PROPOSAL TESIS
OLEH
NAMA...
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
pajak, baik dari wajib pajak maupun petugas pajak itu sendiri. Seperti yang
belum menemui jalan keluar bagi realisasi pajak negara. Dimulai dari keluaranya
bagi wajib pajak, dalam hal ini perusahaan untuk mengurangi jumlah pajak yang
beban pajak. Menurut Brian dan Martani (2014), perusahaan dapat melakukan dua
cara dalam memperkecil jumlah pajak yang dibayar yaitu memperkecil nilai pajak
atau memperkecil nilai pajak dengan melakukan tindakan yang tidak sesuai
dianggap sebagai biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sehingga dapat
mengurangi laba. Pajak yang dianggap sebagai elemen dalam mengurangi laba
suatu perusahaan, juga dianggap sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi
kinerja perusahaan. Hal ini juga direfleksikan dalam bentuk tax ratio. Tax ratio
mengumpulkan pajak dari Wajib Pajak. Seperti yang diketahui, rasio penerimaan
pajak Indonesia selama lima tahun terakhir masih dibawah 15 % (berada dibawah
standar yang telah ditetapkan oleh Wordbank). Angka tax ratio yang rendah
Hal tersebut juga dikeluhkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Beliau
bisnisnya lintas negara. Oleh karena itu, ini bisa menjadi celah adanya
(18/9/2020). Fakta tersebut bukan tanpa alasan, mengingat saat ini Indonesia
pajak menjadi bagian penting untuk dilawan karena Indonesia menganut ekonomi
mengurangi penggelapan pajak. "Bagi kami tentu saja sebagai negara anggota
ADB, inisiatif dari Presiden Asakawa (Presiden ADB) sangat penting dan saya
sangat menyambut baik. Inisiatif ini akan menjadi forum alat tambahan juga bagi
kita semua untuk berdiskusi, serta untuk mendapatkan dukungan bagaimana kita
Penghindaran pajak merupakan salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk
4
besar proporsi saham yang dimiliki pihak asing pada suatu perusahaan, maka
semakin besar juga suara investor untuk ikut adil dalam penentuan kebijakan
sesuai dengan harapan investor. Maka dari itu jika sebuah perusahaan memiliki
dari pihak asing yang mengarah pada meminimalkan beban tanggungan pajak
juga semakin tinggi. Di Indonesia, investor asing yang masuk setiap tahunnya
terus meningkat. Tentunya dari sisi lain pemerintah menginginkan investor asing
5
yang masuk ke Indonesia selain menanam modalnya, mereka juga akan membayar
bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan saham oleh pihak asing pada sebuah
penghindaran pajak. Sedangkan temuan berbeda ditemukan oleh Idzni dan Agus
(2017) dan Hidayat dan Rahmayandi (2019) yang menemukan hasil bahwa
Adapun untuk variabel operasi di luar negeri, perusahaan yang memiliki operasi
manajemen pajak. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan tax rate antar
negara, sehingga perusahaan dapat melakukan income shifting dari negara yang
tax rate-nya tinggi ke negara yang tax rate-nya rendah (Kamila, 2014).
mempunyai tarif PPh rendah, maka perusahaan akan mempunyai beban pajak (tax
burden) yang lebih rendah pula. Gambaran ini memberikan indikasi bahwa bisa
Penelitian yang dilakukan oleh Kim dan Zhang (2016) menunjukkan hasil
hasil penelitian Kamila (2014) menemukan hasil bahwa foreign operation tidak
Dan faktor terakhir yaitu manajemen laba yang dalam penelitian ini
diproksikan dengan manajemen laba real. Manajemen laba real berbeda dengan
manajemen laba akrual yang selama ini kita kenal. Manajemen laba akrual
menentukan suatu praktik akuntansi, bentuk manajemen laba salah satunya berupa
laba real dalam pelaporan pajaknya (Samingun, 2012). Kegiatan manajemen laba
real dimulai dari praktek operasional normal, yang dimotivasi oleh manajer yang
kenaikan penjualan pada periode berjalan, namun dapat menurunkan marjin laba
kotor akibat diskon yang diberikan serta menurunkan arus kas operasi akibat
penjualan kredit.
menaikkan laba akuntansi dan di sisi lain menurunkan penghasilan kena pajak.
Sedangkan hasil penelitian Nugroho dan Amrie (2017) mendapati hasil bahwa
oleh Ferdiawan dan Amrie (2017) yang berjudul Pengaruh Political Connection,
Foreign Activity dan Real Earnings Management Terhadap Tax Avoidance. Hasil
asing yang diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Idzni dan Agus (2017).
ini, peneliti ingin menganalisa sejauh mana pengaruh kepemilikan asing yang
untuk melakukan penghindaran pajak. Selain itu, perbedaan penelitian ini dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ferdiawan dan Amrie (2017) yaitu pada penelitian
sejauh mana pengaruh kebijakan pemerintah yaitu tax amnesty yang dikeluarkan
penghindaran pajak.
8
berikut:
Penghindaran Pajak.
Penghindaran Pajak.
1. Bagi wajib pajak, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan masukan dan acuan dalam keputusan untuk pelaporan pajak.
3. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
akan dibahas dalam penelitian tesis ini, maka penulis menguraikan secara singkat
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
Bab ini merupakan bab telaah pustaka yang meliputi tinjauan tentang
Bab ini memuat tentang metodologi penelitian terdiri dari populasi dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
marupakan kelanjutan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang sudah pernah
diteliti oleh Ajzen dan Feshebian pada 1975 kemudian di kembangkan sampai
adalah niat individu untuk melakukan sesuatu yang diberikan oleh tinglah laku.
Menurut Ajzen (1991) niat bertugas dalam menangkap faktor motivasional untuk
berkehendak untuk mencoba hal baru dengan seberapa banyak usaha yang telah
semakin kuat niat seseorang terlibat dalam perilaku maka semakin besar
kemungkinan terjadinya kinerja yang nyata dan semakin besar pula menuju
sikap terhadap perilaku dimana seseorang melakukan penilaian atas sesuatu yang
norma subyektif, hal tersebut mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan untuk
melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan. Ketiga anteseden niat adalah
tingkat persepsi pengendalian perilaku, seperti yang kita lihat sebelumnya pada
11
pengalaman masa lalu sebagai antisipasi hambatan dan rintangan (Ajzen, 1991).
belief, normative belief, dan control belief, dimana hal tersebut terkait dengan
terutama perbedaan antara attitude dan normative beliefs (dan antara attitude dan
beberapa jenis, baik itu suatu hasil, harapan normatif, atau sumber daya yang
pendekatan seperti itu adalah bahwa hal itu mengaburkan perbedaan yang
tempat yang penting dalam penelitian sosial dan perilaku. Selain itu, sebagian
besar penelitian tentang Theory of Reasoned Action (TRA) dan pada Theory of
Planned Behavior (TPB) telah jelas menetapkan utilitas dari perbedaan dengan
menunjukkan bahwa konstruksi yang berbeda adalah hubungan antara niat dan
behavior (Ajzen,1991).
12
berada pada tangan para pemegang saham sedangkan pengelolaan berada pada
tangan tim manajemen. Hubungan keagenan ini sebagai suatu kontrak di mana
satu atau lebih pihak (principal) memberikan tugas kepada pihak lain (agent)
keputusan (Jensen dan Meckling, 1976). Hubungan inilah yang dinamakan teori
keagenan.
terlibat dalam pengelolaan perusahaan karena telah dialihkan kepada agen. Pihak
perusahaan melalui laporan yang diberikan oleh agen. Agency theory memandang
bahwa manajemen perusahaan sebagai agen bagi pemegang saham akan bertindak
dengan penuh kesadaran bagi kepentingannya sendiri, bukan sebagai pihak yang
arif dan bijaksana serta adil terhadap pemegang saham. Hal inilah yang nantinya
Adanya posisi, fungsi, kepentingan, dan latar belakang principal dan agen
yang berbeda dan saling bertolak belakang, namun saling membutuhkan, mau
tidak mau dalam praktiknya akan menimbulkan pertentangan, saling tarik menarik
kepentingan dan pengaruh antara satu dengan yang lain. Hal ini mengakibatkan
13
utilitasnya, yang memungkinkan agen tidak selalu berbuat terbaik bagi principal,
sumber daya tersebut. principal bukan hanya pemilik perusahaan, tetapi juga bisa
problem. Dilihat dari sudut pandang pemerintah (principal), jika pajak yang
dibayarkan oleh wajib pajak lebih kecil dari seharusnya yang mereka bayar, maka
pendapatan negara dari sektor pajak akan berkurang. Sebaliknya, dari sisi
pengusaha atau wajib pajak (Agent), jika pajak yang dibayarkan lebih besar dari
harus menanggung adanya biaya keagenan (agency cost). Biaya keagenan dibagi
2. Biaya bonding (bonding cost) adalah biaya untuk menjamin bahwa agen
3. Biaya kerugian residual (residual cost) adalah nilai uang yang ekuivalen
perbedaan kepentingan
Berdasarkan agency theory bahwa setiap pihak baik agen dan prinsipal
merupakan utility maximizers, yang mana setiap pihak akan melakukan apa pun
berbeda antara agen dan prinsipal atau antara perusahaan dan stakeholder akan
kepentingannya masing-masing.
Teori ini dipelopori oleh Watts dan Zimmerman (1990) dalam bukunya
faktor ekonomi tertentu atau ciri-ciri suatu unit usaha tertentu bisa dikaitkan
dengan perilaku manajer atau para pembuat laporan keuangan. Lebih khusus
Manajemen laba diduga muncul atau dilakukan oleh manajer atau para pembuat
Zimmerman (1990) :
manajer yang memiliki performa kinerja yang baik sesuai dengan standar yang
bonus plants are more likely to use accounting methods that increase current
Pengukuran kinerja berdasarkan laba dan skema bonus tersebut memotivasi para
maka manajer akan melakukan pengolahan terhadap laba agar dapat mencapai
target sehingga manajer tersebut memperoleh bonus. Sebaliknya, jika pada tahun
tersebut kinerja atau laba yang diperoleh manajer jauh diatas jumlah yang
disyaratkan untuk memperoleh bonus, maka manajer akan mengatur agar laba
yang dilaporkan tidak terlalu tinggi. Kelebihan laba yang tidak dilaporkan akan
perusahaan akan lebih menjaga laba periode berjalan dengan tujuan untuk
16
eksternal. Sehingga perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi tidak akan
agresif dalam hal perpajakan karena diharapkan mampu menjaga stabilitas laba
yang dilakukan oleh manajer perusahaan dengan memilih prosedur akuntansi yang
Dalam hal agresivitas pajak, apabila perusahaan memiliki laba periode berjalan
yang tinggi, maka akan berbanding positif dengan tingkat pajak yang dibayarkan.
menurunkan laba kena pajak melalui perencanaan pajak, baik menggunakan cara
yang tergolong atau tidak tergolong (Frank et.al, 2009). Proksi utama dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan Effective Tax Rates (ETR). ETR
adalah proksi yang paling banyak digunakan dalam penelitian terdahulu untuk
membayar pajak sebenarnya terhadap laba komersial. Semakin rendah nilai ETR
(Hidayat, 2016).
strukturisasi transaksi kena pajak menjadi tidak kena pajak, dan sebagainya.
yurisdiksi pajak yang rendah sehingga mengurangi nilai ETR perusahaan. Secara
keuangan mereka memiliki ETR yang lebih rendah, menjadikan ETR sebagai
ukuran yang tepat untuk agresivitas pajak (Lanis dan Richardson, 2012).
tindakan yang dapat mengurangi beban pajak perusahaan. Terlebih lagi dengan
secara umum (Jensen dan Meckling, 1976). Masalah ini dapat terjadi karena tidak
satunya visi antar kedua belah pihak tersebut sehingga masing-masing pihak
kekayaan dari perusahaan ke pemerintah. Beban pajak ini menjadi biaya yang
sangat besar bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan cenderung untuk
meminimalkan beban pajak ini nantinya dapat menghasilkan pelaporan pajak yang
penelitian yang dilakukan oleh Chen, et al,. (2010) yang menyatakan adanya
penghindaran pajak.
yang diperoleh pemilik menjadi semakin besar atau penghematan tersebut dapat
Bagi agen, penghindaran pajak dapat meningkatkan bonus dari pemilik karena
perusahaan mendapat sanksi dari kantor pajak berupa denda, serta turunnya harga
menyebutkan bahwa Modal Asing adalah Modal yang dimiliki oleh negara asing,
perseorangan warga negara asing, dan Badan Hukum Indonesia yang sebagian
atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing. Mengacu pada pasal diatas maka
biasa perusahaan yang dimiliki oleh perorangan, badan hukum, pemerintah serta
Entitas asing yang memiliki saham sebesar 20% atau lebih sehingga
dengan kepemilikan saham yang besar dan hak suara yang besar, dapat memaksa
manajer untuk fokus pada kinerja perusahaan dan menghindari peluang untuk
dimiliki investor institusional dan hak suara yang relatif besar sesuai dengan
yang lebih banyak dan perusahaan tidak mengeluarkan banyak biaya untuk
membayar pajak.
operasi di luar negeri memang diyakini memiliki insentif lebih untuk melakukan
manajemen pajak. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan tax rate antar
negara, sehingga perusahaan dapat melakukan income shifting dari negara yang
tax rate-nya tinggi ke negara yang tax rate-nya rendah (Putri, 2014). Jika dilihat
dari tarif pajak beberapa negara di ASEAN, tarif pajak di Indonesia adalah sebesar
(25%) bisa dikatakan cukup tinggi dibanding Singapura (17%), Thailand (20%),
bahkan Vietnam (22%). Gambaran ini memberikan indikasi bahwa bisa saja
melakukan transfer laba ke perusahaan yang berada di lain negara, dimana negara
tersebut memungut tarif pajak yang lebih rendah dibandingkan negara lainnya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa foreign operation menjadi salah satu
mempunyai tarif PPh rendah, maka perusahaan akan mempunyai beban pajak (tax
dilakukan dengan manajemen laba akrual murni dan manajemen laba real.
Manajemen laba akrual dilakukan pada akhir periode ketika manajer mengetahui
laba sebelum direkayasa sehingga dapat mengetahui berapa besar manipulasi yang
diperlukan agar target laba tercapai. Manajemen laba real merupakan manipulasi
periode akuntansi. Kegiatan manajemen laba real dimulai dari praktek operasional
perusahaan.
manajemen laba akrual ke manajemen laba real yang dilakukan manajer didasari
oleh beberapa faktor. Pertama, manajemen laba akrual kemungkinan besar akan
real, seperti yang dihubungkan dengan penetapan harga dan produksi. Kedua,
manajer yang mengandalkan pada manajemen laba akrual saja akan berisiko jika
target laba yang diinginkan tidak dapat tercapai walaupun telah melakukan
manajemen laba akrual. Sedangkan manajemen laba real dapat terjadi sepanjang
menunggu akhir periode, sehingga manajer akan mudah untuk mencapai target
Teknik yang dapat dilakukan dalam manajemen laba real antara lain
1. Manajemen penjualan
target laba jangka pendek dan kinerjanya kelihatan baik serta manajer
dapat menerima bonus. Akan tetapi, laba tahun sekarang yang meningkat
mempunyai dampak negatif terhadap aliran kas masa depan. Hal tersebut
terjadi karena margin yang lebih rendah serta menyebabkan biaya produksi
yang lebih lunak. Sebagai contoh perusahaan ritel dan otomotif sering
masuk lebih kecil dan biaya produksi lebih tinggi dari penjualan normal
skala besar menyebabkan biaya overhead tetap dibagi dengan jumlah unit
barang yang besar sehingga rata-rata biaya per unit dan harga pokok
yang lebih tinggi dan arus kas kegiatan operasi yang lebih rendah daripada
Biaya diskresioner terdiri dari biaya iklan, biaya riset dan pengembangan,
akan berdampak pada arus kas keluar sehingga berdampak positif pada
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ferdiawan dan Amrie (2017) yang
oleh Ferdiawan dan Amrie (2017) mendapati hasil manajemen laba riil tidak
bahwa manajemen laba riil yang dilakukan oleh perusahaan tidak dapat
pembayaran pajak yang lebih rendah. Perusahaan cabang atau anak perusahaan
memanfaatkan aktivitas luar negeri yang melekat pada mereka untuk mengurangi
pajak melalui skema profit shifting serta profit holding sebagaimana dibuktikan
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Variabel Hasil Penelitian
Peneliti
(Tahun
Penelitian)
1. Rahayu (2010) Praktik Dependen : Skema penghindaran
Penghindaran Praktik pajak yang paling
Pajak oleh Penghindaran banyak digunakan di
Foreign Direct Pajak Indonesia adalah skema
Investment transfer pricing, thin
Berbentuk Independen : capitalization dan treaty
Perseroan -Skema transfer shopping.
Terbatas pricing
Penanaman -Thin
Modal Asing capitalization
-Controlled
25
Foreign
Corporation
(CFC)
-Pemanfaatan
negara tax
haven
-Treaty
Shopping
2. Permana Pengaruh Dependen : Hasil analisis
(2015) Corporate Penghindaran menunjukan bahwa
Governance Pajak variabel ukuran dewan
Terhadap komisaris tidak
Penghindaran Independen : memiliki pengaruh yang
Pajak -Corporate signifikan terhadap
(Studi Empiris Governance penghindaran pajak,
Pada -Ukuran Dewan persentase dewan
Perusahaan Komisaris komisaris tidak
Manufaktur -Persentase memiliki pengaruh yang
Yang Terdaftar Komisaris signifikan terhadap
Di Bursa Efek Independen penghindaran pajak, dan
Indonesia Pada -Kompensasi kompensasi eksekutif
Tahun 2011- Eksekutif tidak berpengaruh
2014) -Tarif Pajak signifikan terhadap
Efektif penghindaran pajak.
Kesimpulannya
corporate governance
tidak berpengaruh
terhadap penghindaran
pajak.
3. Salihu (2015) Foreign Dependen : Hasil analisis
Investors, Corporate Tax menunjukan bahwa
Interests and Avoidance variable foreign
Corporate Tax investors dan foreign
Avoidance : Independen : interests berpengaruh
Evidence from -Foreign terhadap corporate
An Emerging Investors tax avoidance
Economy -Foreign
Interests
4. Ferdiawan Pengaruh Dependen : Hasil penelitian
Dan Amrie Political Tax Avoidance menunjukkan bahwa
(2017) Connection, hubungan politik dan
Foreign Activity Independen : operasi diluar negeri
Dan Real -Political memiliki dampak positif
Earnings Connection yang signifikan terhadap
Management -Foreign penghindaran pajak.
Terhadap Tax Activity Sedangkan manajemen
Avoidance -Real Earnings laba riil tidak dapat
Management mendeteksi kegiatan
penghindaran pajak.
5.
6. Idzni Dan Pengaruh Dependen : Hasil penelitian
Agus (2017) Ketertarikan Penghindaran menunjukkan bahwa
26
agen dinamakan agency problem. Semakin besar proporsi saham yang dimiliki
pihak asing pada suatu perusahaan, maka semakin besar juga suara investor untuk
tingkat pengembalian yang sesuai dengan harapan investor. Maka dari itu jika
investor asing yang masuk setiap tahunnya terus meningkat. Tentunya dari sisi
menanam modalnya, mereka juga akan membayar pajak sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
(2015) bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan saham oleh pihak asing pada
dan Agus (2017) yang menemukan hasil bahwa kepemilikan asing tidak berhasil
berikut :
pemerintah (principal), jika pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak lebih kecil
dari seharusnya yang mereka bayar, maka pendapatan negara dari sektor pajak
akan berkurang. Sebaliknya, dari sisi pengusaha atau wajib pajak (Agent), jika
pajak yang dibayarkan lebih besar dari jumlah yang semestinya, akan
mengakibatkan kerugian. Jika harga dalam transaksi ini lebih rendah atau lebih
luar negeri memang diyakini memiliki insentif lebih untuk melakukan manajemen
pajak. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan tax rate antar negara, sehingga
perusahaan dapat melakukan income shifting dari negara yang tax rate-nya tinggi
ke negara yang tax rate-nya rendah (Putri, 2014). Pergeseran laba atau profit
shifting tidak dapat dilepaskan dari offshore financial center atau negara-negara
yang disebut tax heaven yang tidak mengenakan pajak atau mengenakan pajak
dengan tarif yang rendah, tidak mempunyai transparansi atau pertukaran informasi
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Hidayah (2015) menemukan hal yang
perusahaan lainnya.
menempatkan operasi mereka di negara yang mempunyai tarif PPh rendah, maka
perusahaan akan mempunyai beban pajak (tax burden) yang lebih rendah pula.
berikut :
performa kinerja yang baik sesuai dengan standar yang diberlakukan. Hal ini
pajak.
adalah suatu tindakan yang ditujukan untuk menurunkan laba kena pajak melalui
perencanaan pajak, baik menggunakan cara yang tergolong atau tidak tergolong
tax evasion. Perusahaan sebagai wajib pajak sering kali tidak mematuhi ketentuan
Kegiatan manajemen laba riil dimulai dari praktek operasional normal, yang
(Roychowdhury, 2006). Manajemen laba riil ini juga cenderung lebih sulit untuk
dipahami oleh investor dan biasanya kurang menjadi perhatian dari auditor,
regulator, dan pihak yang berkaitan lainnya (Kim dan Sohn 2013).
peningkatan manajemen laba real melalui manipulasi penjualan akan diikuti pula
dilakukan oleh Nugroho dan Firmansyah, (2017) juga menunjukkan hasil bahwa
aggressiveness). Pengaruh positif ini dapat diartikan bahwa semakin besar hasil
penjualan yang dihasilkan akibat manipulasi berupa pemberian diskon yang tidak
perbedaan laba yang dilaporkan akuntansi dan perpajakan menjadi semakin besar.
agresivitas pajak, karena dengan adanya manajemen laba yang dilakukan oleh
manajer dengan berbagai sudut pandang tersebut, maka laba akan semakin kecil.
Dengan kata lain, semakin giat perusahaan melakukan manajemen laba maka
32
dapat dikatakan tingkat agresivitas pajak perusahaan juga tinggi karena beban
pajak semakin kecil. Adanya kecenderungan dari pihak eksternal (investor) untuk
Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang turut memicu terjadinya
penghindaran pajak.
Kepemilikan
Asing (X1)
Foreign Penghindaran
Operation (X2) Pajak (Y)
Manajemen
Laba Real (X3)
Gambar 2.1
Model Penelitian
33
BAB III
METODE PENELITIAN
Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
karakteristik tertentu, jelas dan rangkap yang akan diteliti (Sugiyono, 2016).
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2017 sampai dengan tahun 2019
subjek penelitian karena memiliki variasi data yang besar untuk memberikan
tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi (Sugiyono,
tahun 2017-2019.
34
2017-2019.
Tabel 3.1
Kriteria Pemilihan Sampel Penelitian
NO Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
1. 139
Indonesia pada tahun 2017-2019
Perusahaan yang mengalami rugi fiskal pada tahun 2017-
2. (39)
2019
3. Data tidak tersedia secara lengkap (11)
4. Total sampel 89
5. Jumlah tahun penelitian 3
Total Observasi 267
Sumber : Data diolah, 2020
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Daftar Nama Perusahaan Sampel
KODE
NO NAMA PERUSAHAAN
SAHAM
1 ADES Akasha Wira Internaional Tbk d.h Ades Water Indonesia
2 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk
3 ALDO Alkindo Naratama Tbk
4 ALKA Alaska Industrindo Tbk
5 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk
6 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
7 ASII Astra International Tbk
35
adalah data sekunder, penelitian ini memperoleh data secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data diambil oleh
peneliti dari Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) yang diterbitkan oleh Bursa
Efek Indonesia.
menggunakan sumber data eksternal yaitu terbitan data yang dikeluarkan oleh
Bursa Efek Indonesia berupa Fact Book, Laporan Keuangan dan Laporan
Menurut Dyreng et al., (2010) tax Avoidance dapat dihitung melalui Cash ETR
(cash effective tax rate) perusahaan yaitu kas yang dikeluarkan untuk biaya pajak
dibagi dengan laba sebelum pajak. Adapun rumus untuk menghitung Cash ETR
menyebutkan bahwa Modal Asing adalah Modal yang dimiliki oleh negara asing,
perseorangan warga negara asing, dan Badan Hukum Indonesia yang sebagian
atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing. Kepemilikan asing diukur
sebagai jumlah total persentase saham yang dimiliki investor asing atau investor
multinasional sebagai perusahaan yang berlokasi dalam dua negara atau lebih
yang mencerminkan bentuk organisasi dari penanaman modal asing (Way et al.,
a. foreign sales ratio yang menggambarkan total foreign sales dibagi dengan
b. foreign asset ratio yang diukur dengan total aset luar negeri dibanding
antara total foreign sales dengan total global sales sehingga penelitian ini akan
kondisi perusahaan. Manajemen laba real yang diukur dengan arus kas operasi
Keterangan:
Tabel 3.2
Defenisi Operasional Dan Indikator Variabel
NO. VARIABEL DEFENISI INDIKATOR SKALA
1. Penghindaran Tindakan penghindaran ETR = Rasio
Pajak (Y) pajak adalah suatu Beban pajak
tindakan yang ditujukan Laba sebelum pajak
(Cheng, et al., untuk menurunkan laba
kena pajak melalui
2012)
perencanaan pajak, baik
menggunakan cara yang
tergolong atau tidak
tergolong (Frank et.al,
2009).
2. Kepemilikan Dalam Pasal 1 Ayat 8 Kepemilikan Asing Rasio
Asing (X1) Undang-Undang Nomor = Total saham asing
25 Tahun 2007 Saham yang beredar
(Priutami, menyebutkan bahwa
40
adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan data,
akan memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang diperoleh dari nilai
skewness (Ghozali:2016:19).
nilai signifikansi lebih besar dari (>) 0,05. Nilai residual berdistribusi normal
karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05. maka dari itu, hasil penelitian
1. Uji Multikolinearitas
antara satu variabel bebas dengan variabel bebas yang lain (Ghozali, 2016 : 22).
menerima hipotesis yang salah menjadi semakin besar. Pengujian terhadap ada
b. Besaran korelasi antar variabel bebas, jika korelasi antar variabel bebas
tingkat tolerance rendah dan korelasi dengan variabel bebas terendah. Seluruh
beserta uji asumsinya dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 (Ghozali,
2016)
2. Uji Heteroskedastisitas
varian yang sama sebesar ². Jika model yang diperoleh ternyata tidak memenuhi
(koefisien regresi) dari model tersebut tidak efisien meskipun estimator tersebut
tidak bias dan konsisten. Model regresi yang baik adalah model regresi yang
pada suatu model dapat menggunakan uji glejser, yakni dengan meregresi nilai
3. Uji Autokorelasi
43
autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW test) (Ghozali, 2016 :
110).
mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada
Ha : Ada autokorelasi (r ≠ 0)
3.3 berikut:
Tabel 3.4
Tabel Nilai Hasil Uji Autokorelasi
Hipotesis No 1 Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif No Desicion dl < d < du
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi negatif No Desicion 4 – du < d < 4 - dl
Tidak ada autokorelasi positif dan negatif Tidak di Tolak du < d < 4 – du
Sumber : Gujarati, (2003 : 14)
menguji hipotesis. Untuk menguji hipotesis 1a, hipotesis 1b, hipotesis 2 dan
Berganda).
regresi yang dihasilkan adalah baik untuk mengestimasi nilai variabel terikat.
Pengujian terhadap hipotesis penelitian ini dilakukan dengan uji T. Uji t statistik
1. Jika t hitung < t table atau p value >α, maka Ha1 ditolak dan H01
diterima.
2. Jika t hitung > t table atau p value <α, maka Ha1 diterima dan H01
ditolak.
jumlah variabel yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel
45
bebas maka (R2) pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Oleh karena itu sebaiknya
DAFTAR PUSTAKA
46
Adisamartha, Ida Bagus Putu Fajar dan Noviari, Naniek. 2015. Pengaruh
Likuiditas, Leverage, Intentitas Persediaan dan Intensitas Aset tetap pada
tingkat Agresivitas Wajib Pajak Badan, Vol.13, 3 Desember 2015:973-
1000.
Chen, S., Chen, X., Cheng, Q., & Shevlin, T. 2010. Are family firms more tax
aggressive than non-family firms?. Journal of Financial Economics.
Cohen, D.A Dan Zarowin, P.. 2010. Accrual Based And Real Earnings
Management Activities Around Seasoned Equity Offerings. Journal Of
Accounting And Economics.
Frank, M., L. Lynch, & S. Rego. 2009. Tax reporting aggressiveness and its
relation to aggressive financial reporting. The Accounting Review, 84(2),
467-496.
Gujarati. 2004. Basic Econometry Fourth Edition. New York: The McGraw−Hill.
Healy, P., & Wahlen, J. 1999. A Review of the Earnings Management Literature
and Its Implications for Standard Setting.Accounting Horizons, 365-383.
Hidayat, Muhammad, Rahmayandi Mulda. 2019. Pengaruh Book Tax Gap Dan
Kepemilikan Asing Terhadap Penghindaran Pajak Dan Analisis
Kebijakan Pemerintah Terkait Penghindaran Pajak. Dimensi, Vol. 8, No.
3 : 404-418 November 2019 ISSN: 2085-9996.
Jensen, M., & Meckling, W. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior,
Agency Costs and Ownership Structure.Journal of Financial Economics.
Vol. 3, No. 4.
Kartikasari, Windi, Inge Lengga Sari Munthe Dan Fatahurrazak. (Tahun Tidak
Dipublikasikan). Pengaruh Manajemen Laba, Return On Asset, Current
Ratio, Dan Komisaris Independen Terhadap Agresivitas Pajak Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2013-2016. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Tanjung
Pinang : Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Kim, J., Li, Y. Dan Zhang, L.. 2016. Corporate Tax Avoidance And Stock Price
Crash Risk: Firm-Level Analysis. Journal.
Lanis, Roman dan Grant Richardson. 2012. Corporate Social Responsibility And
Tax Agressiveness : An Empirical Analysis. Journal Of School Of
Accounting, Faculty Of Business, Sydney : University Of Technology.
Noor, Rohaya Md, Nur Syazwani M. Fadzillah Dan Nor’Azam Mastuki. 2010.
Corporate Tax Planning : A Study On Corporate Effective Tax Rates of
Malaysian Listed Companies. International Journal of Trade, Economics
and Finance, Vol. 1, No. 2, August, 2010 2010-023X.
Nuruwael, Grace Monica. 2013. Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk
Menilai Kinerja Pajak (Sumber tidak dipublikasikan).
Ratnawati, Vince, Mohamad Ali Abdul Hamidb Dan Oluwatoyin Muse Johnson
Popoola. 2016. The Interaction Effect of Institutional Ownership and
Firm Size on the Relationship between Managerial Ownership and
Earnings Management. International Conference on Accounting Studies
(ICAS) 2016 15-18 August 2016, Langkawi, Kedah, Malaysia.
Salihu, Ibrahim Aramide. 2015. Foreign Investors, Interests and Corporate Tax
Avoidance : Evidence from An Emerging Economy. Journal of
Contemporaru Accounting & Economics. Vol. 11, h. 138-147.
Sipahelut, Riana Christy, Sri Murni Dan Paulina Van Rate. 2017. Analisis
Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor
Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar Di BEI Periode 2014-2016).
Jurnal EMBA, Vol.5 No.3 September 2017, Hal.4425-4434.
Watts, R.L, and J.L. Zimmerman. 1990. Positive Accounting Theory: A Ten Year
Perspective. The Accounting Review.
www.idx.com
www.kemenkeu.com
www.pajak.go.id