Abstract
The purpose of this study was to examine and analyze the effect of two independent
variables Tax Planning and Tax Avoidance on the value of manufacturing companies in
the food and beverage sector with company transparency as a moderating variable.
Secondary data processing was used in this study whose data came from IDX. The
research was conducted to try to test a number of predetermined hypotheses. Specifically
at IDX, 10 Manufacturing companies were observed for this study. The study period is
three years (2020-2022). Panel data regression analysis is the analysis used in testing to
check the validity of the hypothesis with the help of Eviews 12 software. Based on the
results of this study, Tax Planning and Tax Avoidance have a positive effect on firm value.
Meanwhile, company transparency has no effect or cannot strengthen the relationship
between Tax Planning and Tax Avoidance variables on Firm Value.
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh dua
variabel independen Perencanaan Pajak dan Penghindaran Pajak terhadap nilai
perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman dengan transparansi perusahaan
sebagai variabel moderasi. Pengolahan data sekunder digunakan dalam penelitian ini
yang datanya berasal dari BEI. Penelitian dilakukan untuk mencoba menguji sejumlah
hipotesis yang telah ditentukan. Khusus di BEI, terdapat 10 perusahaan Manufaktur
yang diobservasi untuk penelitian ini. Masa studi adalah tiga tahun (2020-2022).
Analisis regresi data panel merupakan analisis yang digunakan dalam pengujian untuk
memeriksa keabsahan hipotesis dengan bantuan software Eviews 12. Berdasarkan hasil
penelitian ini Perencanaan Pajak dan Penghindaran Pajak berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Sedangkan transparansi perusahaan tidak berpengaruh atau
tidak dapat memperkuat hubungan antara variabel Perencanaan Pajak dan
Penghindaran Pajak terhadap Nilai Perusahaan.
305
306 Pengaruh Tax Planning & Tax Avoidance Terhadap_________________________________
PENDAHULUAN
Karena ekonomi global saat ini berada dalam tahap perkembangan yang lebih
maju, semakin banyak bisnis yang bersaing satu sama lain. Untuk memberikan layanan
terbaik dan tetap kompetitif di sektornya, setiap perusahaan harus berusaha keras untuk
dapat bersaing. Tujuan dari operasi bisnis suatu perusahaan adalah untuk dapat
meningkatkan nilai perusahaan dari waktu ke waktu.
Setiap perusahaan mencita-citakan untuk memiliki nilai perusahaan yang tinggi
karena nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan tingkat kemakmuran yang tinggi bagi
pemegang saham.(Ester & Hutabarat, 2020). Untuk bisnis yang sudah terbuka (go
public), dapat mencapai tujuan jangka panjang yang harus dicapai adalah pertumbuhan
nilai perusahaan yang signifikan. Penerapan fungsi manajerial dapat membantu
perusahaan mencapai tujuannya untuk meningkatkan nilai bisnis karena setiap keputusan
yang dibuat akan berdampak pada keputusan selanjutnya dan nilai bisnis secara
keseluruhan. Salah satu pilihan manajemen berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan
dengan pajak (Haqi Fadillah, 2018). Dengan demikian diperlukan, perencanaan pajak
(tax planning) dan penghindaran pajak (tax avoidance) dapat digunakan dalam
mengupayakan peningkatan nilai perusahaan.
Undang-Undang No. 7 Tahun 2021 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (KUP), Pajak adalah pembayaran wajib kepada pemerintah yang dilakukan
oleh orang atau organisasi yang dipaksa oleh undang-undang. Mereka tidak dibayar
secara langsung dan digunakan untuk mendanai kebutuhan pemerintah untuk
kepentingan rakyat (Pajakku, 2023). Menurut (Lorenza, 2021) bagi perusahaan, Pajak
merupakan beban yang harus dibayar untuk menurunkan laba bersih. Penghindaran pajak
dan strategi perencanaan pajak dapat mengurangi jumlah pajak yang terutang.
Pajak merupakan beban yang akan menurunkan laba bersih, yang bertentangan
dengan tujuan entitas perusahaan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang
tinggi, menurut sisi akuntansi. dengan keadaan ini, membayar pajak merupakan beban
sekaligus kewajiban yang dapat direncanakan. Ketika keduanya terhubung, maka
keduanya menggunakan strategi hukum untuk menurunkan atau bahkan menghilangkan
pembayaran pajak itu sendiri (Anita Wijayanti, Endang Masitoh, 2018).
Menurut (Maharani et al., 2020) Pengelolaan pajak dimulai dengan perencanaan
pajak (tax planning). Penggelapan dan penghindaran pajak adalah dua metode
pengelolaan pajak. Sulit untuk membedakan antara penghindaran pajak dan
penghindaran pajak sebagai metode manajemen pajak. Perusahaan melakukan efisiensi
pajaknya dengan perencanaan pajak dan perusahaan bisa memperluas produktivitasnya
juga kemampuan kerja untuk keberlangsungkan hidup jika dilakukan efisiensi pajak.
Apabila perencanaan pajak dilakukan dengan benar, maka nilai perusahaan akan
meningkat dengan meningkatnya perencanaan pajak. Korporasi dapat menunjukkan
bahwa nilai perusahaan meningkat jika perusahaan memperoleh laba yang signifikan
dengan menghasilkan pendapatan sambil membayar pajak yang rendah (Dewanata &
Achmad, 2017).
Bisnis menggunakan perencanaan pajak (Tax Planning) untuk mengurangi
kewajiban pajaknya, dengan penghindaran pajak (Tax Avoidance) menjadi salah satu
taktik yang digunakan. Seorang ahli pajak menganggap penghindaran pajak legal karena
tidak melanggar undang-undang perpajakan karena merupakan skema transaksi yang
dirancang untuk mengurangi beban pajak dengan memanfaatkan ketentuan perpajakan
dalam undang-undang perpajakan suatu negara (Wardani & Juliani, 2018).
_________________________________________Faiz Anisran/Muhammad Agus 307
Futuhul Ma’wa
Meurut (Lestari & Ningrum, 2018) Penghindaran pajak merupakan upaya untuk
mengurangi jumlah pajak yang terutang yang dilakukan secara sah dan aman bagi Wajib
Pajak karena tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Metode dan teknik yang digunakan cenderung mengeksploitasi kelemahan (gray area)
yang ada pada peraturan perundang-undangan perpajakan itu sendiri. (Mahaetri &
Muliati, 2020) bahwa Upaya tax avoidance yang dilakukan perusahaan dapat
meningkatkan atau menurunkan nilai perusahaan. Perusahaan yang melakukan tindakan
tax avoidance tentunya memiliki intensi untuk mengurangi beban-pajaknya sehingga
dapat meminimalisir beban yang harus ditanggung perusahaan. Dengan terlibat dalam
penghindaran pajak, korporasi telah mengalihkan kekayaan dari pemerintah ke
pemegang saham. Ini pasti akan menarik investor, sehingga meningkatkan nilai pasar
saham perusahaan.
Dengan demikian penghindaran pajak bukan merupakan tindakan yang
menentang peraturan perpajakan dan undang-undang. Namun, Di sisi lain, penghindaran
pajak merugikan uang negara jika mengakibatkan tindakan paksa yang tidak perlu yang
menurunkan pendapatan pajak. Tujuan penghindaran pajak adalah untuk mengurangi
kewajiban pajak sebanyak mungkin untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Praktik
penghindaran pajak dapat meningkatkan atau menurunkan nilai perusahaan. Nilai
perusahaan akan mengalami peningkatan jika penghindaran pajak yang dilakukan
dianggap usaha efisiensi pajak. Namun, nilai perusahaan bisa mengalami penurunan
apabila dianggap sebagai ketidakpatuhan atau pelanggaran peraturan sebab itu dapat
membuat nilai perusahaan menurun (Apsari & Setiawan, 2018).
Menurut (Sare & Meiden, 2022) Nilai perusahaan merupakan biaya yang harus
dibayar oleh calon pembeli yang berada di pasar modal khususnya harga saham.
penilaian public kepada usaha perusahaan. (Lumoly, Murni, & Untu, 2018) mengatakan
Harga saham, yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar modal dan
mencerminkan bagaimana masyarakat umum memandang operasi perusahaan,
digunakan untuk menentukan nilai perusahaan, atau bisnis yang dijalankannya.
menurut(Febriana et al., 2016) Tingkat kinerja perusahaan yang tinggi ditunjukkan oleh
nilai perusahaannya, yang juga dianggap sebagai penilaian umum investor karena berkat
nilai perusahaan, pemegang saham akan diuntungkan jika harga saham naik. Segala cara
yang dilakukan oleh manajemen dalam mengupayakan peningkatan nilai perusahaan
serta kesejahteraan dan pemilik juga dan investor tergambarkan dalam harga saham.
Berdasarkan penelitian terdahulu ditemukan beberapa hasil penelitian yang
berbeda-beda. Dalam penelitian yang diteliti (Lestari & Wardhani, 2015) menemukan
yaitu perencanaan pajak (Tax Planning) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Dan yang diteliti (Robby & Angery, 2021) menemukan bahwa penghindaran pajak (Tax
avoidance) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun berdasarkan yang
diteliti oleh (Nashar et al., 2022) menemukan hasil bahwa perencanaan pajak
berpengaruh negative terhadap nilai perusahaan. Begitu pula penelitian yang dilakukan
oleh(Ilmiani & Sutrisno, 2014)yang menemukan bahwa penghindran pajak berpengaruh
negative terhadap nilai perusahaan. Dikarenakan masi adanya hasil yang tidak konsisten
dari penelitian terdahulu, ada yang mnyimpulkan hasil yang positif da nada yang
menyimpilkan hasil yang negative. Oleh sebab itu penulis ingin melakukan penelitian
kembali tentang “Pengaruh Perencanaan Pajak (Tax Planning) Dan Penghindaran Pajak
(Tax Avoidance) terhadap nilai Perusahaan. Dengan menambahkan Transparansi
Perusahaan Sebagai Variabel moderasi. untuk menguji apakah ada pengaruh dengan
adanya transparansi perusahaan yang peneliti tambahkan sebagai variable moderasi
308 Pengaruh Tax Planning & Tax Avoidance Terhadap_________________________________
Transparansi Perusahaan
Keterbukaan arus informasi berfungsi sebagai landasan transparansi. Untuk
mengumpulkan dan mengungkapkan informasi yang substansial dan relevan tentang
perusahaan, seluruh proses informasi harus dapat diakses oleh pihak yang
berkepentingan dan informasi tersebut harus cukup untuk dipahami dan dipantau.
(Novarianto & Dwimulyani, 2019). Dalam penelitiannya (Rajakulanajagam &
Nimalathasan, 2021) mendefinisikan transparansi perusahaan sebagai istilah “the extent
of “adopting, promoting, and developing new analytical methodologies those bring
clarity and consistency to the information available to investors and analysts” bahwa
Sejauh mana perusahaan mengadopsi, mempromosikan, dan mengembangkan teknik
analitis barunya sendiri dan menambah keseragaman dan kejelasan informasi yang
tersedia bagi investor dan analis disebut sebagai transparansi.
Nilai Perusahaan
Tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan yang
tercermin dari kemakmuran pemilik atau pemegang saham perusahaan. Menurut (Bagus
et al., 2017) Penilaian investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan, yang dikenal
_________________________________________Faiz Anisran/Muhammad Agus 309
Futuhul Ma’wa
sebagai nilai perusahaan, biasanya berkorelasi dengan harga saham. Harga saham yang
tinggi untuk sebuah perusahaan juga mewakili nilai perusahaan yang tinggi. untuk
meyakinkan pasar bahwa hal ini berlaku untuk potensi jangka panjang perusahaan dan
kinerjanya saat ini. Kesejahteraan pemegang saham atau pemilik bisnis juga akan
meningkat ketika nilai saham naik. Menurut (Lumoly et al., 2018) mengemukakan bahwa
Harga yang bersedia dibayar oleh calon investor untuk membeli perusahaan disebut
sebagai nilai perusahaan. Kekayaan pemilik bisnis akan meningkat seiring dengan
meningkatnya nilai perusahaan. Harga saham yang diperdagangkan di bursa efek
merupakan ukuran nilai perusahaan bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar
modal.
Tax Avoidance
(X1)
Nilai Perusahaan
Tax Planning (Y)
(X2)
TransparansiPerusahaan
(Z)
Gambar 1
Kerangka Konseptual Penelitian
Perumusan Hipotesis
Pengaruh Perencanaan Pajak Terhadap Nilai Perusahaan
Perencanaan pajak harus dilakukan agar wajib pajak dapat melunasi utang
pajaknya secara efisien dan efektif. Perusahaan yang melakukan perencanaan pajak dapat
meningkatkan nilai perusahaan karena dapat lebih efektif dalam membayar pajak yang
terutang dan terlihat tertib dalam kewajiban perpajakannya. Perencanaan pajak dapat
memperluas keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan (Bagus et al., 2017). Maka
hipotesisi penelitian ini :
H1 : Perencanaan pajak (Tax Planning) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
METODE PENELITIAN
1. Variabel Dependen
a. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah nilai pasar. Nilai perusahaan merupakan sebuah
cerminan pencapaian perusahaan yang dilihat dari harga saham yang beredar dipasar
modal.
_________________________________________Faiz Anisran/Muhammad Agus 311
Futuhul Ma’wa
b. Penghindaran Pajak
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Tax Avoidance yang diukur
dengan CASH ETR (cash effective tax rate) perusahaan yaitu kas yang dikeluarkan
untuk biaya pajak dibagi dengan laba sebelum pajak Dimana semakin besar CASH
ETR mengindikasi semakin rendah tingkat penghindaran pajak. Dengan rumus :
𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑪𝐸𝑇𝑅 =
laba sebelum pajak
3. Variabel Moderasi
a. Transparansi Perusahaan
Variabel Moderating dalam penelitian ini adalah transparansi perusahaan
yang diproksi dengan luas pengungkapan sukarela dan ketepatwaktuan pelaporan
keuangan. Proksi tersebut dijumlahkan dan dibagi dengan total seluruh item
pengungkapan sukarela dan ketepatwaktuan. ditentukan dengan rumus sebagai
berikut:
𝑛
𝑻𝑟𝑎𝑛𝑠𝑝𝑎𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖 =
k
Dimana :
n = jumlah pengungkapan yang di penuhi
k =jumlah semua butir pengungkapan
Analisis Deskriptif
Terdapat 10 perusahaan manufaktur yang terdaftar di IDX yang rutin
mencantumkan data perusahaan per triwulan. Analisis deskriptif dari masing-masing
variable adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Analisis Deskriptif Statistik
X1 X2 Z Y
Mean 1.292942 0.494083 0.542008 1.747842
Median 1.009500 0.240000 0.615000 1.645000
Maximum 2.816000 2.630000 0.970000 2.910000
Minimum 0.031000 0.040000 0.010000 0.190000
Std. Dev. 0.682549 0.535323 0.267899 0.535948
Observations 120 120 120 120
Sumber : Data olahan eviews 12, 2023
Berdasarkan hasil uji statistic deskriptif yang di tunjukan pada table.1 dapat
312 Pengaruh Tax Planning & Tax Avoidance Terhadap_________________________________
diketahui bahwa jumlah rata-rata TAX PLANNING, sebesar 1.292942 dengan jumlah
maksimal 2.816000 dan minimum 0.031000 interpretasi dari nilai tersebut bahwa adanya
nilai tukar terendah sebesar di sisi lain rata-rata (mean) nilai tukar seluruh perusahaan
sebesar 1.292942.
Nilai rata-rata dimiliki TAX AVOIDANCE sebesar 0.494083 dengan jumlah
maksimal 2.630000 dan minimum 0.040000 interpretasi dri nilai tersebut bahwa adanya
TAX AVOIDANCE terendah di antara perusahaan Manufaktur sebesar 0.040000 Di sisi
lain, rata-rata (mean) dari TAX AVOIDANCE seluruh perusahaan Manufaktur ini
sebesar 0.494083 atau lebih kecil dari standar deviasi yaitu 0.535323.
Tabel 2
Uji Chow
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 2.611676 (9,107) 0.0091
Cross-section Chi-square 23.829999 9 0.0046
Sumber: data olahan Eviews 12.2023
Pada tabel 2 Uji Chow menunjukkan bahwa nilai Prob Cross-section F < (0.05)
maka H0 ditolak dan FEM lebih tepat digunakan dalam melakukan estimasi data panel
dari pada CEM. Selanjutnya dilakukan langkah Uji Hausman yang bertujuan untuk
memilih apakah pendekatan Fixed Effect Model (FEM) atau Common Effect Model
(CEM) yang lebih tepat digunakan untuk regresi data panel.
Tabel 3
Uji Hausman
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Pada tabel.3 Uji Hausman menunjukkan bahwa nilai Prob Chi-Square > (0.05)
maka H0 ditolak sehingga REM lebih cocok digunakan dalam mengestimasi data panel
dari pada FEM. Dari hasil Uji Chow dan Uji Hausman dapat ditarik kesimpulan bahwa
Randdom Effect Model (REM) lebih tepat digunakan. Selanjutnya setelah REM terpilih
di lanjutkan Uji Langrange Multiplier (LM), untuk menentukan kembali apakah
Common Effect Model (CEM) dan Randdom Effect Model (REM).
_________________________________________Faiz Anisran/Muhammad Agus 313
Futuhul Ma’wa
Dari hasil dapat diuraikan bahwa variabel Biaya operasional pada pendapatan
(Tax Planning) mendapatkan hasil sebesar 0.0130 < 0.05 dan t-statistic sebesar -
2.521314 > 2.02108. sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Yang dapat disimpulkan
bahwa variabel Tax Planning memiliki pengaruh dan signifikan terhadap
pengungkapan Nilai Perusahaan.
Dari hasil dapat diuraikan bahwa variabel Biaya operasional pada pendapatan
(Tax Avoidance) mendapatkan hasil sebesar 0.0059 < 0.05 dan t-statistic sebesar
2.805059 > 2.02108. sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Yang dapat disimpulkan
bahwa variabel Tax Avoidance memiliki pengaruh dan signifikan terhadap
pengungkapan Nilai Perusahaan.
Uji f Simultan
Tabel 5
Uji f (simultan)
F-statistik 5.684879
Uji simultan atau uji F dapat dikatakan bahwa merupakan uji kelayakan model.
Sehingga uji ini dilihat dari nilai F-statistic hasil uji Randdom Effect Model (REM),
dengan diketahui bahwa F-statistic sebesar 5.684879 > f tabel sebesar 2.61 dan Prob.
(F-statistic) sebesar 0.001145 < 0.05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat
disimpulkan variabel independen yaitu Tax Planning dan Tax Avoidance secara
simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu
pengungkapan Nilai Perusahaan.
Sesuai dengan hasil regresi Effect Model (REM), mendapatkan nilai R2 sebesar
0.128178 atau 13%. Hal ini menjelaskan bahwa Tax Planning dan Tax Avoidance
mempengaruhi variabel Nilai Perusahaan sebesar 13 %. Sedangkan 87% dijelaskan oleh
variabel lainnya diluar model penelitian ini.
Dari hasil uji MRA yang dilakukan pada table 7 bahwa variable moderasi
transparansi perusahan di temukan hasil bahwa tidak dapat memperkuat pengaruh Tax
Planning dan Tax Avoidance terhadap nilai perusahaan berdasarkan dari hasil
probabilitas yang telah di temuka > 0.05. Maka hasil analisis H3 ditolak. Sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Novarianto & Dwimulyani, 2019) yang juga menemukan
bahwa transparansi tidak dapat memoderasi hubungan antara variable Independen dan
Variabel dependen pada penelitian ini.
Pembahasan
Pengaruh Tax Planning Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan
Dan Minuman
Dari hasil pengujian regresi data panel Random Effect Model (REM) yang telah
dilakukan, memperlihatkan jika nilai Prob F-Statistic sebesar 5.684879 > 0.05 secara
simultan (f). Artinya nilai ini membuat Tax Planning tidak berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan. Sedangkan secara parsial (t) nilai Probabilitas menunjukkan angka 0.01300,
hasil ini menjelaskan bahwa H1 diterima karena Tax Avoidance mempengaruhi Nilai
Perusahaan Manufaktur sector makanan dan minuman. Perencanaan dalam pajak
merupakan langkah awal dalam melakukan kegiatan manajemen pajak, hal ini dapat
dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan melakukan penelitian terhadap peraturan
perpajakan, yaitu dengan maksud agar dapat melakukan seleksi dan penghematan pajak.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Bagus et al., 2017). Yang menemukan
bahwa Tax Planning berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
_________________________________________Faiz Anisran/Muhammad Agus 315
Futuhul Ma’wa
Simpulan
Berdasarkan pada penelitian yang telah di lakukan pada beberapa variable,
menemukan bahwa dari dua variable Independen yaitu Tax Planning dan Tax Avoidance
memiliki pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan, dengan nilai 0.0130 < 0.05
dan 0.0059 < 0.05. Di sisi lain variable moderasi (Transparansi perusahaan) tidak dapat
memoderasi, atau di temukan tidak dapat memperkuat hubungan antara Tax Planning
dan Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur sector
makanan dan minuman.
Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan mengenai jumlah priode yang cantumkan
yaitu hanya tiga tahun.
DAFTAR PUSTAKA