Umi Pratiwi
Universitas Jenderal Sudirman
Umipratiwi.feunsoed@gmail.com
Abstract
This study aims to examine financial (firm size, leverage, profitability, capital intensity) and
non-financial factors (independent commissioners, audit committees, managerial ownership,
institutional ownership as corporate governance mechanisms) on corporate tax management
in manufacturing firms listed on the Indonesian Stock Exchange 2016-2017. The population
of this research is 151 manufacturing firms. The sample measurement method is purposive
sampling to obtain 36 sample firms with 72 observations according to the observation period.
Data is analyzed with multiple regression analysis methods. The results of this research
indicate that profitability, capital intensity, independent commissioners and audit committees
influence the corporate tax management partially. Meanwhile, firm size, leverage,
managerial and institutional ownership have no influence on tax management. In general,
corporate tax management can be indicated from the financial and non-financial factors.
Keywords: Tax management, effective tax rate, corporate governance.
40 DETERMINAN MANAJEMEN PAJAK PERUSAHAAN: UKURAN PERUSAHAAN, PENDANAAN UTANG, PROFITABILITAS, INTENSITAS
ASET TETAP DAN MEKANISME TATA KELOLA
Umi Pratiwi
Universitas Jenderal Sudirman
yang melekat yaitu beban bunga yang aspek perpajakannya dengan baik.
timbul sebagai konsekuensi dari perjanjian Didukung oleh (Adhikari, Derashid, &
utang yang dapat digunakan sebagai Zhang, 2006) dan (Noor, Fadzillah, &
pengurang pajak perusahaan. Penelitian Mastuki, 2010) menunjukkan hubungan
Richardson dan Lanis (2007), (Noor, negatif antara profitabilitas dan
Fadzillah, & Mastuki, 2010), (Darmadi & perencanaan pajaknya, perusahaan yang
Zulaikha, 2013) menunjukkan proporsi lebih efisien dan profitablemembayar
utang berpengaruh terhadap manajemen beban pajak yang lebih rendah karena
pajak perusahaan. Semakin besar proporsi pengelolaan pajak yang baik dan mampu
hutang yang dimiliki, perusahaan memanfaatkan insentif pajak serta
cenderung membayar pajak lebih rendah. ketentuan pajak lainnya (other provision)
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan untuk mengurangi beban pajak
berupaya untuk memaksimalkan penghasilannya.
manajemen pajaknya dengan Selanjutnya, proporsi aset tetap
memanfaatkan bunga utang sebagai yang dimiliki perusahaanmempengaruhi
pengurang laba sebelum pajak. Dalam manajemen pajaknya karena berimplikasi
sudut pandang lain menjelaskan bahwa terhadap besaran pajak yang harus dibayar.
perusahaan yang memiliki perjanjian utang Noor et al., (2010) menjelaskan bahwa
(debt covenant) cenderung menjaga laba perusahaan denganintensitas aset tetap
periode berjalan dengan tujuan untuk yang tinggi cenderung membayar pajak
kelangsungan pinjaman eksternal, lebih rendah, perusahaan dengan
sehingga tingginya leverage (tingkat perencanaan pajak yang baik
utang) tidak mempengaruhi beban pajak memanfaatkan beban depresiasi yang
perusahaan (Adisamartha & Noviari, melekat pada aset tetap yang mengurangi
2015). Selain itu, tidak semua biaya bunga laba sebelum pajak (pretax income)
diperlakukan sebagai deductible expense, perusahaan. Berbeda dengan (Sari D. K.,
semakin tinggi tingkat pendanaan utang 2009) proporsi aset tetap perusahaan yang
tidak berarti bahwa beban pajaknya besar juga meningkatkan pajak yang harus
semakin rendah (Darmawan & Sukartha, dibayar, hal ini disebabkan beban
2014). depresiasi atas tingginya proporsi aset
Penelitian sebelumnya juga sewa melalui pembiayaan (sewa guna
mengaitkan tingkat profitabilitas (kinerja usaha) yang dimiliki oleh beberapa
perusahaan) dengan manajemen pajak. perusahaan tidak diperkenankan sebagai
Perusahaan memiliki kemampuan pengurang pajak penghasilan. Sehingga,
menghasilkan laba (profitabilitas), manajemen perusahaan harus lebih
mengindikasikan beban pajak yang tinggi. konservatif dalam memilih alternatif
Richardson dan Lanis (2007), (Chen, metode untuk mengakuisisi aset tetap
Chen, Cheng, & Shevlin, 2008) sebagai strategi perencanaan pajak karena
menunjukkan bahwa semakin besar mempengaruhi besarnya pajak yang harus
penghasilan yang diperoleh perusahaan dibayar.
cenderung berakibat besarnya pajak Penelitian ini menambahkan aspek
penghasilan yang dikenakan kepada non-keuangan yaitu mekanisme tata kelola
perusahaan. Karena tarif pajak penghasilan yang dikaitkan dengan manajemen pajak
dikenakan atas besaran penghasilan yang karena pengujian mekanisme tata kelola
diperoleh atau diterima perusahaan. Di sisi baik internal dan eksternal secara
lain, perusahaan dengan tingkat bersamaan masih sedikit diteliti. Bermula
profitabilitas yang tinggi membayar pajak dari penjelasan (Minnick & Noga, 2010)
lebih rendah dikarenakan mampu bahwa hubungan antara tata kelola dengan
memanfaatkan insentif pajak atau manajemen pajak merupakan hal yang
kelonggaran pajak dan merencanakan menarik karena dua alasan, yaitu (1)
42 DETERMINAN MANAJEMEN PAJAK PERUSAHAAN: UKURAN PERUSAHAAN, PENDANAAN UTANG, PROFITABILITAS, INTENSITAS
ASET TETAP DAN MEKANISME TATA KELOLA
Umi Pratiwi
Universitas Jenderal Sudirman
perpajakan dengan benar tetapi jumlah panjang (long-term debt) yaitu utang yang
pajak yang dibayar dapat ditekan serendah jangka waktunya lebih dari sepuluh tahun.
mungkin dengan menerapkan peraturan Profitabilitas
perpajakan secara benar dan untuk Profitabilitas merupakan
mencapai laba dan likuiditas yang kemampuan perusahaan untuk mendapat
diharapkan (Suandy, 2011). Manajemen laba atau nilai hasil akhir operasional
pajak bertujuan untuk memenuhi dalam periode tertentu (Munawir, 2004).
kewajiban perpajakan dengan sebaik Profitabilitas menunjukkan karakteristik
mungkin dan memperoleh efisiensi untuk keuangan perusahaan disamping leverage
mencapai laba dan likuiditas yang atau tingkat utang (pendanaan), sehingga
maksimal. menjadi ukuran penting bagi perusahaan
Ukuran Perusahaan untuk mempengaruhi investor maupun
Ukuran perusahaan adalah suatu kreditor berkaitan dengan keputusan
skala dimana perusahaan dapat pendanaan baik itu berupa investasi
diklasifikasikan besar kecilnya menurut maupun pinjaman kepada perusahaan
berbagai cara, diantaranya total aset, total (Sunaryo, 2013). Tingkat profitabilitas
penjualan nilai pasar saham dan juga menunjukkan kemampuan perusahaan
sebagainya. Pada dasarnya ukuran yang berhubungan dengan penjualan, total
perusahaan hanya terbagi dalam tiga aset maupun modal sendiri (Sartono,
kategori yaitu perusahaan besar (large 2001). Dengan demikian, profitabilitas
firm), perusahaan menengah (medium-size) menggambarkan kinerja manajemen dalam
dan perusahaan kecil (small firm) yang mengelola kekayaan perusahaan yang
didasarkan pada total aset perusahaan ditunjukkan dengan laba bersih yang
(Suwito & Herawaty, 2005). Ukuran diperoleh.
perusahaan merupakan karakteristik yang Intensitas Aset Tetap
dapat diukur melalui pendapatan bersih, Aset tetap (tangiblefixed asset)
penerimaan bruto, nilai perusahaan dan merupakan aset tidak lancar yang
jumlah karyawan. berwujud dan bersifat relatif permanen
Pendanaan Utang (Leverage) yang digunakan dalam kegiatan normal
Utang merupakan salah satu perusahaan (Rudianto, 2012). Menurut
sumber pendanaan eksternal yang PSAK 16 (2011) aset tetap merupakan aset
digunakan oleh perusahaan untuk berwujud yang dimiliki untuk digunakan
membiayai kebutuhan dananya. (Munawir, dalam produksi atau penyediaan barang
2004) menambahkan utang atau jasa kepada pihak lain dan diharapkan
menggambarkan semua kewajiban untuk digunakan selama lebih dari satu
keuangan perusahaan kepada pihak lain periode.
(kreditur) yang belum terpenuhi dimana Tata Kelola
utang sebagai sumber pendanaan atau 1) Konsep tata kelola
modal yang berasal dari pihak ketiga (Forum for Corporate Governance
(kreditur). in Indonesia, 2013) mendefinisikan tata
Secara konseptual, utang kelola sebagai berikut:
diklasifikasikan menjadi tiga jenis “Seperangkat peraturan yang
(Riyanto, 2001) yaitu (1) hutang jangka mengatur hubungan antara pemegang
pendek (short-term debt) yaitu utang yang saham, pengurus (pengelola) perusahaan,
jangka waktunya kurang dari satu tahun, pihak kreditur, pemerintah, karyawan
(2) utang jangka menengah (intermediate- serta para pemegang kepentingan intern
term debt) yaitu utang yang jangka dan ekstern lainnya yang berkaitan
waktunya lebih dari satu tahun dan kurang dengan hak dan kewajiban mereka.”
dari sepuluh tahun, dan (3) utang jangka Tate kelola menurut OECD (1999)
adalah:
44 DETERMINAN MANAJEMEN PAJAK PERUSAHAAN: UKURAN PERUSAHAAN, PENDANAAN UTANG, PROFITABILITAS, INTENSITAS
ASET TETAP DAN MEKANISME TATA KELOLA
Umi Pratiwi
Universitas Jenderal Sudirman
Profitabilitas perusahaan yang harus dibayarkan. Arah penelitian ini
diukur dengan return on asset memiliki didukung oleh (Darmawan & Sukartha,
hubungan langsung terhadap manajemen 2014), (Chen, Chen, Cheng, & Shevlin,
pajak perusahaan. Richardson dan Lanis 2008) menyatakan bahwa perusahaan yang
(2007) menambahkan bahwa semakin profitable atau loss carry forward
besar penghasilan yang diperoleh cenderung membayar pajak relatif lebih
perusahaan maka akan berpengaruh tinggi.
terhadap besarnya pajak penghasilan yang
Gambar 3
Model PenelitianPengaruh Profitabilitas Terhadap Manajemen Pajak
H4: Intensitas aset tetap berpengaruh 2010). (Armstrong, Blouin, Jagolinzer, &
terhadap manajemen pajak Larcker, 2015) juga menjelaskan dewan
5. Tata Kelola dan Manajemen Pajak independen memiliki pengelaman luar
a. Dewan Komisaris Independen dan sehingga lebih mempengaruhi kegiatan
Manajemen Pajak perencanaan pajak, cenderung
Dewan komisaris independen menghindari perencanaan pajak yang
cenderung memiliki pengetahuan yang berisiko (agresif) atau yang berpotensi
lebih tentang industri dan pengalamannya, melanggar peraturan. Arah penelitian ini
yang membantu strategi manajemen pajak, juga didukung oleh (Sari G. M., 2014)
sehingga dewan bersedia untuk mengungkapkan bahwa komisaris
mengalihkan sumber daya untuk strategi independen memiliki pengaruh keputusan
manajemen pajak untuk memastikan pajak strategis sehingga beban pajak yang
kinerja yang baik (Minnick & Noga, dibayarkan berkurang.
Gambar 5
Model Penelitian Pengaruh Dewan Komisaris Independen Terhadap Manajemen Pajak
Dewan Komisaris
Manajemen Pajak
Independen
H6: Komite audit berpengaruhterhadap pemegang saham. (Kim, Quinn, & Wilson,
manajemen pajak 2016) juga mengungkapkan bahwa
c. Kepemilikan Manajerial dan perusahaan yang memiliki rencana
Manajemen Pajak penambahan kepemilikan (ownership
(Mark & Thomas, 2016) plan) cenderung meningkatkan kinerja
menjelaskan bahwa manajer dengan perencanaan pajaknya dengan baik dalam
proporsi kepemilikan saham lebih besar rangka untuk meningkatkan kinerja harga
cenderung memiliki insentif yang besar saham. Hal ini menunjukkan bahwa
atau lebih konservatif untuk mengambil proporsi kepemilikan manajer
keputusan penghindaran pajak yang mempengaruhi perencanaan pajak karena
berpotensi dikenakan hukuman/denda manajer lebih memiliki insentif untuk
(civil penalty). Karena civil penalty yang berupaya meningkatkan kinerja
timbul berdampak juga sebagai biaya bagi perusahaan dengan lebih baik.
Gambar 7
Model Penelitian Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Pajak
Kepemilikan
Manajemen Pajak
Manajerial
46 DETERMINAN MANAJEMEN PAJAK PERUSAHAAN: UKURAN PERUSAHAAN, PENDANAAN UTANG, PROFITABILITAS, INTENSITAS
ASET TETAP DAN MEKANISME TATA KELOLA
Umi Pratiwi
Universitas Jenderal Sudirman
Obid, 2014) menambahkan kepemilikan sejauh manfaat yang diterima lebih tinggi
institusional pemerintah lebih daripada biaya terkait.
mempertimbangkan perencanaan pajak
Gambar 8
Model Pengaruh Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Pajak
Kepemilikan
Manajemen Pajak
Institusional
48 DETERMINAN MANAJEMEN PAJAK PERUSAHAAN: UKURAN PERUSAHAAN, PENDANAAN UTANG, PROFITABILITAS, INTENSITAS
ASET TETAP DAN MEKANISME TATA KELOLA
Umi Pratiwi
Universitas Jenderal Sudirman
0,053 > 0,05 sehingga data residual multikolinieritas, linear dan bebas
terdistribusi normal. (lampiran) heterokedastisitas (Lampiran) sehingga
Uji asumsi klasik multikolinearitas, dapat dilanjutkan untuk diuji regresi.
lineraitas dan Uji Hetereskodastisitas Analisis Regresi Berganda
disimpulkan bahwa model yang Hasil analisis regresi disajikan pada tabel
seharusnya digunakan adalah bebas berikut:
Tabel 2
Uji Regresi Berganda
Model Koefisien t tabel t hitung Sig
Regresi
Konstanta 0,512 1,998 2,523 0,014
Ukuran perusahaan (X1) 0,005 1,998 0,764 0,448
Pendanaan Utang (X2) 0,072 1,998 0,782 0,437
Profitabilitas (X3) -0,418 1,998 -2,176 0,033
Intensitas aset tetap (X4) -0,208 1,998 -2,823 0,006
Komisaris independen (X5) -0,253 1,998 -2,409 0,019
Komite audit (X6) -0,196 1,998 -2,292 0,025
Kepemilikan manajerial (X7) -0,069 1,998 -0,693 0,491
Kepemilikan institusional (X8) -0,080 1,998 -1,477 0,145
2
Koefisien Determinasi (R ) 0,257
Adjusted R Square 0,163
F hitung 2,729
Signifikansi F 0,012
F tabel 2,090
Persamaan Regresi
Adapun persamaan regresi yang dapat dirumuskan, yaitu:
Y = 0,512 + 0,005X1 + 0,072X2 - 0,418X3 - 0,208X4 -0,253X5 - 0,196X6 -0,069X7 - 0,080X8
+ɛ
Hasil Analisis Goodness of Fit (uji F) profitabilitas, intensitas aset tetap,
Berdasarkan hasil pengujian nilai F komisaris independen, komite audit,
hitung 2,729 > F tabel 2,090 dengan nilai kepemilikan manajerial dan kepemilikan
signifikansi dibawah 0,05 (0,012 < 0,05) institusional secara simultan berpengaruh
sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran terhadap manajemen pajak atau model
perusahaan, pendanaan utang, regresi sesuai (layak).
Tabel 3
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Min Max Mean Standar
Deviasi
Manajemen Pajak (Y) 72 0,1021 0,4684 0,2738 0,0903
Ukuran Perusahaan (X1) 72 25,6635 32,1077 28,1574 1,5561
Pendanaan Utang (X2) 72 0,0013 0,4473 0,1236 0,1174
Profitabilitas (X3) 72 0,0020 0,2192 0,0802 0,0620
Intensitas Aset Tetap (X4) 72 0,0600 0,8051 0,4014 0,1465
Komisaris Independen (X5) 72 0,2000 0,6667 0,3985 0,1010
Komite Audit (X6) 72 0,3333 0,8000 0,6312 0,1202
Kepemilikan Manajerial (X7) 72 0,0000 0,3732 0,0920 0,1152
Uji Normalitas
2. Pengaruh Pendanaan Utang menunjukkan proporsi utang jangka
Terhadap Manajemen Pajak panjang tidak menghasilkan biaya bunga
Menurut hasil pengujian pendanaan yang signifikan untuk mengurangi laba
eksternal berupa utang tidak sebelum pajak perusahaan pada periode
mempengaruhi manajemen pajak. Hal ini pengamatan. Hipotesis 2 ditolak.
Pihak manajerial tidak yang diperoleh perusahaan melalui
mempertimbangkan manfaat pajak yang pembayaran biaya bunga yang dibayarkan
diperoleh melalui tambahan pendanaan secara periodikal. Selain itu, leverage yang
utang oleh pihak eksternal karena efek semakin tinggi memberi otoritas yang kuat
financial distress yang lebih besar bagi kreditur untuk memonitoring atau
berdampak terhadap likuiditas arus kas. mengawasi pengelolaan perusahaan agar
Hal ini disebabkan, timbal balik termin kontinuitas pembayaran tetap terjaga.
utang tidak memperhatikan fluktuasi laba Serta, manajerial akan lebih konservatif
50 DETERMINAN MANAJEMEN PAJAK PERUSAHAAN: UKURAN PERUSAHAAN, PENDANAAN UTANG, PROFITABILITAS, INTENSITAS
ASET TETAP DAN MEKANISME TATA KELOLA
Umi Pratiwi
Universitas Jenderal Sudirman
terhadap keputusan untuk menambah sedemikian rupa agar memperoleh pajak
utang jangka panjang dengan yang relatif lebih rendah atau bahkan
memperhatikan kondisi ekuitas perusahaan mengatur aktivitas - aktivitas yang dapat
melalui rasio debt to equity ratio (DER) meminimalisir kas pajak. Selain itu,
karena menurut Peraturan Menkeu No. manajerial juga dapat memanfaatkan tax
169/PMK.010/2015 bahwa rasio DER benefit yang cukup signifikan baik dari
diperkenankan maksimal 4:1 untuk kompensasi kerugian maupun penyesuaian
kepentingan fiskal. fiskal baik secara temporer maupun
Hasil ini sejalan dengan penelitian permanen sehingga memperoleh deferral
(Viriany, Susanto, & Yanti, 2018), tax untuk mengurangi laba sebelum pajak
(Darmawan & Sukartha, 2014) karena perusahaan atau memanfaatkan
berdasarkan hasil pengukuran, proporsi penghasilan yang bukan merupakan objek
utang jangka panjang relatif lebih kecil pajak (pasal 4 ayat 3, UU No. 36 Tahun
terhadap total aset yang dimiliki 2008).
perusahaan. Sehingga perubahan utang Hal ini diperkuat oleh penelitian
jangka panjang dari periode pengamatan terdahulu oleh (Chen, Chen, Cheng, &
tidak memiliki pengaruh yang kuat Shevlin, 2008) yang mengungkapkan
terhadap pengelolaan pajak perusahaan. bahwa perusahaan dengan profitabilitas
3. Pengaruh Profitabilitas Terhadap yang tinggi memiliki kesempatan
Manajemen Pajak memposisikan diri dalam tax planning
Diketahui dari hasil pengujian, untuk mengurangi jumlah pajak yang
bahwa variabel profitabilitas dengan dibayarkan.
tingkat signifikansi dibawah 0,05 (0,033 < 4. Pengaruh Intensitas Aset Tetap
0,005) sehingga hipotesis ketiga ditolak. Terhadap Manajemen Pajak
Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas Dari hasil pengujian dapat
perusahaan yang diukur melalui ROA dideskripsikan bahwa intensitas (proporsi)
memiliki pengaruh signifikan terhadap aset tetap memiliki signifikansi dibawah
manajemen pajak. 0,05 (0,006 < 0,05) sehingga intensitas
Menurut teori agensi, perusahaan aset tetap berpengaruh terhadap
dengan profitabilitas tinggi cenderung manajemen pajak perusahaan. Dengan
memiliki konflik agensi yang rendah demikian hipotesis 4 diterima.
antara prinsipal dan agen, karena secara Menurut teori agensi, manajer
umum perusahaan telah mencapai tujuan memanfaatkan sebagian besar proporsi
atau kepentingan prinsipal. Dengan aset tetap untuk mengurangi pajak
perolehan laba yang besar mendorong penghasilan melalui biaya depresiasi agar
pihak manajerial berupaya untuk menjaga memperoleh margin laba yang relatif lebih
laba dengan tindakan tertentu termasuk tinggi, sehingga dapat meningkatkan
mengurangi besaran pajak (tax burden) kinerja perusahaan dan memaksimalkan
agar tidak mengurangi kompensasi perolehan kompensasi kinerja manajerial
manajerial yang diperoleh. yang diinginkan.
Entitas usaha dengan pengalaman Penjelasan tersebut didasarkan
profitabilitas yang signifikan dari tahun ke bahwa dari aspek regulasi pajak
tahun, cenderung memiliki kemampuan memperbolehkan perusahaan untuk
untuk memproyeksikan keuntungan memperlakukan biaya (deductible
(profit) yang akan diperoleh pada suatu expense) atas nilai cost aset yang diperoleh
periode. Sehingga, manajerial perusahaan secara gradual melalui biaya penyusutan
lebih terdorong untuk melakukan (pasal 6 dan 11 UU No. 36 tahun 2008).
perencanaan pajak secara komprehensif Hasil ini memberi dukungan
dengan mendayagunakan ahli perpajakan, empiris pada penelitian menurut (Sari D.
guna merancang skema perencanaan pajak K., 2009), dan (Derashid & Zhang, 2003)
52 DETERMINAN MANAJEMEN PAJAK PERUSAHAAN: UKURAN PERUSAHAAN, PENDANAAN UTANG, PROFITABILITAS, INTENSITAS
ASET TETAP DAN MEKANISME TATA KELOLA
Umi Pratiwi
Universitas Jenderal Sudirman
Komisaris independen (X5) 0,856 1,169 Bebas multikolinieritas
Komite audit (X6) 0,914 1,094 Bebas multikolinieritas
Kepemilikan manajerial (X7) 0,720 1,389 Bebas multikolinieritas
Kepemilikan institusional (X8) 0,571 1,750 Bebas multikolinieritas
54 DETERMINAN MANAJEMEN PAJAK PERUSAHAAN: UKURAN PERUSAHAAN, PENDANAAN UTANG, PROFITABILITAS, INTENSITAS
ASET TETAP DAN MEKANISME TATA KELOLA
Umi Pratiwi
Universitas Jenderal Sudirman
terhadap manajemen pajak dengan efektif, pengawasan terhadap
perusahaan. kebijakan termasuk dalam
8. Kepemilikan institusional tidak perencanaan pajak perusahaan.
mempengaruhi manajemen pajak 4. Dalam aspek struktur kepemilikan,
perusahaan. pemberian hak proporsi saham kepada
Implikasi manajerial maupun institusi dengan
1. Manajerial perusahaan dengan cara opsi membeli maupun dalam
pertimbangan yang kuat lebih dapat bentuk lainnya perlu dipertimbangkan,
memanfaatkan insentif pajak yang dalam upaya untuk mengurangi
diberikan oleh pemerintah dengan asimetri informasi, konflik
penelaahan lebih jauh regulasi terkait kepentingan maupun mitigasi terhadap
untuk mendapatkan tax shield baik masalah agensi.
untuk jangka pendek maupun jangka 5. Memberikan gambaran secara lebih
panjang komprehensif kepada pemerintah
2. Dari aspek keuangan, pihak mengenai skema perencanaan pajak
manajerial dapat lebih memperhatikan perusahaan yang dilihat melalui
potensi manfaat pajak yang bisa karakteristik tertentu dengan tujuan
diperoleh dari proporsi aset tetap yang untuk meningkatkan penerimaan
dimiliki maupun keputusan pendanaan pajak, perluasan basis pajak maupun
eksternal dalam bentuk utang jangka peningkatan kepatuhan pajak, melalui
panjang dengan mempertimbangkan pemberian saran perbaikan
regulasi tertentu. fundamental maupun struktural
3. Bagi kepentingan pemilik (pemegang terhadap peraturan yang sudah ada
saham) lebih intensif memperhatikan mengingat banyaknya inkonsistensi
fungsi komisaris independen termasuk regulasi dibawahnya,
komite audit dengan menyempurnakan maupun dengan
mempertimbangkan independensi, merumuskan kebijakan baru yang
latar belakang keahlian keuangan dan lebih relevan dan komprehensif untuk
pengalaman praktis industri agar kepentingan wajib pajak secara luas.
memastikan mekanisme dan
implementasi tata kelola berjalan DATAR PUSTAKA
Social and Behavioral Sciences
Adhikari, A., Derashid, C., & Zhang, H. 164 , 150-160. Aplikasi Analisis
(2006). Public policy, political Multivariate dengan Program
connections, and effective tax IBM SPSS 192011SemarangBP
rates: Longi tudinal evidence from Universitas Diponegoro
Malaysia. Journal of Accounting Ardyansah, D., & Zulaikha. (2014).
and Public Policy 25 , 574-595. Pengaruh Size, Leverage,
Adisamartha, I. B., & Noviari, N. (2015). Profitability, Capital Intensity
Pengaruh Likuiditas, Leverage, Ratio Dan Komisaris Independen
Intensitas Persediaan Dan Terhadap Effective Tax Rate (Etr)
Intensitas Aset Tetap Pada Tingkat . Diponegoro Journal Of
Agresivitas Wajib Pajak Badan . Accounting Vol. 3 No. 2 , 1-9.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian
Udayana Vol. 13 No. 3 , 973- Suatu Pendekatan Praktik.
1000. Jakarta: Rineka Cipta.
Annuar, H. A., Salihu, I. A., & Obid, S. Armstrong, C. S., Blouin, J. L., &
N. (2014). Corporate ownership, Larcker, D. F. (2012). The
governance and tax avoidance: An incentives for tax planning.
interactive effects. Procedia -
56 DETERMINAN MANAJEMEN PAJAK PERUSAHAAN: UKURAN PERUSAHAAN, PENDANAAN UTANG, PROFITABILITAS, INTENSITAS
ASET TETAP DAN MEKANISME TATA KELOLA
Umi Pratiwi
Universitas Jenderal Sudirman
Dewan Komisaris dan Komite Corporate Governance Indonesia.
Audit dalam Pelaksanaan Jakarta: KNKCG.
Corporate Governance. Jakarta: Lanis, R., & Richardson, G. (2011). The
FCGI. effect of board of director
Gupta, S., & Newberry, K. (1997). composition on corporate tax
Determinants of the variability in aggressiveness. J. Account. Public
corporate effective tax rates: Policy 30 , 50-70.
Evidence from longitudinal data. Liu, X., & Cao, S. (2007). Determinants
Journal of Accounting and Public of Corporate Effective Tax Rates:
Policy, Vol. 16 , 1-34. Evidence from Listed Companies
Hadi, J., & Mangoting, Y. (2014). in China. Chinese Economy 40 (6)
Pengaruh Struktur Kepemilikan , 49-67.
dan Karakteristik Dewan Terhadap Maraya, A. D., & Yendrawati, R. (2016).
Agresivitas Pajak. Tax and Pengaruh corporate governance
Accounting Review Vol. 4 No. 2 , dan corporate social responsibility
1-10. disclosure terhadap tax avoidance.
Hasan, I., Kim, I., Teng, H., & Wue, Q. Jurnal Akuntansi & Auditing
(2016). The Effect of Foreign Indonesia Vol. 20 (2) , 147-159.
Institutional Ownership on Mark, (., & Thomas, W. B. (2016). Legal
Corporate Tax Avoidance: Environment and Corporate Tax
International Evidence . Bank of Avoidance: Evidence from State
Finland Research Discussion Tax Codes. American Tax
Paper , 1-45. Association , 1-56.
Hasan, M. I. (2002). Pokok-Pokok Materi Masri, I., & Martani, D. (2012). Pengaruh
Metodologi Penelitian & Tax Avoidance Terhadap Cost Of
Aplikasinya. Bogor: Ghalia Debt. Prosiding SNA XV , 1-27.
Indonesia. Minnick, K., & Noga, T. (2010). Do
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). corporate governance
Theory of the Firm: Managerial characteristics influence tax
Behavior, Agency Costs and management? Journal of
Ownership Structure. Journal of Corporate Finance 16 , 703-718.
Financial Economics (JFE), Vol. Modigliani, F., & Miller, M. H. (1963).
3, No. 4 , 305-360. Corporate Income Taxes and the
Kasmir. (2008). Analisis Laporan Cost of Capital: A Correction. The
Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. American Economic Review, Vol.
Khan, M., Srinivasan, S., & Tan, L. 53, No. 3 , 433-443.
(2016). Institutional Ownership Mulyani, S., Darminto, & N.P, M. W.
and Corporate Tax Avoidance: (2014). Pengaruh Karakteristik
New Evidence . Accounting Perusahaan, Koneksi Politik Dan
Review, Vol. 92 No. 2 , 101-122. Reformasi Perpajakan Terhadap
Kieso, D. E. (2011). Accounting Principle Penghindaran Pajak. PS
10th edition. John Wiley & Sons Perpajakan , 1-9.
Inc. Munawir, S. (2004). Analisis Laporan
Kim, J., Quinn, P., & Wilson, R. (2016). Keuangan Edisi Ke-4. Yogyakarta:
Managerial Ownership and Tax Liberty.
Planning: Evidence from Stock Napitu, A. T., & Kurniawan, C. H.
Ownership Plans . 1-40. (2016). Analisis Faktor-Faktor
Komite Nasional Kebijakan Governance. yang Mempengaruhi Agresivitas
(2016). Pedoman Umum Good Pajak Perusahaan Manufaktur .
58 DETERMINAN MANAJEMEN PAJAK PERUSAHAAN: UKURAN PERUSAHAAN, PENDANAAN UTANG, PROFITABILITAS, INTENSITAS
ASET TETAP DAN MEKANISME TATA KELOLA
Umi Pratiwi
Universitas Jenderal Sudirman
Corporate Governance dan Wahyuni, T. (2013). Faktor-faktor Yang
Leverage Terhadap Manajemen Mempengaruhi Nilai Perusahaan.
Laba Dan Kinerja Perusahaan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Universitas Surabaya Vol. 2 No. 1
Bisnis Vol. 12 No. 2 , 127-141. , 1-18.
Sutrisno. (2012). Manajemen Keuangan Waluyo, T. M., Basri, Y. M., & Rusli.
Teori, Konsep dan Aplikasi. (2015). Pengaruh Return on Asset,
Yogyakarta: Ekonisia. Leverage, Ukuran Perusahaan,
Suwito, E., & Herawaty, A. (2005). Kompensasi Rugi Fiskal dan
Analisis Pengaruh Karakteristik Kepemilikan Institusi Terhadap
Perusahaan Terhadap Tindakan Penghindaran Pajak . Prosiding
Perataan Laba Yang Dilakukan SNA XVIII , 1-25.
Oleh Perusahaan Yang Terdaftar Winata, F. (2014). Pengaruh Corporate
Di Bursa Efek Jakarta . SNA VIII Governance Terhadap Tax
Solo, 15 – 16 September 2005 , Avoidance Pada Perusahaan Yang
136-146. Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
TMF Group Expert. (2017, October 17). Tahun 2013. Tax and Accounting
Doing business in ASEAN: Review Vol 4 No 1 , 1-11.
spotlight on tax rates. Diambil Yuono, C. A., & Widyawati, D. (2016).
kembali dari TMF Group: Pengaruh Perencanaan Pajak dan
https://www.tmf- Corporate Governance Terhadap
group.com/en/news- Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu dan
insights/articles/2017/october/doin Riset Akuntansi Vol. 5, No. 6 , 1-
g-business-in-asean/ 19.
Viriany, Susanto, L., & Yanti. (2018). Zimmerman, J. L. (1983). Taxes and firm
Faktor-Faktor Yang size. Journal of Accounting and
Mempengaruhi Agresivitas Pajak. Economics , 119-149.
Jurnal Ekonomi Vol. 23 , 10-19.