31,
2018:
Increase Effect on
(decrease) income
in Rp rate Before tax
December 31, 2018 1% 350,000,000
-1% (350,000,000 )
3. Liquidity Risk
Liquidity risk is the risk that the Company and Subsidiary are unable to meet its obligations
when they fall due. The management evaluates and monitors cash - in flows and cash - out
flows to ensure the availability of fund to settle the due obligation. In general, fund needed to
settle the current and long - term liabilities is obtained from sales activities to customers.
All of the Company and subsidiary's financial liabilities are due within one year from the end of
the reporting period, with details as follows:
2018 2017
The Company manages capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in
economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the
dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes
were made in the objectives, policies or processes for the years ended December 31, 2018
and 2017.
47
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The composition of equity as of December 31, 2018 and 2017, consist of:
2018 2017
The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair values of the Company
and Subsidiary‟s financial instruments that are carried in the financial statements:
2018 2017
FINANCIAL ASSETS
Loans and receivables
Cash and cash equivalents 151,270,510,307 151,270,510,307 153,660,008,953 153,660,008,953
Time deposits 66,848,420,026 66,848,420,026 64,548,909,620 64,548,909,620
Trade receivables
Related parties 22,672,705,218 22,672,705,218 18,712,025,348 18,712,025,348
Third parties 112,417,058,743 112,417,058,743 90,480,093,427 90,480,093,427
Employee receivables 2,863,155,000 2,863,155,000 2,976,150,000 2,976,150,000
Other receivables - related party 1,414,924,815 1,414,924,815 1,414,924,815 1,414,924,815
FINANCIAL LIABILITIES
Financial liabilities measured
at amortised cost
Bank loan 35,000,000,000 35,000,000,000 35,000,000,000 35,000,000,000
Trade payables
Third parties 18,439,592,429 18,439,592,429 24,718,005,141 24,718,005,141
Accrued expenses 4,699,800,000 4,699,800,000 320,306,242 320,306,242
Dividends payable 2,022,428,175 2,022,428,175 2,217,532,925 2,217,532,925
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
The fair value of all financial assets and liabilities, except other receivable - related party
approximate their carrying amounts largely due to short-term maturities of these instruments.
The fair value of other receivable - related party is recorded at historical cost because its fair
value cannot be measured reliably.
48
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year
beginning January 1, 2018 that may have certain impact on the consolidated financial statements
are as follows:
The Company and Subsidiary are still assessing the impact of these accounting standards and
interpretations on the Company and Subsidiary‟s consolidated financial statements.
49