Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


PT BEKASI ASRI PEMULA, Tbk dan ENTITAS ANAK
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk dan ENTITAS ANAK

Daftar Isi

Halaman

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN KEUANGAN

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 2

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 3

Laporan Arus Kas Konsolidasian 4

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 5

Lampiran:

Laporan Posisi Keuangan Induk Perusahaan 36

Laporan Laba Rugi Komprehensif Induk Perusahaan 37

Laporan Perubahan Ekuitas Induk Perusahaan 38

Laporan Arus Kas Induk Perusahaan 39


PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010 / 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

1 Januari 2010 /
Catatan 2011 2010 31 Desember 2009

ASET

Aset

Kas dan setara kas 2c,2m,4,28 7.427.938.501 2.840.311.588 4.721.848.772


Piutang usaha 2d,2m,5,28 6.662.412.257 5.942.063.832 5.202.807.402
Piutang pihak berelasi 2e,2m,9,28 31.353.489.640 31.560.396.757 23.808.227.107
Piutang lain-lain 2m,6 7.127.636 3.850.000 2.950.000
Aset real estat 2g,7 93.089.609.637 84.769.510.753 91.040.701.050
Pajak dibayar dimuka 282.535.275 - -
Uang muka 2h,8 8.590.473.936 10.886.832.202 9.378.209.313
Aset tetap – bersih
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 2.370.201.969, Rp 1.962.599.670 2i,10 671.037.841 355.862.657 729.227.069
dan Rp. 1.577.286.241 per 31 Desember 2011,
2010 dan 2009)
JUMLAH ASET 148.084.624.723 136.358.827.789 134.883.970.713

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabilitas

Utang bank 2m,11 23.259.487.896 27.516.348.125 37.859.508.059


Utang usaha 2m,12 4.535.948.318 4.459.066.522 4.056.194.793
Utang pihak berelasi 2e,2m,9 5.811.218.852 850.738.073 123.480.466
Utang lain-lain 15 2.731.469.168 562.797.934 562.797.934
Utang pajak 13a 1.452.407.540 522.164.389 643.438.923
Pendapatan diterima dimuka 2k,14 28.033.988.427 26.715.323.538 23.975.234.611
Utang sewa pembiayaan 2q,17 375.960.522 - -
Biaya yang masih harus dibayar 62.901.874 64.317.488 103.509.522
Liabilitas imbalan pasca kerja 2l,16 1.015.377.690 763.459.369 588.246.481
JUMLAH LIABILITAS 67.278.760.287 61.454.215.438 67.912.410.789

EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik Entitas Induk
Modal saham-Nilai nominal Rp 100 per saham
Modal dasar 200.000.000.000 saham, 65.000.002.000 65.000.002.000 65.000.002.000
ditempatkan dan disetor 650.000.020 saham 19
Tambahan modal disetor 20 6.203.485.634 6.203.485.634 6.203.485.634
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
pengendali (15.197.623.663) (15.197.623.663) (15.197.623.663)

Saldo laba yang belum ditentukan penggunaanya 24.793.493.753 18.892.490.640 10.961.521.752


Sub Jumlah 80.799.357.724 74.898.354.611 66.967.385.723
Kepentingan non pengendali 18 6.506.712 6.257.740 4.174.201
JUMLAH EKUITAS 80.805.864.436 74.904.612.351 66.971.559.924
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 148.084.624.723 136.358.827.789 134.883.970.713

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
1
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

Catatan 2011 2010

PENJUALAN 2j,21 30.644.388.574 54.492.641.149

BEBAN POKOK PENJUALAN 2j,22 14.845.294.568 32.251.899.495


LABA KOTOR 15.799.094.006 22.240.741.654

BEBAN USAHA & PENDAPATAN (BEBAN)


LAIN
Pemasaran 2j,23 (1.816.811.741) (1.334.504.242)
Umum dan administrasi 2j,24 (5.756.579.235) (5.370.047.961)
Pendapatan keuangan 2j 2.758.930.277 2.501.021.083
Beban keuangan 2j (4.419.759.743) (3.935.164.584)
Pendapatan operasional lain 2j,25 1.028.365.525 417.048.192
Jumlah (8.205.854.917) (7.721.647.512)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 7.593.239.089 14.519.094.142

Manfaat /(Beban) Pajak


Pajak Kini 2n,13b (1.691.987.004) (1.836.132.467)
Laba tahun berjalan 5.901.252.085 12.682.961.675
Pendapatan komprehensif lainnya - -
Laba Komprehensif Bersih Tahun Berjalan 5.901.252.085 12.682.961.675

Jumlah laba komprehensif yang didistribusikan


kepada :
Pemilik entitas induk 5.901.003.113 12.680.878.136
Kepentingan non pengendali 18 248.972 2.083.539
Jumlah 5.901.252.085 12.682.961.675

Laba Bersih Per Saham dasar 2p 9.08 19,51

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
2
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk


Modal Saham Selisih Nilai Tambahan Saldo Laba Kepentingan
Ditempatkan Transaksi Modal Yang Belum di Sub Jumlah Non Jumlah
dan Restruksasi Tentukan Pengendali
Disetor Penuh Sipengendali disetor Penggunaannya Ekuitas

Saldo Per 31 Desember 2009 65.000.002.000 (15.197.623.663) 6.203.485.634 10.961.521.752 66.967.385.723 4.174.201 66.971.559.924

Penyesuaian yang timbul dari


penerapan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (“PSAK”)
No.55 (Revisi 2006), “ Instrumen - - - (4.749.909.248) (4.749.909.248) - (4.749.909.248)
Keuangan : Pengakuan &
Pengukuran”

Kepentingan non sepengendali


- - - - - 2.083.539 2.083.539

Laba bersih - - - 12.680.878.136 12.680.878.136 - 12.680.878.136

Saldo Per 31 Desember 2010 65.000.002.000 (15.197.623.663) 6.203.485.634 18.892.490.640 74.898.354.611 6.257.740 74.904.612.351

Kepentingan non sepengendali


- - - - - 248.972 248.972

Laba bersih - - - 5.901.003.113 5.901.003.113 - 5.901.003.113

Saldo Per 31 Desember 2011 65.000.002.000 (15.197.623.663) 6.203.485.634 24.793.493.753 80.799.357.724 6.506.712 80.805.864.436

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
3
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2011 2010

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan dari pelanggan 31.242.705.037 53.753.384.719
Pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga (22.942.953.361) (35.392.856.138)
Pembayaran kepada karyawan (2.223.131.862) (2.016.401.238)
Pembayaran bunga bersih (4.419.759.743) (3.647.884.584)
Pembayaran pajak (1.044.279.128) (121.274.534)
Pembayaran lainnya - bersih 3.787.295.803 2.923.515.568
Arus Kas bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 4.399.876.746 15.498.483.793

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Perolehan aset tetap (722.777.500) (11.949.000)
Arus Kas bersih (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi (722.777.500) (11.949.000)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penambahan modal saham dan modal disetor -
Pembayaran (penerimaan) utang bank (4.256.860.229) (10.343.159.934)
Pembayaran dari pihak pihak berelasi 5.167.387.896 (7.024.912.043)
Arus Kas bersih (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 910.527.667 (17.368.071.977)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH


KAS DAN SETARA KAS 4.587.626.913 (1.881.537.184)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 2.840.311.588 4.721.848.772


KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 7.427.938.501 2.840.311.588

AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI


ARUS KAS

Kepentingan non sepengendali 248.972 2.083.539


Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali - -
Proforma ekuitas yang timbul dari transaksi restrukturisasi
Entitas sepengendali - -

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
4
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Bekasi Asri Pemula (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Pendirian no. 909 tanggal 20 Oktober
1993 dibuat di hadapan Ny. Hj. Nazli Alida Lubis, S.H. notaris di Bekasi. Akta Pendirian telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-4547.HT.01.01.Th.94
tanggal 11 Maret 1994 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia no. 54 tanggal 8 Juli 1994,
Tambahan No. 4097/1994. Pada tanggal 28 Pebruari 2007 diadakan Risalah Rapat mengenai peningkatan
modal dasar saham dan modal ditempatkan berdasarkan akta no. 30 yang dibuat di hadapan Drs. Wijanto
Suwongso, S.H., notaris di Jakarta dengan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia tanggal 5 April 2007 No. W7-03629 HT.01.04-TH.2007. Dalam rangka penawaran
umum perdana kepada masyarakat, Anggaran Dasar Perusahaan diubah seluruhnya dengan akta no. 160
tanggal 29 Oktober 2007 yang dibuat di hadapan Drs. Buntario Tigris, S.H,S.E,M.H, notaris di Jakarta. Akta
tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
tanggal 1 Nopember 2007 dengan No. C-01935 HT.01.04-TH.2007. Anggaran Dasar Perusahaan
mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar
Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan
Peraturan Bapepam LK nomor IX.J.I dengan akta no. 49 tanggal 16 Juli 2008 yang dibuat di hadapan Drs.
Wijayanto Suwongso, SH, notaris di Jakarta.
Perusahaan telah memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dan LK dengan Surat No. S-
6498/BL/2007 tanggal 19 Desember 2007 untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada
masyarakat sebanyak 150.000.000 lembar saham biasa. Pada tanggal 14 Januari 2008 seluruh saham
sejumlah 650.000.000 telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang
real estat, perdagangan, pembangunan, industri, percetakan, agrobisnis, pertambangan dan jasa angkutan.
Perusahaan mulai melakukan kegiatan komersial sejak tahun 2004 dan kegiatan usaha yang dilakukan
perusahaan sampai dengan saat ini adalah real estat.
Perusahaan dan Entitas anak memiliki dan mengelola proyek perumahan yang berlokasi di Serpong dan
Bekasi, yaitu Bumi Serpong Residence di daerah Pamulang (Entitas anak PT Puriayu Lestari), Taman
Alamanda (Induk Perusahaan PT Bekasi Asri Pemula) dan Alamanda Regency (Entitas anak PT Karya
Graha Cemerlang) di daerah Bekasi Timur .
Perusahaan dan Entitas anak berdomisili di Jakarta dengan kantor pusatnya beralamat di Gedung Tomang
Tol Lt. 2, Jalan Arjuna Nomor 1, Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat.

b. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit dan Karyawan


Susunan anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan per 31 Desember 2011 berdasarkan Pernyataan
Keputusan Rapat oleh Notaris Drs. Misahardi, S.H. No. 4 tanggal 3 Juni 2011 dan telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-23405 tanggal 25 Juli 2011
tentang perubahan susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi adalah sebagai berikut::
Komisaris Direktur
Komisaris Utama : Ir. Andry Soetarto Direktur utama : Ir. Suwito
Komisaris : Djaja Hendrawan MBA Direktur : Salomon
Komisaris Independen : Warinton Simanjuntak Direktur Tidak Terafiliasi : Ardiyanto, Jo
SE, SH

Ketua Komite Audit : Warinton Simanjuntak


Anggota : Petrus Bambang Priyatno
Anggota : J. Inawati MBA

Gaji dan kompensasi kesejahteraan lainnya untuk komisaris dan direksi Perusahaan berjumlah
Rp 878.350.000 dan Rp 677.950.000 masing-masing untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011 dan
2010.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai karyawan tetap
masing-masing sekitar 40 orang dan 29 orang.

5
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

1. UMUM - Lanjutan
c. Entitas anak
Kepemilikan Tahun Operasi 2011 2010
Nama Kegiatan Usaha Utama Tahun 2010 Komersial Jumlah Aset Jumlah Aset
PT Karya Graha
Cemerlang Real Estat
Di Bekasi Timur (Alamanda Regency) 99,980% 2003 75.336.107.586 71.716.886.334

PT Puri Ayu Lestari Real Estat


Di Pamulang (Bumi Serpong
Tangerang Residence) 99,996% 1991 36.403.186.874 35.325.134.439

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan


Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, meliputi Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan
No. VIII.G.7. tentang “Pedoman Penyajian laporan Keuangan“, Lampiran Keputusan Ketua badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13
Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-554/BL/2010
tanggal 30 Desember 2010, dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan
Pengungkapan laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real Estat, yang telah dipertegas
dengan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan
terkait daibawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1
Januari 2011.
Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan“ yang
telah diterapkan sejak 1 januari 2011.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali
beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akuntansi masing masing akun tersebut, Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual,
kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan
mengelompokan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.

b. Prinsip Konsolidasi
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009),
“Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri“, kecuali untuk beberapa hal sebagai
berikut diterapkan secara prospektif, antara lain : (i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun
kepentingan non-pengendali bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii)
perubahan dalam bagian kepemilikan entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv)
hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; (v) konsolidasi atas entitas anak yang dibatasi
dalam jangka waktu yang panjang.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar entitas yang signifikan telah dieliminasi..
Entitas anak dikonsolidasikannsecara penuh sejak tanggal akusisi, yaitu tanggal perusahaan memperoleh
pengendalian, sampai dengan tanggal perusahaan kehilangan pengendalian, pengendalian dianggap ada
ketika perusahaan secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setetngah kekuasaan
suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut
tidak diikuiti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika perusahaan
memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas.

6
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI – Lanjutan

c. Kas dan Setara Kas


Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank.

d. Piutang Usaha
Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih, yang
diestimasi berdasarkan penelaahan terhadap status saldo piutang pada akhir periode. Piutang dihapuskan
pada dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak dapat tertagih. Karena sebagian besar piutang
berasal dari Kredit Kepemilikan Rumah PT Bank Tabungan Negara (97%), manajemen berkeyakinan
bahwa seluruh piutang dapat tertagih, sehingga tidak dilakukan penyisihan piutang tak tertagih.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Pihak berelasi


Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 7 (revisi 2010) “Pengungkapan pihak-pihak Berelasi”
PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi. Penerapan
PSAK yang direvisi tersebut tidak membahas pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tersebut
dalam laporan keuangan.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan perusahaan, jika:
1. Langsung atau tidak langsung yang melakukan satu atau lebih perantara suatu pihak :
a) Mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan
perusahaan
b) Memiliki kepentingan dalam perusahaan yang menimbulkan pengaruh signifikan atas perusahaan
c) Memiliki pengendalian bersama atas perusahaan
2. Suatu pihak adalah entitas asosiasi grup
3. Suatu pihak adalah ventura bersama dimana perusahaan sebagai venturer
4. Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci perusahaan
5. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan pada butir (1) atau (4)
6. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh
atau dimana transaksi signifikan dimiliki oleh langsung maupun tidak langsung, individu seperti
diuraikan dalam butir (4) atau (5)
7. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja perusahaan atau entitas
yang terkait dengan perusahaan.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana syarat tersebut
mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

f. Investasi pada Perusahaan Asosiasi


Investasi saham dengan kepemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung,
dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan
asosiasi sejak perolehan sebesar persentase kepemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima
(metode ekuitas). Bila terjadi penurunan nilai investasi yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya
dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan
kerugiannya dibebankan pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi.

Berdasarkan metode ekuitas, jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama atau melebihi nilai
tercatat dari investasi, maka investasi dilaporkan nihil. Kerugian selanjutnya dicatat oleh investor apabila
telah timbul liabilitas atau investor melakukan pembayaran liabilitas perusahaan asosiasi yang dijaminnya.
Jika perusahaan asosiasi selanjutnya laba, investor akan mengakui penghasilan apabila setelah bagiannya atas
laba, investor akan mengakui penghasilan apabila setelah bagiannya atas laba menyamai bagiannya atas
kerugian bersih yang belum diakui.

7
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

g. Aset Real Estat


Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum
dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung, kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya tidak
langsung lainnya yang dapat diatribusikan pada pengembangan aset real estat.
Beban bunga dan selisih kurs sehubungan dengan pinjaman yang diterima untuk membiayai perolehan dan
pengembangan tanah dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan tanah. Kapitalisasi dihentikan pada
saat proses pengembangan proyek selesai.
Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak
dijual lainnya, dialokasikan ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual. Perusahaan menyediakan
40% dari lahan untuk sarana dan prasarana termasuk fasilitas umum dan sosial. Alokasi biaya ini ke dalam
harga pokok adalah 20%, 25% dan 55% masing-masing untuk tipe rumah 21/66, 25/66 dan 31/96.
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah
ditambah biaya pinjaman, dan akumulasi biayanya akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan
pada saat pematangan tanah akan dimulai.
Proyek dalam peyelesaian merupakan pembangunan rumah yang sedang dikembangkan. Akumulasi biaya
perolehan proyek dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing proyek yang bersangkutan pada
saat pembangunan proyek tersebut telah selesai dan siap untuk digunakan.
Untuk persediaan berupa rumah, biayanya terdiri dari biaya perolehan tanah, biaya pembangunan konstruksi
dan untuk pembangunan rumah biaya pinjaman tidak dikapitalisasi kedalam rumah yang dijual karena
pembuatan rumah sampai dengan siap dijual waktunya dibawah 12 bulan. Sehingga biaya pinjaman diakui
sebagai beban pada periode terjadinya (PSAK 26 – Revisi 1997 tentang Biaya Pinjaman).

h. Uang Muka
Uang muka dinyatakan sebesar nilai perolehan, merupakan pembayaran untuk pengurusan sertifikat jual beli
yang akan ditagih kemudian kepada konsumen.

i. Aset Tetap
Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No.16
(1994) aset tetap dan aset lain-lain dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan” berdasarkan PSAK
No.16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation
model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk
menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi
ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Kendaraan 4-8
Peralatan kantor dan proyek 4

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada Laporan Laba Rugi pada saat terjadinya; pengeluaran
yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang
dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset
tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut
dibukukan pada Laporan Laba Rugi pada periode yang bersangkutan Perusahaan tidak melakukan
penilaian atas kemungkinan penurunan nilai aset karena aset utama perusahaan ialah berupa tanah yang
dinilai tidak akan turun nilainya karena alokasinya yang cukup strategis.
Berdasarkan PSAK No.48 “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah atas kemungkinan penurunan nilai
aset ke jumlah yang dapat diperoleh kembali yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang
mengidentifikasi nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.

8
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban


Pendapatan dari penjualan tanah kavling tanpa bangunan, diakui dengan menggunakan metode akrual
penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi :
- Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah
tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli
- Harga jual akan tertagih
- Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan
diperoleh pembeli
- Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berliabilitas lagi untuk menyelesaikan
tanah kavling yang dijual, seperti liabilitas untuk mematangkan tanah kavling atau liabilitas untuk
membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi liabilitas penjual, sesuai
dengan pengikatan jual –beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan dan
- Hanya tanah kavling saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan
atas tanah kavling tersebut.
- Pendapatan dari penjualan bangunan rumah beserta tanah kavlingnya, diakui dengan menggunakan
metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini
terpenuhi :
- Proses penjualan telah selesai
- Harga jual akan tertagih
- Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain
yang akan diperoleh pembeli
- Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui
suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berliabilitas atau
terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
Apabila kriteria pengakuan pendapatan dari penjualan dengan metode akrual penuh tidak terpenuhi, maka
pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode deposit.
Pendapatan dan beban termasuk pendapatan dan beban lain-lain diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah pengeluaran-
pengeluaran lain untuk pengembangan tanah yaitu : biaya yang secara langsung berhubungan atau dapat
diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat termasuk biaya pinjaman. Biaya-biaya tersebut
dialokasikan berdasarkan jumlah rumah yang sudah terjual.

k. Pendapatan Diterima di Muka


Dinyatakan dengan nilai perolehan, merupakan semua penerimaan uang yang berasal dari konsumen bila
seluruh syarat penjualan dengan menggunakan metode akrual penuh belum dipenuhi.

l. Imbalan Pasca Kerja


Perusahaan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) "Imbalan Kerja" yang berlaku efektif
untuk laporan keuangan yang dimulai tanggal 1 Juli 2004 dengan penerapan secara retrospektif. Berdasarkan
PSAK No. 24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja berdasarkan UU No. 13 berdasarkan perhitungan aktuaris
independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui
sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum
diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai
kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian
ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja dari karyawan. Lebih lanjut, biaya
jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan liabilitas imbalan dari program yang ada
harus diamortisasi sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.

9
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

m. Instrumen Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2010. Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006). “Instrumen Keuangan
: Penyajian dan Pelaporan”, dan PSAK No 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan
Pengukuran”.
PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi
yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur
prinsip – prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak
pembelian dan penjualan item non – keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan
karakterisitik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi
lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
Efek kumulatif dari penerapan secara prospektif PSAK yang direvisi tersebut adalah sebesar yang telah
dicatat pada saldo laba pada tanggal 1 Januari 2010.

Aset Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang,
investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menetapkan
klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan
evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang
tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.

Pengukuran Setelah Pengukuran Awal


Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak dimiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi
2006) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi ketika pinjaman yang
diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses
amortisasi.
Aset keuangan perusahaan mencakup kas dan setara kas serta piutang.
Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006).
Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa perusahaan tidak akan
dapat menagih utang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat identifikasi. Rincian lebih lanjut
tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam catatan di bawah ini.
Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset
keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa terjadi bila :

I. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau.
II. Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau
menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang
signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial
mentransfer seluruh resiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara
substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas keuangan tersebut.

10
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

m. Instrumen Keuangan - Lanjutan


Penghentian Pengakuan - Lanjutan
Apabila perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau
mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial
seluruh risiko dan manfaat secara aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset
keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh perusahaan sebesar keterlibatan
berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Keterlibatan berkelanjutan berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer, diukur sebesar jumlah
terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin
harus dibayar kembali oleh perusahaan.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat
dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap
liabilitas baru yang harus ditanggung ; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui
secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.

Penurunan Nilai
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset
keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang
obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa estimasi arus kas masa depan atas
aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami
kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat
kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya
dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas
estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi
dengan wanprestasi.

Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diestimasi


Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, perusahaan
pertama kali menentukan secara individual apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas
aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual.
Jika perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka perusahaan
memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang dimiliki karakteristik risiko kredit yang
sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai
secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam
penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur
sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk
kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi jumlah
kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi.
Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut, berdasarkan tingkat suku
bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait
dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh
agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada perusahaan.

11
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

m. Instrumen Keuangan - Lanjutan


Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diestimasi - Lanjutan
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau
berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan
nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun
penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya
perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan.
Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.
Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari
aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variable, maka tingkat diskonto
yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

Liabilitas Keuangan
Pengakuan Awal dan Pengukuran
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau utang dan pinjaman. Pada tanggal
laporan posisi keuangan, perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai
utang dan pinjaman. Perusahaan menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Liabilitas keuangan perusahaan mencakup utang usaha dan utang lain – lain, dan utang dan pinjaman.
a) Utang dan Pinjaman Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan
biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”). Pada tanggal
laporan posisi keuangan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok
pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba atau
rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode
SBE.
Amortisasi biaya dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan
dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat
sebagai bagian dari “Beban bunga dan Keuangan Lainnya” dalam laporan laba rugi.

b) Utang Usaha dan Utang Lain – lain


Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain – lain dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah kosong),
yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama
atas persyaratan yang secara substantial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara
substantial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian
pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat
masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba-rugi.

Saling Hapus Instrumen Keuangan


Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapuskan dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi
keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat
dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intense untuk menyelesaikan secara bersih,
atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

12
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

m. Instrumen Keuangan - Lanjutan


Liabilitas Keuangan - Lanjutan
Nilai Wajar Instrumen
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan
ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada akhir periode pelaporan, tanpa
pengurangan untuk biaya transaksi.

Untuk instrumen keuangan yang tidak diiperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian yang diizinkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dengan mengacu
pada transaksi wajar (arm’s length transaction); yang serupa; analisa arus kas yang didiskontokan atau model
penilaian lainnya.

Penghentian Pengakuan
Sebuah liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak
tersebut dihentikan, atau dibatalkan atau kadaluarsa.

n. Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan Final
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final
tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan
yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Dilain pihak, baik pendapatan
maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak
terdapat perbedaaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.
Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar
pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan
jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini
pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar di muka dan pajak yang masih harus dibayar.

o. Informasi Segmen
Bentuk primer informasi segmen Perusahaan disajikan menurut pengelompokan (segmen) usaha. Segmen
usaha adalah komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda
dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Sedangkan bentuk sekunder informasi segmen disajikan menurut segmen geografis. Segmen geografis
adalah komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah)
ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan
pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Perusahaan dan Entitas anak
bergerak di segmen yang sama yaitu real estat.

p. Laba Bersih per Saham


Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang
saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang per 31 Desember 2011 dan
2010 adalah 650.000.020 lembar saham.

13
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

q. Sewa
Perusahaan menerapkan PSAK No.30 (Revisi 2007), “sewa” yang menggantikan PSAK No.30. Sewa yang
mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada
penyewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi
sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih
rendah. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian
yang merupakan pelunasaan liabilitas sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas
saldo liabilitas. Beban sewa dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan dengan dasar sewa pembiayaan
dicatat pada akun aset tetap dan didepresiasi sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode
masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa penyewa akan
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial
seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset dikapitalisasi sebagai sewa operasi.
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis
lurus (straight-line basis).
r. Penggunaan Estimasi oleh Manajemen
Penyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia mengharuskan pihak manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi angka yang
dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah
pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

3. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) DAN


INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (ISAK)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan


Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Publik Indonesia yang relevan dengan operasinya dan
efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar-
standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi
Perusahaan yang mempengaruhi laporan keuangan dan pengungkapan laporan keuangan untuk periode
berjalan atau tahun sebelumnya.
Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Publik Indonesia yang relevan dengan operasinya dan
efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar-
standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi
Perusahaan yang mempengaruhi laporan keuangan dan pengungkapan laporan keuangan untuk periode
berjalan atau tahun sebelumnya.

PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan


Standar revisi ini telah mengatur perubahan dalam terminologi, format dan isi laporan keuangan, termasuk
judul laporan keuangan yang telah direvisi.
PSAK 1 (revisi 2009) ini diterapkan secara retrospektif. Namun, standar yang direvisi ini tidak
mempengaruhi hasil usaha yang dilaporkan atau posisi keuangan Perusahaan.

PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi


Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi,
transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara
entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka.
Perusahaan telah mengevaluasi hubungan pihak-pihak berelasi dan mengungkapkan sesuai dengan standar
revisi ini.

14
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

3. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) DAN


INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (ISAK) - Lanjutan

b. PSAK dan ISAK revisi yang berlaku efektif pada periode berjalan, namun tidak berdampak
material atau tidak relevan terhadap Perusahaan
• PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas
• PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
• PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi
• PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
• PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
• PSAK 15 (revisi 2009), Investasi Pada Entitas Asosiasi
• PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tidak Berwujud
• PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis
• PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan
• PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
• PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset
• PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
• PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.
• ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
• ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa.
• ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
• ISAK 11, Distribusi Aset Non Kas Kepada Pemilik
• ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas
• ISAK 17 (2010), Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

c. Standar dan Interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan pada periode berjalan yang
berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai atau setelah 1 Januari 2012 :
• PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
• PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Punakarya
• PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja
• PSAK 46 (revisi 2010), Akuntansi Pajak Penghasilan
• PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
• PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan
• ISAK 13 (2010), Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
• ISAK 20, Pajak Penghasilan-Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham
• ISAK 15, PSAK 24 Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya

15
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

4. KAS DAN SETARA KAS


2011 2010
Kas 16.968.000 16.968.000

Bank
PT Bank Tabungan Negara (Persero) 508.025.020 107.738.052
PT Bank Central Asia, Tbk 890.514.393 280.764.188
PT Bank Mutiara, Tbk (d/h PT Bank Century, Tbk) 4.178.693 2.176.983.502
PT Bank Negara Indonesia (Persero) 4.974.555 -
PT CIMB Niaga, Tbk (d/h PT Bank Lippo, Tbk) 2.599.913 256.999.919
PT Bank DKI 677.927 857.927

Deposito
Bank Jawa Barat 6.000.000.000 -
Jumlah 7.427.938.501 2.840.311.588

5. PIUTANG USAHA
2011 2010
Dalam penyelesaian 2.328.884.499 2.624.506.104
Konsumen - 137.037.530
Kredit pemilikan rumah 4.333.527.758 3.180.520.198
Jumlah 6.662.412.257 5.942.063.832

Kredit Kepemilikan Rumah adalah piutang kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) atas KPR yang belum
diterima. Piutang usaha tidak dijaminkan dan perusahaan tidak mencadangkan penyisihan piutang ragu-ragu atas
piutang usaha pihak ketiga. Manajemen perusahaan berpendapat semua piutang usaha tersebut dapat ditagih.
Analisa umur piutang usaha adalah :
2011 2010
Umur 1 – 3 bulan 387.048.067 137.037.530
Umur 4 – 6 bulan 3.946.479.691 3.180.520.198
Umur 6 – 12 bulan 2.328.884.499 2.624.506.104
Jumlah 6.662.412.257 5.942.063.832

6. PIUTANG LAIN-LAIN
2011 2010

Karyawan 7.127.636 3.850.000


Jumlah 7.127.636 3.850.000

16
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

7. ASET REAL ESTAT


2011 2010

Tanah tersedia untuk dijual:


Taman Alamanda - Bekasi Timur 17.861.250.034 26.966.333.479
Alamanda Regency - Bekasi Timur 22.737.767.812 25.355.167.897
Bumi Serpong Residence – Pamulang 9.586.714.340 11.137.900.300

Tanah belum dan sedang dikembangkan :


Proyek dalam penyelesaian 24.155.021.292 2.345.988.831
Biaya sarana dan prasarana 18.748.856.159 18.964.120.246
Jumlah 93.089.609.637 84.769.510.753

Tanah tersedia untuk dijual merupakan tanah kavling siap bangun, yang berada di lokasi:
- Sisa lahan Alamanda Regency seluas 14,72 Ha dan 18,17 Ha dari luas tanah 32,59 Ha pada tahun 2011 dan
2010 bersertifikat HGB atas nama PT Karya Graha Cemerlang.
- Sisa lahan Taman Alamanda seluas 4,94 Ha bersertifikat HGB atas nama PT Bekasi Asri Pemula, Tbk. dari
49,4 Ha.
- Sisa lahan Bumi Serpong Residence seluas 2,75 Ha dan 4,36 Ha dari luas tanah 7,02 Ha pada tahun 2011
dan 2010 bersertifikat HGB atas nama PT Puriayu Lestari.
Proyek dalam penyelesaian merupakan bahan-bahan yang tersedia di lapangan atau yang telah terpasang dan
upah yang telah dikeluarkan untuk pembangunan rumah yang sedang dikerjakan, yang direncanakan akan
diselesaikan dalam waktu 3-4 bulan.
Biaya sarana dan prasarana merupakan biaya pembuatan sarana dan prasarana yang sedang dikembangkan,
berupa jalan, saluran air, dan penerangan.
Tanah tersebut dijaminkan untuk utang Bank PT Bank Tabungan Negara (Persero) yaitu tanah di Bumi Serpong
Residence seluas 118.806 m2 dan Taman Alamanda seluas 471.850 m2 dan pada PT Bank Mutiara, Tbk d/h PT
Bank Century, Tbk untuk Alamanda Regency seluas 406.304 m2.
Proyek dalam penyelesaian dan sarana prasarana tidak diasuransikan terhadap segala resiko.
Manajemen Perusahaan dan Entitas anak berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset real estat
sehingga tidak perlu diadakan penyisihan terhadap penurunan nilai persediaan aset real estate.
Rincian dari Aset Real Estat :
PT Bekasi Asri Pemula, Tbk - Taman Alamanda - Bekasi Timur
2011 2010

Tanah:
Persediaan awal 26.966.333.479 27.880.218.543
Biaya pematangan (8.429.984.333) 24.540.000
Tersedia 18.536.349.146 27.904.758.543
Beban pokok penjualan (675.099.112) (938.425.064)

Persediaan akhir 17.861.250.034 26.966.333.479

Sarana dan Prasarana


Persediaan awal 2.331.007.336 2.243.991.129
Biaya pembangunan 2.171.643.873 694.776.229
Tersedia 4.502.651.209 2.938.767.358
Beban pokok penjualan (437.220.048) (607.760.022)

Persediaan akhir 4.065.431.161 2.331.007.336


17
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

7. ASET REAL ESTAT – Lanjutan


2011 2010

Proyek dalam Penyelesaian


Persediaan awal 1.504.138.908 2.277.056.351
Biaya pembangunan 7.164.295.696 711.784.838
Tersedia 8.668.434.604 2.988.841.189
Beban pokok penjualan (1.624.137.077) (1.484.702.281)
Persediaan akhir 7.044.297.527 1.504.138.908
JUMLAH 28.970.978.722 30.801.479.793

Rincian dari Aset Real Estat :


PT Puriayu Lestari - Bumi Serpong Residence - Pamulang
2011 2010

Tanah:
Persediaan awal 11.137.900.300 14.644.310.954
Biaya pematangan (843.674.568) 54.474.682
Tersedia 10.294.225.732 14.698.785.636
Beban pokok penjualan (707.511.392) (3.560.885.336)

Persediaan akhir 9.586.714.340 11.137.900.300

Sarana dan Prasarana


Persediaan awal 6.100.096.718 6.112.174.176
Biaya pembangunan (1.523.295.939) 1.570.723.750
Tersedia 4.576.800.779 7.682.897.926
Beban pokok penjualan (314.506.234) (1.582.801.208)

Persediaan akhir 4.262.294.545 6.100.096.718

Proyek dalam Penyelesaian


Persediaan awal 604.578.837 1.669.393.390
Biaya pembangunan 13.621.930.576 6.544.731.511

Tersedia 14.226.509.413 8.214.124.901


Beban pokok penjualan (1.650.566.966) (7.609.546.064)

Persediaan akhir 12.575.942.447 604.578.837


JUMLAH 26.424.951.332 17.842.575.855

PT Karya Graha Cemerlaang - Alamanda Regency – Bekasi Timur


2011 2010

Tanah:
Persediaan awal 25.355.167.897 27.759.485.989
Biaya pematangan 76.209.848 2.821.236.800

Tersedia 25.431.377.745 30.580.722.789


Beban pokok penjualan (2.693.609.933) (5.225.554.892)

Persediaan akhir 22.737.767.812 25.355.167.897


18
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

7. ASET REAL ESTAT – Lanjutan

Sarana dan Prasarana


Persediaan awal 10.533.016.192 7.999.184.276
Biaya pembangunan 984.548.120 4.660.893.911

Tersedia 11.517.564.312 12.660.078.187


Beban pokok penjualan (1.096.433.859) (2.127.061.995)

Persediaan akhir 10.421.130.453 10.533.016.192

Proyek dalam Penyelesaian


Persediaan awal 237.271.016 454.886.241
Biaya pembangunan 9.943.720.249 8.897.547.406

Tersedia 10.180.991.265 9.352.433.647


Beban pokok penjualan (5.646.209.947) (9.115.162.631)

Persediaan akhir 4.534.781.318 237.271.016


JUMLAH 37.693.679.583 36.125.455.105

8. UANG MUKA
2011 2010

Uang muka 8.590.473.936 10.886.832.202


Jumlah 8.590.473.936 10.886.832.202

Uang muka ini merupakan uang muka atas pengurusan akta jual beli, surat-surat KPR dan listrik.

9. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI


Perusahaan dan Entitas Anak memiliki utang piutang bukan usaha kepada PT Adicipta Griya Sejati dan PT Star
Tjemerlang, dengan perincian sebagai berikut :
Jumlah persentase
Aset/Liabilitas %
2011 2010 2011 2010
Piutang Afiliasi ke PT Adicipta Griyasejati
PT Karya Graha Cemerlang (Entitas anak) - 8.561.987.357 - 6,28
PT Bekasi Asri Pemula (Entitas Induk) 4.087.723.077 3.537.016.012 2,76 2,59

Jumlah 4.087.723.077 12.099.003.369 2,76 8,87

Piutang Afiliasi ke PT Star Tjemerlang


PT Karya Graha Cemerlang (Entitas anak) 23.996.263.674 13.966.944.445 16,22 10,24
PT Puriayu Lestari (Entitas anak) 3.169.502.889 2.910.022.445 2,1 2,13
Jumlah 27.165.766.563 16.876.966.890 18,32 12,38

Piutang Afiliasi ke PT Sinar Indo Jaya


PT Karya Graha Cemerlang (Entitas anak) 100.000.000 100.000.000 0,07 0,07
Jumlah 100.000.000 100.000.000 0,07 0,07

19
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

9. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI - Lanjutan


Perusahaan dan Entitas anak – PT Karya Graha Cemerlang dan PT Puriayu Lestari memiliki piutang bunga
pinjaman kepada PT Star Tjemerlang dengan saldo per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp
0 dan Rp 2.484.426.498
Jumlah persentase
Aset/Liabilitas %
2011 2010 2011 2010
Piutang Bunga ke PT Star Cemerlang
PT Karya Graha Cemerlang (Entitas anak) - 1.947.289.609 - 1,42
PT Puriayu Lestari (Entitas anak) - 537.136.889 - 0,39

Jumlah - 2.484.426.498 - 1,82

Utang Afiliasi ke PT Adicipta Griya Sejati


PT Puri Ayu Lestari (Entitas anak) 976.592.410 750.124.273 1,45 1,22
PT Karya Graha Cemerlang (Entitas anak) 4.734.012.642 - 7,04 -
Utang Afiliasi ke Pemegang Saham - Budi
Kartika 100.613.800 100.613.800 0,15 0,16

Jumlah 5.811.218.852 850.738.073 8,64 1,38

Entitas anak melakukan transaksi utang piutang kepada PT Adicipta Griyasejati dan PT Star Tjemerlang untuk
keperluan dana untuk modal kerja. Sesuai dengan perjanjian utang piutang antara PT Puriayu Lestari dengan PT
Adicipta Griyasejati tanggal 6 Juni 2005, maksimum pinjaman adalah sebesar Rp 55 milyar, PT Karya Graha
Cemerlang dengan PT Adicipta Griyasejati sebesar maksimum Rp 45 milyar dan PT Bekasi Asri Pemula, Tbk
maksimum Rp 30 milyar. Transaksi utang piutang ini sudah ada sebelum PT Bekasi Asri Pemula, Tbk
melakukan penawaran umum bulan Desember 2007. Sementara itu perjanjian utang piutang antara PT Puriayu
Lestari dengan PT Star Tjemerlang tanggal 18 Mei 2009 dengan maksimum Rp 10 milyar dan dikenakan bunga
efektif 16% per tahun. Perjanjian utang piutang antara PT Karya Graha Cemerlang dengan PT Star Tjemerlang
tanggal 1 Juni 2009 dengan maksimum Rp 10 milyar dan dikenakan bunga efektif 16% per tahun.
Piutang dan utang kepada pihak yang mempunyai pihak berelasi ini tanpa jangka waktu dan tanpa jaminan.
Perusahaan tidak mencadangkan penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang pihak berelasi tersebut, manajemen
perusahaan berpendapat semua piutang tersebut dapat ditagih.

10. ASET TETAP


2011
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir

Harga Perolehan :
Kendaraan 1.656.874.300 628.000.000 - - 2.284.874.300
Peralatan Proyek 350.163.410 - - (249.524.460) 100.638.950
Peralatan Kantor 311.424.600 94.777.500 - 249.524.460 655.726.560

Jumlah 2.318.462.310 722.777.500 - - 3.041.239.810

Akumulasi Penyusutan :
Kendaraan 1.409.110.805 321.722.411 - - 1.730.833.216
Peralatan Proyek 104.551.396 13.976.453 - (24.195.665) 94.332.184
Peralatan Kantor 448.937.452 71.903.452 - 24.195.665 545.036.569

Jumlah 1.962.599.653 407.602.316 - - 2.370.201.969

Nilai Buku 355.862.657 671.037.841

20
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

10. ASET TETAP - Lanjutan


2010
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir

Harga Perolehan :
Kendaraan 1.656.874.300 - - - 1.656.874.300
Peralatan Proyek 100.638.950 9.149.000 - 240.375.460 350.163.410
Peralatan Kantor 549.000.060 2.800.000 - (240.375.460) 311.424.600

Jumlah 2.306.513.310 11.949.000 - - 2.318.462.310

Akumulasi Penyusutan :
Kendaraan 1.131.086.722 278.024.083 - - 1.409.110.805
Peralatan Proyek 66.615.414 37.935.982 - - 104.551.396
Peralatan Kantor 379.584.105 69.353.347 - - 448.937.452

Jumlah 1.577.286.241 385.313.412 - - 1.962.599.653

Nilai Buku 729.227.069 355.862.657

Jumlah penyusutan yang dibebankan pada beban usaha pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar
Rp 407.602.316 dan Rp 385.313.412.
Aset tetap perusahaan dan entitas anak tidak dijadikan jaminan kepada pihak ketiga.

11. UTANG BANK


2011 2010

PT Bank Mutiara, Tbk (d/h PT Bank Century, Tbk)


PT Puriayu Lestari - 4.162.838.446
PT Karya Graha Cemerlang 1.276.700.258 1.153.695.343

PT Bank Tabungan Negara (Persero)


PT Puriayu Lestari 16.969.377.218 19.167.700.000
PT Karya Graha Cemerlang 5.013.410.420 3.032.114.336

Jumlah 23.259.487.896 27.516.348.125

Rata-rata Pinjaman per bulan


PT Bank Mutiara, Tbk (d/h PT Bank Century, Tbk)
PT Puriayu Lestari - 4.162.838.446
PT Karya Graha Cemerlang 106.391.688 1.153.695.343

PT Bank Tabungan Negara (Persero)


PT Puriayu Lestari 1.414.144.768 19.167.700.000
PT Karya Graha Cemerlang 417.784.202 3.032.114.336

Jumlah 1.938.320.658 27.516.348.125

21
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

11. UTANG BANK – Lanjutan


PT Bank Mutiara, Tbk (d/h PT Bank Century, Tbk)
Pada tanggal 28 September 2006 PT Puriayu Lestari memperoleh pinjaman dari PT Bank Mutiara, Tbk (d/h
PT Bank Century, Tbk merupakan Kredit Angsuran Berjangka sebesar Rp 16.000.000.000 dengan suku bunga
sebesar 18% per tahun dengan jangka waktu 60 bulan termasuk grace period 1 (satu) tahun sejak 4 Nopember
2006 hingga 4 Oktober 2007 dan angsuran pokok mulai diangsur 4 Nopember 2007 hingga 5 Oktober 2011.
Jaminan paripasu dengan fasilitas kredit atas nama PT Adicipta Griyasejati dan PT Karya Graha Cemerlang
berupa :
1. Tanah yang terletak di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Propinsi Jawa
Barat dengan bukti kepemilikan berdasarkan sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4301/Harapan Baru,
seluas 9.028m2 sesuai dengan Surat Ukur Nomor 2891/Harapan Baru/2004 tanggal 09-11-2004 atas nama
PT Adicipta Griya Sejati.
2. Tanah yang terletak di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Propinsi Jawa
Barat dengan bukti kepemilikan berdasarkan sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4302/Harapan Baru,
seluas 17.481m2 sesuai dengan Surat Ukur Nomor 2890/Harapan Baru/2004 tanggal 09-11-2004 atas nama
PT Adicipta Griyasejati.
3. Tanah yang terletak di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Propinsi Jawa
Barat dengan bukti kepemilikan berdasarkan sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4303/Harapan Baru,
seluas 9.253 m2 sesuai dengan Surat Ukur Nomor 2888/Harapan Baru/2004 tanggal 09-11-2004 atas nama
PT Adicipta Griyasejati.
4. Tanah yang terletak di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Propinsi Jawa
Barat dengan bukti kepemilikan berdasarkan sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4304/Harapan Baru,
seluas 5.610 m2 sesuai dengan Surat Ukur Nomor 2889/Harapan Baru/2004 tanggal 09-11-2004 atas nama
PT Adicipta Griya Sejati.
5. Corporate guarantee PT Adicipta Griyasejati.
Berdasarkan Surat No. 059.C/PNG-KR/PRB/KPO/V/07 tanggal 2 Mei 2007, terdapat penarikan sebagian
jaminan atau pengantian sebagian jaminan sehingga jaminan Perusahaan ke PT Bank Mutiara, Tbk (d/h PT
Bank Century, Tbk) menjadi sebagai berikut;
Tanah yang terletak di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat
dengan bukti kepemilikan berdasarkan sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4301/Harapan Baru, seluas 9.028
m2 sesuai dengan Surat Ukur Nomor 2891/Harapan Baru/2004 tanggal 09-11-2004 atas nama PT Adicipta
Griyasejati.
1. Tanah yang terletak di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Propinsi Jawa
Barat dengan bukti kepemilikan berdasarkan sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4302/Harapan Baru,
seluas 17.481 m2 sesuai dengan Surat Ukur Nomor 2890/Harapan Baru/2004 tanggal 09 Nopember 2004
atas nama PT Adicipta Griyasejati.
2. Tanah yang terletak di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Propinsi Jawa
Barat dengan bukti kepemilikan berdasarkan sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4303/Harapan Baru,
seluas 9.253m2 sesuai dengan Surat Ukur Nomor 2888/Harapan Baru/2004 tanggal 09 Nopember 2004
atas nama PT Adicipta Griyasejati.
3. Tanah yang terletak di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Propinsi Jawa
Barat dengan bukti kepemilikan berdasarkan sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 4304/Harapan Baru,
seluas 5.610 m2 sesuai dengan Surat Ukur Nomor 2889/Harapan Baru/2004 tanggal 09 Nopember 2004
atas nama PT Adicipta Griyasejati.
4. Corporate guarantee PT Adicipta Griyasejati.
5. Corporate Guarantee dari Tri Mega Sarana Rezeki
6. SHGB No. 3477 seluas 2.820 m2, SHGB No. 3478 seluas 5.462 m2, SHGB No. 3479 seluas 5.981 m2,
SHGB No. 3.480 seluas 9.223 m2 atas nama PT Bekasi Asri Pemula.
7. 38 bidang tanah yang terletak di komplek Taman Alamanda Regency, Kabupaten Bekasi Kecamatan
Tambun, Desa Karang Satria atas nama PT Karya Graha Cemerlang yang merupakan jaminan paripasu
dengan rincian : SHGB no. 27 seluas 25.975 m2, SHGB no. 28 seluas 5.200 m2, SHGB no. 31 seluas
12.101 m2, SHGB no. 34 seluas 5.520 m2, SHGB no. 786 seluas 24.216 m2, SHGB no. 789 seluas 47. 096
m2, SHGB no. 790 seluas 1.464 m2, SHGB no. 791 seluas 5.006 m2, SHGB no. 792 seluas 2.179 m2,
SHGB no. 794 seluas 6.602 m2, SHGB no. 795 seluas 2.635 m2, SHGB no. 799 seluas 4.390 m2,
22
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

11. UTANG BANK – Lanjutan


PT Bank Mutiara, Tbk (d/h PT Bank Century, Tbk) - Lanjutan
SHGB no. 801 seluas 3.945 m2, SHGB no. 803 seluas 1.262 m2, SHGB no. 2429 seluas 2.540 m2, SHGB
no. 784 seluas 19.389 m2, SHGB no. 787 seluas 4.739 m2, SHGB no. 1994 seluas 3.122 m2, SHGB no.
1995 seluas 1.200 m2, SHGB no. 2428 seluas 1.241 m2, SHGB no. 2431 seluas 1.277 m2, SHGB no. 8253
seluas 840 m2, SHGB no. 8257 seluas 650 m2, SHGB no. 8258 seluas 1.080 m2, SHGB no 8259 seluas 736
m2, SHGB no. 8260 seluas 1.035 m2, SHGB no. 8261 seluas 5.375 m2, SHGB no. 26 seluas 19.930 m2
(sisa), SHGB no. 29 seluas 19.960 m2 (sisa), SHGB no. 30 seluas 15.817 m2 (sisa), SHGB no. 780 seluas
466 m2 (sisa), SHGB no. 781 seluas 2.026m2 (sisa), SHGB no. 782 seluas 3.275 m2 (sisa), SHGB no. 783
seluas 2.871 m2 (sisa), SHGB no. 793 seluas 6.935 m2, SHGB no. 2430 seluas 1.359 m2, SHGB no. 8254
seluas 1.310 m2.

Berdasarkan surat persetujuan penarikan sebagian jaminan no. 354/PNG-KR/PRB/KPO/XII/07 tanggal


19 Desember 2007, jaminan menjadi :
1. SHGB no. 3477 seluas 2.820 m2, SHGB no. 3478 seluas 5.462 m2, SHGB no. 3479 seluas 5.981 m2,
SHGB no. 3480 seluas 9.223 m2 atas nama PT Bekasi Asri Pemula
2. 38 bidang tanah yang terletak di komplek Taman Alamanda Regency, Kabupaten Bekasi, Kecamatan
Tambun, Desa Karang Satria atas nama PT Karya Graha Cemerlang yang merupakan jaminan paripasu
dengan rincian : SHGB no. 27 seluas 25.975 m2, SHGB no. 28 seluas 5200 m2, SHGB no. 31 seluas 12.101
m2, SHGB no. 34 seluas 5.520 m2, SHGB no. 35 seluas 5.023 m2, SHGB no. 786 seluas 24.216 m2, SHGB
no. 789 seluas 47.096 m2, SHGB no. 790 seluas 1.464 m2, SHGB no. 791 seluas 5.006 m2, SHGB no. 792
seluas 2.179m2, SHGB no. 794 seluas 6.602m2, SHGB no. 795 seluas 2.635 m2, SHGB no. 799 seluas
4.390 m2, SHGB no. 801 seluas 3.945 m2, SHGB no. 803 seluas 1.262 m2, SHGB no. 2429 seluas 2.540
m2, SHGB no. 784 seluas 19.389 m2, SHGB no. 787 seluas 4.739 m2, SHGB no. 1994 seluas 3.122 m2,
SHGB no. 1995 seluas 1.200 m2, SHGB no. 2428 seluas 1.241 m2, SHGB no. 2431 seluas 1.277 m2,
SHGB no. 8253 seluas 840 m2, SHGB no. 8257 seluas 650 m2, SHGB no. 8258 seluas 1.080 m2, SHGB
no. 8259 seluas 736m2, SHGB no. 8260 seluas 1.035 m2, SHGB no. 8261 seluas 5.375 m2, SHGB no. 26
seluas 19.930 m2 (sisa), SHGB no. 29 seluas 19.960 m2 (sisa), SHGB no. 30 seluas 15.817 m2 (sisa), SHGB
no. 780 seluas 466 m2 (sisa), SHGB no. 781 seluas 2.026 m2 (sisa), SHGB no. 782 seluas 3.275 m2 (sisa),
SHGB no. 783 seluas 2.871 m2 (sisa), SHGB no. 793 seluas 6.935 m2, SHGB no. 2430 seluas 1.359 m2,
SHGB no. 8.254 seluas 1.310 m2

Berdasarkan surat persetujuan perpanjangan fasilitas kredit no. 260/PNGKR/P/KPO/VI/08 tanggal 2 Juni
2008, PT Karya Graha Cemerlang memperoleh perpanjangan fasilitas kredit dari PT Bank Mutiara, Tbk (d/h
PT Bank Century, Tbk) berupa Kredit Modal Kerja dengan plafond sebesar Rp 28.188.620.000, suku bunga
13,75% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2009.
Jaminan paripasu atas kredit atas nama PT Puriayu Lestari yaitu : 4 bidang tanah dengan SHGB No. 3477, 3478,
3479 dan 3480 dengan total tanah seluas 23.486 m2 terletak di Desa Karang Satria, Tambun, Jawa Barat atas
nama PT Bekasi Asri Pemula. Serta 38 bidang tanah dengan SHGB 27, 28, 31, 34, 35, 786, 789, 790, 791, 792,
794, 795, 799, 801, 803, 2429, 784, 787, 1994, 1995, 2428, 2431, 8253, 8257, 8258, 8259, 8260, 8261, 26, 29, 30,
780, 781, 783, 793, 2430, 8254 dengan total tanah seluas 249.120 m2 terletak di Komplek Taman Alamanda
Regency, Desa Karang Satria, Tambun, Jawa Barat atas nama PT Karya Graha Cemerlang.

Berdasarkan surat persetujuan perpanjangan fasilitas kredit no. 407/PNG-KR/PERUB.KRK-


KAP/CAB.JSD/R03/XII/2011 tanggal 1 Desember 2011, PT Karya Graha Cemerlang memperoleh
perpanjangan fasilitas kredit dari PT Bank Mutiara, Tbk (d/h PT Bank Century, Tbk) berupa Kredit Modal
Kerja dengan plafond awal sebesar Rp 3.196.634.394 yang terdiri dari Kredit Rekeing Koran sebesar
3.000.000.000 dan Kredit Atas Permintaan sebesar 196.634.394 menjadi plafond sebesar 3.196.634.394 yang
terdiri dari Kredit Rekening Koran sebesar 1.000.000.000 dan Kredit Atas Permintaan sebesar Rp.
2.196.634.394, suku bunga KRK 14,00% per tahun dan suku bunga KAP sebesar 13,50% per tahun dan jatuh
tempo pada tanggal 14 April 2012.

23
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

11. UTANG BANK – Lanjutan


PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Pada tanggal 14 April 2009 dan di hadapan notaris Bambang Suwondo, SH berdasarkan perjanjian kredit No.
421 tanggal 29 April 2009 Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) dengan
maksimum pinjaman kredit Rp 40.000.000.000 dengan tingkat bunga 15% per tahun dan jangka waktu 2 (dua)
tahun. Pinjaman ini merupakan pinjaman Kredit Konstruksi (Non-Revolving) yang diperoleh untuk membiayai 402
unit rumah di Perumahan Bumi Serpong Residence di Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang Barat,
Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat beserta sarana dan prasarananya dengan perincian sbb :
pembangunan rumah tipe 31/96 sebanyak 141 unit dengan pembiayaan sebesar Rp 8.805.605.100,
pembangunan rumah tipe 41/96 sebanyak 128 unit dengan pembiayaan sebesar Rp 9.938.022.400,
pembangunan rumah tipe 51/112 unit dengan pembiayaan sebesar Rp 1.791.409.300, pembangunan rumah tipe
41/128 sebanyak 11 unit dengan pembiayaan sebesar Rp. 1.053.126.800, pembangunan rumah tipe 114/114
sebanyak 48 unit dengan pembiayaan Rp 9.258.628.800 serta pembangunan rumah tipe 105/160 sebanyak 55
unit dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 9.936.932.500.
Agunan pinjaman ini adalah tanah dan bangunan di proyek pembangunan Bumi Serpong Residence dengan
bukti kepemilikan berupa 7 (tujuh) sertifikat, yaitu SHGB No. 5957 seluas 35.666 m2, SHGB No. 41 seluas
21.436 m2, SHGB No. 00090 seluas 2.688 m2, SHGB No. 5956 seluas 1.455 m2, SHGB No. 08302 seluas 9.030
m2 dan SHGB No. 08304 seluas 7.753 m2 serta SHGB No. 08303 seluas 1.906 m2. Kesemuanya terletak di
Provinsi Banten, Tangerang dan tercatat atas nama PT Puriayu Lestari. Standing Instruction dan Cessie atas piutang
yang berkaitan dengan penjualan unit rumah yang dibiayai oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero).
Berdasarkan Persetujuan Perpanjangan Jangka Waktu dan Penambahan Plafond atas nama PT Karya Graha
Cemerlang No. 3465/BKS.UT/LS/KU/XII/2009 tanggal 23 Desember 2009, sebagai berikut :
Plafond : KYG Umum Rp 4.000.000.000
PRK Rp 3.500.000.000
Peruntukan: Modal kerja pembangunan Perumahan Alamanda Regency sebanyak 825 unit rumah T.29/72
Sifat kredit : KYG Umum : Non Revolving
PRK : Revolving terbatas sampai Rp 8.100.00.000
Jangka Waktu : 12 bulan
Suku bunga : 13,5% adjustable rate atau sesuai ketentuan Bank.

Pencairan Kredit :
a. Penarikan kredit dapat dilakukan apabila seluruh persyaratan/liabilitas PT Karya Graha Cemerlang
(sebelum maupun pada saat akad kredit) yang ditetapkan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) telah
dipenuhi, kondisi lahan telah matang serta siap didirikan bangunan.
b. KYG Umum :
− Penarikan pertama KYG Umum maksimum sampai dengan 40% dari maksimum kredit dengan syarat
tanah lokasi proyek telah dimatangkan dan siap didirikan bangunan.
− Penarikan selanjutnya berdasarkan prestasi fisik pembangunan di lokasi proyek perumahan dengan
mempertimbangkan prestasi pemasaran (kesiapan calon konsumen)
− Setiap penarikan yang dilakukan tetap menjaga rasio agunan terhadap outstanding KYG minimal
135%.
c. KYG PRK :
− Penarikan kredit dapat dilakukan setiap saat setelah terpenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dengan
menggunakan cek/bilyet giro sepanjang masih tersedia kelonggaran tarik.
− Setiap penarikan kredit harus dicover oleh nilai riil agunan terhadap baki debet dan kelonggaran tarik
KYG PRK minimal 200%.
d. Bank berhak untuk tidak mencairkan / menunda penarikan atas prestasi proyek yang telah didukung calon
konsumen dengan pertimbangan keamanan dan atau diakibatkan adanya syarat dan kondisi yang diminta
Bank belum dipenuhi.
e. Kelonggaran tarik kredit dapat dibatalkan sewaktu-waktu oleh Bank atau dibatalkan secara otomatis oleh
Bank apabila kondisi debitur menurun menjadi kurang lancar, diragukan atau macet.
Jaminan Kredit : Jaminan pokok tanah dan bangunan yang didirikan di atas 20 unit SHGB atas nama PT
Karya Graha Cemerlang terletak di Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun, Bekasi, Jawa Barat terdiri dari:
− KYG : 11 SHGB terdiri atas 32,797,798, 800, 802, 804, 1997, 1998, 8251, 8252, 8256

24
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

11. UTANG BANK – Lanjutan


PT Bank Tabungan Negara (Persero)- Lanjutan
− KYG PRK : 9 SHGB terdiri atas 33, 779, 785, 788, 805, 806, 1996, 8250, 8255.
Jaminan lain : SI melalui KC Bekasi
Cessie

Pada tanggal 9 Pebruari 2007 berdasarkan surat No. 101/BKS.UT/LS/KU/II/2007 perusahaan memperoleh
pinjaman dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) dengan maksimal kredit sebesar Rp 19.500.000.000,-.
Pinjaman tersebut terdiri dari :
a. Kredit Konstruksi Umum sebesar Rp 16.000.000.000 untuk pembiayaan pembangunan perumahan
“Alamanda Regency” sebanyak 698 unit rumah yang berlokasi di Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun,
Jawa Barat dan pembiayaan refinancing tanah seluas 212.252 m2 (terdiri dari 11 SHGB : No. 32, 797, 798,
800, 802, 804, 1997, 1998, 8251, 8252, 8256 atas nama PT Karya Graha Cemerlang).
Sifat kredit : Non Revolving
Jangka waktu : 24 bulan
b. Rekening Koran sebesar Rp 3.500.000.000 untuk pembiayaan pembangunan perumahan “Alamanda
Regency” sebanyak 666 unit rumah yang berlokasi di Desa Karang Satria, Tambun, Jawa Barat.
Pembangunan di atas 9 SHGB: No 33, 779, 785, 788, 805, 806, 1996, 8250, 8255 atas nama PT Karya
Graha Cemerlang seluas 109.918 m2.
Sifat kredit : Revolving, dengan batas penarikan sampai dengan Rp 10.500.000.000
Jangka waktu : 12 bulan
Berdasarkan persetujuan perpanjangan jangka waktu kredit no.715/BKS.UT/LS/VII/2008 tanggal 18 Juli
2008, jatuh tempo
Suku bunga atas pinjaman tersebut adalah 15,5% per tahun (adjustable rate)
Agunan pokok atas pinjaman tersebut adalah tanah dan bangunan dengan SHGB No. 32, 33, 779, 785, 788,
797, 800, 802, 804, 805, 806, 1996, 1997, 1998, 8250, 8251, 8252, 8256 seluas 157.124 m2 terletak di Desa
Karang Satria, Tambun, Jawa Barat atas nama PT Karya Graha Cemerlang. Sementara itu jaminan lain
adalah corporate guarantee dari PT Adicipta Griyasejati dan cessie atas piutang yang berkaitan dengan penjualan
rumah yang dibiayai oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero).

Berdasarkan surat persetujuan perpanjangan Kredit Yasa Griya No. 1255/S/JKJ.III/HCLU/VII/2011 tanggal 7
Juli 2011 Perusahaan memperoleh perpanjangan kredit yasa griya (KYG) dengan plafond sebesar Rp.
18.034.752.578, jangka waktu pinjaman 24 bulan, dengan suku bunga 13% per tahun

12. UTANG USAHA


2011 2010

Pihak Ketiga:
Chairudin 1.710.523.837 867.863.035
Sugiarta 961.521.381 -
Joni 592.727.615 -
Tony 483.664.351 -
CV. Tunas Karya 442.874.568 505.683.090
Endong 326.159.103 326.159.104
Bohir - 156.249.046
Amir - 67.162.511
CV. Putra Luki Mandiri - 1.476.889.087
Japres Hikmat - 301.398.961
CV. EJS - 757.661.688
Lain-lain (dibawah Rp 50 Juta) 18.477.463 -

Jumlah 4.535.948.318 4.459.066.522

25
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

12. UTANG USAHA - Lanjutan


Analisa umur utang usaha adalah :
2011 2010

Umur 1 – 3 bulan 1.655.621.135 1.629.652.557


Umur 4 – 6 bulan 2.880.327.183 2.829.413.965

Jumlah 4.535.948.318 4.459.066.522

Utang usaha tersebut merupakan utang dalam rupiah kepada sub kontraktor atas pembelian bahan bangunan
dan upah tenaga kerja rumah (aset real estat) yang telah dibangun sesuai dengan surat perjanjian kontrak yang
telah disepakati bersama. Atas utang usaha ini tidak ada jaminan yang diserahkan atau diminta oleh para
subkontraktor tersebut.

13. PERPAJAKAN
a. Utang Pajak
2011 2010

Pajak penghasilan :
Pasal 29 1.014.375.504 353.121.531
Pasal 4 (2) 138.893.845 131.678.452
Pasal 21 10.043.599 9.153.548
Pasal 23 18.543.613 18.543.612
Pajak Pertambahan Nilai 270.550.979 9.667.246

Jumlah 1.452.407.540 522.164.389

b. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan


2011 2010

Kini, Perusahaan 256.750.140 180.320.877


PT Puriayu Lestari 256.736.552 974.056.999
PT Karya Graha Cemerlang 1.178.500.312 681.754.591

Jumlah 1.691.987.004 1.836.132.467

c. Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
Perusahaan adalah sebagai berikut:
2011 2010
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi
konsolidasi 7.593.239.090 14.519.094.141

Laba (Rugi) Entitas anak


PT Puriayu Lestari (715.329.176) (154.445.128)
PT Karya Graha Cemerlang 2.617.774.535 11.325.152.462
Eliminasi (466.959.523) -
6.157.753.254 3.348.386.807

26
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

13. PERPAJAKAN – Lanjutan

c. Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
Perusahaan adalah sebagai berikut - Lanjutan

2011 2010

Penyesuaian untuk beban (pendapatan) yang pajaknya


final :
Penjualan (5.882.461.216) (5.976.849.605)
Pendapatan bunga deposito (2.631.030) (2.788.674)
Pendapatan sewa ruang ATM - (67.900.000)
Beban pokok penjualan 2.736.456.237 3.030.887.368
Beban penjualan 287.760.301 270.028.982
Beban umum dan administrasi 1.377.910.357 1.240.592.099
Lain-lain (4.591.308.152) 4.808.807.388
Laba yang dikenakan pajak final (6.074.273.503) 3.302.777.558
Laba yang dikenakan pajak tidak final 83.479.750 45.609.250

(50% x 25 % x Rp 68.118.222) + (25% x 15.361.528) 12.355.160 -


50% x 25% x Rp 45.609.250 - 5.701.156
Utang PPh Pasal 29 Perusahaan 12.355.160 5.701.156
Entitas anak : PT Karya Graha Cemerlang 587.757.692 268.706.651
PT Puri Ayu Lestari 66.842.277 78.713.724

Jumlah pajak kini dari penghasilan tidak final 666.955.129 353.121.531

Sementara itu, pajak kini dari penghasilan final adalah :


Penjualan tanah atas fasilitas umum dan fasilitas sosial
berdasarkan nilai tertinggi dari nilai jual objek pajak 244.394.980 174.619.720
(NJOP) dan harga penjualan
Perusahaan
Entitas anak : PT Karya Graha Cemerlang 590.742.620 413.647.940
PT Puri Ayu Lestari 189.894.275 895.343.276
Jumlah pajak kini dari penghasilan final 1.025.031.875 1.483.610.936
Jumlah Pajak Kini 1.691.987.004 1.836.732.467

14. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA


2011 2010

Cicilan uang muka 28.033.988.427 25.457.665.047


Uang tanda jadi - 849.292.102
Proses KPR & surat surat - 408.366.389

Jumlah 28.033.988.427 26.715.323.538

2011 2010

Jumlah unit rumah yang telah diterima uang tanda jadi dan
cicilan uang muka adalah 520 unit 519 unit

27
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

15. UTANG LAIN - LAIN


2011 2010

Uang muka penjualan tanah 2.250.000.000 -


Lain – lain 481.469.168 562.797.937

Jumlah 2.731.469.168 562.797.937

Utang lain – lain adalah uang muka (booking fee) penjualan rumah sebanyak 148 unit dan 169 unit di tahun 2011
dan 2010 yang harus dikembalikan kepada pihak pembeli dikarenakan tidak disetujuinya permohonan kredit
pemilikan rumah oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero).
Booking fee tersebut diproses dan dikembalikan kepada pembeli sekitar 1 – 2 bulan sejak diterimanya surat
penolakan permohonan KPR oleh perusahaan dan entitas anak.

16. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA


Perusahaan mencatat liabilitas imbalan pasca kerja sebesar Rp 1.015.377.690 dan Rp 763.459.369 masing-
masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Beban penyisihan imbalan pasca kerja yang dibebankan
selama tahun berjalan adalah sebesar Rp 251.918.321 dan Rp 175.212.888 masing-masing pada tanggal 31
Desember 2011 dan 2010.
Perusahaan mencatat penyisihan imbalan pasca kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang
dilakukan oleh PT Sakura Aktualita Indonesia yang dalam laporannya tertanggal 23 Pebruari 2012 dan 17
Januari 2011 dengan menggunakan metode “Projected-Unit-Credit” dan asumsi-asumi sebagai berikut:
Tingkat diskonto : 7% per tahun
Tingkat kenaikan gaji tahunan : 10% per tahun
Tingkat mortalitas : 100% dari Tabel CSO 1980
Usia pensiun : 55 tahun

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
2011 2010

Biaya jasa kini 172.643.071 119.663.909


Biaya bunga 70.046.206 63.580.571
Kerugian (keuntungan) aktuarial yang diakui 9.229.045 (6.015.384)

Jumlah 251.918.321 177.229.096

Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :
2011 2010

Nilai kini liabilitas imbalan pasti 1.111.255.232 1.009.975.687


Kerugian aktuarial yang belum diakui (95.814.542) (246.516.318)
Liabilitas bersih 1.015.440.690 763.459.369

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :


2011 2010

Saldo awal 763.459.369 588.246.481


Beban tahun berjalan 251.918.321 175.212.888
Saldo akhir 1.015.377.690 763.459.369

28
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN


2011 2010

PT BII Finance 375.960.522 -


Saldo akhir 375.960.522 -

Pada tanggal 29 Juli 2011, perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dengan hak opsi dari PT BII
Finance untuk 1 (satu) unit kendaraan Mitsubishi Pajero Sport Tahun 2011 sebesar Rp. 352.000.000. Pinjaman
dicicil selama 23 kali angsuran sebesar Rp. 12.895.000 dan akan berakhir pada bulan Juli 2013.
Pada tanggal 24 Agustus 2011, perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dengan hak opsi dari PT BII
Finance untuk 1 (satu) unit kendaraan Suzuki Grand Vitara Tahun 2011 sebesar Rp 276.000.000. Pinjaman
dicicil selama 23 kali angsuran sebesar Rp. 10.111.000 dan akan berakhir pada bulan Agustus 2013.

18. KEPENTINGAN NON PENGENDALI


2011
Laba (Rugi) Entitas
Entitas anak Saldo Awal anak Saldo Akhir

PT Puriayu Lestari 74.371 (38.883) 35.488


PT Karya Graha Cemerlang 6.183.369 287.855 6.471.224

6.257.740 248.972 6.506.712

2010
Laba (Rugi) Entitas
Entitas anak Saldo Awal anak Saldo Akhir

PT Puriayu Lestari 29.231 45.140 74.371


PT Karya Graha Cemerlang 8.312.049 (2.128.680) 6.183.369

8.341.280 (2.083.540) 6.257.740

19. MODAL SAHAM


Berdasarkan akta pernyataan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bekasi Asri Pemula
No. 160 tanggal 20 Oktober 2007 yang dibuat di hadapan Drs. Buntario Tigris, S.H., di Jakarta dinyatakan
bahwa perubahaan nilai nominal saham dari Rp 500 per lembar menjadi Rp 100 per lembar saham. Pada tanggal
14 Januari 2008 dilakukan penjualan saham perdana ke masyarakat sebanyak 150.000.000 lembar setelah
mendapatkan pernyataan efektif dari ketua Bapepam dan lembaga keuangan no. S - 6498/BL/2007 tanggal
19 Desember 2007, sehingga komposisi pemegang saham per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:

Jumlah Persentase
Pemegang Saham Saham Kepemilikan Jumlah

Modal dasar, nominal saham Rp. 100


per lembar 2.000.000.000 - 200.000.000.000
Modal ditempatkan & disetor penuh:
PT Adicipta Griyasejati 499.995.000 76,9223% 49.999.500.000
Budi Kartika (Direktur utama) 5.000 0,0008% 500.000
Masyarakat 150.000.020 23,0769% 15.000.002.000
Jumlah 650.000.020 100% 65.000.002.000
Saham dalam Portepel 1.350.000.020 - 1.350.000.020

29
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR

2011 2010

Terdiri dari :
Agio saham 7.500.001.700 7.500.001.700
Biaya emisi (1.296.516.066) (1.296.516.066)

Jumlah 6.203.485.634 6.203.485.634

Pada bulan Agustus 2009 terdapat konversi waran menjadi 20 lembar saham sebesar Rp 3.700.

Agio saham
Merupakan saldo yang berasal dari selisih antara hasil penjualan saham kepada masyarakat dengan nilai
nominalnya. Rinciannya sebagai berikut :
2011 2010

Hasil penjualan 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham


@ Rp 150 22.500.000.000 22.500.000.000
Nilai nominal 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham
@ Rp 100 15.000.000.000 15.000.000.000

Jumlah 7.500.000.000 7.500.000.000

Biaya emisi saham


Merupakan biaya penawaran perdana 150.000.000 saham ke masyarakat.

21. PENJUALAN
2011 2010

Pihak Ketiga:
Alamanda Regency - Bekasi Timur 19.100.688.718 31.802.267.908
Bumi Serpong Residence - Pamulang 5.661.238.640 16.713.523.636
Taman Alamanda - Bekasi Timur 5.882.461.216 5.976.849.605

Jumlah 30.644.388.574 54.492.641.149

Pendapatan diakui setelah proses pembangunan rumah selesai dan konsumen telah memenuhi liabilitas uang
muka pembelian rumah dan telah melakukan penandatanganan akad kredit melalui KPR serta telah dibuatnya
serah terima rumah. Penjualan tidak dilakukan pada suatu kelompok yang transaksinya melebihi 10% dari total
penjualan atau kepada pihak yang mempunyai pihak berelasi.
Perusahaan memiliki beberapa cara pembayaran bagi konsumennya antara lain : pembiayaan melalui KPR, tunai
bertahap dan tunai keras.
Pembiayaan KPR adalah pembiayaan dengan cara mencicil kepada Bank yang menyediakan fasilitas Kredit
Kepemilikan Rumah (KPR) yang merupakan 97% dari transaksi penjualan rumah.
Tunai bertahap merupakan cara pembiayaan dari konsumen yang membeli rumah secara tunai dimana
Perusahaan memberikan kelonggaran untuk melunasinya secara bertahap dalam tempo yang amat singkat.
Sedangkan pembayaran tunai keras adalah pembayaran secara cash (pelunasan langsung) dimana Perusahaan
mempunyai kebijaksanaan memberikan discount. Pembayaran untuk kedua cara ini hanya 3% dari transaksi
penjualan.
Jumlah penjualan unit rumah untuk periode dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
adalah sebanyak 418 unit dan 770 unit rumah.
30
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

22. BEBAN POKOK PENJUALAN


2011 2010

Alamanda Regency - Bekasi Timur 9.436.253.739 16.467.779.518


Bumi Serpong Residence – Pamulang 2.672.584.592 12.753.323.609
Taman Alamanda - Bekasi Timur 2.736.456.237 3.030.796.368

Jumlah 14.845.294.568 32.251.899.495

23. BEBAN PEMASARAN


2011 2010

Adm. KPR, notaris AJB dan pengurusan BTN 162.076.344 275.226.200


Promosi dan pemasaran 434.498.390 435.683.700
Keperluan kantor 1.082.906.955 488.518.754
Listrik, air, telepon dan komunikasi 137.330.052 135.075.588

Jumlah 1.816.811.741 1.334.504.242

24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI


2011 2010
Gaji 2.223.131.862 2.016.401.238
Transportasi 1.007.715.245 1.011.748.833
Keamanan dan kebersihan 770.100.000 444.277.500
Penyusutan 407.602.316 385.513.412
Jasa profesional 375.628.489 274.721.861
Imbalan pasca kerja 251.918.321 175.212.888
Perbaikan dan pemeliharaan 123.852.648 298.469.375
Pajak Bumi dan Bangunan 122.659.905 161.457.694
Perijinan 102.645.977 52.450.000
Perlengkapan kantor 76.591.900 72.739.675
Jamuan dan sumbangan 74.820.705 88.026.866
Sewa kantor 46.829.744 14.379.744
Listrik, air dan telepon 43.697.437 43.414.590
Asuransi 34.854.000 -
Pajak 26.481.900 325.452.590
Pelatihan, seminar - 1.250.000
Lain-lain 68.048.786 4.531.695
Jumlah 5.756.579.235 5.370.047.961

25. PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONAL LAIN


2011 2010
Pendapatan/beban penerapan PSAK 50-55 509.238.925 (22.040.878)
Pembatalan konsumen 497.126.600 340.545.750
Pendapatan sewa ruang ATM 22.000.000 67.900.000
Pendapatan lain-lain - 30.643.320
Jumlah 1.028.365.525 417.048.192

31
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

25. PENDAPATAN (BEBAN) OPERASIONAL LAIN - Lanjutan


Pendapatan atas pembatalan konsumen merupakan pendapatan atas booking fee penjualan rumah sebanyak 720
unit dan 770 unit masing – masing di tahun 2011 dan 2010 dimana sebagian uang mukanya tidak dapat
dikembalikan kepada konsumen sebagai akibat dari pembatalan sepihak oleh calon konsumen.
Sementara itu pendapatan lain – lain merupakan pendapatan atas selish biaya pengurusan surat pemilikan tanah
bangunan dengan realisasi pembayarannya.

26. INFORMASI SEGMEN


2011
Penjualan Laba Jumlah Jumlah
Bersih Usaha Aset Liabilitas

Alamanda Regency - Bekasi


Timur 19.100.688.718 5.361.424.684 75.336.107.586 42.979.987.816
Bumi Serpong Residence –
Pamulang 5.661.238.640 1.383.944.025 36.403.186.874 35.515.975.781
Taman Alamanda - Bekasi
Timur 5.882.461.216 1.480.334.321 99.855.921.169 19.056.563.446
Eliminasi - - (63.510.590.906) (30.273.766.756)

Jumlah 30.644.388.574 8.225.703.030 148.084.624.723 67.278.760.287

2010
Penjualan Laba Jumlah Jumlah
Bersih Usaha Aset Liabilitas

Alamanda Regency - Bekasi


Timur 16.713.523.636 2.143.625.124 35.325.134.439 33.465.857.618
Bumi Serpong Residence –
Pamulang 31.802.267.908 11.957.223.171 71.678.312.749 40.761.467.203
Taman Alamanda - Bekasi
Timur 5.976.849.605 1.435.341.156 91.454.283.555 16.555.928.944
Eliminasi - - 86.658.877.145 20.013.141.052

Jumlah 54.492.641.149 15.536.189.451 285.116.607.888 110.796.394.817

27. KONTIJENSI
a. Sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan tidak terdapat kontijensi yang menyebabkanperusahaan
wajib menyelesaikan liabilitas tersebut.
b. Sehubungan dengan lingkungan hidup terhadap Perusahaan dan Entitas anak tidak terdapat tuntutan dan
denda yang menyebabkan Perusahaan dan Entitas anak wajib mengestimasi liabilitas tersebut. Hal ini karena
Perusahaan dan Entitas anak telah memenuhi liabilitas lingkungan sesuai dokumen UKL dan UPL
c. Tanah yang dikelola Perusahaan dan Entitas anak tidak dalam perkara yang mengakibatkan Perusahaan dan
Entitas anak wajib mengestimasi liabilitas tersebut.

32
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

28. INSTRUMEN KEUANGAN


Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan perusahaan dicatat sebesar nilai wajar, atau
disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnaya atau
karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf
berikut

Instrumen keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi


Piutang pemegang saham jangka panjang lainnya (yang merupakan bagian dari “aset tidak lancar lainnya” dalam
laporan posisi keuangan Perusahaan) yang disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif (“SBE”), dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga
pinjaman pasar saat ini bagi pinjaman yang serupa.

Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
Nilai tercatat (berdasarkan jumlah nominal) kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, utang usaha
dan lain-lain, utang dividend dan biaya yang masih harus dibayar serta utang bank jangka pendek kurang lebih
sebesar nilai wajarnya karena instrument keuangan tersebut berjangka pendek.
Nilai tercatat dari utang bank jangka panjang dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai
wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.

Klasifikasi instrumen keuangan


Nilai Tercatat Nilai Wajar
31 Desember 2011
Aset keuangan
Kas dan setara kas 7.427.938.501 7.427.938.501
Piutang pihak ketiga 6.662.412.257 6.662.412.257
Piutang lain-lain 7.127.636 7.127.636
Piutang pihak berelasi 31.353.489.640 31.353.489.640

45.450.968.034 45.450.968.034
Liabilitas keuangan
Utang bank 23.259.487.896 23.259.487.896
Utang usaha pihak ketiga 4.535.948.318 4.535.948.318
Utang usaha pihak berelasi 5.811.218.852 5.811.218.852
Utang lain-lain pihak ketiga 2.731.469.168 2.731.469.168
Biaya masih harus dibayar 62.901.873 62.901.873
36.401.026.107 36.401.026.107

Nilai Tercatat Nilai Wajar


31 Desember 2010
Aset keuangan
Kas dan setara kas 2.840.311.588 2.840.311.588
Piutang pihak ketiga 5.942.063.832 5.942.063.832
Piutang lain-lain 3.850.000 3.850.000
Piutang pihak berelasi 31.560.396.757 31.560.396.757

40.346.622.177 40.346.622.177

33
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

28. INSTRUMEN KEUANGAN - Lanjutan


Klasifikasi instrumen keuangan - Lanjutan
Nilai Tercatat Nilai Wajar
31 Desember 2010
Liabilitas keuangan
Utang bank 27.516.348.125 27.516.348.125
Utang usaha pihak ketiga 4.459.066.522 4.459.066.522
Utang usaha pihak berelasi 850.738.073 850.738.073
Utang lain-lain pihak ketiga 562.797.934 562.797.934
Biaya masih harus dibayar 64.317.488 64.317.488
33.453.268.142 33.453.268.142

29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN


Aset keuangan utama Perusahaan meliputi kas dan setara kas, serta piutang usaha. Perusahaan juga mempunyai
liabilitas keuangan seperti utang bank, utang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.

Selama tahun 2011 dan 2010, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen
keuangannya.

Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan
risiko likuiditas. Dewan Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko
tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut :
Risiko kredit
Resiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan, tetapi
terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya
dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan bahwa semua pelanggan
yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Perusahaan memiliki
kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan. Selain itu, saldo piutang dipantau secara
terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih.
Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Perusahaan akan menghubungi
pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang
jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan akan menempuh jalur hukum.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, nilai maksimal eksposur risiko kredit Perusahaan tercermin dari nilai
tercatat masing-masing kelompok aset keuangan yang diakui dalam nerca.
Perusahaan tidak memiliki konsentrasi risiko kredit, karena piutang usaha Perusahaan dapat tertagih dan juga
Perusahaan tidak mencadangkan penyisihan piutang tak tertagih.
Risiko likuidasi
Perusahaan secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual dan terus menerus memantau kondisi pasar
keuangan untuk kesempatan dalam melakukan penggalangan dana.

34
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

30. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2010


Laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, disajikan kembali karena adanya penerapan
PSAK No. 1 tentang “Penyajian Laporan Keuangan”, adalah sebagai berikut:

Disajikan Penyesuaian Disajikan kembali

Hak minoritas atas asset bersih Anak


Perusahaan 6.257.740 6.257.740 -

Ekuitas 74.898.354.611 6.257.740 74.904.612.351

31. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI


Manajemen bertanggungjawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan tanggal
29 Maret 2011.

32. INFORMASI TAMBAHAN


Berikut terlampir informasi keuangan PT Bekasi Asri Pemula, Tbk (Entitas Induk) untuk periode tahun yang
berakhir 2011 dan 2010 dan menyajikan penyertaan pada perusahaan anak dengan metode perolehan.

35
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk
(ENTITAS INDUK)
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010 / 31 Desember 2009

(Dinyatakan dalam Rupiah)

1 Januari 2010 /
2011 2010 31 Desember 2009

ASET

Aset

Kas dan setara kas 6.318.154.035 168.240.587 439.355.388


Investasi 27.998.080.000 27.998.080.000 27.998.080.000
Piutang
Pihak ketiga 1.129.314.896 1.280.775.796 1.330.794.934
Pihak berelasi 29.754.077.401 26.066.716.770 30.650.491.941
Lain 7.058.635 - -
Pajak dibayar dimuka 282.535.275 - -
Aset real estat 28.970.978.722 30.801.479.793 32.401.266.023
Uang muka 132.519.155 353.012.557 197.083.505
Aset tetap – bersih 24.458.901 14.193.425 25.046.015
JUMLAH ASET 94.617.177.020 86.682.498.928 93.042.117.806

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabilitas

Utang usaha
Pihak ketiga 949.195.369 949.195.398 1.056.214.002
Pihak berelasi 100.613.800 100.613.800 100.613.800
Lain-lain 2.716.819.986 466.819.987 446.819.987
Pendapatan diterima dimuka 14.883.102.120 14.802.627.581 14.139.974.429
Pendapatan dan beban ditangguhkan 589.500 12.274.507 39.517.562
Utang pajak 194.746.638 61.368.224 70.570.892
Liabilitas imbalan pasca kerja 211.496.032 163.029.447 133.507.381
JUMLAH LIABILITAS 19.056.563.445 16.555.928.944 15.987.218.053

EKUITAS
Modal saham-Nilai nominal Rp 100 per
saham Modal dasar 65.000.002.000 65.000.002.000 65.000.002.000
200.000.000.000 saham, ditempatkan
dan disetor 650.000.020 saham
Tambahan modal disetor 6.203.485.634 6.203.485.634 6.203.485.634
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas pengendali (15.197.623.663) (15.197.623.663) (15.197.623.663)
Saldo laba yang belum ditentukan
penggunaanya 19.554.749.604 14.120.706.013 21.049.035.782
JUMLAH EKUITAS 75.560.613.575 70.126.569.984 77.054.899.753
JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS 94.617.177.020 86.682.498.928 93.042.117.806

36
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk
(ENTITAS INDUK)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2010
2011 Disajikan Kembali

PENJUALAN 5.882.461.216 5.976.849.605

BEBAN POKOK PENJUALAN 2.736.456.237 3.030.887.368


LABA KOTOR 3.146.004.979 2.945.962.237

BEBAN USAHA & PENDAPATAN (BEBAN) LAIN


Pemasaran (287.760.301) (270.028.982)
Umum dan administrasi (1.377.910.357) (1.240.592.099)
Pendapatan keuangan 2.631.030 2.788.674
Beban keuangan (6.262.000) (4.063.000)
Pendapatan operasional lain 4.214.090.380 1.914.319.978
Jumlah 2.544.788.752 402.424.571

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 5.690.793.731 3.348.386.808

Beban Pajak
Pajak Kini (256.750.140) (180.320.877)
Laba tahun berjalan 5.434.043.591 3.168.065.931
Pendapatan komprehensif lainnya - -
Laba Komprehensif Bersih Tahun Berjalan 5.434.043.591 3.168.065.931

37
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk
(ENTITAS INDUK)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

Modal Saham Selisih Nilai Tambahan Laba


Ditempatkan dan Transaksi Restrukturisasi Modal Ditahan Jumlah
Disetor Penuh Sipengendali Disetor Ekuitas

Saldo Per 1 Januari 2009 65.000.000.000 (15.197.623.663) 6.203.483.934 17.670.309.087 73.676.169.358

Tambahan modal disetor 2.000 - 1.700 - 3.700

Laba bersih - - - 3.378.726.695 3.378.726.695

Saldo Per 31 Desember 2009 65.000.002.000 (15.197.623.663) 6.203.485.634 21.049.035.782 77.054.899.753

Penyesuaian yang timbul dari


penerapan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 55
(Revisi) 2006, “Instrumen Keuangan : - - - (10.096.395.700) (10.096.395.700)
Pengakuan dan Pengukuran”

Laba bersih - - - 3.168.065.931 3.168.065.931

Saldo Per 31 Desember 2010 65.000.002.000 (15.197.623.663) 6.203.485.634 14.120.706.013 70.126.569.984

Laba bersih - - - 5.434.043.591 5.434.043.591

Saldo Per 31 Desember 2010 65.000.002.000 (15.197.623.663) 6.203.485.634 19.554.749.604 75.560.613.575

38
PT BEKASI ASRI PEMULA Tbk
(ENTITAS INDUK)
LAPORAN ARUS KAS
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal
31 Desember 2011 dan 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2010 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan dari pelanggan 6.107.338.020 4.768.589.096
Pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga (4.402.126.895) (1.697.087.758)
Pembayaran kepada karyawan (412.637.162) (1.508.260.000)
Pembayaran pajak (405.907.001) (9.202.825)
Penerimaan lainnya - bersih 8.972.527.117 15.411.457.712
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 9.859.194.079 16.965.496.225

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Perolehan aset tetap (21.920.000) (13.550.956.779)
Penerimaan lainnya - 10.595.750
Kas bersih digunakan untuk dari aktivitas investasi (21.920.000) (13.540.361.029)

ARUS KAS DARI PENDANAAN


Pembayaran kepada pihak yang mempunyai pihak berelasi (3.687.360.631) (3.696.249.997)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (3.687.360.631) (3.696.249.997)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 6.149.913.448 (271.114.801)
KAS DAN SETARA KAS - AWAL TAHUN 168.240.587 439.355.388
KAS DAN SETARA KAS - AKHIR TAHUN 6.318.154.035 168.240.587

39

Anda mungkin juga menyukai