2. SE-14/PJ.53/2002
Pasal 11 Ayat (2) Kep. Menkeu
3. PP No. 38 Tahun 2003 tanggal 14 Juli
No. 370/KMK.03/2003 tentang 2003
Pelaksanaan PPN yang 4. Kep. Menkeu No. 197/K1VIK. 03/2004
mendapat fasilitas dibebaskan berlaku per 13 April 2004. diterbitkan oleh
atas impor dan/atau penyerahan atau atas nama Direktur Jenderal Pajak.
BKP tertentu dan/atau JKP 5. Pasal 11 Ayat (2) Kep. Menkeu No.
tertentu. 370/KMK.03/2003
UU No.42 Tahun 2009
DASAR
HUKUM Psl. 1 angka 18
UU PPN
Yang dimaksud adalah rumah yang lazimnya penyerahannya dilakukan oleh perusahaan real
estate , dan bangunan selain rumah misalnya pengelola sebuah kawasan industri menyerahkan
bangunan gedung pabrik kepada para pengusaha yang akan menjalankan kegiatan usahanya di
dalam kawasan industry.
Kembali
Contoh Perhitungan :
DPP Penyerahan Jasa Persewaan Ruangan adalah penggantian, yakni sebesar nilai tagihan
service charge yang diminta atau seharusnya diminta oleh pemberi jasa.
• Definisi penggantian menurut psl. 1 angka 19 adalah nilai berupa uang termasuk semua
biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pemberi jasa karena penyerahan Jasa
Kena Pajak, tidak termasuk pajak yang dipungut menurut Undang-Undang PPN dan
potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak
Dasar Pengenaan pajak sewa ruangan adalah jumlah penggantian tidak
termasuk service charge.
Dasar Pengenaan pajak atas service Charge adalah jumlah penggantian yakni
sebesar nilai tagihan, jumlah service yang diminta oleh PKP yang
menyewakan ruangan, (biaya listrik, air, keamanan, kebersihan, dan biaya
administrasi.
Tarif PPN = 10% x Jumlah Service Charge.
Kembali
TERUTANG PPnBM
• Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Untuk pembelian rumah dengan kategori mewah, selain dikenakan PPN, pembeli akan dikenakan juga PPnBM.
Kategori produk properti yang dikenakan PPnBM antara lain produk apartemen, town house, rumah mewah,
kondominium. Atas penjualan properti-properti yang disebut, pembeli akan dikenakan tarif sebesar 20 %
• PPnBM tidak berlaku untuk transaksi antar perorangan dan hanya dikenakan untuk properti yang dibeli dari developer
dan memenuhi kriteria sebagai barang mewah. Mulai tanggal 1 Juni 2009, bangunan yang terutang PPnBM hanya
berdasarkan luas bangunan, yaitu luas bangunan di atas 350 m2. Apartemen , town house dan sejenisnya dengan luas
bangunan > 150m2.
• Besarnya yaitu 20% dari harga jual yang dibayar saat transaksi
• CONTOH :
• Tuan Agus membeli satu unt rumah seluas 350 m2 dengan Harga jual sebesar Rp 4 Miliar. Atas pembelian rumah yang
memenuhi kriteria sebagai BKP yang tergolong mewah ini Tuan Agus harus membayar seluruhnya sebagai berikut :
• Harga Jual Rumah = Rp 4.000.000.000,00
• PPN = 10% x Rp 4.000.000.000,00 = Rp 400.000.000,00
• PPnBM = 20% x Rp 4.000.000.000,00 = Rp 800.000.000,00
• JUMLAH = Rp 1.200.000.000,00
• Jumlah PPN yang harus dibayar oleh Tuan Agus Rp 5.200.000.000,00
Tidak terutang PPN
• Bagi Rumah Sederhana dan Rumah Sangat Sederhana (RS Dan RSS)
• Bagi Rumah Susun Sederhana
• Bagi Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami)
• Pondok Boro
• Asrama Mahasiawa atau Pelajar
• Perumahan lainnya (Rumah Pekerja, Bangunan yang diperuntukkan
bagi korban bencana alam
• Bangunan rumah yang atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN adalah seperti berikut:
• RS dan RSS adalah rumah sederhana (tapi) sehat dan rumah inti tumbuh (RIT) yang dibiayai melalui harga jual tidak
lebih dari Rp36.000.000,00.
• RSS adalah banguanan gedung bertingkat yang dibangun di dalam lingkungan dengan luas maksimum 21 m2 setiap unit
untuk dihuni, dilengkapi kamar makan/water closet (KM/WC), serta dapur dapat beserta atau terpisah dengan penggunaan
bersama diperuntukkan bagi masyarakat golongan penghasilan rendah conform Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 60/PRT/1992 tentang Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun.
• Pondok Boro adalah bangunan sederhana yang dibangun atas dibiayai oleh koperasi buruh atau koperasi karyawan atau
oleh perseorangan untuk para pekerja sektor informal/buruh tidak tetap dengan biaya sewa berdasarkan kesepakatan
berupa bangunan tidak bertingkat/bertingkat.
• Asrama mahasiswa dan pelajar adalah bangunan sederhana yang dibiayai dan dibangun oleh sekolah atau universitas,
pemerintah daerah, atau perseorangan untuk pemondokan mahasiswa atau pelajar, bangunan bertingkat atau tidak.
• Rumah pekerja atau perumahan lainnya, dibiayai/dibangun oleh suatu kantor usaha untuk pegawai sendiri dan tidak
komersial, berupa gedung bertingkat atau tidak sesuai dengan syarat teknis tersebut pada huruf A dan B.
Contoh barang dibebaskan pengenaan PPN
• Pak Ahmad adalah seorang penjual suatu Barang Kena Pajak Strategis yang mendapatkan Fasilitas
Dibebaskan PPN. Jika atas satu BKP tersebut, Pak Ahmad memerlukan biaya sebesar Rp 50.000.000,-
dari harga tersebut, Pak Ahmad mengharapkan laba 20% Harga Pokok. misalkan atas perolehan
bahan2 tersebut Pak Ahmad telah membayar Pajak Masukannya sebesar Rp 5.000.000,-. Berapakah
harga yang harus dibayar konsumen!
• Kondisi pada kasus ini adalah bahwa Pak Ahmad telah membayar Pajak Masukan (PM) sebesar
Rp5.000.000,- dan itu tidak boleh dikreditkan. Sehingga PM tersebut harus dibebankan kepada
konsumen sebagai unsur pembentuk harga dan menjadi dasar perhitungan margin laba. Rincian
perhitungan harga yang ditagihkan kepada pembeli kemudian adalah (Rp50.000.000 +
Rp5.000.000) x 20% = Rp11.000.000. Dari margin laba yang terbentuk ditambah dengan harga dasar
Rp55.000.000 maka total harga yang harus dibayar konsumen adalah Rp11.000.000 + Rp55.000.000
menjadi Rp66.000.000,-
TERIMAKASIH
• Jika terjadi transaksi pengalihan tanah, maka dua hal akan terjadi:
– Pemilik tanah akan membayar PPh final atas penghasilan dari pengalihan
hak atas tanah dan atau bangunan sebesar 5% dan
– Pembeli (dalam hal ini developer) akan membayar Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar 5% pula.
• Apabila kemudian pihak developer mengembangkan tanah tersebut
menjadi:
• Kavling siap bangun dan menjualnya ke konsumen A, maka konsumen A
akan membayar BPHTB sebesar 5% dan PPN sebesar 10%,
• Apartemen/town house dengan kriteria tertentu dan menjualnya ke
konsumen B, maka konsumen B akan membayar BPHTB sebesar 5%, PPN
sebesar 10% dan PPnBM 20%,
• Perumahan dan menjualnya ke konsumen C, maka konsumen C akan
membayar BPHTB sebesar 5%, PPN sebesar 10% dan PPnBM 20%(bila
memenuhi kriteria yang dipersyaratkan).
kembali