Anda di halaman 1dari 10

JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 9(2), 2021, 397-406

PENGHINDARAN PAJAK PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA


Indah Hapsari1
Program Studi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hayam Wuruk
Perbanas, Surabaya, Indonesia1
Abstract. This study aims to examine the determinants of tax avoidance in go public companies listed in
Indonesia. The non-financial factors was sustainability reporting, and one of the financial factors was
profitability. Based on the regression results for 159 samples of public companies that report sustainability
reporting on their websites, it can be concluded that sustainability has no effect on tax avoidance, while
profitability are still the determining factors that can influence tax avoidance in Indonesia.

Keywords. profitability; sustainability reporting; tax avoidance.

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji determinan yang mempengaruhi penghindaran pajak pada
perusahaan go public di Indonesia. Salah satu faktor non keuangan yang dikaji adalah sustainability reporting,
dan salah satu faktor keuangan yang dikaji adalah profitabilitas. Berdasarkan hasil regresi terhadap 159 sampel
perusahaan publik yang melaporkan sustainability reporting pada websitenya, maka dapat ditarik hasil
kesimpulan bahwa sustainability tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak, sedangkan faktor keuangan
berupa profitabilitas, masih menjadi faktor penentu yang mampu mempengaruhi penghindaran pajak di
Indonesia.

Kata kunci. penghindaran pajak; profitabilitas; sustainability reporting.

Corresponding author.Email: indah.hapsari@perbanas.ac.id1


How to cite this article.. Hapsari, Indah. (2021). Penghindaran Pajak Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal
Riset Akuntansi dan Keuangan, 9(2), 397-406.
History of article. Received: April 2021, Revision: Juni 2021, Published: Agustus 2021
Online ISSN: 2541-061X. Print ISSN: 2338-1507. DOI: 10.17509/jrak.v9i2.29934
Copyright©2021. Published by Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Program Studi Akuntansi. FPEB. UPI.

PENDAHULUAN dianggap masih tidak melewati batas-batas


Penghindaran pajak pada dasarnya aturan dari Undang-Undang perpajakan.
merupakan upaya dalam meminimalisir Penghindaran pajak juga bermakna bahwa
besaran pajak terutang, dimana wajib telah terjadi penghematan atas besaran
pajak menggunakan celah-celah pada pajak yang seharusnya terutang kepada
aturan pajak yang ada, dalam melakukan Negara, sehingga dana yang dimiliki oleh
manajemen pajaknya. Aktivitas ini dapat wajib pajak dapat dialokasikan untuk
muncul akibat keberadaan self assessment kepentingan lainnya, seperti operasional
system di Indonesia, yang mana wajib usaha hingga ekspansi usahanya.
pajak sendiri diberikan kewenangan oleh Meski demikian, penghindaran
fiskus di dalam melakukan perhitungan pajak yang juga merupakan penghematan
pajak, membayar, hingga melaporkan bagi wajib pajak, memiliki indikasi
laporan pajaknya. Selain itu, pemilihan terhadap pengurangan nilai realisasi
transaksi dan identifikasi unsur penerimaan atas pendapatan Negara sektor
perpajakannya juga dilakukan oleh wajib pajak, yang mana merupakan sumber
pajak sendiri. Dengan demikian, wajib pendapatan utama Negara di dalam
pajak memiliki kesempatan untuk membiayai seluruh pengeluaran belanja
merencanakan kemungkinan pemasukkan Negara. Secara keseluruhan, perbandingan
dan pengeluarannya, sehingga berdampak antara target penerimaan dengan realisasi
pula pada bagaimana tren dari cukup mengalami fluktutif antara 2015
penghindaran pajak itu sendiri. hingga 2019.
Bagi wajib pajak, penghindaran Realisasi penerimaan pajak akhir
pajak adalah hal yang wajar karena 2015 adalah sebesar 81,97%. Sementara

397| Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.9 | No.2 | 2021


INDAH HAPSARI1 / Penghindaran Pajak Perusahaan Publik Di Indonesia

itu, target pajak yang lebih besar di tahun- menentukan praktik penghindaran pajak.
tahun setelahnya, maka rasio Hal ini tidak senada dengan Rosalia (2017)
pencapaiannya mengalami kenaikan dan yang mengungkapkan tidak adanya
penurunan. Pada tahun 2016 misalnya, pengaruh profitabilitas terhadap
realisasi penerimaan pajak menjadi penghindaran pajak.
81,61%, kemudian meningkat pada 2017 Berdasarkan teori pemangku
dan 2018 sebesar 89,67% dan 92,23%, kepentingan, atau stakeholder theory,
namun mengalami penurunan kembali terdapat banyak kepentingan yang
pada 2019, menjadi sebesar 84,44% melingkupi pihak-pihak yang berkenaan
(news.ddtc.co.id). dengan perusahaan. Pada dasarnya, teori
Mengingat bahwa kebutuhan ini juga menekankan bahwa perusahaan
Negara semakin bertambah, yang terlihat bukan merupakan satu entitas yang
dari target penerimaan pajak yang beroperasi untuk tujuan kepentingannya
ditetapkan cenderung meningkat pula, sendiri, namun harus mampu memberi
maka dalam sudut pandang manfaat bagi para stakeholder, baik itu
penyelenggaraan Negara, pemasukkan pihak internal, maupun pihak eksternal.
pajak sangatlah berarti. Namun di lain Peran perusahaan yang
pihak, bagi sudut pandang wajib pajak, mengupayakan bertanggung jawab baik
maka adalah hal yang wajar untuk secara ekonomi, lingkungan, hingga sosial,
melakukan penghematan pengeluaran adalah bentuk dari upaya kebermanfaatan
pajaknya, dalam bentuk penghindaran perusahaan bagi para stakeholder,
pajak. termasuk bagi masyarakat. Peran
Kedua hal bertentangan inilah yang perusahaan yang turut serta dalam
kemudian memberikan gambaran adanya pembayaran pajak, juga merupakan bentuk
perbedaan kepentingan antara wajib pajak kontribusi perusahaan terhadap
dan Negara (pemerintah) selaku fiskus. stakeholder, atau dalam hal ini pemerintah,
Meski demikian, perbedaan kepentingan yang berdampak pada partisipasi
dari para stakeholder ini masih dipandang pembangunan Negara. Meski demikian,
toleransinya, selama tidak menyalahi pembayaran pajak merupakan juga
aturan perpajakan. merupakan pos biaya bagi perusahaan,
Terdapat beberapa hal yang mampu sehingga muncul strategi untuk melakukan
mempengaruhi penghindaran pajak, baik penghematan beban pajak melalui
itu faktor non-keuangan, maupun faktor penghindaran pajak.
keuangan. Septianto & Muid (2020), Sari
& Adiwibowo (2017), Muzakki & PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Darsono (2015), dan Lanis (2012) Penghindaran pajak merupakan
mengungkapkan penting pengungkapan bentuk dari manajemen pajak, yang masih
tanggung jawab sosial perusahaan, dan dalam bingkai aturan UU Perpajakan, yang
faktor non-keuangan ini memiliki dimaksudkan untuk memperkecil beban
hubungan dengan penghindaran pajak. Hal pajak terutang, sehingga terjadi
ini berbeda dengan pengujian yang penghematan pajak (Zain, 2007:50). Di
dilakukan oleh Watson (2015), yang dalam manajemen perpajakannya,
menyatakan bahwa tidak ada hubungan perusahaan dapat menandingkan antara
antara pengungkapan tanggung jawab penghasilan fiskal dengan beban fiskal,
social perusahaan terhadap penghindaran sehingga jelas berapa besaran dasar
pajak. pengenaan pajak untuk menghitung nilai
Handayani (2018), Hidayat (2018), pajak terutang.
Puspita & Febrianti (2017), Suprapti Penghasilan fiskal merupakan
(2017) menyebutkan bagaimana penghasilan yang dituangkan dalam UU
pentingnya profitabilitas di dalam PPh pasal 4, yang mana tidak semua

398 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.9 | No.2 | 2021


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 9(2), 2021, 397-406

penghasilan menurut definisi penghasilan pertimbangan dalam melakukan


akuntansi, boleh diakui secara fiskal. manajemen pajaknya.
Adapun jenis penghasilan yang tidak Dengan demikian, perusahaan
diakui dalam laba/rugi fiskal mencakup memberi manfaat bagi para stakeholder,
penghasilan-penghasilan dalam kategori yakni pemenuhan tanggung jawab sosial
PPh pasal 4 ayat 2 (penghasilan final), dan lingkungan, sekaligus tetap kontribusi
PPh pasal 4 ayat 3 (penghasilan bukan pajak bagi Negara, walau terdapat upaya
objek pajak). Apabila penghasilan lain-lain penghematan pajak yang masih dalam
perusahaan merupakan kategori kedua batas aturan UU pajak. Di Indonesia,
jenis penghasilan tersebut, tentunya walau sustainability reporting masih bersifat
laba akuntansi meningkat, namun laba sukarela. Septianto & Muid (2020), Sari &
fiskal justru berkurang, dan kecenderungan Adiwibowo (2017), Muzakki & Darsono
beban pajak pun mengecil. (2015), dan Lanis (2012) menyatakan
Sama halnya dengan penghasilan, adanya hubungan antara pengungkapan
maka beban fiskal pun demikian. Tidak tanggung jawab social dengan
semua beban menurut akuntansi, boleh penghindaran pajak, sedangkan Watson
dibiayakan secara fiskal. Adapun jenis (2015) menyatakan bahwa tidak ada
beban-beban yang boleh dibiayakan hubungan antara pengungkapan tanggung
terdapat dalam UU PPh pasal 6 (deductible jawab social perusahaan terhadap
expenses). Beberapa biaya yang berkaitan penghindaran pajak.
dengan kegiatan mendapatkan, menagih,
dan memelihara penghasilan, atau biaya H1 : Sustainability reporting berpengaruh
yang berkenaan dengan kegiatan dan terhadap penghindaran pajak
kepentingan usaha, termasuk pula biaya-
biaya kategori sumbangan dalam PPh Selanjutnya, dalam UU PPh pasal 4
pasal 6, maka sifatnya boleh diakui dalam disebutkan bahwa setiap keuntungan
laba/rugi fiskal. Boleh dibiayakannya pos adalah objek pajak. Oleh sebab itu,
biaya tersebut, tentunya berkontribusi di semakin besar laba yang diperoleh suatu
dalam mengurangi laba fiskal, yang perusahaan, mengindikasikan
berujung pada menurunnya beban pajak kecenderungan pembayaran pajak yang
terutang. Sebaliknya, apabila biaya lebih besar pula.
tersebut tidak diidentifikasikan sebagai Perusahaan sebagai kepanjangan
biaya fiskal PPh pasal 6, atau bahkan tangan dari prinsipal, memiliki kontrak
masuk dalam PPh pasal 9 (non deductible untuk melakukan kegiatan usaha yang
expense), maka tentunya justru cenderung bertujuan pada kemakmuran para
menambah laba fiskal sehingga dapat pemiliknya. Walau laba yang tinggi cukup
memperbesar besaran pajak terutang. diminati oleh para investor, namun
Aktivitas-aktivitas yang konsekuensi pembayaran pajak menjadi
diungkapkan dalam laporan sosial atau persepsi beban biaya tersendiri, sehingga
sustainability reporting ini memiliki pos- upaya penghindaran pajak dapat terjadi.
pos pengeluaran biaya, dimana semakin Handayani (2018), Hidayat (2018), Puspita
banyak pengungkapannya, maka & Febrianti (2017), Suprapti (2017)
mencerminkan adanya alokasi menyatakan adanya pengaruh profitabilitas
pengeluaran, yang dalam sudut pandang terhadap penghindaran pajak, sedangkan
perpajakan cenderung dapat menjadi Rosalia (2017) menyatakan tidak adanya
deductible expenses (UU PPh psl 6). pengaruh profitabilitas terhadap
Meski aktivitas ini memunculkan persepsi penghindaran pajak.
yang baik akan citra perusahaan, namun
pada saat bersamaan dapat dijadikan H2 : Profitabilitas berpengaruh terhadap
penghindaran pajak

399| Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.9 | No.2 | 2021


INDAH HAPSARI1 / Penghindaran Pajak Perusahaan Publik Di Indonesia

METODOLOGI PENELITIAN periode penelitian, serta memiliki data


Penelitian ini menggunakan yang dibutuhkan dalam penelitian.
populasi perusahaan publik yang secara Variabel dalam penelitian ini meliputi
eksplisit mengungkapkan sustainability penghindaran pajak sebagai variabel
reporting pada websitenya, selama 2015- dependen, dan sustainability reporting
2019. Metode pemilihan sampelnya serta profitabilitas sebagai variabel
menggunakan purposive sampling dengan independen. Penghindaran pajak
kriteria mengadakan sustainability menggunakan proksi ETR (Beban pajak
reporting selama 2015-2019 yang dapat dibagi laba sebelum pajak
diakses, serta mengalami laba selama

Tabel 1. Sustainability Reporting


No Aspek Item Total
Kategori Ekonomi
1 Kinerja Ekonomi 4
3 Keberadaan Pasar 2
4 Dampak Ekonomi Tidak Langsung 2
5 Praktik Pengadaan 1
Kategori Lingkungan
6 Bahan 2
7 Energi 4
8 Air 4
9 Keanekaragaman Hayati 4
10 Emisi 7
11 Efluen dan Limbah 5
12 Produk dan Jasa 2
13 Kepatuhan 1
14 Transportasi 1
15 Lain-Lain 1
16 Assesmen Pemasok dan Pelanggan 2
17 Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan 1
Kategori Sosial – Praktek Ketenagakerjaan & Keamanan Bekerja
18 Kepegawaian 3
19 Hubungan Industrial 1
20 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 4
21 Pelatihan dan Pendidikan 3
22 Keberagaman dan Kesetaraan Peluang 1
23 Kesetaraan Remunerasi Perempuan dan Laki-Laki 1
24 Assesmen Pemasok terkait Praktik Ketenagakerjaan 3
Kategori Sosial – Hak Asasi Manusia
25 Investasi 2
26 Non-Diskriminasi 1
27 Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama 1
28 Pekerja Anak 1
29 Pekerha Paksa atau Wajib Kerja 1
30 Praktik Pengamanan 1
31 Hak Adat 1
32 Assesmen 1
33 Assesmen Pemasok atas Hak Asasi Manusia 2
34 Mekanisme Pengaduan Masalah atas HAM 1
Kategori Sosial – Masyarakat
35 Masyarakat Lokal 2
36 Anti Korupsi 3

400 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.9 | No.2 | 2021


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 9(2), 2021, 397-406

37 Kebijakan Publik 1
38 Anti Persaingan 1
39 Kepatuhan 1
40 Assesmen Pemasok atas Dampak pada Masyarakat 2
41 Mekanisme Pengaduan Dampak pada Masyarakat 1
Kategori Sosial – Tanggung Jawab atas Produk
42 Kesehatan Keselamatan Pelanggan 2
43 Pelabelan Produk dan Jasa 3
44 Komunikasi Pemasaran 2
45 Privasi Pelanggan 1
46 Kepatuhan 1
Total Keseluruhan 91

Sustainability reporting reporting dan laporan keuangan


menggunakan proksi indeks GRI 4 (total perusahaan, yang pengumpulan datanya
pengungkapan item ekonomi, social, dan melalui teknik dokumentasi. Adapun
lingkungan dibagi dengan total teknik analisis data penelitian
keselurahan 91 item pengungkapan), dan menggunakan teknik analisis regresi
profitabilitas menggunakan proksi ROA berganda.
(laba dibagi total asset). Penelitian ini
merupakan penelitian dengan data HASIL DAN PEMBAHASAN
sekunder, yakni data berupa sustainability

Tabel 2. Sampel Penelitian


Keterangan Jumlah
Populasi awal (71 perusahaan x 5 tahun) 355
Pengurang:
1. Data perusahaan yang tidak
mengungkapkan sustainability report (156)
pada tahun-tahun tertentu (tidak
didapat laporannya) dan perusahaan
mengalami rugi
2. Data outlier (40)
Total data yang digunakan 159

Pada awalnya, terdapat 71 mencantumkan laporan pada tahun-tahun


perusahaan publik yang dalam websitenya tertentu, mengalami kerugian selama
terdeteksi adanya sustainability reporting rentang periode penelitian, hingga
dan halaman dapat diakses. Selanjutnya, pengeluaran data outlier yang menjadikan
terdapat pengurangan data, seperti tidak data sampel akhir sebanyak 159 sampel.

401| Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.9 | No.2 | 2021


INDAH HAPSARI1 / Penghindaran Pajak Perusahaan Publik Di Indonesia

Gambar 1. Grafik Histogram Profitabilitas

Pada awalnya, sebelum justifikasi profitabilitas dalam bentuk SQRT (X).


data outlier, model penelitian mengalami Meski demikian, nilai normalitas dan F
nilai residual dengan asymp.tail di atas 5% masih belum memenuhi memenuhi,
dan demikian pula dengan nilai F di atas sehingga dilakukan eliminasi z-score
alpha 5%. Berdasarkan grafik histogram, dengan kisaran 2 sampai 4, sehingga
terlihat bahwa salah satu distribusi model penelitian telah dapat dikatakan fit
variabel, yakni profitabilitas, mengalami (F 0,032) dan normalitas (assymp.tail
moderate positives skewness, sehingga 0,200), dengan sampel akhir yang diolah
diadakan transformasi data variabel sebanyak 159 sampel.

Tabel 3. Uji Asumsi klasik


Keterangan Variabel Nilai

Pengujian Multikolinearitas Sustainability reporting (SR) Tolerance 0,98 ; VIF 1,021


Profitabilitas (sqrtROA) Tolerance 0,98 ; VIF 1,021

Pengujian heteroskedastisitas Sustainability reporting (SR) 0,976


Profitabilitas (sqrtROA) 0,070
Sumber: SPSS, data yang diolah

Berdasarkan uji multikolinearitas, uji glejser, yang mana mengabsolutkan


maka terlihat bahwa semua variabel nilai variabel dependen penghindaran
memiliki nilai tolerance berada di atas 0,1 pajak, terhadap variabel independen, dan
dan nilai VIF di bawah 10, sehingga di dapat bahwa semua variabel independen
asumsi multikolinearitas terpenuhi. memiliki signifikansi di atas 5%, sehingga
Sementara itu, pengujian tidak terjadi heteroskedastisitas.
heteroskedastisitas menggunakan

Tabel 4. Hasil Uji – t


Variabel Signifikansi Kesimpulan
Sustainability Reporting 0,973 H1 ditolak
Profitabilitas 0,009 H2 diterima
Sumber: SPSS, data yang diolah

Berdasarkan Tabel 4, terlihat sebesar 0,973, di atas alpha 5%, dengan


bahwa hasil uji-t variabel sustainability demikian dapat disimpulkan bahwa H1
reporting memiliki tingkat signifikansi

402 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.9 | No.2 | 2021


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 9(2), 2021, 397-406

ditolak, atau sustainability reporting tidak karena murni dari keikhlasan perbuatan
berpengaruh terhadap penghindaran pajak. sosial perusahaan itu sendiri. Perusahaan
Pengungkapan aktivitas yang dalam hal ini lebih mementingkan
berkenaan dengan kegiatan sosial dan peranannya yang bermanfaat, bukan hanya
lingkungan, memang pada hakikatnya sebagai entitas untuk kepentingan
dapat menjadi biaya dalam laba/rugi, usahanya saja, melainkan juga bermanfaat
sehingga sifatnya adalah deductible untuk kepentingan yang baik yang ada di
expense yang mengurangi laba fiskal. sekitarnya.
Artnya, ketika aktivitas pengungkapannya Hasil penelitian ini konsisten
banyak, maka akan ada biaya yang dengan Watson (2015) dan Wardani &
dialokasikan untuk itu, dan semakin Ratri (2018), yang menyatakan bahwa
banyak pula biaya yang dapat dibebankan pengungkapan tanggung jawab sosial
secara fiskal, sehingga berkontribusi dalam perusahaan tidak memiliki pengaruh
upaya penghematan pajak. terhadap penghindaran pajak, dan tidak
Meski demikian, apakah terdapat sejalan dengan Septianto & Muid (2020),
pengungkapan aktivitas social yang tinggi Sari & Adiwibowo (2017), Muzakki &
ataupun rendah, ternyata belum menjamin Darsono (2015), dan Lanis (2012) yang
praktik penghindaran pajaknya. Hal ini mengungkapkan bahwa pengungkapan
bukan menjadi penentu utama, terutama tanggung jawab sosial perusahaan
jika dikaji secara aturan perpajakan, memiliki pengaruh dengan penghindaran
memang benar bahwa biaya social pajak.
lingkungan, dan yang termasuk dalam Selanjutnya, berdasarkan Tabel 4
biaya terkait usaha perusahaan, sifatnya hasil uji statistik t, terlihat pula bahwa
boleh dibiayakan. Namun di samping itu, variabel profitabilitas memiliki tingkat
ada bagian dari biaya sosial yang sifat juga signifikansi 0,009 di bawah alpha 5%,
tidak boleh dibiayakan, yaitu yang tidak sehingga dapat disimpulkan bahwa H2
masuk pada golongan sumbangan dari PPh diterima, atau profitabilitas berpengaruh
pasal 6, dan yang tidak berkenaan terhadap penghindaran pajak. Hasil
langsung dengan kepentingan perusahaan. penelitian ini sejalan dengan hasil
Dalam hal ini, tentu perusahaan penelitian Handayani (2018), Hidayat
sebagai wajib pajak, sekaligus sebagai (2018), Puspita & Febrianti (2017),
entitas yang ingin bermanfaat secara sosial Suprapti (2017) yang menyebutkan adanya
dan lingkungan, secara natural cenderung pengaruh profitabilitas terhadap
memilih untuk tidak membeda-bedakan penghindaran pajak, namun berbeda
bentuk bantuan dalam aktivitas sosial dan dengan Rosalia (2017) yang
lingkungannya. Perilaku-perilakun ini mengungkapkan tidak adanya pengaruh
murni kesadaran dari perusahaan, untuk profitabilitas terhadap penghindaran pajak.
melakukan atas dasar kemanusiaan hingga Pada dasarnya, perusahaan
kesejahteraan stakeholder di sekitar memiliki kontrak dengan principal atau
perusahaan. Dengan demikian, aktivitas pemilik perusahaan, untuk menjalankan
sosial lingkungan pun tidak secara usaha bisnisnya dengan baik, terutama
langsung akan memetakkan preferensi demi kepentingan para pemiliknya. Lebih
perusahaan, terkait mana bantuan kegiatan dari itu, mekanisme bonus pun kerap
sosial maupun lingkungan, yang diberikan untuk pengelola perusahaan,
mendapatkan fasilitas pembebanan fiskal, supaya kinerja perusahaan terus
maupun mana yang tidak memperoleh membuahkan keuntungan. Hal ini
fasilitas pembebanan fiskal. cenderung membuat para manajemen
Dengan demikian, pengungkapan perusahaan untuk mengejar target laba,
sosial lingkungan dalam kajian ini, tidak yang mana dalam sisi pajak, ada persepsi
akan mempengaruhi penghindaran pajak, harga yang harus dibayar, yakni

403| Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.9 | No.2 | 2021


INDAH HAPSARI1 / Penghindaran Pajak Perusahaan Publik Di Indonesia

kecenderungan meningkatnya pembayaran masih berada dalam jalur aturan UU


beban pajaknya. perpajakan.
Meski demikian, mengingat bahwa Penelitian berikutnya dapat
secara fiskal tidak semua pendapatan boleh meneliti kembali faktor penghindaran
diakui, maka muncul kecenderungan untuk pajak, dengan variabel keuangan lainnya,
melakukan manajemen pajak, sehingga atau membedakan bagaimana preferensi
terjadi penghematan pajak yang praktik penghindaran pajak pada masa
diharapkan, sekalipun perusahaan pandemik covid-19 yang turut
memperoleh laba. Sama halnya dengan menurunkan perekonomian di Indonesia.
penghasilan, beban pun memiliki Biar bagaimana juga, selama terdapat
kontribusi sendiri, apakah masuk dalam penerapan self assessment system di
biaya fiskal atau tidak. Konsep Indonesia, maka selalu ada celah untuk
penghasilan dan beban fiskal ini dapat melakukan praktik penghindaran pajak.
menjadi pertimbangan praktik
penghindaran pajak, sehingga walaupun DAFTAR PUSTAKA
tren laba akuntansi meningkat, namun Handayani, R. (2018). Pengaruh return on
melalui manajemen pajak yang tepat, Assets (ROA), Leverage, dan Ukuran
maka penghematan beban pajak masih Perusahaan Terhadap Tax Avoidance
dapat terjadi. Perencanaan yang tidak Pada Perusahaan Perbankan yang
melanggar UU perpajakan ini juga masih Listing di BEI Periode 2012-2015.
merupakan bagian dari kepatuhan formal Jurnal Akuntansi Maranatha, 10 (1),
wajib pajak sendiri. 72-84. ISSN 2085-8698, e-ISSN
2598-4977
SIMPULAN Hidayat, w.w. (2018) Pengaruh
Berdasarkan hasil uji statistik, profitabilitas, Leverage, dan
dapat disimpulkan bahwa sustainability Pertumbuhan Penjualan Terhadap
reporting tidak berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak : Studi
penghindaran pajak, sementara Perusahaan Manufaktur di Indonesia.
profitabilitas berpengaruh terhadap Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis, 3
penghindaran pajak. Sustainability (1), 19-26. P-ISSN 2527, E-ISSN
reporting masih bersifat sukarela, dan 2581-2165
aktivitas-aktivitas yang dilakukan tidak Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976).
semata-mata diarahkan langsung untuk Theory Of The Firm: Managerial
mengadakan pos yang mampu mengurangi Behavior, Agency Costs And
beban pajak perusahaan. Berbeda dengan Ownership Structure. Journal of
profitabilitas, yang memang keberadaan Financial Economics, 13(4), 305–
laba secara eksplisit disebut sebagai objek 360. https://doi.org/10.1002/mde.l218
pajak, maka manajemen perusahaan akan Kementerian Keuangan RI. (n.d.).
melakukan penghindaran pajak sehingga https://www.kemenkeu.go.id/
menghemat sumber dana yang dimilikinya. Lanis, R., & Richardson, G. (2012).
Implikasi penelitian ini adalah Corporate social responsibility and
pandangan bahwa tidak semua aktivitas tax aggressiveness: An empirical
sosial lingkungan harus dikerjakan karena analysis. Journal of Accounting and
unsur pajaknya, melainkan Public Policy, 31(1), 86–108.
pelaksanaannya dapat murni dari https://doi.org/10.1016/j.jaccpubpol.2
perusahaan yang beroperasi bukan hanya 011.10.006
untuk kepentingannya saja, tapi juga untuk Muzakki, M.R., & Darsono. (2015).
stakeholder lainnya. Selain itu, wajar Pengaruh Corporate Social
apabila terdapat manjemen pajak dalam Responsibility dan Capital Intensity
hal perusahaan mengalami laba, selama Terhadap Penghindaran Pajak.

404 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.9 | No.2 | 2021


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 9(2), 2021, 397-406

Diponegoro Journal of Accounting, Penghindaran Pajak (Tax avoidance)


4(3), 1-8. ISSN (Online) 2337-3806 Perusahaan. Diponegoro Journal of
Puspita, D. & Febriyanti, M. (2017). Accounting, 9(4), 1-13. ISSN
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (Online) 2337-3806
Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Suandy, E. (2016). Perencanaan Pajak
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. (Edisi 6). Salemba Empat.
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 19 (1), Suprapti, Eny. (2017). Pengaruh Tekanan
38-46. ISSN: 1410-9875 Keuangan Terhadap Penghindaran
Rahardjo, Devie, I. S. (2016). Pengaruh Pajak. Jurnal Reviu Akuntansi dan
Corporate Social Responsibility Keuangan, 7 (2), 1013-1022. ISSN-
Terhadap Financial Performance 2088-0685
Dengan Tax Avoidance Dan Earning Watson, L. (2015). Corporate social
Management Sebagai Variabel responsibility, tax avoidance, and
Mediasi. Petra Business & earnings performance. Journal of the
Management Review, 3(2010), 107– American Taxation Association,
118. 37(2), 1–21.
Sari, L.L.P., & Adiwibowo, A.S. (2017). https://doi.org/10.2308/atax-51022
Pengaruh Corporate Responsibility Wardani, D. & Ratri, P. (2018). Pengaruh
Terhadap Penghindaran Pajak Karakteristik Perusahaan dan
Perusahaan. Diponegoro Journal of Corporate Social Responsibility
Accounting, 6 (4), 1-13. ISSN Terhadap Penghindaran Pajak. Jurnal
(Online) 2337-3806 Riset Akuntansi dan Keuangan, 14
Septianto, N.A., & Muid, D. (2020). (3), 1-13
Pengaruh Corporate Social Zain, M. (2007). Manajemen Perpajakan.
Responsibility Terhadap Edisi Ketiga. Salemba Empat.

405| Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.9 | No.2 | 2021


INDAH HAPSARI1 / Penghindaran Pajak Perusahaan Publik Di Indonesia

406 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.9 | No.2 | 2021

Anda mungkin juga menyukai