Anda di halaman 1dari 11

The Effect Asset Growth, Size, and Profitability in Mining Sector Companies Listed On the

Indonesia Stock Exchange in the Period of 2017-2020

Pengaruh Pertumbuhan Aset, Ukuran, dan Profitabilitas Perusahaan terhadap


Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang
Terdaftar di BEI Periode 2017-2020

Hesty Yana Sari


Akuntansi Perpajakan, Ekonomi dan Bisnis, Politeknik Negeri Lampung
Email : hestyyanasari02@gmail.com

ABSTRACT

Many companies do tax avoidance, tax avoidance is an effort to reduce taxes, but still comply with
applicable regulations such as the application and postponement of taxes that have not been
regulated in tax regulations. This study aims to analyze the effect of asset growth, size, and company
profitability on tax avoidance in mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the
2017-2020 period. The population in this study are all mining sector companies listed on the IDX for
the 2017-2020 period. The technique used in sampling using purposive sampling method, namely the
method of determining the sample with certain considerations, in order to obtain 76 research samples
based on established criteria. The hypotheses were tested using multiple linear regression analysis.
The results of this study indicate that the key is that all independent variables simultaneously
(together) affect the dependent variable. The partial test results show that asset growth does not
affect tax avoidance, firm size has a significant positive effect on tax avoidance at a significant level
of 10%, while profitability with ROA proxy has a significant negative effect on tax avoidance at a
significant level of 5%.

Keywords: tax avoidance, asset growth, size, profitability.

PENDAHULUAN
Pajak adalah salah satu pungutan wajib Hal ini akan menyebabkan adanya
dari masyarakat untuk negara, kewajiban perbedaan kepentingan antara fiskus dengan
masyarakat kepada negara dan sebagai bentuk perusahaan dimana fiskus sebagai prinsipal
partisipasi masyarakat dalam pembangunan (pemangku kepentingan) menginginkan
tanah air dan negara. Pajak dari sisi penerimaan pajak yang sebesar-besarnya dari
perusahaan merupakan salah satu faktor yang masyarakat sedangkan perusahaan sebagai
menjadi pertimbangan karena pajak dianggap agen menginginkan pembayaran pajak yang
beban yang dapat mempengaruhi seminimal mungkin kepada negara (Hardika,
kelangsungan hidup wajib pajak juga tidak 2007). Perbedaan kepentingan tersebut yang
mendapat imbalan secara langsung dari hasil menimbulkan ketidakpatuhan yang dilakukan
pembayaran pajaknya, meskipun dana yang oleh wajib pajak atau pihak manajemen
berasal dari pajak diperuntukkan untuk perusahaan yang akan berdampak pada upaya
kepentingan negara dan kemakmuran rakyat perusahaan untuk melakukan penghindaran
perusahaan (Masri dan Martani, 2012). pajak (tax avoidance).
Penghindaran pajak (tax avoidance) periode tertentu pada tingkat penjualan, aset
adalah usaha untuk mengurangi utang pajak dan modal saham tertentu.
yang bersifat legal (lawful) (Xynas, 2011). Tax Penelitian ini merupakan pengembangan
avoidance banyak dilakukan perusahaan dari beberapa penelitian sebelumnya yang
karena, tax avoidance adalah usaha telah dilakukan pada tahun, sektor, serta
pengurangan pajak, namun tetap mematuhi variabel yang berbeda dan juga dikarenakan
ketentuan peraturan perpajakan. Pengukuran adanya perbedaan hasil pada penelitian
tax avoidance dalam penelitian ini sebelumnya yang beragam. Pada penelitian
menggunakan cash effective tax rate (CETR). sebelumnya, banyak penelitian memproksikan
CETR adalah kas yang dikeluarkan untuk pertumbuhan perusahaan dengan pertumbuhan
biaya pajak dibagi dengan laba sebelum pajak penjualan, dan pada penelitian ini penulis
(Budiman dan Setiyono, 2012). menggunakan pertumbuhan aset perusahaan
Pertumbuhan aset adalah selisih antara menggunakan rumus ln total aset. Penelitian
jumlah aset periode ini dibandingkan dengan yang dilakukan oleh Tiara Riza Falistiani
periode sebelumnya. Semakin besar aset maka Putri, Trisni Suryarini, 2017 menyatakan
diharapkan semakin besar pula hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif
operasional yang dilakukan perusahaan. terhadap tax avoidance. Menurut Ni Luh Putu
Salah satu faktor penentu lainnya dalam Puspita Dewi dan Naniek Noviari (2017)
pengambilan tindakan tax avoidance adalah ukuran perusahaan memiliki dampak negatif
ukuran perusahaan. Hormati (2009) yang signifikan terhadap penghindaran pajak
mendefinisikan ukuran perusahaan sebagai Sedangkan Aminah, Chairina, and Yohana
skala atau nilai yang dapat mengklasifikasikan Yustika Sari, 2017 dan Amanda Dhinari
suatu perusahaan ke dalam kategori besar atau Permata, Siti Nurlaela, Endang Masitoh W,
kecil berdasarkan total asset, log size, dan 2018 menyatakan bahwa ukuran perusahaan
sebagainya. Semakin besar total aset tidak mempengaruhi penghindaran pajak.
mengindikasikan semakin besar pula ukuran Penelitian yang dilakukan oleh Shinta
perusahaan tersebut. Budianti, Khirstina Curry( 2018) , Wastam
Kondisi keuangan berikutnya yang Wahyu Hidayat (2018), Eka Murni Lusina
diprediksi akan mempengaruhi tax avoidance Wati, Susi Astuti (2020) menunjukkan
adalah profitabilitas. Profitabilitas adalah profitabilitas berpengaruh negarif terhadap
ukuran kemampuan perusahaan perseorangan penghindaran pajak. Sedangkan penelitian
atau badan untuk menghasilkan laba dengan oleh Rinaldi dan Charoline Cheisviyanny
memperhatikan modal yang digunakan. (2015), Ni Luh Putu Puspita Dewi dan Naniek
Profitabilitas suatu perusahaan Noviari (2017) menunjukkan profitabilitas
menggambarkan kemampuan suatu memiliki dampak positif yang signifikan
perusahaan dalam menghasilkan laba selama terhadap penghindaran pajak,
Tujuan penelitian ini adalah untuk melanggar peraturan perpajakan, dalam arti
menganalisis mengenai pengaruh pertumbuhan luas tax planning adalah keseluruhan fungsi
aset, ukura, dan profitabilitas perusahaan manajemen perpajakan (Pohan, 2017). Tujuan
terhadap perilaku penghindaran pajak yang perencanan pajak adalah untuk merekayasa
dilakukan perusahaan, khususnya pada usaha wajib pajak agar beban pajak dapat
perusahaan sektor pertambangan yang ditekan serendah mungkin dengan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017- memanfaatkan celah-celah peraturan
2020. perpajakan yang ada untuk memaksimalkan
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis jumlah laba setelah pajak, karena dalam hal ini
tertarik untuk melakukan penelitian dengan pajak merupakan unsur pengurang laba.
judul "Pengaruh Pertumbuhan Aset, Ukuran, Pajak
dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Pajak menurut Undang-Undang Nomor
Penghindaran Pajak (tax avoidance) pada 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan
Perusahaan Sektor Pertambangan yang Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1
terdaftar di BEI Periode 2017-2020". merupakan kontribusi wajib kepada negara
yang terutang oleh orang pribadi atau badan
Kerangka Pemikiran yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Menurut Mardiasmo
(2009), sistem pemungutan pajak yang
digunakan di Indonesia dapat dibagi menjadi 3
(tiga) sistem yaitu:
a) Official Assessment System
b) Self Assessment System
c) With Holding System
Penghindaran pajak
Tujuan penghindaran pajak adalah
Gambar 1. Kerangka Pemikiran menekan atau meminimalisasi jumlah pajak
yang harus dibayar. Penghindaran pajak dapat
KAJIAN PUSTAKA
dilakukan dengan berbagai cara (Merks, 2007)
Perencanaan pajak
sebagai berikut:
Perencanaan pajak adalah rangkaian
a. Memindahkan subjek pajak dan/atau objek
untuk mengatur akuntansi dan keuangan
pajak ke negara-negara yang memberikan
perusahaan untuk meminimalkan kewajiban
perpajakan dengan cara-cara yang tidak
perlakuan pajak khusus atau tax haven mengindikasikan semakin besar pula ukuran
country) atas suatu jenis penghasilan. perusahaan tersebut.
b. Usaha penghindaran dengan formal tax Tax avoidance merupakan suatu strategi
planning. pajak yang agresif yang dilakukan oleh
c. Ketentuan Anti Avoidance atas transaksi perusahaan dalam memimalkan beban pajak,
transfer pricing, thin capitalization, treaty sehingga kegiatan ini memunculkan resiko
shopping, dan controlled foreign bagi perusahaan antara lain denda dan
corporation (Specific Anti Avoidance Rule), buruknya reputasi perusahaan dimata publik.
serta General Anti Avoidance Rule). Perusahaan besar akan menjadi sorotan
Hubungan antar variabel pemerintah, sehingga menimbulkan
Pertumbuhan dinyatakan sebagai kecenderungan bagi para manajer perusahaan
pertumbuhan total aset dimana pertumbuhan untuk berlaku agresif atau patuh (Kurniasih
aset masa lalu akan menggambarkan dan Sari, 2013). Semakin besar ukuran
profitabilitas yang akan datang dan perusahaan, maka perusahaan akan lebih
pertumbuhan yang datang. Pertumbuhan aset mempertimbangkan risiko dalam hal
dihitung sebagai persentase perubahan aset mengelola beban pajaknya.
pada saat tertentu terhadap tahun sebelumnya. Profitabilitas pada penelitian ini
Pertumbuhan perusahaan pada penelitian diproksikan dengan rumus ROA (Return On
ini, diukur dari proporsi perubahan asset, Assets). ROA digunakan untuk mengukur
untuk membandingkan kenaikan atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
penurunan atas total aset yang dimiliki oleh laba berdasarkan aset yang dimiliki. Semakin
perusahaan. Laba akan mempengaruhi jumlah tinggi nilai ROA, maka semakin besar juga
pajak yang akan dikenakan, maka besar laba yang diperoleh perusahaan. Teori agensi
kecilnya laba akan dipengaruhi oleh biaya akan memacu perusahaan untuk meningkatkan
depresiasi. Apabila depresiasi besar maka laba laba perusahaan. Ketika laba yang diperoleh
kena pajak perusahaan semakin kecil dan membesar, maka jumlah pajak penghasilan
sebaliknya. Sehingga membuat manajemen akan meningkat sesuai dengan peningkatan
dapat melakukan penghindaran pajak guna laba perusahaan sehingga perusahaan
meminimalisir pajak tersebut. kemungkinan melakukan tax avoidance untuk
Ukuran perusahaan umumnya dibagi menghindari peningkatan jumlah beban pajak.
dalam 3 kategori, yaitu large firm, medium
Hipotesis
firm, dan small firm. Hormati (2009)
Hipotesis pada penelitian ini adalah:
mendefinisikan ukuran perusahaan sebagai
H1: Pertumbuhan aset perusahaan berpengaruh
skala atau nilai yang dapat mengklasifikasikan
signifikan terhadap tax avoidance
suatu perusahaan ke dalam kategori besar atau
H2: Ukuran perusahaan berpengaruh
kecil berdasarkan total asset, log size, dan
signifikan terhadap tax avoidance
sebagainya. Semakin besar total aset
H3: Profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap tax avoidance
Jenis dan Metode Pengumpulan Data
H4: Pertumbuhan aset, ukuran dan
Jenis Data
profitabilitas perusahaan berpengaruh
Jenis data yang digunakan dala penelitian
signifikan terhadap tax avoidance
ini adalah data kuantitatif. Data yang
METODE PENELITIAN digunakan adalah data sekunder yang
Populasi dan Sampel memenuhi kriteria sampel penelitian,
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2017-
seluruh perusahaan sektor pertambangan yang 2020 yang diperoleh dari Indonesian Capital
terdaftar di BE periode 2017-2020. Market Directory yang dapat diakses melalui
Teknik yang digunakan dalam web www.idx.co.id.
pengambilan sampel menggunakan metode Metode Pengumpulan Data
purposive sampling yaitu metode penentuan Teknik pengumpulan data yang
sampel dengan pertimbangan tertentu digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
(Sugiyono, 2009). Secara umum karakteristik metode dokumentasi. Metode dokumentasi
yang digunakan untuk memilih sampel sebagai dilakukan dengan mengumpulkan data
berikut : sekunder berupa laporan keuangan yang
a. Perusahaan sektor pertambangan yang diperoleh dari Indonesian Capital Market
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Directory tahun 2017-2019 serta literatur
2017-2019. referensi lain yang berkaitan atau berhubungan
b. Perusahaan sektor pertambangan yang dengan penelitian ini.
mempublikasikan laporan keuangan
Operasionalisasi Variabel
auditan secara berurut-turut di Bursa Efek
Variabel penelitian
Indonesia selama periode 2017-2019.
Penelitian ini menggunakan variabel
c. Perusahaan sektor pertambangan yang tidak
terikat dan variabel bebas. Variabel terikat
mengalami kerugian selama periode
pada penelitian ini adalah tax avoidance.
berjalan.
Variabel bebas (independent variable) adalah
d. Perusahaan sektor pertambangan yang tidak pertumbuhan aset, ukuran perusahaan, dan
mengalami suspensi hingga delisting.
perofitabilitas perusahaan.
Berdasarkan kriteria di atas, dari jumlah
populasi sebanyak 43 perusahaan, diperoleh
Skala pengukuran variabel
sebanyak 19 perusahaan yang memenuhi
Penghindaran pajak (tax avoidance)
kriteria dan akan dijadikan sebagai sampel
Pengukuran tax avoidance dalam
sehingga didapatkan sebanyak 76 data untuk
penelitian ini diproksikan dengan rumus Cash
diuji.
Effective Tax Rate (CETR).
CETR = Pembayaran Pajak x HASIL DAN PEMBAHASAN
100% Uji normalitas dilakukan dengan
Laba Sebelum Pajak menggunakan One-Sample Kolmogorov-
Smirnov test untuk masing masing variabel.
Berikut ini hasil uji normalitas data

Pertumbuhan aset perusahaan menggunakan SPSS.v.22.0.

Ukuran yang digunakan adalah dengan


menghitung proporsi kenaikan atau penurunan Tabel 1. One-Sample Kolmogorov-Smirnov

aset. Pada penelitian ini, pertumbuhan Test tidak normal


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
perusahaan diukur dari proporsi perubahan
Unstandardized
aset, untuk membandingkan kenaikan atau
Residual
penurunan atas total aset yang dimiliki oleh
N 76
perusahaan.
Asymp. Sig. (2-tailed) .005c
Pertumbuhan aset Perusahaan = Sumber: data diolah, 2021.
Total asset (t) - Total Asset (t-1) Uji Asumsi Klasik
Total asset (t-1) Uji Normalitas
Ukuran perusahaan Uji normalitas menunjukkan bahwa hasil
Ukuran perusahaan adalah perusahaan uji normalitas data nilai signifikansi pada tabel
merupakan salah satu faktor yang memiliki nilai 0,005 < 0,05. Hasil uji
dipertimbangkan karena pajak dianggap beban normalitas menunjukkan bahwa hasil uji
besar kecilnya perusahaan dilihat dari normalitas data nilai signifikansi pada tabel
besarnya nilai ekuitas, nilai penjualan aupun memiliki nilai 0,005 < 0,05. Maka dalam
nilai aset (Riyanto, 2008). Dalam penelitian ini penelitian ini tidak terdistribusi secara normal
ukuran perusahaan diproksikan dengan total untuk itu perlu dilakukan treatmen yaitu
nilai aset. menghapus data outlier. Sehingga data sampel
Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset. setelah outlier adalah sebagai berikut:
Profitabilitas Tabel 2. Rincian data sampel menggunakan
Profitabilitas merupakan kemampuan data outlier
perusahaan untuk menghasilkan laba dengan No Jumlah
Keterangan
menggunakan sumber-sumber yang dimiliki Perusahaan sektor pertambangan yang
1 terdaftar di Bursa Efek Indonesia 43
perusahaan seperti aktiva, modal, atau berturut-turut tahun 2017-2020
Perusahaan sektor pertambangan yang
penjualan perusahaan. Dalam penelitian ini tidak mempublikasikan laporan
2 keuangan auditan secara berurut-turut (3)
profitabilitas diproksikan dengan Return on di Bursa Efek Indonesia selama tahun
2017-2020
Assets (ROA). Perusahaan sektor pertambangan yang
ROA = Laba setelah pajak x 100% 3 mengalami kerugian selama periode (19)
berjalan.
Total asset 4
Perusahaan yang mengalami suspensi
(2)
hingga delisting
Jumlah populasi 43
Tidak masuk kriteria (24)
Jumlah sampel sesuai kriteria 19
Jumlah seluruh sampel selama 4
76
tahun penelitian
Data outlier 22
Jumlah data outlier setelah observasi 54
Tabel 3. Uji Normalitas Setelah Eliminasi
Outlier

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
Gambar 2. P-plot
N 54
Berdasarkan gambar 1 dan 2 diatas dapat
Asymp. Sig. (2-tailed) .181c
Sumber: data diolah, 2021 diketahui bahwa tampilan histogram dan
Berdasarkan tabel di atas setelah dilakukan grafik P-Plot tidak menceng kanan atau ke kiri
transformasi dapat diperoleh hasil yaitu nilai dan terlihat menyebar disekitar garis diagonal
signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar yang berarti telah memenuhi uji normalitas, Ini
0,181. Probabilitas Sig. > 0,05, maka H0 artinya data dalam penelitian ini sudah
diterima dan Ha ditolak. Selain menggunakan terdistribusi secara normal maka dapat
tabel, dapat juga menggunakan grafik dilanjutkan dengan uji lainnya.
histogram dan grafik normal plot untuk
Uji Multikolinieritas
melihat residual. Berikut hasil uji normalitas
Berdasarkan uji SPSS 22 didapatkan hasil uji
dalam grafik histogram dan grafik normal plot. multikolinearitas sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil uji multikolinearitas
Variabel Collinierity Statistics
tolerance
VIF
  value
Pertumbuhan Aset
0.967 1.034
Perusahaan
Ukuran Perusahaan 0.977 1.024
Profitabilitas 0.947 1.056
Sumber: data diolah, 2021.
Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan
bahwa pertumbuhan asset perusahaan dengan
Gambar 1. Histogram
nilai tolerance 0,967 dan nilai VIF 1,034.
Ukuran perusahaan dengan nilai tolerance
0,977 dan nilai VIF 1,024. Profitabilitas
perusahaan dengan nilai tolerance 0,947 dan
nilai VIF 1,056. Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa keseluruhan variabel tidak
terjadi multikolinearitas karena masing-masing autokorelasi. Berikut hasil uji autokorelasi
variabel nilai tolerance < 1 dan nilai VIF < 10. menggunakan SPSS.v.22.0.
Uji Heterokedastisitas
Tabel 5. Uji Autokorelasi

R Adjusted Durbin
Model R
Square R Square Watson
  0.488 0.238 0.193 1.819
Berdasarkan tabel 9 di atas, terlihat nilai
Durbin-Watson sebesar 1.819. nilai ini akan
dibandingkan dengan nilai tabel Durbin-
Watson d Statistic: Significance Point For dl
and du AT 0,05 Level of Significance dengan
Gambar 1. Scatterplot
menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah
Berdasarkan gambar 4, terlihat jelas
sampel n (observasi) = 54 dan jumlah n
bahwa tidak ada pola tertentu karena titik
(variabel independent) = 3 maka di tabel
menyebar tidak beraturan di atas dan dibawah
Durbin-Watson akan didapatkan nilai batas
sumbu 0 pada sumbu Y. Maka dapat
atas (du) adalah 1,6800 dan 4-du = 2,3200.
disimpulkan tidak terdapat gejala
Pada penelitian diperoleh nilai (du < DW < 4-
heteroskesdastisitas atau Ho diterima Ha
du) yakni 1,6800 < 1.819 < 2,3200, sehingga
ditolak.
hasil uji autokorelasi disimpulkan bahwa data
Uji Autokorelasi
penelitian ini bebas dari autokorelasi.
Menurut Ghozali (2016) uji autokorelasi
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
digunakan dengan tujuan menguji apakah pada
Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat
periode t-1 (sebelumnya) terjadi korelasi. Jika
pada tabel 6.
terjadi korelasi, maka disebut dengan problem
Sumber: data diolah, 2021.
Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Kesalahan
Variabel Koefisien T hitung T tabel Sig
Standar
Constant -7.768 22.446 -0.346 0.731
5% =
X1 Pertumbuhan Aset Perusahaan -0,023 0,097 -0,241 2,00856 0,81
X2 Ukuran Perusahaan 1.454 0,763 1.904 10% = 0,063
1,29871
X3 Profitabilitas Perusahaan -0.615 0,171 -3,593 0,001
Adjusted R Square = 19,3 ; F = 5.219 ; Sig. F = 0,003, F tabel 5% = 2,79, F tabel 10% = 2,20
Sumber: data diolah, 2021.
Analisis regresi linear berganda dilakukan penelitian yang diperoleh berdasarkan analisis
dalam penelitian ini dengan tujuan untuk regresi adalah sebagai berikut:
menguji hipotesis yang digunakan untuk Y = -7.768 – 0,023X1+1.454X2 – 0.615X3 + e
mengetahui pengaruh variabel independen
Persamaan regresi ini dapat diinterpretasikan
terhadap variabel dependen. Persamaan regresi
sebagai berikut:
a. Nilai konstanta sebesar -7,768 semua variabel independen secara simultan
menunjukkan pengaruh negatif variabel mempengaruhi variabel dependen.
independen. Bila variabel independen naik Uji Statistik t (Uji t)
atau turun berpengaruh dalam satu satuan, Berdasarkan tabel 10, terlihat hasil uji t
maka variabel dependen akan turun atau dengan nilai signifikansi sebesar 5% sehingga
naik. diperoleh hasil sebagai berikut:
b. Koefisien variabel X1 sebesar -0,023 a. Variabel pertumbuhan aset (X1) tidak
menyatakan bahwa jika variabel X1 berpengaruh pada penghindaran pajak.
mengalami kenaikan satu satuan, maka Maka dapat disimpulkan H0 diterima dan
variabel Y akan mengalami penurunan H1 ditolak.
sebesar 0,023 atau 2,3%. b. Variabel ukuran perusahaan (X2)
c. Koefisien variabel X2 sebesar 1,454 berpengaruh signifikan positif pada
menyatakan bahwa jika variabel X2 penghindaran pajak. Maka dapat
mengalami kenaikan satu satuan, maka disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima.
variabel Y akan mengalami peningkatan c. Variabel profitabilitas perusahaan (X3)
sebesar 145,5%. berpengaruh signifikan negatif pada
d. Koefisien variabel X3 sebesar -0,615 penghindaran pajak. Maka dapat
menyatakan bahwa jika variabel X3 disimpulakan H0 ditolak dan H1 diterima.
mengalami kenaikan satu satuan, maka KESIMPULAN DAN SARAN
variabel Y akan mengalami penurunan Kesimpulan
sebesar 61,5%. Berdasarkan pada data yang telah
Koefisien Determinasi (Uji R2 ) dikumpulkan dan pengujian yang telah
Berdasarkan tabel 5, terlihat angka dilakukan dengan model regresi linier
koefisien dari adjusted R Square (R²) sebesar berganda, maka dapat disimpulkan sebagai
0,193 atau 19,3% yang berarti mempunyai berikut:
korelasi lemah. Hal ini menunjukkan bahwa 1. H1 : Pertumbuhan aset berpengaruh
variabel penghindaran pajak dapat dijelaskan terhadap penghindaran pajak (tax
oleh tiga variabel independen berupa avoidance)
Pertumbuhan asset, ukuran perusahaan, dan Berdasarkan hasil uji SPSS nilai signifikansi
profitabilitas perusahaan sedangkan sisanya sebesar 0,810 > 0,05. Adapun nilai t hitung
sebesar 80,7% dijelaskan oleh variabel- 0,810 < t tabel 2,00856. Maka dikatakan H1
variabel lain diluar penelitian. ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Uji Simultan (Uji F) pertumbuhan aset tidak berpengaruh terhadap
Hasil uji F menggunakan SPSS.v.22.0 penghindaran pajak.
didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,003 < 2. H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh
0,05 dan Fhitung > Ftabel sebesar 5,219 > terhadap penghindaran pajak (tax
2,790 sehingga dapat disimpulkan bahwa avoidance).
Berdasarkan hasil uji SPSS nilai ukuran, dan profitabilitas berpengaruh
signifikansi sebesar 0,063 < 0,10, signifikan terhadap penghindaran pajak.
menggunakan tingkat probabilita 10%. Saran
Adapun nilai t hitung 1,904 > t tabel 1,29871. a) Diharapkan untuk penelitian selanjutnya,
Maka dapat disimpulkan H2 diterima, variabel dan periode penelitian agar
sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran ditambah melebihi variabel dan periode di
perusahaan berpengaruh signifikan positif penelitian ini sehingga memberikan
terhadap penghindaran pajak (tax avoidance). sampel yang lebih banyak serta hasil yang
Hasil ini didukung oleh penelitian yang lebih akurat. Variabel karakteristik
dilakukan oleh Ida Ayu Rosa Dewinta dan kepemilikan juga bisa jadi salah satu
Putu Ery Setiawan (2016). variabel untuk diuji.
3. H3 : Profitabilitas perusahaan bepengaruh b) Untuk penelitian selanjutnya, metode
signifikan terhadap penghindaran pajak pengukuran profitabilitas dapat
(tax avoidance). menggunakan 3 rasio, seperti ROA
Berdasarkan hasil uji SPSS didapat nilai (Return On Assets), ROE (Return On
signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Adapun nilai Equity), dan ROI (Return on Investment).
t hitung -3,593 > t tabel 2,00856. Maka dapat c) Untuk penelitian selanjutnya, metode
disimpulakan H0 ditolak dan H1 diterima. pengukuran tax avoidance dapat
Hasil ini didukung oleh penelitian yang menggunakan model pengukuran lain
dilakukan oleh Wastam Wahyu Hidayat seperti Book Tax Differences.
(2018).
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat REFERENSI
disimpulkan bahwa: Aminah, Chairina, and Yohana Yustika Sari.
4. H4: Pertumbuhan aset, ukuran, dan 2017. “The Influence of Company Size
, Fixed Asset Intensity, Leverage,
profitabilitas perusahaan berpengaruh Profitability, and Political Connection
signifikan terhadap penghindaran pajak To Tax Avoidance.” AFEBI
Accounting Review (AAR)
(tax avoidance). 02(02):30–43.
Berdasarkan hasil uji F menggunakan Budiman, J., dan Setiyono. 2012. Pengaruh
SPSS.v.22.0 didapatkan nilai signifikansi Karakter Eksekutif Terhadap
Penghindaran Pajak (Tax Avoidance).
sebesar 0,003 < 0,05 dan Fhitung > Ftabel Simposium Nasional Akuntansi XV.
sebesar 5,219 > 2,790 yang berarti semua Chairil, Pohan. 2017. Pembahasan
variabel independen secara simultan Komprehensif Pengantar Perpajakan
Teori dan Konsep Hukum Pajak.
(Bersama-sama) berpengaruh terhadap Jakarta : Mitra Wancana Media.
variable dependen.. Danang Sunyoto. 2016. Metodologi Penelitian
Akuntansi. Bandung: PT Refika
Maka dikatakan H4 diterima, dapat
Aditama Anggota Ikapi.
disimpulkan bahwa variabel pertumbuhan aset, Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis
Multivariete Dengan Program IBM
SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII.
Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Hardika, Nyoman Sentosa. 2007. Perencanaan
Pajak Sebagai Strategi Penghematan
Pajak. Jurnal Bisnis dan
Kewirausahaan.
Hormati, Asrudin. 2009 “Karakteristik
Perusahaan Terhadap Kualitas
Implementasi Corporate
Governance”. Jurnal Keuangan dan
Perbankan, Vol. 13, No. 2, Mei 2009,
hal 288-298.
Kurniasih, T., dan Maria M.R.S. 2013.
Pengaruh Return On Assets, Leverage,
Corporate Governance, Ukuran
Perusahaan, dan Kompensasi Rugi
Fiskal Pada Tax Avoidance. Jurnal
Universitas Udayana.
Mardiasmo. 2009. Perpajakan, edisi revisi
tahun 2009.Yogyakarta: Andi
Masri, Indah dan Dwi Martani. 2012.
Pengaruh Tax Avoidance terhadap
Cost of Debt. Simposium Nasional
Akuntansi XV. Banjarmasin.
Merks, Paulus. 2007. “Categorizing
Internasional Tax Planning.”
Fundamnetals of Internasional Tax
Planning.” IBFD p: 66-69.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta, 115-116.
Xynas, L. (2011). Tax Planning, Avoidance
and Evasion in Australia 1970- 2010:
The Regulatory Responses and
Taxpayer Compliance. Revenue Law
Journal, 20-1.

Anda mungkin juga menyukai