Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA

1. Konsep dan urgensi harmoni kewajiban dan hak Negara dan warga Negara
Harmoni kewajiban dan hak merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan. Karena antara
keduanya terjadi hubungan timbal balik seperti hak seseorang akan berkaitan dengan
kewajiban bagi yang lainnya, begitupun sebaliknya. Bila kita hanya menekan pada hak
atau kewajiaban maka akan timbul masalah-masalah seperti ketidak adilan. Oleh
karenanya kita memerlukan keselarasaan atau harmoni dalam kewajiban dan hak
Negara dan warga Negara.
2. Alasan perlunya harmoni dan hak Negara dan warga Negara
Agar tercipta kehidupan bernegara yang harmonis dan berkesinambungan antara
kepentingan rakyat dalam pemenuhan hak dan kewajibannya oleh Negara. Oleh karena
itu diperlukannya kerjasama antara Negara dengan warga Negara. Bila tidak ada
keselarasan antara kewajiban dan hak maka akan terjadinya ketidak adilan yang bisa
memicu pemberontakan.
3. Hak dan Kewajiban Negara dan warga Negara Indonesia diatur dalam UUD NKRI 1945
UUD NKRI 1945 mulai pasal 27 sampai 34, termasuk didalamnya ada HAM dan
kewajiban dasar manusia. Pengaturan akan hak dan kewajiban tersebut bersifat garis
besar yang penjabarannya dituangkan dalam suatu UU.
Jaminan akan hak dan kewajiban Negara dan warga Negara dengan segala dinamikanya
diupayakan berdampak pada terpenuhinya keseimbangan yang harmonis antara hak
dan kewajiabn Negara dan warga Negara.
PENDAHULUAN:

Hak dan kewajiban Negara dan warga Negara telah diatur dalam UUD 1945. Salah satu
contohnya yaitu pada pasal 28 J UUD 1945, dimana disini dijelaskan tentang:

1) Kewajiban: Menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2) Kewajiban: Tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak orang lain.

Jadi dari sini dapat disimpulkan bahwa, dengan adanya rumusan HAM dalam UUD 1945 maka
secara konstitusional hak asasi setiap warga Negara dan penduduk Indonesia telah dijamin.
Dalam hubungan tersebut Indonesia ber-pandangan bahwa HAM harus memperhatikan
karakteristik Indonesia dan sebuah hak asasi juga harus diimbangi dengan kewajiban, sehingga
diharapkan akan tercipta saling menghargai dan menghormati akan hak asasi tiap-tiap pihak.

PERNYATAAN 1:

Terkait adanya pandemi covid-19 Komnas HAM desak Jokowi karantina daerah zona merah
corona. Komisioner Amiruddin mengatakan keputusan sejumlah wilayah secara terbatas itu tak
melanggar HAM karena sesuai dengan prinsip-prinsip siracusa tentang ketentuan pembatasan
dan pengurangan HAM dalam kovenan internasional tentang hak sipil dan politik. Di dalam
prinsip ini salah satunya menyebut, soal pembatasan HAM terkait kesehatan masyarakat(
Juma’at 27/3/2020). https://m.youtube.com/watch?v=uRC1txonDU#

Joko Widodo Presiden pada keterangan pers, selasa (31/3/2020) akhirnya memilih opsi
pembatasan social bersekala besar (PSBB) untuk mengatasi penyebaran covid-19 di Indonesia.
Jokowi menegaskan , kebijakan ini diambil berdasarkan UU Nomer 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan kesehataan.
kesehatan.https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2020/perbedaan-psbb-dan-karantina-
wilayah/

PERTANYAAN 1:

Menurut kedua sumber diatas, Sudah tepatkah menurutmu Keputusan pemerintah (Presiden
jokowi) terkait adanya pandemi covid-19 dengan diberlakuakan PSBB dibandingkan adanya
karantina wilayah yang disarankan oleh Komnas HAM untuk mengatasi mata rantai penyebaran
covid-19, Jelaskan?
PERNYATAAN 2:

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyatakan pelanggaran HAM berat masih
menjadi PR bagi pemerintahan Jokowi Ma’ruf. Berbagai persoalan tersebut harus diselesaikan
secara komprehensif dengan menempatakan HAM sebagai indicator utama. Pelanggaran HAM
berat , konflik agraria dan SDA, persoalan intoleransi, diskriminasi ,ekstreminasi dengan
kekerasan bisa mengganggu pembangunan ekonomi dan politik Negara kita saat ini ataupun di
masa depan. Dengan ini beliau berharap pemerintah Jokowi-Ma’ruf dapat menuntaskan
berbagai persoalan pelanggaran HAM seperti yang telah diamanatkan konstitusi maupun
standar HAM internasional.

Namun demikian Ma’ruf menyatakan pemerintah tetap berkomitmen mencari solusi


penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu. Salah satunya melalui kajian berbagai instansi.
Beliau juga mengklaim pemerintah selama ini telah berupaya nyata dalam pemenuhan HAM
khususnya di bidang hak sipil dan politik,ekonomi, dan hak social budaya. Dalam upaya hal
tersebut kata Ma’ruf , Komnas HAM dapat memaksimalkan tugasnya dalam pengkajian,
penelitian,penyuluhan, pemantauan, hingga mediasi HAM.

https://m.cnnindonesia.com/nasional/20191209132801-20-455355/komnas-pelanggaran-ham-
berat-masih-jadi-pr-jokowi-maruf

PERTANYAAN 2:

Dari pernyataan diatas yang disampaikan oleh kedua belah pihak sepertinya terjadi saling tuduh
menuduh satu sama lain dan satu sama lainnya juga mengjudge bahwa kerja masing-masing
nya belum maksimal. Dari hal tersebut bagaimana pendapat saudara yang seharusnya
pemerintah lakukan demi terwujudnya realisasi terhadap adanya pelanggaran HAM berat?

Anda mungkin juga menyukai