ABSTRAK
This study aims to determine the effect of Compensation Management,
Reputation Auditor, Profitability, and Laverage against Tax Management On
Conventional Banking Companies Listed on the Stock Exchange Period 2011
until 2015. By using purposive sampling method, obtained a sample of 45 data.
This research was conducted using multiple linear regression analysis with
significance level of 5%.
The results showed that the variable compensation of management
influence on the management of conventional bank tax with the direction of a
positive coefficient. While variable auditor's reputation, profitability, and
leverage do not affect the tax management.
This study only used a sample of manufacturing firms in Indonesia so
that research results can not be used generally for other industries in
Indonesia. For further research is expected to add further expanded sample
for the entire company on the Stock Exchange and Future studies are expected
to examine the other variables so that in order to get better results.
ii
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
iii
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
iv
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
total aset yang dimiliki perusahaan. Jika perusahaan lebih condong melakukan
pembiayaan melalui hutang, maka perusahaan akan dibebankan dengan bunga
yang harus dibayarkan terkait hutang tersebut. Didalam peraturan perpajakan
Indonesia (UU No. 36 tahun 2008), bunga pinjaman merupakan biaya yang
dapat dikurangkan dalam perhitungan penghasilan kena pajak. Namun
sebaliknya apabila perusahaan lebih condong melakukan pembiayaan melalui
modal, maka perusahaan akan membayarkan dividen yang mana tidak dapat
dikurangkan dalam perhitungan kena pajak perusahaan.
Tujuan Penelitian
1. Untuk membuktikan pengaruh kompensasi manajemen terhadap
manajemen pajak.
2. Untuk membuktikan pengaruh reputasi auditor terhadap manajemen
pajak.
3. Untuk membuktikan pengaruh profitabilitas terhadap manajemen pajak.
4. Untuk membuktikan pengaruh leverage terhadap manajemen pajak.
Telaah Teori
Teori Keagenan (Agency theory)
Teori agensi (theory agensi) yaitu yang menyatakan mengenai pentingnya
pemilik perusahaan (pemilik saham) menyerahkan pengelolaan perusahaan
kepada tenaga profesional (disebut agen) yang lebih mengerti dan profesional
dalam menjalankan bisnis (Ardiyansyah, 2014). Ruang lingkup korporasi atau
perusahaan, pemegang saham adalah sebagai prinsipal dan CEO perusahaan
adalah sebagai agen. Elemen kunci dalam teori keagenan adalah bahwa
prinsipal dan agen memiliki preferensi atau tujuan yang berbeda (Anthony dan
Govindarajan, 2005, dalam Ifanda, 2016).
Masri dan Martani (2012) menjelaskan masalah agensi yang muncul
dengan adanya manajemen pajak adalah karena adanya perbedaan kepentingan
antara para pihak prinsipal dan agen, satu sisi manajer sebagai agen
menginginkan peningkatan kompensasi, sedangkan pemegang saham ingin
menekan biaya pajak. Pihak prinsipal menginginkan pengembalian keuangan
yang diperoleh dari investasi mereka diperusahaan tersebut. Prinsipal tidak
memiliki informasi yang mencukupi mengenai kinerja agen, prinsipal tidak
pernah merasa pasti bagaimana agen dalam memberikan kontribusi pada hasil
aktual perusahaan (Anthony dan Govindarajan, 2005, dalam Ifanda, 2016).
Manajemen Pajak
Fahreza (2014) menyatakan bahwa pajak merupakan iuran yang
dipaksakan kepada Wajib Pajak dan bagi perusahaan (wajib pajak), pajak
merupakan beban (yang akan mengurangi laba perusahaan).Manajemen pajak
adalah pengelolaan kewajiban perpajakan dengan menggunakan strategi untuk
meminimalkan jumlah beban pajak. Manajemen pajak merupakan salah satu
elemen dari manajemen perusahaan (Rusydi dan Kusumawati, 2010).
Budiman dan Setiyono (2012) menjelaskan perencanaan pajak yang masih
dalam koridor undang-undang disebut penghindaran pajak (tax avoidance)
penghindaran pajak merupakan usaha untuk mengurangi hutang pajakyang
bersifat legal, kegiatan ini memunculkan resiko bagi perusahaan antara lain
v
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
denda dan buruknya reputasi perusahaan dimata publik. Irawan dan Farahmita
(2012), mengatakan bahwa manajemen pajak mempunyai dua tujuan, yaitu
menerapkan perpajakan secara benar dan usaha efisiensi untuk mencapai laba
yang seharusnya.
Kompensasi Manajemen
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan dengan imbalan atas jasa
dilakukan kepada perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2002). Menurut Fajar
(2012) kompensasi manjemen merupakan kegiatan merencanakan,
melaksanakan, dan mengendalikan serta mengembangkan sistem dan
mekanisme kompensasi dalam suatu organisasi sehingga terbentuk suatu
keseimbangan penerimaan antara individu dan organisasi (gaji, upah/wages,
dan Insentif/incentive. Menurut Fahreza (2014) pemilik perusahaan
mengeluarkan biaya kompensasi kepada manajemen dengan tujuan agar
menambah motivasi kinerja manajemen, dalam hal ini manajemen akan lebih
transparan dan meningkatkan kinerja manajemen.
Reputasi Auditor
Reputasi dapat diartikan nama baik. Auditor independen yang melakukan
audit terhadap laporan keuangan perusahaan diharapkan mampu untuk
merencanakan dan melaksanakan audit dalam rangka memperoleh keyakinan
memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik
yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan. Auditor juga diharapkan
untuk mampu meningkatkan akurasi dan ketepatan perhitungan pajak yang
dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam melakukan perhitungan
kewajiban pajak, yang dalam perhitungannya berdasarkan laporan keuangan
perusahaan (Fahreza, 2014).
Menurut Niemi (2008) kualitas audit dapat diukur dengan melihat reputasi
auditor, pengalaman kerja, jumlah klien, dan total pendapatan KAP. Perusahaan
yang menjalin kerja sama dengan auditor Big 4 sebagai auditor internal akan
lebih baik dalam membuat dan merencanakan laporan keuangan sesuai
keinginan manajemen sehingga efisiensi pembayaran pajak perusahaan makin
meningkat.
Profitabilitas
Damadi (2013) menjelaskan definisi profitabilitas adalah ukuran untuk
menilai efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan
membandingkan antara modal yang digunakan dengan laba operasi yang
dicapai. Profitabilitas selain digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba juga untuk mengetahui efektifitas
manajemen perusahaan dalam mengelola aset yang dimiliki dan perencanaan
pajak (tax planing) (Atarwan, 2011 dalam Damadi, 2013).
Leverage
Leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh perusahaan
menggunakan hutang dalam pembiyaan, dan dapat juga menggambarkan
hubungan antara total aset dengan modal saham biasa atau menunjukkan
penggunaan hutang untuk meningkatkan laba (Husnan, dalam Kurniasih dan
vi
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
Sari 2013). leverage adalah penggunaan dana dari pihak eksternal berupa
hutang untuk membiayai investasi dan aset perusahaan, yang diukur
menggunakan debt to asset ratio (DAR). Rasio ini membandingkan antara total
kewajiban dengan total aset yang dimiliki perusahaan. Jika perusahaan lebih
condong melakukan pembiayaan melalui hutang, maka perusahaan akan
dibebankan dengan bunga yang harus dibayarkan terkait hutang tersebut.
Didalam peraturan perpajakan Indonesia (UU No. 36 tahun 2008), bunga
pinjaman merupakan biaya yang dapat dikurangkan dalam perhitungan
penghasilan kena pajak.
vii
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
Manajemen Pajak
Profitabilitas (X3) H3+
(Y)
viii
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian, Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini adalah jenis kuantitatif dan populasinya adalah seluruh
bank konvensional yang terdaftar di BEI periode 2011-2015 yang berjumlah
41 bank konvensional. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Adapun kriteria dalam pengambilan sampel tersebut adalah :
1. Perbankan konvensional yang telah membuat laporan keuangan tahunan
sampai 2011 sampai Desember 2015dan telah dipublikasikan di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
2. Semua bank kovensional di BEI pada tahun 2011 sampai 2015 tidak
diakuisisi oleh perusahaan lain.
3. Mempunyai data yang dibutuhkan dalam antara tahun 2011 sampai 2015.
Inisial
No. Nama Perusahaan
Perusahaan
1 PT Bank Rakyat Indonesia Argoniaga Tbk AGRO
2 PT Bank Capital Indonesia Tbk BACA
3 PT Bank Negara Indonesia (PERSERO) Tbk BBNI
4 PT Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN
5 PT Bank Pundi Indonesia Tbk BEKS
6 PT Bank Mandiri (PERSERO) tbk BMRI
7 PT Bank Permata Tbk BNLI
8 PT Bank Mayapada Internasional Tbk MAYA
9 PT Bank Mega Tbk MEGA
Sumber : Bursa Efek Indonesia (www.idx.go.id)
Jenis, Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam
suatu skala numerik (angka). Penelitian ini menggunakan data ini berupa
laporan keuangan tahunan dari bank-bank konvensional yang terdapat di
Indonesia yang diambil dari Bursa Efek Indonesia periode 2011 - 2015. Teknik
yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data
sekunder yang berupa laporan keuangan bank yang dipublikasikan oleh BEI.
ix
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
Kompensasi Manajemen
Dalam penelitian ini cara mengukur kompensasi manajemen
menggunakan nilai total kompensasi yang diterima selama setahun oleh
eksekutif perusahaan dan compensation mix yang berupa rasio dari tiap-tiap
komponen kompensasi tersebut terhadap nilai total kompensasi yang diterima,
mengikuti Armstrong et al. (2012), yang hanya menguji tingkat kompensasi
yang diberikan kepada dewan direksi selama satu tahun. Penelitian ini
menggunakan proksi logaritma natural dari nilai total kompensasi yang
diterima direksi selama satu tahun.
Reputasi Auditor
Reputasi dapat diartikan nama baik, dalam penelitian ini reputasi auditor
adalah variabel dummy dimana untuk mengukurnya menggunakan proksi
kategori jenis firma auditor yang melakukan audit atas laporan keuangan,
apakah termasuk kategori Big 4 (Deloite Touche Tohmatsu, Pricewaterhouse
Coopers, Ernst & Young, dan KPMG) atau tidak. Firma auditor yang termasuk
kedalam Big4 diberi kode 1, jika tidak diberi kode 0. Dalam penelitian ini
mengikuti Kanagaretnametal (2010).
Profitabilitas
Damadi (2013) menjelaskan definisi profitabilitas adalah ukuran untuk
menilai efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan
membandingkan antara modal yang digunakan dengan laba operasional yang
dicapai. Untuk mengukur profitabilitas menggunakan proxy rasio return on
aset (ROA) dengan rumus:
Return On Aset (ROA) =
Dalam penelitian ini digunakan ROA sebelum pajak, agar dapat diketahui
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas
operasi tanpa terpengaruh keputusan investasi dan pajak (Damadi, 2013).
Leverage
Leverage menurut Godfrey, et al. (2010:508) adalah kemampuan
perusahaan untuk mengunakan aktiva atau dana yang mempunyai biaya tetap
untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi pemilik perusahaan, dengan
rumus sebagai berikut :
x
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
xi
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
Valid N (listwise) 45
xii
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
keuangan tahunan 2011, dan nilai maksimum sebesar 17,771 dimiliki Bank
Mayapada Internasional pada laporan keuangan tahunan 2014.
Profitabilitas (ROA)
Dari hasil statistik deskriptif, rata-rata Inflasi sebesar 0,1707 dengan
standar deviasi sebesar 0,011710. Dengan kata lain profitabilitas memiliki
variabilitas sebesar 0,011710 atau menyimpang kurang lebih 0,011710 dari
rata-ratanya. Nilai minimum sebesar 0,001 terletak pada data laporan
keuangan tahunan 2015 pada Bank Permata, sedangkan nilai maksimum
sebesar 0,066 terletak pada data laporan keuangan tahunan 2013 Bank Mega.
Leverage (DAR)
Dari hasil statistik deskriptif, rata-rata leverage sebesar 0,87396 dan
standar deviasi sebesar 0,041600. Dengan kata lain leverage memiliki
variabilitas sebesar 0,041600 atau menyimpang kurang lebih 0,041600 dari
rata-ratanya. Sedangkan nilai minimum sebesar 0,809 dimiliki Bank Mandiri
pada laporan keuangan tahunan 2015, dan nilai maksimum sebesar 0,948
dimiliki Bank Pundi Indonesia pada laporan keuangan tahunan 2015.
Unstandardized Residual
N 45
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Positive ,100
Negative -,112
xiii
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dalam penelitian dapat dilihat dari nilai Tolerance
atau Variance Inflation Factor (VIF). Batas tolerance value adalah > 0,1 dan
VIF adalah < 10. Apabila nilai tolerance value > 0,10 atau VIF > 10 maka
terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dalam dilihat sebagai
berikut:
Tabel 4.3. Hasil Uji Multikolonieritas
Collinearity Statistics
1 (Constant)
KM ,939 1,065
RA ,733 1,363
PF ,959 1,043
LV ,756 1,322
xiv
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
a
1 ,562 ,315 ,247 ,048704 1,889
PF
-1,324 ,640 -,276 -2,068 ,045
xv
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
a
1 ,562 ,315 ,247 ,048704
xvi
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
xvii
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
xviii
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
Kesimpulan
1. Variabel kompensasi manajemen berpengaruh positif terhadap manajemen
pajak. (H1 diterima), dari hasil penelitian ini mengindikasikan pemilik
perusahaan mengeluarkan biaya kompensasi kepada manajemen dengan
tujuan agar menambah motivasi kinerja manajemen, dalam hal ini
manajemen akan lebih transparan dan meningkatkan kinerja manajemen.
Dengan adanya kompensasi terhadap manajemen diharapkan efisiensi
pembayaran pajak perusahaan makin meningkat dan tujuan meningkatkan
kinerja perusahaan dapat tercapai.
2. Variabel reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap manajemen pajak.
(H2 ditolak), hasil dari penelitian ini meskipun auditornya bukan
merupakan big4 tidak mempengaruhi perusahaan dalam melakukan
manajemen pajak. Praktik manajemen pajak tidak dilakukan atas dasar
siapa auditornya, karena auditor adalah independen, dan bukan menjadi
suatu ketakutan melakukan manjemen pajak.
3. Variabel profitabilitas berpengaruh positif terhadap manajemen pajak. (H3
ditolak), hasil dari penelitian ini mengindikasikan pada perusahaan
perbankan konvensional menunjukkan bahwa profitabilitas yang diperoleh
perusahaan, dapat dimaksimalkan tanpa melakukan manajemen pajak.
Perusahaan merasa bahwa pajak itu penting sehingga dengan melakukan
manajemen pajak dapat mengurangi image perusahaan.
4. Variabel leverage berpengaruh negatif terhadap manajemen pajak. (H4
ditolak), hasil dari penelitian in menunjukkan tingkat hutang perusahaan
tidak mempengaruhi manjemen pajak. Artinya, banyak atau sedikit hutang
perusahaan tidak memotivasi perusahaan untuk melakukan manajemen
pajak. Jadi, hutang bukan menjadi prioritas perusahaan ketika melakukan
manajemen pajak.
Saran
Agar perusahaan perbankan lebih transparan dengan mempublikasikan
laporan keuangan dan perusahaan harus memenuhi dan taat pada apa yang
sudah menjadi kewajibannya dalam hal ini adalah pembayaran pajak, karena
hal tersebut dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya.
Keterbatasan
a. Penelitian ini hanya menggunakan sampel dari perusahaan perbankan
konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga hasil
penelitian tidak dapat digunakan secara umum untuk perusahaan
perbankan konvensional lain di Indonesia.
xix
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Yoseph BBN. 2006. Jurnal Informasi Perpajakan, Akuntansi, dan
Keuangan Publik, Vol 1. JIPAK. Jakarta.
Ardiyansyah, Muhammad. 2014. Pengaruh Corporate Governance, Leverage,
Dan Profitabilitas Terhadap Mananjemen Laba Pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2009 sampai 2013. Universitas Maritim Raja Ali
Haji.
Darmadi, IqbalNul Hakim. 2013. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Manajemen Pajak Dengan Indikator Tarif Pajak Efektif. Skripsi. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Edgina, Antonia. 2008. Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Poporsi Dewan
Komisaris Indepnden, Leverage, Kepemilikan Manajerial Dan Proporsi
Komite Audit Indepnden. Universitas Diponegoro. Semarang.
Fahreza. 2014. Pengaruh Kompensasi Manajemen Dan Reputasi Auditor
Terhadap Manajemen Pajak Di Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. SNA 17. Mataram.
Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen SDM. Edisi Refisi Kedua. Penerbit
BPFE. UGM. Yogyakarta.
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-jenis-dan-tujuan-
kompensasi.html
http:www.zainalpartao.blogspot.com/2010/09/apa-yang-dimaksud-dengan-
reputasi-auditor.html
Ifanda, Billy Al. 2016. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan
Kompensasi Rugi Fiskal Terhadap Tax Avoidence. Skripsi. Universitas
Lampung. Bandar Lampung.
Irawan, Hendra Putra dan Aria Farahmita. 2012. Pengaruh Kompensasi
Manajemen Dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Pajak
Perusahaan. Universitas Indonesia. Jakarata.
Irianto, Yusuf. 2001. Tema-Tema Pokok Manajemen Sumber Daya Alam.
Penerbit Insan Cendekiawan. Surabaya.
xx
Volume 12 No.1, Januari 2017 ISSN: 1907–426X
xxi