Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji determinan yang mempengaruhi penghindaran pajak pada
perusahaan go public di Indonesia. Salah satu faktor non keuangan yang dikaji adalah sustainability reporting,
dan salah satu faktor keuangan yang dikaji adalah profitabilitas. Berdasarkan hasil regresi terhadap 159 sampel
perusahaan publik yang melaporkan sustainability reporting pada websitenya, maka dapat ditarik hasil
kesimpulan bahwa sustainability tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak, sedangkan faktor keuangan
berupa profitabilitas, masih menjadi faktor penentu yang mampu mempengaruhi penghindaran pajak di
Indonesia.
itu, target pajak yang lebih besar di tahun- menentukan praktik penghindaran pajak.
tahun setelahnya, maka rasio Hal ini tidak senada dengan Rosalia (2017)
pencapaiannya mengalami kenaikan dan yang mengungkapkan tidak adanya
penurunan. Pada tahun 2016 misalnya, pengaruh profitabilitas terhadap
realisasi penerimaan pajak menjadi penghindaran pajak.
81,61%, kemudian meningkat pada 2017 Berdasarkan teori pemangku
dan 2018 sebesar 89,67% dan 92,23%, kepentingan, atau stakeholder theory,
namun mengalami penurunan kembali terdapat banyak kepentingan yang
pada 2019, menjadi sebesar 84,44% melingkupi pihak-pihak yang berkenaan
(news.ddtc.co.id). dengan perusahaan. Pada dasarnya, teori
Mengingat bahwa kebutuhan ini juga menekankan bahwa perusahaan
Negara semakin bertambah, yang terlihat bukan merupakan satu entitas yang
dari target penerimaan pajak yang beroperasi untuk tujuan kepentingannya
ditetapkan cenderung meningkat pula, sendiri, namun harus mampu memberi
maka dalam sudut pandang manfaat bagi para stakeholder, baik itu
penyelenggaraan Negara, pemasukkan pihak internal, maupun pihak eksternal.
pajak sangatlah berarti. Namun di lain Peran perusahaan yang
pihak, bagi sudut pandang wajib pajak, mengupayakan bertanggung jawab baik
maka adalah hal yang wajar untuk secara ekonomi, lingkungan, hingga sosial,
melakukan penghematan pengeluaran adalah bentuk dari upaya kebermanfaatan
pajaknya, dalam bentuk penghindaran perusahaan bagi para stakeholder,
pajak. termasuk bagi masyarakat. Peran
Kedua hal bertentangan inilah yang perusahaan yang turut serta dalam
kemudian memberikan gambaran adanya pembayaran pajak, juga merupakan bentuk
perbedaan kepentingan antara wajib pajak kontribusi perusahaan terhadap
dan Negara (pemerintah) selaku fiskus. stakeholder, atau dalam hal ini pemerintah,
Meski demikian, perbedaan kepentingan yang berdampak pada partisipasi
dari para stakeholder ini masih dipandang pembangunan Negara. Meski demikian,
toleransinya, selama tidak menyalahi pembayaran pajak merupakan juga
aturan perpajakan. merupakan pos biaya bagi perusahaan,
Terdapat beberapa hal yang mampu sehingga muncul strategi untuk melakukan
mempengaruhi penghindaran pajak, baik penghematan beban pajak melalui
itu faktor non-keuangan, maupun faktor penghindaran pajak.
keuangan. Septianto & Muid (2020), Sari
& Adiwibowo (2017), Muzakki & PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Darsono (2015), dan Lanis (2012) Penghindaran pajak merupakan
mengungkapkan penting pengungkapan bentuk dari manajemen pajak, yang masih
tanggung jawab sosial perusahaan, dan dalam bingkai aturan UU Perpajakan, yang
faktor non-keuangan ini memiliki dimaksudkan untuk memperkecil beban
hubungan dengan penghindaran pajak. Hal pajak terutang, sehingga terjadi
ini berbeda dengan pengujian yang penghematan pajak (Zain, 2007:50). Di
dilakukan oleh Watson (2015), yang dalam manajemen perpajakannya,
menyatakan bahwa tidak ada hubungan perusahaan dapat menandingkan antara
antara pengungkapan tanggung jawab penghasilan fiskal dengan beban fiskal,
social perusahaan terhadap penghindaran sehingga jelas berapa besaran dasar
pajak. pengenaan pajak untuk menghitung nilai
Handayani (2018), Hidayat (2018), pajak terutang.
Puspita & Febrianti (2017), Suprapti Penghasilan fiskal merupakan
(2017) menyebutkan bagaimana penghasilan yang dituangkan dalam UU
pentingnya profitabilitas di dalam PPh pasal 4, yang mana tidak semua
37 Kebijakan Publik 1
38 Anti Persaingan 1
39 Kepatuhan 1
40 Assesmen Pemasok atas Dampak pada Masyarakat 2
41 Mekanisme Pengaduan Dampak pada Masyarakat 1
Kategori Sosial – Tanggung Jawab atas Produk
42 Kesehatan Keselamatan Pelanggan 2
43 Pelabelan Produk dan Jasa 3
44 Komunikasi Pemasaran 2
45 Privasi Pelanggan 1
46 Kepatuhan 1
Total Keseluruhan 91
ditolak, atau sustainability reporting tidak karena murni dari keikhlasan perbuatan
berpengaruh terhadap penghindaran pajak. sosial perusahaan itu sendiri. Perusahaan
Pengungkapan aktivitas yang dalam hal ini lebih mementingkan
berkenaan dengan kegiatan sosial dan peranannya yang bermanfaat, bukan hanya
lingkungan, memang pada hakikatnya sebagai entitas untuk kepentingan
dapat menjadi biaya dalam laba/rugi, usahanya saja, melainkan juga bermanfaat
sehingga sifatnya adalah deductible untuk kepentingan yang baik yang ada di
expense yang mengurangi laba fiskal. sekitarnya.
Artnya, ketika aktivitas pengungkapannya Hasil penelitian ini konsisten
banyak, maka akan ada biaya yang dengan Watson (2015) dan Wardani &
dialokasikan untuk itu, dan semakin Ratri (2018), yang menyatakan bahwa
banyak pula biaya yang dapat dibebankan pengungkapan tanggung jawab sosial
secara fiskal, sehingga berkontribusi dalam perusahaan tidak memiliki pengaruh
upaya penghematan pajak. terhadap penghindaran pajak, dan tidak
Meski demikian, apakah terdapat sejalan dengan Septianto & Muid (2020),
pengungkapan aktivitas social yang tinggi Sari & Adiwibowo (2017), Muzakki &
ataupun rendah, ternyata belum menjamin Darsono (2015), dan Lanis (2012) yang
praktik penghindaran pajaknya. Hal ini mengungkapkan bahwa pengungkapan
bukan menjadi penentu utama, terutama tanggung jawab sosial perusahaan
jika dikaji secara aturan perpajakan, memiliki pengaruh dengan penghindaran
memang benar bahwa biaya social pajak.
lingkungan, dan yang termasuk dalam Selanjutnya, berdasarkan Tabel 4
biaya terkait usaha perusahaan, sifatnya hasil uji statistik t, terlihat pula bahwa
boleh dibiayakan. Namun di samping itu, variabel profitabilitas memiliki tingkat
ada bagian dari biaya sosial yang sifat juga signifikansi 0,009 di bawah alpha 5%,
tidak boleh dibiayakan, yaitu yang tidak sehingga dapat disimpulkan bahwa H2
masuk pada golongan sumbangan dari PPh diterima, atau profitabilitas berpengaruh
pasal 6, dan yang tidak berkenaan terhadap penghindaran pajak. Hasil
langsung dengan kepentingan perusahaan. penelitian ini sejalan dengan hasil
Dalam hal ini, tentu perusahaan penelitian Handayani (2018), Hidayat
sebagai wajib pajak, sekaligus sebagai (2018), Puspita & Febrianti (2017),
entitas yang ingin bermanfaat secara sosial Suprapti (2017) yang menyebutkan adanya
dan lingkungan, secara natural cenderung pengaruh profitabilitas terhadap
memilih untuk tidak membeda-bedakan penghindaran pajak, namun berbeda
bentuk bantuan dalam aktivitas sosial dan dengan Rosalia (2017) yang
lingkungannya. Perilaku-perilakun ini mengungkapkan tidak adanya pengaruh
murni kesadaran dari perusahaan, untuk profitabilitas terhadap penghindaran pajak.
melakukan atas dasar kemanusiaan hingga Pada dasarnya, perusahaan
kesejahteraan stakeholder di sekitar memiliki kontrak dengan principal atau
perusahaan. Dengan demikian, aktivitas pemilik perusahaan, untuk menjalankan
sosial lingkungan pun tidak secara usaha bisnisnya dengan baik, terutama
langsung akan memetakkan preferensi demi kepentingan para pemiliknya. Lebih
perusahaan, terkait mana bantuan kegiatan dari itu, mekanisme bonus pun kerap
sosial maupun lingkungan, yang diberikan untuk pengelola perusahaan,
mendapatkan fasilitas pembebanan fiskal, supaya kinerja perusahaan terus
maupun mana yang tidak memperoleh membuahkan keuntungan. Hal ini
fasilitas pembebanan fiskal. cenderung membuat para manajemen
Dengan demikian, pengungkapan perusahaan untuk mengejar target laba,
sosial lingkungan dalam kajian ini, tidak yang mana dalam sisi pajak, ada persepsi
akan mempengaruhi penghindaran pajak, harga yang harus dibayar, yakni