Anda di halaman 1dari 46

PENGARUH KOMPENSASI MANAJEMEN, REPUTASI

AUDITOR DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN


PAJAK
(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertanian yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2018-2020)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Ketentuan

Umum dan Perpajakan pasal 1 angka 1, pajak adalah kontribusi wajib kepada

negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk keperluan negara yang sebesar-besarnya untuk

kemakmuran rakyat. Pajak bagi masyarakat merupakan beban karena

mengurangi penghasilan mereka. Sedangkan pajak bagi perusahaan

merupakan proses transfer kekayaan dari pihak perusahaan (khususnya

pemilik) kepada negara, sehingga dapat dikatakan pembayaran pajak

penghasilan ini merupakan biaya bagi perusahaan dan pemilik perusahaan.

Manajemen perusahaan akan selalu berusaha untuk meminimalkan biaya

pajak tersebut dengan melakukan pengelolaan kewajiban perpajakan

(Khairunnisa, 2016 ).

Manajemen berkewajiban memanfaatkan sumber daya perusahaan

secara efisien dan meningkatkan kinerja perusahaan sehingga nilai perusahaan


meningkat. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan efisiensi

pembayaran pajak. Manajemen dapat memilih strategi manajemen pajak yang

bermanfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen pajak

merupakan upaya perusahaan dalam hal penanganan pembayaran pajak mulai

dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Perencanaan pajak

dilakukan untuk efisiensi pembayaran pajak (Irawan & Farahmita, 2012).

Manajemen pajak bukanlah tindakan ilegal akan tetapi manajemen

pajak merupakan upaya perusahaan dalam hal penanganan pembayaran pajak

mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pegendalian. Manajemen pajak

pada dasarnya tidak bertentangan dengan undang-undang dan dilakukan

dengan memanfaatkan pengecualian yang diizinkan oleh undang-undang

sehingga manajemen pajak bukanlah tindakan ilegal atau melanggar

perundang-undangan perpajakan (Putri, 2017).

Manajemen pajak tidak harus selalu dikaitkan dengan upaya untuk

memanipulasi atau mengindari data atas pajak, akan tetapi dikaitkan dengan

pemilihan metode yang tepat untuk mengatur perpajakan yang boleh

dilakukan menurut peraturan pajak. Salah satu cara yang dilakukan dalam

manajemen pajak yaitu dengan menggunakan strategi penghematan pajak.

Strategi mengefisienkan beban pajak (penghematan pajak) yang dilakukan

oleh perusahaan haruslah bersifat legal, agar dapat menghindari sanksi-sanksi

pajak yang ada. Pada umumnya, penghematan pajak menganut prinsip the last

and latest, yaitu dimana membayar pajak dalam jumlah seminimal mungkin
1
dan pada waktu terakhir yang masih diizinkan oleh undang-undang dan

peraturan perpajakan (Simon, 2014).

Pada kasus yang telah dialami oleh PT Asian Agri dalam berita yang

dikutip pada Kompas (2015), dimana PT. Asian Agri setiap tahun selalu

melakukan tax planning meeting namun tax planning yang dilakukan

perusahaan tersebut tidak tepat dan melanggar undang-undang sehingga justru

merugikan perusahaan sendiri. Pada tahun pajak 2002-2005, terdapat Rp 2,62

triliun penyimpangan pencatatan transaksi. Yang menggelembungkan

sejumlah biaya perusahaan hingga Rp 1,5 triliun. mendongkrak kerugian

transaksi ekspor Rp 232 miliar dan mengecilkan hasil penjualan pada

perusahaan tersebut sebesar Rp 889 miliar. Lewat modus ini, Asian Agri

diduga telah menggelapkan pajak penghasilan untuk badan usaha senilai total

Rp 2,6 triliun. Perhitungan SPT Asian Agri yang digelapkan berasal dari SPT

periode 2002-2005. Hitungan terakhir menyebutkan penggelapan pajak itu

diduga berpotensi merugikan keuangan negara hingga Rp 1,3 triliun.

Sehingga Asian Agri dihukum dengan membayar pajak terhutang kurang

lebih Rp 1,3 triliun dan hukuman denda 2 kali pajak terhutang, yaitu sebesar

Rp 2,5 triliun (Kompas.com)

Fenomena ini jelas menunjukkan manajemen pajak yang tidak tepat

akan merugikan perusahaan. Maraknya kasus perusahaan yang memanipulasi

pajak dan melaporkan keberatan pajak, menjadi bukti bahwa penerapan


2
manajemen pajak di Indonesia masih kurang baik, jika penerapan manajemen

pajak sudah dilakukan dengan baik, maka kasus manipulasi pajak dan

keberatan pajak tidak akan terjadi. Manajemen pajak yang tidak tepat akan

merugikan perusahaan (Putri,2017). Terdapat faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi manajemen pajak yaitu kompensasi manajemen, reputasi

auditor dan profitabilitas.

Faktor pertama yang mempengaruhi manajemen pajak yaitu

Kompensasi. Kompensasi adalah semua pendapatan berbentuk uang, barang

langsung maupun tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan

atau jasa yang diberikan pada perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2017).

Dengan pemberian kompensasi terhadap manajemen akan memotivasi

manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui manajemen

pajak. Menurut Irawan dan Aria (2012) dengan adanya kebijakan kompensasi

yang tepat, pemilik perusahaan berharap manajemen dapat meningkatkan

kinerja perusahaan melalui efisiensi pembayaran pajak yang akan

berpengaruh pada nilai perusahaan secara menyeluruh. Oleh karena itu,

semakin tinggi tingkat kompensasi yang diterima manajemen maka akan

semakin memacu manajemen untuk melakukan manajemen pajak.

Hubungan kompensasi manajemen dengan manajemen pajak dalam

bukti empiris yang ada yaitu penelitian Fahreza (2014), dan penelitian

Meiliza (2017) menunjukan bahwa kompensasi manajemen berpengaruh

positif terhadap manajemen pajak, sedangkan dalam hasil penelitian


3
Khairunnisa (2016), menunjukan bahwa kompensasi manajemen berpengaruh

negatif terhadap manajemen pajak.

Faktor kedua yang mempengaruhi yaitu reputasi auditor, reputasi

auditor merupakan dimana auditor bertanggung jawab untuk tetap menjaga

kepercayaan publik dan menjaga nama baik auditor sendiri serta KAP

tempat auditor tersebut bekerja dengan mengeluarkan opini yang sesuai

dengan keadaan perusahaan yang sebenarnya (Verdiana dan Utama, 2013).

Auditor yang bereputasi dan termasuk kedalam KAP BIG4 diharapkan dapat

meminimalisir tindakan manajemen pajak yang dilakukan secara ilegal dan

meningkatkan akurasi perhitungan kewajiban pajak sesuai peraturan

perundang-undangan perpajakan. Semakin tinggi tingkat reputasi auditor

dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan maka akan semakin tinggi

pula tingkat akurasi perhitungan kewajiban pajak yang menerapkan strategi

manajemen pajak dan dapat meminimalisirkan tindakan manajemen pajak

secara tidak legal. Hubungan reputasi auditor dengan manajemen pajak dalam

bukti empiris yang ada yaitu penelitian Khairunnisa (2016) dan Hartanti

(2017) menunjukan bahwa reputasi auditor berpengaruh positif terhadap

manajemen pajak. Sedangkan dalam penelitian Rieka dkk (2019) menunjukan

bahwa reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap manajemen pajak.

Faktor ketiga yaitu profitabilitas, menurut Sadewo dan Hartiyah

(2016) menyatakan bahwa besarnya profitabilitas perusahaan dapat

mengurangi beban pajak perusahaan. Penyebabnya adalah karena perusahaan


4
dengan tingkat efisiensi yang tinggi dan yang memiliki pendapatan tinggi

cenderung menghadapi beban pajak yang rendah. Hubungan profitabilitas

dengan manajemen pajak dalam bukti empiris yang ada yaitu penelitian

Minah dkk (2017), dan Mutia dkk (2020) menunjukan bahwa profitabilitas

berpengaruh positif terhadap manajemen pajak. Sedangkan dari penelitian

Hana dkk (2021) menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif

terhadap manajemen pajak. Akan tetapi dari penelitian Lis Djuniar (2019),

dan Astrinur dkk (2020) menunjukan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh

terhadap manajemen pajak.

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti diatas

memperlihatkan bahwa kesimpulan dari penelitian mereka berbeda-beda.

Penelitian ini mengembangkan penelitian Fahreza (2014) tentang Pengaruh

Kompensasi Manajemen dan Reputasi Auditor Terhadap Manajemen Pajak

dengan menambahkan variable Profitabilitas. Penelitian ini akan dilakukan

pada perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di BEI tahun 2018–2020.

Dalam penelitian ini saya melakukan studi empiris pada perusahaan

sektor pertanian dikarenakan, perusahaan sektor pertanian merupakan wajib

pajak yang harus memenuhi kewajiban perpajakan. Pajak merupakan beban

yang akan mengurangi laba bersih. Perusahaan sektor pertanian tentu

memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja melalui peningkatan laba bersih

untuk dapat meningkatkan kekayaan para pemegang saham. Salah satu

strategi untuk meningkatkan laba bersih yang dapat dilakukan adalah dengan
5
efisiensi pembayaran beban pajak. Manajemen perusahaan dapat memilih

strategi manajemen pajak yang bermanfaat bagi perusahaan dalam jangka

panjang (Sari, 2017).

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka judul penelitian ini

yaitu “Pengaruh Kompensasi Manajemen, Reputasi Auditor dan

Profitabilitas Terhadap Manajemen Pajak”(Study Empiris pada

Perusahaan Sektor Pertanian yang Terdaftar di BEI 2018-2020).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah tingkat kompensasi manajemen berpengaruh positif terhadap

manajemen pajak?

2. Apakah reputasi auditor berpengaruh positif terhadap manajemen pajak?

3. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap manajemen pajak?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih berfokus dan tidak meluas dari pembahasan yang

dimaksud, sehingga diberi batasan masalah sebagai berikut :

1. Variabel yang diteliti dari penelitian ini adalah Kompensasi Manajemen,

Reputasi Auditor, Profitabilitas dan Manajemen Pajak.

6
2. Data penelitian ini diambil dalam laporan tahunan yang terdapat pada

website www.idx.co.id

3. Sampel penelitian ini diambil pada perusahaan sektor pertanian periode

2018-2020.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah

disampaikan di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif kompensasi

manajemen terhadap manajemen pajak.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif reputasi auditor

terhadap manajemen pajak.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif profitabilitas

terhadap manajemen pajak.

E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Bagi pembuat kebijakan perpajakan agar dapat lebih memperhatikan hal

hal yang bisa digunakan oleh perusahaan dalam rangka manajemen pajak

yang dapat mengurangi pendapatan negara dari sektor pajak,

7
2. Bagi perusahaan agar dapat lebih berhati-hati dalam melakukan

manajemen pajak agar tidak digolongkan dalam penyelundupan pajak,

3. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat menjadi

literatur dan dapat membantu bagi penelitian yang berhubungan dengan

faktor yang mempengaruhi efektifitas manajemen pajak.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

A. Teori Agensi (Agency Theory)

Jensen & Meckling (1976) menggambarkan hubungan agent sebagai

suatu kontrak di bawah satu lebih principal yang melibatkan agent untuk

melaksanakan sejumlah pekerjaan atas nama prinsipal yang melibatkan

pendelegasian beberapa wewenang pembuatan keputusan kepada agent.

Baik principal maupun agent diasumsikan untuk termotivasi hanya oleh

kepentingan dirinya sendiri yaitu, untuk memaksimalkan kegunaan

subjek mereka dan juga untuk menyadari kepentingan bersama mereka.

(Belkaoui, 2004).

Teori agensi ini dapat membantu seorang auditor untuk memahami

masalah yang terjadi antara agen dan principal. Dalam konteks keagenan

8
peran pihak ketiga berfungsi untuk memonitori perilaku manajemen

selaku agen dan memastiakan agen bertindak sesuai dengan kehendak

principal. Auditor dianggap sebagai pihak yang mampu menjembatani

pihak principal dan agen sebagai bentuk pertanggung jawaban pihak agen

kepada pihak principal. Tugas yang dimiliki auditor ialah untuk

memberiakan opini atas kewajaran dari hasil laporan keuangan yang

disajikan oleh agen yang kendalanya dapat dilihat dari kualitas audit yang

dihasilkan oleh auditor.

B. Manajemen Pajak

Manajemen pajak adalah usaha menyeluruh yang dilakukan tax

manager dalam suatu perusahaan atau organisasi agar hal-hal yang

berhubungan dengan perpajakan dari perusahaan atau organisasi tersebut

dapat dikelola dengan baik, efesien, dan ekonomis , sehingga memberi

kontribusi maksimum bagi perusahaan (Pohan,2018).

Manajemen Pajak adalah sarana untuk memenuhi kewajiban

perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan

serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang

diharapkan. Tujuan Manajemen Pajak dapat dibagi menjadi 2 bagian,

yaitu:

a. Menerapkan peraturan perpajakan secara benar.

9
b. Usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas yang

seharusnya.

C. Kompensasi Manajemen

Kompensasi merupakan salah satu fungsi yang penting dalam

manajemen sumber daya manusia (MSDM). Karena kompensasi

merupakan salah satu aspek yang paling sensitif di dalam hubungan kerja.

Kasus yang terjadi dalam hubungan kerja mengandung masalah

kompensasi dan berbagai segi yang terkait seperti tunjangan, kenaikan

kompensasi, struktur kompensasi, dan skala kompensasi. Dalam

praktiknya masih banyak perusahaan yang belum memahami secara benar

sistem kompensasi. Sistem kompensasi membantu dalam memberi

penguatan terhadap nilai-nilai kunci organisasi serta memfasilitasi

pencapaian tujuan organisasi. (Edy 2009)

Kompensasi adalah kegiatan pemberian balas jasa kepada pegawai.

Kegiatan di sini meliputi penentuan sistem kompensasi yang mampu

mendorong prestasi pegawai dan menentukan besarnya kompensasi yang

akan diterima oleh tiap-tiap pegawai (Mila 2015). Sistem kompensasi

juga berpotensi sebagai salah satu sarana terpenting dalam membentuk

perilaku dan mempengaruhi kinerja. Namun demikian banyak organisasi

mengabaikan potensi tersebut dengan suatu persepsi bahwa “kompensasi

tidak lebih sekadar a cost yang harus diminimisasi”. Tanpa disadari

beberapa organisasi yang mengabaikan potensi penting dan berpersepsi


10
keliru telah menempatkan sistem tersebut justru sebagai sarana

meningkatkan perilaku yang tidak produktif atau counter productive.

Akibatnya muncul sejumlah persoalan personal misalnya low employee

motivation, poor job performance, high turn over, irresponsible

behaviour dan bahkan employee dishonestry yang diyakini berakar dari

sistem kompensasi yang tidak proporsional. Dalam perkembangannya

sistem kompensasi sendiri mempunyai tiga komponen pokok, yaitu :

a. Upah dasar (based pay), merupakan komponen upah dasar

bagi kebanyakan karyawan, dan pada umumnya

berdasarkan hitungan waktu, seperti jam, hari, minggu,

bulan atau per tahun.

b. Upah berdasar kinerja (performance related pay),

berkaitan dengan monetary reward dengan basis ukuran

atau merupakan upah yang didasarkan pada ukuran kinerja

individu, kelompok atau organisasi.

c. Upah tidak langsung dikenal sebagai employee benefit

“keuntungan bagi karyawan” terdiri dari barang-barang

jasa non cash item atau services yang secara langsung

memuaskan sejumlah kebutuhan spesifik karyawan, seperti

jaminan keamanan pendapatan (income security) termasuk

asuransi jiwa, perlindungan kesehatan termasuk medical &

dental plan dan pensiun.


11
D. Reputasi Auditor

Reputasi auditor adalah prestasi dan kepercayaan publik yang

disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut.

Reputasi auditor adalah sebagai tolak ukur yang menunjukkan kualitas

hasil audit (Putri, 2017).

Sudah menjadi tugas seorang auditor dalam mendeteksi kecurangan

ataupun kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja, diwujudkan dalam

perencanaan dan pelaksanaan audit untuk mendapatkan keyakinan yang

memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material

yang disebabkan oleh kesalahan ataupun kecurangan termasuk

mendeteksi apakah terjadi kecurangan ataupun kesalahan dalam

perhitungan pajak perusahaan. Sehingga, auditor yang memiliki reputasi

akan mendorong manajemen untuk melakukan manajemen pajak yang

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

E. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding penjualan atau

aktiva, mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh

laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal

sendiri. (Wiratna, 2017:64). Profitabilitas adalah tujuan utama perusahaan

(Dewi dan Yasa, 2017). Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba sehingga dapat meningkatkan nilai pemegang saham


12
(Ijma dkk, 2019). Dalam satu periode perusahaan mampu menghasilkan

laba dari berbagai kegiatannya.

Profitabilitas diukur menggunakan rasio ROA yaitu

membandingkan laba setelah pajak dengan total aset (Dewi dan Yasa,

2017). Menurut Darsono (2005), ROA perusahaan dapat menunjukkan

apakah perusahaan efisien dalam menggunakan aktiva untuk kegiatan

operasionalnya. Karena rasio profitabilitas juga dapat mengukur

bagaimana perusahaan mengelola kekayaannya (Suhardjanto, 2010)

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Judul Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian


Penelitian
1. Pengaruh Fahreza (2014) Variabel X : - Kompensasi
Kompensasi - Kompensasi manajemen
Manajemen Jurnal Manajemen berpengaruh
Dan Reputasi TEKUN/Volume - Reputasi positif
Auditor V, No. 01, 2014 Auditor terhadap
terhadap Variabel Y : Manajemen
Manajemen Manajemen pajak
Pajak Pajak - Reputasi
Auditor
berpengaruh
positif
terhadap
Manajemen
Pajak

2. Pengaruh Khairunnisa R Variabel X : - Kompensasi


Kompensasi (2016) - Kompensasi Manajemen
Manajemen, Manajemen berpengaruh

13
Kepemilikan JOM Fekon Vol. - Kepemilikan negatif
Institusional, 3 No. 1 Institusional terhadap
Dan Reputasi (Februari) 2016 - Reputasi manajemen
Auditor Auditor pajak
Terhadap Variabel Y : - Kepemilikan
Manajemen Manajemen institusional
Pajak Pajak berpengaruh
Perusahaan Perusahaan positif
terhadap
manajemen
pajak.
- Reputasi
auditor
berpengaruh
positif
terhadap
manajemen
pajak
3. Pengaruh Minah Nurjanah, Variabel X : - Profitabilitas
Profitabilitas, Putu Gede - Profitabilitas berpengaruh
Capital Diatmika dan - Capital positif
Intensity Nyoman Putra Intensity terhadap
Ratio, Size, Yasa (2017) Ratio manajemen
Dan Leverage - Size pajak.
Perusahaan Jurusan Perusahaan - Capital
Pada Akutansi - Leverage intensity
Manajemen Program S1 Perusahaan Ratio
Pajak (Vol: 8 No:2 Variabel Y : berpengaruh
Tahun 2017) Manajemen positif
Pajak terhadap
manajemen
pajak.
- Size
perusahaan
berpengaruh
positif
terhadap
manajemen
pajak.
- Leverage
perusahaan
berpengaruh

14
positif
terhadap
manajemen
pajak.

4. Pengaruh Meiliza Celara Variable X : - Kompensasi


Kompensasi Angela Putri - Kompensasi manajemen
Manajemen, (2017) Manajemen berpengaruh
Corporate - Corporate positif
Governance, JOM Fekon Governance terhadap
Reputasi Vol.4 No.1, - Reputasi manajemen
Auditor 2017 Auditor pajak
Terhadap Variable Y : - Corporate
Manajemen Manajemen governance
Pajak Pajak berpengaruh
positif
terhadap
manajemen
pajak.
- Reputasi
Auditor
berpengaruh
positif
terhadap
manajemen
pajak

5. Pengaruh Mutia Dianti Variable X : - Profitabilitas


Profitabilitas, Afifah Mhd - Profitabilitas berpengaruh
Leverage, Hasymi - Leverage positif
Ukuran - Ukuran terhadap
Perusahaan, Journal of Perusahaan manajemen
Intensitas Aset Accounting - Intensitas pajak.
Tetap dan Science Vol 4 Aset Tetap - Leverage
Fasilitas No 1 (2020) - Fasilitas berpengaruh
Terhadap Variable Y : negatif
Manajemen Manajemen terhadap
Pajak Pajak manajemen
pajak.
- Ukuran
perusahaan
berpengaruh

15
negatif
terhadap
manajemen
pajak.
- Intensitas
aset tetap
berpengaruh
positif
terhadap
manajemen
pajak.
- Fasilitas
berpengaruh
negatif
terhadap
manajemen
pajak.
6. Pengaruh Hartanti (2017) Variable X : - Corporate
Corporate - Corporate governance
Governance Kajian Governance berpengaruh
Dan Reputasi Akuntansi, - Reputasi positif
Auditor Volume 12, Auditor terhadap
Terhadap Nomor 1,2017 Variable Y : manajemen
Manajemen Manajemen pajak.
Pajak Pajak - Reputasi
auditor
berpengaruh
positif
terhadap
manajemen
pajak

7. Pengaruh Dhina Kristina, Variable X : - Kompensasi


Kompensasi Eny Suprapti, - Kompensasi manajemen
Manajeman Nur Thoufan Manajemen berpengaruh
Dan Corporate - Corporate positif
Governance Jurnal Akademi Governance terhadap
Terhadap Akuntansi 2018 Variable Y : manajemen
Manajemen Volume. 1 No. 1 Manajemen pajak.
Pajak Pajak - Corporate
Perusahaan governance
berpengaruh

16
positif
terhadap
manajemen
pajak.

8. Pengaruh Rieka Variable X : - Kompensasi


Kompensasi Ramadhaniyah, - Kompensasi manajemen
Manajemen Reva Meiliana, Manajemen berbasis
Berbasis Sindi Antika Berbasis saham
Saham, Dewan (2019) Saham berpengaruh
Direksi Dan - Dewan positif
Reputasi Direksi terhadap
Auditor - Reputasi manajemen
Terhadap Auditor pajak.
Manajemen Variable Y : - Dewan
Pajak Manajemen direksi
Pajak berpengaruh
positif
terhadap
manajemen
pajak.
- Reputasi
auditor
berpengaruh
negatif
terhadap
manajemen
pajak.

9. Pengaruh Lis Djuniar Variabel X : - Profitabilitas


Profitabillitas, (2019) - Prositabilitas tidak
Leverage, Dan - Leverage berpengaruh
Ukuran Jurnal - Ukuran terhadap
Perusahaan Akuntanika, Perusahaan manajemen
Terhadap Vol. 5, No. 2 , Variabel Y : pajak.
Manajemen 2019 Manajemen - Leverage
Pajak Pajak tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
manajemen
pajak.

17
- Ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif
terhadap
manajemen
pajak.

10. Pengaruh Melsy Darta dan Variabel X : - Kompensasi


Kompensasi Marlina (2019) - Kompensasi manajemen
Manajemen Manajemen berpengaruh
Dan Good - Good positif
Corporate Corporate terhadap
Governance Governance manajemen
Terhadap Variabel Y : pajak.
Manajemen Manajemen - Good
Pajak Pajak corporate
governance
perpengaruh
positif
terhadap
manajemen
pajak

11. Intensitas Suripto Variable X : - Kompensasi


Modal - Kompensasi manajemen
Memoderasi (JEBI) Jurnal Manajemen berpengaruh
Pengaruh Ekonomi Bisnis - Pertumbuhan positif
Kompensasi Indonesia, Ekonomi terhadap
Manajemen Volume 15 No. Variable Y : manajemen
Dan 1 Juni 2020 Manajemen pajak.
Pertumbuhan Pajak - Pertumbuhan
Ekonomi ekonomi
Terhadap perpengaruh
Manajemen negatif
Pajak terhadap
manajemen
pajak.

12. Pengaruh Hana Noviatna, Variabel X : - Profitabilitas


Profitabilitas, Zirman dan Devi - Profitabilitas berpengaruh
Leverage, Safitri (2021) - Leverage negatif

18
Capital - Capital terhadap
Intensity Ratio Jurnal Akuntansi Intensity Manajemen
dan Komisaris Keuangan dan Ratio pajak.
Independen Bisnis Vol. 14, - Komisaris - Leverage
terhadap No. 1, 2021 Independen tidak
Manajemen Variabel Y : berpengaruh
Pajak Manajemen terhadap
Pajak manajemen
pajak.
- Capital
intensity ratio
tidak
berpengaruh
terhadap
manajemen
pajak.
- Komisaris
independen
berpengaruh
positif
terhadap
manajemen
pajak.

19
13. The Astrinur Variabel X : - Profitabilitas
Influencing Rahmawati , Ati - Profitabilitas tidak
Factors Of Tax Sumiati , Sri - Capital berpengaruh
Management Zulaihati Intensity terhadap
In Go Public - Firm Size manajemen
Companies On Jurnal - Leverage pajak.
The Indonesia Akuntansi, Variabel Y : - Capital
Stock Perpajakan dan Manajemen Pajak intensity
Exchange Auditing, Vol. 1, berpengaruh
No. 1, 2020 negatif
terhadap
manajemen
pajak.
- Firm size
tidak
berpengaruh
terhadap
namajemen
pajak.
- Leverage
tidak
berpengaruh
terhadap
manajemen
pajak.

2.3 Kerangka Pemikiran

Manajemen pajak adalah upaya menyeluruh yang dilakukan oleh

wajib pajak pribadi maupun badan usaha melalui proses perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian kewajiban dan hak perpajakannya, agar hal-

20
hal yang berhubungan dengan perpajakan dari orang pribadi, perusahaan,

atau organisasi tersebut dapat dikelola dengan baik, efisien, dan efektif

sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal bagi perusahaan dalam

artian peningkatan laba atau penghasilan.(Pohan 2018)

Kompensasi merupakan salah satu fungsi yang penting dalam

manajemen sumber daya manusia (MSDM). Karena kompensasi merupakan

salah satu aspek yang paling sensitif di dalam hubungan kerja. Kasus yang

terjadi dalam hubungan kerja mengandung masalah kompensasi dan berbagai

segi yang terkait seperti tunjangan, kenaikan kompensasi, struktur

kompensasi, dan skala kompensasi. Dalam praktiknya masih banyak

perusahaan yang belum memahami secara benar sistem kompensasi. Sistem

kompensasi membantu dalam memberi penguatan terhadap nilai-nilai kunci

organisasi serta memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi (Edy, 2009).

Reputasi auditor adalah prestasi dan kepercayaan publik yang

disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut. Reputasi

auditor adalah sebagai tolak ukur yang menunjukkan kualitas hasil audit

(Putri, 2017).

Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding penjualan atau aktiva,

mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal sendiri.

(Wiratna, 2017:64).
21
Berdasarkan urutan teoritis dan tinjauan penelitian diatas, maka

variable independen penelitian adalah kompensasi manajemen, reputasi

auditor dan profitabilitas. Sedangkan variabel dependennya adalah

manajemen pajak. Berdasarkan hubungan diantara variabel tersebut dapat

digambarkan kedalam model penelitian sebagai berikut:

H1 (+)
Kompensasi Manajemen (X1)

H2 (+)
Reputasi Auditor (X2) Manajemen Pajak (Y)

Profitabilitas (X3)
H3 (+)

2.2 gambar kerangka pemikiran

2.4 Hipotesis Penelitian

a. Pengaruh Kompensasi Manajemen terhadap Manajemen Pajak

Kompensasi manajemen muncul untuk mengatasi masalah akibat

konflik kepentingan yang terjadi antara pemilik perusahaan dengan

manajemen. Konflik ini muncul karena adanya asimetri informasi yang

22
diterima oleh pemilik atas informasi yang dimiliki manajemen mengenai

perusahaan. Dengan dipicu adanya kepentingan ekonomi, konflik ini

dapat memicu tindakan oportunis manajemen. Manajemen tidak akan

bertindak untuk kepentingan pemegang saham jika tidak bermanfaat bagi

diri mereka sendiri.

Untuk mejembatani hal tersebut, pemilik pada umumnya

mengeluarkan biaya sebagai kompensasi terhadap manajemen agar

manajemen dapat lebih transparan dan meningkatkan kinerja manajemen.

Pemberian kompensasi yang tepat terhadap manajemen akan membuat

kinerja perusahaan akan meningkat. Kinerja perusahaan selama ini masih

diukur dengan kinerja laba. Kinerja laba salah satunya dipengaruhi oleh

efisiensi pembayaran pajak perusahaan. Semakin efisien pembayaran

pajak perusahaan maka makin tinggi marjin laba yang dihasilkan. Dengan

adanya kompensasi terhadap manajemen diharapkan efisiensi

pembayaran pajak perusahaan makin meningkat dan tujuan meningkatkan

kinerja perusahaan dapat tercapai.

Peneitian yang dilakukan oleh Fahreza (2014) dan Meiliza (2017)

menunjukan bahwa kompensasi manajemen berpengaruh positif terhadap

manajemen pajak. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka

hipotesis pertama yang diajukan yaitu:

23
H1 : Kompensasi Manajemen berpengaruh positif terhadap

Manajemen Pajak.

b. Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Manajemen Pajak

Sudah menjadi tugas seorang auditor menditeksi kecurangan ataupun

kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja, diwujudkan dalam

perencanaan dan pelaksanaan audit untuk mendapatkan keyakinan yang

memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material

yang disebabkan oleh kesalahan ataupun kecurangan termasuk

mendeteksi apakah terjadi kecurangan ataupun kesalahan dalam

perhitungan pajak perusahaan. Sehingga, auditor yang memiliki reputasi

akan mendorong manajemen untuk melakukan manajemen pajak yang

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam penelitian terdahulu, Khairunnisa (2016) dan Hartanti (2017)

juga mengatakan bahwa reputasi auditor berpengaruh positif terhadap

manajemen pajak. Itu artinya, audit yang dilakukan oleh auditor yang

memiliki reputasi akan dapat meminimalisir manajemen pajak yang

dilakukan secara tidak legal oleh perusahaan. Dalam penelitian tersebut,

auditor yang bereputasi terbukti lebih mampu dalam merencanakan dan

melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan yang memadai tentang

apakah laporan keuangan bebas dari salah saji yang material.

24
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis kedua yang

diajukan yaitu :

H2 : Reputasi Auditor berpengaruh positif terhadap Manajemen

Pajak.

c. Pengaruh Profitabilitas terhadap Manajemen Pajak

Profitabilitas merupakan salah satu faktor penentu beban pajak,

karena perusahaan yang memiliki keuntungan yang besar akan membayar

pajak setiap tahun. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat

keuntungan yang rendah atau bahkan mengalami kerugian akan

membayar pajak yang lebih sedikit atau tidak sama sekali. Minah dkk

(2017) dan Mutia dkk (2020) menyatakan bahwa pengaruh Return On

Asset (ROA) positif terhadap manajemen pajak dengan proksi Effective

Tax Rate (ETR) dikarenakan perusahaan mampu mengelola assetnya

dengan baik sehingga memperoleh keuntungan dari insentif pajak dan

kelonggaran pajak lainnya sehingga perusahaan tersebut terlihat

melakukan penghindaran pajak.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis ketiga yang

diajukan yaitu :

H3 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Manajemen Pajak

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
25
3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan

menganalisis data sekunder. Penelitian kuantitatif merupakan bentuk

penelitian yang memfokuskan untuk menguji teori yang digunakan untuk

pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka yang dapat diukur dan

melakukan analisis data dengan prosedur statistik. (Sujarweni, 2018)

3.2 Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah gabungan seluruh elemen yang berbentuk peristiwa,

hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa dan menjadi pusat

perhatian seorang peneliti. Sedangkan sampel yaitu subset dari populasi,

terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam

banyak kasus tidak mungkin untuk meneliti semua populasi (Ferdinand,

2014:171). Oleh karena itu, dibentuk sebuah perwakilan populasi yang

disebut sampel. Populasi yang akan menjadi objek dalam penelitian ini

adalah perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI).

2. Sampel
26
Sampel penelitian ini yaitu perusahaan sektor pertanian yang tedaftar

pada BEI tahun 2018-2020. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan purposive sampling, yaitu pengambilan sampel menggunakan

kriteria atau pertimbangan tertentu. Sehingga kriteria sampel dalam

penelitian ini adalah :

1. Perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI).

2. Perusahaan sektor pertanian yang mempublikasikan laporan tahunan

(annual report) dan laporan keuangan pada tahun 2018-2020 secara

lengkap, yang sudah diaudit yang dapat dilihat di www.idx.co.id

3. Perusahaan yang memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini.

3.3 Jenis Data, Sumber Data, Dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data

sekunder, yang datanya didapatkan secara tidak langsung melalui media

perantara (dicatat dan diperoleh oleh pihak lain), dan kemudian dibaca,

dipelajari, dipahami melalui beberapa sumber media lain seperti buku-

buku, literature, dan dokumen perusahaan. Sumber data yang digunakan

dalam penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan perusahaan-

27
perusahaan sektor pertanian yang telah diaudit dengan periode penelitian

tahun 2018-2020 melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan beberapa teknik untuk memperoleh data dan

informasi dalam membahas permasalahan yang ada. Teknik yang

digunakan peneliti dalam pengumpulan data ini, antara lain adalah

sebagai berikut :

1. Metode kepustakaan

Metode kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data

secara teoritis dan secara tidak langsung terhadap objek yang diteliti

dimana penelitian dilakukan melalui perpustakaan yang dilakukan

dengan cara membaca, menelaah, mengutip, dan mengidentifikasi

berbagai buku referensi, jurnal ilmiah atau sumber-sumber lainnya

yang terkait dengan variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian

ini.

2. Data Sekunder

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder, menurut Sugiyono (2014,131) data sekunder yaitu sumber

data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui

media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

28
Data sekunder berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang

tersusun dalam arsip yang dipublikasikan. Data yang digunakan

dalam penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan yang diterbitkan

oleh perusahaan sektor pertanian yang telah diaudit dan terdaftar di

Bursa Efek Indonesia pada periode 2018 sampai dengan tahun 2020.

Data tersebut diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia

yaitu www.idx.co.id.

3.4 Variabel Penelitian

1. Variabel Y ( Variabel Terikat )

Variabel dependen atau valiabel terikat merupakan suatu variabel

yang menjadi perhatian atau tolak ukur utama terhadap penelitian

(Kuncoro, 2013). Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu

manajemen pajak.

2. Variabel X ( Variabel Bebas )

Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang

dapat memberikan pengaruh terhadap variabel dependen yang memiliki

hubungan positif maupun negative (Kuncoro,2013). Variabel independen

dalam penelitian ini yaitu kompensasi manajemen, reputasi auditor dan

profitabilitas.

29
3.5 Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah manajemen pajak. Manajemen pajak adalah sarana

untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak

yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba

dan likuiditas yang diharapkan. Pada penelitian ini yang digunakan

untuk mengukur manajemen pajak oleh penulis adalah Effective Tax

Rate (ETR). ETR dihitung atau dinilai berdasarkan pada informasi

keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga Effective Tax Rate

(ETR) merupakan bentuk perhitungan tarif pajak pada perusahaan. ETR

digunakan untuk mengukur dampak perubahan kebijakan perpajakan atas

beban pajak perusahaan. Semakin rendah nilai Effective Tax Rate (ETR)

menunjukkan bahwa manajemen perusahaan tersebut semakin baik

(Wulandari & Septiari 2015). Pada penelitian ini variabel independen

berpengaruh positif terhadap manajemen pajak. Oleh karena itu, rumus

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu beban pajak dibagi laba

sebelum pajak dan dikali -1.


30
Dalam penelitian ini manajemen pajak dihitung dengan

menggunakan rumus Effective Tax Rate (ETR) sebagai berikut :

Beban Pajak
Effective Tax Rate (ETR )= x-1
Laba Sebelum Pajak

Sumber: Sandy dan Lukviarman, 2015

2. Variabel Independen (X)

a. Kompensasi Manajemen

Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang,

barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai

imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi

manajemen merupakan biaya sebagai kompensasi terhadap

manajemen agar manajemen dapat lebih transparan dan

meningkatkan kinerja manajemen dan otomatis meningkatkan kinerja

perusahaan. Dalam penelitian ini cara mengukur kompensasi

manajemen menggunakan logaritma natural dari total kompensasi

yang diterima selama setahun oleh eksekutif perusahaan, dengan

menggunakan jumlah kompensasi kas yang diterima oleh eksekutif

perusahaan (Dewan Direksi dan Dewan Komisaris) sebagai proksi

atas variabel kompensasi ini. (Armstrong et.al. 2012).

Dalam penelitian ini manajemen pajak dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

31
KM =log natural (total kompensasi )

b. Reputasi Auditor

Reputasi auditor adalah prestasi dan kepercayaan publik yang

disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut.

Reputasi auditor adalah sebagai tolak ukur yang menunjukkan

kualitas hasil audit (Putri, 2017). Dalam penelitian ini, untuk

mengukur reputasi auditor menggunakan variabel dummy. Dimana

perusahaan yang diaudit oleh KAP yang termasuk kedalam kategori

KAP BIG4 diberi nilai 1 dan yang termasuk kedalam kategori KAP

non BIG4 diberi nilai 0. Data tersebut dapat ditemukan dalam

laporan auditor independen dalam laporan keuangan.

c. Profitabilitas

Menurut Dewi dan Noviari (2017), profitabilitas merupakan

gambaran kinerja keuangan perusahaan dengan menghasilkan laba

dari pengelolaan aktiva yang dikenal Return On Assets (ROA). Rasio

ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila

diukur dari nilai asetnya. Dalam penelitian ini profitabilitas diukur

dengan menggunakan Return On Assets (ROA). Dengan rumus

sebagai berikut :

Laba Bersih Setelah Pajak


ROA=
Total Aset

32
Sumber : Kasmir (2014,202)

3.6 Metode Analisis Data

Data penelitian dianalisis dan diuji dengan uji statistik deskriptif

untuk pengujian hipotesis. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisis regresi berganda untuk melihat pengaruh kompensasi

manajemen, reputasi auditor, dan profitabilitas terhadap manajemen pajak.

Sebelum melakukan pengujian dengan analisis regresi, terlebih dahulu

dilakukan berbagai uji asumsi klasik agar dapat dihasilkan suatu kesimpulan

yang benar dan akurat.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Imam Ghozali (2016,19) dalam buku yang berjudul

Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23

menyatakan bahwa: “Statistik deskriptif memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, varian, maksimum, dan minimum.” Dalam penelitian ini,

statistik yang digunaka adalah rata-rata (mean), standar deviasi,

maksimum dan minimum dari setiap variabel penelitian.

2. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini, hipotesis diuji dengan menggunakan

persamaan regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda


33
dilakukan untuk mengetahui dan menguji pengaruh dari dua atau lebih

variabel independen terhadap variabel dependen. Jika pengukuran

pengaruh antar variabel melibatkan lebih dari satu variabel bebas

contohnya (X1,X2,X3,…,Xn) dinamakan analisis regresi linier berganda,

dikatakan linier karena setiap estimasi atas nilai yang diharapkan

mengalami peningkatan atau penurunan mengikuti garis lurus. Teknik

analisis data yang digunakan adalah teknik analisis linier berganda yang

diuji dengan tingkat signifikani sebesar 0,05 (Suharyadi dan purwanto,

2004:508).

Model regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh

kompensasi manajemen, reputasi auditor dan profitabilitas terhadap

manajemen pajak dirumuskan sebagai berikut :

MP = α + β1KMGT + β2KAPBIG4 + β3PROF + е

Keterangan :

MP : Manajemen Pajak

KMGT : Kompensasi Manajemen

KAPBIG4 : Reputasi Auditor

PROF : Profitabilitas

α : Konstanta

e : Standar Error dan

β1-3 : Koefisien regresi untuk setiap variabel

34
3. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Menurut Imam Ghozali (2016,154) dalam buku yang berjudul

Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23, uji

normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

apakah variabel dependen dan variabel independen mempunyai

distribusi normal atau tidak. Jika keduanya mempunyai distribusi

yang normal atau mendekati normal, maka dapat dikatakan itu adalah

model regresi yang baik. Uji statistik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah One-Sample Kulmogoro-Smirnov (K-S).

Tingkat kepercayaan dalam uji Kulmogoro-Smirnov (K-S) adalah

0,05 atau dasar pengambilan keputusan normal atau tidaknya data

yang diolah adalah sebagai berikut :

1. Data residual berdistribusi normal jika nilai signifikan dari uji K-

S > 0,05

2. Data residual tidak berdistribusi normal jika nilai signifikan dari

uji K-S < 0,05

2. Uji Multikolinearitas

35
Menurut Imam Ghozali (2016,103) dalam buku yang berjudul

Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23,

menyatakan bahwa : “Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

antar sesama variabel independen sama dengan nol.” Dalam uji

multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya

Variance Inflation Factor (VIF). Dari kedua ukuran ini akan

menunjukkan setiap variabel independen terpilih manakah yang tidak

dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena

VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi.

Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolonieritas adalah tolerance ≥ 0.10 atau sama dengan VIF ≤

10. Dari penjelasan tersebut, dapat dibuat dasar pengambilan

keputusan, yaitu sebagai berikut :

1. Jika nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF dibawah 10,

maka tidak terjadi masalah multikolonieritas.

36
2. Jika nilai tolerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF diatas 10,

maka terjadi masalah multikolonieritas.

3. Uji Autokorelasi

Menurut Sujarweni (2018:177) dalam bukunya yang berjudul

Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi menyatakan bahwa :

“Menguji autokolerasi dalam suatu model bertujuan untuk

mengetahui ada atau tidaknya kolerasi antara variabel pengganggu

pada periode tertentu dengan model variabel sebelumnya.”

Untuk melakukan uji autokorelasi, dapat dideteksi dengan

menggunakan uji Durbin-Watson. Pengujian Durbin-Watson dapat

menggunakan ketentuan sebagai berikut :

1. Bila angka D-W di bawah -2 berarti ada autokolerasi positif.

2. Bila angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada

autokolerasi.

3. Bila angka D-W di atas +2 berarti ada autokolerasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan tetap maka disebut homokedastisitas dan

jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik

37
adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas

(Imam Ghozali,2002:69).

Cara untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dapat

dilakukan dengan Glejser. Uji Glejser mengusulkan untuk meregresi

nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel

independen, maka indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika variabel

independen tidak signifikan (sig > 0.05) berarti model bebas dari

heterokedastisitas.

4. Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menggambarkan

Seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara nol (0) dan

satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variabel-variabel independen sangat

terbatas. Nilai R2 yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2018).

5. Uji Statisik F

Uji F digunakan untuk menguji kelayakan model regresi pada

penelitian ini (Imam Ghozali, 2018). Hasil Uji F dalam penelitian ini

didasarkan pada kriteria sebagai berikut:

38
1) Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka model persamaan regresi

dinyatakan layak

2) Jika nilai signifikasni > 0,05 maka model regresi dinyatakan

tidak layak

6. Uji Statistik t

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis pertama sampai ketiga.

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel

dependen. Jika nilai probabilitas signifikan ≤ 0,05 maka Ha diterima

dan Ho ditolak (terdapat pengaruh secara parsial) dan jika nilai

probabilitas signifikan > 0,05 maka Ha ditolah dan Ho diterima (tidak

terdapat pengaruh secara parsial). Pengujian hipotesis ini bertujuan

untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara parsial (Imam Ghozali, 2018).

1) Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama menyatakan bahwa kompensasi manajemen

berpengaruh positif terhadap manajemen pajak.

a) Rumusan Hipotesis

Ho : β1 ≤ 0, artinya kompensasi manajemen tidak berpengaruh positif

terhadap manajemen pajak


39
Ha : β1 > 0, artinya kompensasi manajemen berpengaruh positif terhadap

manajemen pajak

b) Kriteria Pengujian t

Jika t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

c) Kriteria Signifikansi

Tingkat signifikan α yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan

sebesar 0,05 dan tingkat keyakinan atau kepercayaan sebesar 95%.

Dikatakan signifikan apabila α ≤ 0,05 dan tidak signifikan jika α > 0.05.

d) Dasar Pengambilan keputusan

Jika t hitung ≤ t tabel dan nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan

Ha ditolak

Jika t hitung > t tabel dan nilai signifikan ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan

Ha diterima

2) Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua menyatakan bahwa reputasi auditor berpengaruh positif

terhadap manajemen pajak.

a) Rumusan Hipotesis

Ho : β2 ≤ 0, artinya reputasi auditor tidak berpengaruh positif terhadap

manajemen pajak

40
Ha : β2 > 0, artinya reputasi auditor berpengaruh positif terhadap

manajemen pajak

b) Kriteria Pengujian t

Jika t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

c) Kriteria Signifikansi

Tingkat signifikan α yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan

sebesar 0,05 dan tingkat keyakinan atau kepercayaan sebesar 95%.

Dikatakan signifikan apabila α ≤ 0,05 dan tidak signifikan jika α > 0.05.

d) Dasar Pengambilan Keputusan

Jika t hitung ≤ t tabel dan nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan

Ha ditolak

Jika t hitung > t tabel dan nilai signifikan ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan

Ha diterima.

3) Pengujian Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif

terhadap manajemen pajak.

a) Rumusan Hipotesis

Ho : β2 ≤ 0,, artinya profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap

manajemen pajak
41
Ha : β2 > 0, artinya profitabilitas berpengaruh positif terhadap

manajemen pajak

b) Kriteria Pengujian t

Jika t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

c) Kriteria Signifikansi

Tingkat signifikan α yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan

sebesar 0,05 dan tingkat keyakinan atau kepercayaan sebesar 95%.

Dikatakan signifikan apabila α ≤ 0,05 dan tidak signifikan jika α > 0,05.

d) Dasar Pengambilan Keputusan

Jika t hitung ≤ t tabel dan nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan

Ha ditolak

Jika t hitung > t tabel dan nilai signifikan ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan

Ha diterima.

42
DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Christopher S., Jennifer L. Blouin, dan David F. Larcker. (2012) “The
incentives for Tax Planning”, Journal of Accounting and Economics 53, 391-
411.
Badriyah, Mila. 2015. Manajemen Sumber daya Manusia. Bandung : CV Pustaka
Setia.
Big4.com. (2013) The 2012 Big Four Firm Performance Analysis.
Darsono, A. 2005. Pedoman praktis memahami laporan keuangan. Yogyakarta:
Andi.
Dewi Dan Noviari. 2017 . Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas Dan
Corporate Social Responsibility Terhadap Penghindaran Pajak (Tax
Avoidance) . Issn: 2302-8556 . E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana .
Vol.21.1. Oktober (2017): 830-859.
Dewi, I. A. P. O. Y dan Yasa, G. W. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Tipe Industri dan Kinerja Terhadap Environmental Disclosure.
E-Jurnal Akuntansi. Vol 20 (3): 2362-2391
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana, 2009)
Fahreza. (2014). Pengaruh Kompensasi Manajemen dan Reputasi Auditor terhadap
Manajemen Pajak di Perusahaan Perbankan yang Terdaftara di BEI. Jurnal
Simposium Nasional Akuntansi XVIII. Lombok
Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen. BP Universitas
Diponegoro. Semarang.

43
Ghozali, Imam . Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. Edisi
8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2016.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Edisi
7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2013.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Edisi
9. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2018.
Hendy Darmawan, I Gede dan Sukartha, I Made. 2014. Pengaruh Penerapan
Corporate Governance, Leverage, Return On Asset, dan Ukuran Perusahaan
pada Penghindaran Pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 9,
No.1, Hal. 143-161.
Ijma, dkk. 2019. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Porsi
Kepemilikan Publik Terhadap Environmental Disclosure (Studi pada
Perusahaan Logam dan Mineral Lainnya yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia). E-Jurnal Katalogis. Vol. 6 (4): 1-9.
Irawan, Hendra Putra dan Aria Farahmita. (2012). Pengaruh Kompensasi Manajemen
dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Pajak Perusahaan.Jurnal
Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin.
Kasmir, “Analisis Laporan Keuangan” PT. Rajagrafindo Persada, Edisi Pertama,
Cetakan Ketujuh, 2014.
Khairunnisa,R.2016. Pengaruh Kompensasi Manajemen, Kepemilikan Institusional,
dan Reputasi Auditor Terhadap Manajemen Pajak. Skripsi Yang Tidak
Diplubikasikan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau,
Pekanbaru.
Kuncoro,Mudrajad. 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 4.
Erlangga : Jakarta
Kompas, 2014. Kasus Asian Agri. http://bisniskeuangan.kompas.co
m/read/2014/01/24/1732421/Kasus.Asian.Agri.7.Tahun.1.Tersangka. Diakses
pada 7 Maret 2015
Malayu S.P Hasibuan, 2017, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi
Aksara
Pohan,Chairil Anwar.2018. Manajemen Perpajakan Strategi Perencanaan Pajak dan
Bisnis.Gramedia :Jakarta.
Pohan, Chairil Anwar, “Manajemen Perpajakan: Strategi Manajemen pajak dan
Bisnis Edisi Revisi”, PT Gramedia Pustaka Utama, 2016.
Putri, Meiliza Celara Angela Putri.2016. JOM Fekon Vol.4 No.1.

44
Sadewo, Goldy Novrizari dan Sri Hartiyah. Pengaruh Kompensasi Manajemen,
Reputasi Auditor, Profitabilitas dan Leverage terhadap Manajemen Pajak
Pada Perusahaan Perbankan Konvensional Yang Terdaftar di BEI Periode
2011 sampai 2015. Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Sains Al
Qur’an. 2017
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2014.
Suharyadi & Purwanto.(2004). Metodologi Penelitian.Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Sujarweni. 2018. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Undang-Undang No 28 Tahun 2007 Mengenai Ketentuan Umum Perpajakan pasal 1
angka 1.
Verdiana Komang Anggita dan I Made Karya Utama. 2013. “Pengaruh Reputasi
Auditor, Disclosure, Audit Client Tenure pada Kemungkinan Pengungkapan
Opini Audit Going Concern”. E-Jurnal Akuntansi ISSN: 2302-8556 .
Universitas Udayana 5.3 (2013):530-543
Wiratna Sujarweni (2017). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press
Wulandari, May dan Dovi Septiari. 2015. Effective Tax Rate : Efek Dari Corporate
Governance.

45

Anda mungkin juga menyukai