Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH LEVERAGE, KEPELIMIKAN INSTITUSONAL,

UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS


TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK
(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Tahun 2012-2014)

Oleh :
Ulfa Jasmine
Pembimbing : Zirman dan Sem Paulus

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : ulfajasmine@gmail.com

Effect of Leverage, Ownership Institusional, Size Company and Profitabilty


of Tax Avoidance
(Study at Manufacturing Company listed on BEI 2012-2014)

ABSTRACT
The purpose of this study was to examine the effect of leverage, ownership,
company size, and profitability against tax avoidance. The population in this
study are all manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2012-
2014. Sample of companies used in this study as many as 34 companies. While the
data processed in this study as many as 102 of data where the data obtained from
three consecutive terms (2012-2014) of each of these companies. Data analysis
technique used is multiple regression analysis were processed with SPSS
Windows 19. The results show that leverage the t (5.617)> t table (1.984) and
significant (0.009) <(0.05), ownership institusional that t arithmetic (7.365)> t
table (1.984) and significant (0.000) <(0.05), company size t (6.092)> t table
(1.984) and significant (0.000) <(0.05), profitability t count (4,207)> t table
(1.984) and significant (0.006) <(0.05). Overall, leverage, institusonal ownership,
size and profitability affect tax avoidance amounting to 85.2%. While 14.8% is
influenced by other variables not examined in this study.
Keywords: leverage, ownership,size, profitability and avoidance.

PENDAHULUAN hukum dan ketentuan yang berlaku maka


aktivitas tersebut dapat tergolong ke
Perencanaan pajak yang masih dalam penggelapan pajak (tax evasion).
dalam koridor Undang-Undang disebut Penggelapan pajak adalah usaha untuk
penghindaran pajak (tax avoidance). mengurangi hutang pajak yang bersifat
Penghindaran pajak merupakan usaha illegal.
untuk mengurangi hutang pajak yang Putusan pengadilan pajak No
bersifat legal, kegiatan ini memunculkan PUT.29050/PP/M.III/13/2011,
resiko bagi perusahaan antara lain dimana hakim berpendapat :
dendadan buruknya reputasi perusahaan “Wajib pajak pada dasarnya
dimata publik. Apabila penghindaran bebas untuk mengatur bagaimana
pajak melebihi batas atau melanggar
JOM Fekon Vol.4 No.1(Februari) 2017 1786
mereka bertransaksi untuk menekan mempengaruhi tax avoidance,
beban pajaknya sepanjang tidak penelitian ini lebih berfokus pada
melanggar undang- undang leverage, kepemilikan institusional,
perpajakan” ukuran perusahaan, dan profitabilitas.
Oleh karenanya persoalan Kebijakan yang diambil oleh
penghindaran pajak merupakan perusahaan memiliki peran yang
persoalan yang rumit dan unik. Di signifikan terhadap tingkat
satu sisi penghindaran pajak penghindaran pajak perusahaan
diperbolehkan, tapi di sisi yang lain seperti dalam menentukan
penghindaran pajak tidak diinginkan pembiayaan perusahaan dalam
(Budiman & Setiyono, 2012). bentuk hutang atau leverage.
Fenomena penghindaran Menurut Kurniasih dan Sari (2013)
pajak di Indonesia, pada tahun 2013 leverage merupakan penambahan
terdapat 750 perusahaan Penanaman jumlah hutang yang mengakibatkan
Modal Asing (PMA) yang ditengarai timbulnya pos biaya tambahan
melakukan penghindaran pajak berupa bunga atau interest dan
dengan melaporkan rugi dalam waktu pengurangan beban pajak
5 tahun berturut-turut dan tidak penghasilan wajib pajak badan.
membayar pajak (Bappenas, 2013). Semakin besar ukuran suatu
Berdasarkan data pajak yang di perusahaan, maka transaksi yang
sampaikan oleh Dirjen Pajak pada dilakukan akan semakin kompleks
tahun 2013 ada 4.000 perusahaan yang akan memungkinkan
PMA yang melaporkan nihil nilai perusahaan untuk memanfaatkan
pajaknya, perusahaan tersebut celah-celah yang ada untuk
diketahui ada yang mengalami melakukan tindakan tax avoidance
kerugian selama 7 tahun berturut- dari setiap transaksi. Tax avoidance
turut. Perusahaan tersebut umumnya memiliki unsur-unsur kerahasiaan
bergerak pada sektor manufaktur dan yang mengurangi transparansi suatu
pengolahan bahan baku (DJP, 2013). perusahaan, oleh sebab itu sangat
perlu untuk ditetapkan tata kelola
Dilihat dari penelitian -
perusahaan yang baik.
penelitian terdahulu, banyak faktor
Salah satu penerapan tata
yang mempengaruhi tax avoidance.
kelola perusahaan yang baik yaitu
Penelitian yang dilakukan oleh
dengan kepemilikan institusional.
Ngadiman (2014), menunjukkan
Menurut Pohan (2009: 114)
bahwa tax avoidance dipengaruhi “kepemilikan institusional adalah
oleh kepemilikan institusional, dan persentase saham yang dimiliki
ukuran perusahaan.Penelitian yang institusi dan kepemilikan blockholder
dilakukan oleh Prakosa (2014), (investor dengan posisi kepemilikan
menunjukka bahwa tax avoidance saham paling sedikit 5%). Semakin
dipengaruhi oleh profitabilitas, tinggi kepemilikan institusional maka
kepemilikan keluarga, dan corporate diharapkan mampu menciptakan
governance. Penelitian yang kontrol yang lebih baik.
dilakukan oleh Swingly (2015), Profitabilitas merupakan
menunjukkan bahwa tax avoidance gambaran kinerja keuangan
dipengaruhi oleh karakter eksekutif, perusahaan dalam menghasilkan laba
ukuran perusahaan, dan leverage. dari pengelolaan aktiva yang dikenal
Dari beberapa faktor yang dengan Return On Asset (ROA).
JOM Fekon Vol.4 No.1(Februari) 2017 1787
ROA yang positif perusahaan berpengaruh terhadap tax
menunjukkan bahwa dari total aktiva avoidance? 4) Apakah profitabilitas
yang dipergunakan untuk beroperasi berpengaruh terhadap tax avoidance.
perusahaan mampu memberikan laba Tujuan penelitian ini adalah
bagi perusahaan. ROA dinyatakan untuk 1) Mengetahui pengaruh dari
dalam prosentase, semakin tinggi leverage terhadap tax avoidance2)
nilai ROA, maka akan semakin baik Mengetahui pengaruh kepemilikan
kinerja perusahaan tersebut. ROA institusional terhadap tax avoidance
memiliki keterkaitan dengan laba 3) Mengetahui pengaruh dari ukuran
bersih perusahaan dan pengenaan perusahaan terhadap tax avoidance.
pajak penghasilan untuk perusahaan 4)Mengetahui pengaruh profitabilitas
(Kurniasih & Sari, 2013). Semakin terhadap tax avoidance
tinggi profitabilitas perusahaan akan
semakin tinggi pula laba bersih TINJAUAN PUSTAKA DAN
perusahaan yang dihasilkan. HIPOTESIS
ROA yang negatif disebabkan Pengertian Tax Avoidance
laba perusahaan dalam kondisi Menurut Erly (2011:21)
negatif (rugi) pula. Hal ini pengertian penghindaran pajak (tax
menunjukkan kemampuan dari modal avoidance) adalah:
yang di investasikan secara “Penghindaran pajak (tax avoidance)
keseluruhan aktiva belum mampu adalah suatu usaha pengurangan
menghasilkan laba. Perusahaan yang secara legal yang dilakukan dengan
memperoleh laba akan diasumsikan cara memanfaatkan ketentuan-
tidak melakukan tax avoidance ketentuan di bidang perpajakan
karena perusahaan tersebut mampu secara optimal seperti, pengecualian
mengatur pendapatan dan dan pemotongan-pemotongan yang
pembayaran pajaknya. diperkanankan maupun manfaat hal-
Beberapa penelitian mengenai hal yang belum diatur dan
kepemilikan institusional juga kelemahan-kelemahan yang ada
dilakukan oleh Siregar (2005), dalam peraturan perpajakan yang
Aditomo (2009), Sari dan Martani berlaku.”
(2010), Chen et al (2010), secara Tujuan penghindaran pajak
umum menyatatakan bahwa ada ialah untuk merekayasa usaha wajib
hubungan negatif antara kepemilikan pajak agar beban pajak dapat ditekan
institusional dengan tax avoidance. serendah mungkin dengan
Namun hasil penelitian Sartori (2010) memanfaatkan celah-celah peraturan
menyatakan bahwa hubungan antara perpajakan yang ada untuk
kepemilikan institusional dengan tax memaksimalkan jumlah laba setelah
avoidance adalah positif jika diikuti pajak, karena dalam hal ini pajak
dengan rendahnya biaya agensi dan merupakan unsure pengurang laba
biaya transaksi. Oleh karena itu, penghindaran
Adapun perumusan masalah pajak bukan merupakan pelanggaran
penelitian ini adalah 1) Apakah atas perundang-undangan perpajakan
leverage berpengaruh terhadap tax atau secara tidak etik di anggap salah
avoidance? 2) Apakah kepemilikan dalam rangka usaha wajib pajak
institusional berpengaruh terhadap untuk mengurangi, menghindari,
tax avoidance? 3)Apakah ukuran meminimkan, atau meringankan

JOM Fekon Vol.4 No.1(Februari) 2017 1788


beban pajak yang dimungkinkan oleh yang perlindungan terhadapnya
undang-undang pajak. lemah dan investor tidak memiliki
perlindungan jika tidak mencapai
Leverage pemusatan kepemilikan sebagai
Leverage dapat di definisikan pengganti dari perlindungan legal.
sebagai penggunaan aktiva atau dana Dengan demikian, pemegang saham
untuk menutupi biaya tetap atau mayoritas dapat mengharapkan untuk
membayar beban tetap (Riyanto, memperoleh pengembalian investasi
1996). Menurut Weston (1990), mereka (laporta, 1998).
dimana mereka mendefenisikan
leverage adalah suatu ukuran yang Ukuran Perusahaan
menunjukkan sampai sejauh mana Machfoedz (dalam Suwito
sekuritas berbeban tetap atau utang dan Herawati, 2005: 138)
dan saham preferen yang digunakan menyatakan bahwa “ukuran
dalam struktur modal sebuah perusahaan adalah suatu skala yang
perusahaan. dapat mengklasifikasikan perusahaan
Leverage mempunyai peluang menjadi perusahaan besar dan kecil
investasi yang tidak hanya menurut berbagai cara seperti total
menguntungkan serta arus kas yang aktiva atau total asset perusahaan,
bebas tinggi (Suharli, 2005) dengan nilai pasar saham, rata-rata tingkat
membedakan perusahaan yang penjualan, dan jumlah penjualan.”
pembayaran defiden yang tinggi Ukuran perusahaan umumnya
dengan yang rendah, dikatakan dibagi dalam 3 kategori, yaitu
bahwa perusahaan yang pembayaran perusahaan besar (large firm),
difiden rendah mempengaruhi harga perusahaan menengah (medium firm),
saham secara positif pada dan perusahaan kecil (small firm).
pengumuman penawaran hutang. Penentuan ukuran perusahaan
Kebijakan hutang dinyatakan dalam didasarkan kepada total asset
rasio leverage. perusahaan. Semakin besar total asset
maka menunjukkan bahwa
Kepemilikan Institusional perusahaan memiliki prospek baik
Struktur kepemilikan dapat di dalam jangka waktu yang relatif
klasifikasikan menjadi blok panjang. Hal ini juga
kepemilikan eksternal dan blok menggambarkan bahwa perusahaan
kepemilikan. Struktur kepemilikan lebih stabil dan lebih mampu dalam
dalam suatu perusahaan menghasilkan laba dibandingkan
mengimplikasikan adanya dengan perusahaan dengan total asset
pengorbanan dalam penggunaan yang kecil.
sumber daya secara efisien untuk
memaksimumkan profit yang Profitabilitas
diperoleh, di mana kepemilikan Profitabilitas merupakan salah
dalam suatu perusahaan akan tersebar satu pengukuran bagi kinerja suatu
untuk mengurangi insentif bagi perusahaan. Profitabilitas suatu
manajer dan memaksimumkan profit. perusahaan menggambarkan
Dalam penelitian terbaru, kemampuan suatu perusahaan dalam
struktur kepemilikan dihubungkan menghasilkan laba selama periode
dengan kerangka legal. Pada negara tertentu pada tingkat penjualan, asset
JOM Fekon Vol.4 No.1(Februari) 2017 1789
dan modal saham tertentu. perusahaan akan semakin rendah
Profitabilitas terdiri dari beberapa (Richardson dan Lanis, 2007).
rasio, salah satunya adalah return on Maka dari penjelasan diatas
assets. mengenai pengaruh leverage
Return on Assets (ROA) terhadap tax avoidance, hipotesis
adalah suatu indikator yang yang akan diuji adalah :
mencerminkan performa keuangan
perusahaan, semakin tingginya nilai Ha1 : Diduga Leverage berpengaruh
ROA yang mampu diraih oleh terhadap tax avoidance
perusahaan maka performa keuangan
perusahaan tersebut dapat Pengaruh Kepemilikan
dikategorikan baik. ROA dilihat dari Institusional Terhadap Tax
laba bersih perusahaan dan Avoidance
pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Siregar dan Utama (2005:
untuk Wajib Pajak Badan. 480) mendefinisikan kepemilikan
Pengukuran kinerja dengan ROA institusional sebagai kepemilikan
menunjukkan kemampuan dari modal saham oleh institusi keuangan, seperti
yang di investasikan dalam perusahaan asuransi, bank, dana
keseluruhan aktiva untuk pensiun, dan investment banking.
menghasilkan laba. Kepemilikan institusional merupakan
kepemilikan saham perusahaan yang
Pengaruh Leverage Terhadap Tax mayoritas dimiliki oleh institusi atau
Avoidance lembaga (perusahaan asuransi, bank,
Perusahaan dimungkinkan perusahaan investasi, asset
menggunakan utang untuk memenuhi management, dan kepemilikan
kebutuhan operasional dan investasi institusi lain).
perusahaan. Akan tetapi, utang akan Secara ringkas, kepemilikan
menimbulkan beban tetap (fixed rate institusional merupakan kepemilikan
of return) yang disebut dengan saham yang dimiliki oleh pemerintah,
bunga. Semakin besar utang maka institusi keuangan, institusi berbadan
laba kena pajak akan menjadi lebih hukum, institusi luar negeri, dan dana
kecil karena insentif pajak atas bunga perwalian serta institusi-institusi
utang semakin besar. Hal tersebut lainnya. Institusi-institusi tersebut
membawa implikasi meningkatnya memiliki wewenang untuk
penggunaan utang oleh perusahaan. melakukan pengawasan atas kinerja
Secara logika, semakin tinggi manajemen.
nilai dari rasio Leverage, berarti Pranata, Puspa, dan Herawati
semakin tinggi jumlah pendanaan (2013: 12) melakukan penelitian
dari utang pihak ketiga yang mengenai pengaruh kepemilikan
digunakan perusahaan dan semakin institusional terhadap tax
tinggi pula biaya bunga yang timbul avoidanceyang hasilnya adanya
dari utang tersebut. Biaya bunga yang pengaruh yang signifikan antara
semakin tinggi akan memberikan kepemilikan institusional terhadap
pengaruh berkurang nya beban pajak tax avoidance. Besar kecilnya
perusahaan. Semakin tinggi nilai kepemilikan institusional secara tidak
utang perusahaan maka nilai CETR langsung akan mempengaruhi
kebijakan pajak agresif (tax
JOM Fekon Vol.4 No.1(Februari) 2017 1790
avoidance) yang dilakukan oleh perusahaan terhadap tax avoidance,
perusahaan. hipotesis yang akan diuji adalah :
Maka dari penjelasan diatas
mengenai pengaruh kepemilikan Ha3: Diduga Ukuran perusahaan
institusional terhadap tax avoidance, berpengaruh terhadap tax avoidance
hipotesis yang akan diuji adalah :
Pengaruh Profitabilitas Terhadap
Ha2: Diduga kepemilikan Tax Avoidance
institusional berpengaruh terhadap Profitabilitas merupakan
tax avoidance gambaran kinerja keuangan
perusahaan dalam menghasilkan laba
Pengaruh Ukuran Perusahaan dari pengelolaan aktiva yang dikenal
Terhadap Tax Avoidance dengan Return On Asset (ROA). ROA
Siegfried (1972) dalam berguna untuk mengukur sejauh
Richardson dan Lanis (2007) mana efektivitas perusahaan dalam
menyatakan bahwa semakin besar memanfaatkan seluruh sumber daya
perusahaan maka akan semakin yang dimilikinya (Siahan, 2004).
rendah CETR yang dimilikinya, hal Dendawijaya (2003:120)
ini dikarenakan perusahaan besar menyatakan bahwa ROA
lebih mampu menggunakan sumber menggambarkan kemampuan
daya yang dimilikinya untuk manajemen untuk memperoleh
membuat suatu perencanaan pajak keuntungan (laba).Semakin tinggi
yang baik (political power theory). ROA, semakin tinggi keuntungan
Namun perusahaan tidak selalu dapat perusahaan sehingga semakin baik
menggunakan power yang pengelolaan aktiva perusahaan.
dimilikinya untuk melakukan Menurut Lestari dan Sugiharto
perencanaan pajak karena adanya (2007:196), ROA merupakan
batasan berupa kemungkinan menjadi pengukur keuntungan bersih yang
sorotan dan sasaran dari keputusan diperoleh dari penggunaan aktiva.
regulator – political cost theory Semakin tinggi nilai dari ROA,
(Watts dan Zimmerman, 1986). berarti semakin tinggi nilai dari laba
Semakin besar ukuran suatu bersih perusahaan dan semakin tinggi
perusahaan, maka transaksi yang profitabilitasnya. Perusahaan yang
dilakukan akan semakin kompleks memiliki profitabilitas tinggi
yang akan memungkinkan memiliki kesempatan untuk
perusahaan untuk memanfaatkan memposisikan diri dalam tax
celah-celah yang ada untuk planning yang mengurangi jumlah
melakukan tindakan tax avoidance beban kewajiban perpajakan (Chen et
dari setiap transaksi. Tax avoidance al. 2010). Penelitian Kurnia dan Sari
memiliki unsur-unsur kerahasiaan (2013) menyatakan bahwa ROA
yang mengurangi transparansi suatu berpengarus secara signifikan
perusahaan, oleh sebab itu sangat terhadap penghindaran pajak.
perlu untuk ditetapkan tata kelola Demikian tingginya
perusahaan yang baik. profitabilitas perusahaan akan
Maka dari penjelasan diatas dilakukan perencanaan pajak yang
mengenai pengaruh ukuran matang sehingga menghasilkan pajak
yang optimal, sehingga
JOM Fekon Vol.4 No.1(Februari) 2017 1791
kecenderungan melakukan 4. Perusahaan yang menggunakan
penghindaran pajak akan menurun. satuan nilai rupiah dalam laporan
Maka dari penjelasan diatas keuangannya.
mengenai pengaruh profitabilitas 5. Perusahaan yang memiliki nilai
terhadap tax avoidance, hipotesis aset bersih positif selama tahun
yang akan diuji adalah : penelitian.
Berdasarkan kriteria pengambilan
Ha4: Diduga profitabilitas sampel diatas, perusahaan
berpengaruh terhadap tax avoidance manufaktur yang dapat dijadikan
sampel adalah 34 perusahaan.
METODOLOGI PENELITIAN Jenis data yang dipergunakan:
a. Data sekunder
Populasi yang digunakan diperoleh dari laporan keuangan
dalam penelitian ini adalah seluruh tahunan perusahaan manufaktur yang
perusahaan manufaktur yang listing listing di BEI selama tahun 2012
di Bursa Efek Indonesia periode sampai tahun 2014, yang
2012-2014. Alasan memilih didokumentasikan dalam
perusahaan manufaktur sebagai www.idx.co.id serta sumber lain yang
populasi perusahaan adalah karena: relevan seperti (Indonesia Capital
1. Permasalahan dalam Market Directory) ICMD
perusahaan manufaktur lebih Metode pengumpulan data dalam
kompleks penelitian ini dilakukan dengan :
2. Sektor manufaktur memiliki 1. Metode studi pustaka yaitu dengan
jumlah terbesar dibandingkan melakukan telaah pustaka, eksplorasi
dengan sektor yang lainnya. dan mengkaji berbagai literature.
Pengambilan sampel dalam 2. Dokumentasi yaitu mengumpulkan
penelitian ini dilakukan dengan data dengan cara mencatat dokumen
menggunakan metode purposive yang berhubungan dengan penelitian
sampling. Metode purposive ini.
sampling adalah pengambilan sampel Teknik analisis data dengan
berdasarkan pertimbangan subjek menggunakan analisis regresi linear
peneliti, sampel dipilih berdasarkan berganda.Pengujian hipotesis dalam
pada kesesuaian karakterisitik dengan penelitian ini dilakukan dengan
kriteria sampel yang ditentukan agar menggunakan uji t. Pengujian ini
diperoleh sampel yang representatif. dilakukan untuk membuktikan
Kriteria-kriteria dalam pengambilan hipotesis yang diajukan, apakah
sampel secara purposive sampling masing-masing variabel independen
dalam penelitian ini mengacu pada berpengaruh signifikan terhadap
penelitian Yoehana (2013) yaitu variabel dependen secara individual.
sebagai berikut :
1. Perusahaan tidak mengalami Variabel Dependen
kerugian selama tahun penelitian. Variabel dependen yang diteliti
2. Perusahaan yang memiliki ETR pada penelitian ini adalah tax
antara 0-1 avoidance adalah suatu usaha
3. Perusahaan yang menyajikan pengurangan secara legal yang
laporan keuangan yang berakhir dilakukan dengan cara memanfaatkan
tanggal 31 Desember. ketentuan-ketentuan di bidang
JOM Fekon Vol.4 No.1(Februari) 2017 1792
perpajakan secara optimal seperti, HASIL DAN PEMBAHASAN
pengecualian dan pemotongan-
pemotongan yang diperkanankan Statistik Deskriptif
maupun manfaat hal-hal yang belum Statistik deskriptif pada
diatur dan kelemahan-kelemahan penelitian ini ditujukan untuk
yang ada dalam peraturan perpajakan memberikan gambaran kondisi data
yang berlaku (Erly, 2011). yang digunakan untuk setiap variabel.

Variabel Independen Tabel 1


Variabel bebas dalam Statistik Deskriptif
penelitian ini adalah leverage(X1) Variabel Mean
Std.
N
Deviation
Menurut Kurniasih dan Sari (2013: TA 8.1811 .22166 48
63) leverage adalah rasio yang Leverage 6.0715 .16003 48
mengukur kemampuan hutang baik KI 8.3487 .42757 48
Ukuran 8.4507 .13223 48
jangka panjang maupun jangka Profitabilitas 7.9027 .45505 48
pendek untuk membiayai aktiva Sumber :Data Olahan, 2016.
perusahaan yang diukur
menggunakan menggunakan debt to Hasil Uji Kualitas Data
equity ratio
Kepemilikan Institusional (X2). Hasil Uji Normalitas
Siregar dan Utama (2005: 480) Dengan menggunakanNormal
mendefinisikan kepemilikan P-P Plot data yang ditunjukkan
institusional sebagai kepemilikan menyebar disekitar garis diagonal,
saham oleh institusi keuangan, seperti maka model regresi memenuhi
perusahaan asuransi, bank, dana asumsi normalitas.
pensiun, dan investment banking.
Ukuran Perusahaan Gambar 1
(X3).Machfoedz (dalam Suwito dan Hasil uji normalitas
Herawati, 2005: 138) menyatakan
bahwa ukuran perusahaan adalah
suatu skala yang dapat
mengklasifikasikan perusahaan
menjadi perusahaan besar dan kecil
menurut berbagai cara seperti total
aktiva atau total asset perusahaan,
nilai pasar saham, rata-rata tingkat
penjualan, dan jumlah penjualan.
Sumber : Data Olahan, 2016.
Profitabilitas ( X4 ).
Profitabilitas,diproksikan dengan Dari grafik normal P-Plot
menggunakan Return On Assets yaitu diatas dapat disimpulkan bahwa
perbandingan antara laba bersih grafik normal P-Plot terlihat titik-
dengan total aset pada akhir periode, titik menyebar disekitar garis
yang digunakan sebagai indikator diagonal, serta arah penyebarannya
kemampuan perusahaan dalam mengikut arah garis diagonal. Grafik
menghasilkan laba (Kurniasih & Sari, tersebut menunjukkan bahwa model
2013)

JOM Fekon Vol.4 No.1(Februari) 2017 1793


regresi layak dipakai karena 1,7596, maka nilai 4-du = 2.2404 dan
memenuhi asumsi normalitas. nilai 4-dl = 2.4031.
Hasil dari Durbin-Waston
Hasil Uji Asumsi Klasik hitung sebesar 1.877 dan nilai ini
berada diposisi antara du dengan 4-
Hasil Uji Multikolinearitas du, yaitu antara 1.7596 dan 2.2404,
Apabila nilai VIF < 10 dan yang artinya bahwa tidak adanya
tolerance > 0,10 berarti tidak ada gejala autokorelasi dalam model
multikolinearitas antar variabel regresi ini.
dalammodel regresi.Dari hasil
perhitungan, diperoleh nilai VIF Hasil Uji Heteroskedastisitas
untuk seluruh variable leverage, Gejala heteroskedastisitas
kepemilikan institusional, ukuran dideteksi dengan menggunakan
perusahaan dan profitabilitas secara grafik scatterplot. Hasil dari uji
berturut- turut adalah(1.064, 1.110, heteroskedastisitas dapat dilihat pada
1.094, 1.077 ) < 10 dan tolerance ( Gambar 2.
0.940, 0.901, 0.914, 0.928) >0,10.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa Gambar 2
model regresi tersebut bebas dari Hasil Uji Heteroskedasitas
multikolinearitas.

Hasil Uji Autokorelasi


Uji autokorelasi digunakan
untuk melihat apakah terdapat
korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya) dalam model regresi. Sumber : Data Olahan,2016.
Pengujian melakukan uji Durbin-
Watson. Dari gambar Scatterplot diatas
terlihat bahwa titik-titik tidak
Tabel 2 membentuk pola tertentu dan
Hasil Uji Autokorelasi menyebar diatas dan dibawah angka
Nilai Nilai Nilai 4-dl 4-dU Kesimpulan
dW dL dU 0 pada sumbu Y. Dapat diartikan
Tidak
1.877 1.5969 1,7596 2,4031 2.2404 Mengandung bahwa tidak terdapat
Autokorelasi
heterokedastisitas dalam model
Sumber: Data Olahan, 2016.
regresi penelitian ini.
Model regresi yang baik
Berdasarkan tabel Durbin-
adalah yang homoskedastisitas atau
Waston diatas diketahui bahwa nilai
jika tidak terjadi heteroskedastisitas
Durbin-Waston hitung sebesar 1,877. ( Ghozali, 2009 : 125 ).
Apabila dibandingkan dengan nilai
Durbin-Waston tabel pada tingkat Koefisien Determinasi
signifikan 5%, dengan k=4 dan n=48 Digunakan untuk menguji
maka diperoleh dl = 1.5966 dan du = seberapa besar pengaruh variabel

JOM Fekon Vol.4 No.1(Februari) 2017 1794


indipenden terhadap variabel Diketahui nilai t tabel pada taraf
dependen. signifikansi 5 % (2-tailed) adalah
1,984
Tabel 3
Pengujian Koefisien Determinasi - Nilai thitung leverage sebesar
Model R
R Adjusted R Std. 5,617> ttabel1,984. Berarti
Square Square Error
1 .926a .858 .852 .39862
leverage berpengaruh terhadap
penghindaran pajak (tax
Sumber :Data Olahan, 2016.
avoidance).
Diperoleh nilai R Square - Nilai thitung kepemilikan
sebesar 0,858. Artinya adalah bahwa institusional sebesar 7,365> ttabel
sumbangan pengaruh variabel 1,984. Berarti kepemilikan
independen (leverage, kepemilikan institusional berpengaruh
institusional, ukuran perusahaan dan terhadap penghindaran pajak (tax
profitabilitas) terhadap variabel avoidance).
dependen ( tax avoidance) adalah - Nilai thitung ukuran perusahaan
sebesar 85,8 %. Sedangkan sisanya sebesar 6,092> ttabel 1,984. Berarti
14,2 % dipengaruhi oleh variabel lain ukuran perusahaan berpengaruh
yang tidak dimasukkan dalam model terhadap penghindaran pajak (tax
regresi ini. avoidance).
Hasil Analisis Regresi Berganda - Nilai thitung profitabilitas sebesar
Uji statistik t pada dasarnya 4,207> ttabel 1,984. Berarti
menunjukkan seberapa jauh pengaruh profitabilitas berpengaruh
satu variabel independen secara terhadap penghindaran pajak (tax
individual dalam menerangkan avoidance).
variabel dependen. Pengujian Secara matematis untuk
dilakukan dengan menggunakan menjawab hipotesis yang ada dapat
signifikansi level 0,05 (5%). ditunjukkan dengan persamaan di
Penerimaan atau penolakan hipotesis bawah ini:
dilakukan dengan cara
membandingkan nilai t-hitung > t- Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3+β4X4+ e
tabel.
Hasil analisis regresi hipotesis Persamaan Regresi Berganda:
pertama dengan metode enter untuk TA= 1,235+
model analisis dapat dilihat pada 0,027X1+0,237X2+0,968X3+
tabel berikut: 0.035X4 +e
Arti angka-angka dalam persamaan
Tabel 4 regresi diatas:
Uji t - Nilai konstanta () sebesar 1,235.
Standar

Model
Unstandardized
Coefficients
dized
Coeffici t Sig.
Artinya adalah apabila variabel
ents
B Std. Error Beta leverage, kepemilikan
(Constant) 1.235 0.301 4.099 0
LEVERAGE 0.027 0.043 0.024 5.617 0.009 institusional, ukuran perusahaan
KI
UKURAN
0.237
0.968
0.032
0.048
0.297
0.805
7.365
6.092
0
0
dan profitabilitasdiasumsikan nol
PROFIT 0.035 0.17 0.008 4.207 0.006
(0), maka penghindaran pajak
Sumber : Data Olahan,2016. (tax avoidance) akan meningkat
sebesar 1,235.

JOM Fekon Vol.4 No.1(Februari) 2017 1795


- Nilai koefisien regresi leverage thitung5,617> ttabel1,984. Maka dapat
sebesar 0,027. Artinya adalah disimpulkan H1 diterima
bahwa setiap peningkatan yaituleverage berpengaruh terhadap
leverage sebesar 1 satuan maka penghindaran pajak (tax avoidance).
akan meningkatkanpenghindaran Sementara itu, dalam tabel 4 didapat
pajak (tax avoidance) sebesar P value 0,009 yang berarti P value
0.027. 0,009< 0,05. Berdasarkan hitungan
- Nilai koefisien regresi tersebut, diketahui bahwa leverage
kepemilikan institusional sebesar berpengaruh signifikan terhadap
0,237. Artinya adalah bahwa penghindaran pajak (tax avoidance).
setiap peningkatan kepemilikan Perusahaan dimungkinkan
institusional sebesar 1 satuan menggunakan utang untuk memenuhi
maka akan meningkatkan kebutuhan operasional dan investasi
penghindaran pajak (tax perusahaan. Akan tetapi, utang akan
avoidance )sebesar 0,237. menimbulkan beban tetap (fixed rate
- Nilai koefisien regresi ukuran of return) yang disebut dengan
perusahaan sebesar 0,968. bunga. Semakin besar utang maka
Artinya adalah bahwa setiap laba kena pajak akan menjadi lebih
peningkatan ukuran perusahaan kecil karena insentif pajak atas bunga
sebesar 1 satuan maka akan utang semakin besar. Hal tersebut
meningkatkan penghindaran membawa implikasi meningkatnya
pajak (tax avoidance )sebesar penggunaan utang oleh sebuah
0,968. perusahaan.
- Nilai koefisien regresi Penelitian Ozkan (2001)
profitabilitas sebesar 0,035. memberikan bukti bahwa perusahaan
Artinya adalah bahwa setiap yang memiliki kewajiban pajak tinggi
peningkatan profitabilitas sebesar akan memilih untuk berutang agar
1 satuan maka akan mengurangi pajak. Dengan
meningkatkan penghindaran sengajanya perusahaan berutang
pajak (tax avoidance) sebesar untuk mengurangi beban pajak maka
0,035. dapat disebutkan bahwa perusahaan
Standar error (e) merupakan variabel tersebut agresif terhadap pajak.
acak dan mempunyai distribusi Secara logika, semakin tinggi nilai
probabilitas yang mewakili semua dari rasio Leverage, berarti semakin
faktor yang mempunyai pengaruh tinggi jumlah pendanaan dari utang
terhadap Y tetapi tidak dimasukan ke pihak ketiga yang digunakan
dalam persamaan. perusahaan dan semakin tinggi pula
biaya bunga yang timbul dari utang
Pembahasan tersebut. Biaya bunga yang semakin
tinggi akan memberikan pengaruh
Hasil Pengujian Hipotesis Pertama berkurang nya beban pajak
(Leverage Berpengaruh Terhadap perusahaan. Semakin tinggi nilai
Tax Avoidance ) utang perusahaan maka nilai CETR
Berdasarkan hasil pengujian yang perusahaan akan semakin rendah
dilakukan dan disajikan pada tabel 4 (Richardson dan Lanis, 2007).
didapat nilai thitung senilai 5,617.
Dengan demikian diketahui
JOM Fekon Vol.4 No.1(Februari) 2017 1796
Hasil Pengujian Hipotesis Kedua mempengaruhi manajer untuk dapat
(Kepemilikan Institusional memaksimalkan kesejahteraan
Berpengaruh Terhadap Tax pemegang saham institusional.
Avoidance)
Berdasarkan hasil pengujian Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
yang dilakukan dan disajikan pada (Ukuran PerusahaanTugas
tabel 4 didapat nilai thitung senilai Berpengaruh Terhadap Tax
7,365. Dengan demikian diketahui Avoidance)
thitung7,365> ttabel 1,984. Berdasarkan Berdasarkan hasil pengujian
hitungan tersebut, diketahui bahwa yang dilakukan dan disajikan pada
kepemilikan institusional tabel 4 didapat nilai thitung senilai
berpengaruh terhadap penghindaran 6,092. Dengan demikian diketahui
pajak (tax avoidance). Maka dapat thitung6,092 > ttabel1,984.Berdasarkan
disimpulkan H2 diterima yaitu hitungan tersebut, diketahui bahwa
kepemilikan institusional ukuran perusahaan berpengaruh
berpengaruh terhadap penghindaran terhadap penghindaran pajak (tax
pajak (tax avoidance). Sementara itu, avoidance). Maka dapat disimpulkan
dalam tabel 4 didapat P value 0,000 H3 diterima yaitu ukuran perusahaan
yang berarti P value 0,000< 0,05. berpengaruh terhadap penghindaran
Berdasarkan hitungan tersebut, pajak (tax avoidance). Sementara itu,
diketahui bahwa bahwa kepemilikan dalam tabel 4 didapat P value 0,000
institusional berpengaruh signifikan yang berarti P value 0,000< 0,05.
terhadap penghindaran pajak (tax Berdasarkan hitungan tersebut,
avoidance). diketahui bahwa ukuran perusahaan
Dalam penelitian ini, berpengaruh signifikan terhadap
kepemilikan institusional memiliki penghindaran pajak (tax avoidance).
arah yang positif signifikan terhadap Hasil penelitian ini sejalan
penghindaraan pajak, hasil ini tidak dengan hasil penelitian Hardelia
sesuai dugaan bahwa kepemilikan (2015) dan Surbakti (2012) yang
institusional yang tinggi dapat membuktikan bahwa ukuran
bertindak sebagai pihak yang perusahaan berpengaruh signifikan
mengawasi manajemen perusahaan. terhadap penghindaran pajak. Artinya
Penelitian ini sejalan dengan semakin besar total aset
penelitian yang dilakukan oleh Ajie ( mengindikasikan semakin besar pula
2015 ) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, dan setiap
keberadaan investor institusional peningkatan ukuran perusahaan akan
mengindikasikan adanya tekanan dari meningkatkan penghindaran pajak.
pihak institusional. Annisa ( 2009 ) Hal tersebut dimungkinkan
menambahkan bahwa pemilik karena perusahaan yang besar
institusional memainkan peran mampu untuk mengatur perpajakan
penting dalam memantau, dengan melakukan tax planning
mendisiplinkan dan mempengaruhi sehingga dapat tercapai tax saving
manajer sehingga kepemilikan yang optimal. Dalam kasus ini tax
institusional dapat memaksa manajer saving menggambarkan
untuk menghindari perilaku penghindaran pajak yang dilakukan
mementingkan diri sendiri tetapi perusahaan dengan cara yang legal.
pemilik institusional juga bisa Dengan demikian pajak yang
JOM Fekon Vol.4 No.1(Februari) 2017 1797
dibayarkan akan lebih kecil, sehingga terhadap penghindaran pajak.
besarnya tarif pajak efektif Demikian tingginya profitabilitas
perusahaan lebih kecil dan dapat perusahaan akan dilakukan
diambil kesimpulan bahwa kebebasan perencanaan pajak yang matang
penghindaran pajak meningkat sehingga menghasilkan pajak yang
(Hardelia, 2015). optimal, sehingga kecenderungan
melakukan penghindaran pajak akan
Hasil Pengujian Hipotesis Keempat menurun.
(profitabilitasTugas Berpengaruh
Terhadap Tax Avoidance) SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengujian
yang dilakukan dan disajikan pada Simpulan
tabel 4 didapat nilai thitung senilai Berdasarkan hasil penelitian
4,207. Dengan demikian diketahui maka kesimpulan penelitian adalah:
thitung4,207 > ttabel1,984. Berdasarkan 1) Hasil uji hipotesis pertama
hitungan tersebut, diketahui bahwa menunjukan leverage berpengaruh
proftabilitas berpengaruh terhadap terhadap penghindaran pajak (tax
penghindaran pajak (tax avoidance). avoidance). Hal ini menunjukan
Maka dapat disimpulkan H4 diterima bahwa leverage perusahaan akan
yaitu profitabilitas berpengaruh mempengaruhi perusahaan dalam
terhadap penghindaran pajak (tax melakukan penghindaran pajak
avoidance). Sementara itu, dalam (tax avoidance).
tabel 4 didapat P value 0,006 yang 2) Hasil uji hipotesis kedua
berarti P value 0,006<0,05. menunjukan kepemilikan
Berdasarkan hitungan tersebut, institusional berpengaruh
diketahui bahwa profitabilitas terhadap penghindaran pajak (tax
berpengaruh signifikan terhadap avoidance). Hal ini berarti
penghindaran pajak (tax avoidance). besarnya kepemilikan yang
Lestari dan Sugiharto dikuasai oleh institusional, maka
(2007:196), menambahkan ROA akan mempengaruhi
merupakan pengukur keuntungan penghindaran pajak (tax
bersih yang diperoleh dari avoidance).
penggunaan aktiva.Semakin tinggi 3) Hasil uji hipotesis ketiga
nilai dari ROA, berarti semakin menunjukkan ukuran perusahaan
tinggi nilai dari laba bersih berpengaruh terhadap
perusahaan dan semakin tinggi penghindaran pajak (tax
profitabilitasnya. Perusahaan yang avoidance). Hal ini berarti ukuran
memiliki profitabilitas tinggi suatu perusahaan akan
memiliki kesempatan untuk menenetukan tindakan
memposisikan diri dalam tax perusahaan dalam melakukan
planning yang mengurangi jumlah penghindaran pajak (tax
beban kewajiban perpajakan (Chen et avoidance).
al. 2010). 4) Hasil uji hipotesis keempat
Penelitian ini sejalan dengan menunjukanprofitabilitas
penelitian yang dilakukan Kurnia dan berpengaruh terhadap
Sari (2013) menyatakan bahwa ROA penghindaran pajak (tax
berpengarus secara signifikan avoidance). Hal ini berarti
JOM Fekon Vol.4 No.1(Februari) 2017 1798
besarnya kemampuan perusahaan Chen, K. P, dan Chu, C. Y. C. 2010.
dalam menghasilkan laba akan Internal Control vs
mempengaruhi penghindaran External Manipulation: A
pajak (tax avoidance). Model of Corporate
Income Tax Evasion.Rand
Saran Journal of Economics.
Adapun saran yang dapat
diberikan oleh peneliti yang dapat Kurniasih, Tommy dan Maria
digunakan sebagai bahan M.Ratna Sari. (2013)
pertimbangan bagi pembaca, peneliti “Pengaruh Return on
selanjutnya adalah : Assets, Leverage,
1) Pada penelitian ini diharapkan Corporate Governance,
dapat menambah sampel berupa Ukuran Perusahaan Dan
perusahaan yang tidak hanya Kompensasi Rugi Fiskal
bergerak dibidang perusahaan Pada Tax
manufaktur, tapi dengan Avoidance”.Buletin Studi
menambahkan sampel berupa Ekonomi. (18). hal. 58-66
perusahaan keuangan.
2) Penelitian selanjutnya dapat Ngadiman, Christiany Puspitasari.
menambahkan variabel-variabel 2014. Pengaruh leverage,
lainnya seperti corporate kepemilikan institusional
governance dan kepemilikan dan ukuran perusahaan
keluarga. terhadap penghindaran
3) Peneliti selanjutnya juga dapat pajak ( Tax avoidance).
menambah periode tahun laporan Jurnal Akuntansi/Volume
keuangan yang akan dijadikan XVIII, No. 03 : 408-421
sampel dalam penelitian.
Pohan, Hotman T. (2009) “Analisis
DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Kepemilikan
Institusi, Rasio Tobin Q,
Annisa, N. A., & Kurniasih, L. Akrual Pilihan, Tarif
(2012).Pengaruh Efektif Pajak, Dan Biaya
Corporate Governance Pajak Ditunda Terhadap
terhadap Tax Penghindaran Pajak Pada
Avoidance.Jurnal Perusahaan
Akuntansi & Auditing, Publik”.Jurnal Informasi,
Vol.8, 95 - 189. Perpajakan, Akuntansi
Dan Keuangan Publik. (4).
Budiman, J., & Setiyono.(2012). hal. 113-135
Pengaruh Karakteristik Prakosa, Kesit Bambang. 2014.
Eksekutif terhadap Pengaruh Profitabilitas,
Penghindaran Pajak (Tax Kepemilikan Keluarga Dan
Avoidance). Proceeding Corporate Governance
Simposium Nasional Terhadap Penghindaran
Akuntansi XV, Pajak Di Indonesia. Jurnal
Banjarmasin 25-28 SNA 17 Mataram
September 2012

JOM Fekon Vol.4 No.1(Februari) 2017 1799


Richardson, G., Lanis, R. 2007. Lestari, Maharani Ika., Sugiharto,
Determinants of variability Toto. 2007. Kinerja Bank
in corporate effective tax Devisa Dan Bank Non
rates and tax reform: Devisa Dan Faktor-
Evidence from Australia. Faktor Yang
Journal of Accounting and Mempengaruhinya.
Public Policy, 26 (2007), Proceeding PESAT
689-704. (Psikologi, Ekonomi,
Sastra, Arsitek &
Siregar, Sylvia Veronica dan Utama Sipil).21-22 Agustus,
Siddharta.(2005) Vol.2. Fakultas Ekonomi,
“Pengaruh Struktur Universitas Gunadarma.
Kepemilikan, Ukuran
Perusahaan, Dan Praktek www.idx.co.id
Corporate Governance
Terhadap Pengelolaan www.sahamok.com
Laba (Earnings
Management)”.
Simposium Nasional
Akuntansi VIII, Solo. hal.
480-496

JOM Fekon Vol.4 No.1(Februari) 2017 1800

Anda mungkin juga menyukai