Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas,
kepemilikan keluarga, dan corporate governance terhadap penghindaran
pajak (tax avoidance). Penghindaran pajak (tax avoidance) merupakan
variabel dependen dalam penelitian ini. Penghindaran pajak (tax avoidance)
diukur dengan cash effective tax rate (CETR). Variabel independen yang
diteliti antara lain profitabilitas, kepemilikan keluarga, dan corporate
governance. Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol yaitu,
leverage, ukuran perusahaan, dan kompensasi rugi fiskal. Sampel penelitian
ini adalah 58 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2009 – 2012. Sampel dipilih dengan menggunakan metode
purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan uji asumsi klasik dan
pengujian hipotesis dengan metode regresi linier berganda. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas, kepemilikan keluarga dan
komisaris independen berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak.
Abstract
This research aims to analyze the effect of Profitabilitass (ROA), family
ownership, and corporate governance on tax avoidance. Tax avoidance are
dependent variable on this research. Tax avoidance wa measured by cash
effective tax rate (CETR). ROA, family ownership, and corporate
governance are independent variables on this research. This research also
uses the control variables are leverage, firm size, and fiscal lost
compensation.The sample of this research was 58 manufactur companies
listed in Indonesia Stock Exchange for the years 2009-2012. This research
used purposive sampling criteria and double linear regress ion analysis test.
The result show that Profitabilitass (ROA), family ownership, and
independent commissioners have significant negatively effect on tax
avoidance.
DI SINI
Gambar 1
3. METODE RISET
3.1 Populasi, Sampel dan Data
Populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2012
berjumlah 136 perusahaan. Setelah diseleksi menggunakan metode purposive sampling
dengan kriteria tertentu diperoleh 58 perusahaan sampel per tahun, sehingga sampel
dalam penelitian ini sebanyak 232 (58x4) perusahaan. Kriteria sampelnya adalah
perusahaan aktif dan data lengkap, menggunakan nilai mata uang rupiah, nilai laba
positif dan nilai Cash Effective Tax Ratenya kurang dari satu (CETR< 1).Data yang
𝑘𝑘
Profitabilitas, diproksikan dengan menggunakan Return On Assetsyaitu
perbandingan antara laba bersih dengan total aset pada akhir periode, yang digunakan
sebagai indikator kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Kurniasih & Sari,
2013), dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 (𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅)𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆ℎ 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃
ROA = × 100%
𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐴𝐴
𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴
Kepemilikan keluarga, penelitian ini menggunakan definisi kepemilikan
keluarga yang digunakan oleh Arifin (2003), yaitu semua individu dan perusahaan yang
kepemilikannya tercatat (kepemilikan > 5% wajib dicatat), yang bukan perusahaan
publik, negara, institusi keuangan, dan publik (individu yang kepemilikannya tidak
wajib dicatat). Kepemilikan keluarga merupakan dummy variable, bernilai 1 jika
proporsi kepemilikan keluarga > 50%, dan bernilai 0 jika sebaliknya.
Corporate govenance, diukur dengan dua proksi, yakni proksi komposisi
komisaris independen dan proksi keberadaan komite audit. Proksi komposisi komisaris
independen diukur menggunakan persentase jumlah komisaris independen terhadap
jumlah total komisaris dalam susunan dewan komisaris perusahaan sampel tahun
amatan (Andriyani, 2008). Variabel komite audit diukur dengan jumlah total anggota
komite dalam suatu perusahaan (Hanum & Zulaikha, 2013).
Leverage, merupakan sumber pendanaan eksternal dari utang jangka panjang.
Variabel leverage diukur dengan menggunakan rasio antara total kewajiban jangka
pajang dengan total asset perusahaan (Brad Badertscher at.all, 2009). Leverage
merupakan rasio yang mengukur kemampuan utang baik jangka panjang maupun
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸
Ukuran perusahaan,Ferry dan Jones (1979) mendefinisikan ukuran perusahaan
sebagai gambran besar kecilnya perusahaan. Menurut Jogiyanto (2000) ukuran
perusahaan ditunjukkan melalui log total aktiva, dinilai lebik baik karena ukuran
perusahaan ini memiliki tingkat kestabilan yang lebih dibandingkan proksi-proksi yang
lainnya dan cenderung berkesinambungan antar periode satu dengan periode berikutnya.
Variabel ukuran perusahaan (Size) diukur dengan menggunakan natural logarithm total
assets.(Guire. et.all, 2011).
Kompensasi rugi fiskal, dapat diukur dengan menggunakan variabel dummy,
yang akan diberikan nilai 1 jika terdapat kompensasi rugi fiskal pada awal tahun t (Sari
& Martani, 2010).
DISINI TABEL 1
DISINI TABEL 2
5. PENUTUP
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model penelitian penghindaran
pajak dengan variabel profitabilitas, kepemilikan keluarga, komisaris independen,
komite audit, leverage, ukuran perusahaan dan kompensasi kerugian pajak
menunjukkan model yang relatif baik karena dari varibel-variabel tersebut mampu
menjelaskan sebesar 63,9 % terjadinya penghindaran pajak. Tujuh hipotesis yang
diajukan diajukan hanya ada tiga hipotesis yang terbukti didukung data. Empat hipotesis
lainnya tidak didukung oleh data yaitu komite audit, leverage, ukuran perusahaan dan
kompensasi kerugian pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak.
Profitabilitas, kepemilikan keluarga dan komisaris independen merupakan variabel yang
secara signifikan berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak. Profitabilitas
perusahaan merupakan variabel yang dominan signifikan berpengaruh negatif terhadap
penghindaran pajak. Hal diduga karena tingginya profitabilitas perusahaan akan
ROA
Corporate
Governance
Leverage, Size,
Kompensasi Rugi
Fiskal
Lampiran 2
Tabel 1
Statistik Diskriptif
Variabel N Minimu Maximum Mean SD
m
Tax Avoidance
232 0,00063 0,97531 0,3088219 0,18196842
(CETR)
Return on Assets
232 0,001 0,416 0,11016 0,089157
(ROA)
Kepemilikan Keluarga 232 0,00 1,00 0,5560 0,49792
Komisaris Independen 232 0,200 1,000 0,39901 0,129958
Komite Audit 232 2 5 3,13 0,460
Leverage 232 -1,53 10,16 1,0432 1,27145
Size 232 4,828 13,245 10,23499 2,300943
RFIS 232 0 1 0,20 0,400
(Sumber: hasil olah data)
Lampiran 3
Lampiran 4
Tabel 3
Hasil Uji Autokorelasi
Tingkat Autokorelasi (DW) Jenis Autokorelasi
(4 -DW.L ) < DW < 4 Ada Autokorelasi negatif
(4 -DW.U)< DW< (4 –DW.L) Tanpa kesimpulan
1,841 < 2,117 < (2,159) Tidak Ada Autokorelasi
DW.L < DW < DW.U Tanpa Kesimpulan
0 < DW < DW. L Ada Autokorelasi positif
(Sumber: hasil olah data)
Lampiran 6
Tabel 5
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser
Model Summary b
Lampiran 8
Tabel 7
Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Coefficients a
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) ,431 ,090 4,787 ,000
X1 -2,064 ,312 -,978 -6,618 ,000 ,714 1,002
X2 -,048 ,022 -,127 -2,176 ,031 ,460 2,175
X3 -,432 ,193 -,299 -2,243 ,026 ,880 1,366
X4 -,031 ,018 -,076 -1,774 ,077 ,843 1,186
X5 ,002 ,006 ,011 ,272 ,786 ,916 1,091
X6 -,003 ,004 -,004 -,097 ,923 ,850 1,176
X7 ,011 ,019 ,024 ,588 ,557 ,940 1,064
a. Dependent Variable: Y
ANOV Ab
Sum of
Model Squares df Mean S quare F Sig.
1 Regres sion 5,320 7 ,760 59,518 ,000a
Residual 2,860 224 ,013
Total 8,180 231
a. Predic tors: (Constant), X7, X6, X2, X5, X4, X3, X1
b. Dependent Variable: Y