secara empiris: 1). Untuk mengetahui dan Manajer terkadang tidak melaporan
menganalisis pengaruh profitabilitas kondisi perusahaan yang sesungguhnya
terhadap penghindaran pajak 2). Untuk karena berusaha untuk menutupi
mengetahui dan menganalisis pengaruh kekurangan perusahaan serta berusaha
leverage terhadap penghindaran pajak. 3). untuk menjaga kinerja manajer agar
Untuk mengetahui dan menganalisis terlihat baik oleh pemilik perusahaan.
pengaruh ukuran perusahaan terhadap Manajemen seharusnya
penghindaran pajak. 4). Untuk mengetahui bertanggungjawab untuk memaksimalkan
dan menganalisis pengaruh koneksi politik potensi laba yang dapat dimiliki
terhadap penghindaran pajak. 5). Untuk perusahaan dan kemudian akan
mengetahui dan menganalisis pengaruh menerima kompensasi sesuai dengan
intensitas aset tetap terhadap kesepakatan yang telah disetujui dengan
penghindaran pajak. pemilik (Amelia, 2015). Tindakan yang
dilakukan manajer ini disebabkan oleh
Berdasarkan penjelasan yang telah perbedaan kepentingan antara pemilik
disampaikan, peneliti tertarik untuk perusahaan dengan manajer yang
melakukan penelitian yang berjudul memicu munculnya masalah keagenan
“Pengaruh Profitabilitas, Leverage, seperti pengeluaran yang melebihi
Ukuran Perusahaan, Koneksi Politik dan anggaran, salah dalam pengambilan
Intensitas Aset Tetap Terhadap keputusan dan perbedaan informasi yang
Penghindaran Pajak (Studi Empiris Pada diterima.
Perusahaan Pertambangan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun Adanya perbedaan kepentingan
2015-2017)” antara pemilik dan manajer tentu saja
akan berpengaruh pada berbagai hal yang
memiliki keterkaitan dengan kondisi
KERANGKA TEORITIS DAN perusahaan, diantaranya adalah kebijakan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS yang diambil perusahaan dalam
mengelola pajak perusahaan. Indonesia
Agency Theory (Teori Agensi) menerapkan sistem perpajakkan self
Agency theory adalah kontak yang assessment system yang memberi
ada diantara pemilik (principle) dan kesempatan bagi wajib pajak khusunya
manajer (agent). Pemilik (principle) wajib pajak perusahaan untuk
memperkerjakan manajemen (agent) mengkalkulasi dan melaporkan sendiri
untuk melaksanakan tugas dan besaran pajak yang ditanggungnya.
kepentingan pemilik (principle), termasuk Sistem tersebut membuka peluang bagi
memberikan wewenang terhadap manajemen (agent) untuk melakukan
manajemen (agent) untuk mengambil kecurangan seperti membuat pendapatan
untuk pencapaian tujuan utama kena pajak menjadi lebih kecil sehingga
perusahaan yaitu mencapai target laba akan mempengaruhi jumlah pajak
yang ditetapkan. Adanya teori agensi tertanggung yang wajib dibayar oleh
berawal pada sebuah perjanjian suatu perusahaan menjadi lebih kecil pula.
hubungan kerja antara pemilik yang
berwenang dalam perusahaannya dengan Penghindaran pajak
manajemen sebagai pihak diberikan Tingkat persentase CETR yang
kepercayaan untuk menggerakan hampir mencapai tarif pajak penghasilan
operasional perusahaan. Sebagai pihak badan sebesar 25% menunujukan
yang lebih mengetahui kondisi rendahnya tingkat penghindaran pajak
perusahaan yang sebenarnya membuat yang dilakukan perusahaan, apabila
manajemen berkewajiban untuk memberi tingkat persentase CETR semakin rendah
informasi yang dimilikinya kepada pemilik maka hal tersebut mengisyaratkan bahwa
perusahaan. tingginya potensi praktik penghindaran
pajak yang dilakukan perusahaan.
Menurut Puspita dan Febrianti (2017)
250 Volume 3, No. 2 – September 2019
dibayarkan juga meningkat atau dapat Menurut Dewi & Noviari (2017)
dikatakan ada kemungkinan upaya dari perusahaan besar yang melakukan
perusahaan untuk melakukan operasi perusahaan antar negara juga
penghindaran pajak. ROA dapat memiliki kecenderungan yang lebih tinggi
mengukur keuntungan bersih yang untuk melakukan penghindaran pajak jika
diperoleh dari penggunaan aset. Semakin dibandingkan dengan perusahaan yang
tinggi nilai dari ROA, berarti semakin tinggi beroperasi lintas domestik, karena
nilai dari laba bersih perusahaan dan perusahaan dapat melakukan transfer
semakin tinggi profitabilitasnya laba ke perusahaan yang terdapat di
negara lain, dimana negara tersebut
Dengan demikian penulis memungut tarif pajak yang lebih rendah
merumuskan bahwa ROA berpengaruh jika dibandingkan dengan negara lainnya.
Positif terhadap penghindaran pajak, Selain itu perusahaan besar juga memiliki
karena perusahaan-perusahaan yang nilai transaksi yang kompleks sehingga akan
profitabilasnya tinggi tersebut terdapat membuka celah untuk melakukan
kemungkinan bahwa perusahaan akan penghindaran pajak.
memperkecil pajak yang seharusnya
dibayarkan. Berdasarkan hal tersebut Dengan demikian, penulis
dapat dirumuskan ke dalam hipotesis merumuskan bahwa Ukuran Perusahaan
sebagai berikut: berpengaruh positif terhadap
H1: Profitabilitas berpengaruh positif penghindaran pajak karena ukuran
terhadap terhadap penghindaran pajak perusahaan yang besar akan menarik
perhatian pemerintah sesuai dengan pajak
Pengaruh Leverage terhadap yang sesuai. Berdasarkan hal tersebut
Penghindaran Pajak dapat dirumuskan ke dalam hipotesis
Jumlah utang yang dimiliki oleh sebagai berikut
perusahaan mengakibatkan bunga yang H3: Ukuran Perusahaan berpengaruh
harus ditanggung oleh perusahaan positif terhadap penghindaran pajak
semakin bertambah. Beban bunga yang
muncul dari kepemilikan utang pada Pengaruh Koneksi Politik terhadap
perusahaan mengakibatkan berkurangnya Penghindaran Pajak
jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh Perusahaan yang berkoneksi
perusahaan karena beban bunga menjadi politik dianggap tidak mungkin melakukan
pengurang laba bersih perusahaan penghindaran pajak, hal ini yang membuat
sehingga keuntungan maksimal dapat kemungkinan perusahaan diperiksa
dicapai. menjadi kecil karena kemungkinan
diperiksa kecil membuat perusahaan
Jika perusahaan menggunakan cenderung melakukan penghindaran
utang sebagai sumber pendanaan maka pajak. Selain itu, keuntungan yang dapat
laba kena pajak yang ditanggung diperoleh perusahaan yang memiliki
perusahaan cenderung lebih kecil jika koneksi politik adalah pinjaman dapat
dibandingkan dengan sumber pendanaan diperoleh dengan lebih mudah,
yang diperoleh dari penerbitan saham Pemeriksaan pajak yang rendah membuat
perusahaan, sehingga peluang perusahaan tidak takut untuk melakukan
perusahaan untuk melakukan perencaan pajak yang menyebabkan
penghindaran pajak menjadi lebih besar laporan keuangan perusahaan tidak
(Surbakti, 2012). Berdasarkan hal tersebut transparan. Berdasarkan hal tersebut
dapat dirumuskan ke dalam hipotesis dapat dirumuskan ke dalam hipotesis
sebagai berikut: sebagai berikut
H2: Leverage berpengaruh positif H4: Koneksi politik berpengaruh positif
terhadap penghindaran pajak terhadap penghindaran pajak
Hasil Pengujian Kelayakan Model IAT -6,868 3,538 3,768 1 ,052 1,000 TB
Regresi Con 10,48
Hosmer and Lemeshow Test 2,350 9,299 ,064 1 ,801
ts 3
Sumber: Data diolah kembali (2018)
Step Chi- Df Sig.
square
1
PENGARUH PROFITABILITAS
4,708 8 0,788 TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK
Sumber: Data diolah kembali (2018) Hipotesis pertama penelitian ini
Tabel 3 menunjukkan nilai yang menyatakan profitabilitas berpengaruh
pada Chi-Square sebesar 4,708 dengan positif terhadap penghindaran pajak. Hasil
signifikansi 0,788. Nilai signifikansi yang pengujian hipotesis tersebut
terdapat pada tabel lebih besar dari 0,05 mengungkapkan bahwa variabel
(0,788>0,05) hal tersebut menunjukkan profitabilitas berkoefisien positif sebesar
bahwa model mampu memperkirakan 13,321 dengan tingkat signifikansi 0,010
nilai observasinya. yang kurang dari dari 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa penelitian menerima
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI H1, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Tabel 4 profitabilitas berpengaruh positif terhadap
Hasil Uji Koefisien Determinasi penghindaran pajak. Hal itu menunjukkan
Step -2 Log Cox & Snell Nagelkerke bahwa profitabilitas menjadi faktor yang
likelihood R Square R Square dapat mempengaruhi manajemen
1 46,417a 0,233 0,337 perusahaan dalam melakukkan praktik
penghindaran pajak
Sumber: Data diolah kembali (2018)
254 Volume 3, No. 2 – September 2019
ketentuan perpajakan yang berlaku. Maka pasal 18 ayat 3 UU No. 36 Tahun 2008
perusahaan lebih memilih untuk tidak tentang Pajak Penghasilan.
memanfaatkan kesempatan yang ada
untuk melakukan penghindaran pajak PENGARUH INTENSITAS ASET TETAP
karena terdapat kemungkinan menjadi TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK
perhatian masyarakat dan menjadi Hipotsesis kelima pada penelitian
sasaran dari keputusan regulator ini menyatakan intensitas asset tetap
(Prakosa, 2014). berpengaruh positif terhadap
penghindaran pajak. Berdasarkan hasil
PENGARUH KONEKSI POLITIK pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK variabel intensitas asset tetap menunjukan
Hipotesis keempat pada koefisien yang negatif sebesar -6,868.
penelitian ini menyatakan koneksi politik dengann tingkat signifikansi 0.052 yang
berpengaruh positif terhadap lebih besar dari 0,05. Hasil tersebut
penghindaran pajak. Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa penelitian menolak
pengujian hipotesis yang ada H5, dapat disimpulkan bahwa intensitas
menunjukkan bahwa variabel koneksi asset tetap tidak berpengaruh terhadap
politik memiliki koefisien positif sebesar penghindaran pajak.
1,162 dengan tingkat signifikansi 0.278
yang lebih dari 0,05. Berdasarkan hasil Hal ini memberi bukti memiliki
tersebut penelitian menolak H4, dapat intensitas asset tetap yang tinggi maupun
disimpulkan bahwa koneksi politik tidak rendah tidak menjadi faktor yang
berpengaruh terhadap penghindaran mempengaruhi manajemen perusahaan
pajak. untuk melakukan penghindaran pajak.
Kepemilikan asset tetap yang besar pada
Koneksi politik berpengaruh perusahaan tidak hanya untuk
negatif terhadap penghindaran pajak menghindari pajak tetapi untuk
karena perusahaan akan cenderung menjalankan operasional perusahaan.
berhati-hati pada pengambilan keputusan Adanya asset tetap yang banyak pada
dan kebijakan agar tetap dapat perusahaan memunculkan dampak yang
memperoleh penghargaan dari beresiko seperti adanya beban
pemerintah sebagai wajib pajak yang pemeliharaan asset tetap, tempat
patuh. Kedekatan yang dimiliki oleh penyimpanan yang besar dan risiko
perusahaan dengan tokoh-tokoh politik keusangan terhadap asset tetap membuat
pasti memberikan keuntungan namun intensitas asset tetap kurang efisien
perusahaan harus lebih mengutamakan sehingga intensitas asset tetap yang tinggi
efek jangka panjang yang mungkin timbul. tidak mempengaruhi perusahaan dalam
Pandangan perusahaan yang tidak baik praktik penghindaran pajak.
oleh masyarakat akan menimbulkan efek Jika intensitas aset tetap
jangka panjang sehingga yang perusahaan tinggi maka akan semakin
menurunkan kepercayaan dari kecil pajak perusahaan yang harus
masyarakat yang tentu saja akan dibayarkan sehingga meningkatkan
menimbulkan kerugian. ketertarikan manajemen untuk melakukan
praktik manajemen pajak. Namun, cost
Perusahaan yang dimiliki oleh dan benefit yang diterima perusahaan
pemerintah seperti BUMN diduga tidak tidak sebanding jika perusahaan
melakukan penghindaran pajak karena meningkatkan investasi aset tetapnya.
sudah diberi kepercayaan oleh Negara Menurut Jama dan Harnovinsah (2018)
sebagai wajib pajak beresiko rendah Hal tersebut dikarenakan adanya batasan
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan umur aset tetap yang diakui oleh peraturan
Nomor 71/PMK.03/2010 2010 dan adanya perpajakan. Pajak hanya mengakui umur
peraturan perpajakan yang mengatur aset tetap paling singkat 4 tahun sehingga
tentang transaksi dengan pihak yang nilai depresiasi yang dapat dijadikan biaya
mempunyai hubungan istimewa yaitu fiskal maksimal 25%. Hal tersebut
256 Volume 3, No. 2 – September 2019
Ikhsan, A., Alfurkaniati, Safrida, L., Lubis, Avoidance (Studi Kasus Pada
P. K., Dalimutnthe, M. I., & Perusahaan Manufaktur Yang
Abdullah, I. (2016). Analisa Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Laporan Keuangan. Medan: Tahun 2012-2016). Jurnal Riset
Penerbit Madenatera. Akuntansi Keuangan, 5 (3).
Jama, A. K., & Harnovinsah. (2018). Puspita, D., & Febrianti, M. (2017). Faktor-
Pengaruh Faktor Keuangan dan Faktor yang mempegaruhi
Intensitas Aset Tetap Terhadap penghindaran pajak pada
Keputusan Pelaporan Keuangan perusahaan manufaktur di Bursa
dan Pajak. Jurnal Tekun. Vol 8. No. Efek Indonesia . Jurnal Bisnis dan
1 . Maret . Akuntansi Vol.19, No.1, Juni 2017 .
Kasmir. (2017). Analisis Laporan Putri, V. R., & Putra, N. I. (2017). Pengaruh
Keuangan. Jakarta: RajaGrafindo Leverage, Profitability, Ukuran
Persada. Perusahaa dan Proporsi
Kepemilikan Terhadap
Lestari, G., & Putri, I. A. (2017). Pengaruh Penghindaran Pajak. Jurnal
Corporate Governance, koneksi Ekonomi Manajemen Sumber
Politik, dan Leverage Terhadap Daya Vol.19, No.1, Juni 2017, 2.
Penghindaran Pajak. ISSN: 2302- Rinaldi, & Cheisviyanny, C. (2015).
8556 E-Jurnal Akuntansi Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Universitas Udayana Vol.18.3. perusahaan dan Kompensasi Rugi
Maret (2017): 2028-2054. Fiskal Terhadap Tax Avoidance.
Martani, D. S. (2012). Akuntansi SNEMA-2015.
Keuangan Menengah berbasis Suandy, E. (2014). Hukum Pajak. Jakarta:
PSAK. Jakarta: Salemba EMpat. Salemba Empat.
Nugraha, N. (2015). Pengaruuh corporate Suandy, E. (2016). Perencanaan Pajak
social responsibility, ukuran Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.
perusahaan, profitabilitas,
Leverage, dan capitalintensitty Sugiyono. (2017). Metode Penlitian Bisnis
terhadap agresivitas pajak. . Bandung: Alfabeta.
Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Sundari, N., & Aprilina, V. (2017).
Diponegoro. Pengaruh Konservatisme
Akuntansi, Intensitas Aset Tetap,
Prakosa, K. B. (2014). Pengaruh Kompensasi Rugi Fiskal dan
Profitabilitas, Kepemilikan Corporate Governance Terhadap
Keluarga, dan Corporate Tax Avoidance. JRAK Vol.8 No. 1
Governance terhadap Februari .
Penghindaran Pajak di Indonesia.
SNA 17 Mataram. Waluyo. (2013). Perpajakan Indonesia.
Jakarta: Salemba empat.
Purwanti, S. M., & Sugiyarti, L. (2017).
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, www.pajak.go.id diakses 30 Agustus
Pertumbuhan Penjualan dan 2018
Koneksi Politik Terhadap Tax