Anda di halaman 1dari 15

Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan

p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294


Vol.4 Nomor 2 November 2021

PENGARUH PENGHINDARAN PAJAK (TAX AVOIDANCE),


MANAJEMEN LABA, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL
TERHADAP BIAYA HUTANG PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (2016-2019)
Sri Ayem
Fakultas Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
email: sri.ayem@ustjogja.ac.id
Tivani Kinait
Fakultas Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
email: tivanikinait@gmail.com

Abstract
This study aims to examine the effect of tax avoidance (tax avoidance), earnings management, and
managerial ownership on the cost of debt. The population used in this study is manufactures that have
been listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2016-2019. The research sample was taken with
the object of manufacturing companies during 2016-2019, based on the purposive sampling method
obtained by 20 manufacturing companies or 80 annual financial reports. The data used is secondary
data in the form of company's annual financial reports obtained from the Indonesia Stock Exchange
(IDX). Data analysis techniques in this study are descriptive statistics, classical assumption test and
multiple linear regression test. The software used is SPSS 23. The test results of this study use multiple
linear regression analysis. The results show that tax avoidance has a positive effect on the cost of debt.
Earnings management has a positive effect on the cost of debt. Managerial ownership has a negative
effect on the cost of debt.
Keywords: Cost of Debt, Tax Avoidance, Earnings Management, Managerial Ownership

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penghindaran pajak (tax avoidance), manajemen
laba, dan kepemilikan manajerial terhadap biaya hutang. Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2019. Sampel
penelitian diambil dengan objek perusahaan manufaktur selama tahun 2016-2019, berdasarkan
metode purposive sampling yang diperoleh 20 perusahaan manufaktur atau 80 laporan keuangan
tahunan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuanhan tahunan
perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik analisis data dalam penelitian
ini adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji regeri linier berganda. Perangkat lunak yang
digunakan adalah SPSS 23. Hasil pengujian penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tax avoidance berpengaruh positif terhadap biaya
hutang. Manajemen laba berpengaruh positif terhadap biaya hutang. Kepemilikan manajerial
berpengaruh negatif terhadap biaya hutang.
Kata Kunci : Biaya Hutang, Tax Avoidance, Manajemen Laba, Kepemilikan Manajerial

303
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.4 Nomor 2 November 2021

1. PENDAHULUAN perpajakan guna memperkecil jumlah


Perkembangan perekonomian pajak terutang, sedangkan tax evasion
yang semakin pesat, mendorong pihak adalah manipulasi secara ilegal untuk
perusahaan untuk terus mengikuti memperkecil jumlah pajak terutang
perkembangan secara global karena (Fitriani & Amanda, 2017). Manfaat dari
tingkat persaingan sekarang ini antar adanya tax avoidance adalah untuk
usaha semakin ketat. Dalam perusahaan memperbesar tax saving yang berpotensi
harus terus menerus melakukan mengurangi pembayaran pajak sehingga
perbaikan dan melakukan akan menaikkan cash flow. Menurut
penyempurnaan dalam bidang usahanya Saputro (2018) jika penghematan pajak
agar tetap going concern, sebaliknya lebih besar daripada pengobarnannya
perusahaan yang tidak mampu untuk perusahaan akan meningkatkan utang.
bersaing maka akan dilikiuidasi atau Tujuan manajemen pajak ada 2 yaitu,
mengalami kebangkrutan (Zahro, 2018). yaitu peraturan perpajakan diterapkan
Perusahaan dapat memperkecil pajaknya secara benar dan usaha efisiensi agar
dengan memanfaatkan deductible tercapainya laba dan likuiditas yang
expense (biaya dapat dikurangkan). Hal seharusnya (Purba, Syafi’i, & Haryono,
yang dilakukan dalam memanfaatkan 2018).
deductible expense yakni menggunakan Saputro (2018) menyatakan
cost of debt (Pratama, Djaddang, & Masri, bahwa perusahaan akan meningkatkan
2017). Cost of debt merupakan utang apabila penghematan pajak yang
pengembalian pinjaman oleh perusahaan dilakukan oleh perusahaan lebih besar
kepada debitur. Biaya utang juga daripada pengorban yang dikeluarkan
meliputi bunga yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Penggunaan utang
perusahaan ketika melakukan pinjaman. tersebut akan berhenti ketika
Menurut Swingly & Sukartha (2015) keseimbangan antara penghematan dan
biaya hutang adalah bunga yang harus pengorbanan sudah terjadi akibat dari
dibayarkan oleh perusahaan bila penggunaan utang itu sendiri. Untuk
mendapatkan dana berupa pinjaman mendapatkan utang, perusahaan
pihak lain. Ketika sebuah perusahaan memerlukan biaya sehingga
tidak dapat mengelola biaya hutang menimbulkan biaya hutang. Biaya hutang
maka perusahaan tersebut mengalami adalah tingkat bunga yang kreditur
kebangkrutan atau pailit. terima sebagai tingkat pengembalian
Terdapat beberapa faktor yang yang disyaratkan. Biaya hutang
dapat mempengaruhi perusahaan untuk merupakan tingkat pengembalian
melakukan biaya hutang. Faktor pertama sebelum pajak yang dibayarkan oleh
yakni penghindaran pajak (tax perusahaan kepada pemberi pinjaman.
avoidance). Tax avoidance adalah Besarnya biaya hutang ditentukan oleh
manajemen pajak agar pajak yang riskless rate, dimana default risk yang
dibayarkan berkurang yaitu dengan meningkat membuat perusahaan akan
memanfaatkan celah yang ada sesuai meningkatkan biaya peminjaman uang.
pada hukum perpajakan (Arja Sadjiarto Biaya utang lebih tepat untuk
dkk, 2019). Tax avoidance merupakan menilai risiko dan manfaat dari
manipulasi penghasilan yanag dilakukan pengindaran pajak karena bank biasanya
secara legal dan masih sesuai dengan menjadi hubungan jangka panjang
ketentuan perundang-undangan dengan perusahaan peminjam dan

304
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.4 Nomor 2 November 2021

memiliki akses ke informasi eksklusif Sebagaimana yang dijelaskan dalam


perusahaan. Biasanya pengelolaan Standar Akuntansi Keuangan (SAK),
perusahaan yang efektif dan efisien yakni manajemen dapat memilih
sering dikaitkan dengan perolehan laba kebijakan akuntansi tertentu sesuai
yang optimal. Dalam hal ini, perusahaan dengan keinginannya tanpa melanggar
dituntut pendapatan perusahaan standart tersebut. Upaya manajer untuk
meningkat serta beban pada tingkat memilih metode akuntansi agar
minimum akan lebih ditekan. Contoh menghasilkan informasi laba yang
beban yang harus dikelola oleh diinginkan atau sering disebut dengan
perusahaan adalah beban pajak. Upaya manajemen laba (earnings management).
yang dilakukan perusahaan dalam Jadi, manajemen laba ini merupakan
melakukan penghematan pajak melalui intervensi manajemen yang dilakukan
berbagai cara yakni dengan lawful dengan sengaja ketika proses
(masih memenuhi ketentuan menentukan laba, biasanya untuk
perpajakan) ataupun yang unlawful memenuhi tujuan pribadi. Manajemen
(melanggar peraturan perpajakan). laba yang dilakukan manajer atau para
Penghematan pajak merupakan upaya pembuat laporan keuangan ketika proses
yang perusahaan lakukan laba yang pelaporan keuangan suatu organisasi
diperoleh dapat maksimal biasanya dikarenakan manajer tersebut berharap
menggunakan cara yang lawful atau tax akan mendapatkan keuntungan dari
avoidance (penghindaran pajak). Secara tindakan yang mereka lakukan. Tindakan
hukum, tindakan tax avoidance tidak manajemen laba yang dilakukan manajer
dilarang, tetapi sering mendapat sorotan ini dapat mengurangi kredibilitas
yang kurang baik dari kantor pajak laporan keuangan apabila digunakan
karena mereka menganggap tindakan ini ketika akan mengambil keputusan,
memiliki konotasi negatif serta karena manajemen merupakan tindakan
menunjukkan perilaku ketidakpatuhan yang dilakukan manajer dalam
(Santosa & Kurniawan, 2016). memanipulasi atas laporan keuangan
Semakin tinggi perusahaan yang dijadikan sebagai sasaran
melakukan aktivitas tax avoidance maka komunikasi antara manajer dan pihak
akan semakin tinggi pula perusahaan eksternal perusahaan (Risfahani,
menanggung biaya utang. Semakin Nurhayati, & Fadilah, 2016).
transparan manufaktur yang melakukan Semakin tinggi manajer melakukan
aktivitas tax avoidance maka biaya tindakan manajemen laba untuk
hutang di mata kreditor juga akan meningkatkan laba yang dilaporkan,
semakin tinggi. Pandangan ini yang maka kreditor akan merespon baik pada
membuat kreditor akan lebih perusahaan tersebut. Sebaliknya, ketika
membebankan bunga yang lebih besar, kreditor mengetahui perusahaan
maka dapat disimpulkan bahwa semakin melakukan tindakan manajemen laba,
tinggi perusahaan melakukan tindakan kreditor akan memandang buruk kinerja
tax avoidance, maka cost of debt yang perusahaan, sehingga risiko atas
ditanggung perusahaan juga akan informasi yang ditanggungnya semakin
semakin besar. (Santosa & Kurniawan, tinggi. Semakin tinggi risiko yang
2016). ditanggung kreditor, maka biaya hutang
Faktor kedua yang mempengaruhi yang dikeluarkan oleh perusahaan juga
biaya hutang adalah manajemen laba. akan semakin tinggi, karena adanya

305
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.4 Nomor 2 November 2021

tindakan manajemen laba ini kreditor pengaruh penghindaran pajak (tax


akan lebih ketat dalam perjanjian kredit avoidance), manajemen laba, dan
tersebut sehingga menimbulkan biaya kepemilikan manajerial terhadap biaya
hutang juga meningkat. Dengan adanya hutang pada perusahaan manufaktur
hutang maka kreditor membantu pemilik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
perusahaan mengawasi kinerja (BEI) TAHUN 2016-2019.
manajemen (Risfahani et al., 2016).
Faktor ketiga yang mempengaruhi 2. TINJAUAN PUSTAKA
biaya hutang adalah kepemilikan 2.1 Teori Keagenan
manajerial. Kepemilikan manajerial Teori keagenan (agency theory)
adalah presentase kepemilikan saham adalah basis teori pada praktik bisnis
oleh pihak manajemen yang secara aktif perusahaan yang dijadikan dasar yang
ikut serta ketika pengambilan keputusan berakar dari sinergi teori ekonomi, teori
perusahaan (Silvia Ratih Puspita, 2014). keputusan, teori sosiologi, dan teori
Kepemilikan manajerial akan organisasi (Company et al., 1976).
berpengaruh terhadap kinerja Menurut Company et al., (1976)
perusahaan. Semakin besar kepemilkan mengungkapkan bahwa hubungan
manajerial, maka kinerja yang dilakukan keagenan merupakan sebuah kontrak
manajemen juga akan semakin maksimal, antara manajer (agent) dengan
karena tanggung jawab yang dimiliki pemegang saham (principal). Hubungan
manajemen juga akan semakin besar keagenan tersebut terkadang membuat
ketika pengambilan keputusan. masalah antara manajer dan pemegang
Company, Jensen, & Meckling (1976) saham muncul atau biasanya tersebut
mengatakan bahwa peningkatan konflik kepentingan.
kepemilikan manajerial dalam suatu Hubungan teori agensi dengan
perusahaan mendorong manajemen biaya hutang adalah jika manajer
untuk meningkatkan kinerja perusahaan bertindak oportunistik maka dapat
secara optimal dan dapat memotivasi menimbulkan konflik kepentingan yang
manajer bertindak secara berhati-hati, dapat merugikan pemegang saham.
karena manajer juga ikut menerima Perbedaan kepentingan antara
konsekuensi dari tindakan yang pemegang saham dan perusahaan
dilakukan, sehingga kepemilikan berdasarkan teori agensi akan
manajerial dalam perusahaan dapat menimbulkan ketidakseimbangan
memberikan nilai tambah bagi informasi antara pemegang saham dan
perusahaan. Semakin tinggi tingkat manajer yang sering dikenal dengan
kepemilikan manajerial maka semakin istilah asimetri informasi (Theresia &
turun penggunaan utang, karena Nuritomo, 2016). Salah satu dampak dari
penggunaan utang yang tinggi asimetri informasi berupa moral hazard
menyebabkan terjadinya financial yaitu masalah yang timbul akibat
distress dan potensi kebangkrutan manajer tidak menyelesaikan tugas dan
(Riyanti & Lathifah, 2016) pekerjaan yang mereka sepakati.
Sesuai dengan uraian yang telah Asimetri informasi ini dapat mendorong
dijelaskan diatas serta adanya perbedaan manajer dalam mementingkan
hasil penelitian peneliti sebelumnya, kepentingan pribadinya melalui
pada penelitian ini penulis akan keterbatasan informasi yang dimiliki
melakukan penelitian mengenai pemegang saham, sehingga manajer

306
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.4 Nomor 2 November 2021

tidak selalu bertindak sesuai tahun berjalan. Hal ini akan mendorong
kepentingan pemegang saham. Dalam hal para manajer untuk memilih prosedur
ini diperlukan penyelarasan agar akuntansi agar bisa menggeser laba dari
kepetingan manajer dan pemegang periode yang akan datang ke periode
saham dapat di atasi sehingga saat ini.
menciptakan tujuan yang sama.
2.3 Biaya Hutang
Dalam pajak, biaya hutang diatur
2.2 Teori Akuntansi Positif
pada KMK No.1002/KMK.04/1984.
Teori akuntansi positif seringkali
Dalam hal keperluan perhitungan pajak
dikaitkan dengan pembahasan
penghasilan, besar perbandingannya
manajemen laba (earnings management).
antara hutang dan modal sendiri
Dalam teori akuntansi dijelaskan bahwa
ditetapkan setinggi-setingginya tiga
faktor-faktor yang mempengaruhi
berbanding satu (3:1). Pengertian hutang
manajemen laba dalam pemilihan
menurut KMK No.1002/KMK.04/1984
prosedur akuntansi yang optimal serta
adalah saldo rata-rata pada tiap akhir
memiliki tujuan tertentu. Menurut teori
bulan yang dihitung dari semua hutang
ini, prosedur akuntansi yang perusahaan
baik hutang jangka panjang maupun
gunakan tidak harus sama dengan
hutang jangka pendek, selain hutang
prosedur pada perusahaan lain, namun
dagang (Romadoni, 2019). Menurut
perusahaan diberikan keleluasaan untuk
Zahro (2018) Biaya utang muncul akibat
memilih salah satu alternatif yang
adanya utang yang perusahaan peroleh
tersedia untuk meminimalkan biaya
di masa lalu.
kontrak serta memaksimalkan nilai
Utang merupakan suatu kewajiban
perusahaan (Ustman, 2017).
perusahaan untuk membayar beban
Menurut Ustman (2017) ada tiga
bunga yang sudah disepakati kepada
hipotesis dalam teori akuntansi positif
pihak yang terkait dan harus di bayar di
yang dipergunakan untuk menguji
masa mendatang. Biaya utang dibagi
perilaku etis seseorang dalam mencatat
menjadi dua yaitu biaya utang sebelum
transaksi dan menyusun laporan
pajak dan biaya utang setelah pajak.
keuangan serta motivasi melakukan
Biaya utang sebelum pajak merupakan
tindakan pengaturan laba yaitu bonus
besarnya biaya hutang sebelum pajak
plan hypothesis, debt (equity) hypothesis,
dapat ditentukan dengan menghitung
dan political cost hypothesis. Bonus plan
besarnya tingkat hasil internal (yield to
hypotesis mengungkapkan bahwa
maturity) atas arus kas obligasi,
rencana bonus atau kompensasi
sedangkan biaya utang setalah pajak
manajerial akan lebih memilih dalam
merupakan perusahaan yang
penggunaan metode akuntansi yang
menggunakan sebagian sumber dananya
membuat laba yang dilaporkan lebih
dari hutang akan terkena kewajiban
tinggi. Hipotesis ini menyatakan bonus
membayar bunga.
yang besar dapat memberikan motivasi
bagi manajer untuk meningkatkan 2.4 Penghindaran Pajak (Tax
kinerja perusahaan dalam satu periode. Avoidance)
Besarnya bonus yang diberikan kepada Tax avoidance adalah sebagai suatu
pihak internal perusahaan khususnya upaya untuk mendeteksi celah dalam
manajer, dihitung berdasarkan laba yang ketentuan perundang-undangan
diperoleh dan yang dilaporkan selama perpajakan hingga ditemukan titik

307
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.4 Nomor 2 November 2021

kelemahan dari perundangan tersebut keuntungan. Namun apabila manajemen


yang memungkinkan untuk laba memiliki sifat oportunistik, maka
dilakukannya penghindaran pajak yang informasi laba tersebut akan
dapat menghemat besaran pajak yang menimbulkan kesalahan ketika investor
dibayarkan. Menurut (Suandy, 2011) melakukan pengambilan keputusan
upaya ketika penghematan pajak dapat investasi.
dilakukan dengan berbagai cara, baik
2.5 Kepemilikan Manajerial
yang masih lawful atau disebut dengan
Kepemilikan manajerial
tax avoidance, sedangkan unlawful sering
merupakan proporsi saham biasa yang
disebut dengan tax evasion
manajemen (direksi dan komisaris)
(pengegelapan pajak). Menurut (Dyreng,
miliki yang dapat diukur dari presentase
Hanlon, & Maydew, 2008) tax avoidance
jumlah saham manajemen. Adanya
merupakan segala bentuk kegiatan
kepemilikan manajerial akan menekan
memberikan efek terhadap kewajiban
masalah keagenan, sehingga ketika
pajak, baik kegiatan diperbolehkan oleh
kepemilikan manajerial pada perusahaan
pajak atau kegiatan khusus untuk
tinggi maka pihak manajemen aka lebih
mengurangi pajak.
giat dalam meningkatkan kinerjanya
2.4 Manajemen Laba karena mereka memiliki tanggung jawab
Manajemen laba adalah upaya agar keinginan pemegang saham dapat
yang dilakukann manajer perusahaan terpenuhi dengan mengurangi resiko
supaya dapat memberikan pengaruh keuangan perusahaan melalui
terhadap informasi yang terkadung pada penurunan tingkat hutang. Kepemilikan
laporan keuangan yang bertujuan untuk manajerial adalah jumlah kepemilikan
mengalabui stakeholder yang ingin tahu saham oleh pihak manajemen dari
kinerja dan kondisi perusahaan seluruh modal saham perusahaan yang
(Risfahani et al., 2016). Manajemen laba dikelola Murtini (2018). Kepemilikan
(earnings management) sebagai manajerial didefinisikan sebagai
pemilihan kebijakan akuntansi oleh presentase saham yang kreditur dan
manajer, atau tindakan yang dapat komisaris miliki. Kepemilikan manajerial
mempengaruhi laba, yang bertujuan bisa mengurangi konflik keagenan
untuk mencapai beberapa tujuan dalam karena jika pihak manajemen memiliki
pelaporan laba. Ada dua cara pandang bagian dari perusahaan maka
untuk memahami manajemen laba yang manajemen dapat lebih maksimal ketika
dilakukan manajer perusahaan: pertama, menjalankan aktivitas perusahaan serta
yaitu dengan tujuan untuk dapat membantu mengurangi
memaksimalkan utilitas manajemen kecurangan yang terjadi pada
(opportunistic behavior). Kedua, manajemen.
bertujuan untuk memberikan Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis
keuntungan kepada semua pihak yang dalam penelitian ini adalah:
terkait dalam kontrak (efficient  H1: Penghindaran pajak (tax
contracting) dimana manajemen laba avoidance) berpengaruh positif
memberi manajer suatu fleksibilitas agar terhadap biaya hutang
dapat melindungi diri serta  H2: Manajemen laba berpengaruh
mengantisipasi adanya kejadian yang tak positif terhadap biaya hutang
terduga agar pihak-pihak yang terlibat
dalam kontrak dapat memperoleh

308
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.4 Nomor 2 November 2021

 H3: Kepemilikan manajerial Laba Sebelum Pajak


berpengaruh negatif terhadap biaya
hutang Manajemen Laba
Manajemen laba sebagai upaya
3. METODE PENELITIAN manajer perusahaan dalam
3.1 Definisi operasional variabel mendapatkan intervensi informasi dalam
penelitian laporan keuangan dengan tujuan untuk
a. Biaya hutang mengelabui stakeholder yang ingin
Biaya hutang dapat didefinisikan mengetahui kinerja dan kondisi
sebagai tingkat pengembalian (yield rate) keuangan perusahaan (Yeo, Ruwanti, &
yang diharapkan oleh kreditur saat Adel, 2018). Manajemen laba diukur
melakukan pendana dalam suatu melalui dicretionary accrual yang
perusahaan atau tingkat bunga yang dihitung dengan cara menselisihkan total
harus dibayar oleh perusahaan ketika accrual dengan non discretionary accrual.
melakukan pinjaman (Zahro, 2018). Dalam menghitung discretionary accrual
Dalam penelitian ini biaya hutang dapat digunakan Modified Jones Model (Yeo et
dihitung melalui besarnya beban bunga al., 2018).
perusahaan pada periode tahun dibagi
jumlah rata-rata pinjaman jangka pendek 𝑇𝐴𝑖𝑡
𝐷𝐴𝑖𝑡 = − 𝑁𝐷𝐴𝑖𝑡
serta jangka panjang yang menghasilkan 𝐴𝑖𝑡−1
bunga pinjaman selama tahun tersebut . Keterangan:
Dalam menghitung biaya hutang  DAit : Discretionary accrual
penelitian ini menggunakan rumus cost perusahaan i pada periode ke t
of debt yang dimodifikasi oleh  NDAit : Non discretionary accrual
(Wijaksana, 2020). perusahaan i pada periode ke t
 TAit : Total accrual perusahaan i pada
Cost of debt = Interest Expense periode ke t
Average Interest Bearing Debt  Nit : Laba bersih perusahaan i pada
periode ke t
b. Tax Avoidance  CFOit : Aliran kas dari aktiva operasi
Tax avoidance adalah susunan dari perusahaan i pada periode ke t
tax planning yang secara ekonomis  Ait-1 : Total aktiva perusahaan i pada
berusaha untuk memaksimalkan periode ke t-1
penghasilan setelah pajak dengan upaya  ∆Revit : Perubahan pendapatan
mengefisiensikan beban pajak tetapi perusahaan i pada periode ke t
tidak melanggar aturan pajak yaitu  ∆Rect : Perubahan piutang
dengan memanfaatkan celah-celah yang perusahaan i pada periode t e : error
ada dalam undang-undang perpajakan. terms
Tax avoidance pada penelitian ini diukur c. Kepemilikan manajerial
dengan pendekatan Cash Effective Tax Kepemilikan manajerial
Rate (CASH ETR), mengikuti perhitungan merupakan pemegang saham dari pihak
yang dilakukan oleh Saparindo (2017) manajemen yang secara aktif ikut serta
yaitu pembayaran pajak dibagi laba ketika adanya pengambilan keputusan di
sebelum pajak. dalam perusahaan, misalnya direktur
dan komisaris. Indikator untuk
Cash ETR = Pembayaran Pajak

309
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.4 Nomor 2 November 2021

mengukur kepemilikan manajerial Dengan keterangan:


adalah presentase kepemilikan saham Y : Biaya Hutang
oleh pihak manajemen dibandingkan α : Nilai Konstanta
dengan jumlah saham perusahaan yang β1, β2, β3 : Koefisien Regresi
beredar secara keseluruhan. Jadi, Berganda
presentase kepemilikan manajerial atau X1 : Penghindaran Pajak
dapat dihitung dengan rumus yang (Tax Avoidance)
dilakukan oleh (Rahmawati, 2015). X2 : Manajemen Laba
X3 : Kepemilikan Manajerial
KM = Kepemilikan Saham x 100% ε : Standar Eror
Total Saham Beredar
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2 Sumber Data dan Teknik analisis 4.1 Hasil Penelitian
Metode analisis data menggunakan a. Uji Asumsi Klasik
statistik deskriptif, uji asumsi klasik yang Dari uji hasil asumsi klasik yang
terdiri dari uji normalitas, uji terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan
heteroskedastisitas, untuk uji hipotesis uji heteroskedastisitas yang telah
menggunakan analisis regresi berganda dilakukan dapat disimpulkan bahwa
dan uji nilai selisih mutlak, uji model, uji variabel yang digunakan dalam
koefisien determinasi, dan uji t. penelitian ini seperti penghindaran pajak
Pengujian hipotesis penelitian ini (tax avoidance), manajemen laba,
menggunakan analisis regresi berganda. kepemilikan manajerial dan biaya hutang
Analisis regresi berganda terdukung terbebas dari uji asumsi klasik.
apabila nilai sig , 0,05. Adapun
persamaan regresj sederhana untuk b. Uji Hipotesis
pengujian hipotesis adalah sebagai 1) Uji Regresi Berganda Hasil Uji
berikut: Simultan (Uji F)
Y= α +βx1+βx2 +βx3 +ε
Tabel 1 Uji F

Berdasarkan hasil uji kecocokan hipotesis diterima. Artinya, variabel


model dapat diketahui F hitung independen penghingdaran pajak (ta
12,281dan nilai p sebesar 0,000. Dapat avoidance), manajemen laba,
disimpulkan bahwa p<0,05, maka kepemilikan manajerial berpengaruh

310
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.4 Nomor 2 November 2021

terhadap biaya hutang. Dengan kata lain 2) Hasil Uji Parsial (Uji t)
model dalam penelitian ini sudah fit.
Tabel 2
Hasil Uji T

Pengujian Hipotesis ini dilakukan manajerial memiliki pengaruh negatif


untuk membuktikan pengaruh terhadap biaya hutang. Hipotesis yang
penghindaran pajak (tax avoidance), menyatakan kepemilikan manajerial
manajemen laba, kepemilikan manajerial memiliki pengaruh negatif terhadap
terhadap biaya hutang. Dari hasil regresi biaya hutang terdukung.
menunjukkan bahwa variabel
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
penghindaran pajak (tax avoidance)
a. Pengaruh Tax Avoidance terhadap
memiliki pengaruh positif terhadap biaya
Biaya Hutang
hutang pada tingkat signifikansi 5%.
Hipotesis 1 yang diajukan pada
Penghindaran pajak (tax avoidance)
penelitian ini yaitu penghindaran pajak
memiliki probabilitas 0,046 < 0,05
(tax avoidance) memiliki pengaruh
dengan koefisien 0,606. Dengan
positif terhadap biaya hutang. Hasil uji
demikian, hipotesis yang menyatakan
hipotesis 1 menyimpulkan bahwa
penghindaran pajak (tax avoidance)
penghindaran pajak (tax avoidance)
berpengaruh positif terhadap biaya
berpengaruh positif secara signifikan
hutang terdukung.
terhadap biaya hutang. Hal ini dibuktikan
Manajemen laba memiliki
dengan nilai signifikansinya 0,046 < 0,05
probabilitas 0,037 < 0,05 dan
dan memiliki koefisien 0,606 sehingga
koefisiennya adalah 0,518. Berdasarkan
H1 terdukung. Dengan demikian
nilai probabilitas tersebut menunjukkan
hipotesis 1 yang menyatakan bahwa
bahwa manajemen laba memiliki
penghindaran pajak (tax avoidance)
pengaruh positif terhadap biaya hutang.
memiliki pengaruh positif terhadap biaya
Hipotesis yang menyatakan manajemen
hutang terdukung.
laba memiliki pengaruh positif terhadap
Hasil penelitian ini membuktikan
biaya hutang terdukung. Kepemilikan
semakin tinggi aktivitas penghindaran
manajerial memiliki probabilitas 0,048
pajak (tax avoidance) yang perusahaan
dan koefisiennya adalah -0,117.
lakukan akan mengakibatkan biaya utang
Berdasarkan nilai probabilitas tersebut
juga akan semakin tinggi. Para kreditur
menunjukkan bahwa kepemilikan
yang beranggapan aktivitas

311
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.4 Nomor 2 November 2021

penghindaran pajak (tax avoidance) yang untuk kepentingan para manajer


perusahaan lakukan merupakan risiko (Company et al., 1976).
karena mereka takut dengan adanya Hasil penelitian ini sejalan oleh
penghindaran pajak (tax avoidance) penelitian yang dilakukan Saparindo
walaupun masih diperbolehkan dalan (2017), Romadoni (2019) dan (Saputro,
hukum, pihak manajemen akan 2018) yang menyatakan bahwa
terdorong dalam melakukan tindakan penghindaran pajak (tax avoidance)
manajemen laba, yang mana dengan memiliki pengaruh positif terhadap biaya
dilakukannya manajemen laba ini dapat hutang. Hal ini membuktikan bahwa
memberikan informasi yang semakin tinggi (tax avoidance) maka
menyesatkan kepada investor karena biaya hutang juga akan semakin tinggi,
laporan keuangan yang perusahaan sehingga penghindaran pajak dianggap
sajikan bukan laporan keuangan yang sebagai sinyal meningkatnya risiko
sesungguhnya, sehingga tidak bisa informasi untuk investor atau kreditor
memberikan gambaran mengenai menuntut pengembalian yang lebih
keadaan perusahaan yang sebenarnya. tinggi.
Hal seperti ini yang dapat
b. Pengaruh Manajemen Laba
mengakibatkan kreditur akan lebih
terhadap Biaya Hutang
meninggikan tingkat bunga sebagai
Hipotesis 2 yang diajukan pada
bentuk antisipasi sehingga biaya hutang
penelitian ini adalah manajemen laba
yang dibayar pun akan semakin tinggi.
memiliki pengaruh positif terhadap biaya
Hasil ini diperkuat dengan teori
hutang. Hasil uji hipotesis 2
agensi. Teori ini membuktikan bahwa
menyimpulkan manajemen laba
perusahaan adalah kumpulan kontrak
memiliki pengaruh positif secara
antara pemilik sumber daya ekonomis
signifikan terhadap biaya hutang. Hal ini
dan manajer yang mengurus,
dibuktikan dengan nilai signifikansinya
menggunakan serta mengendalikan
0,037 < 0,05 dan memiliki koefisien
sumber daya tersebut. Principal sebagai
0,518 sehingga H2 terdukung. Dengan
penyedia dana untuk menjalankan
demikian hipotesis 2 yang menyatakan
perusahaan, mendelegasikan kebijakan
manajemen laba memiliki pengaruh
keputusan kepada agent. Principal
positif terhadap biaya hutang terdukung.
mempekerjakan agent dalam perusahaan
Hal ini dibuktikan dengan jangka
untuk memaksimalkan laba perusahaan
pendek ketika kreditor memberikan
dan meningkatkan kemakmuran
modal disuatu perusahaan perlu adanya
pemegang saham (Aziza, 2016).
pengawasan kepada manajemen untuk
Berdasarkan teori agensi, pembiayaan
penggunaan atau penyerapan
utang dapat digunakan sebagai salah
manajemen laba oleh suatu perusahaan.
satu alat yang berguna dari tata kelola
Investor tidak hanya melihat hasil
untuk mengurangi konflik kepentingan
laporan keuangan tetapi melihat faktor
antara principal dan agen. Utang dapat
lain dalam mengambil keputusan untuk
digunakan sebagai mekanisme tata
menanamkan modal dalam perusahaan
kelola untuk mengurangi biaya agensi
tersebut. Sedangkan dalam jangka
dari arus kas bebas yang tersedia bagi
panjang bisa saja merugikan perusahaan.
para manajer untuk digunakan kembali
Hal ini diperkuat dengan teori
bagi para investor bukan digunakan
akuntansi positif. Teori akuntansi positif
ini menjelaskan faktor-faktor yang

312
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.4 Nomor 2 November 2021

mempengaruhi manajemen laba dalam c. Pengaruh Kepemilikan Manajerial


pemilihan prosedur akuntansi yang terhadap Biaya Hutang
optimal serta memiliki tujuan tertentu. Hipotesis 3 yang diajukan dalam
Menurut teori ini, prosedur akuntansi penelitian ini adalah kepemilikan
yang perusahaan lakukan tidak harus manajerial memiliki pengaruh negatif
sama dengan prosedur pada perusahaan terhadap biaya hutang. Hasil uji hipotesis
lain, namun perusahaan diberikan 3 menyimpulkan bahwa kepemilikan
keleluasan untuk memilih salah satu manajerial berpengaruh negatif secara
alternatif yang tersedia untuk signifikan terhadap biaya hutang. Hal ini
meminimalkan biaya kontrak serta dibuktikan dengan nilai signifikansinya
memaksimalkan nilai perusahaan 0,048 < 0,05 dan memiliki koefisien -
(Ustman, 2017). 0,117 sehingga H3 terdukung. Dengan
Praktik manajemen laba yang demikian hipotesis 3 yang
manajemen lakukan dapat diantisipasi mengungkapkan kepemilikan manajerial
oleh investor. Rasio akrual yang tinggi memiliki pengaruh negatif terhadap
berdampak positif terhadap biaya modal biaya hutang terdukung.
dan mengakibatkan kenaikannya. Hal ini membuktikan pada
Sumber pendanaan yang perusahaan perusahaan, pihak manajer memiliki
peroleh dari utang akan timbul biaya andil dalam menentukan besarnya dalam
modal sesuai dengan biaya bunga yang sebuah perusahaan dalam melakukan
dibebankan oleh kreditur. Hal ini proses pinjaman utang. Adanya hal
diakibatkan karena adanya faktor-faktor tersebut membuat para manajer
political cost yang dikeluarkan menjadi perusahaan menjadi lebih berhati-hati
tinggi dan sebanding dengan kondisi dalam melakukan keputusan investasi
perusahaan yang besar. Jika laba pada dan pendanaan yang melibatkan risiko
perusahaan tinggi maka akan berdampak tinggi yang konsisten dengan
pada pembayaran pajak yang dibayarkan kepentingan pemegang saham. Semakin
oleh perusahaan juga akan semakin besar saham dari kepemilikan manajerial
tinggi. Oleh karena itu, perusahaan akan perusahaan akan berpengaruh terhadap
berusaha untuk meminimalkan laba yang biaya hutang disuatu perusahaan.
diperoleh selama tahun berjalan Semakin tinggi presentase pemegang
(Ustman, 2017). saham menggambarkan bahwa
Hasil penelitian ini sejalan oleh pemegang saham memiliki pengaruh
penelitian yang dilakukan Rikie (2018), yang lebih besar untuk mengontrol dan
Risfahani et al., (2016) dan Suminar & dapat menentukan kebijakan yang di
Nadi (2020) yang menemukan ambil oleh suatu perusahaan dan dapat
manajemen laba memiliki pengaruh memastikan kebijakan tersebut dapat
positif terhadap biaya hutang. Hal ini mengutungkan mereka. Dengan memiliki
membuktikan bahwa ketika perusahaan kepemilikan manajerial yang lebih besar,
semakin besar, maka keinginan kreditor memandang risiko perusahaan
perusahaan dalam meminimalkan laba rendah dengan begitu dapat
juga akan semakin besar melalui menurunkan tingkat biaya hutang pada
prosedur akuntansi yang digunakan . perusahaan (Romadoni, 2019).
Hasil ini diperkuat dengan teori
agensi. Dalam teori agensi ini
menjelaskan kepemilikan manajerial

313
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.4 Nomor 2 November 2021

dapat mengurangi konflik keagenan, Kepemilikan Manajerial Terhadap Biaya


dikarenakan kepemilikan manajerial Hutang yang terdaftar di Bursa Efek
berperan penting dalam mengawasi Indonesia periode 2016-2019.
jalannya suatu perusahaan, sehingga Berdasarkan hasil penelitian dan
kreditur memandang risiko perusahaan pembahasan ini maka dapat ditarik
rendah dan tentu saja hal ini berdampak kesimpulan bahwa penghindaran pajak
pada biaya hutang yang ditanggung (tax avoidance) berpengaruh positif
perusahaan sebagai return yang diminta terhadap biaya hutang, pada perusahaan
oleh kreditor. Dengan kata lain, semakin manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
besar tingkat kepemilikan saham oleh Indonesia tahun 2016 sampai dengan
manajer, maka semakin efektif pula 2019. Hasil penelitian mendukung
mekanisme kontrol terhadap kinerja penelitian Anggoro & Septiani, (2015),
manajemen yang tentu saja hal ini Romadoni, (2019), dan Purba, Syafi’i, &
berdampak pada biaya hutang yang Haryono, (2018) yang menemukan
ditanggung perusahaan (Romadoni, bahwa penghindaran pajak (tax
2019). avoidance) berpengaruh positif terhadap
Hasil penelitian ini sejalan dengan biaya hutang.
penelitian yang dilakukan oleh Manajemen laba berpengaruh
Romadoni (2019),, Riyanti & Lathifah positif terhadap biaya hutang, pada
(2016) dan Murtini (2018) yang perusahaan manufaktur yang terdaftar di
menemukan bahwa kepemilikan Bursa Efek Indonesia tahun 2016 sampai
manajerial berpengaruh negatif terhadap dengan 2019. Hasil penelitian
biaya hutang. Hal ini membuktikan mendukung penelitian Risfahani,
bahwa semakin besar saham dari Nurhayati, & Fadilah, (2016) yang
kepemilikan manajerial perusahaan akan menemukan bahwa manajemen laba
berpengaruh terhadap biaya hutang di berpengaruh positif terhadap biaya
suatu perusahaan. Semakin tinggi hutang.
presentase pemegang saham Kepemilikan manajerial
menunjukkan bahwa pemegang saham berpengaruh negatif terhadap biaya
memiliki pengaruh yang lebih besar hutang, pada perusahaan manufaktur
untuk mengontrol serta menentukan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
kebijakan yang di ambil perusahaan dan tahun 2016 sampai dengan tahun 2019.
dapat memastikan kebijakan tersebut Hasil penelitian mendukung penelitian
dapat menguntungkan mereka. Dengan Murtini, (2018) dan Riyanti & Lathifah,
memiliki kepemilikan manajerial lebih 2016) yang menemukan bahwa
besar, kreditor memandang risiko kepemilikan manajerial berpengaruh
perusahaan rendah sehingga akan negatif terhadap biaya hutang.
menurunkan tingkat cost of debt pada
perusahaan. 5.2 Saran
Tujuan dari penelitian ini adalah
5. PENUTUP untuk menemukan bukti empiris tentang
5.1 Simpulan pengaruh penghindaran pajak (tax
Tujuan dari penelitian ini adalah avoidance), manajemen laba, dan
untuk menemukan bukti empiris tentang kepemilikan manajerial terhadap biaya
pengaruh variabel Penghindaran Pajak hutang. Berdasarkan hasil penelitian
(Tax Avoidance), Manajemen Laba, dan yang telah dilakukan sebelumnya, masih

314
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.4 Nomor 2 November 2021

terdapat banyak kekurangan di Avoidance) Terhadap Cost of Debt


penelitian ini dan peneliti memberikan Pada Perusahaan Manufaktur Yang
saran sebagai berikut: Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
1. Penelitian selanjutnya diharapkan In Akuntansi.
dapat menambah variabel Murtini, U. (2018). Pengaruh
independen lain yang dapat Kepemilikan Manajerial Konstitusi
mempengaruhi biaya hutang yang dan Profitabilitas Terhadap
tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Kebijakan Hutang.
2. Penelitian selanjutnya dapat Pernamasari, R. (2018). Penerapan
menambahkan jangka waktu lima Good Corporate Governance dan
tahun sehingga data lebih Earning Management terhadap
memperlihatkan kondisi perusahaan Biaya Hutang pada Perusahaan
yang sebenarnya. BUMN Listing CGPI 2010 – 2012.
Jurnal Profita, 11(1), 067.
DAFTAR PUSTAKA https://doi.org/10.22441/profita.v1
1.01.005
Anggoro, S. T., & Septiani, A. (2015).
Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Pratama, N., Djaddang, S., & Masri, I.
Nilai Perusahaan Dengan (2017). Pengujian Tax Avoidance
Kepemilikan Institusional Sebagai dan Risiko Kebangkrutan Terhadap
Variabel Moderasi. Diponegoro Cost Of Debt dan Insentif Pajak
Journal of Accounting, 4, 1–10. Sebagai Variabel Pemoderasi.

Aziza, K. (2016). Pengaruh Penghindaran Purba, R., Syafi’i, & Haryono. (2018).
Pajak Terhadap Biaya Hutang Pengaruh Penghindaran Pajak
Dengan Kepemilikan Institusional Terhadap Biaya Hutang, dan
Sebagai Variabel Moderasi Pada Keoemilikan Institusional Sebagai
Perusahaan Manufaktur Yang Variabal Pemoderasi Pada
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Perusahaan Manufaktur Yang
Periode 2013-2015. Terdaftar di BEI 2013-2015, 4(2),
272–287.
Company, P., Jensen, C., & Meckling, H.
(1976). Managerial Behavior, Rahmawati. (2015). Pengaruh
Agency Cost and Ownership Penghindaran Pajak dan Good
Structure. Journal of Financial Corporate Governance Terhadap
Economics 3, 3, 305–360. Biaya Utang.

Dyreng, S. D., Hanlon, M., & Maydew, E. L. Ramadhan, R. (2017). Analisis Faktor
(2008). Long-Run Corporate Tax yang Mempengaruhi Manajemen
Avoidance. The Accounting Review, Laba Pada Perusahaan Manufaktur
83(1), 61–82. yang Tercatat di BEI. Prosiding
Seminar Nasional Dan Call For
Fitriani, & Amanda, S. (2017). Pengaruh
Paper Ekonomi Dan Bisnis, 2017,
Penghindaran Pajak (Tax
Avoidance) Terhadap Biaya Utang 464–476.
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Risfahani, Nurhayati, & Fadilah, S.
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. (2016). Pengaruh Voluntary
Jasman. (2016). Pengaruh Asimetri Disclosure, Manajemen Laba
terhadap Cost Of Equity Capital
Informasi terhadap Biaya. Jrak,
dengan Asimetri Informasi sebagai
12(2), 95–109.
Intervening Variable pada
Muhammadin. (2020). Pengaruh Perusahaan Manufaktur Sub Sektor
Penghindaran Pajak (Tax Farmasi yang Terdaftar di Bursa

315
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.4 Nomor 2 November 2021

Efek Indonesia Periode 2012-2016, Suandy. (2011). No Title.


328–338.
Suminar, D., & Nadi, L. (2020). Pengaruh
Riyanti, & Lathifah, I. (2016). Pengaruh Tax Avoidance, Earnings
Kepemilikan Manajerial, Management, dan Kepemilikan
Kepemilikan Institusional, dan Manajerial Terhadap Cost Of Debt.
Profitabilitas Terhadap Kebijakan Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi,
Hutang, 4(1), 10–17. 15(2), 153–162.
Romadoni, F. N. (2019). Pengaruh Swingly, C., & Sukartha, I. M. (2015).
Penghindaran Pajak dan Good Pengaruh Karakter Eksekutif,
Corporate Governance Terhadap Komite Audit, Ukuran Perusahaan,
Cost Of Debt: Studi Empiris Pada Laverage dan Sales Growth Pada
Perusahaan Manufaktur di Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi
Indonesia. Udayana, 10(1), 47–62.
Safiq, M., Yustina, A. I., & Muhaqiyah, Theresia, O., & Nuritomo. (2016).
A. (2018). Dampak Earnings Pengaruh Penghindaran Pajak
Management dalam Hubungan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Kinerja dengan Cost of Debt ( Transparansi Informasi Sebagai
Studi Pada Perusahaan Manufaktur Variabel Pemoderasi Pada
di Bursa Efek Indonesia ) Intisari Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
The Impacts of Earnings
Tahun 2013-2015, 1–18.
Management in the Performance
Relationship and the Cost of Debt ( Ustman. (2017). Pengaruh Manajemen
A Study on Manufacturing. Laba Terhadap Biaya Modal Setelah
Journal of Applied Accounting and Konvergensi SAK IFRS Pada
Finance, 2(1), 64–84. Perusahaan Manufaktur. Jurnal
Akuntansi Dan Investasi, 2(1), 34–
Santosa, J. E., & Kurniawan, H. (2016). 48.
Analisis Pengaruh Tax Avoidance
Terhadap Cost Of Debt Pada Wardani, D. K., & Rumahorbo, H. D. S.
Perusahaan Manufaktur yag (2018). Pengaruh penghindaran
Terdaftar di BEI Selama Periode pajak, tata kelola dan karakteristik
2010-2015, 28(2), 139–154. perusahaan terhadap biaya hutang.
Jurnal Akuntansi, 6(2), 180–193.
Saparindo, R. W. (2017). Pengaruh Tax
https://doi.org/10.24964/ja.v6i2.69
Avoidance Terhadap Cost Of Debt
dan Dampaknya Terhadap Firm 1
Value (Studi Empiris Pada Wijaksana, A. (2020). Pengaruh Tax
Perusaahaan Manufaktir Yang Avoidance Terhadap Cost Of Debt
Terdaftar di Bursa Efek Indoeska (Studi Empirir Perusahaan Sektor
(tahun 2015-2017. Jurnal Industri Barang Konsumsi Terdaftar
Accounting Information System, di Bursa Efek Indonesia 2016-
141–157. 2018).
Saputro, R. E. (2018). Pengaruh Tax Yeo, D. C., Ruwanti, S., & Adel, J. F. (2018).
Avoindance Terhadap Biaya Hutang Pengaruh Perencanaan Pajak,
(Cost Of Debt) dengan Tranparansi Beban Pajak Tanggihan, Aset Pajak
Perusahaan sebagai Variabel Tangguhan, dan Ukuran Perusahaan
Moderating. Terhadap Manajemen Laba Pada
Silvia Ratih Puspita. (2014). Pengaruh Perusahaan Manufaktur Yang
Tata Kelola Perusahaan Terhadap Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Penghindaran Pajak, 1–88. Periode 2014-2017, 1–19.
Zahro, F. (2018). Pengaruh Penghindaran

316
Amnesty: Jurnal Riset Perpajakan
p-ISSN: 2714-6308 e-ISSN: 2714-6294
Vol.4 Nomor 2 November 2021

Pajak dan Good Corporate


Governance Tarhadap Cost If Debt,
07(06), 62–76.

317

Anda mungkin juga menyukai